Anda di halaman 1dari 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/323741316

HUBUNGAN TERAPI MODALITAS INDIVIDU DAN KELOMPOK PADA PASIEN


GANGGUAN JIWA TERHADAP KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI ANCAMAN
BENCANA GEMPA BUMI DI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH ....

Article  in  Jurnal Kedokteran Syiah Kuala · August 2017


DOI: 10.24815/jks.v17i2.8986

CITATIONS READS

0 1,991

3 authors, including:

Zainal A. Muchlisin
Syiah Kuala University
288 PUBLICATIONS   2,452 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Laccase View project

DEPIK (Journal of Fisheries and Aquatic Sciences) View project

All content following this page was uploaded by Zainal A. Muchlisin on 29 December 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal Kedokteran Syiah Kuala ISSN: 1412-1026
Volume 17, Number 2, Agustus 2017 E-ISSN: 2550-0112
Pages: 75-83 DOI: https://doi.org/10.24815/jks.v17i2.8986

HUBUNGAN TERAPI MODALITAS INDIVIDU DAN KELOMPOK PADA


PASIEN GANGGUAN JIWA TERHADAP KESIAPSIAGAAN
MENGHADAPI ANCAMAN BENCANA GEMPA BUMI
DI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RSJ ACEH
1
Sarah Ainun, 2Muchlisin ZA, 3Imran
1
Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Jiwa Aceh
2
Dosen Prodi Ilmu Kelautan Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala
3
Dosen Jurusan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
Email: syarahainun@gmail.com

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan melalui
metode terapi individu dan terapi aktivitas kelompok (TAK) dalam meningkatkan kesiapsiagaan ODGJ menghadapi
bencana gempa bumi di BLUD RSJ Aceh. Metode penelitian experiments design dengan rancangan model true
experiments (pre test-post tes control group design). Sampel berjumlah 30 ODGJ dari 9 ruang rawat inap intermediate,
dibagi dalam tiga kelompok; kelompok kontrol 10 ODGJ, terapi individu 10 ODGJ dan TAK 10 ODGJ menggunakan
teknik Random Sampling. Tehnik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukan tidak
ada peningkatan nilai post-test pada kelompok kontrol terhadap parameter pengetahuan, sikap, dan tindakan. Terapi
individu, peningkatan tertinggi dijumpai pada parameter tindakan yaitu 10,7 (meningkat 60%). TAK peningkatan nilai
tertinggi pada parameter tindakan yaitu 7,3 (meningkat 52,52%). Maka dapat disimpulkan p<0,05/terapi modalitas individu
dan TAK menunjukan adanya peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan ODGJ dalam menghadapi bencana gempa
bumi. (JKS 2017; 2: 75-83)

Kata kunci: Kesiapsiagaan gempa bumi, terapi modalitas, gangguan jiwa

Abstract.This study aims to determine the relationship of increasing the parameters of knowledge, attitude, and action
through individual therapy and group activity therapy in improving the preparedness of patients facing earthquake disaster
at mental hospital. This reserch methode use Experimental design with true experiments model design (pre test-post test
control group design). The sampling technique used is simple random sampling with sample size of 30 patients drawn from
9 intermediate inpatient rooms. Patients were divided into three group; 10 controls, 10 individual, and 10 group activity
therapy. Data were collected through interviews and obsevation. The results showed that there was no increase of post-test
in the control group on the parameters of knowledge, attitude, and action. The highest increase was found in the action
parameter of 10.7 ( increase 60%) for individual therapy 7.3 (increased 52.52%) for group actifity therapy.. Therapy of
individual modalities and therapy group activities are indicates existence in improving the knowledge, attitudes, and
actions of patients in the face of the earthquakes. (JKS 2017; 2: 75-83)

Keywords: Earthquake preparedness, modal therapy, mental disorder

Pendahuluan untuk mobilisasi ODGJ dalam kondisi darurat


Pasien gangguan jiwa atau disebut juga Orang bencana harus diintegrasikan ke dalam rencana
Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) merupakan utama rumah sakit.2 Demikian juga dengan
komunitas/masyarakat yang rentan terhadap setiap Standar Operasional Prosedur (SOP)
bencana, sehingga ODGJ perlu dipersiapkan yang berkaitan dengan ODGJ harus
melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan mencerminkan rumah sakit atau rencana
kesiapsiagaan yang bertujuan untuk operasi darurat keseluruhan fasilitas.2
peningkatan pengetahuan, pemahaman, dan
keterampilan dalam upaya pengurangan resiko Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
bencana (PRB).1 Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Aceh telah memiliki
SOP evakuasi ODGJ dan staf dalam kondisi
Menurut Assistant Secretary for Preparedness darurat gempa, SOP tersebut masih belum
and Response bahwa perencanaan khusus efektif, hal ini disebabkan belum memiliki

