PROPOSAL
OLEH
KUPANG
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
professional di indonesia telah mengembangkan standar asuhan keperawa
standar luaran keperawatan Indonesia (SLKI). (DPP)PPNI,2017).
Penggunaan asuhan keperawatan standar sangat penting dalam me
ningkatkan kualitas asuhan keperawatan Penelitian Asli Analisis.
Penerapan Instrumen Perawatan Perioperatif Berdasarkan Standar
berfokus pada klien, berorientasi pada tujuan pada setiap tahap saling
rawat nginap dan 18 puskesmas non rawat nginap . jumlah perawat yang
kabupaten kupang.
A. Tujuan Umum
B. Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi tingkat penegetahuan perawat mengenai 3S (SDKI,
SIKI, DAN SLKI) di wilayah kerja dinas kesehatan kabupaten
kupang.sebelum melakukan pelatihan.
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini bisa menjadi sumber informasi atau rujukan, dalam membuat
penegakan asuhan keperawatan mengunakan 3S ( SDKI,SIKI DAN SLKI ) di
wilayah kerja dinas kesehtan kabupaten kupang.
4. Bagi Perawat
TINJAUAN PUSTAKA
ini terdiri atas diagnosis actual dan diagnosis risiko. Sedangkan diagnosis
positif menunjukan bahwa klien dalam kondisi sehat dan dapat mencapai
kondisi yang lebih sehat atau optimal.diagnosis ini juga disebut dengan
diagnosis promosi kesehatan. ( ICNP,2015;standar praktik keperawatan
Indonesia-PPNI,2005).
1. Diagnosis aktual
2. Diagnosis resiko
tanda/gejalah mayor dan minor pada klien, namun klien memiliki faktor
1. Masalah (problem)
2. Indicator diagnostic
kategori yaitu:
4. Maturasional
validasi diagnosis.
merupakan suatu proses yang sistematis yang terdiri atas tiga tahap, yaitu:
1. Analisa Data
b. Kelompok data
& makic (2017); Berman, Snyder & Frandsen (2015); potter &
perry (2013).
2. Identifikasi masalah
diagnosis,yaitu:
tanda/gejalah.
4. Diagnosis resiko
Per18 \l 1033 ]
1033 ]
coeen,1998).
berikut:
1. Fisiologis
cairan/elektrolit.
istirahat/tidur.
2. Psikoliogis
mendukung perubahan perilaku atau pola hidup sehat, yang terdiri atas :
4. Relasional
5. Lingkungan
1. label
atau beberapa kata yang di awali dengan kata benda ( nomina), bukan
kata kerja verba ), yang berfungsi sebagai descriptor atau penjelas dari
intervensi keperawatan.
2. Definisi
perilaku pasien.
3. Tindakan
Komponen ini merupakan rangkaian perilaku atau aktifitas yang di
a. Tindakan observasi
dengan tahap awal pada proses keperawatan dan agar tidak rancu
b. Tindakan terapeutik
c. Tindakan edukasi
konsultasikan.
resiko.
keperawatan.
4. Kemampuam perawat
hypnosis.
5. Penerimaan pasien
oleh pasien dan sesuai dengan nilai-nilai dan budaya yang dianut oleh
pasien.
6. Hasil penelitian
Bukti penelitian yang menunjukan efektivitas intervensi
kondisi yang spesifik dan terukur yang perawat harapkan sebagai respons
Luaran keperawatan dibagi menjadi dua jenis, yaitu luarn negatif dan
1. Label
Komponen ini merupakan nama sari luaran keperawatan yang terdiri atas
2. Ekspektasi
3. Kriteria hasil
diukur oleh perawat dan dijadikan sebagai dasar untuk menilai pencapaian
tuliskan angka atau nilai yang diharapkan yang akan dicapai, sedangkan
a. 1 = menurun
2 = cukup menurun
3 = sedang
4 = cukup meningkat
5 = meningkat
b. 1 = menigkat
2 = cukup meningkat
3 = sedang
4 = cukup menurun
5 = menurun
c. 1 = memburuk
2 = cukup memburuk
3 = sedang
4 = cukup membaik
5 = membaik
manusia.
interdependen perawat.
peran ini, perawat dapat mewakili kebutuhan dan harapan klien kepada
3. Pencegahan Penyakit
baru sebagai dampak dari penyakit atau masalah yang diderita. Salah satu
4. Pendidik
harus mampu berperan sebagai pendidik, sebab beberapa pesan dan cara
sama dan dapat mengubah perilaku yang tidak sehat. Contoh dari peran
5. Konseling
kepada individu sehat dengan kesulitan penyesuaian diri yang normal dan
fokus dalam membuat individu tersebut untuk mengembangkan sikap,
perasaan dan perilaku baru dengan cara mendorong klien untuk mencari
tindakan yang akan dilaksanakan oleh perawat dengan tim kesehatan lain.
perawat tetapi harus melibatkan tim kesehatan lain seperti dokter, ahli
(Hidayat, 2012).
