2.1.
PERMEN
Bangunan Gedung.
2.
3.
2.
Laporan Akhir
2-1
2.
3.
4.
5.
2.2.
KERANGKA PIKIR
Kegiatan Pemeriksaan Keandalan dan Kelaikan Bangunan Gedung merupakan
salah satu pekerjaan yang harus dilaksanakan berdasarkan metode dan pendekatan
teknis yang tepat dan sesuai dengan standard an aturan yang ada. Pendekatan teknis
dan metodologi memegang peran penting dan utama untuk terlaksananya sebuah output
yang dapat dipertanggungjawabkan. Dalam hal ini pendekatan teknis (technical
Laporan Akhir
2-2
Laporan Akhir
2-3
REKOMENDASI PERMASALAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN
LAPORAN AKHIR
LAPORAN ANTARA
Gambar 2-1 diagram alur pikir proses kegiatan pemeriksaan keandalan dan kelaikan bangunan gedung
Laporan Akhir
2-4
Tahap Persiapan
Sebelum proses pemeriksaan dilaksanakan, akan diakukan persiapan hal-hal
berikut :
a. Survei awal untuk melihat kondisi awal bangunan gedung yang akan
dilakukan pemeriksaan keandalannya dan pengumpulan data berupa
gambar as built drawings dan data umum bangunan gedung, seperti:
-
Gambar IMB.
b. Konsolidasi satu tim tenaga terlatih yang dipimpin oleh seorang koordinator
sesuai
yang
dibantu
oleh
beberapa
tim
ahli
dalam
jumlah
dan
Laporan Akhir
2-5
b. Data Penunjang
i. Tahun Pembangunan
ii. Sejarah kepemilikan, kerusakan, dan fungsi bangunan gedung
iii. Perencana
iv. Kontraktor
v. Pengawas
vi. Gambar Bangunan
vii. Nomor IMB (Ijin Membangun Bangunan)
c. Data Arsitektur
Pemeriksaan arsitektur dibatasi pada finishing bangunan baik yang berada pada
bagian dalam bangunan gedung, maupun yang berada pada bagian luar bangunan
gedung, mencakup:
i. Fungsi bangunan gedung terhadap kesesuaian peruntukan lahan.
ii. Interior, antara lain: finishing lantai/selubung bangunan, dinding,pintu, jendela,
plafon, kaca, dan mebel terpasang.
iii. Eksterior, antara lain: finishing dinding, lantai, pagar, dan lingkungan penduduk.
d. Data Struktur
Pemeriksaan dilakukan terhadap
-
sistem struktur (bearing wall, shear wall, rigid frames, rangka kombinasi, rangka
tabung dalam tabung dan rangka campuran)
Bahan Struktur (kayu, pasangan batu, pasangan bata, beton bertulang, beton
precast, prestressed, baja, komposit, dll)
Keselamatan Struktur
Harus menjamin terciptanya kondisi aman dan tercegahnya kondisi berbahaya
serta timbulnya bencana yang dapat diakibatkan oleh:
Laporan Akhir
2-6
e. Data Utilitas
Pemeriksaan dilakukan terhadap
o
Sistem transportasi vertikal lift (konstruksi lift, panel inspeksi, panel operator,
motor penggerak).
Sistem instalasi plumbing (sumber air bersih, penampungan dan distribusi air
bersih, air kotor dan limbah, air hujan, dan drainase ke lingkungan).
Laporan Akhir
2-7
area parkir, pintu, ramp, tangga, lift, escalator, toilet, pancuran/ shower, wastafel,
telepon, perlengkapan dan peralatan control, perabot, rambu, marka.
B.
C.
Pemeriksaan
Keandalan
Bangunan
Gedung
dilaksanakan
dalam
beberapa tahap. Pada tahap awal berupa pengumpulan data primer dan sekunder
baik berupa data gambar bangunan dan wawancara dengan pemilik atau pengguna
bangunan, serta observasi visual di lapangan untuk mengidentifikasi kondisi
bangunan gedung. Apabila didapatkan temuan permasalahan yang kiranya perlu
dibuktikan dan diuji kembali, baik permasalahan dari aspek arsitektural, struktural,
mekanikal elektrikal maupun aksesibilitas, maka akan dilakukan pengecekan,
Laporan Akhir
2-8
E.
menganalisis
guna
memperoleh
temuan-temuan
dilapangan.
