Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
Aspek utama yang mendorong unsur kesadaran diri dalam pribadi manusia
adalah aspek ruhani. Secara bahasa kesadaran diri diartikan dengan ingat, merasa dan
insaf terhadap diri sendiri. Dalam bahasa Arab, kesadaran diri disebut ma’rifat al-nafs.
Dari pengertian secara bahasa dapat diambil sebuah gambaran umum tentang
kesadaran diri diawali dengan melihat terminology istilah pribadi yang berarti :
sendiri atau mandiri. Dengan akal budi yang dimiliki, manusia mengetahui apa yang
dilakukan dan mengapa ia melakukannya.
Antonius Atosokni Gea mendefinisikan kesadaran diri sebagai pemahaman
terhadap kekhasan fisik, kepribadian, watak dan temperamennya : mengenal bakat-
bakat alamiah yang dimilikinya dan punya gambaran atau konsep yang jelas tentang
diri sendiri dengan segala kekuatan dan kelemahannya.
Soemarno Soedarsono menjelaskan bahwa kesadaran diri merupakan perwujudan jati
diri pribadi seseorang dapat disebut sebagai pribadi yang berjati diri tatkala dalam
pribadi orang yang bersangkutan tercermin penampilan, rasa cipta dan karsa, sistem
nilai (value system), cara pandang (attitude) dan perilaku (behavior) yang ia miliki.3
Dalam psikologi, kesadaran diri dikaji melalui suatu aliran yang dinamakan
psikoanalisis yaitu aliran psikologi yang menekankan analisis struktur kejiwaan
manusia yang relatif stabil dan menetap dipelopori oleh Sigmund Freud. Ciri utama
aliran psikoanalisi yaitu :
1. Penentuan aktivitas manusia yang didasarkan pada struktur jiwa yang terdiri
atas id, ego dan superego.
2. Memiliki prinsip bahwa penggerak utama struktur manusia adalah libido,
sedang libido yang terkuat adalah libido seksual.
3. Membagi tingkat kesadaran manusia atas tiga lam yaitu alam pra-sadar (the
preconscious), alam bawah sadar (the unconscious) dan alam sadar (the
conscious).
Mengenai aliran psikoanalisis, Freud membagi aspek struktur kepribadian atas
lima kategori : biologis (id), psikologis (ego), sosiologis (superego), ideal egodan
suara batin. From menerangkan bahwa Freud menganggap kepercayaan terhadap
suatu agama merupakan suatu delusi, ilusi (menyucikan suatu lembaga kemanusia
yang buruk), perasaan yang menggoda pikiran (obsessional neurosis) dan berasal dari
ketidak mampuan manusia (helplessness) dalam menghadapi kekuatan alam diluar
dirinya dan juga kekuatan insting yang ada dalam dirinya.

B. Manfaat Kesadaran Diri

1. Hubungan yang lebih baik. Semakin sedikit kesadaran diri yang kita miliki, semakin
mudah untuk bersikap defensif dalam interaksi kita dengan orang lain, sehingga
berujung pada retaknya hubungan itu. Jika kita ingin meningkatkan hubungan kita
agar menjadi lebih baik, mulailah dengan mencoba menjadi lebih sadar diri.

2. Memperbaiki suasana hati. Pikiran, perilaku dan emosi merupakan tiga hal yang
berkaitan satu sama lain. Tidak bisa dipisahkan. Ketika kita meningkatkan kesadaran
kita tentang hubungan antara pikiran, perilaku, dan emosi itu, kita akan menjadi lebih
mudah untuk mengatur perasaan dan suasana hati kita.

3. Pemikiran yang lebih jelas dan pengambilan keputusan yang lebih baik. Suatu
keputusan akan bisa maksimal jika diolah dengan pikiran yang jernih dan emosi yang
stabil. Jika kita mampu memahami kebiasaan berpikir kita dan mengolah dengan baik
emosi yang dihasilkan akibat proses berpikir, kita akan mampu mengambil keputusan
dengan tepat. Karena jika pikiran kita kacau dan emosi kita buruk, keputusan yang
dihasilkan akan ikut buruk.

4. Komunikasi yang lebih efektif. Semakin baik kita mengenal diri kita sendiri, semakin
mudah untuk berkomunikasi dengan tegas, jujur tentang apa yang kita inginkan.
Sehingga pada akhirnya kita akan bisa menghormati keinginan orang lain.
C. Cara Mengembangkan Kesadaran Diri

1. Memupuk Kepercayaan Diri

Supaya diri sendiri bisa berkembang dengan mengikuti kursus, pelatihan, seminar,
dan kegiatan dari kampus. Maka penting sekali untuk memulainya dengan memupuk
rasa percaya diri. Sebab tanpa rasa percaya diri biasanya seseorang enggan untuk
mencoba hal baru atau berbuat apapun diluar rutinitas harian. Sehingga hal ini akan
menghambat diri sendiri untuk berkembang. Hal pertama yang harus dilakukan adalah
yakin bahwa kamu bisa melakukan kegiatan atau hal tertentu yang menarik minat dan
perhatian. Kemudian, berani tanpa takut akan sesuatu hal yang belum terjadi di depan
mata. Ketiga, adalah meminta dukungan agar lebih kuat dan percaya diri.

2. Menggunakan Waktu dengan Baik

Langkah kedua di dalam pengembangan diri adalah memahami bagaimana cara


mengatur waktu dengan baik. Sehingga bisa menghargai waktu dengan seksama dan
menggunakannya untuk hal-hal produktif dan bermanfaat.Ketika kesadaran ini dimiliki
maka setiap kali ada waktu luang akan dimanfaatkan untuk hal berkualitas. Misalnya
belajar, mencari jadwal kegiatan seru, dan lain sebagainya.

3. Terbuka Terhadap Segala Hal

Menjadi katak dalam tempurung adalah dinding besar yang menghalangi kamu untuk
tumbuh lebih baik dan sukses. Maka penting sekali untuk mau keluar dari zona
nyaman dan dunia yang selama ini ditekuni.Mencoba hal baru dan mau mendengarkan
ilmu baru akan membantu mengembangkan diri dengan baik.

4. Belajar dari Pengalaman

Pengalaman dikatakan sebagai guru paling berharga, dan tidak pernah salah.
Pengalaman kadang bisa membuat kamu bahagia dan puas namun bisa pula membuat
kecewa dan menyesal.

Namun, semua pengalaman tersebut adalah media untuk belajar. Ketika ada kesalahan
maka kamu bisa menghindarinya dan memperbaikinya ketika terulang lagi di masa
mendatang.

Anda mungkin juga menyukai