net/publication/323741316
CITATIONS READS
0 1,991
3 authors, including:
Zainal A. Muchlisin
Syiah Kuala University
288 PUBLICATIONS 2,452 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Zainal A. Muchlisin on 29 December 2018.
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan melalui
metode terapi individu dan terapi aktivitas kelompok (TAK) dalam meningkatkan kesiapsiagaan ODGJ menghadapi
bencana gempa bumi di BLUD RSJ Aceh. Metode penelitian experiments design dengan rancangan model true
experiments (pre test-post tes control group design). Sampel berjumlah 30 ODGJ dari 9 ruang rawat inap intermediate,
dibagi dalam tiga kelompok; kelompok kontrol 10 ODGJ, terapi individu 10 ODGJ dan TAK 10 ODGJ menggunakan
teknik Random Sampling. Tehnik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukan tidak
ada peningkatan nilai post-test pada kelompok kontrol terhadap parameter pengetahuan, sikap, dan tindakan. Terapi
individu, peningkatan tertinggi dijumpai pada parameter tindakan yaitu 10,7 (meningkat 60%). TAK peningkatan nilai
tertinggi pada parameter tindakan yaitu 7,3 (meningkat 52,52%). Maka dapat disimpulkan p<0,05/terapi modalitas individu
dan TAK menunjukan adanya peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan ODGJ dalam menghadapi bencana gempa
bumi. (JKS 2017; 2: 75-83)
Abstract.This study aims to determine the relationship of increasing the parameters of knowledge, attitude, and action
through individual therapy and group activity therapy in improving the preparedness of patients facing earthquake disaster
at mental hospital. This reserch methode use Experimental design with true experiments model design (pre test-post test
control group design). The sampling technique used is simple random sampling with sample size of 30 patients drawn from
9 intermediate inpatient rooms. Patients were divided into three group; 10 controls, 10 individual, and 10 group activity
therapy. Data were collected through interviews and obsevation. The results showed that there was no increase of post-test
in the control group on the parameters of knowledge, attitude, and action. The highest increase was found in the action
parameter of 10.7 ( increase 60%) for individual therapy 7.3 (increased 52.52%) for group actifity therapy.. Therapy of
individual modalities and therapy group activities are indicates existence in improving the knowledge, attitudes, and
actions of patients in the face of the earthquakes. (JKS 2017; 2: 75-83)
75
Ainun et al.- Hubungan Terapi Modalitas Individu dan
jadwal/kegiatan rutin terhadap pendidikan dan true experiments jenis(pre test-post tes control
simulasi kesiapsiagaan menghadapi bencana group design)6 yaitu dua kali pengukuran pada
gempa bumi dan belum terintegrasinya PRB ke tiga kelompok, 1). kelompok kontrol (tidak
dalam pemberian asuhan keperawatan diberikan perlakuan), 2). kelompok terapi
3
kesehatan jiwa. Hasil penelitian Nursa’ada individu (diberikan perlakuan), dan 3).
menyimpulkan bahwa kesiapsiagaan BLUD kelompok terapi aktivitas kelompok (TAK)
RSJ Aceh dalam menghadapi bencana gempa (diberikan perlakuan). Pengukuran pertama
bumi termasuk kategori belum siap.4 dilakukan sebelum perlakuan diberikan (pre-
test) pada pertemuan ke-1,selanjutnya pada
Berdasarkan observasi langsung saat gempa kelompok terapi individu dan TAK diberikan
bumi 11 April 2012 pukul 15.38 WIB, dengan perlakuan sebanyak 6 kali pada waktu yang
kekuatan 8.5 Skala Ricter, terlihat kepanikan berbeda, dan pengukuran kedua dilakukan
dan ketakutan ODGJ yang keluar ruangan sesudah perlakuan diberikan (post-test) pada
menyelamatkan diri dan tidak mengetahuhi pertemuan ke-7. Pengumpulan data lapangan
cara menghadapi gempa bumi, tidak mengikuti dilaksanakan untuk mendapatkan sejumlah data
arah evakuasi, serta tidak berkumpul di tempat primer langsung dar ilapangan
evakuasi yang telah ditentukan. Sebagai (lokasipenelitian) dengan menggunakan teknik
antisipasi ancaman bencana gempa bumi harus wawancara langsung dan observasi. Populasi
adanya pengelolaan menghadapi ancaman pada penelitian ini adalah seluruh Orang
gempa bumi pada ODGJ yang diintegrasikan Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang dirawat
kedalam rencana utama RSJ. inap di ruang Intermidiate yang berjumlah 9
ruang.
