Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN (ASKEP)

DIABETES MELITUS II

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Dasar Profesi

OLEH :

NURUL KUSUMA WARDANI LATIEF

214121097

PROGRAM STUDI PROFESI NERS LINTAS JALUR UMUM

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI


CIMAHI

2021
Rumah Sakit: Tgl: Nilai: Tgl: Nilai: Rata-rata:
Rumah Sakit Dustira 
Ruang Pangrango Paraf CI+stempel Paraf Dosen
Uraian Kasus :

Seorang laki-laki berusia 65 tahun dirawat diruang Paranggo RS Dustira pada


tanggal 29 September 2021, klien mengatakan badan klien terasa letih dan lemah,
sering merasa haus dan lapar, klien mengatakan sering BAK yaitu sebanyak
10x/perhari tampak terpasang kateter, klien mengatakan gula darah tinggi saat
masuk rumah sakit, karena klien jarang kontrol ke rumah sakit kadar gula darah
klien yaitu: 284 mg/dl. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan data Keadaan umum :
Compos mentis, GCS : 15 (E:4 ,V:5, M:6), BB/TB: 49kg/165cm, TD: 150/100
mmHg, HR: 110x/menit, RR: 20x/menit, Suhu: 380C, klien mengatakan sejak 3
bulan yang lalu ada luka dikaki sebelah kanan dan nyeri skala 4 (0-10) pada
bagian luka,klien mengatakan tidak nyaman dengan luka nya dikaki terdapat pus
pada kaki yang luka, tanggal 30 September 2021 didapatkan data pemeriksaan
fisik composmentis, TD:130/70mmHg, HR: 80x/menit, RR: 20x/menit,
Suhu:360C, Perawat melakukan pemasangan infus pada tangan kiri dengan Nacl
20 tts, memberikan injeksi insulin sebanyak 6 unit IM.
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama Pasien : Tn. H
Umur : 65 Tahun (L)
Alamat : Cimahi
Pendidikan : D3
Pekerjaan : TNI
Agama : Islam
Suku Bangsa : Sunda
Ruang Rawat : R. Pangrango
Tgl Masuk Rawat : 29 September 2021
Tgl Pengkajian : 30 September 2021
DX. Medis : Diabetes Mellitus
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama Keluarga : Ny. A
Umur : 59 Tahun (P)
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Guru
Hubungan dengan klien : Istri

B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama :
Letih dan lemah
2. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Klien mengatakan badan klien terasa letih dan lemah, sering merasa
haus dan lapar, klien mengatakan sering BAK yaitu sebanyak
10x/perhari, klien mengatakan gula darah tinggi saat masuk rumah
sakit, karena klien jarang kontrol ke rumah sakit kadar gula darah klien
yaitu: 284 mg/dl.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu :
Klien mengatakan sejak 3 bulan yang lalu dikaki sebelah kanan dan
nyeri skala 4 (0-10) pada bagian luka,klien mengatakan tidak nyaman
dengan luka nya dikaki terdapat pus pada kaki yang luka dan klien
sebelumnya tidak pernah dirawat dengan penyakit diabetes.
4. Riwayat Alergi : Tidak Ada
5. Riwayat Kesehatan Keluarga : Klien mengatakan orang tua klien
memiliki riwayat DM dan Hipertensi.
C. Pemeriksaan Fisik :
1. Keadaan Umum : Compos Mentis
2. Kesadaran (GCS) : 15 (E:4 ,V:5, M:6)
3. Orientasi : Tenang
4. TTV :
a. Tekanan Darah : 150/100mmHg
b. Nadi : 110x/menit
c. Suhu : 380C
d. Respirasi : 20x/menit
e. Skala Nyeri : 4 (0-10,Numeric Rating Scale)
f. BB : 49kg
g. TB : 165cm

Pengkajian Head to Toe :

