BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah Sakit Umum Daerah Praya sebagai salah satu rumah sakit yang
PPNI. Dimana standar praktik tersebut mengacu pada tahapan dalam proses
asuhan keperawatan tersebut merupakan aplikasi unsur dan konsep dari beberapa
keperawatan yaitu teori yang dikemukakan oleh Ida Jean Orlando yang dikenal
optimal. Tiga konsep penting menurut Orlando yang perlu diperhatikan adalah
discipline) yang juga dikenal dengan sebutan proses disiplin atau proses
Appendiks (Umbai cacing) mulai dari caecum ( Usus Buntu) dan lumen
banyak folikel getah bening biasanya appendiks terletak pada iliaca kanan di
3
belakang caecum dan merupakan salah satu bagian organ saluran pencernaan
(DENPOS).
pistula interna atau eksterna, kelainan kongenital korpus ileum dan kelaina
yang lain. Khusus untuk appendiks terdapat cara prevensi yang hanya
usus halus dan usus besar). Apendik ini dapat diderita oleh pria atau wanita
(DENPOST)
(DOENGES).
kasus apendisitis di NTB pada tahun 2005 – 2008 tercatat 703 kasus
Sedangkan jumlah kasus apendisitis 8 kasus dalam tiga bulan terakhir dari
4
bulan april – junil 2013 di ruang Flamboyan Rumah Sakit Umum Daerah
Praya.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Orlando.
C. Manfaat Penelitian
Agar karya tulis ilmiah ini dapat dijadikan sebagai bahan dalam
2. Bagi pembaca
kepada pembaca.
4. Bagi perawat untuk dapat digunakan sebagai alat bantu mengevaluasi dalam
5. Bagi penulis
apendisitis.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
harus dibantu, nyata atau potensial serta pada situasi langsung. Teori Orlando
berfokus pada pasien sebagai individu, artinya masing – masing orang berada
tercukupi/wellbeing.
antara pasien dan perawat, apa yang mereka katakan dan kerjakan akan saling
discipline”. Hal ini merupakan alat yang dapat perawat gunakan untuk
tujuan dalam membantu pasien. Ada beberapa aktivitas spontan dan rutin
perawat, sebaiknya hal ini dikurangi agar perawat lebih terfokus pada
c. Reaksi segera
Reaksi segera meliputi persepsi, ide dan perasaan perawat dan pasien.
Reaksi segera adalah respon segera atau respon internal dari perawat dan
tahap demi tahap, apa yang terjadi antara perawat dan pasien dalam
e. Kemajuan / peningkatan
produktif.
a. Perawat
kebaikan pasien.
b. Manusia
c. Sehat
bebas dari ketidaknyamanan fisik dan mental dan merasa adekuat dan
d. Lingkungan
berhubungan langsung dengan kebutuhan pasien yang harus dibantu, nyata atau
potensial serta pada situasi langsung. Teori Orlando berfokus pada pasien
sebagai individu, artinya masing – masing orang berada pada situasi yang
antara pasien dan perawat, apa yang mereka katakan dan kerjakan akan saling
discipline”. Hal ini merupakan alat yang dapat perawat gunakan untuk
pasien. Ada beberapa aktivitas spontan dan rutin yang bukan aktivitas
profesional perawat yang dapat dilakukan oleh perawat, sebaiknya hal ini
1. Reaksi segera
pasien. Reaksi segera adalah respon segera atau respon internal dari
tahap demi tahap, apa yang terjadi antara perawat dan pasien dalam
12
yang tepat.
3. Kemajuan / peningkatan
dan produktif.
dalam nursing procces theory dikenal dengan sebutan proses disiplin atau
a. Perilaku Pasien
berarti pada pasien tertentu dalam kondisi gawat harus dipahami. Orlando
perilaku pasien, atau tidak diketahuinya yang seharusnya ada hal tersebut
Perilaku pasien dapat verbal dan non verbal. Inkonsistensi antara dua
emergenci.
b. Reaksi Perawat
Perilaku pasien menjadi stimulus bagi perawat, reaksi ini tertidiri dari
perhatian.
bagian dari reaksinya. Hal ini akan membantu dalam menganalisis reaksi
yaitu ;
keperawatan.
yang direncanakan:
secara lengkap
keberhawsilannya.
d. Fungsi profesional
terhadap pasien.
interaksi antara pasien dan perawat. Kedua proses tersebut juga melihat
holistik.
a. Assesment
melakukan pekerjannya.
b. Diagnosis
perawat.
c. Planning
yang sesuai.
aktual.
d. Implementation
Orlando.
langsung.
