Please wait…
Ready to use…
Choose one of the main menu above !
Universitas Bhakti Kencana Tasikmalaya
Universitas Bhakti Kencana Tasikmalaya
PELAYANAN KEPERAWATAN
Universitas Bhakti Kencana Tasikmalaya
DEWASA
gangguan fisiologis
Trauma
Kecacatan
Prevensi
Deteksi
mengatasi
Universitas Bhakti Kencana Tasikmalaya
LINGKUP AREA Aspek kebutuhan dasar manusia, penyimpangan, dan intervensinya. Segala
hambatan pemenuhan KDM yang terjadi karena perubahan fisiologis, pada
satu atau berbagai sistem tubuh serta modalitas dan berbagai uaya untuk
menegatasinya (Enggune, 2016)
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau instruksi
Fungsi dari perawat lain. Sehingga sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan. Hal ini
Dependen biasanya dilakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum, atau dari perawat
primer ke perawat pelaksana.
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang ber sifat saling ketergantungan di antara
Fungsi tam satu dengan lainya fungsa ini dapat terjadi apa bila bentuk pelayanan membutuhkan
Interdependen kerjasama tim
Universitas Bhakti Kencana Tasikmalaya
KONSEP SEHAT-
MANUSIA KEPERAWATAN
SAKIT
APLIKASI PADA
KONSEP
ASKEP (PROSES
LINGKUNGAN
KEPERAWATAN)
Direktorat Jenderal Pelayanan Medik, melalui SK Direktur Jenderal Pelayanan Medik, No.YM.00.03.2.6.7637 tahun 1993
Standar Asuhan Keperawatan menurut Departemen Kesehatan meliputi enam standar yaitu: (1) Pengkajian
keperawatan, (2) Diagnosa keperawatan, (3) Perencanaan keperawatan, (4) Intervensi keperawatan, (5) Evaluasi
keperawatan, dan (6) Catatan asuhan keperawatan.
Tren Keperawatan Medikal Bedah
Teknologi Keluarga
ABORSI
Reproduksi Buatan Berencana
ABORSI
Ilegal
legal
1. tenaga kesehatan/tenaga medis yang tidak
1. tenaga kesehatan/medis yang berkompeten kompeten melalui cara-cara diluar medis (pijat, jamu atau ramuan-ramuan)
2. indikasi medis dengan
3. persetujuan ibu yang hamil dan/atau suami. 2. tanpa persetujuan ibu hamil dan/atau suaminya.
4. tindakan terapeutik yang disetujui secara tertulis 3. tenaga medis yang kompeten, tetapi tidak
mempunyai indikasi medis.
undang undang kesehatan
Dalam UU kesehatan yang lama (UU No. 23 /1992) ketentuan mengenai aborsi menyebutkan : “dalam
keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil dan atau janinnya dapat
dilakukan tindakan medis tertentu”
Dalam Undang undang kesehatan yang berlaku saat ini (UU No. 36/2009), ketentuan mengenai aborsi
depertegas : “setiap orang dilarang melakukan aborsi” (Pasal 75 ayat 1)
TEKHNOLOGI REPRODUKSI BUATAN
Tekhnologi kesehatan khususnya di bidang reproduksi telah mengalami terobosan yang besar, yakni bayi tabung
(baby tube) dan cloning.
Tekhnologi bayi tabung merupakan upaya yang dilakukan bagi suami istri yang mempunyai masalah untuk
mengalami kehamilan secara alamiah. Dapat juga dikatakan bahwa metode ini merupakan upaya yang terakhir atau
pengobatan bagi pasangan yang kurang subur.
Meskipun cloning ini baru berhasil pada binatang, khususnya domba, namun penemuan ini telah menimbulkan gelombang kegelisahan, bahkan keprihatinan. Yang tidak
setuju dengan tekhnonologi cloning khawatir jika nanti cloning diterapkan pada manusia seperti halnya tekhnologi bayi tabung.
para ahli berpendapat bahwa pengkloningan individu manusia tidak dapat diterima, baik dari segi agama, segi etik
maupun dari segi hukum.
Berbagai cara ber –KB telah ditawarkan dan berbagai alat kontrasepsi di sediakan oleh pemerintah, mulai dari cara
tradisional, barier, hormonal (pil, suntikan, susuk KB), bahkan saat ini tersedia alat kontrasepsi yang bersifat
permanen.(kontrasepsi mantap / vasektomi dan tubektomi)
Penyelenggaraan pelayanan kontrasepsi dilakukan dengan cara yang dapat dipertanggungjawabkan dari segi agama,
norma budaya, etika, serta segi kesehatan.
Pemerintah bertanggung jawab dan menjamin ketersediaan tenaga, fasilitas pelayanan, alat dan obat dalam
memberikan pelayanan keluarga berencana yang aman, bermutu, dan terjangkau oleh masyarakat.
CARE GIVER
ADVOKAT
EDUKATOR
KOLABORATOR
KONSULTAN
CARE GIVER
memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia
PEMBAHARU
CARE GIVER
ADVOKAT ADVOKAT
EDUKATOR
KOLABORATOR
• -
KONSULTAN
Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam
meninterpretasikan berbagia informasi dari pemberi pelayanan atau informasi
PEMBAHARU lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan
yang diberikan kepada pasiennya,
EDUKATOR
CARE GIVER
EDUKATOR
KOLABORATOR
KONSULTAN
PEMBAHARU
CARE GIVER
ADVOKAT
EDUKATOR
KOLABORATOR
KOLABORATOR
perawat bekerja melalui tim kesehatan
yang terdiri dari dokter fisioterapis, ahli
gizi, dan lain-lain
KONSULTAN
PEMBAHARU
CARE GIVER
ADVOKAT
EDUKATOR
KONSULTAN
KOLABORATOR
Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau
tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan
atas permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan
KONSULTAN
keperawatan yang diberikan.
PEMBAHARU
Universitas Bhakti Kencana Tasikmalaya