1. Kepala :
-Inspeksi : Bentuk kepala bulat, rambut hitam bersih dan tidak ada
ketombe.
-Palpasi : Tidak terdapat ada benjolan.
2. Muka : Simetris tidak ada kelainan
3. Mata :
-Inspeksi : Alis simetris, warna hitam, tidak rontok, tidak ada lesi,
bulu mata warna hitam distribusi lebat dan tidak ada rontok,
kelopak mata tidak ada lesi dan edema tidak ada conjungtiva
anemis, terdapat pembuluh darah kecil-kecil. Sclera jernih tidak
ada jaundice/kuning, tidak ada benda asing, kornea dan iris bentuk
bulan, ukurannya sama isokor, lapang pandang klien dan
pemeriksa sama dapat melihat.
4. Hidung :
-Inspeksi : Hidung terlihat bersih, mukosa lembab, tidak ada
cuping hidung.
-Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada daerah sinusitis.
5. Mulut & Tenggorokan :
-Inspeksi : Mulut terlihat bersih, gigi lengkap, mukosa bibir kering,
tidak ada stomatitis, tidak ada kesulitan menelan.
-Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
6. Dada :
-Inspeksi : Tidak ada nyeri tekan
-Palpasi : Tidak ada benjolan
7. Jantung :
-Palpasi : denyut nadi 110x/menit
8. Abdomen : Pada saat palpasi tidak ada nyeri tekan
9. Ekstremitas :
-Atas : Inspeksi terpasang infus pada tangan kiri dengan Nacl 20
tts.
-Bawah : Inspeksi kaki sebelah kanan dan nyeri skala 4 (0-10) pada
bagian luka,klien mengatakan tidak nyaman dengan luka nya
dikaki terdapat pus pada kaki yang luka.
10. Genetalia : Terpasang kateter

D. Activity Daily Living/Kegiatan Sehari-hari :

Pola kehidupan Sebelum Sakit Sesudah Sakit


sehari-hari

Intake Nutrisi
-Frekuensi 3x sehari 3x sehari
-Jenis Nasi dan sayur Nasi
-Porsi 2 porsi 1 porsi
-Pantangan Tidak ada Mengurangi gula dan
garam
-Keluhan DM dan Hipertensi DM dan Hipertensi

Intake Cairan
-Frekuensi 7-8gelas/hari 6-7 gelas/hari
-Jenis Air putih, Teh, Kopi Air putih
-Pantangan Tidak ada Manis dan Asin
-Keluhan - -

Eliminasi Fekal
-Frekuensi 1x/hari 1x/seminggu
-Konsistensi Lembek -
-Keluhan - -

Eliminasi Urine
-Frekuensi 8x/hari 10x/hari
-Warna Kuning Jernih Kuning jernih
-Keluhan - -

Istirahat Tidur
-Kuantitas 2 jam di sianghari Tidak bisa tidur
-Kualitas 8 jam di malam hari
-Keluhan - Nyeri luka di kaki
Personal hygiene
-Mandi 2x/hari 2x/hari
-Keramas 1x/sehari Tidak ada
-Gosok Gigi 2x/sehari 1x/hari
- Kebersihan Kuku Bersih Bersih
-Keluhan - -

Pola Aktivitas
-Olahraga Jogging Tidak Ada

E. Data Psikologis
1. Status Emosi :
a. Perasaan hari ini : Gelisah
b. Ekspresi emosi : Klien terlihat tampak stabil selama interaksi.
c. Afek : Datar
2. Konsep Diri :
a. Gambaran diri : Tn.H selalu bersyukur dengan apa yang diberikan
tuhan
b. Identitas : Tn.H adalah seorang laki-laki sudah menikah dan
memiliki 2 orang anak.
c. Peran : Tn.H berperan sebagai kepala rumah tangga
d. Ideal diri : Tn.H selalu berharap segera sembuh dan dapat bekerja
e. Harga diri : Tn.H mudah bergaul dengan lingkungan yang baik di
tempat kerjanya.

F. Data Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan : Tn.H mengatakan beragama islam dan rutin
menjalankan sholat 5 waktu dan berdzikir.
b. Hambatan : Tn.H merasa terhambat terhadap pekerjaannya
dikarenakan jatuh sakit.

G. Data Sosial : Hubungan Sosial yang berarti Keluarga


a. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : Mengikuti kegiatan
organisasi
b. Cara komunikasi : Bahasa Sunda dan Indonesia
c. Faktor sosial budaya : Klien bersuku sunda

H. Terapi Medis :
Perawat melakukan pemasangan infus pada tangan kiri dengan Nacl 20 tts,
dan memberikan injeksi insulin sebanyak 6 unit IM.
I. Data Penunjang : Pemeriksaan Laboratorium
Leukosit 27.33[10^3/ul}]
Guladarah/Gds puasa 284 [mg/dl]
Albumin 1.41 [g/dl]
Urine 42,2 [mg/dl]
J. ASUHAN KEPERAWATAN
1. ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH

1 DS : Faktor Genetik Ketidakstabilan kadar


-Klien mengatakan Kerusakan sel beta glukosa
badan klien terasa letih Ketidakseimbangan (D.0027)
dan lemah, sering produksi insulin
merasa haus dan lapar. Hiperglikemia
DO : Batas melebihi
-Klien mengatakan ambang ginjal
sering BAK yaitu Glukosuria
sebanyak 10x/perhari Dieresis osmotic
tampak terpasang Poliuria
kateter. Retensi Urine
-Kadar gula darah klien Ketidakstabilan
yaitu: 284 mg/dl. kadar glukosa
-TD : 150/100 mmHg
-N : 110x/menit
-R : 20x/menit
-S : 380C.
-BB/TB : 49kg/165cm

2 DS : Faktor Genetik Perfusi perifer tidak


-Klien mengatakan Kerusakan sel beta efektif
badan klien terasa letih Ketidakseimbangan (D.0009)
dan lemah. produksi insulin
DO : Hiperglikemia
-TD : 150/100 mmHg Batas melebihi
-N : 110x/menit ambang ginjal
Vikositas darah
meningkat
Aliran darah lambat
Iskemik jaringan
Perfusi perifer
tidak efektif

3. DS : Faktor Genetik Resiko


-Klien mengatakan Kerusakan sel beta Ketidakseimbangan
sering merasa haus dan Ketidakseimbangan elektrolit b.d dehidrasi
lapar. produksi insulin
(D.0037)
DO : Hiperglikemia
-Klien mengatakan Batas melebihi
sering BAK yaitu ambang ginjal
sebanyak 10x/perhari Glukosuria
tampak terpasang Dieresis osmotik
kateter. Poliuri
-Terpasang infus NacL Retensi Urine
20 tts. Kehilangan
-TD : 150/100mmHg Elektrolit dalam sel
-HR : 110x/menit Dehidrasi
-S : 380C Resiko
Ketidakseimbangan
elektrolit

4. DS : Faktor Genetik Resiko Infeksi


Klien mengatakan sejak Kerusakan sel beta (D.0027)
3 bulan yang lalu kaki Ketidakseimbangan
sebelah kanan luka produksi insulin
terdapat PUS dan nyeri Hiperglikemia
DO : Syok hiperglikemik
-Nyeri skala 4 (0-10) Koma diabetik
-TD : 150/100mmHg Resiko Infeksi
-HR : 110x/menit
-S : 380C

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN PRIORITAS :


1. Ketidakstabilan kadar glukosa b.d resistensi insulin
2. Perfusi perifer tidak efektif b.d peningkatan tekanan darah
3. Resiko ketidakseimbangan elektrolit b.d dehidrasi
4. Resiko Infeksi b.d peningkatan leukosit
1.
3. INTERVENSI KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA PERENCANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


KEPERAWATAN
TUJUAN INTERVENSI
(SDKI) (SLKI) (SIKI)

1 Ketidakstabilan kadar Kestabilan Kadar Glukosa Darah Manajemen Hiperglikemia (I.03115)


glukosa (L.03022)
(D.0027) -Observasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 1x24 jam diharapkan kadar glukosa 1. Identifikasi kemungkinan penyebab
hiperglikemia.
darah berada pada rentang normal dengan 2. Monitor kadar glukosa darah.
kriteria hasil: 3. Monitor tanda dan gejala
hiperglikemia.
Indikator Awal Akhir 4. Monitor intake dan output cairan.
5. Monitor kadar elektrolit, tekanan
Keluhan lapar 2 3
darah ortostatik dan frekuensi nadi.
Rasa haus 2 3 -Terapeutik :

