KUPANG
PROPOSAL
OLEH
YOHANES MANBAIT
NIM : 130002717
KUPANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Stres adalah suatu reaksi dan respon dari tubuh terhadap keadaan yang
terjadi pada suatu individu yang di paksa untuk melakukan adaptasi. (Kartika
Sari, 2020). Stres di sebabkan juga oleh individu, lingkungan dan tuntutan-
tuntutan yang bersumber dari sistem biologi, psikososial dan kehidupan social
Stres merupakan suatu respon tertentu yang muncul pada tubuh yang bisa
di sebabkan oleh berbagai tuntutan. akibat adanya berbagai persepsi tentang stres,
maka munculnya dua kondisi stres yaitu eutrress dan distress. (Rajab et al., 2020).
Eustress adalah kondisi stres yang memberikan dampak dan juga pengaruh positif
bagi suatu individu. Sedangkan distres adalah stres yang memberikan pengaruh
negatif. Stres dapat di alami oleh semua orang salah satunya dapat di alami oleh
2020)
mengalami stres karna adanya tantangan saat masuk perguruan tinggi mereka
harus siap beradaptasi dengan lingkungan kampus dan perkulihan yang berbeda
jauh pada saat di bangku SMA (Sekolah menengah atas), apalagi pada masa
pandemi covid 19. gejala stres yang membuat sesorang menjadi gelisah, mudah
panik, marah, selallu cemas memikirkan sesuatu, ternyata dengan adanya gejala-
gejala stres juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan. (Tan et al., 2020).
Stres juga dapat menyebabkan pengaruh kesehatan, diantaranya, menganggu
sistem urinaria, sistem pencernaan, sistem kerja otak, serta peningkatan penyakit
Alzheimer. (Santoso.,2017)
kemampuan adaptasi yang sangat baik dalam mengahadapi perubahan stres dan
psikologi yang cukup besar, pada teori adaptasi Helson, proses adaptasi
merupakan suatu cara fungsi dan stimulus yang datang. (Mahapatra & Sharma,
2020).
to Nursing :An adaptasion model, (Roy 2019), yang mengatakan bahwa seorang
perubahan stres yang cukup besar, ternyata jauh berbeda dengan adapatsi yang di
paparkan oleh Sister Callista Roy dalam teorinya, adaptasi yang di hadapai oleh
mahasiswa pada masa pandemi COVID 19, ternyata banyak mahasiswa yang sulit
untuk beradaptasi dengan keadaan pada masa pandemi COVID 19, karena di
akibatkan oleh keterbatasan ruang gerak yang selallu di pantau, dan kendala
ketidakmampuan membeli pulsa paket yang terus meningkat setiap harinya dan
masalah lainNya, hal tersebut yang membuat mahasiswa sulit untuk dapat
2020).
Pandemi COVID 19 merupakan suatu bencana non alam yang
memberikan dampak yang begitu besar pada kundisi kesehatan jiwa dan
psikososial serta aspek lainnya, virus ini mulai mewabah pada 31 Desember 2019
di Kota Wuhan Cina Provinsi Hubei Tiongkok. (Machado et al., 2019)., saat ini
penyebaran virus tersebut sudah mewabah di seluruh dunia, sehingga pada tanggal
11 maret 2020 WHO mengambill suatu keputusan dan menetapkan wabah ini
hari ini tanggal 20 November 2020 dengan presentasi kasus di dunia sebanyak
Indonesia dengan presentasi kasus COVID 19 sebanyak 484rb kasus, dan yang
provinsi Nusa Tenggara Timur dengan presentasi kasus COVID 19 sebanyak 899
kasus, dan meninggal dunia sebanyak 14 jiwa, dan yang mengalami kesembuhan
melarang untuk melakukan perkuliahan secara tatap muka (face to face). Akibat
pandemi COVID 19, juga memberikan peran yang sangat penting dalam
memajukan pengetahuan mahasiswa dalam pengunaan teknologi terbaru. (Barseli
COVID 19, sangat membantu dosen dan juga mahasiswa karena untuk dapat
melakukan perkuliahan di tempat atau wilayah yang berbeda. (Jena & shood et al
2020). Bentuk perkuliahan yang dapat di jadikan suatu solusi perkuliahan selama
(Windhiyana, 2020).
Penelitian tentang tingkatan stres yang di lakukan oleh Fagert (2019), juga
pernah di lakukan oleh Carolina (2020) . Penelitian ini di lakukan dengan sampel
dapatkan gambaran tingkatan stres sebesar 71%, dari penelitian yang di lakukan
akademik, stres akademik pada mahasiswa berasal dari faktor internal dan
setiap mahasiswa pada masa pandemi COVID 19. (Rahmawati et al., 2019).
Chodhury et, all (2020) dalam penelitian yang di lakukan di India kepada
banyak dosen dan juga mahasiswa yang belum di latih pengunaan teknologi
terbaru. Zhang,(2020) mengatakan hal yang sama bahwa selain itu juga banyak
yang yang buruk sehingga para dosen dan mahasiswa ketinggalan informasi
pada mahasiswa di negara India sangat tinggi pada masa pandemi COVID 19.
pada masa pandemi COVID 19 yang di lakukan di salah satu universitas yang
popolasi sebanyak 300 mahasiswa dan di dapatkan hasil penelitian tingkatan stres
pada mahasiswa jepang sebanyak 226 mahasiswa yang mengalami stres, yang
pandemi COVID 19. Hal ini sejalan dengan penelitian yang di lakukan oleh
online, untuk mengetahui pengaruh stres dan dampak perkuliahan online pada
masa mandemi COVID 19. Saat di lakukan pengambilan data awal, sebanyak
88%, mahasiswa STIKes Maranatha Kupang, semester satu, lebih menyukai
perkuliahan secara face to face (Tatap muka) , dan sebanyak 12% mahasiswa
mengatakan kuliah online susah, 22% mahasiswa mengatakan sangat susah, 10%
pada masa pandemi COVID 19, sehingga membuat banyak mahasiswa semester
satu yang mengalami stres akibat dari perngenalan kuliah, serta pembelajaran
yang harus terpaksa di lakukan secara online tanpa melakukan tatap muka (face to
Kupang yang mengalami stres yang berkepanjangan tapi ada banyak mahasiswa
dari belahan dunia yang mengeluhkan adanya wabah COVID 19 yang terus
meningkat.
beralih dari jenjang SMA( Sekolah Menegah Atas) masuk ke jenjang perguruan
tinggi, banyak dari mahasiswa yang mengalami stres yang berkepanjangan dan
Tucunan, 2015), hal ini mengharuskan untuk setiap mahasiswa untuk dapat
beradaptasi dengan kebiasaan baru dan proses perkuliahan yang berbeda jauh
internet yang lambat, membutuhkan biaya untuk membeli paket internet, tidak
terikat dengan waktu dan selalu stand by, ketidakefesien dalam hal tenaga waktu,
dan biaya. ( Naha AL.,2020), dari penjelasan diatas, maka peneliti sangat tertarik
untuk mengetahui pengaruh stres terhadap dampak perkuliahan online pada masa
Stres merupakan suatu reaksi dan respon dari tubuh terhadap keadaan yang
terjadi pada suatu individu yang di paksa untuk melakukan adaptasi. (Kartika Sari,
2020). Stres dapat di alami oleh semua orang, termasuk mahasiswa yang baru
tuntut untuk dapat beradaptasi dengan segala kebiasaan dan kebijakan yang di
memahami materi karena materi bisa di download dan di pelajari kapanpun dan
negatif diantaranya, jaringan yang selalu terganggu, pulsa paket yang terus
perkuliahan dan ada berbagai masalah lainnya yang di alami oleh mahasiswa,
dalam pengambilan data awal yang di lakukan oleh peneliti di STIKes Maranatha
Kupang, semester satu, lebih menyukai perkuliahan secara face to face (Tatap
muka) , dan sebanyak 12% mahasiswa lebih menyukai perkuliahan secara online,
data sebesar, 56% mahasiswa mengatakan kuliah online susah, 22% mahasiswa
Dari penjelasan di atas maka rumusan masalah yang di angkat oleh penulis
Kupang”.
Maranatha Kupang.
mandiri di rumah.
1.4.4 Peneliti.
peneliti/ penelitian
Tahun
1 Yi feng, min When altruists Cross-sectional Stres di pengaruhi
university berlebihan.
students during
the COVID-19
pandemic
2 Erica windaya, Pengaruh Cross-sectional Perkuliahan Online,
mahasiswa yang
berkepanjang, yang
berakibat pada
kondisi kesehatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Konsep stres
Stres adalah reaksi dan respon tubuh terhadap tekanan stressor psikologi
dimana hamper lebih dari 450 juta penduduk di dunia mengalami stres dan
(Barseli & Ifdil, 2017), stres adalah suatu gangguan atau kekacauan mental dan
juga emosional yang di sebabkan oleh berbagai macam faktor dari luar. Menurut
(Hasanah et al., 2020) stres adalah suatu tuntutan external maupun internal yang
mengenai suatu individu misalnya suatu objek dalam lingkungan atau stimulus
yang objektif.
ancaman yang di hadapai oleh mental, fisik, emosional dan spiritual yang beresiko
pada keadaan fisik dan kesehatan. (P. D. Ambarwati et al., 2019). Stres dapat
dalam otak akan menurun, sehingga menyebabkan koordinasi antar saraf otak
menjadi kacau. (Kartika Sari, 2020). Stres juga dapat di alami oleh mahasiswa
pembelajaran dari SMA (Sekolah Menegah Atas ), yang berbeda jauh dengan
Gejala stres adalah suatu tekanan hidup, ketegangan fisik, psikis, emosi
maupun mental yang sering di rasakan oleh semua orang dalam hidupnya. Salah
satu bentuk ketegangan ini sangat berpengaruh terhadapa kinerja seseorang, stres
menurun, rasa sakit dan ganguan mental, misalnya seseorang mahasiswa yang
sangat stres akibat adanya perkuliahan online pada masa pandemi COVID 19,
mengalami stres , tetapi stres juga dapat mebawah dampak positif bagi sebagian
Stres juga dapat berpengaruh pada kesehatan, karena dengan adanya stres
1. Gejala-gejala fisiologis.
Gejala fisiologis yaitu suatu respon dari dalam tubuh terhadap suatu
kondisi tekanan/ stres di tandaia dengan adanya gejala seperti detak jantung
yang berdebar sangat keras, tekanan darah tinggi yang tibah-tiba meningkat,
2. Gejala psikologis
Gejala psikologis adalah suatu gejala yang timbul dari dalam diri yang
3. Gejala perilaku
beberapa uraian di atas maka peneliti membuat satu kesimpulan bahawa stress
mana suatu individu di paksa untuk menerima penyesuaian diri terhadap suatu
Eustress adalah Jenis stres yang positif, karena saat mengalami eustress
seseorang akan lebih banyak melakukan hal-hal yang positif. Karena sumber
stres jenis ini akan menjadi suatu motivasi untuk mencapai suatu target yang di
eustress yaitu, keluar dari zona nyaman dan kebiasaan yang membuat dirimu
mencoba hal-hal yang baru, ingatlah masa depanmu bahwa kamu bisa untuk
mencapai cita-citamu.
2. Distress
kesulitan terhadap suatu hal yang akan berakibat pada kesehatan mentalnya.
Ada beberapa tanda dan gejala-gejala dan dampak akibat distress yaitu :
e) Kinerja menurun.
3. Neustress.
seseorang tidak menyadari bahwa mereka tengah mengalami neustress, hal ini
terjadi kareana suatu hal yang dapat memicu stres tidak berdampak langsung
pada kehidupannya.
2.1.4 Faktor-faktor penyebab stres
2020). Secara umum stressor dapat berupa faktor internal dan juga external.
Faktor internal berasal dari dalam diri individu mahasiswa sendiri misalnya
kondisi fisik, motivasi, dan kepribadian individu itu sendiri. (Gysbers et al.,
2011). Sedangkan faktor eksternal biasanya berasal dari luar individu seperti
Menurut (Suprapto, 2020) stres dapat di timbulkan oleh dua faktor yaitu :
selallu berpikir negatif dan pesimis, lebih gampang stres berat dari pada
berpikir positif, seallu merasa diri rendah dan tidak bisa melalukan
2. Fokus situasi.
Suatu hal yang di alami oleh seseorang yang merasa dirinya tak mampu
untuk menghadapi tuntutan berat yang sangat mendesak, hal ini sangat
individu.
menjadi empat tahapan tingkatan stres yaitu “stres tingkat I, stres tingkat II, stres
tingkat III, stres tingkat IV, stres tingkat V, stres tingkat VI”.
1. Stres tingkat I
berikut.
pekerjaan yang sudah lebih dari biasanya tanpa menyadari bahwa cadangan
2. Stres tingkat II
menghilang dan muncul suatu gejala-gejala dan keluhan keluhan baru yang di
bertujuan untuk memperbaiki sel-sel dalam tubuh yang sudah rusak dan
a) Merasa tidak bersemangat saat dan sewaktu bangun tidur pada pagi
hari.
biasanya.
f) Bagian otot-otot punggung dan belakang leher dari tubuh terasa sangat
tegang.
Pada tingkatan stres III gejala-gejala dan keluhan keletihan semakin kelehitan
a) Gangguan pada usus dan lambung mulai terasa semakin sakit ( Maag, diare).
d) Gangguan pola tidur misalnya (sukar untuk tidur (early insomenia), sering
terbangun pada malam hari dan sukar untuk kembali tidur (middle
insomenia), terbangun terlallu pagi atau dini hari dan sangat susah untuk
4. Stres tingkat IV
Tahapan tingkatan stres IV ini sudah menjadi suatu keadaan yang sangat
a) Untuk bertahan sepanjang hari dengan keadaan yang sudah terasa sangat
5. Stres tingkat V
Tahapan tingkatan stres ini merupakan suatu keadaan di mana yang lebih
melakukannya.
penyakit seperti maag usus, dan kesulitan saat buang air besar.
6. Stres tingkat VI
a) Detak jantung yang tiba-tiba terasa sangat keras, hal ini di sebabkan zat
dan psikis. Dalam bidang fisik di tandai dengan gejala-gejala kelelahan yang
menurut (Rahmawati et al., 2019), membagi tingkatan stres dengan kejadian sakit
1. Stres ringan.
Stres ringan adalah stres yang tidak merusak aspek fisiologis dari
misalnya sering lupa, ketiduran, kemacetan lalu lintas, kritikatan. Situasi stres
yang di alami oleh seseorang individu biasanya akan menghilang pada beberapa
menit atau beberapa jam kemudian, namun dengan adanya kondisi stres yang di
alami akan sangat berpengaruh pada kondisi kesehatan yang kemungkinan akan
Pada mahasiswa baru stres ringan biasanya terjadi ketika di marahi dosen,
kesulitan saat mengikuti perkuliahan apalagi pada masa pandemi COVID 19,
dengan cara online. Dengan adanya berbagai stressor ringan dalam jumlah yang
sangat banyak dapat menyebabkan peningkatan resiko penyakit bagi
2. Stres sedang.
Stres sedang biasanya berlangsung lama dari beberapa jam sampai bebrapa
hari, stres sedang dapat terjadi saat terjadi suatu perselisihan yang tidak dapat
3. Stres berat
jangka waktu yang sangat panjang, dengan adanya gejala-gejala yang sudah di
perkuliahan yang secara tidak langsung di lakukan dengan cara online tanpa
tatap muka. Stres dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang akan
beresiko pada kondisi kesehatan mahasiswa itu sendiri jika terus mengalami
Stres yang di alami oleh suatu invidu akan menimbulkan suatu dampak
mengalami stres dapat meningkatkan suatu kemampuan belajar dan pola berpikir.
Dampak negatif stres dapat berupa gejala fisik maupun psikis yang dapat
menimbulkan suatu masalah yang terus menerus. Dampak stres yang berlebihan
akan menimbulkan berbagai macam gangguan fisik yang akan berpengaruh pada
Sistem saraf pusat adalah yang paling bertanggung jawab dalam merespon
stres, mulai darai pertama merasa stres sampai stres menghilang, saat tubuh
melepaskan hormol kortisol. (Putri & Isfandiari, 2013). Saat tubuh melepaskan
hormol kortisol maka hati akan banyak menghasilkan lebih banyak gula darah
untuk memberi energi pada tubuh sehingga pada penderita diabetes tipe 2, gula
darah yang di hasilkan oleh hati tidak akan bisa di serap kembali oleh tubuh
sehingga mengakibatkan kadar gula darah meningkat. (Putri & Isfandiari, 2013).
2. Sistem pernapasan
Stres yang berlebihan dapat menyebabkan pernafasan akan lebih cepat
penyempitan jalan napas. (P. Ambarwati & Supriyanti, 2020). Pada penderita
asma atau emfisema akan menyebabkan nafas cepat, meningkatnya respon trakea
dan bronkus, sehinga akan menyebabkan serangan asma secara cepat. (P.
menganguu sistem pencernaan, yang di tandai dengan nafsu makan yang banyak
atau sedikit dari biasanya serta akan munculnya gejala penyakit seperti mual,
muntah, heartburn, refluks, atau diare yang terus meningkat. (Suprapto, 2020).
Menurut (Rahmawati et al., 2019) Ada beberapa tanda dan gejala yang di
mengakibatkan produksi spema pada laki-laki dan kadar hormon testoren akan
menurun yang akan beresiko pada difungsi ereksi atau ipotensi. (Remaja et al.,
2020).
Imunitas atau daya tahan tubuh merupakan respon terhadap bahan asing
(Sonia, 2020). Stres adalah suatu kondisi dimana timbul ketika seseorang
berhubungan dengan situasi tertentu di mana harapan tidak sesuai dengan coping
(Sonia, 2020).
Stres merupakan sesuatu yang sulit untuk dihindari, karena stres dapat di
alami oleh semua manusia. (Suprapto, 2020). Stres dapat di hilangkan dengan di
lakukannya adaptasi. Menurut (Fogleman et al., 2011), ada beberapa teknik yang
1. Relaksasi otot
Latih pola nafas secara lambat, dalam menghadapi suatu keadaan dimana
ketika mengalami stres secara tiba-tiba. Teknik ini sangata bertujuan untuk
2. Meditasi
3. strukturisasi kognitif.
Mengidentifikasikan kembali sumber stres dari berbagai macam
dan pembelajaran secara online yang bertujuan untuk memutus rantai penyebaran
secara tatap muka di kampus, tetapi sekarang mereka diharuskan bisa beradaptasi
bagi dosen dan juga mahasiswa (Windhiyana, 2020). Bagi mahasiswa metode
pembelajaran yang dilakukan secara online muncul sebagai suatu metode yang
tidak mengharuskan mereka untuk selallu hadir di kelas, pembelajaran daring juga
memberikan dampak positif di mana mendorong kemandirian belajar mahasiswa,
perkuliahan.
Menurut (Fawaz & Samaha, 2020) kondisi stres juga di alami oleh
mahasiswa yang baru masuk pada masa pandemi COVID 19 di akibatkan karena
online yaitu, sulitnya beradaptasi, peningkatan teknologi yang sangat cepat, kuota
internet yang terus meningkat pada setiap minggunya, dan jaringan yang selalu
menjadi suatu pilihan alternatif dalam kegiatan belajar dan mengajar (KBM),
sebagai berikut :
sendiri baik di perpustakaan atau di toko buku, tetapi berbeda jauah dengan
kondisi saat ini dosen di tuntut untuk mempersiapkan seluruh materi kegiatan
tantangan tersendiri bagi dosen untuk selallu kreatif dalam menciptakan materi
dalam memahami suatu materi ajar, berkat teknologi digital , mahasiswa dapat
presentasi yang biasanya berukuran sangat besar dapat di saksikan dari layar
Handphone, laptop dan komptuter. Hal ini tentu sangata menguntungkna bagi
sehingga sulit untuk menagkap dan melihat materi dengan jelas. Hal ini juga
adanya perkuliahan online waktu tidak akan terbuang untuk pergi ke kampus
antaranya :
7. Jaringan dan koneksi internet yang kurang bagus, sehingga pada saat
sering terjadi paket habis secara tiba-tiba pada saat perkuliahan atau ujian
sedang berlangsung.
dapat berjalan lancar, mulai dari belajar menggunakan aplikasi yang menunjang
perkuliahan daring seperti Zoom, google classroom, edlink dan beragam aplikasi
belajar dan conference lainnya. Selain itu sangat buhtuhkan suatu usaha untuk
2 .3 Kerangka Teori
Faktor psikologi
Efek psikologis
1. Persepsi
2. Perasaan dan 1. Kegelisahan.
emosi 2. Kurangnya
3. Situasi motivasi
4. Pengalaman Stres
3. Mudah marah
hidup 4. Sedih atau
5. perilaku
depresi.
Faktor lingkungan dan
sosial Efek perilaku
1. Perubahan
lingkungan. 1. Makan berlebihan
(COVID 19) atau tidak mau
2. Proses makan.
pembelajaran 2. Marah meledak-
online. ledak.
3. Tempat tinggal. 3. Penyalagunaan
4. Pekerjaan. obat atau alkohol.
5. Hubungan
4. Merokok.
interpersonal.
5. Menarik diri dari
6. Keluarga.
kehidupan sosial.
Sumber : (Sutjiato & Tucunan, 2015) , (Hasanah et al., 2020), (Rahmawati et al.,
(Sonia, 2020), (Remaja et al., 2020), (Gysbers et al., 2011), (Fogleman et al.,
BAB III
METODE PENELITIAN
variabel yang di amati dan di ukur melalui suatu penelitian yang di lakukan.
(Auriacombe, 2016). Dalam penelitian ini peneliti menentukan kerangka konsep
sebagai berikut :
Dampak
Stres perkuliahan
online
hubungan antara dua variabel, yang sifatanya masih praduga atau menduga-duga
sebab masih harus di buktikan terlebih dahulu kebenaranya yang dapat di uji
Hipotesis di bedahkan atas dua jenis yaitu hipotesis nol dan hipotesis
alternatif, hipotesis nol ditandai dengan kata-kata seperti tidak ada pengarauh,
berikut yaitu :
Maranatha Kupang.
H1 : Terdapat pengaruh stres dan dampak perkuliahan online pada
Maranatha Kupang.
variabel melalui pengujian hipotesa. Jenis penelitian ini adalah jenis analitik cross
ataupun dengan pengumpulan data. Desain penelitian ini yaitu cross sectional
yang di gunakan untuk melihat hubungan antara stres dan dampak perkuliahan
3. 4 Defenisi operasional
teliti dan istilah yang di gunakan untuk menghubungkan variabel maupun subyek
penelitian yang bertujuan untuk memudahkan dalam mengumpulkan data
(Wahidmurni, 2020).
Tabel 3. 2
Defenisi operasional
pengaruh stres mahasiswa keperawatan semester I terhadap dampak kuliah
online pada masa pandemi COVID 19 di STIKes Maranatha Kupang.
1.5. 1 Popolasi
Populasi adalah keseluruhan objek dan variabel yang akan diteliti. (Saeidian
et al., 2020). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru program studi
S1 Keperawatan dengan jumlah kelas sebanyak tiga kelas yang terdiri dari kelas A
3.5.2 Sampel
Sampel adalah objek yang di teliti dan dianggap mewakili seluruh populasi.
Sampel dalam penelitian ini di hitung menggunakan rumus Slovin yaitu rumus
Teknik sampling yang di gunakan dalam penelitian ini adalah dengan purposive
sampel yaitu dalam menetapkan sampel dan memilih sampel, dari popolasi di
lakukan secara tidak acak dan di dasarkan pada suatu pertimbangan yang di buat
oleh peneliti sendiri berdasarakan sifat dan ciri-ciri popolasi yang sebelumnya
sudah di ketahui. (Saeidian et al., 2020). Sampel dalam penelitian ini adalah
N
n=
1+ N e 2
n = Jumlah sampel.
N = Jumlah popolasi.
e 2= Tingkatan kesalahan.
N
Maka n=
1+ N e 2
128
n=
1+(128 x 0,052 )
128
n=
1+(128 x 0,0025)
128
n=
1+0,32
n=¿ 96, 9 dibulatkan menjadi 97 responden.
A. Kriteria inklusi
Maranatha Kupang.
B. Kriteria eksklusi.
dalam metode pengumpulan data oleh peneliti untuk menganalisis hasil penelitian
yang di lakukan pada suatu penelitian. (Wahidmurni, 2020). Dalam penelitian ini
peneliti mengunakan dua alat ukur yaitu kusioner (Daftar pertanyaan ), dan DASS
42 (Depression Anxiety Stress Scale 42). DASS merupakan suatu skala subjektif
yang dibuat untuk mengukur status emosional negatif dari depresi cemas dan
stres. DASS 42 merupakan suatu alat ukur yang di gunakan oleh Lovibon (1995)
untuk mengukur dan menilai suatu tingkatan kecemasan, depresi akibat stres, alat
ukur ini sudah di terima dan di akui secara nasional maupun internasional. Dalam
melakukan penelitian ini peneliti mengunakan dua alat ukur yaitu kusioner dan
(y) 42 x 1 = 42 (20%)
R
Rumus interval I =
K
R = x – y = 100 – 20 = 80
K=3
mengunakan manusia sebagai objek yang di teliti , hal ini berarti adanya suatu
hubungan timbal balik antara orang sebagai peneliti dan orang sebagai di teliti.
Oleh sebab itu sebagai prinsip etika dan moral seperti yang telah di uraikan , maka
antara kedua belapihak ini secara etika, atau biasanya di sebut sebagai etika
penelitian. Dalam penelitian ini perlu di perhatikan masalah etika yang meliputi :
menjadi responden untuk di teliti maka peneliti tidak bisa memaksa responden
memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan
hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian
lembar kusioner yang diisi oleh responden , peneliti hanya memberikan nama
informasi maupun masalah- masalah lain yang di berikan oleh subjek atau
kusioner secara online melalui google formulir. Hal ini bertujuan untuk untuk
dampak perkuliahan online pada masa pandemi COVID 19, di STIKes Maranatha
Kupang. Peneliti mendapatkan surat ijin dari Ketua STIKes Maranatha Kupang.
Analisis data adalah suatu upaya untuk dapat mengelolah data menjadi
b) Analisis bivariat
Analisis bivariat adalah suatu analisis untuk menguji hubungan antara dua
menggunakan teknik korelasional tata jenjang atau rank correlation atau sering di
katakan sebagai uji korelasi spearman rank, dengan alasan peneliti mengunakan
teknik ini karna data dari variabel stres mahasiswa dan variabel dampak
(Wahidmurni, 2020).
Pengelolahan data adalah suatu proses mencarai arti dan makna dari sifat
a) Editing
Editing atau Pemeriksaan adalah pengecekan kembali data yang telah
tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul tersebut dapat
pengumpulan data.
b) Coding
suatu tulisan yang telah di uji dan di berikan kode-kode. (Sugiyono, 2016).
Pemberian kode pada variabel dan data yang telah terkumpul melalui angket titik
pemberian kode. Pada penelitian ini berbentuk angka yang diberikan pada setiap
butir jawaban angket dari setiap responden titik data untuk setiap variabel atau
indikator diberi kode angka dengan memperhatikan skala ukur yang dipakai pada
prinsipnya pemberian kode ini adalah tahap Quantity fikasi angket artinyanya
angka.
c) Scoring
telah di berikan kode, dan selanjutnya memberikan nilai dan bobot pada data
mengunakan skala likert yaitu suatu skala yang umumnya digunakan dalam
angket dan merupakan skala yang paling banyak di gunakan dalam riset
sebagai berikut :
2 Setuju (S) 4
yaitu :
1. Jumlah pertanyaan = 42
2. Jumlah pilihan = 4
3. Skoring terendah 1
4. Skoring tertinggi = 4
= 168 (100%)
e. Kriteria objektif = Ringan = bila skor jawaban <60% dan berat =bila
d) Processing.
(Wahidmurni, 2020).
e) Cleaning
sesuai dengan kebutuhan yang akan dihapus. Dalam teknik cleaning peneliti
computer.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, P. D., Pinilih, S. S., & Astuti, R. T. (2019). Gambaran Tingkat Stres
Mahasiswa. Jurnal Keperawatan Jiwa, 5(1), 40.
https://doi.org/10.26714/jkj.5.1.2017.40-47
Ambarwati, P., & Supriyanti, E. (2020). Relaksasi Otot Progresif Untuk
Menurunkan Kecemasan Pada Pasien Asma Bronchial. Jurnal Manajemen
Asuhan Keperawatan, 4(1), 27–34. https://doi.org/10.33655/mak.v4i1.79
Andam, K., Al-hassan, R. M., Asante, S. B., Diao, X., Frohlich, E. D., Ré, R. N.,
Navar, L. G., ESS, V. R. –, FAO-UNIDO, Haines et al, 2019, Vorst, J. G. A.
J. van der, Silva, C. A. da, Trienekens, J. H., Francisco, A. R. L., Agro-
industry, T. F., Scope, P., Db, A. I. M., Future, A. I. M., Why, A., … Series,
S. L. (2015). 済無 No Title No Title. Journal of Chemical Information and
Modeling, 53(November), 1689–1699.
http://www.statsghana.gov.gh/docfiles/glss6/GLSS6_Main Report.pdf
%0Ahttps://resources.saylor.org/wwwresources/archived/site/wp-
content/uploads/2015/07/ENVS203-7.3.1-ShawnMackenzie-
ABriefHistoryOfAgricultureandFoodProduction-CCBYNCSA.pdf
Argaheni, N. B. (2020). Sistematik Review: Dampak Perkuliahan Daring Saat
Pandemi COVID-19 Terhadap Mahasiswa Indonesia. PLACENTUM: Jurnal
Ilmiah Kesehatan Dan Aplikasinya, 8(2), 99.
https://doi.org/10.20961/placentum.v8i2.43008
Auriacombe, C. (2016). Towards the construction of unobtrusive research
techniques : critical considerations when conducting a literature analysis.
9(4), 1–19.
Barseli, M., & Ifdil, I. (2017). Konsep Stres Akademik Siswa. Jurnal Konseling
Dan Pendidikan, 5(3), 143. https://doi.org/10.29210/119800
Bielinis, E., Bielinis, L., Krupińska-Szeluga, S., Łukowski, A., & Takayama, N.
(2019). The effects of a short forest recreation program on physiological and
psychological relaxation in young Polish adults. Forests, 10(1), 1–13.
https://doi.org/10.3390/f10010034
De Michele, R. (2020). Benefits, drawbacks and psychological impact of online
lectures during quarantine due to Covid-19 pandemic. ACM International
Conference Proceeding Series, 257–260.
https://doi.org/10.1145/3411170.3411265
Fawaz, M., & Samaha, A. (2020). E-learning: Depression, anxiety, and stress
symptomatology among Lebanese university students during COVID-19
quarantine. Nursing Forum, May, 1–6. https://doi.org/10.1111/nuf.12521
Fogleman, J., McNeill, K. L., & Krajcik, J. (2011). Examining the effect of
teachers’ adaptations of a middle school science inquiry-oriented curriculum
unit on student learning. Journal of Research in Science Teaching, 48(2),
149–169. https://doi.org/10.1002/tea.20399
Gerhards, M., Schlerf, M., Rascher, U., Udelhoven, T., Juszczak, R., Alberti, G.,
Miglietta, F., & Inoue, Y. (2018). Analysis of airborne optical and thermal
imagery for detection of water stress symptoms. Remote Sensing, 10(7).
https://doi.org/10.3390/rs10071139
Gysbers, V., Johnston, J., Hancock, D., & Denyer, G. (2011). Why do students
still bother coming to lectures, when everything is available online?
International Journal of Innovation in Science and Mathematics Education,
19(2), 20–36.
Hasanah, U., Ludiana, Immawati, & PH, L. (2020). Gambaran Psikologis
Mahasiswa Dalam Proses Pembelajaran Selama Pandemi Covid-19. Jurnal
Keperawatan Jiwa, 8(3), 299–306.
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKJ/article/view/5941
Kartika Sari, M. (2020). Tingkat Stres Mahasiswa S1 Keperawatan Tingkat 19
and Online Lecturer At Karya Husada Health Institute. 31–35.
Kedokteran, S. (2019). UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA TAHUN 2019
1441 H / 2019 M.
Lumban Gaol, N. T. (2016). Teori Stres: Stimulus, Respons, dan Transaksional.
Buletin Psikologi, 24(1), 1. https://doi.org/10.22146/bpsi.11224
Machado, R. A., Bonan, P. R. F., Da Cruz Perez, D. E., & Martelli Júnior, H.
(2020). COVID-19 pandemic and the impact on dental education: Discussing
current and future perspectives. Brazilian Oral Research, 34, 1–6.
https://doi.org/10.1590/1807-3107BOR-2020.VOL34.0083
Mahapatra, A., & Sharma, P. (2020). Education in times of COVID-19 pandemic:
Academic stress and its psychosocial impact on children and adolescents in
India. International Journal of Social Psychiatry, 10–12.
https://doi.org/10.1177/0020764020961801
Muzliyati, U., Parliani, & Yoga, P. (2018). Hubungan Stress Terhadap Proses
Adaptasi (Teori Callista Roy) Pada Lanjut Usia dengan Hipertensi di
Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas II Pontianak. 68.
Putri, N., & Isfandiari, M. (2013). Hubungan Empat Pilar Pengendalian Dm Tipe
2 dengan Rerata Kadar Gula Darah. Jurnal Berkala Epidemiologi, 1(2), 234–
243.
Rahmawati, M. N., Rohaedi, S., & Sumartini, S. (2019). Tingkat Stres Dan
Indikator Stres Pada Remaja Yang Melakukan Pernikahan Dini. Jurnal
Pendidikan Keperawatan Indonesia, 5(1), 25–33.
https://doi.org/10.17509/jpki.v5i1.11180
Rajab, M. H., Gazal, A. M., & Alkattan, K. (2020). Challenges to Online Medical
Education During the COVID-19 Pandemic. Cureus, 12(7).
https://doi.org/10.7759/cureus.8966
Remaja, P., Di, P., Kesejahteraan, L., & Anak, S. (2020). Prodi DIII Kebidanan ,
Stikes Dian Husada Mojokerto. 11(November), 195–201.
Saeidian, A. H., Youssefian, L., Vahidnezhad, H., & Uitto, J. (2020). Research
Techniques Made Simple: Whole-Transcriptome Sequencing by RNA-Seq
for Diagnosis of Monogenic Disorders. Journal of Investigative
Dermatology, 140(6), 1117-1126.e1.
https://doi.org/10.1016/j.jid.2020.02.032
Sonia, S. S. S. (2020). Pengaruh Meditasi Dalam Pendidikan Islam Untuk
Memperkuat Sistem Imun Sebagai Tindakan Melawan Covid-19. Al Ulya :
Jurnal Pendidikan Islam, 5(2), 210–225.
https://doi.org/10.36840/ulya.v5i2.293
Sugiyono. (2016). Struktur riset. Program, 1–21.
Suprapto. (2020). Application of Nursing Care with “Gastritis” Digestive System
Disorders. Gastritis" Digestive System Disorders, 11(1), 24–29.
https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i2.211
Suranadi, L. (2015). MANAJEMEN STRES MAHASISWA BARU Luh
Suranadi. Kemenkes Mataram, 942–947.
Sutjiato, M., & Tucunan, G. D. K. a a T. (2015). Hubungan Faktor Internal dan
Eksternal dengan Tingkat Stress pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado. Jikmu, 5(1), 30–42.
Tan, W., Hao, F., Mcintyre, R. S., Jiang, L., Jiang, X., & Zhang, L. (2020). Since
January 2020 Elsevier has created a COVID-19 resource centre with free
information in English and Mandarin on the novel coronavirus COVID- 19 .
The COVID-19 resource centre is hosted on Elsevier Connect , the company
’ s public news and information . January.
Wahidmurni. (2020). Teknik penyusunan proposal penelitian. Teknik Penyusunan
Proposal Penelitian, 1, 1–17.
Waitoki, W., Dudgeon, P., & Nikora, L. W. (2018). Indigenous psychology in
Aotearoa/New Zealand and Australia. Global Psychologies: Mental Health
and the Global South, 163–184. https://doi.org/10.1057/978-1-349-95816-
0_10
Windhiyana, E. (2020). Dampak Covid-19 Terhadap Kegiatan Pembelajaran
Online Di Perguruan Tinggi Kristen Di Indonesia. Perspektif Ilmu
Pendidikan, 34(1), 1–8. https://doi.org/10.21009/pip.341.1
Zhafira, N. H., Ertika, Y., & Chairiyaton. (2020). Persepsi Mahasiswa Terhadap
Perkuliahan Daring Sebagai Sarana Pembelajaran Selama Masa Karantina
Covid-19. Jurnal Bisnis Dan Kajian Strategi Manajemen, 4, 37–45.