Pengertian
UU No. 18 Tahun 1999 Bab 1 Pasal 1 ayat 6
Kegagalan bangunan adalah keadaan bangunan, yang
setelah diserah terimakan oleh penyedia jasa kepada
penguasa jasa, menjadi tidak berfungsi baik secara
keseluruhan maupun sebagian dan/atau tidak sesuai
dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak kerja
konstruksi atau pemanfaatannya yang menyimpang
sebagai akibat kesalahan penyedia jasa dan/atau
pengguna jasa.
Pengertian
UU No. 2 Tahun 2017 Bab 1 Pasal 1 ayat 10
Kegagalan Bangunan adalah suatu keadaan
keruntuhan bangunan dan/atau tidak
berfungsinya bangunan setelah penyerahan akhir
hasil Jasa Konstruksi.
Pengertian
PP No. 29 Tahun 2000 Bab 5 Pasal 34
Kegagalan bangunan merupakan keadaan bangunan
yang tidak berfungsi, baik secara keseluruhan maupun
sebagian dari segi teknis, manfaat, keselamatan dan
kesehatan kerja, dan atau keselamatan umum sebagai
akibat kesalahan Penyedia jasa dan atau Pengguna jasa
setelah penyerahan akhir pekerjaan konstruksi.
Pengertian
Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI)
Definisi Umum
Suatu bangunan baik sebagian maupun keseluruhan
dinyatakan mengalami kegagalan bila tidak mencapai atau
melampaui nilai-nilai kinerja tertentu (persyaratan
minimum, maksimum dan toleransi) yang ditentukan oleh
Peraturan, Standar dan Spesifikasi yang berlaku saat itu
sehingga bangunan tidak berfungsi dengan baik.
Pengertian
Definisi Kegagalan Bangunan akibat Struktur
Suatu bangunan baik sebagian maupun keseluruhan
dinyatakan mengalami kegagalan struktur bila tidak
mencapai atau melampaui nilai-nilai kinerja tertentu
(persyaratan minimum, maksimum dan toleransi) yang
ditentukan oleh Peraturan, Standar dan Spesifikasi yang
berlaku saat itu sehingga mengakibatkan struktur
bangunan tidak memenuhi unsur-unsur kekuatan
(strength), stabilitas (stability) dan kenyamanan layak
pakai (serviceability) yang disyaratkan
Pengertian Umum
KEGAGALAN KONSTRUKSI: adalah suatu kondisi
penyimpangan, kesalahan dan/atau kerusakan hasil
pekerjaan konstruksi yang dapat mengakibatkan
keruntuhan konstruksi
CACAT KONSTRUKSI: Suatu kondisi penyimpangan
atau ketidaksempurnaan hasil dan atau proses
pekerjaan konstruksi yang masih dalam batas
toleransi. Artinya belum atau tidak membahayakan
konstruksi secara keseluruhan
Penyebab Kegagalan Konstruksi
Dapat diprediksi (akibat ulah manusia)
Desain
Perencanaan dan pendetailan
Material
Pekerja atau tenaga ahli
Pengawasan
Tidak dapat diprediksi (alam)
Gempa, Topan, Tsunami, dll
Penyebab Kegagalan Bangunan
Menurut Persatuan Insinyur Indonesia:
Pilihan Lokasi yang berisiko:
Daerah rawan gempa, angin kencang, perbedaan ketinggian tanah,
kondisi tanah labil. Meskipun demikian risiko sebenarnya dapat
diidentifikasi, diperhitungkan, dan diantisipasi.
Ketentuan proyek yang tidak jelas:
akibat tidak terjadinya komunikasi yang baik antara pemilik dan
pelaksana proyek
Kesalahan perencanaan:
akibat gambar dan spesifikasi yang tidak lengkap, pilihan sistem
struktur yang rentan atau detail yang rawan terhadap kerusakan
jangka panjang.
Kesalahan pelaksanaan:
Kesalahan alat, spesifikasi tidak sesuai kontrak.
Penyebab Kegagalan Bangunan
Material tidak bermutu
Kesalahan Pemakaian:
Beban yang tidak sesuai dengan rencana dan fungsi
Ketidak telitian dalam perencanaan
Kesalahan lain-lain di pihak perencana, pelaksana,
pengawas, maupun owner.
Sanksi
UU no 18 tahun 1999 Bab 10 pasal 43
Barang siapa melakukan perencanaan pekerjaan
konstruksi yang tidak memenuhi ketentuan keteknikan
dan mengakibatkan kegagalan pekerjaan konstruksi
atau kegagalan bangunan dikenai pidana paling lama 5
(lima) tahun penjara atau dikenakan denda paling
banyak 10% (sepuluh per seratus) dari nilai kontrak.
Sanksi
Barang siapa yang melakukan pelaksanaan pekerjaan
konstruksi yang bertentangan atau tidak sesuai
dengan ketentuan keteknikan yang telah ditetapkan
dan mengakibatkan kegagalan pekerjaan konstruksi
atau kegagalan bangunan dikenakan pidana paling
lama 5 (lima) tahun penjara atau dikenakan denda
paling banyak 5% (lima per seratus) dari nilai kontrak.
Sanksi
Barang siapa yang melakukan pengawasan
pelaksanaan pekerjaan konstruksi dengan sengaja
memberi kesempatan kepada orang lain yang
melaksanakan pekerjaan konstruksi melakukan
penyimpangan terhadap ketentuan keteknikan dan
menyebabkan timbulnya kegagalan pekerjaan
konstruksi atau kegagalan bangunan dikenai pidana
paling lama 5 (lima) tahun penjara atau dikenakan
denda paling banyak 10% (sepuluh per seratus) dari
nilai kontrak
Sanksi
UU no 2 th 2017
Penilai ahli menjadi yang menetapkan:
Penyebab terjadinya Kegagalan Bangunan
Tingkat keruntuhan dan/atau tidak berfungsinya bangunan
Pihak yang bertanggung jawab atas Kegagalan Bangunan
Sanksi
Kegagalan Bangunan yang disebabkan Penyedia Jasa
Penyedia Jasa wajib mengganti atau
memperbaiki Kegagalan Bangunan tersebut (UUJK
no 2 th 2017 Pasal 63)
Penyedia Jasa wajib bertanggung jawab atas Kegagalan
Bangunan dalam jangka waktu yang ditentukan sesuai
dengan rencana umur konstruksi. (Pasal 65 ayat 1)
Umur konstruksi ditetapkan dalam kontrak atau
paling lama 10 tahun (pasal 65 aat 2)
Setelah jangka waktu ditentukan Pengguna Jasa
bertanggung jawab atas Kegagalan Bangunan yang
terjadi
Fenomena Kegagalan Bangunan
Sesuatu kebiasaan yang tidak terpuji tentang masalah
kegagalan konstruksi di suatu proyek;
pihak-pihak yang terkait selalu ada cara untuk memilih
langkah-langkah mengamankan dan menyelamatkan
orang-orangnya yang terlibat daripada mengamankan
atau menyelesaikan masalah-masalah itu sendiri.