Anda di halaman 1dari 15

PERAN DAN FUNGSI PERAWAT MEDICAL BEDAH PADA

GANGGUAN RESPIRASI, KARDIOVASKULER DAN


HEMATOLOGI

Oleh: Ns.Annisa Rahmawati, M.Kep


GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER,
RESPIRASI DAN HEMATOLOGI
1. Gangguan sistem kardiovaskuler: Gagal jantung, PJK, Angina Pektoris, Hipertensi
dll
2. Gangguan Sistem respirasi: Tb Paru, asma, Bronkitis, Pneumonia, Ispa, Covid 19
dll
3. Gangguan sistem hamatologi: Anemia, Leukimia, Hemofilia dll
DEFINISI KEPERAWATAN MEDIKAL
BEDAH
Keperawatan medikal bedah merupakan pelayanan profesional yang didasarkan Ilmu
dan teknik Keperawatan Medikal Bedah berbentuk pelayanan bio – psiko – sosio -
spiritual yg komprehensif ditujukan pada orang dewasa dgn atau yg cenderung
mengalami gangguan fisiologi dgn atau tanpa gangguan struktur akibat trauma.
BENTUK PELAYANAN KEPERAWATAN
a. Promotif (Meningkatkan kesehatan)
b. Preventif (Pencegahan penyakit)
c. Kuratif (Pengobatan)
d. Rehabilitatif (Rehabilitasi/pemulihan)
4 KOMPONEN KEPERAWATAN MEDICAL BEDAH
1. Pelayanan Profesional; Seorang perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan
kepada pasien, selalu memandang pasien secara holistic / menyeluruh baik Bio –
Psiko – sosial – kultural - Spiritual. Dalam setiap tindakan, perawat dituntut untuk
memberikan asuhan keperawatan secara professional sesuai dengan standarisasi
profesi keperawatan. Pelayanan ini diberikan oleh seorang perawat yang
berkompetensi dan telah menyelesaikan pendidikan profesi keperawatan pada
jenjang yang lebih tinggi.
2. Berdasarkan Ilmu Pengetahuan; Perawat dalam melaksanakan tugasnya sudah
melalui jenjang Pendidikan Formal yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah. Ilmu
pengetahuan terus berubah dari waktu ke waktu (dinamis), sehingga dalam
memberikan Asuhan keperawatan pada Klien berdasarkan perkembangan ilmu
pengetahuan terbaru
3. Menggunakan Scientific Metode; Dalam melaksanakan asuhan keperawatan melaui
tahap - tahap dalam proses keperawatan berdasarkan pendekatan ilmiah. Dengan
menggunakan standarisasi asuhan keperawatan yang ada (NANDA, NIC, NOC,
SDKI, SIKI, SLKI).
4. Berlandaskan Etika Keperawatan; Perawat dalam melaksanakan tugasnya, dituntut
untuk dapat menerapkan asas etika keperawatan yang ada, meliputi asas :
a. Autonomy (menghargai hak pasien / kebebasan pasien).
b. Beneficience (menguntungkan bagi pasien).
c. Veracity (kejujuran).
d.   Justice (keadilan).
e. Fidelity (Menepati janji)
f. Confidentiality (Kerahasiaan)
g. Non Maleficience (Tidak merugikan)
h. Akuntability (Bertanggung jawab)
PERAN PERAWAT
1. Peran sebagai pemberi Asuhan Keperawatan (Care Giver); Peran sebagai pemberi
asuhan keperawatan pada gangguan sistem Kardiovaskuler, Respirasi dan
hematologic ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan
kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan
keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan, mulai dari fase pengkajian,
penetuan diagnose keperawatan, intervensi/membuat perencanaa, implementasi dan
evaluasi.
2. Peran Sebagai Advokat (Pembela) Klien; (Advocate); Peran ini dilakukan perawat
dalam membantu klien dan keluarga dalam meninterpretasikan berbagia informasi
dari pemberi pelayanan atau informasi lain khususnya dalam pengambilan
persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasiennya. Perawat
juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak - hak pasien yang
meliputi : Hak atas pelayanan sebaik-baiknya., Hak atas informasi tentang
penyakitnya., Hak atas privasi., Hak untuk menentukan nasibnya sendiri.dan Hak
untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian
3. Edukator ; Perawat memberikan edukais atau Pendidikan kesehatan kepada klien
dengan tujuan Meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan dan kemampuan klien
mengatasi kesehatanya dan memberi informasi dan meningkatkan perubahan
perilaku klien (terutam pola hidup sehat)
4. Peran sebagai Koordinator; Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan,
merencanakan serta mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan
sehingga pemeberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan
kebutuhan klien.
5. Kolaborator; Perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim
kesehatan yang terdiri dari dokter fisioterapis, ahli gizi, dan lain – lain
(interdisiplin) dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang
diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan
selanjutnya.
6. Konsultan; Peran disini adlah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau
tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas
permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang
7. Peran sebagai peneliti (Researcher)
FUNGSI PERAWAT
Fungsi Dependen ; Merupakan fungsi perawat dalam
melaksanakan kegiatannya atas pesan atau instruksi dari perawat
lain. Sehingga sebagai tindakan pelimpahan tugas yang
diberikan. Hal ini biasanya dilakukan oleh perawat spesialis
kepada perawat umum, atau dari perawat primer ke perawat
pelaksana (Pendelegasian)
TERIMAKASIH
Wassalamualaikum…..
TITLE LOREM IPSUM

LOREM IPSUM DOLOR SIT AMET, NUNC VIVERRA IMPERDIET PELLENTESQUE HABITANT
CONSECTETUER ADIPISCING ENIM. FUSCE EST. VIVAMUS A MORBI TRISTIQUE SENECTUS ET
ELIT. TELLUS. NETUS.

Anda mungkin juga menyukai