75
Ainun et al.- Hubungan Terapi Modalitas Individu dan

jadwal/kegiatan rutin terhadap pendidikan dan true experiments jenis(pre test-post tes control
simulasi kesiapsiagaan menghadapi bencana group design)6 yaitu dua kali pengukuran pada
gempa bumi dan belum terintegrasinya PRB ke tiga kelompok, 1). kelompok kontrol (tidak
dalam pemberian asuhan keperawatan diberikan perlakuan), 2). kelompok terapi
3
kesehatan jiwa. Hasil penelitian Nursa’ada individu (diberikan perlakuan), dan 3).
menyimpulkan bahwa kesiapsiagaan BLUD kelompok terapi aktivitas kelompok (TAK)
RSJ Aceh dalam menghadapi bencana gempa (diberikan perlakuan). Pengukuran pertama
bumi termasuk kategori belum siap.4 dilakukan sebelum perlakuan diberikan (pre-
test) pada pertemuan ke-1,selanjutnya pada
Berdasarkan observasi langsung saat gempa kelompok terapi individu dan TAK diberikan
bumi 11 April 2012 pukul 15.38 WIB, dengan perlakuan sebanyak 6 kali pada waktu yang
kekuatan 8.5 Skala Ricter, terlihat kepanikan berbeda, dan pengukuran kedua dilakukan
dan ketakutan ODGJ yang keluar ruangan sesudah perlakuan diberikan (post-test) pada
menyelamatkan diri dan tidak mengetahuhi pertemuan ke-7. Pengumpulan data lapangan
cara menghadapi gempa bumi, tidak mengikuti dilaksanakan untuk mendapatkan sejumlah data
arah evakuasi, serta tidak berkumpul di tempat primer langsung dar ilapangan
evakuasi yang telah ditentukan. Sebagai (lokasipenelitian) dengan menggunakan teknik
antisipasi ancaman bencana gempa bumi harus wawancara langsung dan observasi. Populasi
adanya pengelolaan menghadapi ancaman pada penelitian ini adalah seluruh Orang
gempa bumi pada ODGJ yang diintegrasikan Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang dirawat
kedalam rencana utama RSJ. inap di ruang Intermidiate yang berjumlah 9
ruang.
Pengelolaan peningkatkan kemampuan ODGJ
dalam menyelesaikan masalah, mengubah Teknik pengambilan sampel dengan
prilaku destruktif dan maladaptif, sosialisasi menggunakan metode purposive sampling6
antar ODGJ dan lingkungan, dan sebagainya. berdasarkan kriteria diperoleh sampel sebanyak
BLUD RSJ Aceh telah menggunakan konsep 220 sampel. Selanjutnya dengan menggunakan
asuhan keperawatan terapi individu dan Terapi teknik simple random sampling didapatkan 30
Aktifitas Kelompok (TAK) melalui pendekatan ODGJ sebagai sampel. Dibagi dalam 3
komunikasi terapeutik, yang dikembangkan kelompok; 10 ODGJ kelompok kontrol, 10
oleh Keliat.5 Namun sejauh ini belum ODGJ kelompok terapi individu, dan 10 ODGJ
diketahui teknik atau metode terapi tersebut kelompok TAK.
efektif terhadap penanganan resiko bencana
gempa bumi pada ODGJ. Hasil penelusuran Hasil Penelitian dan Pembahasan
referensi sampai saat ini menunjukkan bahwa Penelitian dilakukan pada tanggal 16
belum ada penelitian terkait hal tersebut. November sampai dengan 2 Desember 2015 di
Berdasarkan paparan di atas maka peneliti ruang rawat inap Badan Layanan Umum
tertarik untuk mengkaji efektivitas terapi Daerah Rumah Sakit Jiwa Aceh. Data hasil
individu dan TAK di atas pada ODGJ dalam pre-test dan post-test masing-masing
upaya peningkatan kesiapsiagaan bencana parameteri tertera pada pada histogram gambar
gempa bumi di BLUD RSJ Aceh. 1, 2 dan 3.

Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian
experiments design dengan rancangan model

76
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala 17 (2): 75-83, Agustus 2017

Gambar 1 Nilai pre-test dan post-test parameter pengetahuan

Gambar 2 Nilai pre-test dan post-test parameter sikap

77
Ainun et al.- Hubungan Terapi Modalitas Individu dan

Gambar 3 Nilai pre-test dan post-test parameter tindakan

Hasil pre-test dan post-tes untuk masing- menunjukkan bahwa peningkatan nilai tertinggi
masing parameter menunjukkan bahwa pada dijumpai pada perlakuan individu (Gambar 2),
perlakuan kontrol tidak terjadi adanya sedangkan pada parameter tindakan
peningkatan nilai (Gambar 1, 2, dan 3). Pada menunjukkan bahwa perlakuan individu
kelompok eksperimen, parameter pengetahuan memberikan peningkatan nilai yang lebih
menunjukkan peningkatan nilai post-tes yang tinggi dibandingkan perlakuan kelompok
lebih baik dijumpai pada perlakuan individu (Gambar 3).
(Gambar 1). Pada parameter sikap

Tabel 1 Kisaran Nilai Rerata Pre-test dan Post-test Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan pada
Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Pengetahuan Sikap Tindakan
Perlakuan
Pre-test Post-test p-value Pre-test Post-test p-value Pre-test Post-test p-value
Kontrol 4,70 4,70 - 3,50 3,50 - 5,70 5,70 -
Individu 5,80 12,00 0,0001 4,50 7,20 0,0001 8,40 19,10 0,0001
Kelompo
6,50 10,20 0,0001 4,10 6,00 0,002 6,60 13,90 0,004
k

Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa kelompok kontrol tidak dapat dihitung


kisaran nilai rerata pre-test dan post-test disebabkan tidak ada perbedaan hasil antara
kelompok kontrol tidak mengalami pre-test dan post-test. Sementara itu, p-value
peningkatan nilai baik terhadap pengetahuan, pada perlakuan individu maupun perlakuan
sikap, dan tindakan (Tabel 1). Sementara itu, kelompok terhadap parameter pengetahuan,
kelompok eksperimen mengalami peningkatan. sikap, dan tindakan lebih kecil dari 0,05
Nilai rerata post-test yang tertinggi dijumpai (p<0,05). Hal ini membuktikan bahwa hipotesis
pada perlakuan individu terhadap parameter awal (Ho) ditolak, sehingga dapat disimpulkan
pengetahuan (12,00), sikap (7,20) dan tindakan bahwa ada perbedaan hasil antara kelompok
(19,10). Nilai signifikansi (p-value) pada eksperimen pre-test dan post-test.

78
Ainun et al.- Hubungan Terapi Modalitas Individu dan

Tabel 2 Nilai Selisih Rerata dan Standar Deviasi Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan pada
Kelompok Kontrol dan Eksperimen.
Parameter
Perlakuan Total
Pengetahuan Sikap Tindakan
Kontrol 0±0 0±0 0±0 0±0
Individu 6,20 ± 3,26 2,70 ± 1,49 10,70 ± 5,03 19,60 ± 8,60
Kelompok 3,70 ± 1,83 1,90 ± 1,45 7,30 ± 6,08 12,90 ± 7,92
p-value 0,0001 0,0001 0,0001 0,0001

