Anda di halaman 1dari 19

SLF

SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF) 2022

MENCE SELLY
BAB I

I. PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG.
Bangunan gedung sebagai tempat manusia dalam melakukan kegiatannya, memiliki
peran yang sangat penting dalam pembentukan watak, mewujudkan produktivitas
serta jatidiri. Selain itu juga bangunan gedung berfungsi sebagai tempat manusia
melakukan kegiatannya, keagamaan, usaha, sosial budaya maupun kegiatan khusus.
Dalam gedung dan peningkatan kehidupan serta penghidupan dan penghidupannya
serta mewujudkan bangunan yang fungsional serta seimbang, selaras dan selaras
dengan lingkungannya, perlu adanya pengaturan yang sesuai dengan bangunan
gedung, terlebih bangunan tersebut bersifat publik yang melibatkan banyak orang
didalamnya, sehingga kelaikan fungsi gedung sangat penting untuk menghindari hal –
hal yang tidak diinginkan.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud kegiatan pemeriksaan Kelaikan Bangunan Gedung (SLF) adalah untuk
melakukan pemeriksaan tahap awal terhadap persyaratan administrasi maupun
teknis kalaikan bangunan, untuk selanjutnya dapat ditindak lanjuti oleh Pemerintah
Kabupaten Manggarai Barat dalam melakukan Pemeriksaan kelaikan bangunan
gedung yang lebih lengkap.
Tujuan : 1. Terlaksananya pemeriksaan kelaikan bangunan gedung, pengamatan
visual, meninjau persyaratan dari administrasi – administrasi.
2. Terindikasinya tingkat kelaikan dan rekomendasi upaya perbaikan
dalam rangka penerbitan Sertifikat Laik Fungsi.
3. Terciptannya bangunan gedung yang layak sesuai yang diamanatkan
dalam UU No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan sesuai
dengan Peraturan Pelaksanannya PP No. 36 Tahun 2005 di daerah.
4.
I.3. DASAR HUKUM
1. Uu No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung menyatakan bahwa
pengaturan bangunan gedung bertujuan untuk;
a. Mewujudkan gedung yang fungsional dan sesuai dengan tata bangunan
gedung yang serasi dan selaras dengan lingkungannya
b. Mewujudkan penyelenggaraan – penyelenggaraan bangunan yang menjamin
kelaikan teknis bangunan gedung dari segi keselamatan, kesehatan,
kenyamanan dan kemudahan
c. Mewujudkan kepastian hukum dalam penyelenggaraan bangunan gedung.
2. PP No. 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang No. 28
tahun 2005 tentang Bangunan Gedung, Pasal 16 ayat (1) menyatakan bahwa
gedung-gedung adalah keadaan bangunan yang memenuhi persyaratan
keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan bangunan gedung sesuai
dengan kebutuhan fungsi yang telah ditetapkan.
3. Permen PU No. 24/PRT/M/2008 tentang Pedoman Teknis Pemeliharaan dan
Perawatan Bangunan Gedung
4. Permen PU No. 25/PRT/2007 Tentang Pedoman Sertifikat Laik Fungsi Bangunan
Gedung
5. Permen PU No. 11/PRT/M/2018 tentang Tim Ahli Bangunan Gedung, Pengkaji
Teknis dan Penilik Bangunan.
6.
I.4. KEGIATAN YANG AKAN DILAKSANAKAN
1. Pengecekan komponen bangunan:

Pemeriksaan Kelaikan Bangunan Gedung Mence Selly:

a. Data Umum
- Nama Bangunan : Toko
- Lokasi/Alamat : Kelurahan Labuan Bajo, Kec. Komodo
- Fungsi : Usaha
- Luas/Jumlah Lantai : Bangunan 3 lt
- Pemilik : Mence Selly
b. Data Penunjang
- Tahun Pembangunan : Tahun 2020
- Sejarah Kepemilikan, kerusakan dan fungsi bangunan gedung : -
- Perencana : Pemilik Bangunan
- Kontraktor : Pemilik Bangunan
- Pengawas : Pemilik Bangunan
- Gambar Bangunan : Pemilik Bangunan
- Nomor IMB/PBG :-
c. Data Struktur
- Tata cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk rumah dan gedung SNI
1726;2012,
- Beban minimum untuk merancang bangunan gedung dan struktur lain
SNI1727;2013,
- Tata cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SNI
2847/2013,
- Perhitungan Struktur dan data Isian Lapangan (terlampir)
d. Data Utilitas
- Permen PU 26/PRT/2008, Tentang persyaratan Teknis Sistem Proteksi
Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungannya
- Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
- Formulir isian lapangan (terlampir)
e. Data Arsitektur.
- Gambar gambar arsitektur ;

