Anda di halaman 1dari 30

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah,senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang sampai
saat ini masih memberi kita nikmat iman, dan kesehaatan, sehingga saya diberi
kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah ini tentang “Diagnosis
Keperawatan”.
Adapun penulisan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Konsep
Dasar Keperawatan II.Tidak lupa juga kami sampaikan terima kasih kepada pihak yang
telah memberikan masukan-masukan dalam membangun isi dari makalah ini. kami juga
berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi setiap pembaca.
Disertai keseluruhan rasa rendah hati, kritik dan saran yang membangun sangat kami
nantikan dari kalangan pembaca agar nantinya meningkatkan dan merevisi kembali
pembuatan makalah di tugas lainnya dan di waktu berikutnya.

Lhokseumawe, April 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ............................................................................................. 1
2. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 1

BAB II TINJAUAN TEORITIS


1. Sejarah Perkembangan Diagnosis Keperawatan .......................................... 2
2. Pengertian Diagnosis ................................................................................... 3
3. Tujuan Penegakan Diagnosis Keperawatan ................................................. 4
4. Komponen Diagnosis Keperawatan ............................................................ 5
5. Jenis- Jenis Diagnosis Keperawatan ............................................................ 6
6. Proses Keperawatan dalam Hubungannya dengan Diagnosis Keperawatan 7
7. Mekanisme Penegakan Diagnosa Keperawatan .......................................... 8
8. Diagnosis Keperawatan NANDA Internasional 2015-2017 ........................ 9

BAB III PENUTUP


1. Kesimpulan .................................................................................................. 27
2. Saran ............................................................................................................ 27

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 28


BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Setelah menyelesaikan pengkajian keperawatan, perawat melanjutkan pada diagnosis
keperawatan,yang merupakan penilaian klinis tentang respons individu,keluarga,atau
kamunitas terhadap masalah kesehatan aktual atau potensial atau proses
kehidupan.diagnosis keperawatan adalah pernyataan yang menggambarkan respon aktual
atau potensial klien terhadap masalah kesehatan yang perawat mempunyai lisensi dan
kompeten untuk mengatasinya.
Diagnosis keperawatan dirancang untuk mempermudah pihak kesehatan khusunya
perawat dalam menjalankan tuntutan tugasnya dalam merawat klien,Diagnosis
keperawatan dapat digunakan ketika klien menuntut ,dan diagnosis keperawatan bisa
dijadikan sebagai bukti tanggung gugat dari prosedur yang telah dilaksanakan oleh
perawat,sehingga perawat tidak mudah terjerat hukum.
Diagnosis keperawatan telah menjalani banyak revisi, hingga pada akhirnya banyak
ahli setuju dengan diagnosis keperawatan yang dirancang oleh North American Nursing
Diagnosis Association/NANDA Internasional tahun 2015-2017.

2. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
1) Supaya pembaca dan penyusun memahami, mengetahui, serta
mengaplikasikannya dalam lingkungan praktik keperawatan.
2) Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan II
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

1. Sejarah Perkembangan Diagnosis Keperawatan


Pada tahun 1973, Konferensi pertama diagnosis keperawatan diselenggarakan untuk
mengindentifikasi pengetahuan keperawatan dan menetapkan sistem klarifikasi yang
sesuai untuk komputerisasi.Dari konferensi ini dikembangkanlah National Group for the
Classification of nursing Diagnosis,yang terdiri atas perawat yang berasal dari beberapa
wilayah di Amerika dan Canada,yang mewakili semua elemen profesi:praktik,edukasi,dan
riset.Sejak tahun 1973 sampai saat ini, National Group telah bertemu sebanyak 14 kali.
Pada tahun 1982,organisasi tersebut berganti nama menjadi NANDA.
American Nurses Association (ANA) mengamanatkan penggunaan Diagnosis
keperawatan . Pada tahun yang sama, para klinis , pendidik , peneliti , dan teoretikus dari
beragam area praktik keperawatan berkumpul bersama untuk menunjukan daftar judul
untuk kondisi yang mereka observasi dalam praktik keperawatan . Sejak saat itu, North
Amarican Nursing Diagnosis Association (sekarang NANDA Internasional ) didirikan
sebagai badan formal untuk meningkatkan, mengkaji kembali, dan mengesahkan daftar
terbaru diagnosis keperawatan yang digunakan oleh perawat praktis. Anggota NANDA
Internasional mengadakan konfrensi setiap dua tahun sekali . Daftar terbaru mencapai 200
diagnosis .
Dengan meluasnya daftar diagnosis keperawatan , NANDA Internasional
mengembangkan system klarifikasi untuk mengaturnya . sistem taksonomi terbaru (
Taksonomi II) . sistem . proses masih terus berlanjut untuk menepatkan beberapa isu
(misalnya , terdapat beberapa pernyataan diagnosis yang masih tumpang tindih ) .
NANDA Internasional telah bekerja sama dengan ANA dan organisasi lain untuk
memasukkan pernyataan NANDA Internasional dalam system klarifikasi lain , sebagai
contoh Internasional Classification of Diseases (ICD) WHO. Artikel - artikel yang
berkaitan dengan diagnosis NANDA Internasional telah dicantumkan dalam intdeks pada
Cumulative Index of Nursing and Allied Health (CINAHL) dan pada Nasional Library of
Medicine Metathesaurus for a unified Medical Language.
Diagnosis keperawatan melengkapi kebutuhan tersebut dan membantu menetapkan
lingkup praktik keperawatan , dengan menggambarkan kondisi perawat yang dapat
merawat secara mandiri . Diagnosis keperawatan menyertakan pemikiran kritis dan
pengambilan keputusan , serta menyediakan istilah yang dipahami secara universal dan
konsistensi di antara para perawat yang bekerja di berbagai tatanan , termasuk rumah
sakit, klinik rawat jalan, fasilitas perawatan lain , fasilitas kesehatan okupasi, dan praktik
pribadi/swasta. (Diagnosis Keperawatan, Edisi 10, Judith M.Wilkinson,Penerbit Buku
Kedokteran EGC,2016).

2. Pengertian Diagnosis
1) Secara Umum
Diagnosis adalah studi yang kritis dan hati-hati terhadap sesuatu untuk menentukan
sifatnya.(Diagnosis Keperawatan Aplikasi pada Praktik Klinis,Edisi 9,Lynda Juall
Carpenito,Penerbit Buku Kedokteran EGC,2009).

2) Pengertian Diagnosis Keperawatan


Diagnosis keperawatan adalah penilaian klinis tentang respon individu,keluarga,ataupun
masyarakat terhadap masalah kesehatan/proses kehidupan yang actual atau
potensial.Diagnosis keperawatan menjadi dasar pemilihan intervensi keperawatan untuk
mencapai tujuan yang merupakan tanggung-gugat perawat. (North American Nursing
Diagnosis Association/NANDA Internasional).

3) Pengertian Diagnosis Keperawatan Menurut Para Ahli


(1) Durand Prince ( 1966) :Diagnosa Keperawatan adalah suatu pernyataan tentang
konklusi yang dihasilkan dari pengenalan terhadap pola yang berasal dari
penyelidikan keperawatan dari pasien.
(2) Gebble Lavin ( 1975) :Diagnosa keperawatan adalah penilaian atau konklusi
yang terjadi sebagai akibat dan pengkajian keperawatan .
(3) Bircher ( 1975 ) :Diagnosa keperawatan adalah suatu fungsi keperawatan yang
mandiri. Suatu evaluasi tentang respon personal klien terhadap pengalaman
kemanusiaannya sepanjang siklus kehidupan, apakah respon merupakan krisis
perkembangan atau kecelakaan, penyakit, kesukaran, atau stres lainnya.
(4) Gordon ( 1976 ) :Diagnosa keperawatan adalah masalah kesehatan aktual atau
potensial dimana perawat, dengan pendidikan dan pengalamannya, mampu dan
mempunyai izin untuk mengatasinya.
(5) Aspinall (1976) :Diagnosa keperawatan adalah suatu proses kesimpulan klinis
dari perubahan yang teramati dalam kondisi fisik atau fisiologis pasien; jika
proses ini terjadi secara akurat dan rasional, maka proses tersebut akan
mengarah pada indentifikasi tentang kesimpulan penyebab simptomatologi.
(6) Roy ( 1982) :Diagnosa keperawatan adalah frase singkat atau istilah yang
meringkaskan kelompok indikator penting (empiris) yang mewakili pola
keutuhan manusia.
(7) Carpenito (1987) : Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang
menggambarkan respon manusia ( keadaan sehat atau perubahan pola
interakasi aktual atau potensial ) dari individu atau kelompok perawat yang
secara legal mengidentifikasi dan dimana perawat dapat mengintruksikan
intervensi definitif untuk mempertanyakan keadaan sehat atau untuk
mengurangi, menyingkirkan, atau mencegah perubahan.

3. Tujuan Penegakan Diagnosa Keperawatan


Tujuannya agar klien dapat merefleksikan perkiraan penyelesaian masalah,yang
ditandai dengan adanya kemajuan ke arah penyelesaian masalah, kemajuan ke arah
peningkatan status kesehatan, atau tetap mempertahankan kesehatan atau fungsi yang
baik. Tujuan ini digunakan untuk :
1) Mengarahkan intervensi untuk mencapai perubahan atau mempertahankan kondisi
yang diinginkan.
2) Mengukur efektivitas dan validitas intervensi.
(Diagnosis Keperawatan Aplikasi pada Praktik Klinis,Edisi 9,Lynda Juall
Carpenito,Penerbit Buku Kedokteran EGC,2009).
4. Komponen Diagnosis Keperawatan
1) Label Diagnosis
Memberikan sebuah nama untuk sebuah diagnosis,dan merupakan istilah atau frase
singkat yang menunjukkan sebuah pola isyarat terkait.