1. Berikan asupan oral


Keterangan:
2. Konsultasi dengan medis jika tanda
1. Meningkat dan gejala hiperglikemia tetap ada
2. Cukup meningkat atau memburuk
3. Sedang -Kolaborasi :Kolaborasi pemberian
insulin dan pemberian cairan IV
2 Perfusi perifer tidak Perfusi Perifer (L.02011) Perawatan Sirkulasi (I.02079)
efektif b.d Peningkatan
tekanan darah Setelah dilakukan tindakan keperawatan -Observasi :
selama 1x24 jam diharapkan keadekuatan
(D.0009) aliran darah pembuluh distal untuk 1. Periksa sirkulasi perifer (mis.nadi
perifer, edema, pengisian kapiler,
menunjang fungsi jaringan meningkat warna, suhu,ankle brachial index)
dengan kriteria hasil: 2. Identifikasi faktor resiko gangguan
sirkulasi (mis.diabetes,hipertensi)
Indikator Awal Akhir -Terapeutik :
Tekanan darah 3 5 1. Hindari pengukuran tekanan darah
sistolik pada ekstremitas dengan keterbatasan
perfusi
Tekanan darah 2. Hindari pemasangan infus atau
3 5
diastolik pengambilan darah di area
keterbatasan perfusi
Keterangan: -Edukasi :
1. Memburuk 1. Anjurkan minum obat pengontrol
2. Cukup memburuk tekanan darah secara teratur
3. Cukup memburuk 2. Anjurkan menggunakan obat penurun
4. Sedang tekanan darah, antikoagulan, dan
5. Cukup membaik penurun kolesterol, jika perlu.
3 Resiko Keseimbangan elektrolit (L.03021) Manajemen Elektrolit (I.03102)
Ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan keperawatan -Observasi :
elektrolit b.d dehidrasi selama 1x24 jam diharapkan kadar serum
elektrolit dalam batas normal meningkat 1. Identifikasi tanda dan gejala
ketidakseimbangan elektrolit
(D.0037) dengan kriteria hasil: 2. Identifikasi penyebab
ketidakseimbangan elektrolit
Indikato Awal Akhir
3. Identifikasi kehilangan elektrolit
r melalui cairan (mis.drainase luka)
4. Monitor efek samping pemberian
Serum 2 3
suplemen elektrolit
natrium -Terapeutik :
Serum 1.Berikan cairan, jika perlu
3 4
kalium 2.Berikan diet yang tepat (mis.tinggi
kalium, rendah natrium)
Keterangan : 3.Anjurkan pasien dan keluarga untuk
memodifikasi diet, jika perlu
1.Menurun 4.Pasang akses intravena,jika perlu
2.Cukup menurun -Edukasi :
3.Sedang
4.Cukup meningkat Jelaskan jenis, penyebab, dan
penanganan ketidakseimbangan elektrolit

-Kolaborasi : Pemberian suplemen


elektrolit IV,sesuai indikasi.
4 Resiko Infeksi b.d Tingkat Infeksi (L.14137) Pencegahan Infeksi (I.14539)
Peningkatan leukosit Setelah dilakukan tindakan keperawatan -Observasi :
selama 1x24 jam diharapkan derajat
(D.0027) Monitor tanda dan gejala infeksi lokal
infeksi menurun dengan kriteria hasil:
dan sistemik.
Keterangan: Nyeri
-Terapeutik :
1. Meningkat
2. Cukup menurun 1. Cuci tangan sebelum dan sesudah
3. Sedang kontak dengan pasien dan lingkungan
4. Cukup Indikato Awal Akhir pasien
2. Pertahankan teknik aseptik pada
r
pasien berisiko tinggi
Nyeri 2 4 3. Berikan perawatan kulit pada area
edema
Cairan 2 3 -Edukasi :
berbau
1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
busuk 2. Ajarkan cara mencuci tangan
dengan benar
meningkat
3. Ajarkan memeriksa kondisi luka
5. Meningkat
4. Anjurkan meningkatkan nutrisi
Keterangan : Cairan berbau busuk
dan cairan
1. Meningkat
2. Cukup menurun
3. Sedang
4. Cukup meningkat
5. Meningkat
4. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

