BANGUNAN RUKO
RUSLAN EKA SAPUTRA
Tahun
2022
BAB I
I. PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG.
Bangunan gedung sebagai tempat manusia dalam melakukan kegiatannya, memiliki peran
yang sangat penting dalam pembentukan watak, mewujudkan produktivitas serta jatidiri.
Selain itu juga bangunan gedung berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya,
keagamaan, berusaha, sosial budaya maupun kegiatan khusus. Penyelenggaraan penataan
bangunan gedung dan peningkatan kehidupan serta penghidupan dan penghidupannya serta
mewujudkan bangunan yang fungsional serta seimbang, selaras dan selaras dengan
lingkungannya, perlu adanya pengaturan yang sesuai, terlebih bangunan tersebut bersifat
publik yang melibatkan banyak orang didalamnya, sehingga kelaikan fungsi gedung sangat
penting untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan.
a. Data Umum
- Nama Bangunan : Bangunan Gedung Permanen
- Lokasi/Alamat : Kelurahan Labuan Bajo Kec. Komodo
- Fungsi : Ruko
- Luas/Jumlah Lantai : 180 M2/Bangunan 2 lt
- Pemilik :
b. Data Penunjang
- Tahun Pembangunan : Tahun 2019
- Sejarah Kepemilikan, kerusakan dan fungsi bangunan gedung : -
- Perencana : Pemilik Bangunan
- Kontraktor : Pemilik Bangunan
- Pengawas : Pemilik Bangunan
- Gambar Bangunan : Pemilik Bangunan
- Nomor IMB/PBG :-
c. Data Struktur
- Tata cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk rumah dan gedung SNI
1726;2012,
- Beban minimum untuk merancang bangunan gedung dan struktur lain
SNI1727;2013,
- Tata cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SNI 2847/2013,
- Perhitungan Struktur (tidak diwajibkan terhadap bangunan 1 lantai) dan data Isian
Lapangan
d. Data Utilitas
- Permen PU 26/PRT/2008, Tentang persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran
Pada Bangunan Gedung dan Lingkungannya
- Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
- Formulir isian lapangan (terlampir)
e. Data Arsitektur.
- Gambar gambar arsitektur ;
BAB II
Gambar 3.1.
Peta Lokasi Bangunan
Berdasarkan keterangan yang telah dihimpun dari pihak pengelola keteknisan gedung, luas lahan
total milik adalah kurang lebih 596 m2.
Tabel.3.1
Luas Hasil Survei Penggunaan Lahan
Jumlah 90 100 %
2. Luasan Bangunan
Pemeriksaan luasan pada bangunan milik Ruslan Eka Saputra dilakukan dengan mengkaji data
yang didapat dengan hasil pemeriksaan lapangan
Berikut adalah hasil pemeriksaan lapangan
Tabel.3.2
Luas Hasil Survei Luasan Bangunan
Gambar 3.2.
Site Plan Ruslan Eka Saputra
Aspek keselamatan merupakan hal yang paling penting pada setiap bangunan gedung
terutama pada bangunan dengan tingkat aktivitas dalam ruangan yang tinggi karena berkaitan
dengan jiwa manusia yang berada didalamnya.
1. Tangga Darurat
Dari hasil pemeriksaan secara keseluruhan gedung ini memiliki fungsi tangga darurat yang
masih menyatu dengan fungsi tangga umum. Tangga berada di dalam gedung terkoneksi
dengan area publik tetapi dengan lebar tangga yang cukup (selebar 2,5m) cukup untuk
mengakomodir kondisi darurat.
Gambar 3.3.
Tangga Akses Darurat & Akses Umum
Gambar 3.4.
Tangga Akses Darurat & Akses Umum
Dari hasil pemeriksaan secara keseluruhan gedung ini memiliki Jalur Keluar/Pintu Darurat
yang mengarah langsung dengan ruang luar berkumpul (assembly point)
Gambar 3.5.
Jalur Akses Darurat & Akses Umum
4. Bukaan Pintu
Pada bangunan gedung rumah tinggal dan tempat usaha ditemui beberapa jenis bukaan.
Dari hasil pengamatan dilapangan diketahui konsep bangunan tersebut terbuka. Ruangan
- ruangan menggunakan pintau solid.
Gambar 3.6.
Bukaan Bangunan
5. Kebersihan Situasi
Dinilai secara keseluruhan kondisi bangunan Ruko tersebut sangat bersih dan rapi,
penataan jalur akses untuk aktivitas sangat tertata dengan baik memberikan kesan yang
nyaman bagi setiap orang yang datang berkunjung.
Gambar 3.7.
Area tempat usaha
1. Sistem Penghawaan
Hasil pemeriksaan pada bangunan milik herlina diketahui untuk sistem
pengkondisian udara lebih mengutamakan sistem penghawaan alami kecuali pada
ruangan ruangan yang bersifat pribadi atau privat lebih menggunakan sistem mekanik
(AC Split).