- Formulir isian lapangan : (Terlampir)

I.5. BATASAN KEGIATAN


1. Pemeriksaan diutamakan pada :
a. Bangunan Gedung Negara/Kantor Pemerintahan
b. Bangunan Gedung Komersial (pabrik dan ruko)
c. Bangunan Gedung pelayanan umum seperti : rumah sakit, hotel, pusat
perbelajaan, terminal, stasiun dan bandara
2. Pemeriksaan dilakukan dengan cara pengamatan visual terhadap komponen
Arsitektur, Struktur dan Utilitas.
Komponen - Komponen Struktur

Komponen - Komponen Arsitektur &


Utilitas
BAB II

METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN

2.1. Bagan Penyelenggaraan Bangunan Gedung Pada Umumnya

Diagram 1. Alur Pelayanan PBG secara umum


2.2. Tata Cara Penerbitan Sertifikat Laik Fungsi.

Diagram 2. Alur Pelayanan SLF secara umum


BAB III

HASIL SURVEY DAN ANALISA

3.1. DESKRIPSI LOKASI BANGUNAN

Bangunan milik Mence Selly yang berfungsi sebagai Toko Kabupaten Manggarai Barat
beralamat di Jalan Soekarno - Hatta, Kelurahan Labuan Bajo - Kecamatan Komodo -
Kabupaten Manggarai Barat.

Gambar 3.1.

Peta Lokasi Bangunan

3.2. PEMERIKSAAN ARSITEKTURAL BANGUNAN GEDUNG

1. Luas Penguasaan Lahan

Berdasarkan keterangan yang telah dihimpun dari pihak pengelola keteknisan gedung,
luas lahan total milik Mence Selly adalah kurang lebih 484 m2.

Tabel.3.1
Luas Hasil Survei Penggunaan Lahan

No Penggunaan Lahan Luas Percentase Keterangan


Bangunan %
M2
1 Lantai I 125,26 100
Jumlah 125,26 100
2. Luasan Bangunan

Pemeriksaan luasan pada bangunan milik Mence Selly dilakukan dengan mengkaji data
yang didapat dengan hasil pemeriksaan lapangan

Berikut adalah hasil pemeriksaan lapangan

Tabel.3.2
Luas Hasil Survei Luasan Bangunan

No Penggunaan Lahan Luas Bangunan Percentase Keterangan


M2 %
1 Lantai I 164,76 68,15
2 Lantai 2
3 Lantai 3
4 Parkiran 113,6
Jumlah 241,76 100,00

Gambar 3.2.
Site Plan Bangunan Mence Selly

3.2.1. Aspek Keselamatan.

Aspek keselamatan merupakan hal yang paling penting pada setiap bangunan
gedung terutama pada bangunan dengan tingkat aktivitas dalam ruangan yang tinggi
karena berkaitan dengan jiwa manusia yang berada didalamnya.

1. Jalur Keluar/Pintu Darurat

Dari hasil pemeriksaan secara keseluruhan gedung ini memiliki Jalur Keluar/Pintu
Darurat yang mengarah langsung dengan ruang luar berkumpul (assembly point)
Gambar :
Jalur Akses Darurat & Akses Umum

2. Bukaan Pintu
Pada bangunan gedung milik Mence Selly ditemui beberapa jenis bukaan
pintu(berdasarkan penggunaan material). Dari hasil pengamatan dilapangan
Ditemukan jenis bukaan pintu yang dipakai cenderung menggunakan pintu solid
Kaca.

Gambar :
Bukaan Bangunan

3. Kebersihan Situasi
Dinilai secara keseluruhan setiap jalur koridor yang ada kondisinya tidak
terganggu oleh keberadaan barang-barang dan peralatan lainnya.

Gambar 3.7.
Area Koridor Bangunan
3.2.2. Aspek Kesehatan

1. Sistem Penghawaan

Hasil pemeriksaan pada bangunan milik Mence Selly diketahui untuk


sistem pengkondisian udara lebih dikenal dengan menggunakan penghawaan
alami. Namun demikian pada setiap ruangan yang terhubung langsung dengan
ruang luar pun dilengkapi dengan jendela hidup untuk penghawaan alternatif
secara alami.

Gambar 3.8.
Sistem Penghawaan Buatan dan alami

2. Sistem Penerangan.

Bangunan milik Mence Selly menggunakan sistem pencahayaan buatan dan


alami

( Jendela )

Gambar 3.9. Sistem Pencahayaan Buatan dan alami


3. Tempat Pembuangan Sampah (TPS)
Bangunan Toko milik Mence Selly memiliki area (terpisah) yang khusus untuk
pembuangan sampah. Selain itu untuk dibagian dalam bangunan pada setiap
titik selalu tersedia tempat sampah kecil.

Gambar 4.0.
Tempat Pembuangan Sampah Sementara

3.2.3. Aspek Kemudahan

1. Hubungan Sirkulasi Horizontal dan Vertikal

Pada bangunan secara horizontal adalah koridor-koridor dengan fungsi-fungsi


ruang sebelah kanan atau kirinya. Dari hasil pemeriksaan dilapangan sirkulasi
horizontal dinilai sangat memadai, terlihat dari dimensi jalur yang lebih dari
cukup untuk mengakomodir kebutuhan. Sedangkan dari sirkulasi vertikal pun
dinilai cukup memadai dilihat dari jumlah, lokasi penempatan dan lainnya.

Gambar 4.1.
Gambar koridor dan tangga
2. Jalan Keluar/Masuk

Sesuai fungsi (Dimensi, Penempatan, Jarak Tempuh) hasil pengamatan untuk


jalan keluar/masuk sesuai fungsi, cukup memadai dan juga dapat memudahkan
akses pemadam kebakaran pada bangunan.

Gambar 4.2.
Akses Keluar Masuk Bangunan

3.2.4. Sarana dan Prasarana Pemanfaatan Bangunan Gedung

2. Toilet Bangunan

Toilet bangunan milik Mence Selly terletak pada bagian dalam bangunan
dengan jumlah yang sudah disesuaikan dengan kapasitas pengunjung dan juga
karyawan. Secara keseluruhan kondisi toilet cukup bersih serta ketersediaan air
yang cukup sehingga siapapun yang menggunakannya merasa nyaman.

Gambar 4.5
Toilet Bangunan
3.3. PEMERIKSAAN STRUKTURAL BANGUNAN GEDUNG
3.3.1. Pengamatan Visual
Struktur Bangunan utama Gedung milik Mence Selly terbangun dari Struktur
Beton Bertulang. Adapun fungsi bangunan tersebut adalah Toko. Adapun hasil
pengamatan visual pada bangunan tersebut dapat ditampilkan pada gambar
berikut.

Gambar 4.6. Foto struktur


BAB IV

KELAIKAN BANGUNAN

Setelah dari hasil pemeriksaan terhadap bangunan milik Mence Selly kemudian dikaji
dengan standar dan peraturan, kemudian disusun dengan kelaikan bangunan gedung
berdasarkan 3 (tiga) teknis yaitu teknis Arsitektur, Teknis Struktur dan Teknis Utilitas.

Adapun penilaian ketiga teknis tersebut dapat dilihat dibawah ini.