Teknik
Laporan Akhir
2-9
d.
2. Data Sekunder
a. Dengan melakukan studi pustaka contoh kajian teoritis.
b. Mengkopi dan mempelajari peraturan-peraturan yang terkait.
c.
Laporan Akhir
2-10
Laporan Akhir
2-11
Laporan Akhir
2-12
Ventilasi alami pada suatu ruangan dapat berasal dari kisi kisi pada
pintu dan jendela, bukaan permanen, pintu ventilasi atau sarana lainnya
dari ruangan yang bersebelahan.
Ventilasi mekanik atau buatan harus memenuhi ketentuan:
Gas buang mobil pada setiap lantai ruang parker bawah tanah tidak
boleh mencemari udara bersih pada lantai lainnya.
Aspek-aspeknya meliputi :
-
Persyaratan ventilasi.
Laporan Akhir
2-13
mudah
dalam
pengoperasian
dan
pemeliharaannya,
tidak
Laporan Akhir
2-14
Bila belum tersedia jaringan drainase kota ataupun sebab sebab lain
yang dapat diterima, maka harus dilakukan cara cara lain yang
dibenarkan oleh instansi yang berwenang.
Aspek-aspeknya meliputi :
-
Menjamin
kesehatan,
keselamatan
pengguna
gedung
dan
tidak
Menjamin
ketahanan
bahan
bangunan
terhadap
kerusakan
yang
Laporan Akhir
2-15
- Persyaratan kebisingan.
2.3.
Laporan Akhir
2-16
yang
Sifat
Penyusunan Ruang
Hubungan
Kelompok
Ruang
Plesteran lantai
b.
c.
Pelapis dinding
d.
Pintu / jendela
e.
Laporan Akhir
2-17
Kelembaban udara.
d. Kecepatan udara.
e. Faktor-faktor pemakaian dan kontrol.
3) Akustik (acoustic performance)
a. Sumber bising (noise source).
b. Jalur rambat suara (sound path).
c.
Warna
Material pollutant.
d. Energy pollutant.
e. Faktor-faktor pemakaian dan kontrol.
Tabel 2-1. Batas-batas penerimaan (limit of acceptability)
Parameter
Sub parameter
Persyaratan
Spasial
Luas ruang
Termal
Suhu
Kelembaban Pergerakan
udara
18o 28o C
40% - 60%
0,15-0,25 m/detik
Akustik
SoundPressurelevel(SPL)
< 85 dB (A)
Visual
Tingkat pencahayaan
Laporan Akhir
Peraturan
Kep Menkes RI
no.1405/Menkes/SK/XI/
2002
2-18
Tingkat Karbondioksida
Debu
1000 ppm
mg/m3
0,15
Penutup atap
ii.
Warna
Sebagai bangunan gedung yang memiliki fungsi sebagai bangunan rumah
sakit, bangunan perkantoran, bangunan olah raga maka pemilihan warna
untuk ruang-ruang dalam bangunan akan sangat berpengaruh terhadap
penciptaan suasana ruang, terutama yang berkaitan dengan psikis pemakai
bangunan.
Pemilihan warna dapat berupa warna penerangan buatan yang digunakan
maupun warna yang dipakai sebagai bahan pelengkap ruangan seperti bahan
penutup dinding, furniture, bahan dekoratif ruangan dan sebagainya.
Penyelesaian warna pada masing-masing banguna, baik untuk eksterior
ataupun interior menggunakan warna-warna cerah. Kondisi ini telah sesuai dan
sangat mendukung fungsi ataupun jenis kegiatan yang berlangsung, sehingga
Laporan Akhir
2-19
Penghawaan
Suhu yang nyaman dan optimum untuk suatu ruang adalah 22
25 C dengan kelembaban 40 % - 60 %.Penyimpangan dari standard tersebut
akan mempengaruhi kelangsungan aktivitas dalam ruang, penyimpangan ini
dapat menimbulkan kelelahan, kegerahan, dsb. Oleh sebab itu perlu dipikirkan
mengenai pemecahan untuk memperoleh suhu dan kelembaban yang
sesuai
dengan
standard
sehingga
ruang
menjadi
nyaman.
c.
