Anda di halaman 1dari 8

TUGAS BESAR

Building Inspection

OLEH :
DEZY SAPUTRA / 17323024
DOSEN :
Rusnardi Rahmat S.T., M.T., Ph.D

TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
DATA – DATA TEKNIS BANGUNAN YANG DIPERLUKAN :

Nama Bangunan : Rumah


Fungsi Bangunan : Tempat Tinggal
Banyak Lantai : 2 Lantai
Jenis Rangka : Beton Bertulang
Pondasi ; Plat Setempat
Luas bangunan : 120 m2
Luas lantai : 240 m2
Mutu Beton : Fc’ = 18 Mpa
Mutu Tulangan : 400 Mpa
Tinggi Lantai : 4 meter

Lantai 1 Lantai 2
Portal XZ Portal YZ

3D

Y
*Kapasitas Seismic
Standar : Evaluation of Existing Reinforced Concrete Building, 2011

*Index Seismic Dasar


Iso = Es x Z x G x U
Iso = 0,7 x 1,0 x 1,0 x 1,0
Iso = 0,7

Ket :
Iso = Standar level dari index seismic yang dibutuhkan bangunan melawan resiko gempa di wilayahnya.
Z = Indeks zona
G = Indeks tanah
U = Indeks penggunaan

A. Analisa Portal Y
1. Luas dan Berat Lantai
Luas Area, Total Luas Berat lantai, Total Berat
Lantai Af Area W Lantai
(m2) ∑ Af (m2) (kN) ∑ W (kN)
2 37 37 444 444
1 37 74 444 888

Berat bangunan tiap lantai merupakan penjumlahan dari beban hidup dan beban mati yang mampu
ditahan oleh lantai itu sendiri, dengan asumsi pendekatan bernilai sebesar = 12 kN/m2

2. Gaya Tahan Kolom


Berat dari setiaap tingkat lantai yang ditahan oleh kolom adalah perhitungan area yang ditahan oleh
kolom dikalikan dengan berat unit per lantai (W=12 kN)
3. Faktor Modifikasi Geser Pada Story, E0
𝑛+1
Dapat ditentukan dengan rumus = 𝑛+𝑖

Ket :
n = Jumlah lantai
i = lantai yang dievaluasi
Berikut nilai faktor modifikasi geser pada rumah tempat tinggal 2 lantai :

Metode inspeksi yang digunakan adalah metode inspeksi tingkat pertama, yaitu metode inspeksi yang
apda umumnya memperhitungkan indeks seismuk dari sebuah struktur dengan menggunakan data –
data sebagai berikut :
a. Mutu / kekuatan bahan dan dimensi potongan dari bagian struktur
b. Retakan / crack pada beton dan deformasi dari struktur terhadap indeks waktu
c. Konfigurasi bangunan sebagai evaluasi dari indeks ketidakberaturan

4. Kategorisasi Elemen Vertikal Struktur dan Tegangan Geser Ultimit

Karena elemen – elemen vertikal dikategorikan sebagai kolom, h0/D > 2 maka nilai tegangan geser
ultimit kolom dapat diambil dengan nilai 1 N/mm2.
5. Indeks Kekuatan, C
Karena nilai Fc’ = 18 Mpa < 20 Mpa, maka Indeks kekuatan C dapat dihitung dengan rumus :
βc = Fc’ / 20
βc = 18 / 20
βc = 0,9

Cc = ( Ʈc x Ac x βc ) / ∑W
Untuk lantai 2
Cc2 = ( 1 N/mm2 x 320000 x 0,9 ) / 444000 = 0,65
Untuk lantai 1
Cc1 = ( 1 N/mm2 x 320000 x 0,9 ) / 888000 = 0,32

6. Indeks seismic dasar, E0


Nilai seismic dasar adalah nilai terbesar yang diambil dari persamaan berikut :
𝑛+1
E0 = 𝑛+𝑖
( Cw + a1 . Cc ) x Fw (1)

𝑛+1
E0 = 𝑛+𝑖
( Csc + a2 . Cw + a3 . Cc ) x Fsc (2)

Karena kolom pendek tidak ada pada struktur, dan elemen vertical yang bekerja adalah tipe kolom,
maka persamaan yang digunakan adalah persamaan yang (1)
a1 = 1 » Cw = 0
Cw » Fw = 1
Sehingga nilai E0 pada setiap lantai adalah sebagai berikut :

7. Indeks Seismik, Is
Merupakan sebuah indeks yang mempresentasikan kemampuan layan struktur terhadap gempa. Indeks
waktu dan indeks ketidakberaturan diasumsikan = 1, maka nilai seismic indeks tiap lantai adalah
sebagai berikut :
Is = E0 x SD x T
Is Lantai 1 = 0,32 x 1 x 1 = 0,32
Is Lantai 2 = 0,49 x 1 x 1 = 0,49

B. Analisa Portal X
1. Luas dan Berat Lantai
Luas Area, Total Luas Berat lantai, Total Berat
Lantai Af Area W Lantai
(m2) ∑ Af (m2) (kN) ∑ W (kN)
2 18,5 18,5 222 222
1 18,5 37 222 444

2. Gaya Tahan Kolom


Berat dari setiaap tingkat lantai yang ditahan oleh kolom adalah perhitungan area yang ditahan oleh
kolom dikalikan dengan berat unit per lantai (W=12 kN)

3. Faktor Modifikasi Geser Pada Story, E0

4. Kategorisasi Elemen Vertikal Struktur dan Tegangan Geser Ultimit


5. Indeks Kekuatan, C
Karena nilai Fc’ = 18 Mpa < 20 Mpa, maka Indeks kekuatan C dapat dihitung dengan rumus :
βc = Fc’ / 20
βc = 18 / 20
βc = 0,9

Cc = ( Ʈc x Ac x βc ) / ∑W
Untuk lantai 2
Cc2 = ( 1 N/mm2 x 320000 x 0,9 ) / 222000 = 1,3
Untuk lantai 1
Cc1 = ( 1 N/mm2 x 320000 x 0,9 ) / 444000 = 0,65

6. Indeks seismic dasar, E0

7. Indeks Seismik, Is
Is = E0 x SD x T
Is Lantai 1 = 0,65 x 1 x 1 = 0,65
Is Lantai 2 = 0,98 x 1 x 1 = 0,98

Kesimpulan :
Berdasarkan analisis yang dilakukan pada sebuah bangunan berdasarkan arah portak X dan portal Y,
Indeks seismic struktur yang didapati berdasarkan arah portal Y kecil dari indeks seismic dasar Is = 0,7.
Sedangkan berdasarkan arah portal X, indeks seismic pada lantai 2 besar dari indeks seisimik dasar,
namun pada lantai 1 nilainya masih kecil dari indeks seismic dasar. Dengan nilai tersebut maka
bangunan rumah ini lemah terhadap gaya gempa.
Oleh karena itu, supaya bangunan rumah ini mampu untuk menahan beban gaya gempa lagi maka harus
dilakukan perbaikan atau pergantian struktur tiap lantainya.

Anda mungkin juga menyukai