Anda di halaman 1dari 34

1

Abdul Azis 1522907 City Hotel di Kota Balikpapan


BAB V Tema Arsitektur Hijau
KONSEP PERANCANGAN

5.1 KONSEP RUANG


5.1.1 Konsep Pola Sirkulasi Pelaku
1) Alur Sirkulasi Tamu
Berdasarkan pencapaian dari lobby, tamu dapat mencapai daerah-daerah
seperti shopping arcade, function room, restaurant, area rekreasi, front
desk area, guest room dan parkir. Tamu-tamu yang sedang menginap di
hotel dapat memanfaatkan seluruh fasilitas yang disediakan untuk
tamu.Terdapat pula tamu yang tidak menyewa kamar tetapi hanya
menggunakan fasilitas hotel lainnya, misalnya makan di restoran, minum
di bar, menghadiri pesta di function room, dan sebagainya.
Berbagai kemungkinan sirkulasi tamu adalah sebagaimana ditunjukkan
oleh gambar berikut :

R. Pertemuan

Diagram 5.1.1 Alur sirkulasi tamu dalam City Hotel


Sumber : Analisis Penulis

2) Alur Sirkulasi Pengelola Hotel

Diagram 5.1.2 Alur Sirkulasi Karyawan


Sumber : Analisis Penulis
2

Abdul Azis 1522907 City Hotel di Kota Balikpapan


3) Alur Sirkulasi Makanan Tema Arsitektur Hijau

Lounge

Restaurant
Loading Dock
Dapur Utama Room Kamar Hunian

Fasilitas Hotel
Gudang Bahan
Kendaraan
Diagram 5.1.3 Alur Sirkulasi Makanan
Sumber : Analisis Penulis
4) Alur Sirkulasi barang
Untuk dapat mengontrol kelancaran sirkulasi barang, maka perlu
adanya pemisahan yang jelas antara barang-barang tamu dengan
barang-barang suplay hotel.

Sirkulasi Barang Tamu

Kendaraan Front Desk Guest Room

Diagram 5.1.4 Alur Sirkulasi Barang Tamu


Sumber : Analisis Penulis

Sirkulasi Barang Suply Hotel

Kendaraan Gudang Suply

Loading Dock Penyeleksian Pengolahan

Refuse

Diagram 5.1.5 Alur Sirkulasi Barang Suply Hotel


Sumber : Analisis Penulis
Berdasarkan pola kegiatan tersebut dan juga kebutuhan ruang hotel, maka di
dapatkan jenis ruang dan besaran ruang sebagai berikut :
3

Abdul Azis 1522907 City Hotel di Kota Balikpapan


Tema Arsitektur Hijau
Tabel 5.1.1 Besaran Ruang

UNIT FUNGSI JENIS RUANG BESARAN


RUANG (m2)
Penerimaan dan - Entrance Hall 80,00
- Lobby 360,00
Registrasi Tamu -Ruang Tunggu 60,00
- Reception Area 10,00
- Reservation Area 7,20
- Front Office 80,00
- Bellboy Station 9,00
- Safe Deposit Box 3,00
- Toilet 60,00
Total 669,20 m2
Administrasi - General Manager 20,00
- Front Office Mngr 9,50
- Sekretaris 2,30
- Ruang Tunggu 10,00
- Rg Reservasi 12,00
- Rg Rapat 60,00
- Rg Staff 160,00
- Rg Arsip 8,00
- Gudang 5,40
- Toilet 48,00
2
Total 292,90 m
Akomodasi - Twin 2.880,00
- Double 2.560,00
- Standard Suite 1.408,00
- Deluxe Suite 896,00
- President Suite 192,00
2
Total 7.936 m
Function room Ballroom 2.640,00
Ballroom foyer 440,00
Meeting room 1 450,00
Meeting room 2 450,00
Meeting room 3 300,00
Ruang persiapan 20,80
Ruang kontrol 48,00
Pantry 120,00
Gudang 48,00
Toilet 144,00
2
Total 4.660,80 m
Shopping Arcade - Money Changer 14,00
- Travel Biro 38,00
- Bank + ATM 14,00
- Book Store 14,00
- Butique 14,00
- Souvenir Shop 14,00
- Gudang 18,00
Total 140 m2
- Restaurant 192,00
4

Abdul Azis 1522907 City Hotel di Kota Balikpapan


Fasilitas Food & - Main Kitchen 96,00
Tema Arsitektur
- Cofee Shop
Hijau 100,00
Beverage - Bar & Lounge 120,00
- Night Club 54,00
Total 562,00 m2
Fasilitas Rekreasi - Fitness Center 160,00
- Sauna 20,00
- Gudang Peralatan 32,00
- Locker Pria & Wanita 144,00
- Kolam Renang 54,00
Total 410,00 m2
Departemen Food & - F & B Manager 9,50
- Ruang Chef 190,00
Beverage - Gudang Makanan 80,00
- Gudang Minuman 40,00
- Gudang Peralatan 30,00
- Gdg Bahan Mknn 40,00
- Ruang Sampah 8,00
- Room Service 30,00
Total 427,50 m2
Departemen - Personel Manager 9,50
- Ruang Training 8,00
Personalia - Ruang Interview 8,00
- Ruang Arsip 4,00
- P3K 4,00
- Ruang Keamanan 4,00
- Locker + Toilet 115,20
- Kantin 100,00
- Mushollah 48,00
Total 300,70 m2
Departemen - Purchasing Managr 9,50
- Receiving Area 6,00
Purchasing - Ruang Pemeriksaan 8,00
- Ruang Pembersihan 8,00
- General Storage 80,00
- Cold Storage 28,00
- Rg.Kontrol Makanan 4,00
- Loading Dock 14,00
- Sampah 8,00
Total 165,50 m2
Departemen - Housekeeping Mngr 9,50
- R. Krywan Housekeeping 9,50
Housekeeping dan - R. Karyawan Laundry 9,50
- Laundry 140,00
Laundry
- Valet Laundry 6,00
- R. Pakaian Kotor 6,00
- R. Penyimpanan pakaian 80,00
Total 284,50 m2
Departemen - M & E manager 9,50
- Staff Teknik 60,00
Engineering - Pompa 40,00
- Chiller 140,00
- Boiler 100,00
- Standby Genset 18,00
5