Pengelolaan peningkatkan kemampuan ODGJ
dalam menyelesaikan masalah, mengubah Teknik pengambilan sampel dengan
prilaku destruktif dan maladaptif, sosialisasi menggunakan metode purposive sampling6
antar ODGJ dan lingkungan, dan sebagainya. berdasarkan kriteria diperoleh sampel sebanyak
BLUD RSJ Aceh telah menggunakan konsep 220 sampel. Selanjutnya dengan menggunakan
asuhan keperawatan terapi individu dan Terapi teknik simple random sampling didapatkan 30
Aktifitas Kelompok (TAK) melalui pendekatan ODGJ sebagai sampel. Dibagi dalam 3
komunikasi terapeutik, yang dikembangkan kelompok; 10 ODGJ kelompok kontrol, 10
oleh Keliat.5 Namun sejauh ini belum ODGJ kelompok terapi individu, dan 10 ODGJ
diketahui teknik atau metode terapi tersebut kelompok TAK.
efektif terhadap penanganan resiko bencana
gempa bumi pada ODGJ. Hasil penelusuran Hasil Penelitian dan Pembahasan
referensi sampai saat ini menunjukkan bahwa Penelitian dilakukan pada tanggal 16
belum ada penelitian terkait hal tersebut. November sampai dengan 2 Desember 2015 di
Berdasarkan paparan di atas maka peneliti ruang rawat inap Badan Layanan Umum
tertarik untuk mengkaji efektivitas terapi Daerah Rumah Sakit Jiwa Aceh. Data hasil
individu dan TAK di atas pada ODGJ dalam pre-test dan post-test masing-masing
upaya peningkatan kesiapsiagaan bencana parameteri tertera pada pada histogram gambar
gempa bumi di BLUD RSJ Aceh. 1, 2 dan 3.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian
experiments design dengan rancangan model
76
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala 17 (2): 75-83, Agustus 2017
77
Ainun et al.- Hubungan Terapi Modalitas Individu dan
Hasil pre-test dan post-tes untuk masing- menunjukkan bahwa peningkatan nilai tertinggi
masing parameter menunjukkan bahwa pada dijumpai pada perlakuan individu (Gambar 2),
perlakuan kontrol tidak terjadi adanya sedangkan pada parameter tindakan
peningkatan nilai (Gambar 1, 2, dan 3). Pada menunjukkan bahwa perlakuan individu
kelompok eksperimen, parameter pengetahuan memberikan peningkatan nilai yang lebih
menunjukkan peningkatan nilai post-tes yang tinggi dibandingkan perlakuan kelompok
lebih baik dijumpai pada perlakuan individu (Gambar 3).
(Gambar 1). Pada parameter sikap
Tabel 1 Kisaran Nilai Rerata Pre-test dan Post-test Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan pada
Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Pengetahuan Sikap Tindakan
Perlakuan
Pre-test Post-test p-value Pre-test Post-test p-value Pre-test Post-test p-value
Kontrol 4,70 4,70 - 3,50 3,50 - 5,70 5,70 -
Individu 5,80 12,00 0,0001 4,50 7,20 0,0001 8,40 19,10 0,0001
Kelompo
6,50 10,20 0,0001 4,10 6,00 0,002 6,60 13,90 0,004
k
78
Ainun et al.- Hubungan Terapi Modalitas Individu dan
Tabel 2 Nilai Selisih Rerata dan Standar Deviasi Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan pada
Kelompok Kontrol dan Eksperimen.
