Keruntuhan Bangunan
Dari observasi yang dilakukan penyebab keruntuhan bangunan ini sangatlah kompleks
diantaranya:
Pertama, Kegagalan pondasi. Hal ini didasarkan keterangan bahwa pengerjaan pengerukan
lahan sampai lantai 1 selesai dikerjakan hanya memerlukan waktu enam bulan. Padahal
kondisi tanah eksisting adalah rawa dan merupakan tanah lempung sehingga memerlukan
waktu lama untuk terkonsolidasi jika tanpa penanganan khusus seperti vertical drain.
Kedua, Kegagalan Struktur Utama. Struktur utama yang dimaksud adalah balok- kolom. Hal
ini didasarkan fakta bahwa pekerja sempat diminta untuk mengecek kolom yang retak di
lantai 2. Meskipun tidak ada data detail mengenai dimensi dan lokasi keretakan akan tetapi
hal ini seharusnya telah menjadi indikasi awal bahwa ada masalah dengan struktur yang
sedang dibangun. Apalagi apabila didasarkan pada filosofi desain struktur yang benar yaitu
“strong column- weak beam” yang artinya kolom tidak boleh mengalami kegagalan struktur
terlebih dahulu daripada balok. Kegagalan kolom ini sendiri diduga karena adanya deviasi
antara perencanaan dan pelaksanaan dimana kontraktor mengurangi dimensi kolom dan
jumlah tulangan yang dipakai.
Ketiga, Kesalahan sistem perancah pengecoran lantai. Penyebab awal keruntuha adalah lantai
3 yang sedang dikerjakan secara tiba- tiba roboh. Selain karena kolom yang mengalami
kegagalan, maka sistem perancah yang dipakai juga patut dicurigai tidak dirancang dengan
benar. Dari dokumentasi yang ada terlihat bahwa sistem perancah yang digunakan
menggunakan scafolding besi dan beberapa menggunakan kayu dolken. Bekisting dan sistem
perancah seharusnya didesain secara detail baik dalam desain maupun metode
pemasangannya. Inspeksi harus dilakukan secara ketat termasuk pengecekan terhadap
kekuatan beton yang telah dicor yang akan menopang perancah tersebut.
Keempat, organisasi proyek tidak benar. Proyek rukan ini diketahui tidak memiliki konsultan
perencana. Desain bangunan yang digunakan tidak diketahui darimana dibuatnya.
Pengawasan proyek ini pun hanya dilakukan oleh mandor dari pemborong.
Kelima, adanya pengalihan pekerjaan secara serampangan. Kontraktor proyek rukan ini
semula PT. Firma Abadi yang beralamat di Surabaya menyerahkan sepenuhnya pekerjaan
kepada perseorangan/ individu yang merupakan pemborong berinisial NI yang beralamat di
Samarinda yang kemudian menyerahkan lagi kepada mandor yang berinisial S. Pengalihan
pekerjaan ini meliputi keseluruhan pekerjaan dan sama sekali tidak ada pengawasan dari
Kontraktor utama.
2. Runtuhnya Jembatan Mahakam II, Tenggarong (November 2011)
Jembatan yang merupakan tipe Gantung (Suspension Bridge) ini memiliki panjang total 710
m. Keruntuhan terjadi pada tanggal 26 November 2011 sekitar sepuluh tahun setelah
diresmikan.
Identifikasi penyebab keruntuhan ini merupakan hasil investigasi yang dilakukan oleh tim
LPPM UGM pada tanggal 27 November 2011 (sehari setelah kejadian) yang laporan
lengkapnya dapat anda unduh disini.
Berdasarkan fakta yang ditemukan di lapangan menunjukkan bahwa jatuhnya truss jembatan
beserta hangernya terjadi akibat kegagalan konstruksi pada alat sambung kabel penggantung
vertikal (clamps and sadle) yang menghubungkan dengan kabel utama.
Clamps and Sadle
Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan alat sambung ini mengalami kegagalan
diantaranya:
Keruntuhan terjadi diakibatkan sistem perancah yang mengalami kegagalan. Scafolding yang
digunakan merupakan scafolding besi dengan kondisi yang sudah tidak layak pakai:
Kondisi scafolding banyak yang sudah keropos dan ada beberapa yang sudah bolong.
Pemasangan scafolding tidak dilengkapi dengan bracing, sehingga scafolding tidak
stabil.
Adanya perlemahan scafolding yang tidak dihitung seperti adanya jalan akses untuk
kendaraan dibawah struktur yang sedang dibangun.