20
e. Evaluation
1. Definisi
inci), yang melekat pada sekum tepat di bawah katup ileosekal,yang terjadi
2. ETIOLOGI
a. Infeksi bakteri
b. Penyumbatan apendiks
menimbulkan infeksi.
3. Manifestasi Klinis
timbul dalam waktun satu atau dua hari. Gejala yang sering timbul pada
muntah.
Rasa nyeri semakin meningkat dan terasa ada tekanan pada bagian kanan
Bila ujungnya ada pada pelvis, tanda-tanda ini dapat diketahui hanya
rectum.
bawah.
Psoas sign: bila mengangkat tungkai kanan dalam ekstensi maka akan
Obturator sign: bila melakukan fleksi dan endorotasi sendi panggul kanan
Lekositosis (<10.000/mm).
4. Patofisiologi
terbendung, makin lama mukus yang terbendung makin banyak dan menekan
viseral. Oleh karena itu persarafan appendiks sama dengan usus yaitu torakal
Mukus yang terkumpul itu lalu terinfeksi oleh bakteri menjadi nanah,
sehingga menimbulkan rasa sakit dikanan bawah, keadaan ini disebut dengan
Bila kemudian aliran arteri terganggu maka timbul alergen dan ini
disebut dengan appendisitis gangrenosa. Bila dinding apendiks yang telah akut
timbul suatu masa lokal, keadaan ini disebut sebagai appendisitis abses. Pada
anak – anak karena omentum masih pendek dan tipis, apendiks yang relatif
lebih panjang , dinding apendiks yang lebih tipis dan daya tahan tubuh yang
masih kurang, demikian juga pada orang tua karena telah ada gangguan
pembuluh darah, maka perforasi terjadi lebih cepat. Bila appendisitis infiltrat
ini menyembuh dan kemudian gejalanya hilang timbul dikemudian hari maka
5. Pemeriksaan Diagnostik
2. Foto polos abdomen : adanya udara di daerah sekum dan ileum distal.
6. Komplikasi
7. Penatalaksanaan Medis
dilakukan.
C.ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Demam
Abdomen kaku
Anoreksia
Pucat
Letargi
Peka rangsangan
2. Diagnosa Keperawatan
a. Pre operasi
peradangan apendiks.
anoreksia.
b. Post operasi
infektif.
3. Perencaanan Keperawatan
Pre Operasi
Intervensi Rasional
Gangguan rasa Anak tidak Gunakan berbagai Karena
nyaman (nyeri) mengalami stategi pengkajian srategi yang
berhubungan nyeri atau nyeri : berbeda
denagn nyeri menurun QUESTT : memberikan
obstruksi dan sampai tingkat -Question informasi
peradangan yang dapat (Pertanyaan) anak kualitatif dan
apendiks diterima anak -Use kuantitatif
(menggunakan) tenatng nyeri
KH: skala peringkat
Anak beristirahat nyeri
denagn tenang, -Evaluated
tidak melaporkan (mengevaluasi)
atau perilaku
menunjukkan -Secure
bukti-bukti (melindungi)
ketidaknyamanan. keterlibatan orang
Skala nyeri tua
menurun dan -Take
mengekspresikan (mendapatkan)
wajah gembira penyebab nyeri
dalam catatan
-Take
(mengambil)
tindakan
dan
kuantitatif
tentang
intensitas
nyeri pada
anak
Minta anak untuk Pada anak
melokalisasikan seusia toddler
nyeri denagn atau anak
menggunakan yang
tubuh pada mempunyai
gambar manusia, kesulitan
menunjuk area memahami
dengan satu jari skala nyeri
pada diri sendiri biasanya
atau boneka dapat
melokalisasi
nyeri pada
gambar atau
pada tubuh
mereka dan
pernyataan
verbal serta
diskripsi
nyeri dari
anak adalah
faktor
terpenting
Anjurkan oaring Orang tua
tua untuk adalah
berpartisipasi individu
dalam mengkaji paling
nyeri konsisten
dalam
merawat anak
dan ingin
