Anda di halaman 1dari 15

BAB IV.

Perencanaan Tangga dan Bordes


RSGROUP
AZZA REKA STRUKTUR

BAB IV
PERENCANAAN TANGGA DAN BORDES

4. Perencanaan Tangga dan Bordes


Perencanaan tangga dan bordes meliputi dimensi, kemiringan, dan penulangan plat tangga

4.1. Perencanaan Tangga


Perencanaan struktur tangga menggunakan beton bertulang dengan mutu beton f'c= 30 MPa.
Tangga yang direncanakan mempunyai konfigurasi yang sama setiap lantainya (typical)
dengan ketinggan 3,7 meter. Detail dari struktur tangga yang direncanakan ditunjukkan
Gambar 4.1.

Gambar 4.1. Denah Rencana Tangga dan Bordes

4.1.1. Perhitungan Dimensi Tangga


Perhitungan anak tangga meliputi jumlah antrede (injakan), optrade (tanjakan), dan tebal plat
tangga adalah sebagai berikut.

Copyright © 2014 www.PerencanaanStruktur.com 66


BAB IV. Perencanaan Tangga dan Bordes
RSGROUP
AZZA REKA STRUKTUR

1. Menghitung antrede (injakan)


a. Menghitung sudut kemiringan tangga (α)

H / 2 3700 / 2
tan     0,712
L 2600

α = 35°

b. Menghitung panjang antrede (injakan)


Menurut Diktat Konstruksi Bangunan Sipil karangan Ir. Supriyono :
2X+Y = 61 ~ 65
2 (Y. tan α) + Y = 61 ~ 65
2 (Y. tan 35o) + Y = 61 ~ 65
2,4 Y = 63
Y = 26,25 ≈ 30 cm
Keterangan :
X = Optrade
Y = Antrede

2. Menghitung optrade (tanjakan)


a. Menghitung tinggi optrade (tanjakan)
X = Y . tan α
X = 30. tan 35o
X = 20 cm.

b. Menghitung jumlah optrade (tanjakan)


Jumlah Optrade = 1850/ 200 = 9 buah.
Jumlah Optrade = 9 – 1 = 8 buah.

c. Menghitung tebal pelat tangga


Tinggi dari pelat tangga minimal (hmin) adalah sebagai berikut:

L 26002  18502
h min    118,2 ~ 120 mm
27 27

Data perencanaan tangga adalah sebagai berikut :


1) Tinggi antar lantai , h = 3,7 m

Copyright © 2014 www.PerencanaanStruktur.com 67


BAB IV. Perencanaan Tangga dan Bordes
RSGROUP
AZZA REKA STRUKTUR

2) Lebar tangga , L = 2400 mm


3) Tinggi optrade ,O = 200 mm
4) Lebar antrede, A = 300 mm
5) Panjang bordes, Pb = 1000 mm
6) Kemiringan tangga, α = 35°
7) Diameter tulangan, D = 10 mm
8) Tebal selimut beton, t s = 20 mm
9) Tebal pelat tangga, t = 120 mm

Detail potongan melintang tangga ditunjukkan pada Gambar 4.2 sebagai berikut.

Gambar 4.2. Denah Potongan Tangga

4.1.2. Pembebanan Tangga


Beban yang bekerja pada struktur tangga meliputi beban mati dan hidup. Distribusi beban
yang bekerja pada elemen tangga ditunjukkan sebagai berikut.