8. Peneliti
Peran perawat ini sangat penting yang harus dimiliki oleh semua
2012).
Menurut Puspitasari (2014) peran perawat dalam memberikan asuhan
pasien maupun perawat lain sebagai suatu hal yang biasa disaat senang
ataupun duka.
6) Helping artinya perawat siap membantu dengan asuhan keperawatanya
kesehatannya.
keterampilannya.
Ark18 \l 1033 ]
yaitu:
sesuai fakta.
objek atau materi tetapi masih ada kaitannya satu dengan yang lainnya
dilakukan tanpa penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk akan
pengetahuannya akan baik tapi jika sosial budayanya kurang baik maka
pengetahuan.
individu karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan
pengetahuan yang didapatkan akan baik tapi jika lingkungan kurang baik
maka pengetahuan yang didapat juga akan kurang baik. Jika seseorang berada
pula daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperoleh
juga akan semakin membaik dan bertambah (Budiman dan Riyanto, 2013).
yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subjek
3) Bobot III : tahap tahu, pemahaman, aplikasi, analisis sintesis dan evaluasi.
2.4 Kerangka teori
Pengetahuan Perawat
1. Konsep pengetahuan
2.Tingkat pengetahuan
1.Pengertian perawat
3.Faktor-faktor yang
2.Fungsi perwat
mempengaruhi
pengettahuan 3.Fungsi perawat
METODE PENILITIAN
Pelatihan 3S
Pengetahuan perawat
Pengetahuan perawat setelah pelatihan
sebelum pelatihan
Keterangan:
= Diteliti
= Ada Pengaruh
A. Dependen
1. Pelatihan Adalah kegiatan _ 4 contoh _ _
SLKI) SDKI,SIKI,dan
SLKI dalam
asuhan
keperawatan dapat
dilaksanakan oleh
seluru perawat
guna mematuhi
standar profesi.
B. Independen
2. Pengetah- Pengetahuan 4 contoh 1. Tinggi = Ordinal
76%-
uan adalah hasil kasus 3S 100%=
2. Sedang
perawat penginderaan (SDKI,
= 56%-
manusia atau hasil SIKI, 75%=
3. Rendah
tahu seseorang SLKI)
=<55%=
terhadap suatu
yang dimilikinya
3.5.1. Populasi
Sampel dalam ini adalah 196 yang diambil dengan cara total
Kupang.
N
n= …
1+ Ne2
N = ukuran populasi
n = ukuran sampel
N
n= …
1+ Ne2
196
n= 2
1+196 (0,05)
196
n=
1+196 (0,0025)
196
n=
1+0,49
196
n=
1,4
9
untuk dikerjakan, dan sesudah pelatihan perawat di berikan soal kasusus yang
3.8 EtikaPenilitian
1. Self determination
setelah mendapatkan secara jelas tentang manfaat dan prosedur pengambilan data.
yang diberikan oleh responden tidak diketahui oleh orang lain sehingga responden
dapat secara bebas untuk menentukan pilihan jawaban dari kuesioner tanpa takut
4. Confidentiality (kerahasiaan)
oleh peneliti. Responden diberikan jaminan bahwa data yang diberikan tidak akan
berdampak terhadap karir dan pekerjaan. Data yang sudah diperoleh oleh peneliti
Sebelum mengambil data awal, peneliti mengurus surat ijin dari kampus
STIkes Maranatha Kupang lalu diantar ke ruangan kepala bidang dinas kesehatan
berikut:
1. Editing
relevansi data yang dikumpulkan untuk bisa diproses lebih lanjut. Hal
yang perlu diperhatikan dalam editing ini adalah hasil dari contoh kasus
2 Coding
setiap jawaban dari contoh kasus yang telah dikerjakan diberi kode dengan
karakter.
3 Prossecing
Setelah contoh kasus yang diberikan dikerjakan dengan benar dan sudah
dapat dianalisis. Pemprosesan dapat dilakukan dengan cara, mengentri data. Entri
4 Cleaning
1. Univariat
2. Bivariat
(Sugiyono,2017)
DAFTAR PUSTAKA
Indonesia (III ed., Vol. III). (T. P. PPNI, Ed., & Indonesia, Trans.) Jakarta
Indonesia (II ed., Vol. II). (T. p. PPNI, Ed., & INDONESIA, Trans.)
329–339.
Sulistyawati, W., Bidang, K., Asuhan, K. D., Rawat, R., & Rumah, I. (2020).
Alfabeta,CV.