Tabel: Bagian dari Label Diagnosis Keperawatan


Modifier Fokus Diagnostik
Ketidakefektifan Bersihan jalan napas
Risiko Kelebihan berat badan
Gangguan Memori
Ketidakekfetifan koping
2) Definisi
Memberikan deskripsi yang jelas dan tepat;mengambarkan makna dan membantu
membedakannya dari diagnosis serupa.
3) Batasan Karakteristik
Insyarat /tanda/kesimpulan yang dapat diobservasi yang dikelompokkan sebagai
menifestasi dari diagnosis (ex.tanda atau gejala).
4) Faktor Risiko
Pengaruh yang meningkatkan kerentanan individu,keluarga,kelompok,atau
komunitas pada kondisi yang tidak sehat (ex.lingkungan,psikologis,genetic).
5) Faktor yang Berhubungan
Faktor yang tampak menunjukkan beberapa jenis pola hubungan dengan diagnosis
keperawatan (ex.penyebab,factor yang berkonstribusi).
Tabel: Sekilas Istilah Kunci dari Komponen Diagnosis Keperawatan
Istilah Penjelasan Singkat
Diagnosis Keperawatan Masalah, kekuatan, atau risiko yang
diindentifikasikan pada klien,
keluarga, kelompok, atau komunitas.
Batasan Karakteristik Tanda atau gejala (insyarat objektif
atau subjektif)
Faktor yang Berhubungan Penyebab atau faktor yang
berkonstribusi (faktor etiologi)
Faktor Risiko Faktor yang menentukan/determinan
(peningkat risiko)
(Diagnosis Keperawatan Definisi & Klarifikasi 2015-2017,Edisi 10,Penertbit Buku
Kedokteran EGC).

5. Jenis- Jenis Diagnosis Keperawatan


1) Diagnosis Keperawatan berfokus-masalah
suatu penilaian klinis mengenai suatu respons manusia yang tidak diinginkan
terhadap kondisi kesehatan/proses hidup yang ada pada
individu,keluarga,kelompok,atau komunitas
2) Diagnosis Keperawatan promosi kesehatan
Suatu penilaian klinis mengenai motivasi dan keinginan untuk meningkatakan
kesejahteraan serta mengaktualkan potensi kesehatan.Respons ini ditunjukkan
dengan suatu kesiapan untuk meningkatkan perilaku kesehatan spesifik,dan dapat
digunakan pada semua status kesehatan.Respons promosi kesehatan mungkin ada
pada individu,keluarga,kelompok,atau komunitas.
3) Diagnosis Keperawatan Risiko
Suatu penilaian klinis mengenai kerentanan individu,keluarga,kelompok,atau
komunitas untuk mengembangkan suatu respons manusia yang tidak diinginkan
terhadap kondisi kesehatan.
4) Diagnosis Keperawatan Syndrom
Suatu penilaian klinis mengenai suatu klaster diagnosis keperawatan spesifik yang
terjadi bersamaan,dan digabungkan bersama serta melalui intervensi serupa.
5) Diagnosis Keperawatan Kemungkinan
Suatu pernyataan yang menjelaskan tentang masalah yang dicurigai muncul,tetapi
masih memerlukan data tambahan.
6) Diagnosis Keperawatan Sejahtera
Suatu penilaian klinis tentang individu,kelompok,atau komunitas yang mengalami
transisi dari tingkat sejahtera tertentu menjadi tingkat sejahtera yang lebih tinggi.
7) Diagnosis Keperawatan Aktual
8) Suatu penilaiana klinis yang telah divalidasikan melalui batasan karakteristik
mayor yang diindentifikasi.
.(Diagnosis Keperawatan Definisi & Klarifikasi 2015-2017,Edisi 10,Penertbit Buku
Kedokteran EGC). (Diagnosis Keperawatan, Edisi 10, Judith M.Wilkinson,Penerbit Buku
Kedokteran EGC,2016).

.(Diagnosis Keperawatan Definisi & Klarifikasi 2015-2017,Edisi 10,Penertbit Buku


Kedokteran EGC).

6. Proses Keperawatan dalam Hubungannya dengan Diagnosis Keperawatan


Proses keperawatan digunakan secara terus-menerus ketika merencanakan dan
memberikan asuhan keperawatan. Perawat menganggap pasien sebagai figure sentral
dalam rencana asuhan dan memastikan ketepatan dari semua aspek asuhan keperawatan
dengan mengobservasi respons pasien.
Proses keperawatan meliputi pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan,
penyusun kriteria hasil, tindakan, dan evaluasi. Perawat menggunakan pengkajian dan
penilaian klinis untuk merumuskan hipotesis, atau penjelesan tentang pengyajian masalah
aktual atau potensial, risiko dan/atau peluang promosi kesehatan. Semua langkah-langkah
ini membutuhkan pengetahuan tentang konsep-konsep yang mendasari ilmu keperawatan
sebelum pola didentifikasikan sesuai data klinis atau penetapan diagnosis yang akurat.
Pengkajian (juga disebut pengumpulan data) adalah langkah awal dalam berpikir
kritis dan pengambilan keputusan yang menghasilkan diagnosis keperawatan. Perawat
menggunakan definisi dan batasan karakter diagnosis keperawatan untuk memvalidasi
diagnosis. Pada saat diagnosis keperawatan dan faktor risiko ditentukan,rencana asuhan
dibuat. Perawat menyeleksi hasil pada pasien yang relavan, meliputi persepsi pasien dan
hasil yang diharapkan, bila memungkinkan. Perawat kemudian bekerja sama dengan
pasien untuk menentukan aktivitas yang membantu dalam mencapai hasil yang telah
ditetapkan. Akhirnya, setelah mengimplementasikan aktivitas dan kemajuan
pasien.(Diagnosis Keperawatan, Edisi 10, Judith M.Wilkinson,Penerbit Buku Kedokteran
EGC,2016).
7. Mekanisme Penegakan Diagnosa Keperawatan
Suatu diagnosis keperawatan tidak perlu berisi semua jenis indicator diagnostik
(ex.,batasan karakteristik, factor yang berhubungan, dan factor risiko).DiagnosIS
keperawatan yang disusun adalah diagnosis yang paling logis ketika terdapat suatu
kondisi medis tertentu.Seorang pasien dengan satu kondisi medis tidak akan memiliki
semua diagnosis keperawatan yang ditampilkan.Pilih hanya diagnosis yang diperkuat
dengan data pengkajian.Selanjutnya ,daftar yang telah dipilih ini harus telah
dipertimbangkan secara tidak berlebihan.Diagnosis keperawatan harus ditegakkan
berdasarkan data yang diperoleh dari pengkajian pasien. Diagnosis Keperawatan
merupakan sebuah label singkat yang mengambarkan kondisi pasien yang diobservasi
dalam praktik keperawatan.
Berikut adalah format umum yang digunakan ketika menegakkan diagnosis
keperawatan mencakup _______ (diagnosis keperawatan) ________ yang berhubungan
dengan (factor penyebab/yang berhubungan) yang dibuktikan dengan _______
(gejala/batasan karakteristik).
Sebagai contoh: “Ketidakefektifan bersihan jalan nafas yang berhubungan dengan
lendir yang berlebihan dan asma yang dibuktikan dengan penurunan suara nafas
bilateral,crackles lobus kiri dan persisten,batuk tidak efektif”.
Komponen tentang “yang berhubungan dengan” dan “yang dibuktikan
dengan”.komponen tersebut, harus diakui dalam data pengkajian yang dikumpulkan dan
dicatat dalam rekam medik pasien dalam rangka mendukung untuk diagnosis.
keperawatan.Tanpa data itu ,tidak mungkin untuk memverifikasi akurasi diagnostik,yang
menyebabkan kualitas asuhan keperawatan diragukan.(Diagnosis Keperawatan Definisi &
Klarifikasi 2015-2017,Edisi 10,Penertbit Buku Kedokteran EGC).

8. Diagnosis Keperawatan NANDA Internasional 2015 – 2017


1) Domain 1. Promosi Kesehatan
Kesadaran tentang kesehatan atau normalitas fungsis dan strategi yang digunakan untuk
memepertahankan kendali terhadap dan meningkatakan fungsi sehat dan normal tersebut.
Kelas 1.Kesadaran Kesehatan
Pengenalan tentang fungsi normal dan kesehatan
Kode Diagnosis
00097 Difiensi aktifitas pengalih

00168 Gaya hidup kurang gerak

Kelas 2.Manajemen Kesehatan


Mengindentifikasi,mengendalikan,melakukan,dan mengintegrasikan aktifitas untuk
memperatahankan kesehatan dan kesejahteraan

Kode Diagnosis
00257 Sindrom lansia lemah
00231 Resiko sindrom lansia lemah
00215 Defisiensi kesehatan komunitas
00188 Perilaku kesehatan cenderung beresiko
00099 Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
00078 Ketidakefektifan manajemen kesehatan
00162 Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan
00080 Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga
00079 Ketidakpatuhan
00043 Ketidakefektifan perlindungan

2) Domain 2.Nutrisi
Aktifitas memasukkan,mencerna,dan menggunakan nutrient untuk tujuan pemeliharaan
jaringan,perbaikan jaringan,dan produksi energi.
Kelas 1.Makan
Memasukkan makanan atau nutrient kedalam tubuh