Abdul Azis 1522907 City Hotel di Kota Balikpapan


-PLN 18,00
- Trafo
Tema ArsitekturHijau 18,00
- Switch + Fanel 18,00
- Mesin Lift 14,40
- Work Shop 40,00
Total 475,9 m2
Departemen - Manager Security 9,50
- Ruang CCTV 24,00
Keamanan - Pos Jaga 18,00

Total 51,5 m2
SIRKULASI 30% 16.376,5 m2 4.912,95 m2
TOTAL KESELURUHAN 21.289,45 m2

5.1.2 Konsep Persyaratan Ruang


Persyaratan ruang berdasarkan standar dari perancangan city hotel di Kota
Balikpapan.
1.
1. Pencahayaan 5. Sifat Ruang
2. Penghawaan 1.
2.

3. Kebisingan 3.
4.
5.

4. View
Tabel 5.1.2 Persyaratan Ruang
6.

7. UNIT 8. Jenis 9. Persyaratan Ruang 10. Keteranga


FUNGSI
11. Ruang 13. 14. 2 15. 16. 17. 18. Hn: Tinggi
28. PENERI 29. - 131.
30. 3 33.
32. 4 534. 19. M :
MAAN DAN Entrance-Hall
37. Lobby H H 39.
38.
Sedang
H 41.
40. Y 42.
20. L :
REGISTRASI 45. -Ruang H
46. H
47. H H 48. Y49. 50.
Rendah
TAMU 53. -Tunggu M
54. H 57.
55. H 56. I 58. 21.
Reception
61. - Area M
62. H 65.
63. H 64. I 66. 22. Y : Ya
Reservation
69. Area M
- Front 70. 71. H
72. I73. 74. 23. T : Tidak
24. I : Perlu
Office - Bellboy 78.
77. M H M 80.
79. H 81. I 82.
tapi tidak
Station - Safe
85. L
86. L 89.
87. L 88. T 90.
harus
Deposit Box
93. - Toilet M
94. 95. M 97.
96. T 98. 25. ::
100. ADMINI 101. M
- General 102. M
103. H 105.
104. T 106. Publik
STRASI Manager- Front
109. M
110. M
111. L 113.
112. T 114. 26. :: Semi
Publik
Office Mngr
117. - M
118. M
119. L 121.
120. T 122.
27. :
Sekretaris
125. - Ruang M
126. M
127. L 129.
128. T 130.
Privat
Tunggu - Rg
133. M
134. H
135. H 137.
136. Y 138.
Reservasi- Rg
141. M
142. H
143. H 145.
144. Y 146.
Rapat
149. M
- Rg Staff 150. H
151. M 153.
152. T 154.
157. - Rg M
158. M
159. M 161.
160. T 162.
Arsip
165. L
- Gudang 166. L
167. L 169.
168. T 170.
173. - Toilet L
174. L
175. L 177.
176. T 178.
180. AKOMO 182. - Twin L
183. M
184. H 186.
185. T 187.
DASI 190. H
- Double 191. H
192. M 194.
193. Y 195.
181. 198. - H
199. H
200. M 202.
201. Y 203.
Standard-Suite
206. Deluxe H
207. H
208. M 210.
209. Y 211.
Suite
214. - H
215. H
216. M 218.
217. Y 219.
221. PresidentBallroom
FUNCTI 222. Suite H
223. H
224. M 226.
225. Y 227.
ON ROOM 230. Meeting M
231. H
232. H 234.
233. Y 235.
room
238. 1 Meeting M
239. H
240. H 242.
241. T 243.
room 2 Meeting
246. M
247. H
248. H 250.
249. T 251.
room
254. 3 Ruang M
255. H
256. H 258.
257. T 259.
persiapanPantry
262. L
263. L
264. L 266.
265. T 267.
270. Gudang L
271. M
272. M 274.
273. T 275.
278. Toilet L
279. L
280. L 282.
281. T 283.
285. SHOPPI 286. - Money L
287. M
288. H 290.
289. T 291.
NG ARCADE Changer - Travel
294. M
295. M
296. L 298.
297. T 299.
Biro M M L T
302. - Bank + 303. 304. 305. 306. 307.
ATM
310. - Book M
311. M
312. L 314.
313. T 315.
Store
318. M
- Butique 319. M
320. M 322.
321. T 323.
326. - M
327. M
328. L 330.
329. T 331.
Souvenir- Shop
334. M
Gudang 335. M
336. M 338.
337. T 339.
341. FASILIT 343. - L
344. L
345. L 347.
346. T 348.
AS Restaurant H H H Y
342. FOOD & 351. - Main 352. 353. 354. 355. 356.

