Disusun Oleh:
KRIKILAN-GLENMORE-BANYUWANGI
2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah yang
berjudul ”Dokumentasi NANDA NIC/NOC” dengan tepat waktu. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dokumentasi Keperawatan. Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini sebagai salah satu metode pembelajaran bagi
Mahasiswa DIII Keperawatan Akademi Kesehatan Rustida.
Adapun makalah ini kami susun berdasarkan pengamatan kami dari buku
dan artikel. Dalam penyusunan makalah ini tentunya tidak lepas dari adanya
bantuan pihak tertentu. Oleh karena itu, kami tidak lupa mengucapkan terima
kasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu kami menyelesaikan
makalah ini.
Kami berharap agar tulisan ini dapat diterima dan dapat berguna bagi
semua pihak. Kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................14
3.2 Saran...............................................................................................................14
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
DOMAIN 1 Fisiologi: Dasar DOMAIN 2 Fisiologi: Kompleks
Perawatan yang mendukung fungsi Perawatan yang mendukung regulasi
fisik homeostatis
4
Intervensi intervensi yang mempertahankan suhu tubuh dalam
menyediakan atau membantu rentang normal
aktiviitas rutin kehidupan sehari 9. N.Manajemen Perfusi Jaringan
hari 10. Intervensi intervensi untuk
mengoptimalkan sirkulasi darah dan
cairan ke dalam jaringan.
1.
5
2. Terapi Perilaku 1. Manajemen krisis
Intervensi intervensi untuk Intervensi intervensi yang memberikan
memperkuat atau meningkatkan bantuan jangka pendek segera baik
perilaku yang diharapkan atau dalam kondisi krisis psikologis
merubah perilaku yang tidak maupun fisiologis.
diharapkan. 2. Manajemen Risiko
3. Terapi Kognitif Intervensi intervensi yang dilakukan
Intervensi intervensi untuk untuk menurunkan risiko dan
memperkuat atau meningkatkan memantau risiko yang ada secara
fungsi kognitif yang diharapkan terus menerus sepanjang waktu.
atau merubah fungsi kognitif
yang tidak diharapkan.
4. Peningkatan komunikasi
Intervensi intervensi untuk
memfasilitasi pemberian dan
penerimaan pesan verbal dan
nonverbal
5. Bantuan koping
Intervensi intervensi untuk membantu
orang lain untuk membangun
kekuatan diri untuk beradaptasi
pada perubahan fungsi atau
menerima tingkatan fungsi yang
lebih tinggi.
6. Pendidikan pasien
Intervensi intervensi untuk
memfasilitasi pembelajaran
7. Peningkatan Kenyamanan
psikologis
Intervensi intervensi untuk
meningkatkan kenyamanan
6
dengan menggunakanteknik
psikologis
DOMAIN 7 KOMUNITAS
Perawatan yang mendukung kesehatan komunitas
7
1. Peningkatan kesehatan komunitas
intervensi intervensi untuk meningkatkan kesehatan seluruh masyarakat.
2. Manajemen risiko komunitas
intervensi intervensi yang membantu mendeteksi atau mencegah risiko
kesehatan pada seluruh komunitas
CONTOH NIC
Manajemen Kejang
Definisi : Perawatan klien selama kejang dan keadaan tidak sadarkan diri
Aktivitas-aktivitas..
1. Pertahankan jalan nafas
2. Balikkan badan klien ke satu sisi
3. Pandu gerakan klien untuk mencegah terjadinya cedera
4. Monitor arah kepala dan mata selama kejang
5. Longgarkan pakaian
6. Tetap di sisi klien selama [klien mengalami] kejang
7. Pasang IV line dengan benar
8. Berikan oksigen dengan benar
9. Monitor status neurologis
10. Monitor tanda-tanda vital
11. Orientasikan [pasien] kembali setelah kejang
12. Catat lama kejang
13. Catat karakteristik kejang (misalnya, keterlibatan anggota tubuh, aktivitas
motorik, dan kejang progresif)
14. Dokumentasikan informasi mengenai kejang
15. Berikan obat-obatan dengan benar
16. Berikan obat anti kejang dengan benar
8
17. Monitor tingkat obat-obatan anti epilepsi dengan benar
18. Monitor durasi periode ketidaksadaran dan karakteristiknya
9
memberikan perawatan.
4) Maturasional: adolensent (ketergantungan dalam kelompok), young
adult (menikah, hamil, menjadi orang tua), dewasa (tekanan karier).
c. Sign and symptom
Data subyektif dan obyektif yang ditemukan sebagai komponen
pendukung terhadap diagnosa keperawatan. Sign and symptom (tanda dan
gejala) adalah ciri, tanda atau gejala yang merupakan informasi yang
diperlukan untuk merumuskan diagnosa keperawatan. Komponen
diagnosa keperawatan menurut PPNI (2010) terdiri dari masalah (P),
etiologi atau penyebab (E) dan tanda atau gejala (S) atau terdiri dari
masalah dengan penyebab (PE) (Santa, 2019).
10
Melibatkan pasien dalam memprioritaskan dan merencanakan asuhan
meningkatkan kerja sama. Namun, persepsi pasien tentang apa yang
penting kadang kala bertentangan dengan pengetahuan perawat tentang
masalah potensial atau komplikasi.
3. Sumber yang tersedia bagi perawat dan pasien.
Jika uang, peralatan, atau personal langka di institusi layanan kesehatan,
masalah dapat diberikan prioritas yang lebih rendah dari biasanya.
4. Urgensi masalah kesehatan.
Tanpa memperhatikan karangka berpikir yang digunakan, situasi
yang mengancam jiwa mengharuskan perawat menetapkan situasi
tersebut sebagai prioritas tinggi.
5. Rencama terapi medis.
Prioritas untuk menangani masalah kesehatan harus sesuai dengan terapi
yang dilakukan oleh profesional kesehatan lainnya.
Banyak kali faktor baik dari lingkungan rumah sakit maupun tidak yang
dapat mempengaruhi pada saat menetapkan prioritas masalah, organisasi
dari keperawatannya, dan gangguan dari tenaga kesehatannya yang dapat
menghambat dalam menetapkan prioritas masalah. Dan ketersediaan
sumber daya seperti perawat spesialis, teknisi laboratorium, ahli gizi,
kebijakan dan prosedur, seta akses suplai juga akan memengaruhi
prioritas. Selain itu kondisi pasien juga harus berubah sehingga
penetapan merupakan proses yang dinamis.
11
menjadi tahu dan memiliki konsep yang baru. Contoh kriteria hasil
pencapaian kognitif adalah:
1) Klien mampu menyebutkan penanganan hipoglikemia
2) Klien mampu mengidentifikasikan cara – cara penularan TB Paru
b. Aspek afektif yaitu perubahan sikap dan status emosional dari sikap yang
pasien yang tadinya menolak, pengingkaran, marah menjadi asertif
menjadi sikap asertif dan kooperatif. Contoh kriteria hasil pencapaian
afektif:
1) Pasien mampu menyampaikan perasaannya
2) Pasien mampu bercerita tentang penyebab kecemasannya
c. Aspek psikomotor yaitu bentuk perilakuaktif yang dapat diamati oleh
perawat atau perubahan tindakan klien secara nyata yang dapat dilihat.
Contoh pencapaian hasil psikomotor:
1) Klien tampak mulai belajar berjalan
2) Klien mampu mendemonstrasikan teknik penyuntikan insulin secara
benar
3) Klien mampu mendemonstrasikan teknik perawatan payudara masa
menyusui dengan benar
d. Aspek perubahan fisiologi tubuh, perubahan respon tubuh dari kondisi
patologis, tindakan, atau situasi yang mengancam ke arah prognose yang
normal/baik. Contoh:
1) Tekanan darah pasien berangsur angsur turun ke arah sistole 120-
130mmHg dan deastole 70-90 mmHg
2) Acral hangat
3) Jumlah produksi urine 0,5 -1 cc/kgBB/jam
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
NANDA didirikan sebagai badan formal untuk meningkatkan,
mengkaji kembali dengan mengesahkan daftar terbaru dari diagnosis
keperawatan yang digunakan oleh perawat praktisi. NANDA
mengidentifikasi masalah atau kebutuhan pasien yang spesifik, masalah yang
menggambarkan masalah kesehatan yang dapat ditangani oleh perawat dapat
13
berupa masalah fisik, sosiologis dan psikologis. Diagnosa keperawatan dapat
diterapkan untuk semua area keperawatan seperti medikal bedah, kesehatan
ibu dan anak,pediatric, kesehatan komunitas. Bagaimanapun, etiologi atau
penyebab masalah dapat berbeda.
3.2 Saran
Demikian makalah yang kami buat. Kami sebagai penulis berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dab bias sebagai penunjang
proses blajar. Kami sebagai penulis tahu makalah yang kami buat ini kurang
sempurna. Oleh karena itu, kami sebagai penulis berharap adanya kritik dan
saran dari pembaca untuk sempurnanya makalah ini. Terimakasih.
14
DAFTAR PUSTAKA