Parameter
Perlakuan Total
Pengetahuan Sikap Tindakan
Kontrol 0±0 0±0 0±0 0±0
Individu 6,20 ± 3,26 2,70 ± 1,49 10,70 ± 5,03 19,60 ± 8,60
Kelompok 3,70 ± 1,83 1,90 ± 1,45 7,30 ± 6,08 12,90 ± 7,92
p-value 0,0001 0,0001 0,0001 0,0001
Berdasarkan hasil uji Anova pada tabel 4.2 eksperimen. Asumsi peneliti hal ini diduga
menunjukkan bahwa ada pengaruh perlakuan karena perlakuan diberikan secara berulang-
terapi modalitas terhadap pengetahuan, sikap, ulang sebanyak 6 kali dengan metode dimana
dan tindakan (p<0,05). Hasil uji lanjut terhadap ODGJ melihat, mendengar dan mempraktekan
nilai rerata menujukkan bahwa pada parameter sehingga terbentukanya pola pengetahuan,
pengetahuan peningkatan nilai tertinggi sikap dan tindakan yang benar dalam
dijumpai pada perlakuan individu (6,20 ± menghadapi gempa bumi.9,12,13 Hal ini sesuai
3,26). Selanjutnya, hasil uji lanjut terhadap dengan yang dikemukan oleh Dale dalam 2
parameter sikap, peningkatan nilai tertinggi minggu setelah partisipan berpartisipasi pada
dijumpai pada perlakuan individu (2,70 ± tingkat keterlibatan mendengar, melihat,
1,49). Sementara itu, hasil uji lanjut terhadap demosntrasi, partisipasi dalam diskusi, dan
parameter tindakan, peningkatan nilai tertinggi melakukan secara nyata dapat mengingat 90%
juga dijumpai pada perlakuan individu (10,70 ± materi yang diberikan untuk diterapkan pada
5,03) . Hasil uji lanjut terhadap nilai rerata total situasi yang dimaksud dalam kehidupan sehari-
dari ketiga parameter menujukkan bahwa nilai hari.7,13
tertinggi dijumpai pada perlakuan individu
(19,60 ± 8,60). Kesimpulan
Metode terapi individu menujukkan
Pembahasan peningkatan nilai tertinggi parameter
Hasil pre-test dan post-tes untuk masing- pengetahuan (6,20 ± 3,26), parameter sikap
masing parameter menunjukkan pada (2,70 ± 1,49), dan parameter tindakan (10,70 ±
kelompok eksperimen, parameter pengetahuan, 5,03). Selanjutnya diperoleh p-value untuk
sikap, dan tindakan menunjukkan peningkatan masing-masing parameter p<0’05,sehingga
nilai post-tes yang lebih tinggi dijumpai pada ada pengaruh perlakuan terapi individuuntuk
perlakuan individu dibandingkan perlakuan peningkatan kesiapsiagaan ODGJ menghadapi
kelompok. Asumsi peneliti peningkatan nilai bencana gempa bumi di BLUD RSJ Aceh.
yang lebih baik pada perlakuan individu Metode TAK menunjukan peningkatan nilai
dipengaruhi oleh faktor metode interaksi one parameter pengetahuan (3,70 ± 1,83),
by one peneliti-ODGJmempengaruhi tingkat parameter sikap (1,90 ± 1,45), dan parameter
konsentrasi ODGJ lebih baik (konsentrasi tindakan (7,30 ± 6,08). Selanjutnya diperoleh
penuh), peneliti juga dapat menjaga pasien p-value untuk masing-masing parameter
tetap pokus pada materi yang diberikan dan p<0’05,sehingga ada pengaruh perlakuan terapi
mengendalikan stimulus eksternal yang dapat individuuntuk peningkatan kesiapsiagaan
mempengaruhi hasil penelitian. Sheridan ODGJ menghadapi bencana gempa bumi di
mendapatkan bahwa terapi individu lebih BLUD RSJ Aceh.
efektif dibandingkan terapi kelompok dalam
meningkatkan kemampuan berkomunikasi Daftar Pustaka
khususnya pada aspek sintak (struktur bahasa) 1. Abdullah, A. N., Retnosari, A., dan Sudibyo,
dan semantik (makna yang terkandung dalam S. 2010. Pengetahuan, Sikap dan Kebutuhan
suatu bahasa) pada anak-anak perempuan autis Pengunjung Apotek terhadap Informasi Obat
umur 6 tahun.7,8 di Kota Depok. Buletin Penelitian Sistem
Kesehatan. 13 (4): 334-354.
2. Assistant Secretary for Preparedness and
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi Response. 2010.Planning for Psychiatric
peningkatan terhadap parameter pengetahuan, Patient Movement During Emergencies and
sikap, dan tindakan pada kelompok
82
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala 17 (2): 75-83, Agustus 2017
83
View publication stats