BEVERAGE Kitchen - Cofee


359. L
360. M
361. M 363.
362. I 364.
Shop
367. - Bar & M
368. H
369. H 371.
370. Y 372.
Lounge - Club
375. M
376. H
377. H 379.
378. Y 380.
382. Night
FASILIT 383. - Fitness L
384. H
385. H 387.
386. Y 388.
AS REKREASI 391.
Center - Sauna M
392. H
393. H 395.
394. Y 396.
399. L
- Gudang 400. L
401. M 403.
402. I 404.
Peralatan- Locker
407. L
408. L
409. L 411.
410. T 412.
Pria & Wanita L M L T
415. - Kolam 416. 417. 418. 419. 420.
422. DEPART Renang
423. -F&B H
424. L
425. H 427.
426. Y 428.
EMEN FOOD & 431.
Manager- Ruang M
432. M
433. L 435.
434. T 436.
BEVERAGE Chef
439. M
- Gudang 440. M
441. L 443.
442. T 444.
Makanan L L L T
447. - Gudang 448. 449. 450. 451. 452.
Minuman L L L T
455. - Gudang 456. 457. 458. 459. 460.
Peralatan L L L T
463. - Gdg 464. 465. 466. 467. 468.
Bahan
471. Mknn
- Ruang L
472. L
473. L 475.
474. T 476.
Sampah - Room
479. L
480. L
481. L 483.
482. T 484.
486. DEPART Service
487. - L
488. L
489. L 491.
490. T 492.
EMEN Personel -Manager
495. M
Ruang 496. M
497. L 499.
498. T 500.
PERSONALIA Training
503. - Ruang M
504. M
505. L 507.
506. T 508.
Interview- Ruang
511. M
512. M
513. L 515.
514. T 516.
Arsip
519. - P3K L
520. L
521. L 523.
522. T 524.
527. - Ruang M
528. M
529. L 531.
530. I 532.
Keamanan
535. - Locker M
536. M
537. L 539.
538. I 540.
+ Toilet - Kantin
543. L
544. M
545. L 547.
546. T 548.
551. - M
552. M
553. H 555.
554. Y 556.
558. DEPART Mushollah
559. - M
560. M
561. M 563.
562. T 564.
EMEN Purchasing
567. - M
568. M
569. M 571.
570. I 572.
Receiving Area L M H T
PURCHASING 575. - Ruang 576. 577. 578. 579. 580.
Pemeriksaan L M M T
583. - Ruang 584. 585. 586. 587. 588.
Pembersihan L M L T
591. - General 592. 593. 594. 595. 596.
Storage - Cold
599. L
600. L
601. L 603.
602. T 604.
Storage -
607. L
608. L
609. L 611.
610. T 612.
Rg.Kontrol
615. L
- Loading 616. L
617. M 619.
618. T 620. 621.
Dock
623. M
- Sampah 624. L
625. M 627.
626. T 628.
630. DEPART 631. - L
632. L
633. L 635.
634. T 636.
EMEN Housekeeping
639. - M
640. M
641. M 643.
642. T 644.
HOUSEKEEPING Karyawan M M M T
647. - 648. 649. 650. 651. 652.
DAN LAUNDRY
Karyawan
655. - M
656. M
657. M 659.
658. T 660.
Laundry - Valet
663. M
664. M
665. M 667.
666. T 668.
Laundry
671. - R. M
672. M
673. L 675.
674. T 676.
Pakaian Kotor
679. -Ruang L
680. L
681. L 683.
682. T 684.
Penyimpanan L L L T
686. DEPART pakaian
687. -M&E 688. 689. 690. 691. 692.
EMEN manager- Staff
695. M
696. M
697. M 699.
698. T 700.
ENGINEERING Teknik
703. - Pompa M
704. M
705. M 707.
706. Y 708.
711. - Chiller L
712. L
713. L 715.
714. T 716.
719. - Boiler L
720. L
721. L 723.
722. T 724.
727. - Ruang L
728. L
729. L 731.
730. T 732.
Genset
735. -PLN L
736. L
737. H 739.
738. T 740.
743. - Trafo L
744. L
745. L 747.
746. T 748.
751. - Switch L
752. L
753. L 755.
754. T 756.
+ Panel - Mesin
759. L
760. L
761. L 763.
762. T 764.
766. DEPART Lift
767. - L
768. L
769. L 771.
770. T 772.
EMEN Manager-Security
775. M
Ruang 776. M
777. L 779.
778. I 780.
KEAMANAN CCTV
783. - Pos M
784. M
785. L 787.
786. T 788.
790. Jaga M M L Y

5.2 KONSEP ZONING


Parkir pengelola Parkir Mobil
5.2.1 Konsep Zoning Horizontal
791. Parkir Motor

792.
Area Terbuka Hijau
793.
794.
795.
796.
797.
798.
799.
800.
801.
802.
803.
804.
805.
806.
807.
808. 5.1.1 Konsep Zoning Horizontal Lantai Dasar pada Tapak
Gambar
Sumber : Analisis Penulis
809.
810.
811.
812.
813.
814.
815.
816.
817.
818.
819.
820.
821.
822.
823.
824.
825.
826.
827.
828.
829. Gambar 5.1.2 Konsep Zoning Horizontal Lantai 2
Sumber : Analisis Penulis
830.
831.
832.
833.
834.
835.
836.
837.
838.
839.
840.
Gambar 5.1.3 Konsep Zoning Horizontal Lantai 3-11
841. Sumber : Analisis Penulis
842.
843.
844.
5.2.2 Konsep Zoning Vertikal
845.
846.
847.
848.
849.
850.
Lantai 3-9 ( Privat)
851.
852.
Lantai 2 (SemiPublik) 853.
854.
Lantai 1 (Publik)

855.
Lantai Basement ( Service)
Parkiran
856.
857.
858.
859.
Gambar 5.1.4 Konsep Zoning Vertikal
Sumber : Analisis Penulis
860.
5.3 KONSEP TAPAK
5.3.1 Konsep Perancangan Terhadap Pencapaian
861. Area alternatif main entrance
862. Area alternatif Out