Scafolding bengkok
Demikian contoh beberapa kasus kegagalan struktur yang pernah terjadi di Indonesia.
Sebenarnya masih ada beberapa contoh kasus lain akan tetapi belum sempat dibahas pada
kesempatan kali ini. Penulis berharap deretan kasus yang terjadi dapat menjadi bahan
pembelajaran bagi para engineer untuk dapat lebih cermat baik pada saat desain maupun saat
pengawasan pekerjaan di lapangan. Sehingga deretan kasus kegagalan struktur diatas tidak
bertambah panjang.
Salam..
Pada 26 Januari 2012, sebuah gedung dengan 20 lantai ambruk dengan spontan dan
menghantam 2 bangunan dengan 4 lantai dan 3 lantai yang ada di sekitarnya. Kejadian tersebut
menimbulkan awal debu yang tebal di sepanjang jalan Cinelandia Square dan memakan korban
sebanyak 17 orang tewas. Jika runtuhnya gedung tersebut terjadi beberapa jam sebelumnya,
maka akan memakan lebih banyak korban jiwa, tetapi untungnya daerah tersebut telah sepi dari
aktivitas warga saat runtuhnya gedung terjadi, Pemerintah lokal menyebut konstruksi ilegal di
bangunan 20 lantai tersebut telah menyebakan struktur lama menjadi lemah dan lama kelamaan
menjadi beban yang mengakibatkan keruntuhan bangunan. Kejadian langka ini menyebabkan
pemerintah Brazil harus mereformasi aturan mengenai keamanan gedung apalagi menjelang
perhelatan piala dunia 2014 di Brazil. Three High-Rise Office Buildings, Rio,
Brazil
Pada tanggal 27 Juni 2009, Blok 7 yang merupakan 1 dari 11 bangunan komplek apartemen berlantai 13
terguling kebawah namun ajaibnya komposisi bangunan tetap utuh, hanya fondasi bawah apartemen tersebut
yang terlepas. Peristiwa ini terjadi saat para pekerja tengah merampungkan pembangunan gedung apartement
tersebut, sebagian besar pekerja mampu menyelamatkan diri mereka, karena mereka merasa bahwa gedung
mulai miring, Sayangnya seorang pekerja tidak mampu menyelamatkan diri akibat terlalu sibuk untuk
mengumpulkan alat kerjanya sehingga terpaksa harus terjun melompat keluar dari gedung tersebut saat gedung
mulai jatuh.
Blok 7 runtuh hanya sehari setelah tanggul di tepian sungai yang hanya berjarak 272 m dari lokasi bangunan
runtuh, hal ini menerangkan bahwa struktur lapisan tanah didaerah itu tidak stabil dan goyah. Buruh pekerja
bangunan bekerja sepanjang hari untuk membendung sungai namun tidak ada gunanya, para penduduk daerah
tersebut melaporkan bahwa mereka merasakan seperti terjadi gempa bumi saat bangunan tersebut jatuh
ketanah, mereka berlarian keluar dan mereka melihat penyebabnya adalah sebuah bangunan besar yang
tumbang dengan struktur serta pilar fondasi yang berbaring datar ditanah.
Setelah diadakan penyelidikan ternyata perusahaan pengembang apartement itu adalah sebuah perusahaan
illegal dan telah bekerja selama 5 tahun diseluruh china, yang menimbulkan kekhawatiran masyarakat akan
rapuhnya konstruksi dan praktek bangunan di china. Selain itu tahun sebelumnya tercatat 7000 rumah dan
sekolah runtuh akibat gempa di china tengah.
Kejadian ini masih lumayan fresh sebab terjadi diawal tahun 2012, yakni 26 January 2012 sebuah gedung
perkantoran berlantai 20 di Brasil tiba-tiba runtuh, disaat runtuhnya gedung bertingkat 20 ini juga mengakibatkan
runtuhnya sebuah gedung berlantai 10 dan sebuah gedung berlantai 3 atau 4 akibat tertimpa reruntuhan gedung
tersebut.
Seandainya bencana ini terjadi beberapa jam sebelumnya akan menimbulkan korban jiwa yang cukup besar.
Akibat peristiwa ini pemerintah Brasil menyerukan reformasi yang ketat untuk pembangunan gedung-gedung
tinggi terkait mereka akan menyelenggarakan piala dunia 2014 selain itu juga renovasi peraturan terkait
pembangunan gedung-gedung di Brasil.