Gambar 3.8.
Sistem Penghawaan Buatan
2. Sistem Penerangan.
Gambar 3.9.
Sistem Pencahayaan Buatan & Alami
Gambar 4.0.
Tempat Penampungan Sampah
Pada bangunan secara horizontal alur –alur sirkulasinya sangat luas karena
penempatan perabotannya sangat baik serta dengan jarak yang cukup sehingga tidak
membatasi ruang gerak pengunjung maupun penghuni Ruko. Dengan kesimpulan hasil
pemeriksaan dilapangan sirkulasi horizontal dinilai sangat memadai, terlihat dari
dimensi jalur yang lebih dari cukup untuk mengakomodir kebutuhan. Sedangkan dari
sirkulasi vertikal karena bangunan hanya terdiri dari satu lantai maka tidak
menggunakan akses vertikal.
Gambar 4.1.
Sesuai fungsi (Dimensi, Penempatan, Jarak Tempuh) hasil pengamatan untuk jalan
keluar/masuk sesuai fungsi, cukup memadai.
Gambar 4.2.
Akses Keluar Masuk Bangunan
3. Area Parkir
Area parkir kendaraan pada bangunan Ruko telah diperhitungkan untuk kendaraan
roda empat dan kendaraan roda dua. Ketersediaan lahan parkir cukup memadai yaitu
untuk kendaraan roda empat kurang lebih 2 unit kendaraan SUV sedangkan untuk roda
dua bisa mencapai 5 unit kendaraan.
Gambar 4.3
Area Parkir Kendaraan
.
3.2.4. Sarana dan Prasarana Pemanfaatan Bangunan Gedung
1. Toilet Bangunan
Toilet bangunan Ruko terletak pada bagian dalam bangunan dengan jumlah yang
sudah disesuaikan dengan kapasitas pengunjung dan juga karyawan. Secara
keseluruhan kondisi toilet cukup bersih serta ketersediaan air yang cukup sehingga
siapapun yang menggunakannya merasa nyaman.
Gambar 4.5
Toilet Bangunan
Gambar 4.6.
Foto struktur
3.3.1. Tinjauan Struktur
Sebelum didirikannya, Bangunan ruko telah memenuhi beberapa prosedur dalam
membangun, salah satunya adalah melakukan perencanaan terhadap bangunan dengan
memahami perilaku yang terjadi pada struktur bangunan yang ditinjau untuk memperoleh
hasil perencanaan yang optimal, akurat dan tidak menimbulkan kegagalan struktur.
Namun perlu dianalisa kembali guna untuk mengetahui perhitungan pada struktur
tersebut. Analisa ini mengacu pada gambar AS BUILD DRAWING.
BAB IV
KELAIKAN BANGUNAN
Setelah dari hasil pemeriksaan terhadap bangunan ruko kemudian dikaji dengan standar dan
peraturan, kemudian disusun dengan kelaikan bangunan gedung berdasarkan 3 (tiga) teknis yaitu
teknis Arsitektur, Teknis Struktur dan Teknis Utilitas.
Dari segi teknis arsitektur penilaian kelaikan bangunan dibagi lagi menjadi 3 (tiga) sub
utama kriteria, yaitu aspek keselamatan, aspek kesehatan serta aspek kemudahan. Detail hasil
penilaian teknis arsitektur dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini :
Merujuk dari tabel penilain tersebut dapat disimpulkan bahwa, Bangunan ini mempunyai
persentase penilain sebagai berikut :
Penilaian 1 = 0% Penilaian 2 = 26% Penilaian 3 = 74%
% yang adalah hasil penilaian baik karena telah memenuhi semua aspek yang dinilai. Sehingga
bisa diambil kesimpulan jika Bangunan Gedung ini masuk dalam kategori “Layak”.
Berdasarkan Penilaian Visual penilaian teknis terhadap Struktur pada bangunan tersebut, dapat
disimpulkan bahwa : Struktur pada bangunan ini telah sesuai dengan ketentuan teknis yang
telah dominan dipakai pada bangunan-bangunan pada umumnya, dari Berat Jenis serta Ukuran
Besi sesuai dengan Standart Nasional Indonesia.
Berdasarkan penilaian Visual tersebut bahwa Bangunan rumah tinggal dan tempat usaha ini
dinilai dalam kategori
“Layak”
Berdasarkan hasil pemeriksaan visual dan pengujian yang telah dilakukan maka dapat dilihat
untuk penilaian teknis mekanikal, elektrikal dan plumbing bangunan pada tabel dibawah ini.
Dari hasil penilaian terhadap utilitas di bangunan ini berdasarkan bidang
Sistem Plumbing dan Sistem Mekanikal dapat dilihat dibawah ini :
Sistem Plumbing = 85 %
Sistem Mekanikal = 100 %
Berdasakan metode skoring dengan pendekatan likert, hasil dari penilaian Sistem
Plumbing dan Sistem Mekanikal adalah “Layak”.
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 KESIMPULAN