863. Area alternatif side entrance


864. Area entrance yang dihindari
865. Area Hijau (Open Space)
866.
867.
868.
869.
870.
871.
872.
873. 5.2.1 Konsep Pencapaian Main Entrance dan Side Entrance
Gambar
874. Sumber : Analisis Penulis
875. Main entrance dan Out terletak di Jalan Jendral Sudirman dan side
entrance di jalan Jendral Ahmad Yani. Area main entrance ini memudahkan
pencapaian pengunjung masuk-keluar tapak karena merupakan jalur utama,
namun main entrance ini dapat menyebabkan penumpukkan kendaraan karena
kendaraan dari timur harus berputar dan belok kanan untuk mencapai tapak.
Sedangkan penempatan area alternatif side entrance memudahkan pencapaian
kendaraan darurat maupun servis pada tapak, side entrance yang berada di jalan
Jendral Ahmad Yani ini memudahkan kendaraan untuk kluar masuk karena
berada di jalan utama Ahmad Yani
876.
5.3.2 Konsep Perancangan Terhadap Sirkulasi
877.
878.
879.
880.

Area Parkir Motor Area Parkir Mobil


Area Terbuka Hijau
881.
882.
883.
884.
885.
886.
887.
888.
889.
890. Area Parkir

891. Ket: Pengelola

892. = Sirkulasi Kendaraan


893. = Sirkulasi Pejalan Kaki
Gambar 5.2.2 Konsep Sirkulasi
894. Sumber : Analisis Penulis
895.
896.
897.
898.
899.
900.
901.
902.
903.
5.3.3 Konsep Perancangan Terhadap Matahari
904.
905.
906.
907.
908.
909.
910.
911.
912.
913.
914.
915.
916.
917.
918.
919.
920.
921. Gambar 5.2.3 Konsep Perancangan Terhadap Matahari
922. Sumber : Analisis Penulis
923.
924.
5.3.4 Konsep Perancangan Terhadap Kebisingan
925.
926.
927.
928.
929.
930.
931.
932.
933.
934.
935.
936.
937.
938.
939.
940.
941.
942.
943.
Gambar 5.2.4 Konsep Perancangan Terhadap Kebisingan
944. Sumber : Analisis Penulis
945.
946.
947.
5.3.5 Konsep Perancangan Terhadap Angin
948.
949.
950.
951.
952.
953.
954.
955.
956.
957.
958.
959.
960.
961.
962.
963.
964.
965.
966.
967.
968.
969.
970.
971.
972. Gambar 5.2.5 Konsep Perancangan Terhadap Angin
973. Sumber : Analisis Penulis
974.
5.3.6 Konsep Perancangan Terhadap Vegetasi
975.
976. Jenis vegetasi yang akan di gunakan adalah vegetasi yang dapat
meminimalisir dari noise depan tapak dan juga meminimalisirkan cahaya
matahari langsung dari sisi barat, akan tetapi tidak boleh
mengesampingkan bangunan dan menjadikan bangunan tidak terlihat,
jadi pemilihan vegetasipun harus tepat, yaitu pada bagian barat bangunan
yang menerima intensitas cahaya berlebih akan menggunakan pohon
mahoni dan trambesi sedangkan untuk bagian depan menggunakan
pohon pinus dan pohon palm yang sekaligus menjadi tanaman pengarah
dalam tapak. Pada pedestrian akan menggunakan tanaman pucuk merah
sebagai pengarahnya.
977.
978.
979.
980.
981.
982.
983.
984.
985.
986.
987.
988.
989.
990.
991.
992.
993.
994.
995.
996.
997.
998.
999.
1000.
1001.
1002. Gambar 5.2.6 Konsep Perancangan Terhadap Vegetasi
1003. Sumber : Analisis Penulis
1004.
5.3.7 Konsep Perancangan Terhadap View
1005.
1006. View pada point A akan di manfaatkan karena pada bagian ini
terdapat view perumahan dan wisma purwa namun apabila di lihat dari
ketinggian terdapat view bukit dan juga view laut pada bagian ini yang
dapat di manfaatkan untuk pemandangan guest room hotel sedangkan
pada point B terdapat view Plaza Balikpapan dan juga pada bagian ini
terdapat jalan yang merupakan jalan utama sehingga menjadi fokal pint
pengunjung namun pada ketinggian akan terlihat view laut yang juga
dapat dimanfaatkan untuk pemandangan guest room hotel. Pada point C
terdapat hotel dan pertokoan pada view ini kurang bagus karena tidak
bias d manfaatkan. Sedangkan point D terdapat view Perumahan dan
pertokoan yang kurang baik yang tidak dapat di manfaatkan.
1007.
1008.
A D
1009.
1010.
1011.
1012.
1013.
1014.
1015.
1016.
1017.
1018. C
1019.
1020.
1021.
1022.
1023.
1024.
1025. B
1026.
1027.
1028.
1029.
1030.
1031.
1032. Gambar 5.2.7 Konsep Perancangan Terhadap View
1033. Sumber : Analisis Penulis
1034.
5.4 KONSEP BENTUK
1035.
Bentuk Dasar
1036. Bentuk dasar yang dapat diterapkan adalah persegi dan lingkaran.
Untuk tingkat efisiensi ruang yang tinggi maka bentuk dasar gubahan massa
City Hotel ini berupa gabungan bentuk persegi dan lengkungan lingkaran.
Bentuk dasar diolah seefisien dan sesederhana mungkin dengan
menyesuaikan lingkungan. Bentuk dengan tingkat kerumitan tinggi, secara
psikologis dapat menimbulkan efek bingung dan gelisah, tetapi bentuk yang
sederhana dan menyatu dengan alam dapat menstimulasi perasaan tenang.
1037.
1038.
1039.
1040.
1041.
1042.
Area Kamar Hotel
1043.
1044.
1045.
1046.
1047.
Entrance
1048.
1049.
1050. Gambar 4.3.1 Ide Bentuk Dasar
Sumber: Analisis Penulis
Bentuk Dasar
1051.
1052.
1053.
1054.
1055.
1056.
1057.
1058.
1059.
1060.
1061.
1062.
1063.
1064. Gambar 5.3.1 Konsep Ide Bentuk Berdasarkan Bentuk Tapak
1065. Sumber: Analisis Penulis

