Kronologis Kejadian
1. Pada hari Senin tanggal 15 Januari 2018, BEI menerima kunjungan rombongan
mahasiswa.
2. Mahasiswa tengah berkumpul pada satu titik di selasar yang berbentuk cantilever di
mezzanine pada area lobi tower 2 (dua).
3. Tepat pada pukul 11:56:41 WIB selasar tersebut mengalami kegagalan bangunan yang
mengakibatkan 77 korban luka.
Gambar 1Tampak Melintang Selasar Tower 1 yang Setipikal dengan Selasar Tower 2
Gambar 2 Tampak Memanjang Selasar Tower 1 yang Setipikal dengan Selasar Tower 2
Hasil Pemeriksaan
Penyebab:
a. Konsentrasi beban terkumpul pada salah satu titik selasar mengakibatkan salah satu
penggantung terlepas dari kedudukannya di atas dan memicu penggantung lainnya
turut lepas.
b. Beban momen yang terjadi tidak mampu dipikul oleh tumpuan pada dinding vertikal
dan memicu kegagalan bangunan.
Kesimpulan
1. Sling putus dari suspended bagian atas
2. Penjepit sling terlepas
3. Baut yang terpasang kurang kencang
4. Baut patah
5. Korosi yang mengakibatkan [enurunan kekuatan sling, baut, dan penjepit suspended
bagian atas
6. Robeknya pertemuan baja dengan beton kolom dan/atau balok
Sumber:
LAPORAN KAJIAN TEKNIS PENDAHULUAN KEGAGALAN BANGUNAN GEDUNG TOWER II GEDUNG
BURSA EFEK INDONESIA
Pedoman Undang-Undang
Keselamatan sebagai salah satu aspek keandalan dalam persyaratan teknis bangunan gedung
harus dipenuhi untuk menghindari resiko dari kegagalan bangunan gedung.
Kesesuaian data aktual (terakhir) dengan data dalam dokumen laporan hasil
pemeriksaan berkala, laporan pengujian struktur, peralatan, dan perlengkapan
bangunan gedung, serta prasarana bangunan gedung, laporan hasil perbaikan
dan/atau penggantian pada kegiatan perawatan, termasuk adanya perubahan
fungsi bangunan gedung, intensitas, arsitektur bangunan gedung, dan dampak
lingkungan yang ditimbulkan;
Pengujian/test di lapangan (on site) dan/atau di laboratorium untuk aspek
keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan, pada struktur, peralatan
dan perlengkapan bangunan gedung, prasarana bangunan gedung pada struktur,
komponen konstruksi bangunan gedung dan peralatan yang memerlukan data
yang akurat, termasuk adanya perubahan fungsi bangunan gedung, peruntukan
dan intensitas, arsitektur bangunan gedung, serta dampak lingkungan yang
ditimbulkan
Pada pemeriksaan kelaikan fungsi bangunan gedung untuk perpanjangan SLF bangunan
gedung, pemeriksaan ulang wajib dilakukan dengan prioritas pada persyaratan teknis yang
mutlak untuk pemenuhan persyaratan minimal berfungsinya bangunan gedung meliputi:
Persyaratan keselamatan
1. Lingkup pemeriksaan
a. Pemeriksaan kondisi struktur bangunan gedung; dan
b. Pemeriksaan kondisi komponen bangunan gedung.
2. Metode pemeriksaan
a. Pengamatan visual; dan
b. Pemeriksaan mutu bahan dengan peralatan yang sesuai antara lain:
ultrasonic untuk beton dan baja tulangan; dan
core drill dan hammer test untuk beton.
Untuk kondisi bangunan gedung yang berubah fungsi, perubahan beban, dan/atau pasca
bencana, dilakukan:
Analisis model untuk perhitungan beban, gaya, dan kapasitas daya dukung struktur dengan:
a. Analisis statis 2 dimensi, atau 3 dimensi terhadap beban gravitasi untuk bangunan
gedung dengan konfigurasi struktur beraturan, dan tinggi bangunan gedung kurang
dari 40 m;
b. Analisis dinamik untuk bangunan gedung dengan konfigurasi struktur tidak beraturan,
dan bangunan gedung 40 m atau lebih dan uji beban.
Persyaratan kemampuan dalam mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran dengan
lingkup dan metode pemeriksaan:
1. Lingkup pemeriksaan:
a. Identifikasi bahaya dan risiko;
b. Sistem proteksi pasif;
c. Sistem proteksi aktif;
d. Sarana jalan keluar; dan
e. Operasional dan pemeliharaan(manajemen penanggulangan kebakaran).
2. Metode pemeriksaan:
a. Daftar simak (check list);
b. Inspeksi visual; dan
c. Kajian keselamatan.
Persyaratan kemampuan dalam mencegah bahaya sambaran petir dengan lingkup dan
metode pemeriksaan:
1. Lingkup pemeriksaan:
a. Pemeriksaan kondisi sistem instalasi penangkal petir; dan
b. Pemeriksaan kondisi komponen instalasi penangkal petir meliputi instalasi eksternal,
dan instalasi internal.
2. Metode pemeriksaan
a. Sesuai dengan tata cara pemeriksaan sistem instalasi penangkal petir