Anda di halaman 1dari 8

A.

DATA AGREGAT

1. Agregat Bayi
Dari hasil survey di RW 2 terdapat 5 bayi dengan hasil
frekuensi penolong persalinan yaitu bidan sebanyak 40% dan dokter
sebanyak 60%. Bayi yang mendapatkan ASI eklusif sebanyak 80 %
dan 20 % tidak mendapat kan ASI eklusif. Bayi yang tidak
mendapatkan ASI eklusif dikarenakan ibu kurang produksi ASI dan
50 %-Nya tidak ada masalah dalam pemberian ASI eksklusif. Ibu
yang memberikan makanan pendamping ASI kepada bayi sebanyak
60% dan yang tidak memberikan makanan pendamping ASI bayi
sebanyak 40%. Selanjutnya semua bayi diberikan makanan tambahan
pada umur >6 bulan (100%). Makanan yang diberikan pada bayi
sebanyak 28,6% berupa nasi tim, sebanyak 28,6% bayi diberikan
bubur tim dan sebanyak 28,6% tidak ada diberi makanan tambahan
serta bayi yang diberi nasi biasa sebanyak 14.3%. Imunisasi yang
telah didapatkan bayi sebanyak 23.8% telah mendapatkan hepatitis B-
0, BCG-polio-1 sebanyak 19%, DPT-HB-Hib 1- Polio 2 sebanyak
19%, DPT-HB-Hib 2- Polio 3 sebanyak 19%, DPT-HB-Hib 3- Polio 4
sebanyak 14.3%.
2. Data Balita
Dari hasil survey terdapat 26 balita di RW 02 didapatkan
sebanyak 96,2% mendapatkan pelayanan posyandu dan 4,2% tidak
mendapatkan pelayanan posyandu. Balita yang mendapatkan
imunisasi lengkap sebanyak 80,8% sedangkan yang tidak
mendapatkan imunisasi lengkap sebanyak 19,2%. Imunisasi yang
pernah dilakukan kurang dari 24 jam yaitu : Hepatitis B (HB-0)
sebanyak 92,3%, usia 1 bulan : BCG dan polio sebanyak 92,3%, usia
2 bulan : DPT-HB-Hib 1 dan polio-2 sebanyak 92,3%, usia 3 bulan :
DPT-HB-Hib-2 dan polio-3 sebanyak 92,3%, usia 4 bulan : DPT-HB-
Hib-3, polio-4 & IPV atau polio suntik sebanyak 92,3%, usia 9 bulan :
campak atau Measles Rubella (MR) sebanyak 88,5%, usia 18 bulan :
DPT-HB-Hib dan campak (MR) sebanyak 57,7%. Balita sebanyak
73,1% mendapatkan vitamin A dan 26,9% tidak mendapatkan vitamin
A. Berdasarkan KMS balita didapatkan sebanyak 84,6% pada garis
hijau, 15,4% pada garis kuning. Penimbangan pada bayi disetiap
bulannya mencapai 53,8% rutin ditimbang tiap bulan, 46,2% kadang-
kadang ditimbang. Penimbangan yang dilakukan sebanyak 88,5% di
posyandu, 7,7% di Puskesmas/Pustu, 3,8% di praktek bidan.
Frekuensi makan anak dalam 1 hari sebanyak 84,6% anak
makan 3 kali sehari, 3,8% makan 2 kali sehari dan 11,5 % makan 1
kali sehari. Porsi makan balita sebanyak 80,8% makan 1 piring
makan, 15,4% kurang dari 1 piring dan 3,8% makan lebih dari 1
piring per-hari. Jenis-jenis makanan balita sebanyak 96,2% makan
nasi sayur dan lauk pauk, sebanyak 3,8% makan nasi dan lauk pauk.
Ibu memberikan suplemen atau vitamin tambahan sebanyak 38,5%,
61,5%-Nya ibu tidak memberikan vitamin atau suplemen tambahan.
Sebanyak 76,9% anak tidak mendapatkan ASI dari ibu dan 23,1%
balita masih mendapatkan ASI dari ibu. Pada penyakit balita selama 3
bulan terakhir 61,5% menderita panas, batuk, pilek, sebanyak 26,9%
tidak menderita sakit, 11,5% menderita diare/mencret, sakit panas
sebanyak 7,7% dan 3,8% sakit campak. Pada bagian pengolahan
makanan sebelum diberikan untuk balita 57,7% dicuci dahulu lalu
dipotong dan dimasak sampai lunak, 34,6% dipotong dahulu baru
dicuci dan dimasak sampai lunak, sebanyak 3,8% dicuci dahulu baru
dipotong dan dimasak tetapi tidak sampai lunak benar dan 3.8%
dimasak tetapi tidak sampai lunak sedangkan tentang informasi
kesehatan tentang balita yang ibu butuhkan saat ini yaitu sebanyak
30,8% ibu membutuhkan informasi tentang cara mengatasi penyakit
umum pada bayi/balita (ISPA,diare,dll), 23,1% ibu membutuhkan
informasi cara menstimulasi tumbuh kembang balita, 15,4% ibu
membutuhkan informasi cara mengatasi bayi/balita kurang gizi, 3,8%
ibu membutuhkan informasi pentingnya imunisasi bagi balita dan
26,9% ibu tidak membutuhkan informasi tentang kesehatan
bayi/balita.

3. Agregat Anak
Dari hasil survey terdapat 31 anak di RW 02 dengan penyakit
yang pernah diderita anak sekolah, sebanyak 48,4% pernah menderita
panas-batuk dan pilek, sebanyak 32,3% tidak pernah menderita
penyakit dan 9,7% pernah menderita sakit gigi. Pada pola kebiasaan
sarapan sebelum berangkat sekolah di dapatkan 58,1% sarapan rutin,
38,7% sarapan tapi tidak rutin dan 3,2% anak tidak sarapan.
Kebiasaan jajan anak disekolah maupun di rumah, sebanyak 67,7%
sering/ hampir setiap hari jajan disekolah maupun dirumah dan 32,3%
pernah tetapi sesekali dengan frekuensi banyak porsi makan yang
dihabiskan sekali makan sebanyak 80,6% makan 1 piring nasi, 12,9%
makan lebih dari 1 piring, 6,5% makan kurang dari 1 piring. Pola
makan sehari-hari dengan makanan seimbang sebanyak 83,9% anak
makan sebanyak 2-3 kali sehari, 9,7% lebih dari 3 kali sehari dan
6,5% makan 1 kali sehari. Pada pola kebiasaan anak mencuci tangan
sebelum/sesudah setelah makan dan buang air serta bermain sebanyak
61,3% mencuci tangan sesekali dan 38,7% sering/ hampir setiap hari.
Lamanya waktu bermain anak baik di dalam rumah atau luar
rumah didapatkan sebanyak 71% bermain 2-6 jam, 22,6% kurang dari
2 jam dan 6,5% lebih dari 6 jam. Kegiatan anak diluar sekolah
sebanyak 64,5% bermain, 32,3% mengaji dan 3,2% menonton TV
diluar waktu sekolah. Kebiasaan waktu tidur atau istirahat anak dalam
sehari semalam didapatkan sebanyak 71% 8-12 jam dan 29% kurang
dari 8 jam. Kebiasaan kebersihan diri anak (mandi, gosok gigi, cuci
rambut) setiap hari anak sebanyak 90,3% sering/ hampir tiap hari dan
9,7% pernah sesekali. Pada pemberian suplemen atau vitamin
tambahan oleh ibu sebanyak 87,1% tidak diberikan suplemen atau
vitamin tambahan dan 12,9% diberikan suplemen yaitu madu kurma.
Masalah gigi pada anak didapatkan sebanyak 54,8% tidak mengalami
masalah dengan gigi dan 45,2% mengalami masalah dengan gigi yaitu
gigi berlubang sebanyak 83,4% dan karies gigi sebanyak 16,7%.
Frekuensi gosok gigi anak sebanyak 63,3% gosok gigi 2 kali sehari,
25,8% gosok gigi 1 kali sehari dan 9,7% lebih dari 2 kali dengan
pemeriksaan gigi ke pelayanan kesehatan sebanyak 74,2% tidak
pernah memeriksakan gigi dan 25,8% pernah memeriksakan gigi ke
pelayanan kesehatan. Frekuensi anakyang mengalami gangguan dalam
belajar sebanyak 96,8% tidak mengalami gangguan belajar dan 3,2%
mengalami gangguan belajar disebabkan karena masalah pada mata.

4. Agregat Remaja
Dari hasil survey terdapat 57 remaja di RW 02 pada agregat
remaja didapatkan hasil remaja sebanyak 63% tidak mempunyai
keluhan dan sebanyak 14,8% mengalami keluhan sakit saat menstruasi
pada remaja putri. Kegiatan remaja diluar jam sekolah sebanyak
30,8% melakukan olahraga, sebanyak 12,3% mengikuti kegiatan
ekstrakulikuler (OSIS, Pramuka,dll) serta 80,7% remaja tidak
mengikuti organisasi, untuk berkumpul dengan teman, sebanyak
16,9% memilih di rumah dan bermain HP. Remaja bila ada masalah
biasanya akan menceritakan dengan orang tua sebanyak 37,1%,
dengan teman sebanyak 19,4%, dengan orang tua dan teman sebanyak
33,9% serta sebanyak 87,9% memilih bercerita ke orang terdekat dan
sebanyak 12,1% hanya diam saja. Tidak ada perilaku remaja yang
kurang sehat sebanyak 87.7% dan 7% remaja merokok. Informasi
kesehatan yang dibutuhkan remaja saat ini yaitu 24,3% membutuhkan
informasi masalah kesehatan yang umum pada remaja, sebanyak
25,7% membutuhkan informasi perubahan tumbuh dan sifat pada
masa remaja, 17,6% membutuhkan informasi kesehatan reproduksi
dan sebanyak 8,1% membutuhkan informasi cara mengatasi kebiasan
merokok terakhir sebanyak 18,9% tidak membutuhkan informasi.
Menurut para remaja, penyebab utama remaja menggunakan narkoba
68,9% disebabkan karna pengaruh lingkungan, dan sebanyak 27.9%
coba-coba. Remaja yang mengetahui efek samping dari narkoba
adalah mudah marah sebanyak 51,4%, 16,7% malas melakukan
aktivitas, sebanyak 8,3% sullit tidur dan 13,9% tidak tahu. Tanggapan
remaja mendengar informasi tentang seks bebas sebanyak 52,6%
malu, 21,1% biasa, 14% tertarik dan 21,1% biasa saja. Sebanyak
56,1% remaja tau akibat seks bebas dan 43,9% tidak tau akibat dari
seks bebas. Sebanyak 68.4% remaja mendapatkan informasi tentang
reproduksi dan seks bebas dan 31,6% tidak mendapatkan informasi
tersebut. Inforamsi yang didapatkan sebanyak 45,1% dari media
massa, dari guru sebanyak 33,8%, dari orang tua sebanyak 14,1% dan
dari teman sebanyak 7%.
Saat jam istirahat di sekolah, para remaja sebanyak 84,2%
memilih makan dikantin dan 15,8% memilih nongkrong dengan
teman. Kegiatan yang dilakukan diluar jam sekolah sebanyak 36,8%
membantu orang tua di rumah, sebanyak 26,3% memilih nongkrong
dengan teman, 15,8% kegiatan ekstrakulikuler dan 12,3% memilih
bermain game. Perangkat yang digunakan remaja untuk mengakses
sosial media adalah smartphone sebanyak 98,2%, 80,7% remaja
pengguna aktif sosial media dan 19,3% tidak pengguna aktif sosial
media. 40,7% sosial media dan aplikasi yang digunakan yaitu aplikasi
chatting dan browsing sebanyak 35,2%, sebanyak 22% gaming. Pada
remaja yang mengakses sosial media sehari sekali sebanyak 42,1%,
setiap saat menggunakan sosial media 35,1% dan tiga hari sekali
sebanyak 21,1%. Sebanyak 67,3% bermain game online 1 macam
permainan, 22,4% bermain game online 2 macam permainan.