1. Tangga
Beban yang bekerja pada tangga adalah sebagai berikut.
a. Beban mati (D)
Berat anak tangga = (0,2 x 0,3 / 2) × 24 = 0,72 kN/m2
Berat keramik + spesi = 0,45 kN/m2
Berat hand rail pipa BSP ø 50 = 0,15 kN/m2 +
Berat total = 1,32 kN/m2
b. Beban hidup (L) = 3 kN/m2

Copyright © 2014 www.PerencanaanStruktur.com 68


BAB IV. Perencanaan Tangga dan Bordes
RSGROUP
AZZA REKA STRUKTUR

c. Beban perencanaan (WU) = 1,2D + 1,6L


= 1,2 x 1,32 + 1,6 x 3 = 6,38 kN/m2.
2. Bordes
Beban yang bekerja pada struktur tangga adalah sebagai berikut.
a. Beban mati (D)
Berat tegel + spesi = 0,45 kN/m2
Berat total = 0,45 kN/m2
b. Beban hidup (L) = 3 kN/m2
Beban perencanaan (WU) = 1,2D + 1,6L
= 1,2 x 0,45 + 1,6 x 3 = 5,34 kN/m2.

4.1.3. Analisis Gaya Dalam pada Tangga


Gaya dalam yang bekerja pada plat tangga dilakukan dengan program SAP2000 v14 pada
Gambar 4.3.

3
3
2
2

1
1

Gambar 4.3. Momen Arah 1-1 (M11) dan Momen Arah 2-2 (M22)

Hasil nilai momen yang diperoleh dari SAP2000 v14 untuk arah X dan Y dapat diketahui
dengan cara Display – Show Forces/ Stresses - Shells , sedangkan untuk menampilkan reaksi
tumpuan bisa dilakukan dengan cara Display – Show Forces/ Stresses - Joints sesuai Tabel
4.1 berikut.

Copyright © 2014 www.PerencanaanStruktur.com 69


BAB IV. Perencanaan Tangga dan Bordes
RSGROUP
AZZA REKA STRUKTUR

Tabel 4.1. Momen dan Reaksi Tumpuan pada Plat Tangga

Jenis Struktur Gaya Dalam Momen (Nmm) Reaksi Tumpuan (N)


M11 - 9600
Tangga 8183
M22 - 8800

4.1.4. Perencanaan Tulangan Pelat Tangga


Penulangan pelat tangga direncanakan arah X dan Y. Desain penulangan pelat tangga untuk
arah X (M11) adalah sebagai berikut.

Direncanakan tulangan polos Ø 10.

a. Tinggi efektif pelat bordes (d)


dx = h – ts – 0,5 x Ø
= 120 – 20 – 0,5 x 10 = 95 mm

b. Momen nominal
M11 = Mu = - 9600 Nmm

Mn = = = 12000 Nmm

c. Rasio tulangan (ρ)


1,4 1,4
 min    0,006
f y 240

0,85  f ' c   600  0,85  30  0,85  600 


b       0,065
fy  600  f  240  600  240 
 y 

 maks  0,75   b  0,75  0,065  0,049


fy 240
m   9,412
0,85  f ' c 0,85  30

Mn 12000
Rn    0,001329 MPa
b  d x 1000 952
2

1  2( m)( Rn )  1  2(9,41)(0,001329) 
 1 1  1  1    0,0000553
m  
 9,41  
fy  240 

Copyright © 2014 www.PerencanaanStruktur.com 70


BAB IV. Perencanaan Tangga dan Bordes
RSGROUP
AZZA REKA STRUKTUR

ρ < ρmin, maka dipakai ρmin = 0,006.

d. Kebutuhan Tulangan
Ast = ρmin x b x d = 0,006 x 1000 x 95 = 570 mm2.

Digunakan tulangan polos Ø 10.


Luas satu tulangan, As = 1/4 x π x D2
= 1/4 x π x 102 = 78,54 mm2
Jumlah tulangan = 570 / 78,54
= 7,25 ~ 8 buah per meter lebar.

Jarak antar tulangan :

 0,25   D 2  b   0,25  102 1000 


s        137,8  135 mm .
 As   570 
Jadi tulangan pelat lantai arah X digunakan Ø10-135 mm.

Desain penulangan pelat tangga untuk arah Y (M 22) adalah sebagai berikut.
Direncanakan tulangan polos Ø 10.

a. Momen Nominal
M22 = Mu = - 8800 Nmm

Mn = = = 11000 Nmm

b. Rasio tulangan (ρ)


fy 240
m   9,41
0,85  f ' c 0,85  30
Mn 8800
Rn    0,000975 MPa
b  d x 1000 952
2

1  2( m)( Rn )  1  2(9,41)(0,000975) 
 1 1  1  1    0,000407
   
m fy  9,41  240 

ρ < ρmin, maka dipakai ρmin = 0,006.

Copyright © 2014 www.PerencanaanStruktur.com 71


BAB IV. Perencanaan Tangga dan Bordes
RSGROUP
AZZA REKA STRUKTUR

c. Kebutuhan Tulangan
Ast = ρmin x b x d
= 0,006 x 1000 x 95 = 570 mm2.

Digunakan tulangan polos Ø 10.


Luas satu tulangan, As = 1/4 x π x D2
= 1/4 x π x 102 = 78,54 mm2
Jumlah tulangan = 570 / 78,54
= 7,25 ~ 8 buah per meter lebar.

Jarak antar tulangan :


 0,25   D 2  b   0,25  102 1000 
s        137,8  135 mm
 As   570 
Jadi tulangan pelat lantai arah Y digunakan Ø10-135 mm.

Detail penulangan pelat tangga ditunjukkan pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4. Detail Penulangan Tangga

Copyright © 2014 www.PerencanaanStruktur.com 72


BAB IV. Perencanaan Tangga dan Bordes
RSGROUP
AZZA REKA STRUKTUR

4.2. Perencanaan Tulangan Pelat Bordes


Penulangan pelat bordes direncanakan dengan mengambil nilai momen pada program SAP
2000 arah X dan Y. Momen yang bekerja pada pelat bordes sesuai Gambar 4.3 ditunjukkan
pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2. Momen pada Plat Bordes

Jenis Struktur Gaya Dalam Momen (Nmm) Reaksi Tumpuan (N)


M11 - 10405
Bordes 7378
M22 - 8409

Desain penulangan pelat bordes untuk arah X (M11) adalah sebagai berikut.
Direncanakan tulangan Ø 10

a. Tinggi efektif pelat bordes (d)


dx = h – ts – 0,5 x Ø
= 120 – 20 – 0,5 x 10 = 95 mm

b. Momen nominal
M11 = Mu = - 10405 Nmm

Mn = = = 13000 Nmm

c. Rasio tulangan (ρ)


1,4 1,4
 min    0,006
f y 240

0,85  f ' c   600  0,85  30  0,85  600 


b       0,065
fy  600  f  240  600  240 
 y 

 maks  0,75   b  0,75  0,065  0,049


fy 240
m   9,412
0,85  f ' c 0,85  30

Mn 13000
Rn    0,00144MPa
b  d x 1000  952
2

Copyright © 2014 www.PerencanaanStruktur.com 73


BAB IV. Perencanaan Tangga dan Bordes
RSGROUP
AZZA REKA STRUKTUR

1  2( m)( Rn )  1  2(9,41)(0,00144) 
 1 1  1  1    0,000006
   
m fy  9,41  240 

ρ < ρmin, maka dipakai ρmin = 0,006.

d. Kebutuhan Tulangan
Ast = ρmin x b x d
= 0,006 x 1000 x 95 = 570 mm2.

Luas satu tulangan, As = 1/4 x π x D2


= 1/4 x π x 102 = 78,54 mm2
Jumlah tulangan = 570 / 78,54
= 7,25 ~ 8 buah per meter lebar
Jarak antar tulangan :
 0,25   D 2  b   0,25  102 1000 
s        137,8  135 mm
 As   570 
Jadi pelat bordes arah X menggunakan tulangan Ø 10-135 mm.

Desain penulangan pelat tangga untuk arah Y (M 22) adalah sebagai berikut.