5.5 KONSEP SISTEM PENGKONDISIAN


5.5.1 Konsep Sistem Pencahayaan
1066.Sumber pencahayaan yang digunakan adalah
:
1067.

a) Pencahayaan Alami
1068. Pencahayaan alami digunakan secara optimal untuk
menghidupkan suasana ruang melalui bukaan-bukaan yang lebar
serta bangunan yang terbuka. Pencahayaan alami dapat
diterapkan dengan cara :
1069.

1 Penggunaan jendela kaca.


1070. Kaca yang digunakan merupakan kaca
reflector agar dapat mengoptimalkan pencahayaan alami
dan mengurangi efek panas dalam ruangan.
2 Penggunaan skylight pada atap bangunan.
3 Penggunaan sun shading untuk mengurangi efek sengatan
dari bukaan bangunan.
4 Penggunaan overstek untuk menghindari penyinaran
matahari langsung.
b) Pencahayaan Buatan
1071.

1072. Pencahayaan buatan menggunakan lampu penerangan


yang bersifat diffuser (tidak menyilaukan). Pencahayaan buatan
pada ruang-ruang dalam city hotel dapat diatur sesuai dengan
karakter ruang yang ada. Pengaturan cahaya lampu dapat
dilakukan dengan distribusi cahaya yang terdiri cahaya langsung
(direct lighting), tidak langsung (indirect lighting), baur atau
menyebar (diffuse), sebagian tidak langsung (semidirect
lighting) dan langsung tidak langsung (direct indirect lighting).
1073. Kuat penerangan dan jenis lampu yang digunakan pada
ruang-ruang dalam hotel dapat dilihat pada tabel berikut :
1074.
Tabel 5.4.1 Kuat Penerangan dan Jenis Lampu Pada City Hotel
1075.
1076. Fungsi Nama Ruang Kuat Jenis Lampu
1077. Bangunan Peneranga
Kantor Ruang kerja n 350
250 TL,
1078. downlight,
1079. Ruang 1000 lampu
Hotel Km.tidur, 120 pijardownlight
TL, TL,
1080. restoran 250 350 TL,
1081. Hal 500 downligh
Toko l,
Ruang 250 TL,
1082. penjualan downlight,
1083. lampu
Umum Basement, 100 150 sorot
TL,
1084. gudang, downligh
1085. tangga, t, lampu
teras, WC, 150 250 pijar.
1086. koridor.
Parkir, Lampu
1087. Sumber : Panduan Sistem Bangunan Tinggi
1088. Pencahayaan buatan yang dapat diterapkan pada
bangunan city hotel yang tercantum dalam kriteria Greenship
untuk Bangunan Baru yaitu daya pencahayaan lampu sebesar
30%, yang lebih hemat daripada daya pencahayaan yang
tercantum dalam SNI 03 6197-2000.
1089.
5.5.2 Konsep Sistem Penghawaan
1090.

a) Penghawaan Alami
1091.

1092. Penghawaan alami digunakan pada bagian-bagian


bangunan yang memungkinkan hal tersebut seperti lounge,
coffeeshop, pool resto, dan lain-lain. Penghawaan alami pada
ruang-ruang tersebut juga disesuaikan dengan aspek berikut :
1) Arah sinar matahari
1093.

2) Arah angin
1094.

3) Lansekap (vegetasi)
1095.

1096. Sinar matahari secara langsung dapat


meningkatkan suhu yang dengan cepat sehingga diperlukan
metode untuk mereduksi suhu panas dari sinar matahari
tersebut. Metode yang digunakan antara lain dengan
menggunakan sun shading, penggunaan kaca reflektor dan
vegetasi. Penghawaan alami juga mempengaruhi
penghematan energi listrik yang digunakan
untuk menyejukkan ruangan. Persyaratan penghawaan alami
yang ideal untuk manusia, yaitu :
0 0
Temperatur normal : 22 C 25 C
Kelembaban udara : 40% - 55%
Kecepatan angin maksimum : 0,5/detik
3
Udara bersih m /jam/orang : 20 30
Pergantian udara rata-rata : 7 10 kali/jam
1097.
1098. Penghawaan alami yang
dapat diterapkan pada bangunan city hotel yang tercantum
dalam kriteria Greenship untuk Bangunan Baru antara
lain :
1. Memasang tanda Dilarang Merokok di Seluruh Area
1099.
1100. Gedung dan tidak menyediakan bangunan/area
khusus untuk merokok di dalam gedung.
2. Menetapkan perencanaan kondisi termal ruangan secara
0
umum pada suhu 25 C dan kelembaban relatif 60%.
b) Penghawaan Buatan
1101.