Sebanyak 54,9% remaja bermain game online dalam seminggu 1-2
hari, sebanyak 23,5% setiap hari dan sebanyak 19,6% 3-4 hari. Dalam
sekali bermain 64% remaja bermain game online sampai dengan 1
jam. 30% sampai dengan 3 jam, 6% sampai dengan 5 jam/harinya.
Uang yang dihabiskan untuk bermain game online sebanyak 42%
menghabiskan uang kurang dari Rp.5.000, sebanyak 24%
menghabiskan uang sampai Rp.20.000. sebanyak 20% lebih dari
Rp.20.000, sebanyak 14% sampai Rp.10.000. Sebanyak 73,1% remaja
menggunakan uang untuk membeli perangkat game dan 26,9% tidak.
96,2% memprioritaskan pendidikan daripada game online. Sebanyak
59,6% remaja biasanya belajar diluar jam sekolah selama 1 jam,
21,1% selama 1-2 jam dan 14% selama 2-3 jam. Remaja yang tidak
menggunakan jam sekolah untuk game online sebanyak 96,2%.
Sebanyak 84,6% tidak pernah menggunakan uang sekolah untuk
bermain game online dan 15,4% pernah menggunakan. Pengaruh
bermain game online terhadap nilai remaja sebanyak 86,5% stabil dan
13,5% pernah turun serta saat banyak tugas sebanyak 94,2% remaja
tidak menggunakan game online.

5. Agregat Dewasa
Dari hasil survey terdapat 189 orang dewasadi RW 02 pada agregat
dewasa didapatkan hasil kebiasan dalam keluarga yang tidak sehat
yaitu merokok/ngopi sebanyak 39,5%, tidak ada kebiasan yang tidak
sehat sebanyak 30%, kurang istirahat sebanyak 18,2%, makan tidak
teratur sebanyak 10,5%. Keluhan yang biasanya dialami, Sakit kepala/
tengkuk, sulit tidur, mudah marah (hipertensi) sebanyak 7,9%, nyeri
ulu hati, mual (gastritis) sebanyak 3,7%, sakit pinggang (rematik)
sebanyak 2,1%, mudah lelah, pusing, kurang tenaga (anemia) 2,1%,
mudah lapar, sering minum dan buang air kecil (DM) 1,6%, tidak
mempunyai keluhan sebanyak 76,25%. Kegiatan usia dewasa yang
dilakukan di dalam rumah seperti membersihkan rumah sebanyak
53,4%, memasak dan mengasuh anak sebanyak 40,7%. Selain itu ada
juga kegiatan seperti berkumpul bersama keluarga, membersihkan
pekarangan, berjualan, main dengan cucu dan jualan makanan
dirumah, sebanyak 38,6% tidak mempunyai kegiatan di dalam rumah,.
Sedangkan kegiatan rutin yang dilakukan di luar rumah seperti bekerja
sebanyak 58,7%, pengajian 4,8%, olahraga 2.6% dan sebanyak 26,5%
tidak ada mempunyai kegiatan rutin diluar rumah.

6. Agregat Lansia
Dari hasil survey terdapat 46 lansia di RW 02 pada agregat
lansia didapatkan hasil, kebiasaan lansia yang tidak sehat diwilayah
RW 02 kelurahan pisang tahun 2022 seperti merokok/ngopi 28,3%,
makan tidak teratur 13%, dan kurang istirahat <6 jam sehari dan tidak
ada kebiasaan yang tidak sehat pada lansia sebesar 45,7%. Keluhan
yang biasa dialami lansia sakit kepala/tengkuk, sulit tidur , mudah
marah (hipertensi) 15,2%, nyeri ulu hati, mual dan tidak nafsu makan
(gastritis) 8,7%, mudah lapar, sering minum dan buang air kecil (DM)
8,7% tidak ada keluhan 43,5%. Hal yang dilakukan lansia untuk
mengatasi keluhan atau penyakit berobat ke puskesmas sebanyak
71,7%, berobat ke praktik dokter 21,7%, berobat ke rumah sakit
15,2%, pengobatan alternatif 8,7% dan yang dibiarkan saja sebanyak
4,3%. Kegiatan rutin yang dilakukan lansia dirumah seperti
membersihkan rumah 17,4%, berkumpul bersama keluarga 43,5%,
memasak/mengasuh anak cucu 21,7% dan tidak ada kegiatan rutin
sebesar 13%. Sedangkan kegiatan rutin yang dilakukan lansia diluar
rumah seperti bekerja 23,9% dan pengajian 13% serta tidak ada
kegiatan diluar rumah sebesar 54,3%.