Direncanakan tulangan polos Ø 10.


a. Momen Nominal
M22 = Mu = - 8409 Nmm
 M   8409 
M n   u   
   =  0,8  = 10511,25 Nmm

b. Rasio tulangan (ρ)


fy 240
m   9,41
0,85  f ' c 0,85  30
Mn 10511,25
Rn    0,0011646 MPa
b  d x 1000 952
2

1  2( m)( Rn )  1  2(9,41)(0,0011646) 
 1 1  1  1    00,0000485
m  fy  9,41  240 

Copyright © 2014 www.PerencanaanStruktur.com 74


BAB IV. Perencanaan Tangga dan Bordes
RSGROUP
AZZA REKA STRUKTUR

ρ < ρmin maka dipakai ρmin = 0,006.

c. Kebutuhan Tulangan
Ast = ρmin x b x d
= 0,006 x 1000 x 95
= 570 mm2.

Digunakan tulangan polos Ø 10.


Luas satu tulangan, As = 1/4 x π x D2
= 1/4 x π x 102 = 78,54 mm2
Jumlah Tulangan = 570 / 78,54
= 7,25 ~ 8 buah per meter lebar
Jarak antar tulangan :
 0,25   D 2  b   0,25  102 1000 
s        137,8  135 mm
 As   570 
Jadi pelat bordes arah Y menggunakan tulangan Ø10-135 mm.

Detail penulangan pelat bordes ditunjukkan pada Gambar 4.5 berikut.

Gambar 4.5. Detail Penulangan Plat Bordes

Copyright © 2014 www.PerencanaanStruktur.com 75


BAB IV. Perencanaan Tangga dan Bordes
RSGROUP
AZZA REKA STRUKTUR

4.3. Perencanaan Balok Bordes Tangga


Balok bordes tangga direncanakan dengan dimensi tinggi h = (1/10 – 1/15) L dan lebar b =
(1/2 – 2/3) h (Vis dan Gideon, 1997). Dimensi balok bordes yang ditinjau (B3) adalah h =
400 mm dan b = 200 mm.

1. Pembebanan Balok Tangga


a. Beban Mati (D)
Berat plat bordes = 0,20 x 1 x 24 = 12 kN/m
Spesi = 0,02 x 1 x 21 = 0,42 kN/m
Keramik = 0,01 x 1 x 22 = 0,22 kN/m
Berat dinding = 1,85 x 2,5 = 4,62 kN/m
Berat sendiri balok = 0,2 x 0,4 x 24 = 1,92 kN/m
Beban mati total, DL = 19,18 kN/m

b. Beban Hidup (L) = 3 kN/m2


Beban rencana (Wu) = 1,2 DL + 1,6 LL
= (1,2 x 19,18) + (1,6 x 3 x 1) = 24,62 kN/m
Gaya dalam yang terjadi :
Mtump = 1/12 x Wu x L² = 1/12 x 24,62 x 2,4² = 11,82 kN/m.
Mlap = 1/24 x Wu x L² = 1/24 x 24,62 x 2,4² = 5,91 kN/m.
Vu = 1/2 x Wu x L² = 1/2 x 24,62 x 2,4² = 70,91 kN/m.

Diagram gaya dalam yang muncul digambarkan pada Gambar 4.6, 4.7 dan 4.8.

Gambar 4.6. Distribusi Beban yang Bekerja pada Balok Bordes

Copyright © 2014 www.PerencanaanStruktur.com 76


BAB IV. Perencanaan Tangga dan Bordes
RSGROUP
AZZA REKA STRUKTUR

Gambar 4.7. Diagram Bidang Momen Akibat Beban Ultimate

Gambar 4.8. Diagram Bidang Geser Akibat Beban Ultimate

2. Perhitungan Tulangan Balok Bordes Tangga


Perhitungan tulangan pada balok bordes tangga (B3) yang direncanakan adalah B3-
200 x 400 mm, dengan panjang L = 2400 mm dan kriteria desain sebagai berikut :
H = 400 mm Es = 200000 N/mm2 D = 13 mm
b = 200 mm fy = 400 N/mm2 ds = 10 mm
ts = 30 mm f’c = 30 N/mm2

a. Tinggi Efektif
d = h – ts – ds – 0,5 x D
= 400 – 30 – 8 – 0,5 x 13 = 356 mm

b. Perhitungan Tulangan
1) Menghitung Tulangan Tekan di Tumpuan
Mu = 11,82 kNm.
 M   11,82 
M n   u      14,77 kNm
    0,8 
 M n   14,77 x1000000
Rn   2 
   0,47
 b  d   250  356 
2