1102. Penghawaan buatan hanya dilakukan pada tempat-


tempat tertentu yang membutuhkan pengkodisian udara
maksimal. Sistem tata udara disesuaikan dengan tingkat
kebutuhan suatu ruang. Sistem tata udara dibagi dua yaitu
sistem tata udara langsung dan tidak langsung.
Sistem tata udara langsung (direct cooling) seperti AC
split unit, digunakan pada ruang-ruang kantor.
Sistem tata udara tidak langsung (indirect cooling) seperti
AHU, chiller, kondensor dan cooling tower, digunakan
pada ruang-ruang yang besar seperti restoran, ruang
konvensi, lobby dan ruang lainnya yang dianggap perlu.
1103. Penghawaan buatan yang dapat diterapkan pada
bangunan city hotel yang tercantum dalam kriteria Greenship
untuk Bangunan Baru antara lain :
a) Menggunakan peralatan air conditioning dengan COP
minimum 10% lebih besar dari standar SNI 03-6390- 2000.
b) Tidak mengkondisikan (tidak memberi AC) ruang WC,
tangga, koridor, dan lobi lift, serta melengkapi ruangan
tersebut dengan ventilasi alami ataupun mekanik.
c) Tidak menggunakan chloro fluoro carbon (CFC) sebagai
refrigeran.
5.5.3 Konsep Sistem Akustik
1104.

1105. Sistem akustik diterapkan pada ruang-ruang yang memiliki


tingkat kebisingan yang cukup tinggi seperti Ballroom, ruang
diskotik, ruang karaoke dan ruang-ruang lainnya yang dianggap
perlu. Sistem akustik diaplikasikan pada ruang-ruang tersebut dengan
memanfaatkan bahan-bahan peredam suara seperti :
a. Finishing lantai dengan menggunakan karpet.
b. Dinding dengan menggunakan bahan kayu, pemakaian material
kaca dan konstruksi dinding berbahan karet atau busa.
c. Plafon dengan menggunakan bahan kayu atau gypsum board yang
bertekstur atau bermotif.
1106.
5.6 Konsep Sistem Struktur
1107.

5.6.1 Struktur Bawah


1108. Bangunan city hotel merupakan bangunan berlantai banyak dan
bangunan bentang lebar. Penyelesaian struktur untuk bangunan city hotel
menggunakan struktur rangka grid rata 2 arah,

1109. Untuk struktur bawah dibagi lagi menurut fungsionalitas


bangunan yang akan dibangun. Tentunya dengan banyaknya macam
bangunan yang ada struktur yang digunakan pun akan berbeda-beda pula.
Namun, hanya satu jenis macam struktur bawah yang akan digunakan,
yaitu pondasi tiang pancang.

1110.

1111.

1112.

1113.

1114.

1115.

1116.

1117.
Gambar 5.4.1 Pondasi Tiang Pancang
Sumber : Studioarchitec,2009
1118.

1119. Pondasi tiang pancang adalah bagian dari struktur yang


digunakan untuk menerima dan mentransfer (menyalurkan) beban dari struktur
atas ke tanah penunjang yang terletak pada kedalaman tertentu.

1120. Pemilihan type struktur ini karena menggunakan pelat beton dua-
arah dengan kapital, drop panel, atau keduanya. Pelat ini sangat sesuai untuk
beban berat dan bentang panjang. Dan beberapa ruangan menggunakan dinding
kedap suara.
1121.
1122.
1123.
1124.
1125.
1126.
1127.
1128.
Gambar 5.4.2 Struktur Utama
1129. Sumber : studioarchitec,2009
5.6.2 Sistem Balok
1130. Balok yang digunakan merupakan balok beton bertulang yang
terdiri dari balok induk dan balok anak.
1131.
5.6.3 Sistem Dinding
1. Rangka struktural yang digunakan pada dinding yaitu rangka
baja dan beton.
2. Dinding penopang menggunakan dinding batu bata.
1132.
1133.
1134.
1135.
1136.
1137.
1138.
1139.
1140.
5.6.4 Sistem Kolom
1141.

1142. Kolom yang digunakan yaitu kolom komposit yang


meliputi baja struktural yang seluruhnya diselimuti beton dan
diperkuat oleh tulangan vertikal.
1143. Kolom komposit adalah elemen vertikal dari struktur portal atau
frame atau struktur rangka yang umumnya dominan mendukung gaya
aksial. Kolom komposit yang dimaksud adalah struktur kolom yang
terdiri dari gabungan antara bahan baja struktur dan beton (bertulang).
Dalam peraturan baja Indonesia (SNI 03-1729-2002) telah diberikan
rumus untuk mengestimasi kapasitas kolom komposit yang menerima
lentur dan aksial yang bermanfaat untuk mengontrol kemampuan
penampang dalam memikul gaya luar.

Gambar 5.4.4 Sistem Kolom Komposit


1144. Sumber : studioarchitec,2009
1145.
5.6.5 Struktur Atas
1146. Atap pada bangunan hotel khususnya area tower menggunakan
rangka baja dan juga menggunakan plat beton bertulang. Sedangkan
pada function room menggunakan struktur bentang lebar dengan sistem
rangka ruang.Selain itu, pemanfaatan taman atap (roof garden) juga
digunakan bangunan ini, manfaat dari tanaman atap adalah sebagai
berikut :
Mengurangi tingkat polusi udara dan menstabilkan jumlah gas
rumah kaca (karbon dioksida) di atmosfir kota sehingga dapat
menekan efek rumah kaca.
Mengurangi efek panas radiasi sinar matahari yang berasal dari
dinding bangunan maupun dari tanah (heat island effect).
Memiliki potensi yang baik dalam meredam kebisingan yang
berasal dari luar bangunan.
Menampilkan keindahan pada aspek bangunan (estetika).
1147.