Jenis makanan yang disediakan untuk lansia sama dengan
makanan seluruh anggota keluarga sebanyak 95,7%. Kebiasaan lansia
memeriksakan secara rutin sebanyak 41,3%, tidak melakukan
pemeriksaan rutin sebanyak 58,7%. Lansia yang melakukan
pemeriksaan 1x sebulan sebanyak 60%, 1x 6 bulan sebanyak 12,5%,
1x 3 bulan sebanyak 22,5%. Kebiasaan lansia makan secara teratur
yang pernah tapi tidak rutin 89,1%, tidak pernah 10,9%. Sedangkan
rutin kebiasaan minum susu sesekali 30,4%, sering/hampir tiap hari
8,7%/, tidak pernah rutin minum susu 60,9%. Lansia yang mengalami
gangguan tidur sebanyak 43,9% mengalami gangguan tidur, 56,5%
tidak mengalami ganguan tidur. Lansia yang mengikuti senam lansia
sebanyak 13%, yang tidak mengikuti senam lansia 87%. Lansia yang
mengunjungi posyandu lansia 39,1% dan tidak melakukan kunjungan
sebanyak 60,9%. Kegiatan sehari-hari lansia secara mandiri sebanyak
91,3%, dibantu sebagian 8,7%. Saat pengukuran Tensi Darah secara
berkala/rutin sebanyak 39,1%, yang tidak rutin sebanyak 60,9%.
Pengontrolan diet rendah garam yang melakukan sebanyak 19,6%,
tidak rutin melakukan sebanyak 67,4%, tidak melakukan 13%. Lansia
melakukan terapi pengobatan sesuai instruksi dokter sebanyak 63%
dan yang tidak sebanyak 37%.
7. Agregat Ibu Hamil
Dari hasil survey terdapat 3 ibu hamil di RW 02 didapatkan hasil usia
kehamilan ibu berada pada trimester II (3-6 bulan) dan tidak
mempunyai riwayat keguguran. Dengan riwayat melahirkan
didapatkan sebanyak 66,7% sebanyak 2-3 kali dan 33,3% lebih dari 3
kali. Semua ibu hamil memeriksakan kehamilananya ke pelayanan
kesehatan yaitu bidan, semua ibu hamil memiliki kartu menuju sehat
(KMS) dan telah mendapatkan imunisasi TT. Keluhan yang dirasakan
ibu saat hamil sebanyak 66,7% mengeluh mudah lelah dan 33,3%
mengeluh pusing. Semua ibu hamil telah mengkonsumsi tablet fe.
Porsi makanan ibu hamil sebanyak 66,7% mengonsumsi makanan
lebih dari porsi sebelumnya, asupan nutrisi ibu selama hamil ditambah
dengan susu ibu hamil sebanyak 33,3%. Pada perawatan payudara ibu
hamil, didapatkan sebanyak 66,7% ibu hamil melakukan perawatan
payudara selama hamil dan 33,3 % ibu hamil tidak melakukan
perawatan payudara. Semua ibu hamil membutuhkan informasi
mengenai perawatan kehamilan dan informasi mengenai senam hamil.
Rencana alat kontrasepsi yang akan digunakan keluarga sebanyak
66,7%, tidak menggunakan KB dengan alasan belum kepikiran dan
33,3% akan menggunakan KB alami dengan penentuan tanggal
kesuburan wanita.

Anda mungkin juga menyukai