Berdasarkan hasil uji Anova pada tabel 4.2 eksperimen. Asumsi peneliti hal ini diduga
menunjukkan bahwa ada pengaruh perlakuan karena perlakuan diberikan secara berulang-
terapi modalitas terhadap pengetahuan, sikap, ulang sebanyak 6 kali dengan metode dimana
dan tindakan (p<0,05). Hasil uji lanjut terhadap ODGJ melihat, mendengar dan mempraktekan
nilai rerata menujukkan bahwa pada parameter sehingga terbentukanya pola pengetahuan,
pengetahuan peningkatan nilai tertinggi sikap dan tindakan yang benar dalam
dijumpai pada perlakuan individu (6,20 ± menghadapi gempa bumi.9,12,13 Hal ini sesuai
3,26). Selanjutnya, hasil uji lanjut terhadap dengan yang dikemukan oleh Dale dalam 2
parameter sikap, peningkatan nilai tertinggi minggu setelah partisipan berpartisipasi pada
dijumpai pada perlakuan individu (2,70 ± tingkat keterlibatan mendengar, melihat,
1,49). Sementara itu, hasil uji lanjut terhadap demosntrasi, partisipasi dalam diskusi, dan
parameter tindakan, peningkatan nilai tertinggi melakukan secara nyata dapat mengingat 90%
juga dijumpai pada perlakuan individu (10,70 ± materi yang diberikan untuk diterapkan pada
5,03) . Hasil uji lanjut terhadap nilai rerata total situasi yang dimaksud dalam kehidupan sehari-
dari ketiga parameter menujukkan bahwa nilai hari.7,13
tertinggi dijumpai pada perlakuan individu
(19,60 ± 8,60). Kesimpulan
Metode terapi individu menujukkan
Pembahasan peningkatan nilai tertinggi parameter
Hasil pre-test dan post-tes untuk masing- pengetahuan (6,20 ± 3,26), parameter sikap
masing parameter menunjukkan pada (2,70 ± 1,49), dan parameter tindakan (10,70 ±
kelompok eksperimen, parameter pengetahuan, 5,03). Selanjutnya diperoleh p-value untuk
sikap, dan tindakan menunjukkan peningkatan masing-masing parameter p<0’05,sehingga
nilai post-tes yang lebih tinggi dijumpai pada ada pengaruh perlakuan terapi individuuntuk
perlakuan individu dibandingkan perlakuan peningkatan kesiapsiagaan ODGJ menghadapi
kelompok. Asumsi peneliti peningkatan nilai bencana gempa bumi di BLUD RSJ Aceh.
yang lebih baik pada perlakuan individu Metode TAK menunjukan peningkatan nilai
dipengaruhi oleh faktor metode interaksi one parameter pengetahuan (3,70 ± 1,83),
by one peneliti-ODGJmempengaruhi tingkat parameter sikap (1,90 ± 1,45), dan parameter
konsentrasi ODGJ lebih baik (konsentrasi tindakan (7,30 ± 6,08). Selanjutnya diperoleh
penuh), peneliti juga dapat menjaga pasien p-value untuk masing-masing parameter
tetap pokus pada materi yang diberikan dan p<0’05,sehingga ada pengaruh perlakuan terapi
mengendalikan stimulus eksternal yang dapat individuuntuk peningkatan kesiapsiagaan
mempengaruhi hasil penelitian. Sheridan ODGJ menghadapi bencana gempa bumi di
mendapatkan bahwa terapi individu lebih BLUD RSJ Aceh.
efektif dibandingkan terapi kelompok dalam
meningkatkan kemampuan berkomunikasi Daftar Pustaka
khususnya pada aspek sintak (struktur bahasa) 1. Abdullah, A. N., Retnosari, A., dan Sudibyo,
dan semantik (makna yang terkandung dalam S. 2010. Pengetahuan, Sikap dan Kebutuhan
suatu bahasa) pada anak-anak perempuan autis Pengunjung Apotek terhadap Informasi Obat
umur 6 tahun.7,8 di Kota Depok. Buletin Penelitian Sistem
Kesehatan. 13 (4): 334-354.
2. Assistant Secretary for Preparedness and
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi Response. 2010.Planning for Psychiatric
peningkatan terhadap parameter pengetahuan, Patient Movement During Emergencies and
sikap, dan tindakan pada kelompok

82
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala 17 (2): 75-83, Agustus 2017

Disasters. USA: Department of Health and 9. Murniati, B. 2011. Pengaruh Pendekatan


Human Services. Analisis Nilai Dalam Pembelajaran IPS
3. BLUB RSJ Pemerintah Aceh, 2013. Laporan Terhadap Sikap Kepedulian Sosial Peserta
Data Jumlah Pasien Dan Staff Perawat. Banda Didik (Studi Eksperimen Kuasi di Kelas VIII
Aceh: BLUD RSJ Pemerintah Aceh SMPN1 1 Praya Barat Kabupaten Lombok
4. Nursa’adah, 2013. Kesiapsiagaan Staf dan Tengah). Edisi Khusus, No. 2: 201-212.
BLUD Rumah Sakit Jiwa Dalam Menghadapi 10. Mustofa, A. 2009. Perubahan Budaya Public
Bencana Gempa Bumi. M.Si, Universitas Syiah Service Organizations (PSOs) Dalam
Kuala. Meningkatkan Kinerja Layanan Publik. Jurnal
5. Keliat, B. A., & Akemat, 2004. Keperawatan Riset Ekonomi dan Bisnis. 9 (1): 19-28.
Jiwa: Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: 11. Rutan J. S. dan Alonso A. 1982. Group
Penerbit Buku Kedokteran EGC. Therapy, Individual Therapy, or Both?.
6. Suryabrata. 2011. Metodologi Penelitian. International Journalof Group Psychotherapy.
Jakarta : Raja Grafindo Persada 32(3): 267-282.
7. Sheridan, M. C. 2012. A Comparison Of 12. Sunarto, K. 2004. Pengantar Sosiologi. Edisi
Group Versus Individual Therapy On The Revisi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
Output Of Appropriate Utterances In A Six- Ekonomi Universitas Indonesia.
Year-Old Girl With Autism: A Case Study. 13. Suharyat, Y. 2009. Hubungan antara Sikap,
Thesis. University of Kentucky, Uknowledge. Minat, dan Prilaku Manusia. Region. 1 (2): 1-
19.
8. Nandinanti, I.N, Yaunin, Y., Nurhajjah, S.
2015. Efek Electro Convulsive Therapy
(ECT) terhadap Daya Ingat Pasien Skizofrenia
di RSJ Prof. HB. Sa’anin Padang. Jurnal
Kesehatan Andalas. 4(3): 883-888.

83
View publication stats

Anda mungkin juga menyukai