Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

“KONSULTASI KAJIAN TEKNIS MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL BANGUNAN GEDUNG


DAN SOP PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG

1. Latar Belakang
Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya,
sebagian atau seluruhnya berada di atas dan / atau di dalam tanah dan / atau air, yang berfungsi sebagai tempat
manusia melakukan kegiatannya.
Bangunan Gedung B.1.C Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR merupakan salah satu prasarana dalam
Gedung Pemerintahan mendukung pelaksanaan tugas – tugas harus dipelihara dan dijaga pemeliharaannya supaya
tidak beralih fungsi, Bangunan Gedung B.1.C Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR merupakan gedung
lama dan perlu perbaikan, rehabilitasi dan moderenisasi baik peralatan mekanikal maupun elektrikal.
Perkantoran modern merupakan sasaran kedepan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR dengan
prasarana yang harus dilengkapi dengan peningkatan mutu dan kualitas teknologi mekanikal dan elektrikal yang
disesuaikan dengan perkembangannya sehingga mampu memenuhi fungsi bangunannya secara optimal. Dalam
rangka pemenuhan kriteria teknis bangunan yang layak dari sisi kualitas, biaya, dan administrasi untuk keutuhan dan
kenyamanan bangunan gedung maka perlu pemeliharaan secara berkala dan lebih matang sesuai dengan ketentuan
dan standar yang berlaku. Salah satu kriteria kegiatan pemeliharaan bangunan gedung agar layak meliputi
perencanaan teknis pelaksanaan konstruksi dan pemanfaatan yang efektif sesuai dengan fungsi penggunaan yang
telah ditetapkan.
Pemeliharan (maintenance) bangunan adalah sangat penting dan perlu setelah bangunan tersebut selesai dibangun
dan dipergunakan. Pemeliharaan ini akan membuat umur bangunan tersebut menjadi lebih panjang, ditinjau dari aspek
: kekuatan, keamanan, dan penampilan (performance) bangunan. Bahwa berhasil atau tidaknya suatu pembangunan
gedung dapat dilihat dari usia pemakaian bangunan sesuai dengan rancangan bangunannya dan tata cara
pemeliharaan terhadap bangunan itu sendiri.
Pada umumnya usia suatu bangunan diperhitungkan ± 20 tahun. Oleh karena itu, pekerjaan pemeliharaan sangat
penting dan dilakukan pada tahap pra konstruksi, konstruksi dan pasca konstruksi secara rutin, terus menerus dan
periodik dengan memperhatikan spesifikasi teknis bahan. Dengan adanya pemeliharaan yang rutin maka diharapkan
bila terjadi kerusakan tidak memerlukan biaya perbaikan / pemeliharaan yang tinggi.
Untuk merehabilitasi fasilitas yang menuhi syarat yang sesuai dengan kondisi gedung dan kebutuhan ruang kerja di
lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya maka dibutuhkan kajian teknis mengenai mekanikal yang meliputi :
Keberadaan Genset, Pompa Air, Jaringan Pipa air bersih, air kotor, air buangan jaringan pipa pemadam kebakaran,AC
Centrak, Split dan AC Casset dan kajian teknis elektrikal mengenai jaringan listrik PLN, Trafo, Jaringan listrik seluruh
lantai, panel dan peralatan lain yang memerlukan sumber daya listrik dengan memperbaiki, mengganti merehabilitasi
bagian bangunan gedung, komponen, bahan bangunan atau prasarana dan sarana lainnya agar bangunan tetap laik
fungsi.
Selain itu perubahan fungsi ruang berakibat ada rasa ketidaknyamanan pengguna ruang sehingga berpengaruh pada
efektifitas kerja dan kinerja pegawai, sejalan dengan itu pengendalian penggunaan ruang sangat penting untuk
diketahui dan dievaluasi secara berkalasesuai dengan struktur organisasi yang ada demi tercapainya effisiensi
penggunaan ruang.
Setiap perubahan layout ruangan ataupun penambahan peralatan elektronik maupun perbaikan utilitas harus diketahui
dan atas izin pengelola bangunan gedung.

Perawatan bangunan gedung adalah kegiatan memperbaiki dan / atau mengganti bagian bangunan gedung,
komponen, bahan bangunan, dan / atau prasarana dan sarana agar bangunan gedung tetap layak fungsi.
Dalam perawatan dan pemeliharaan bangunan gedung yang sudah lebih dari dua puluh tahun diperlukan Standar
Operasional Prosedur (SOP) dengan berpedoman pada UU no. 28 tahun 2002 tentang bangunan gedung.
- bahwa kegiatan pembangunan meliputi proses perencanaan teknis dan pelaksanaan konstruksi serta kegiatan
pemanfaatan,pelestarian dan pembongkaran
- bahwa kegiatan memanfaatkan bangunan gedung sesuai dengan fungsi yang telah ditetapkan termasuk kegiatan
pemeliharaan,perawatan dan pemeriksaan secara berkala.
- bahwa menjaga keandalan bangunan gedung beserta prasarana dan sarana agar selalu laik fungsi.
- kegiatan memperbaiki dan atau mengganti bagian bangunan gedung komponen bahan bangunan dan atau
prasarana dan sarana agar bangunan gedung laik fungsi
Pemeriksaan secara berkala terhadap keandalan bangunan gedung meliputi pemeriksaan terhadap pemenuhan
persyaratan administratif dan teknis bangunangedung sesuai dengan fungsinya dengan jadwal pemeriksaan berkala
disesuaikan dengan jenis konstruksi, mekanikal dan elektr atau karena adanya bencana yang berdampak penting
pada keandalan gedung apabila terjadi bencana gempa maupun kebakaran.
Kerusakan bangunan adalah tidak berfungsinya bangunan ataupun komponen bangunan dan berakhirnya usia
bangunan aikal serta kelengkapan bangunan gedung dilakukan pada periode tertentu atau karena adanya perubahan
fungsi bangunan
Berpedoman pada kondisi tersebut diatas , berdasarkan tugas dan fungsinya, Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya adalah unit yang
bertanggung jawab melaksanakan pelayanan bidang mekanikal dan elektrikal Gedung B.1.C akan mengadakan kajian teknis mekanikal dan
elektrikal sebagai bahan perumusan kebijakan, standarisasi teknis, pengkajian, dan penilaian pengembangannya.

2. Maksud dan Tujuan


2.1 Maksud

1. Mengatur dan mengendalikan penyelenggaraan bangunan gedung, khususnya dalam


rangka pemanfaatan bangunan, pemeriksaan kelaikan fungsi bangunan gedung.
 Menjaga agar peralatan mekanikal, elektrikal dan plumbing telah memenuhi syarat teknis sesuai dengan
fungsinya dan manfaatnya dapat memenuhi kebutuhan ruang kerja staf dan pimpinan Direktorat Jenderal
Cipta Karya peralatannya agar kehandalannya dapat terjaga.
 Mewujudkan tertib pemanfaatan bangunan gedung, termasuk pemeliharaan dan perawatan bangunan
gedung untuk memenuhi persyaratan teknis dan menjamin kelaikan fungsi bangunan gedung agar
keandalan bangunan gedung tetap terjaga.

2.2. Tujuan
1. Memfasilitasi kebutuhan ruang kerja dan peralatannya sehingga ruang kerja staf dan pimpinan Direktorat
Jenderal Cipta Karya.
2. Menunjang tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam meningkatkan kinerja karyawan.
3. Optimalisasi penggunaan ruangan dalam Gedung B.1.C Direktorat Jenderal Cipta Karya.
4. Optimalisasi pemanfaatan bangunan gedung sesuai dengan fungsinya;
5. Optimalisasi pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung agar kelaikan fungsi bangunan tetap terjaga;
6. Meningkatkan kecepatan penanganan pemeliharaan bangunan gedung saat terjadi kerusakan;

3. Sasaran
1. Peningkatkan kinerja karyawan dilingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya.
2. Laiknya fungsi bangunan gedung prasarana dan sarana kerja Direktorat Jenderal Cipta Karya.

3. Lokasi Kegiatan
Gedung B.1.C Direktorat Jenderal Cipta Karya Jl. Patimura No. 20 Kebayoran baru jakarta Selatan

4. Sumber Pendanaan
Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan : DIPA Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun Anggaran 2015 dengan No.
DIPA-033.05.1.622213/2016

5. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen


Pejabat Pembuat Komitmen: PPK Pengelolaan Prasarana dan Sarana Gedung Kantor dan Peralatannya Satuan Kerja :
Satuan Kerja Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya

679933219.doc DAN SOP PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG


6. Data Dasar
a. Kondisi Eksisting Gedung B.1.C Direktorat Jenderal Cipta Karya;
b. Gambar Asbuilt Drawing Gedung B.1.C Direktorat Jenderal Cipta Karya (apabila ada);
c. Data sekunder lainnya;

7. Standar Teknis
Peraturan Menteri PU No : 16/PRT/M/2010 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMERIKSAAN BERKALA BANGUNAN
GEDUNG

Referensi Hukum
a. Undang – Undang No. 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;
b. Undang – Undang Bangunan Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksil;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang – Undang Nomor 28 tahun
2002 tentang Bangunan Gedung;
e. Peraturan Presiden RI No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
f. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 73 tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan
Gedung;
h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas
pada Bangunan Gedung dan Lingkungan;
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/2008 tanggal 27 Desember 2008 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 43/PRT/M/2008 tanggal 27 Desember 2008 tentang Standard dan
Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi.
k. Peraturan Plumbing Indonesia
l. Peraturan Listrik Negara

8. Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan dari pekerjaan ini mencakup :
A.Pendataan identifikasi dan inventarisasi terhadap kondisi eksisting atas
1. Komponen arsitektural bangunan gedung;
2. Komponen struktural bangunan gedung;
3. Komponen mekanikal bangunan gedung;
4. Komponen elektrikal bangunan gedung;
5. Komponen plumbing bangunan gedung; dan
6. Komponan tata ruang luar bangunan gedung.

B.Pendataan identifikasi dan inventarisasi terhadap kondisi eksisting atas


1. Komponen arsitektural bangunan gedung;
2. Komponen struktural bangunan gedung;
3. Komponen mekanikal bangunan gedung;
4. Komponen elektrikal bangunan gedung;
5. Komponen plumbing bangunan gedung; dan
6. Komponan tata ruang luar bangunan gedung.

1. Melakukan pendataan terhadap kondisi eksisting dari peralatan mekanikal dan elektrikal setiap lantai di Gedung
B.1.C Direktorat Jenderal Cipta Karya;
2. Perencanaan dan penjadwalan rehabilitasi bagian gedung dan fasilitas lainnya.
3. Perencanaan rehabilitasi Interior yang sesuai dengan kebutuhan.
4. Membuat Gambar Arsitektur dan Detail – Detail yang dibutuhkan sebagai hasil dari perecanaan.
5. Serta kegiatan lainnya terkait Desain Interior Ruangan.
6. Melakukan pendataan terhadap kondisi eksisting dari peralatan mekanikal dan elektrikal setiap lantai di Gedung
B.1.C Direktorat Jenderal Cipta Karya;
7. Perencanaan dan penjadwalan rehabilitasi bagian gedung dan fasilitas lainnya.
8. Membuat prosedur standar perawatan dan pemeliharaan bangunan gedung Direktorat Jenderal Cipta Karya;
679933219.doc DAN SOP PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG
9.Membuat prosedur standar perawatan dan pemeliharaan Komponen, peralatan dan utilitas bangunan gedung
Direktorat Jenderal Cipta Karya;
10. Pelaporan.

9. Keluaran
1. Gambar Lay Out ruangan;
2. Gambar Desain Interior Ruangan;
3. Spesifikasi teknis masing-masing peralatan mekanikal dan elektrikal
4. Spesifikasi teknis peralatan yang dibutuhkan;
5. Rencana Anggaran Biaya Pemeliharaan ( Engineers Estimate) lengkap dengan harga dasar , harga satuan bahan
dan upah dan analisa harga satuan;
6. Rencana Kerja dan Syarat yang dibutuhkan dalam hal pelaksanaan hasil perencanaan;
7. SOP Pemeliharaan Bangunan Gedung;
8. CD hasil perencanaan.

10. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi


Komputer (PC/Notebook), printer, Peralatan dan perlengkapan kerja lainnya yang menunjang kegiatan ini.

11. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa


Melakukan pekerjaan identifikasi komponen peralatan Mekanikal dan elektrikal di lingkungan Gedung B.1.C Direktorat
Jenderal Cipta Karya meliputi :
- Identifikasi Peralatan Mekanikal
- Identifikasi Peralatan Elektrikal
- Mendesign penempatan Peralatan Mekanikal dan elektrikal
- Shop Drawing
- Standar Prosedur Operasional Fungsi Gedung Cipta Karya

12. Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan


Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah selama 2 bulan atau 60 hari kalender.

679933219.doc DAN SOP PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG


13. Personil

Kualifikasi
Jumlah Orang
Posisi Pengalaman
Pendidikan Keahlian *) Bulan
(Tahun)
Tenaga Ahli
1. Ketua Tim S2 Teknik Elektrikal Ketua Tim 6 2
2. Ahli Teknik Sipil S1 Teknik Sipil 5 2
3. Ahli Mekanikal S1 Teknik Mesin/Elektro 5 2
4. Ahli Elektrikal S1 Teknik Elektro 5 2
5. Ahli Pemeliharaan dan
S1 Teknik Sipil 5 2
Perawatan Gedung
6. Ahli SOP S1 Ilmu Administrasi 5 2
*) Sebutkan sertifikat keahlian (bila diperlukan, untuk tenaga ahli teknik)
Tenaga Pendukung :
D3 Teknik
1. Operator Komputer/CAD 3 2
Sipil/Arsitektur
D3 Teknik
2. Estimator Sipil/Arsitektur/Mekanika 3 2
l
D3 Administrasi
3. Administrasi/Keuangan 3 2
Keuangan
Ketua Tim :

Magister dengan latar belakang pendidikan S-2 Teknik Sipil/Elektro pengalaman profesional pada bidang perencanaan
teknis bangunan gedung dan interior minimum 6 tahun.

Ahli Tekniks Sipil :

Sarjana dengan latar belakang pendidikan S-1 Teknik Sipil dengan pengalaman profesional pada bidang pekerjaan
perencanaan teknis teknis bangunan gedung minimum 5 tahun.

Tenaga Ahli Mekanikal/Elektrikal :

Sarjana dengan latar belakang pendidikan S-1 Teknik Mesin/Listrik dengan pengalaman profesional pada bidang
pekerjaan perencanaan teknis peralatan Genset,Pompa, AC, Jaringan Listrik, Panel ,Jaringan Internet, teknis
elevator/lift/ dengan pengalaman minimum 5 tahun.

Tenaga Ahli Pemeliharaan dan Perawatan Gedung:

Sarjana dengan latar belakang pendidikan S-1 Teknik Sipil dengan pengalaman profesional pada bidang pekerjaan
pemeliharaan dan perawatan gedung dengan pengalaman minimum 5 tahun.

Tenaga Ahli SOP:

Sarjana dengan latar belakang pendidikan S1 Ilmu Administrasi dengan memiliki pengalaman di bidangnya minimal 5
(lima) tahun dan mempunyai tugas serta tanggung jawab membantu team leader memberikan pengetahuan tentang
tatacara/Teknik Penyusunan SOP

679933219.doc DAN SOP PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG


Tenaga Pendukung

Kebutuhan Tenaga Pendukung untuk pekerjaan ini terdiri dari:


- Operator komputer/CAD
- Surveyor
- Administrasi dan Keuangan
Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

Lama pelaksanaan pekerjaan 60 (Enam puluh) Hari Kalender

14. Output/Keluaran

1. Laporan kajian teknis mekanikal elektrikal dan plumbing

2. Laporan SOP Pemeliharaan dan Perawatan Gedung dan Bangunan

15. Jenis Laporan


Laporan Pendahuluan memuat :
a. Rencana kerja konsultan secara menyeluruh;
b. Metodologi yang akan diterapkan, termasuk didalamnya metode pengumpulan data; dan
c. Jadwal kegiatan penyedia jasa;
d. Data yang telah dikumpulkan;
e. Hasil – hasil identifikasi dan inventarisasi data yang telah dikumpulkan;
f. Hasil pembahasan atau diskusi dengan narasumber; dan
g. Arahan yang diberikan oleh pemberi tugas.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 15 (limabelas) hari kerja / bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5
(lima) buku laporan.

Laporan Pendahuluan memuat :


h. Identifikasi dan inventarisasi data yang telah dikumpulkan;
i. Hasil pembahasan atau diskusi dengan narasumber; dan
j. Arahan yang diberikan oleh pemberi tugas.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 15 (limabelas) hari kerja / bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5
(lima) buku laporan.

16. Laporan Akhir


Laporan Akhir memuat : Laporan Akhir yang disempurnakan setelah mendapat masukan/koreksi dari Pemberi Tugas.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5
(lima) buku laporan dan 5 (lima) keping cakram padat (compact disc)

17. Produksi Dalam Negeri


Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia
kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

18. Persyaratan Kerjasama


Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka
persyaratan berikut harus dipatuhi : Kerjasama dilakukan berdasarkan perjanjian yang jelas dan mendapatkan izin dari
PPK.

19. Pedoman Pengumpulan Data lapangan


Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut : Pengumpulan data dilakukan setelah sebelumnya
mendapatkan izin dari PPK melalui staf yang berwenang.

679933219.doc DAN SOP PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG


20. Alih Pengetahuan
Jika diperlukan, Penyedia jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam
rangka alih pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen.
21. Penutup

1. Setelah Kerangka Acuan Kerja ini diterima, maka konsultan hendaknya memeriksa semua bahan masukan yangditerima
dari nara sumber dan mencari sumber data tambahan lain yang dibutuhkan.
2. Konsultan harus melakukan konsultasi dan mempresentasikan program kerja dan seluruh tahapan draft laporan kepada
Pejabat Pembuat Komitmen dan Tim Teknis sesuai jadwal yang telah diajukan.
3. Konsultan dalam pembahasan diskusi harus mengundang para nara sumber aktif dari lingkungan Direktorat Jenderal
Cipta Karya bersama Pejabat Pembuat Komitmen dan Tim Teknis sesuai jadwal yang telah diajukan.
4. Untuk lebih melengkapi kesempurnaan laporan Konsultan dalam menghimpun data primer agar melakukan kunjungan
ke masing-masing lokasi peralatanyang akan dikaji.
5. Dalam rangka penyempurnaan Laporan, dokumen laporan Konsultan dalam pembahasan diskusi harus mengundang
para nara sumber aktif dari lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya bersama Pejabat Pembuat Komitmen dan Tim
Teknis sesuai jadwal yang telah diajukan.
6. Konsultan harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari
Pejabat Pembuat Komitmen maupun yang dicari sendiri.
7. Kesalahan/kelalaian dalam melaksanakan pekerjaan ini akibat dari kesalahan data informasi menjadi tanggung jawab
Konsultan.
8. Dalam melaksanakan kegiatan, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa waktu pelaksanaan pekerjaan adalah
mengikat.

25. Penanggung Jawab

Penanggung jawab Kegiatan Pekerjaan Kajian Peralatan Mekanikal

dan Elektrikal dan SOP Pemeliharaan Bangunan Gedung Satuan Kerja Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya.

Jakarta, Oktober 2015


PPK Kegiatan Pengelolaan Prasarana dan Sarana
Kantor Gedung dan Peralatannya

Risnandi, ST
NIP : 195806181981111001

679933219.doc DAN SOP PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG

Anda mungkin juga menyukai