Kode Diagnosis
00216 Ketidakcukupan ASI
00104 Ketidakefektifan pemberian ASI
00105 Dinskontinuitas pemberian ASI
00106 Kesiapan meningkatakan pemberian ASI
00107 Ketidakefektifan pola makan bayi
00002 Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan
tubuh
00163 Kesiapan meningkatkan nutrisi
00232 Obesitas
00233 Berat badan berlebih
00234 Risiko berat badab berlebih
00103 Gangguan menelan

Kelas 2.Pencernaan
Aktivitas fisisk dan kimiawi yang mengubah makanan menjadi substansi yang dapat
diabsorpsi dan digunakan

Kode Diagnosis
Saat ini belum tersedia

Kelas 3.Absorpsi
Aktifitas penggunaan nutrien di dalam jaringan tubuh

Kode Diagnosis
Saat ini belum tersedia

Kelas 4.Metabolisme
Proses kimia dan fisik yang terjadi di dalam organisme dan sel hidup untuk
perkembangan dan penggunaaan protoplasma, produksi sisa dan energi, dengan
pelepasan energi untuk semua proses vital

Kode Diagnosis
00179 Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah
00194 Ikterik neonates
00230 Risiko ikterik neonates
00178 Risiko gangguan fungsi hati

Kelas 5.Hidrasi
Pemasukan dan absorpsi cairan dan elektrolit

Kode Diagnosis
00195 Risiko ketidakseimbangan elektrolit
00160 Kesiapan meningkatakan keseimbangan cairan
00027 Kekurangan volume cairan
00028 Risiko kekurangan volume cairan
00026 Kelebihan volume cairan
00025 Risiko ketidakseimbangan volume cairan

3) Domain 3. Eliminasi dan Pertukaran


Sekresi dan ekskresi produk sisa dari tubuh.
Kelas 1.Fungsi Urinarius
Proses sekresi,reabsorpsi,dan ekskresi urine

Kode Diagnosis
00016 Gangguan eliminasi urine
00166 Kesiapan meningkatakan eliminasi urine
00020 Inkontinensia urinarius fungsional
00176 Inkontinensia urine aliran berlebih
00018 Inkontinensia urine refleks
00017 Inkontinensia urine stres
00019 Inkontinensia urine dorongan
00022 Risiko Inkontinensia urine dorongan
00023 Retensi urine

Kelas 2.Fungsi Gastrointestinal


Proses absorpsi dan ekskresi produk sisa pencernaan

Kode Diagnosis

00011 Konstipasi

00015 Risiko konstipasi

00235 Konstipasi fungsional kronis

00236 Risiko konstipasi fungsional kronis

00012 Persepsi konstipsi

00013 Diare

00196 Disfungsi motilitas gastroinstestinal

00197 Risiko disfungsi motilitas gastroinstestinal

00014 Inkontinensia defekasi

Kelas 3.Fungsi Integumen


Proses sekresi dan ekskresi melalui kulit

Kode Diagnosis
Saat ini belum tersedia

Kelas 4.Fungsi Respirasi


Proses pertukaran gas dan pembuangan produk sisa metabolism

Kode Diagnosis
00030 Gangguan pertukaran gas

4) Domain 4. Aktivitas/Istirahat
Produksi,konservasi,penggunaan,atau keseimbangan sumber energi.
Kelas 1.Tidur/Istirahat
Tidur,berbaring,istirahat,relaksasi,inaktif

Kode Diagnosis
00095 Insomnia
00096 Deprivasi tidur
00165 Kesiapan meningkatkan tidur
00198 Gangguan pola tidur

Kelas 2.Aktivitas/Olaharaga
Memngerakkan bagian-bagian tubuh (mobilitas),melakukan pekerjaan, atau melakukan
aktivitas dengan sering (tetapi tidak selalu) sesuai kekuatan

Kode Diagnosis
00040 Risiko sindrom disuse
00091 Hambatan mobilitas di tempat tidur
00085 Hambatan mobilitas fisik
00089 Hambatan mobilitas berkursi roda
00237 Hambatan duduk
00238 Hambatan berdiri
00090 Hambatan kemampuan berpindah
00088 Hambatan berjalan

Kelas 3.Keseimbanga Energi


Suatu keadaan harmoni dinamik antara asupan penggunaan sumberdaya

Kode Diagnosis
00093 Keletihan
00154 Keluyuran
Kelas 4.Respons Kardiovaskular/Pulmonal
Mekanisme kardiopulmonal yang mendukung aktivitas/istirahat

Kode Diagnosis
00092 Intoleran aktifitas
00094 Risiko Intoleran aktifitas
00032 Ketidakefektifan pola napas
00029 Penurunan curah jantung
00240 Risiko Penurunan curah jantung
00239 Risiko gangguan fungsi kardiovaskular
00202 Risiko Ketidakefektifan perfusi gastrointestinal
00203 Risiko Ketidakefektifan perfusi ginjal
00033 Gangguan ventilasi spontan
00200 Risiko penurunan perfusi jaringan jantung
00201 Risiko Ketidakefektifan perfusi jaringan otak
00204 Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
00228 Risiko Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
00034 Disfungsi respons penyapihan ventilator

Kelas 5.Perawatan diri


Kemampuan melakukan aktivitas untuk merawat tubuh dan fungsi tubuh

Kode Diagnosis
00098 Hmabatan pemeliharaan rumah
00108 Defisit perawatan diri: mandi
00109 Defisit perawatan diri: berpakaian
00102 Defisit perawatan diri: makan
00110 Defisit perawatan diri: eliminasi
00182 Kesiapan meningkatakan perawatan diri
00193 Pengabaian diri

5) Domain 5.Persepsi/Kognisi
Sistem pemrosesan informasi manusia termasuk perhatian, orientasi, sensasi, persepsi,
kognisi, dan komunikasi.

Kelas 1.Perhatian
Kesiapan mental untuk memperhatikan atau mengamati

Kode Diagnosis
00123 Kealpaan tubuh unilateral

Kelas 2. Orientasi
Kesadaran terhadap waktu,tempat,dan orang

Kode Diagnosis
Saat ini belum tersedia

Kelas 3. Sensasi/Persepsi
Menerima informasi melalui indera sentuhan, pengecap, penciuman, penglihatan,
pendengaran, dan kinesthesia, dan pemahaman tentang data sensori yang menghasilkan
penamaan,asosiasi,dan atau pola pengertian

Kode Diagnosis
Saat ini belum tersedia

Kelas 4.Kognisi
Penggunaan memori, pembelajaran, berpikir, pemecahan masalah, abstraksi,
penilaian, kapasitas intelektual,kalkulasi,dan bahasa
Kode Diagnosis
00128 Konfusi akut
00129 Risiko konfusi akut
00173 Konfosi kronik
00251 Kontrol emosi labil
00222 Ketidakefektifan control impuls
00126 Defisiensi pengetahuan
00161 Kesiapan meningkatkan pengetahuan
00131 Kerusakan memori

Kelas 5.Komunikasi
Pengiriman dan penerimaan informasi verbal dan nonverbal

Kode Diagnosis
00157 Kesiapan meningkatakan komunikasi
00051 Hambatan komunikasi verbal

6) Domain 6. Persepsi Diri


Kesadaran tentang diri sendiri
Kelas 1.Konsep Diri
Persepsi tentang diri sendiri

Kode Diagnosis
00185 Kesiapan meningkatakan harapan
00124 Keputusasaan
00174 Risiko pelemahan martabat
00121 Gangguan indentitas pribadi
00225 Risiko gangguan indentitas pribadi
00167 Kesipana meningkatakan konsep diri
Kelas 2. Harga Diri
Penilaian tentang arti, kapabilitas, kepentingan, dan keberhasilan diri sendiri.

Kode Diagnosis
00119 Harga diri rendah kronik
00224 Risiko harga diri rendah kronik
00120 Harga diri rendah situasional
00153 Risiko harga diri rendah situasional

Kelas 3. Citra Tubuh


Suatu gangguan mental tentang tubuh diri sendiri

Kode Diagnosis
00118 Gangguan citra tubuh

7) Domain 7. Persepsi Diri


Hubungan atau asosiasi positif dan negative diantara orang atau kelompok dan cara
berhubungan yang ditunjukkan.

Kelas 1. Peran Pemberi Asuhan


Perilaku yang diharapakan secara social oleh orang yang memberi asuhan yang bukan
professional kesehatan

Kode Diagnosis
00061 Ketegangan peran pemberi asuhan
00062 Risiko ketegangan peran pemberi asuhan
00056 Ketidakmampuan menjadi orang tua
00164 Kesiapan meningkatkan menjadi orang tua
00057 Risiko ketidakmampuan menjdi orang tua
Kelas 2. Hubungan Keluarga
Hubungan orang yang secara biologis berhubungan atau dihubungkan oleh pilihan

Kode Diagnosis
00058 Risiko gangguan perlekatan
00063 Disfungsi proses keluarga
00060 Gangguan proses keluarga
00159 Kesiapan meningkatkan proses keluarga

Kelas 3. Performa Peran


Kualitas berfungsi dalam pola perilaku sosial

Kode Diagnosis
00223 Ketidakefektifan hubungan
00207 Kesiapan meningkatakan hubungan
00229 Risiko ketidakefektifan hubungan
00064 Konflik peran orang tua
00055 Ketidakefektifan peforma peran
00052 Hambatan interaksi social

8) Domain 8.Seksualitas
Indentitas seksual, fungsi seksual, dan reproduksi.
Kelas 1.Indentitas seksual
Status menjadi seseorang yang khusus sesuai dengan seksualitas dan atau gender