Penerangan
Laporan Akhir
2-20
Penerangan alami
Penerangan alami pada siang hari dapat dimanfaatkan untuk ruangruang yang langsung berhubungan dengan luar. Penerangan alam ini
memiliki jarak jangka mencapai 6 kali tinggi bukaan sedangkan
selebihnya dapat diupayakan penerangan buatan.
b)
Penerangan buatan
Sebagai bangunan perkantoran, pengadaan penerangan buatan disesuaikan
dengan
aktivitas
dan
fungsi
masing-masing
ruang,
yaitu
Laporan Akhir
2-21
Suara / Akustik
Untuk memperoleh kenikmatan suara/akustik terutama pada ruangruang yang memeriukan persyaratan akustik tertentu, maka perlu diketahui
adanya sumber bunyi yang dalam hal ini dapat dibedakan menjadi :
Sumber bunyi yang berasal dari dalam bangunan seperti : suara yang
ditimbulkan oleh kegiatan manusia dan peralatan di dalamnya.
Sumber bunyi dari luar bangunan, seperti suara yang ditimbulkan oleh lalu
lintas dari jalan sekitar bangunan.
Untuk mengatasi menjalarnya bunyi, salah satu yang dapat dilakukan
No.
1
Laporan Akhir
2-22
Penyusunan instrumen
sederhana
Evaluasi
Laporan Akhir
2-23
Keterangan:
Sound level meter LUTRON SL-4012 untuk mengukur tingkat kebisingan
Anemometer probe YK-200PAL-LUTRON + Intelligent Thermometer YK-2001TM untuk
mengukur laju kecepatan udara.
Light level meter LUTRON YK-200PLX untuk mengukur tingkat pencahayaan.
Distance meter - DISTO untuk mengukur jarak, lugs dan volume ruang
1)
2)
3)
4)
5)
6)
Batasan (limitation)
b. Pemeriksaan (Inspection)
Laporan Akhir
2-24
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
c.
2)
Detail properti
3)
4)
Detail pemeriksaan
Tanggal pemeriksaan
5)
Observasi
6)
Item-item penting
7)
Kesimpulan
Laporan Akhir
2-25
Ekonomis
b.
KRITERIA DESAIN
Momen
Geser
Gaya aksial
Geometri
Penulangan
Laporan Akhir
2-26
Ketidakstabilan struktur
fatigue
Pengurangan
perhitungan
pada
pengaruh
beban
karena
penyederhanaan perhitungan
Laporan Akhir
2-27
Workmanship
Tingkat pengawasan
mengantisipasi
kemungkinan
lebih
rendahnya
resistensi
ORn;
Laporan Akhir
2-28
atau
U = 0,9 D + 1,3 W
dan gaya aksial) dihitung berdasarkan kombinasi beban terfaktor U diatas. Kuat
perlu atau pengaruhpengaruh beban terfaktor tersebut ditulis dengan simbolsimbol M, V, T, dan u, dimana subscript u menunjukkan bahwa nilai-nilai M, V, T
dan u tersebut didapat dari beban terfaktor U.
IV. Investigasi Penanganan Struktur Gedung Yang Mengalami RetakRetak Dan Penurunan
Penyelidikan terhadap Bangunan Gedung dilakukan untuk mengetahui
Kelayakan dan Keamanan Bangunan dan segi kekuatan strukturnya. Penyelidikan
yang akan dilakukan meliputi penyelidikan lapangan can laboratonium. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui Kelayakan dan Keamanan bangunan struktur
eksisting. Disamping itu, penyelidikan ini juga diharapkan dapat memberikan
rekomendasi tentang metoda perbaikan atau perkuatan bilamana diperlukan.
Sebagai
tahapan
pertama
sebelum
dilakukannya
analisis
faktor
Laporan Akhir
2-29
serangkaian
pengujian
yang
sifatnya
tidak
merusak
dengan
Laporan Akhir
2-30
survai/Pemerik
sawn
Global
Pemeriksaan
Detail
Tujuan
Kesimpulan
dan Saran
Laporan Akhir
Keluaran Laporan
a
b.
c.
d.
e.
f.
Analisis Kondisi
eksisting
Struktur
3.
a.
b.
c.
a. Analisis struktur
b. Analisis pondasi
2-31
a. Peta kerusakan
b. Kondisi geometri aktual struktun
c. Dokumentasi
4). Sarat untuk proses jual-beli atau asuransi suatu struktur bangunan.