terlibat dalam
menghilangka
n nyeri
Lakukan strategi Teknik
29
non-farmakologis seperti
untuk membantu relaksasi,
anak mengatasi pernapasan
nyeri berirama dan
distraksi
dapat
membuat
nyeri dapat
lebih
ditoleransi
Beri posisi yang Untuk
nyaman (biasanya mengurangi
denagn kaki peregangan
fleksi) abdomen
Berikan analgesic Untuk
denagn dosis yang megurangi
dianjurkan dan nyeri
sesuai dengan
usia, BB anak,
dan juga
memberitahukan
anak bhawa dia
akan menjadi
lebih baik (non
opioid termasuk
asetamiinofen,
Paracetamol) dan
obat anti
inflamasi non
steroid tersedia
untuk nyeri ringan
sampai sedang
dan opioid
diperlukan untuk
nyeri sedang
sampai berat
Pertahanan puasa Untuk
meminimalka
n kehilangan
cairan melalui
30
muntah dan
keringat serta
meminimalka
n distensi
abdomen
Berikan cairan Untuk
sesuai instruksi mempertahan
Resiko tinggi Anak INTRAVENA kan volume
kekurangan mendapatkan -berikan cairan cairan yang
volume cairan cairan untuk sesuai ketentuan ada didalam
berhubungan hidrasi yang -Pertahankan laju tubuh
dengan adekuat tetesan sesuai
peningkata (volume yang diinginkan
metabolisme cairan dalam -tambahkan
tubuh keadaan elektrolit yang
normal) tepat dan sesuai
-pertahankan
integritas daerah
KH: infus
Anak ORAL
mendapat -beri larutan Untuk
cairan yang dehidrasi per oral mengkaji
cukup untuk sesuai ketentuan hidrasi
menggantikan
kehilangan Pantau input dan Untuk
cairan output serta mendeteksi
Anak timbang BB penurunan
menunjukkan setiap hari dan
tanda hidrasi peningkatan
yang adekuat berat badan
misalnya : anak
membrane
mukosa
lembab, turgor
kulit baik dan
keluaran urine
adekuat
31
Post Operasi
tidak umum
atau drainase
untuk diteksi
dini adanya
infeksi.
Tempatkan Mencegah
popok atau kontaminasi
cekana dibawah
balutan
abdomen
Bila anak mulai Mempercepat
makan per oral, penyembuhan
berikan diet luka
bergizi sesuai
instruksi
34
BAB III
TINJAUAN KASUS
1. Keadaan Umum
Lombok Tengah yang terletak di Ibu Kota Kabupaten Lombok Tengah yang
tanggal 18 Agustus 1959, dengan nomor kode Rumah Sakit 5202011. Pada
Praya telah berubah status kelas Rumah Sakit dari kelas D menjadi Kelas C
dengan kapasitas 75 tempat tidur dan sejak bulan April 2001 menjadi 112
tempat tidur, kemudian pada bulan Maret 2002 ditambah menjadi 124 tempat
tidur, seiring dengan kebutuhan pelayanan, maka pada bulan Juni 2004 di
buka ruang ICU dengan 4 ( empat ) tempat tidur, sehingga berjumlah 128
tempat tidur. Pada tanggal 1 Juni 2006 RSUD pindah lokasi dari Jalan Basuki
Rahmat Praya ke Jalan H. L. Hasyim Praya dengan nama rumah sakit sesuai
nama RSUD Praya Baru dengan jumlah tempat tidur 138 buah mulai bulan
bermutu
masyarakat
berikut:
a. Fasilitas Umum
b. Fasilitas Pelayanan
1 VIP 8 - - - - - - - 8
2 Kelas I - 15 - - - 4 - - 19
3 Kelas II - - 9 6 8 2 - - 25
4 Kelas - - 21 19 28 8 8 - 84
III
5 Isolasi - - - - 4 - - - 4
6 ICU - - - - - - - 7 7
7 Total 8 15 30 25 40 14 8 7 147
(f) ICU
6) Pelayanan lain-lain
Tabel I
STATUS KETENAGAAN
Dokter Spesialis 11 11
Dokter Gigi 3 3
Sarj. Keperawatan 42 21 63
KEPERAWA SPR/SPK 7 10 17
2
TAN D1 Bidan 2 2
D3 Bidan 16 36 52
D4 Bidan 2 2
Apoteker 2 1 3
KEFARMAS
3 D 3 Farmasi 4 2 6
IAN
SMF 5 2 7
S2 Kes. Masy./M.Kes 5 5
KES.
S1 Kes. Masy/SKM 6 6
4 MASYARAK
S1 Kes. Lingkungan - 1 1
AT
DIII Kes. Lingkungan 2 5 7
40
DI Kesling ( SPPH ) 1 - 1
D4 Gizi 1 - 1
5 GIZI AKZI 8 5 13
SPAG 1 1
KETERAPIA D3 Fisioteraphi 4 4
6
N FISIK D3 Refraksionis Optisi 0 1 1
ATEM 2 2
AKPRO 5 5
AKNES/PAMPERNES - - -
D3 Analisa Kes. 12 3 15
D1 Tranfusi Darah 1 1
SMAK 4 1 5
STATUS KETENAGAAN
D3 Rekam Medis 3 8 11
ADMIN. D3 Manajemen RS - - -
8
KES. SMTA 1 1
KES. D3 Lainnya - - -
LAINNYA
S2 MMRS - - -
S2 Hukum Kesehatan - - -
S2 Kes. Masyarakat - 1 1
S1 Ekonom 3 2 5
S1 Administrasi 1 - 1
Pemerintah
S1 Teknik Kimia - 1 1
S1 Teknik Informatika 2 - 2
S1 Teknik Elektro 1 - 1
NON
S1 Psikologis - 2 2
10 KESEHATA
S1 Ilmu Pemerintahan - 1 1
N
S1 Sosial 7 - 7
S1 Hukum - 1 1
D3 Ekonomi Akuntansi 1 - 1
D3 M.Informatika 1 2 3
Komp.
D3 Perpajakan - 1 1
D1 Pajak - 1 1
D1 Informatika - 1 1
D1 Perkantoran - 1 1
42
D1 MPRS - 1 1
D1 Pariwisata - - -
SLTP 7 9 16
SD 1 9 10
berikut ini:
Tabel II
STATUS KETENAGAAN
NO KEAHLIAN
PNS PTT PP31 Sukarela
1 Spesialis Dalam 2
2 Spesialis Anak 1
3 Spesialis Bedah 2
4 Spesialis Obgin 2
6 Spesialis Radiologi 1
7 Spesialis Anastesi 1
43
Total 11 0 0 0
TABEL III
STATUS KETENAGAAN
NO UNIT KERJA
PNS PTT PP31 Sukarela
2 UPF Dalam -
3 UPF Anak 1
4 UPF Bedah 1
5 UPF Obgin 1
6 UPF Gigi 2
7 ICU 2
TOTAL 9 6 0 0
44
TABEL IV
TENAGA KEPERAWATAN
STATUS KETENAGAAN
No UNIT KERJA
PNS PTT PP31 Sukarela
ICU 11 10
2 Ruang Operasi 23 3
Poli Dalam 5
Poli Bedah 3
Poli Mata 1 1
Poli Gigi 1
Poli THT 1
45
TABEL V
N STATUS KETENAGAAN
UNIT KERJA
O PNS PTT PP31 Sukarela
1 Instalasi Farmasi 15 8
2 Instalasi laboratorium 15 5
3 Instalasi Radiologi 6 1
4 Instalasi Gizi 13 21
6 Instalasi Londrey 1 13
7 Direksi 1 -
9 Bidang P2 Mutu 10 26
10 Bidang Pelayanan 5 4
11 Bidang Keperawatan 10 2