Kode Diagnosis
Saat ini belum tersedia

Kelas 2. Fungsi seksual


Kapasitas atau kemampuan untuk berpartisipasi dalam aktivitas seksual
Kode Diagnosis
00059 Disfungsi seksual
00065 Ketidakefektifan pola seksualitas

Kelas 3.Reproduksi
Suatu proses ketika manusia diproduksi

Kode Diagnosis
00221 Ketidakefektifan proses kehamilan-melahirkan
00208 Kesiapan meningkatakan proses kehamilan-
melahirkan
00227 Risiko Ketidakefektifan proses kehamilan-
melahirkan
00209 Risiko ganguan hubungan ibu-janin

9) Domaian 9. Koping/Toleran Stres


Berjuang dengan proses hidup/peristiwa hidup
Kelas 1.Respons pascatrauma
Reaksi yang terjadi setelah trauma fisik atau psikologis

Kode Diagnosis
00141 Sindrom pascatrauma
00145 Risiko Sindrom pascatrauma
00142 Sindrom trauma perkosaan
00114 Sindrom stress akibat perpindahan
00149 Risiko Sindrom stress akibat perpindahan

Kelas 2. Respons koping


Proses mengatasi stress lingkungan
Kode Diagnosis
00199 Ketidakefektifan perencanaan aktivitas
00226 Risiko Ketidakefektifan perencanaan aktivitas
00146 Ansietas
00071 Koping defensive
00069 Ketidakefektifan koping
00158 Kesiapan meningkatkan koping
00077 Ketidakefektifan koping komunitas
00076 Kesiapan meningkatakan koping komunitas
00074 Penurunan koping keluarga
00073 Ketidakmampuan koping keluarga
00075 Kesiapan meningkatakan koping keluarag
00147 Ansietas kematian
00072 Ketidakefektifan penyangkalan
00148 Ketakutan
00136 Dukacita
00135 Dukacita terganggu
00172 Risiko dukacita terganggu
00241 Gangguan pengelolaan mood
00187 Kesiapan meningkatkan kekuatan
00125 Ketidakberdayaan
00152 Risiko ketidakberdayaan
00210 Gangguan penyesuaian individu
00212 Kesiapan meningkatakan penyesuaian individu
00211 Risiko gangguan penyesuaian individu
00137 Kepedihan kronis
00177 Stress berlebihan

Kelas 3.Stress neurobehavioral


Respon perilaku yang merefleksikan fungsi saraf dan otak
Kode Diagnosis
00049 Penurunan kapasitas adaktif intrakarnial
00009 Disrefleksia autonomic
00010 Risiko disrefleksia autonomic
00116 Disintegrasi perilaku bayi
00117 Kesiapan meningkatakan integrasi perilaku bayi
00115 Risiko disintegrasi perilaku bayi

10) Domain 10.Prinsip Hidup


Prinsip-prinsip yang mendasari sikap, pikiran, dan perilaku tentang aturan, kebiasaan, atau
institusi yang dipandang sebagai benar atau memiliki makna instrinsik
Kelas 1.Nilai
Indentifikasi peringkat dan bentuk aturan atau pernyataan yang diinginkan

Kode Diagnosis
Saat ini belum tersedia

Kelas 2.Keyakinan
Pendapat,harapan,atau penilaian tentang aturan, kebiasaan, atau institusi yang
dipandang sebagai benar atau memiliki makna instrinsik

Kode Diagnosis
00068 Kesiapan meningkatkan kesejahteraan spiritual

Kelas 3.Keselarasan Nilai/Keyakinan/Tindakan


Keterkaitan atau keseimbangan yang dicapai di antara nilai, keyakinan, dan tindakan

Kode Diagnosis
00184 Kesiapan meningkatakan pengambilan keputusan
00083 Konflik pengambilan keputusan
00242 Hambatan pengambilan keputusan emansipasi
00243 Kesiapanmeningkatakan pengambilan keputusan
emansipasi
00244 Risiko hambatan pengambilan keputusan emansipasi
00175 Distres moral
00169 Hambatan regiliositas
00171 Kesiapan meningkatakan religiositas
00170 Risiko hambatan religiosistas
00066 Distres spiritual
00067 Risiko distress spiritual

11) Domain 11.Keamanan/Perlindungan


Bebas dari bahaya, cedera fisik atau ganguan sistem imun; selamat dari kehilangan; dan
perlindungan terhadapa keselamatan dan keamanan
Kelas 1.Infeksi
Respons host setelah invasi patogenik