Copyright © 2014 www.PerencanaanStruktur.com 77


BAB IV. Perencanaan Tangga dan Bordes
RSGROUP
AZZA REKA STRUKTUR

 fy   400 
m        15,69
 0,85  f ' c   0,85  30 

 0,85  f ' c    600   0,85  30  0,85  600 


 b          0,0325
 fy  600  fy   400  600  400 

Menghitung rasio tulangan :

1 2m Rn  
 1  1  
m  fy 

1  215,690,47   1,4   1,4 


 1  1    0,0012  min        0,0035
15,69  400   fy   400 
 maks  0,75   b  0,75  0,0325  0,0244

ρ < ρmin, maka yang digunakan adalah ρmin = 0,0035.

Menghitung luas tulangan yang dibutuhkan :

Ast = ρmin x b x d
= 0,0035 x 200 x 356 = 299,25 mm2

Tulangan yang dibutuhkan (n) :


Ast 299,25
n   2,2 ~ 3 buah
As  x132
4
Maka digunakan tulangan 3D13.

2) Perhitungan Tulangan Lentur di lapangan


Mu = 5,91 kNm.
 M   5,91 
M n   u      7,39 kNm
    0,8 
 M n   7,39 x1000000
Rn   2 
   0,23
 b  d   250  356 
2

 fy   400 
m        15,69
 0,85  f ' c   0,85  30 

Copyright © 2014 www.PerencanaanStruktur.com 78


BAB IV. Perencanaan Tangga dan Bordes
RSGROUP
AZZA REKA STRUKTUR

 0,85  f ' c    600   0,85  30  0,85  600 


b          0,0325
 fy  600  fy   400  600  400 

Menghitung rasio tulangan :

1 2m Rn  
 1  1  
m  fy 
1  215,690,23 
 1  1    0,00057
15,69  400 

ρ < ρmin, maka yang digunakan adalah ρmin = 0,0035.

Menghitung luas tulangan yang dibutuhkan :


Ast = ρmin x b x d
= 0,0035 x 200 x 356 = 249,2 mm2

Tulangan yang dibutuhkan (n) :


Ast 249,2
n   1,87 ~ 2 buah
As  x132
4
Maka digunakan tulangan 2D13.

c. Perhitungan Tulangan Geser


Dari hasil perhitungan gaya dalam pada balok bordes tangga didapat nilai bidang
geser Vu = 70,91 kN.
1 1
Vc  f ' c b  d  30  200  356  64996 N  64,99 kN
6 6

φVc  0,75  64,99  48,74 kN

Vu  70,91kN  φVc  48,74 kN

Karena Vu ≥ ØVc, maka diperlukan tulangan geser.


Vu 70,91
Vs   Vc   64,99  29,56 kN
 0,75

Copyright © 2014 www.PerencanaanStruktur.com 79


BAB IV. Perencanaan Tangga dan Bordes
RSGROUP
AZZA REKA STRUKTUR

2 2
Vs max  f 'c b d  30  200  356  259 kN
3 3

Maka dipakai Vs = 29,56 kN.


Digunakan sengkang 2 Ø 10, Av = 2 x (¼ x 3,14 x 102) = 157 mm2.

S = Avxfyxd  157x240x356  450mm  200mm


Vs 29,56 x1000

Detail penulangan balok bordes ditunjukkan pada Gambar 4.9.

Gambar 4.9. Detail Penulangan Balok Bordes

Copyright © 2014 www.PerencanaanStruktur.com 80

Anda mungkin juga menyukai