NO DX.KEPERAWATAN HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI TTD


NAMA PERAWAT

1 Ketidakstabilan 28 September 2021 Manajemen Hiperglikemia S : Klien mengatakan NKWL


kadar glukosa b.d badan klien terasa letih
1. Mengidentifikasi kemungkinan dan lemah, sering merasa
Resistensi insulin penyebab hiperglikemia haus dan lapar.
2. Memonitor kadar glukosa O: Klien mengatakan
darah. sering BAK yaitu
3. Memonitor tanda dan gejala sebanyak 10x/perhari
hiperglikemia tampak terpasang kateter.
4. Memonitor intake dan output -Kadar gula darah klien
cairan. yaitu: 284 mg/dl.
5. Memonitor kadar elektrolit -TD : 150/100 mmHg
tekanan darah ortostatik dan -N : 110x/menit
frekuensi nadi -R : 20x/menit
6. Memberikan makan secara oral -S : 380C.
7. Kolaborasi pemberian insulin 6
unit IM -BB/TB : 49kg/165cm
8. Kolaborasi pemberian cairan A : Masalah belum teratasi
NacL 20 tetes. P : Intervensi dilanjutkan
2 Perfusi perifer tidak 30 September 2021 Perawatan Sirkulasi S : Klien mengatakan NKWL
efektif b.d badan klien terasa letih
Peningkatan tekanan 1. Memeriksa nadi, pengisian dan lemah, sering merasa
darah kapiler, suhu) haus dan lapar.
2. Menghindari pengukuran O:
tekanan darah pada ekstremitas TD:130/70mmHg
dengan keterbatasan fungsi HR: 80x/menit
3. Menghindari pemasangan infus RR: 20x/menit
atau pengambilan darah di area Suhu:360C
keterbatasan perfusi A : Masalah teratasi
4. Menganjurkan minum obat
P : Intervensi dihentikan
pengontrol tekanan darah
secara teratur
5. Menganjurkan konsumsi obat
penurun tekanan darah,
antikoagulan, dan penurunan
kolesterol, jika perlu
3 Resiko 30 September 2021 Manajemen Elektrolit S: NKWL
Ketidakseimbangan -Klien mengatakan sering
elektrolit b.d 1. Mengidentifikasi tanda dan merasa haus dan lapar.
dehidrasi gejala ketidakseimbangan O:
elektrolit - Klien mengatakan sering
2. Mengidentifikasi penyebab BAK yaitu sebanyak
ketidakseimbangan elektrolit 10x/perhari tampak
3. Mengidentifikasi kehilangan terpasang kateter.
elektrolit melalui cairan -Terpasang infus NacL 20
drainase luka tts.
4. Memonitor efek samping A : Masalah teratasi
suplemen elektrolit P : Intervensi dilanjutkan
5. Kolaborasi pemberian cairan
IV NacL 20 tetes
6. Menganjurkan klien dan
keluarga diet tinggi kalium dan
rendah natrium.
4 Resiko Infeksi b.d 30 September 2021 Pencegahan Infeksi S: NKWL
Peningkatan Leukosit - Klien mengatakan sejak
1. Memonitor tanda dan gejala 3 bulan yang lalu kaki
infeksi local dan sitemik sebelah kanan luka
2. Mencuci tangan sebelum dan terdapat PUS dan nyeri
sesudah melakukan tindakan O:
3. Kolaborasi memberikan nutrisi - Nyeri skala 4 (0-10)
dan cairan melalui IV 20 tetes -Terpasang infus NacL 20
4. Kolaborasi pemberian tts.
antidiuretic - TD:130/70mmHg
-HR: 80x/menit
-RR: 20x/menit
-Suhu:360C
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
5. CATATAN PERKEMBANGAN

NO DX.KEPERAWATAN WAKTU/TANGGAL CATATAN PERKEMBANGAN TTD & NAMA PERAWAT

1 Ketidakstabilan kadar 28 September 2021 S : Klien mengatakan badan klien terasa NKWL
letih dan lemah, sering merasa haus dan
glukosa b.d Resistensi
lapar.
insulin O: Klien mengatakan sering BAK yaitu
sebanyak 10x/perhari tampak terpasang
kateter.
-Kadar gula darah klien yaitu: 284
mg/dl.
-TD : 150/100 mmHg
-N : 110x/menit
-R : 20x/menit
-S : 380C.
-BB/TB : 49kg/165cm
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
I : Kolaborasi pemberian insulin 6 unit
IM dan pemberian cairan NacL 20 tetes.
E : Kadar glukosa masih pada rentang
284mg/dl
R : Lanjutkan intervensi
2 Perfusi perifer tidak efektif b.d 30 September 2021 S : Klien mengatakan badan klien NKWL
Peningkatan tekanan darah terasa letih dan lemah, sering
merasa haus dan lapar.
O:
TD:130/70mmHg
HR: 80x/menit
RR: 20x/menit
Suhu:360C
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
I : Keadekuatan pembuluh distal
meningkat
E :Tekanan darah cukup membaik
R : Intervensi dihentikan
3 Resiko Ketidakseimbangan 30 September 2021 S: NKWL
elektrolit b.d dehidrasi -Klien mengatakan sering merasa
haus dan lapar.
O:
- Klien mengatakan sering BAK
yaitu sebanyak 10x/perhari tampak
terpasang kateter.
-Terpasang infus NacL 20 tts.
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
I : Kadar serum elektrolit dalam batas
normal
E : Natrium rendah dan kalium
meningkat
R : Intervensi dihentikan
4 Resiko Infeksi b.d Peningkatan 30 September 2021 S: NKWL
Leukosit - Klien mengatakan sejak 3 bulan
yang lalu kaki sebelah kanan luka
terdapat PUS dan nyeri
O:
- Nyeri skala 3 (0-10)
-Leukosit 27,33 [10^3/ul}]
-Terpasang infus NacL 20 tts.
- TD:130/70mmHg
-HR: 80x/menit
-RR: 20x/menit
-Suhu:360C
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
I : Mencuci tangan sebelum dan sesudah
tindakan.
E :Derajat infeksi menurun
R: Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai