Evaluasi Program
Pemberdayaan Masyarakat
Logical Framework
Logika Intervensi
Goal:
Menggambarkan hal-hal yang bersifat jangka panjang,
Goal lebih luas, perubahan dan peningkatan mata
pencaharian dan kualitas hidup masyarakat di mana
proyek memberikan kontribusi baik dalam skala regional
maupun nasional. Biasanya Goal merupakan akibat dari
Strategic Objective pekerjaan atau serangkaian program dari berbagai
pihak. Prusahaan atau organisasi menjadi bagian di
dalamnya yang berkontribusi dalam pencapaian goal
tersebut.
Intermediary Result
EU Based
Logika dari Logframe
Project Indicators Source of Assumptions
Description Verification
aa
kk
Objectives (SO)
Strategic
Objective
Jika logika
Intermediary horisontal
Results (IR) diikuti dan
asumsi
dipegang
Output dengan
benar; maka
proyek akan
Activities berhasil
Alat-bahan/biaya
Project Indicators Source of Assumptions
Description Verification
Goal/
Overall Objective
Project Purpose/
Outcome
Output
Activities
• Intermediary Results:
- Akses pada air bersih untuk air minum masyarakat di wilayah X meningkat
- Kemampuan masyarakat dalam memelihara sumur-sumur di wilayah X - meningkat
- Akses masyarakat di wilayah X kepada layanan kesehatan meningkat
• Outputs
- Sumur-sumur sumber air bersih terbangun di wilayah X
- Pelatihan untuk mengelolaan dan pemeliharaan sumur/sumber air bersih dilakukan untuk
masyarakat wilayah X
- Pusat Kesehatan masyarakat di wilayah X direhabilitasi dan ada staf pelayanan
• Activities
- Membangun sumur-sumur air bersih di wilayah X
- Melakukan pelatihan sumur-sumur/air bersih di wilayah X
- Melakukan rehabilitasi pusat kesehatan masyarakat dan membantu adanya staf pelayanan
Menentukan Indikator
Indikator:
“Sebuah instrumen yang memberikan informasi kepada kita”
(English Language Dictionary)
• Timeline: kapan target yang diharapkan akan dicapai? Misalnya: pada akhir Oktober
2017
• Target: pada periode tertentu berapa peserta proyek yang akan mendapatkan
manfaat? Misalnya: 1.000 rumah tangga nelayan
• Baseline: Penting untuk menyebutkan perbandingan dengan data dasar. Misalnya:
bertambah dari data dasar saat proyek ini dimulai
• Sub-kelompok peserta: subkelompok mana yang akan mengalami perubahan
dengan adanya proyek? Perempuan kepala rumah tangga, anak-anak usia balita, dll.
Misalnya: Rumah Tangga Nelayan di Muara Karang
• Kuantitas: berapa banyak kuantitas perubahan yang diharapkan? Misal: Penggunaan
air meningkat
• Nature: perubahan apa yang direncanakan? Misalnya: Penggunaan air
• Kualitas: Bagaimana menggambarkan kualitas perubahan yang diinginkan. Misalnya:
Air bersih, sesuai standar air bersih dari WHO
Contoh: pada akhir Oktober 2017 (timeline), 1.000 (target) penambahan (baseline)
rumah tangga nelayan di Muara Karang (Subkelompok), menikmati peningkatan
(kuantitas) penggunaan air (nature) bersih (kualitas)
Menentukan Asumsi Kritis
Asumsi kritis adalah faktor atau kondisi di luar kontrol langsung dari pelaksana
proyek atau program, tetapi keberadaannya sangat mempengaruhi program
atau proyek mencapai level tujuan yang lebih tinggi.
• Kompleks Bogor Baru, Blok C1 No. 26, Kota Bogor, Jawa Barat 16127
• Telp: +62 251 8336349 I Fax: +62 251 8336349
• E: office@csrindonesia.com I www.csrindonesia.com