TOKO
1.DATA UMUM DAN PERENCANAAN
1.5. Pembebanan
Beban yang diperhitungkan dalam perencanaan ini meliputi beban mati, beban hidup
serta beban gempa. Beban mati pada struktur terdiri dari beban akibat berat sendiri struktur
berupa balok kolom dan pelat yang diperhitungkan secara otomatis oleh software ETABS
2020 serta beban mati tambahan berupa beban akibat komponen struktur seperti berat
keramik, spesi, penggantung, mekanikal elektrik
Beban mati tambahan akibat berat tembok tersebut kemudian di inputkan pada software
Etabs v 20 kemudian dilakukan analisis frame 3 dimensi untuk memperoleh momen serta
luas tulangan yang dibutuhkan.
Berdasarkan hasil evaluasi diatas waktu getar dalam arah X sudah melampaui
batas waktu bangunan yang maksimum yaitu 0.65 Sedangkan dalam arah Y sudah
memenuhi syarat yang ditentukan. Selanjut ntuk proses analisis waktu getar akibat output
etabs dalam arah X digunakan waktu getar Maksimum yakni 0.65.
c. Gaya Geser Dasar
Syarat batas nilai gaya geser dinamis (Vt) dan statik ekivalen (V) adalah Vt ≥ 85% V.
apabila syarat tersebut tidak terpenuhi maka faktor skala analisa r. Nilai gaya geser dasar
respon spectrum dan static ekivalen di peroleh berdasarkan hasil output Etabs. Berikut
merupakan tabel hasil output Etabs
Gambar 2.4 Gaya Geser Dasar Akibat Gaya Gempa Statik Ekivlen
Syarat
Arah V(kN) Vt(kN) 85%V
Vt ≥ 85%V
X 123.49 118.13 104.96 Ok
Y 140.76 141.98 119.64 Ok
Berdasarkan hasil evaluasi diatas syarat batas nilai gaya geser dinamis (Vt)
terhadap statik ekivalen (V) sudah terpenuhi sehingga untuk analisa selanjutnya nilai faktor
skala antara gaya geser dasar dan gaya geser ekivalen tidak perlu diperbesar lagi.
d. Evaluasi simpangan antar lantai tingkat
Berdasarkan tipe struktur dan kategori resiko bangunan simpangan antar lantai yang
diijinkan (Δa) adalah sebesar 0.020hx/ρ. Simpangan antar lantai tingkat desain tidak boleh
melebihi simpangan yang diijinkan tersebut.
Syarat
: δx ≤ Δa
Dimana :
Δx = δx - δx-1
δx = (Cd x Δx)/Ie
Ket :
δx = Perpindahan yang diperbesar
δxe = Perpindahan elastis yang dihitung akibat gaya gempa gempa desain tingkat kekuatan
Cd = Faktor Amplifikasi Defleksi
Ie = Faktor Keutamaan Seismik
Δx = Simpangan antar lantai tingkat desain pada lantai yang ditinjau
Δa = Simpangan antar lantai ijin
Hx = Tinggi antar lantai
ρ = Faktor reddansi
Nilai Simpangan antar lantai yang digunakan adalah simpangan antar lantai yang terbesar
dalam kedua arah yang di tinjau. Berikut merupakan nilai simpangan antar lantai dalam
arah X dan Y hasil analisis ETABS V 2020.
7. Perpindahan elastis output ETABS akibat gaya gempa desain lantai 2 dalam arah x
δ-2 = 15.948 mm
8. Perpindahan elastis output ETABS akibat gaya gempa desain lantai 2 dalam arah x
δ-1 = 5,353 mm
9. Simpangan antar lantai (story drift) desain pada lantai-2
Δ2 = δ-2 - δ-1
= 15.948- 5,353
= 10.595 mm
10. Perpindahan yang diperbesar (amplifikasi story drift) pada lantai-2
Δ-2 = (Cd x Δ1)/Ie
= (5.5 x 10.595)/1
= 58.272 mm
11. Simpangan antar lantai ijin (story drift ijin) desain pada lantai-2
Δa = (0.020 x h-1)/ρ
= (0.020 x 4000)/1
= 80.00 mm
12. Cek terhadap syarat batas ijin simpangan
Syarat : Δ-2 < Δa
58.272 < 80.00 OK
13. Perpindahan elastis output ETABS akibat gaya gempa desain lantai dasar dalam arah x
δ-1 = 5,353 mm
8. Perpindahan elastis output ETABS akibat gaya gempa desain lantai dasar dalam arah x
δ-0 = 0.000 mm
9. Simpangan antar lantai (story drift) desain pada lantai-1
Δ1 = δ-1 - δ-0
= 5,353 – 0.00
= 5,353 mm
10. Perpindahan yang diperbesar (amplifikasi story drift) pada lantai-1
Δ-1 = (Cd x Δ1)/Ie
= (5.5 x 5,353)/1
= 29.44 mm
11. Simpangan antar lantai ijin (story drift ijin) desain pada lantai-1
Δa = (0.020 x h-1)/ρ
= (0.020 x 4000)/1
= 80.00 mm
12. Cek terhadap syarat batas ijin simpangan
Syarat : Δ-2 < Δa
29.44 < 80.00 OK
Berdasarkan hasil evaluasi kinerja struktur diatas dapat dsimpulkan bahwa dimensi
elemen struktur yang digunakan pada bangunan ini sudah memenuhi syarat dan dapat
dilanjutkan dengan perhitungan tulangan pada kolom dan balok.
Gambar 2.6 Pemodelan Struktur
Project Report
Model File: Model struktur Rumah Toko
Gambar 2.7 Dimensi Struktur
Project Report
Model File: Model struktur Rumah Toko
Gambar 2.8 Beban Tambahan Pada Balok
Project Report
Model File: Model struktur Rumah Toko
Gambar 2.9 Beban Mati Tambahan Pada Plat Lantai
Project Report
Model File: Model struktur Rumah Toko
Gambar 2.10 Beban Hidup Pada Plat Lantai
Project Report
Model File: Model struktur Rumah Toko
Gambar 2.11 Atap
Project Report
Model File: Model struktur Rumah Toko
Gambar 2.12 Momen
Project Report
Model File: Model struktur Rumah Toko
Gambar 2.13 Gaya Geser
Project Report
Model File: Model struktur Rumah Toko
Gambar 2.14 Gaya Aksial
Project Report
Model File: Model struktur Rumah Toko
Gambar 2.15 Luas Tulangan
Project Report
Model File: Model struktur Rumah Toko
1. Desain Balok
Desain Tulangan pada balok ditentukan dengan menggunakan luas tulangan
maksimum hasil output Etabs. Berdasarkan hasil analisis Luas tulangan balok maka di
peroleh Jumlah tulangan sebagai berikut
Tabel 2.1 Penulangan Balok
2. Desain Kolom
Desain Tulangan pada Kolom ditentukan dengan menggunakan luas tulangan
maksimum hasil output Etabs. Berdasarkan hasil analisis luas tulangan kolom maka
diperoleh jumlah tulangan sebagai berikut :
Tabel 2.2 Penulangan Kolom