OLEH :
WIDYAWATI
J1A119086
REGULER A 2019
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah “Manajemen Bencana” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dosen saya. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang manajemen bencana bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih dosen saya yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akansaya nantikan demi kesempurnaan karya
tulis ilmiah ini.
Widyawati
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................3
A. Pengertian Manajemen Bencana................................................................................3
B. Tahapan Manajemen Bencana...................................................................................3
C. Contoh Manajemen Bencana.....................................................................................6
BAB III PENUTUP...............................................................................................................11
A. Kesimpulan................................................................................................................11
B. Saran..........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia menjadi negara yang paling rawan terhadap bencana di dunia
berdasar data yang dikeluarkan oleh Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk
Strategi Internasional Pengurangan Risiko Bencana (UN-ISDR). Tingginya posisi
Indonesia ini dihitung dari jumlah manusia yang terancam risiko kehilangan nyawa
bila bencana alam terjadi. Indonesia menduduki peringkat tertinggi untuk ancaman
bahaya tsunami, tanah longsor, gunung berapi. Dan menduduki peringkat tiga untuk
ancaman gempa serta enam untuk banjir. Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB) selama Januari 2013 mencatat ada 119 kejadian bencana yang terjadi di
Indonesia. BNPB juga mencatat akibatnya ada sekitar 126 orang meninggal akibat
kejadian tersebut. kejadian bencana belum semua dilaporkan ke BNPB.
Dari 119 kejadian bencana menyebabkan 126 orang meninggal, orang
menderita dan mengungsi, 940 rumah rusak berat, rumah rusak sedang, rumah rusak
ringan. Untuk mengatasi bencana tersebut, BNPB telah melakukan penanggulangan
bencana baik kesiapsiagaan maupun penanganan tanggap darurat. Untuk siaga darurat
dan tanggap darurat banjir dan longsor sejak akhir Desember 2012 hingga sekarang,
BNPB telah mendistribusikan dana siap pakai sekitar Rp 180 milyar ke berbagai
daerah di Indonesia yang terkena bencana. Namun, penerapan manajemen bencana di
Indonesia masih terkendala berbagai masalah, antara lain kurangnya data dan
informasi kebencanaan, baik di tingkat masyarakat umum maupun di tingkat
pengambil kebijakan. Keterbatasan data dan informasi spasial kebencanaan
merupakan salah satu permasalahan yang menyebabkan manajemen bencana di
Indonesia berjalan kurang optimal. Pengambilan keputusan ketika terjadi bencana
sulit dilakukankarena data yang beredar memiliki banyak versi dan sulit divalidasi
kebenarannya.
Dari uraian diatas, terlihat bahwa masih terdapat kelemahan dalam sistem
manajemen bencana di Indonesia sehingga perlu diperbaiki dan ditingkatkan untuk
menghindari atau meminimalisasi dampak bencana yang terjadi
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu manajemen bencana?
2. Bagaimana tahapan manajemen bencana?
3. Bagaimana contoh manajemen bencana?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian manajemen bencana
2. Memahami tahapan manajemen bencana
3. Mengetahui contoh manajemen bencana
BAB II
PEMBAHASAN
3. Pasca Bencana
Setelah bencana terjadi dan setelah proses tanggap darurat dilewati, maka
langkah berikutnya adalah melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi.
Rehabilitasi:
Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik
atau masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah pasca bencana
dengan sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar semua
aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada wilayah pasca bencana.
Di tingkat industri atau perusahaan, fase rehabilitasi dilakukan untuk
mengembalikan jalannya operasi perusahaan seperti sebelum terjadi bencana
terjadi. Upaya rehabilitasi misalnya memperbaiki peralatan yang rusak dan
memulihkan jalannya perusahaan seperti semula.
Rekonstruksi:
Rekonstruksi adalah pembangunan kembali semua sarana dan prasarana,
kelembagaan pada wilayahpasca-bencana baik pada tingkat pemerintahan
maupun masyarakat dengan sasaran utama tumbuh dan berkembangnya
kegiatan perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya hukum dan ketertiban,
dan bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala kegiatan aspek kehidupan
bermasyarakat pada wilayah pasca-bencana. Proses rekonstruksi tidak mudah
dan memerlukan upaya keras dan terencana dan peran serta semua anggota
masyarakat lama dan intensif menyatu dengan kegiatan atau medan aktifitas
yang menjadi informasi.
2. Banjir
a. Hindari genangan air (jika masih ada) karena bahaya setrum listrik.
Jika perlu matikan saklar listrik PLN.
b. Saat membersihkan rumah, waspada binatang berbahaya seperti ular
yang sering hanyut saat banjir.
c. Hindari area yang airnya baru surut mungkin jalan bisa keropos dan
ambles
d. Dengarkan berita atau informasi mengenai kondisi air, serta di mana
mendapatkan bantuan perumahan/shelter, pakaian, dan makanan.
e. Hindari lokasi yang masih terkena bencana, kecuali jika pihak yang
berwenang membutuhkan sukarelawan.
f. Jika menggunakan genset listrik darurat, pastikan pembuangan gas jauh
dari pintu/jendela untuk mencegah bahaya keracunan gas.
3. Gempa Bumi
(1) Pra Gempa Bumi
A. Kesimpulan
Menurut UU Nomor 24 Tahun 2007, manajemen bencana adalah suatu proses
dinamis, berlanjut dan terpadu untuk meningkatkan kualitas langkah-langkah yang
berhubungan dengan observasi dan analisis bencana serta pencegahan, mitigasi,
kesiapsiagaan, peringatan dini, penanganan darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi
bencana.
B. Saran
Sebagai masyarakat yang tinggal di negara yang rentan terkena bencana alam,
kita harus memahami manajemen bencana agar dapat menjadi pengetahuan dasar kita
dalam menangani bencana yang sewatktu-waktu akan datang di masa depan.
DAFTAR PUSTAKA
Kusumasri, Bevola. 2014. Manajemen Bencana dan Kapabilitas Pemerintah Lokal. Yogyakarta:
Gava Media.