Anda di halaman 1dari 10

Kelompok 4

“teori culture care leinenger”


Dosen Pengampu : DR. WIDA KUSWIDA BHAKTI,M.KEP

Nama Kelompok :
1. EVISA KARIMATUNNISA SR20214010
2. HERINAWAN SR20214013
3. MUHAMMAD SONY PRATAMA SR20214018
4. SITI JUWARIYAH SR20214062
Model Konsep Teori Keperawatan Leininger

Madeline Leininger adalah pelopor


keperawatan transkultural dan seorang
pemimpin dalam keperawatan transkultural serta
teori asuhan keperawatan yang berfokus pada
manusia. Ia adalah perawat professional pertama
yang meraih pendidikan doktor dalam ilmu
antropologi sosial dan budaya. Dia lahir di Sutton,
Nebraska, dan memulai karir keperawatannya
setelah tamat dari program diploma di “St.
Anthony’s School of Nursing” di Denver.
ASUMSI DASAR
Asumsi mendasar dari teori adalah perilaku caring. Caring adalah esensi dari keperawatan,
membedakan, mendominasi serta mempersatukan tindakan keperawatan. Perilaku caring
semestinya diberikan kepada manusia sejak lahir, dalam perkembangan dan pertumbuhan,
masa pertahanan sampai dikala manusia itu meninggal.

Konsep Utama Teori Keperawatan Transkultural


Teori ini berasal dari disiplin ilmu antropologi dan oleh Dr. M. Leininger dikembangkan
dalam konteks keperawatan. Leininger mendefinsikan keperawatan transkultural sebagai
bagian utama dari keperawatan yang berfokus pada studi perbandingan dan analisa
perbedaan budaya serta bagian budaya di dunia dengan tetap menghargai nilai-nilai
asuhan, pengalaman sehat sakit dan juga kepercayaan yang dimiliki oleh masyarakat.
Tujuan keperawatan Transkultural ialah penggunaan keperawatan
transkultural adalah untuk mengembangkan sains dan pohon keilmuan yang
humanis sehingga tercipta praktik keperawatan pada kultur yang spesifik dan
universal. Kultur yang spesifik adalah kultur dengan nilai-nilai norma spesifik
yang tidak dimiliki oleh kelompok lain, seperti bahasa. Sedangkan kultur
yang universal adalah nilai atau norma yang diyakini dan dilakukan hampir
oleh semua kultur seperti budaya berolahraga membuat badan sehat, bugar;
budaya minum teh dapat membuat tubuh sehat
Hubungan Model dengan Paradigma Keperawatan Transkultural

Leininger (1985) mengartikan paradigma keperawatan transcultural


sebagai cara pandang, keyakinan, nilai-nilai, konsep-konsep dalam
terlaksananya asuhan keperawatan yang sesuai dengan latar belakang
budaya terhadap empat konsep sentral keperawatan yaitu : (Andrewand
Boyle, 1995).
1. Manusia
2. Sehat
3. Lingkungan dan
4. Keperawatan
Proses Keperawatan ‘Transcultural Nursing’
Leininger mendefinisikan “Transkultural Nursing” sebagai area yang luas
dalam keperawatan yang  mana berfokus pada komparatif studi dan
analisis perbedaan kultur dan subkultur dengan menghargai prilaku caring,
nursing care dan nilai sehat-sakit, kepercayaan dan pola tingkah laku
dengan tujuan perkembangan ilmu dan humanistic body of
knowledge untuk kultur yang spesifik dan kultur yang universal dalam
keperawatan.

Model konseptual yang dikembangkan oleh Leininger dalam


menjelaskan asuhan keperawatan dalam konteks budaya digambarkan
dalam bentuk matahari terbit (sunrise model) seperti yang terlihat pada
gambar. Geisser (1991) menyatakan bahwa proses keperawatan ini
digunakan oleh perawat sebagai landasan berfikir dan memberikan solusi
terhadap masalah klien (Andrew and Boyle, 1995). Pengelolaan asuhan
keperawatan dilaksanakan dari mulai tahap pengkajian, diagnosa
keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
Aplikasi model konsep dan teori keperawatan menurut Madeliner Leinenger

Proses asuhan keperawatan secara teoritis


Proses asuhan keperawatan dengan pendekatan teori keperawatan
transkultural adalah sebagai berikut:
1. Pengkajian (assessment)
Pengkajian  dirancang  berdasarkan 7 komponen yang ada pada
“Leininger’s Sunrise models” dalam teori keperawatan transkultural
Leininger yaitu :
a. Faktor Teknologi (Technological Factors)
b. Faktor keagamaan dan falsafah hidup (Religous and Philosofical
Factors)
c. Faktor sosial dan keterikatan keluarga (Kinship and Social Factors)
d. Faktor nilai budaya dan gaya hidup (Cultural Values and Lifeways)
e. Faktor peraturan dan kebijakan (Polithical and Legal Factor)
f. Faktor ekonomi (Economical Faktor)
g. Faktor pendidikan (Educational Factor).
2. Rencana Tindakan Keperawatan (Intervensi)
Peran perawat pada transkultural nursing teori ini adalah menjembatani antara system perawatan yang
dilakukan masyarakat awam dengan system perawatan professional melalui asuhan keperawatan.

3. Tindakan keperawatan (Implementasi)


Tindakan keperawatan yang diberikan pada klien harus tetap memperhatikan 3 prinsip askep, yaitu :
a. Culture care preservation/ maintenance
b. Culture care accommodation/ negotiation
c. Culture care repatterning/ restructuring

4. Evaluasi.
Hasil akhir yang diperoleh melalui pendekatan keperawatan transkultural pada asuhan keperawatan adalah
tercapainya culture congruent nursing carry health and well being yaitu asuhan keperawatan yang
kompeten berdasarkan budaya dan pengetahuan kesehatan yang sensitive, kreatif, serta cara-cara yang
bermakna guna mencapai tingkat kesehatan dan kesejahteraan bagi klien.
Kesimpulan
Teori ini dapat digunakan dalam memberikan asuhan
keperawatan dengan mempertimbangkan aspek budaya,
nilai-nilai, norma dan agama dan dapat digunakan untuk
melengkapi teori konseptual yang lain dalam praktik
asuhan keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai