Oleh :
Kelompok 1 :
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah dari mata kuliah “Bahasa
Indonesia” yang berjudul “Laporan Keperawatan Medis” dengan tepat waktu.
Kami juga mengucapkan terima kasih atas semua pihak yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari masih
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu kami selaku
penulis mengharapkan saran dan kritik untuk perbaikan. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat baik pagi penulis maupun pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB 11 PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan..........................................................................................7
3.2 Saran....................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Laporan Keperawatan Medis
2
Fungsional: Perawat melaksanakan tugas (tindakan) tertentu berdasarkan
jadwal kegiatan yang ada. Metode ini digunakan sebagai pilihan
terbatasnya jumlah dan kemampuan perawat, sehingga setiap perawat
hanya mampu menjalankan 1-2 jenis tindakan/intervensi kepada semua
pasien yang dirawat.
Kasus: Metode ini umumnya dijalankan di ruang perawatan seperti
intensif dan isolasi. Rasio perawat 1:1, dimana perawat bertanggung jawab
melakukan asuhan dan observasi pasien tertentu. Pasien akan dirawat oleh
perawat yang berbeda untuk setiap sif dan tidak ada jaminan pasien akan
dirawat oleh perawat yang sama hari berikutnya.
TIM: Metode ini menggunakan tim ySang terdiri atas anggota perawat
yang berbeda-beda dalam memberikan asuhan keperawatan terahadap
sekolompok pasien. 6-7 perawat profesional dan pelaksana akan bekerja
dalam satu tim yang saling membantu dan akan dipimpin satu orang
sebagai ketua tim (KATIM).
Primer: Perawaat bertanggung jawab terhadap semua aspek asuhan
keperawatan dari pengkajian kondisi pasien untuk mengoorinasi asuhan
keperawatan. Rasio 1:4 (perawat : pasien) perawat bertanggung jawab
penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan. Metode ini ditandai
dengan adanya keterkaitan antara pasien dan perawat yang bertugas untuk
merencanakan, melakukan dan koordinasi asuhan keperawatan selama
pasien dirawat.
b. Metode Pemberian Asuhan Keperawatan TIM-PRIMER
(Sitorus, 2002). Model pemberian asuhan keperawatan Tim
dan Primer digunakan secara kombinasidari kedua sistem
tersebut. Model ini dapat digunakan jika
Keperawatan primer tidak digunakan secara murni, karena perawat
primer tidak harus mempunyai latar belakang pendidikan Ners.
Keperawatan tim tidak digunakan secara murni, karena tanggung
jawab asuhan keperawatan pasien terfragmentasi apda berbagai tim.
Melalui kombinasi kedua model tersebut diharapkan komunitas dan
akuntabilitas asuhan keperawatan terdapat para primer, karena saat ini
3
perawat yang ada di RS sebagian besar adalah perawat pelaksana
(Vokasi/D3 Keperawatan).
B. Berdasarkan Kelompok
a. Laporan Intern Rumah Sakit
Yaitu laporan yang dibuat sebagai masukan untuk menyusun
konsep rancangan dasar system informasi management rumah
sakit. adapun indikasi laporanya yaitu :
1. Sensus harian , meliputi :
a. Pasien masuk rumah sakit
b. Pasien keluar rumah sakit
c. Pasien meninggal di rumah sakit
d. Lamanya pasien di rawat
e. Hari perawatan
2. Presentase pemakaian TT
3. Kegiatan persalinan
4. Kegiatan kebedahan dan tindakan medis lainya
5. Kegiatan rawat jalan penunjang
b. Laporan Ekstern Rumah Sakit
Yaitu pelaporan yang wajib dibuat oleh rumah sakit sesuai
dengan peraturan yang berlaku, ditunjukan kepada departemen
kesehatan RI, Kanwil Depkes RI sekarang, Dinkes provinsi ,
Dinkes Kabupaten/Kota.
Pelaporan yang dibuat sesuai kebutuhan Depkes RI, meliputi :
1. Data kegiatan rumah sakit
2. Data keadaan morbiditas pasien rawat inap
3. Data keadaan morbiditas penyakit khusus pasien rawat
inap
4. Data keadaan morbiditas pasien rawat jalan
5. Data keadaan morbiditas penyakit pasien rawat jalan
6. Data individual morbidutas pasien rawat inap
7. Pasien umum
4
8. Pasien obstretrik
9. Pasien baru lahir atau lahir mati
10. Data infentaris rumah sakit
11. Data keadaan ketenagaan rumah sakit.
12. Data individual ketenagaan rumah sakit
13. Data peralatan rumah sakit.
5
Diagnosis keperawatan merupakan penilaian klinis mengenai respons manusia
terhadap kondisi kesehatan/proses kehidupan. Diagnosis
keperawatan memberikan dasar untuk pemilihan intervensi keperawatan
untuk mencapai hasil yang harus dipertanggungjawabkan oleh perawat.
Kriteria hasil adalah tujuan dan sasaran yang realistic dan dapat diukur dimana
klien diharapkan untuk mencapainya.kriteria hasil menggambarkan meteran
untuk mengukur hasil akhir asuhan keperawatan. Kriteria hasil merupakan
tujuan kearah mana perawatan kesehatan diarahkan dan dasar untuk rencana
asuhan keperawatan
D. Intervensi Keperawatan
E. Pelaksanaan Keperawatan
F. valuasi Keperawatan
Evaluasi mengacu kepada penilaian, tahapan, dan perbaikan. Dalam tahap ini
perawat menemukan penyebab mengapa suatu proses keperawatan dapat
berhasil atau gagal. Selain itu, perawat juga dapat mengetahui bagaimana
reaksi klien terhadap intervensi yang telah diberikan dan menetapkan apa
yang menjadi sasaran dari rencana keperawatan.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Asuhan keperawatan merupakan proses atau rangkaian kegiatan pada
praktik keperawatan yang diberikan secara langsung kepada klien
/pasien di berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Dilaksanakan
berdasarkan kaidah-kaidah keperawatan sebagai suatu profesi yang
berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan,bersifat humanistic,dan
berdasarkan pada kebutuhan objektif klien untuk mengatasi masalah
yang dihadapi klien.
3.2 Saran
7
Daftar Pustaka
https://www.academia.edu/28275005/PANDUAN_PELAPORAN_
REKAM_MEDIS , Diakses tanggal 28 oktober 2021
https://gustinerz.com/jenis-metode-pemberian-asuhan-
keperawatan/ , Diakses tanggal 28 oktober 2021