Kode Diagnosis
00004 Risiko infeksi

Kelas 2. Cedera Fisik


Bahaya atau kesakitan fisik

Kode Diagnosis
00031 Ketidakefektifan bersihan jalan napas
00039 Risiko aspirasi
00206 Risiko perdarahan
00219 Risiko mata kering
00155 Risiko jatuh
00035 Risiko cedera
00245 Risiko cedera kornea
00087 Risiko cedera akibat posisi perioperative
00220 Risiko cedera termal
00250 Risiko cedera saluran kemih
00048 Kerusakan gigi
00045 Kerusakan membrane mukosa oral
00247 Risiko kerusakan membrane mukosa oral
00086 Risiko disfungsi neurovaskuler perifer
00249 Risiko decubitus
00205 Risiko syok
00046 Kerusakan integritas kulit
00047 Risiko kerusakan integritas kulit
00156 Risiko sindrom kematian bayi mendadak
00036 Risiko asfiksia
00100 Pelambatan pemulihan pascabedah
00246 Risiko Pelambatan pemulihan pascabedah
00044 Kerusakan integritas jaringan
00248 Risiko Kerusakan integritas jaringan
00038 Risiko trauma
00213 Risiko trauma vaskular

Kelas 3.Perilaku Kekerasan


Penggunaan kekuatan atau kekuatan berlebihan sehingga menyebabkan cedera atau
penganiayaan

Kode Diagnosis
00138 Risiko perilaku kekerasan terhadap orang lain
00140 Risiko perilaku kekerasan terhadap diri sendiri
00151 Mutilasi diri
00138 Risiko mutilasi diri
00150 Risiko bunuh diri

Kelas 4. Bahaya Lingkungan


Sumber-sumber bahaya yang ada di sekitar

Kode Diagnosis
00181 Kontaminasi
00180 Risiko kontaminasi
00037 Risiko keracunan

Kelas 5.Proses Pertahanan Tubuh


Suatu proses ketika diri sendiri melindungi dirinya dari yang lain

Kode Diagnosis
00218 Risiko efek samping media kontras beryodium
00217 Risiko respons elergi
00041 Respons elergi lateks
00042 Risiko respons elergi lateks

Kelas 6.Termoregulasi
Proses fisiologis pengaturan panas dan energy di dalam tubuh untuk tujuan melindungi
organisme

Kode Diagnosis
00005 Risiko ketidaseimbangan suhu tubuh
00007 Hipertermia
00006 Hipotermia
00253 Risiko hipotermia
00254 Risiko hipotermia perioperative
00008 Ketdakefektifan termoregulasi
12) Domain 12.Kenyamanan
Rasa sejahtera atau nyaman secara mental, fisik atau social
Kelas 1.Kenyamana fisik
Rasa sejahtera atau nyaman dan/atau bebas dari nyeri

Kode Diagnosis
00214 Ganguan rasa nyaman
00183 Kesiapan meningkatkan rasa nyaman
00134 Mual
00132 Nyeri akut
00133 Nyeri kronis
00256 Nyeri persalinan
00255 Sindrom nyeri kronis

Kelas 2.Kenyamana Lingkungan


Rasa sejahtera atau nyaman di dalam/dengan lingkungannya

Kode Diagnosis
00214 Ganguan rasa nyaman
00183 Kesiapan meningkatkan rasa nyaman

Kelas 3.Kenyamana Sosial


Rasa sejahtera atau nyaman dengan situasi sosialnya

Kode Diagnosis
00214 Gangguan rasanyaman
00183 Kesiapan meningkatkan rasa nyaman
00054 Risiko kesepian
00053 Isolasi sosial
13) Domain 13.Pertumbuhan/Perkembangan
Peningkatan sesuai usia pada dimensi fisik, maturasi sitem organ, dan/atau progresi
sepanjang tahapan perkembangan

Kelas 1.Pertumbuhan
Peningkatan pada dimensi fisik atau maturasi sistem organ

Kode Diagnosis
00113 Risiko pertumbuhan tida proporsional

Kelas 2.Perkembangan
Progresi atau regresi daam urutan tahap kehidupan

Kode Diagnosis
00112 Risiko keterlambatan perkembangan
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Diagnosis Keperawatan merupakan keputusan klinik tentang respon individu,
keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan aktual atau potensial, dimana
berdasarkan pendidikan dan pengalamannya, perawat secara akontabilitas dapat
mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga, menurunkan,
membatasi, mencegah dan merubah status kesehatan klien.
2. Saran
Diharapkan makalah ini dapat mengingatkan pembaca,serta menambah wawasan
pembaca, pada umumnya dan penyusun pada khusunya.Bahwasanya sangat banyak
manfaat yang dapat diambil dalam memepelajari Diagnosis Keperawatan, bagi mahasiswa
keperawatan ,karena dengan memahami diagnosais keperawatan akan mempermudah
dalam mendiagnosis klien di lingkungan praktik keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

2015-2017.Diagnosis Keperawatan Definisi & Klarifikasi 2015-2017 Edisi


10,EGC,Jakarta

M.Wilkinson,Judith,2016.Diagnosis Keperawatan, Edisi 10,EGC,Jakarta

Juall,Lynda.dkk,2009.Diagnosis Keperawatan Aplikasi pada Praktik Klinis,Edisi


9,EGC.Jakarta

Anda mungkin juga menyukai