1148.

Gambar 5.4.5 Struktur Dasar Taman Atap


Sumber : http://2.bp.blogspot.com

1149.
1150.
1151. Pada gambar diatas tampak bahwa semua komponen
taman atap ditopang sepenuhnya oleh struktur dasar yaitu atap
bangunan.
1152.
5.7 KONSEP UTILITAS BANGUNAN
1153.

5.7.1 Sistem Jaringan Listrik


1154. Sumber energi listrik utama tetap mengandalkan jaringan
listrik yang bersumber dari energi PLN. Selain itu, bangunan ini juga
memiliki alternatif sumber energi listrik dari tenaga surya yaitu
menggunakan solar panel photovoltaik.
1155. Penyimpanan cadangan energi listrik menggunakan generator
set (Genset) untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam keadaan darurat
seperti pada saat terjadi pemadaman listrik dan suplai ke pompa air
emergensi saat terjadi kebakaran. Energi yang dihasilkan oleh panel
solar kemudian disimpan dalam baterai. Penggunaan panel solar yaitu
untuk memenuhi kebutuhan pencahayaan koridor unit kamar dan
lavatory. Terdapat pula lampu jalan dan lampu taman yang
menggunakan energi solar. Lampu tersebut, setiap unitnyatelah
terangkai dengan panel solar dan baterai untuk memenuhi kebutuhan
listriknya.
1156.
1157.
1158.
1159.
1160.
1161.
1162.
1163.
1164.
1165.
1166.
Gambar 5.5.1
1167.Suplai Daya Energi Listrik
1168.
5.7.2 Sistem Jaringan Air Bersih
1169. Sumber air bersih untuk kebutuhan utama pada bangunan
memanfaatkan fasilitas kota melalui jasa PAM dan sebagai cadangan
mempergunakan sumur bor (deep well).
1170.
1171.
1172.
1173.
1174.
1175.
1176.
1177.
1178.
1179.
1180.
1181.
1182.
1183.
1184.
1185.
1186.
1187.
1188.

1189.

1190.
Gambar 5.5.2 Sistem Instalasi Air Bersih
1191.
5.7.3 Sistem Jaringan Air Kotor
a) Sistem Pengolahan Air Kotor
1192.

1193. Air bekas mandi dan air bekas cucian diolah dalam sistem
pengolahan air (Water Treatment) agar dapat digunakan kembali. Air
yang telah diolah kemudian ditampung dalam sebuah bak
penampungan khusus agar digunakan kembali untuk menyiram kloset
pada WC sehingga menghemat penggunaan air bersih dari PAM.
Sumber air lainnya adalah air hujan yang jatuh pada bangunan dan
air kolam renang yang ingin diganti dengan air bersih yang baru. Air
ini kemudian dialirkan ke bak penampungan agar digunakan untuk
menyiram tanaman pada tapak dan dialirkan pula ke bak
penampungan khusus untuk kebutuhan air sprinkler yang digunakan
saat keadaan darurat seperti kebakaran.
1194.
1195.

1196.
Gambar 5.5.3 Sistem Pengolahan Air Kotor
1197.
1198.

b) Sistem Pembuangan Air Kotor


1199. Pembuangan air kotor yang berasal dari air buangan toilet
dan air buangan dapur yang mengandung lemak, dialirkan melalui
bak penampungan terlebih dahulu kemudian diolah pada Sewage
TreatmentPlant (STP) dengan proses aerasi dan clorinasi sehingga
kadar Biological Oxygen Demand (BOD) menjadi sangat rendah dan
kemudian diteruskan ke saluran pembuangan kota (riol kota).
Sedangkan limbah yang tidak dapat diolah pada STP diangkut ke
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) untuk diolah lebih lanjut.
1200.

Gambar 5.5.4 Sistem Pembuangan Air Kotor


1201.

1202.
1203.

5.7.4 Sistem Penanggulangan Bahaya Kebakaran


1204. Penanganan terhadap kemungkinan
terjadinya bahaya kebakaran diusahakan dalam
bentuk :
1) Penggunaan bahan bangunan yang tahan panas atau api pada
suhu tertentu.
2) Rancangan sistem evakuasi dalam bangunan
1205. Merupakan upaya penyelamatan pelaku kegiatan,
sehingga mempermudah evakuasi serta meningkatkan keamanan
terhadap bahaya kebakaran. Sarana penunjang tersebut terdiri dari
:
a) Sumber daya listrik darurat
1206. Sumber listrik ini dipergunakan untuk mengaktifkan
semua peralatan bantu evekuasi.
b) Lampu darurat
1207. Pemasangan lampu diletakkan pada tangga darurat,
jalan penghubung atau jalan yang dipergunakan oleh
manusia pada saat kebakaran.
c) Pintu kebakaran
1208. Pintu ini harus dapat menutup secara otomatis dan
dapat dibuka dengan kekuatan 10 kg, serta tahan api selama
+ 1-3 jam. Bukaan pintu ke arah tangga pada setiap lantai,
kecuali pada lantai dasar pintu harus membuka kearah luar
menuju lobby atau ke luar bangunan.
d) Tangga darurat
1209. Pada ruang tangga darurat diberikan penerangan,
cerobong penghisap udara (Exhaust Fan) serta kedap
terhadap asap dan pada topfloor diberikan bukaan berupa
pintu. Jarak pencapaian antara tangga maksimal 25 m
dengan lebar tangga minimal 1,2 m.
5.7.5 Pencegah Terhadap Bahaya Kebakaran.
1210. Pencegahan kebakaran di dalam bangunan terdiri
dari:
a) Thermal detector
1211. Yaitu alat untuk mendeteksi panas yang ditimbulkan
oleh api, dimana bekerja secara otomatis.
1212.

