UAS METODELOGI PENELITIAN

Nama : AFITRY WIDYAWATI

NPM : 213220001

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN LINTAS JALUR UMUM

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
2021
Studi Kasus 1
No Urut Absen : 1 (Satu)

A. Urgensi masalah yang mendasari penelitian tersebut perlu dilakukan

Penderita TBC baru pada tahun ini turun ke peringkat 4 dan masuk dalam
milestone atau pencapaian kinerja 1 Tahun Kementrian Kesehatan berdasarkan
Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2007 menyatakan jumlah penderita
TB di Indonesia sekitar 528 ribu atau berada di posisi 3 dunia setelah India dan
China. Laporan WHO pada tahun 2009, mencatat peringkat Indonesia menurun
ke posisi limadengan njumlan penderita TBC sebesar 429 ribu orang. Green
Factor yang mempengaruhi faktor adalah predposing enabling dan reinforaing
Kepatuhan pasien TB Paru minum obat pada penelitian oleh Amelia (2011)
tentang pengaruh dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat anti TB
salah satu hasilnya mengatakan bahwa 56,58% pasien tidak patuh minum obat
dan yang patuh 43,42%, hasil ini tidak jauh berbeda dengan hasil penelitian pada
penelitian ini yaitu 46% tidak patuh minum obat dan 54% patuh minum obat,
dan selaras dengan penelitian Shakira (2012) yang menyatakan bahwa 50%
penderita patuh dalam pengobatan.

B. Tujuan penelitian dalam penelitian tersebut

Dalam rangka mencapai tujuan kepatuhan minum obat TB tersebut, maka perlu
dibiasakan menjadi suatu norma hidup dan budaya penderita TB Sehingga sadar
dan mandiri untuk hidup sehat. Namun demikian menumbuhkan kesadaran
kepatuhan minum obat TB, perlu suatu tindakan yang dapat memotivasi secara
benar dan konsisten penanggulangan TBC secara nasional dengan Obat Anti
Tubercolosis (OAT) diberikan kepada penderita secara cuma-cuma dan dijamin
ketersediaannnya. Adapun waktuyang digunakan unutk terapi adalah 6-8 bulan.
Hal tersebut sering mengakibatlan pasien kurang patuh dan minum obat tidak
teratur. Pengobatan yang tidak teratur dan kombinasi yang itdak lengkap diduga
telah mengakibatkan kekebalan ganda karena TB terhadap obat anti tuberculosis.
Oleh karena kitu penting sekali bagi penderita unutk menyelesaikan program
terapi dengan baik. Dengan kata lain, kepatuhan penderita bagi kesembuhan TB.
 C. Kerangka teori yang membentuk korelasi antara factor resiko dan efek

Pengetahuan Terapi Pengobatan

(Klein et al., 2006; (WHO, 2003)
Niven, 2008)

Kepatuhan minum
Obat anti
Tubercolosis (OAT)

Pendidikan - Sosial Ekonomi

- Psikologis
(Niven, 2008) - Pelayanan Kesehatan
(Delamater, 2006)

D. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian tersebut, serta

hipotesis yang dituangkan (jika ada)

Karakteristik
1. Jenis Kelamin
2. Usia
3. Pendidikan
Kepatuhan minum
4. Pekerjaan
Obat anti
Tubercolosis (OAT)
Pengetahuan

Sikap

Tindakan

: Variable Independen

: Variable Dependen
 Hipotesis Penelitian :
1.) H0 : Ada hubungan antara karakteristik penderita TB Paru dengan kepatuhan
minum Obat Anti Tubercolosis (OAT)
2.) H0 : Ada hubungan antara pengetahuan penderita TB Paru dengan kepatuhan
minum Obat Anti Tubercolosis (OAT)
3.) H0 : Ada hubungan antara sikap penderita TB Paru dengan kepatuhan
minum Obat Anti Tubercolosis (OAT)

E. Instrument apa dan bagaimana data dikumpulkan pada sampel

Instrument pada penelitian: wawancara dan kuisioner
F. Vagaimanakah sampel ditentukan dalam penelitian tersebut
Penelitian ini dengan mic nethod yang menggunakan penelitian kuantitatif dan
kualitatif dengan desain studi cros sectional. Metode pengambilan data secara
primer diperoleh melalui wawancara dengan penderita TB paru menggunakan
kuesioner sebanyak 70 responden perhitungan sampel dengan menggunakan
rumus lemenshow dan data sekunder
G. Variable yang meliputi definisi operasional, hasil ukur, dan skala ukur
Dari jurnal dijelaskan bahwa:
1) Variabel efek samping mempunyai hubungan yang bermakna (p=0.000)
dengan kepatuhan penderita TB paru minum obat (OR = 22,339, 95% CI:
2,076-240,343). Hal ini berarti penderita TB yang memiliki efek samping
ringan cenderung patuh sebesar 2
2) 2. 3 kali lebih banyak dibandingkan orang yang efek samping berat 2.
Variabel persepsi pasien TB terhadap penyakit mempunyai hubungan yang
bermakna (p=0.000 dengan kepatuhan penderita TB paru minum obat (OR =
37.712, 95% CI: 4.976-285.830), Hal ini berarti penderita TB yang memiliki
persepsi pasien TB terhadap penyakit baik cenderung patuh sebesar 37,7 kali
lebih banyak dibandingkan orang yang persepsi pasien TB terhadap penyakit
buruk
3) Variabel PMO terhadap kepatuhan penderita TBParu dalam memimum obat
mempunyai hubungan yang bermakna (p=0.003) dengan kepatuhan
penderita TB paru minum obat (OR = 16,509, 95% CI: 2,572-105,962). Hal
ini berarti penderita TB yang memiliki PMO aktif cenderung patuh sebesar
16 kali lebih banyak dibandingkan orang yang PMO tidak aktif.
H. Berdasarkan point E, maka uji analisis apa yang akan digunakan, dan
Jelaskan mengapa analisis tersebut dipilih
Teknik analisis data dengan analisis univariat untuk mendapatkan gambaran
distribusi responden atau variabel yang diteliti, variabel beivariat untuk
menentukan variabel independen (faktor prilaku dan non prilaku yang
berhubungan dengan kepatuhan dengan variabel dependen ( kepatuhan penderita
TB minum obat ) l, dan analisis multivariate dengan regresi logistik untuk
mencari faktor yang paling dominan untuk berhubungan dengan kepatuhan
minum obat
I. Keputusan uji hipotesis yang menunjukkan jika hasil penelitian berkorealsi
atau tidak berkorelasi antara faktor risiko dan efek.
Hasil analisis multi variet dengan metode regresi logistic menunjukkan bahwa
variable yang paling berhubungan dengan kepatuhan minum obat adalah
persepsi penderitqa TB terhadap penyakitnya (OR37,712), efek samping (OR22,
339), PMO (OR16, 509), analisis kualitatif dilakukan dengan wawancara
mendalam dengan manejer pelayanan medis, dokter spesialis paru, dokter umum
penanggungjawab program TB, dan perawat TB. Didapatkan hasilnya yaitu
manajemen RS mendukung program TB DOTS ini dilaksanakan dengan
mengharapkan keberhasilan pengobatan pelaksanaan semua program TB DOTS
akan dilakukan dengan melakukan pemeriksaan dahak pada suspek TB.