Anda di halaman 1dari 5

LOKAKARYA MINI I

MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANGAN


DAHLIA AMBUN PAGI RSUP Dr. M.DJAMIL PADANG

Disusun Oleh :

KELOMPOK 4’22

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2022

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang RI No. 44 tahun 2009 tentang

Rumah Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Rumah

Sakit mempunyai fungsi sebagai penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan

pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit,

pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan

kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis,

penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam

rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan; dan,

penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi

bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan

memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan (Depkes RI, 2009).

Di rumah sakit sendiri banyak bisang ilmu yang berperan serta

berkolaborasi dalam melakukan tindakan yang bertujuan untuk pengoptimalan

status kesehatan pasien, diantaranya adalah perawat. Perawat sebagai bagian

dari tenaga kesehatan profesional memiliki peran sebagai pemberi

asuhan,pendidik, advokat klien, konselor, agen pengubah, pemimpin, manajer,

manajer kasus, serta peneliti dan pengembang praktik keperawatan

(Gangadharan, Narwal, & Gangadharan, 2017; Pasthikarini, Wahyuningsih, &

Richard, 2018). Sistem pelayanan keperawatan diupayakan agar pelayanan

keperawatan lebih mudah untuk diakses, meningkatnya perawatan diri,


kemandirian masyarakat, tersedianya proses deteksi dini masalah kesehatan

dan terjaminya pemerataan pelayanan kesehatan yang lebih baik.

(Tongmuangtunyatep et al., 2017).

Dalam hal ini perawat akan memberikan asuhan keperawatan kepada

pasien berupa intervensi keperawatan. Intervensi keperawatan adalah suatu

tindakan yang dibuat untuk membantu individu (klien) dalam beralih dari

tingkat kesehatan saat ini ke tingkat yang diinginkan dalam hasil yang

diharapkan. Intervensi dapat berupa tindakan farmakologis dan non

farmakologis. Contoh dari tindakan non farmakologis diantaranya ada teknik

relaksasi.

Operasi atau pembedahan merupakan salah satu tindakan medis yang

penting dalam pelayanan kesehatan dan bertujuan untuk menyelamatkan

nyawa, mencegah kecacatan, dan komplikasi (Puspita, Armiyati, & Arif,

2014). Di ruang Dahlia RSUP M.djamil Padang banyak terdapat pasien bedah

dengan rencana operasi dengan berbagai macam penyakit. Pasien Pre OP

biasanya mengalami ansietas atau kecemasan terhadap pembedahan yang

akan dilakukan.

Ansietas merupakan respons tubuh terhadap peristiwa yang terjadi,

dimana respons tubuh tersebut lebih bersifat negatif sehingga menimbulkan

ketidaknyamanan bagi klien. Respons individu terhadap ansietas mempunyai

rentang adaptif dan maladaptif. Respons adaptif identik dengan reaksi yang

bersifat konstruktif, sedangkan respons maladaptif identik dengan reaksi yang

bersifat destruktif. Reaksi yang bersifat konstruktif menunjukkan sikap


optimis dan berusaha memahami terhadap perubahan- perubahan yang terjadi

baik perubahan fisik maupun afektif. Reaksi yang bersifat destruktif

menunjukkan sikap pesimis dan seringnya diikuti perilaku maladaptif (Stuart,

2009: Zaini, 2019). Dan intervensi yang harus diberikan adalah teknik

relaksasi (nafas dalam, distraksi, hipnotis lima jari dan spiritual)

Di ruang Dahlia RSUP M.djamil Padang asuhan keperawatan lebih

berfokus kepada penanganan penyakit yang dialami pasien, sehingga kurang

optimalnya penanganan dari segi ansietas yang dialami pasien. Intervensi

untuk penanganan ansietas dapat berupa teknik distraksi. Berdasarkan hasil

observasi terhadap 4 pasien dengan diagnosa keperawatan ansietas dan setelah

dilakukan wawancara dengan dua orang pasien di ruang Dahlia Rabu/ 27 Juli

2022 terhadap Tn. H dan Ny. A diperoleh hasil pasien belum mengetahui

bahwa kecemasan yang pasien alami dapat dikurangi dengan teknik relaksasi.

Oleh sebab itu kelompok tertarik untuk mengankat hal ini menjadi lokakarya

dengan judul “ Kurang Optimalnya Penerapan Teknik Relaksasi Terhadap

Pasien Dengan Ansietas Diruang Dahlia RSUP M. Djamil Padang”

B. Tujuan Kegiatan

1. Tujuan Umum

Memaparkan masalah dari sistem manajemen keperawatan

berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara

di ruang rawat dahlia terhadap pemberian intervensi pada pasien dengan

ansietas.
2. Tujuan Khusus

Kelompok mahasiswa bersama perawat di ruangan dapat

menunjukkan kemampuan untuk :

a. Memahami teknik relaksasi untuk penanganan pasien dengan ansietas

b. Mengoptimalkan pemberian intervensi terhadap pasien dengan ansietas

C. Manfaat Kegiatan

1. Bagi rumah sakit

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi

mengenai intervensi pada pasien dengan ansietas.

2. Bagi perawat

Mengoptimalkan kualitas manajemen pelayanan dan pemberian

asuhan keperawatan dengan penerapan teknik relaksasi terhadap pasien

dengan ansietas RSUP Dr M.Djamil Padang

3. Bagi pasien

Dapat mengetahui cara penanganan kecemasan yang dialami

pasien selama proses penanganan penyakit.

4. Bagi Mahasiswa

Menambah pengetahuan terkait pemberian asuhan keperawatan

terhadap pasien dengan ansietas dan sebagai pemenuhan tugas praktek

keperawatan manajemen keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas

Andalas.

Anda mungkin juga menyukai