1213.

Gambar 5.5.5 Thermal Detector


Sumber : http://safety.unimelb.edu.au

1214.

1215.
b) Smoke detector
1216. Alat ini untuk mendeteksi asap yang ditimbulkan oleh
kebakaran, dimana akan bekerja secara otomatis apabila ada asap
yang terdeteksi dengan toleransi tertentu.
1217.

Gambar 5.5.6 Smoke Detector


Sumber : http://v1.bromindo.com

1218.
c) Sprinkler
1219.
1220. Yaitu alat untuk memadamkan api secara otomatis
apabila tabung gelas pada alat tersebut terkena panas, maka akan
pecah dan kemudian keluar air, dimana jarak antara sprinkler tidak
lebih dari 2,3 m.
1221.

1222.
Gambar
1223. 5.5.7 Sprinkler
Sumber : http://www.algebralab.org
d) Kotak Hidran
1224. Yaitu sebuah kotak yang berisi selang dengan panjang
2
+ 25 m, dimana terletak pada area seluas 800 m /unit.
1225.

1226.

Gambar 5.5.8 Kotak Hidran


Sumber : http://www.security-exp.net

1227.
1228.
e) Alat pemadam kebakaran ringan
1229. Alat ini berupa tabung-tabung gas zat arang atau
serbuk anti api dan dilengkapi dengan alat penyemprot. Untuk
2
setiap area seluas 100 m disediakan satu alat tersebut.
1230.

Gambar 5.5.9 Alat Pemadam Kebakaran Ringan


Sumber : http://www.webiklan.com

1231.
1232.
f) Fire alarm
1233. Penggunaan alat ini untuk memberitahukan
apabila terjadi kebakaran.
1234.

Gambar 5.5.10 Bel Alarm Kebakaran


Sumber : http://2.bp.blogspot.com

1235.
1236.
1237.
g) Sistem Komunikasi
1238. Sistem komunikasi menggunakan fasilitas telepon dan
sistem yang dipergunakan adalah :
1) Telepon umum untuk melayani pengunjung.
1239.

2) PMBX (private Manual Branch Exchange), untuk hubungan


langsung keluar bangunan tanpa melalui operator.
3) PABX (private Automatic Branch Exchange), untuk system
intercom sebagai alat komunikasi di dalam bangunan
4) Sound system terpusat untuk informasi ke pusat-pusat rekreasi
dan ruang publik lainnya didalam bangunan.
h) Sistem Penangkal Petir
1240. Dengan mempelajari rencana pola unit bangunan, maka
sistem penangkal petir yang digunakan adalah sistem tongkat
franklin yang terdiri dari alat penerima, lewat mendatar dan
pertanahan sampai ke tanah yang basah/ air tanah. Sistem ini
terdiri dari tiang-tiang uang tidak lebih dari 30 cm pada atap dan
dihubungkan satu sama lainnya dengan kawat tembaga. Tidak
menimbulkan gangguan pada lingkungan sekitar. Pemasangan
dilakukan pada titik tertinggi bangunan. Syarat-syarat
penggunaannya yaitu :
1. Jarak maksimal dari tepi bangunan 9 m dan antara 2 konduktor
paralel.
2. Pada sepanjang konduktor horisontal dipasang antena dengan
ketentuan :
3. Tinggi atas permukaan atap datar 25 90 cm
1241.

4. Jarak masing-masing antena maksimum 7,5 meter


i) Sistem Pembuangan Sampah
1242. Penanggulangan masalah sampah antara lain sebagai
berikut :
1243.

1. Penyediaan tempat/ keranjang sampah pada tempat- tempat


umum yang mudah diangkut dan dibersihkan berupa tempat
sampah kering (anorganik)dan tempat sampah basah (organik).
2. Sampah disetiap lantai dikumpulkan dan dipisahkan sesuai
dengan jenis sampah yaitu sampah organik dan sampah
anorganik. Sampah anorganik dikumpulkan dan diolah kembali
bekerja sama dengan lembaga pengolahan sampah
anorganik untuk dapat didaur ulang. Kemudian sampah organik
dan sampah anorganik yang tidak bisa didaur ulang akan
dikumpulkan dalam bak penampungan sampah yang kemudian
dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir sampah kota.
1244.
1245.

1246.

1247.

1248.

1249.

1250.

1251.

1252.

1253.

1254.

1255.

1256.

1257.

1258.

1259.

1260.

1261.
Gambar
1262.5.5.11 Sistem Pembuangan Sampah
1263.
1264.
1265.
1266.
1267. DAFTAR PUSTAKA
1268.
S. Juwana, MSAE., Ir. Jimmy, Panduan Sistem Bangunan Tinggi, Penerbit
Erlangga.
Marlina, Endy. Pedoman Perancangan Bangunan Komersial. Penerbit Andi
Yogyakarta, 2007.
Erwin, Jr. Boham, AKOMODASI PERHOTELAN JILID 1. Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasion
Arief, Abd. Rahman, Pengantar Ilmu Perhotelan dan Restoran. Penerbit Graha
Ilmu, Jakarta, 2005.
Neufert, Ernest, 2000, Data Arsitek Jilid 1 Edisi 32. Jakarta : Penerbit Erlangga
Julius
Neufert, Ernest, 2002, Data Arsitek Jilid 2 Edisi 33. Jakarta : Penerbit Erlangga
Julius
Badan Pusat Statistik, Jumlah Pelajar Kota Malang, 2014. Entry From :
http//www.bps.go.id
1269.

Anda mungkin juga menyukai