4.1. TEKNIS ARSITEKTUR

Dari segi teknis arsitektur penilaian kelaikan bangunan dibagi lagi menjadi 3 (tiga)
sub utama kriteria, yaitu aspek keselamatan, aspek kesehatan serta aspek kemudahan.
Detail hasil penilaian teknis arsitektur dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini :

Ket : 1= Tidak Layak ; 2= Layak dengan syarat


Perbaikan ; 3Layak
Merujuk dari tabel penilain tersebut dapat disimpulkan bahwa, Bangunan ini
mempunyai persentase penilain sebagai berikut :

Penilaian 1 = 0% Penilaian 2 = 26% Penilaian 3 = 74%

Dari hasil penilaian tersebut bangunan ini memperoleh Penilaian 3 sebesar 74

% yang adalah hasil penilaian baik karena telah memenuhi semua aspek yang dinilai.
Sehingga bisa diambil kesimpulan jika Bangunan kos ini masuk dalam kategori
“Layak”.

4.2. TEKNIS ARSITEKTUR

Berdasarkan Perhitungan Struktur pada bangunan, dapat disimpulkan bahwa : Struktur


pada bangunan ini telah sesuai dengan ketentuan teknis yang telah dominan dipakai
pada bangunan-bangunan pada umumnya, dari Dimensi besaran kolom, balok dan Plat
Lantai yang telah terbangun.

Berdasarkan penilaian Visual tersebut bahwa Toko ini dinilai dalam kategori

“Layak

4.3. TEKNIS UTILITAS

Berdasarkan hasil pemeriksaan visual dan pengujian yang telah dilakukan maka dapat
dilihat untuk penilaian teknis mekanikal, elektrikal dan plumbing bangunan pada tabel
dibawah ini.
Dari hasil penilaian terhadap utilitas di bangunan ini berdasarkan bidang
Sistem Plumbing dan Sistem Mekanikal dapat dilihat dibawah ini
: Sistem Plumbing = 85 %
Sistem Mekanikal = 100 %

Berdasakan metode skoring dengan pendekatan likert, hasil dari penilaian


Sistem
Plumbing dan Sistem Mekanikal adalah “Layak”.
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan pemeriksaan bangunan dari persyaratan administrasi


dan persyaratan teknis dapat disimpulkan untuk masing – masing Teknis Arsitektur,
Teknis Struktur Dan Teknis Utilitas sebagai berikut :

5.1.1 Teknik Arsitektur


Berdasarkan hasil Pengamatan di lapangan untuk Teknis Arsitektur meliputi aspek
kenyamanan, kesehatan, keselamatan, Bangunan ini telah memenuhi semua poin
penilaian dengan baik (ada beberapa catatan). Oleh karenanya dapat disimpulkan
bahwa bangunan ini telah memenuhi dan direkomendasikan untuk mendapatkan
predikat Layak Fungsi.

5.1.2 Teknik Struktur


Berdasarkan hasil pengamatan visual struktur Bangunan gedung Toko, yang telah
dilakukan pada tanggal Agustus 2022, struktur gedung sangat kuat dan kokoh dan
Layak Digunakan.

5.1.3 Teknik Utilitas


• Sistem Pencahayaan berfungsi dengan baik serta layak digunakan.
• Air bersih menggunakan sumber air dari PDAM dengan disalurkan ke bak
penampung.
• Sistem air kotor dari Toilet disalurkan ke Sistem Pengolah Limbah Portabel (IPAL)
• Sistem Tata udara menggunakan AC Central dan AC Split.
5.2 REKOMENDASI
5.2.1 Teknik Arsitektur

Hal-hal yang menjadi perhatian rekomendasi terkait kelayakan Fungsi bangunan


Toko adalah :
a. Pengecekan rutin terkait jalur evakuasi
b. Pemeliharaan secara rutin terhadap alat-alat kelengkapan terkait aspek
keselamatan, Kenyamanan, dan Kesehatan.
c. Pada area-area Koridor dan area komunal agar diperhatikan untuk tidak
diletakan barang-barang atau tidak menumpuk barang-barang disekitar area
tersebut.
d. Perlu disediakan pintu Evakuasi disudut Selatan Bangunan, agar mudah
dijangkau oleh pengguna nantinya bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

5.2.2 Teknik Struktur

Berdasarkan hasil Pengamatan yang telah dilakukan, B a h w a S t r u k t u r Bangunan ini


sangat baik dan kokoh serta layak huni.

5.2.3 Teknik Utilitas


• Melakukan maintenance dan kebersihan pada sistem Utilitas secara berkala.

Anda mungkin juga menyukai