Untuk hal ini biasanya cukup dilakukan penyelidikan secara visual kecuali
jika ada tanda-tanda yang mencurigakan pada struktur.
Laporan Akhir
2-32
kemampuannya
sudah
berkurang,
maka
perlu
ditentukan
untuk
memodifikasi
struktur
sehingga
sesuai
dengan
utama penilaian
struktur
adalah
untuk
rnendapatkan
gambaran yang realistik mengenai kondisi struktur yang sedang dikaji. Halhal yang dinilai diantaranya adalah kapasitas pembebanan struktur,
kemampuan layanan dan durabilitas.
Prosedur penilaian dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan teknis
pada pekerjaan penilaian yang sedang dilakukan, Secara umum, ada enam
tahapan utama yang harus dilalui (lihat Tabel)
Laporan Akhir
2-33
Tujuan
Studi awal
Aktivitas
Mengumpulkan/mereveiw data
skunder
Untuk mengkonfirmasi kualitas material yang
seperti as built drawing, data
digunakan atau data-data penting lainnya
material,
yangberkaitan dengan struktur yang sedang dikaji laporan
perhitungan/Desain.
konstruksi dll.
Site observations.
Pemeriksaan visual
Pengambilan Dokumen video
Untuk memahami karakteristik struktur, memilih
Pengukuran geometry, defleksi,
area yang akan diperiksa secara detail dan
dan kerusakan lainnya
menentukan teknik pengujian yang cocok/optimal
Pengujian NDT terbatas
Pengambilan Sampel
Survei
Pemeriksaan
Global
Pemeriksaan
Detai
Uji beban
Pengujian NDT yang efektif
pengujian fisik kimiawi
Plot
Analisis stasistik
Analisis struktur
Untuk menilai kinerja struktur eksisting saat ini
Analisis kerusakan dengan
dan yang akan datang dan membandingkannya
bantuan
dengan persyaratan yang ada
pengalaman sebelumnya
Untuk menentukan aksi selanjutnya yang
diperlukan seperti
perbaikan/perkuatan,
treatment untuk pencegahan, demolisi atau
survey lanjut yang lebih
pemeriksaan/pengujian
material/struktur
beton
bertulang
eksisting.
c.
yang
struktur
mendalam
biasanya
mengenal
bertujuan
kondisi
untuk
mendapatkan
rnaterial/struktur
dalam
Mendiagnosa penyebabnya
Laporan Akhir
2-34
layanan
(serviceability)
komponen
sruktur
(seperti
tingkat
material(seperi
pelapukan
beton)
tingkat
Laporan Akhir
2-35
dapat
membedakan
jenisjenis
retak
tersebut
beserta
Laporan Akhir
2-36
Gejala
Penyebab
Retak
Defisiensi struktur
Pengelupasa
n
X
Korosi Tulangan
Pengikisan
Segera
X
Serangan Kimiawi
Kebakaran
Reaksi Internal
Pengaruh Suhu
Susut
Rangkak
Kerusakan Fisik
Lama
X
X
x
x
x
x
x
x
Waktu pengerjaan
cepat
can
murah.
Namun,
tingkat
kesulitan
dalam
Laporan Akhir
2-37
bahwa
biasanya
tingkat
akurasi
hasil
pengukuran
pada
ilustrasi
diatas,
dapat
dilakukan
penggabungan
Laporan Akhir
2-38
Kalibrasi
Analisis Perhitungan
Laporan Akhir
2-39
Metoda Pengujian
"Schmidt rebound hammer" (Gambar 4.5). Alat ini sangat berguna untuk
mengetahui
keseragaman
kesederhanaannya,
material
pengujian
beton
deangan
pada
menggunakan
struktur.
Karena
alat
dapat
ini
Laporan Akhir
2-40
Laporan Akhir
2-41
Murah
Tidak merusak
Kekuranqan :
Hasil
pengujian
dipengaruhi
oleh
kerataan/kehalusan
permukaan.
2). Kalibrasi
Seperti yang disebutkan sebelumnya. banyak sekali variabel yang
berpengaruh terhadap basil pengukuran dengan menggunakan "Schmidt
Rebound Hammer". Oleb karena itu sangat sulit untuk mendapakan diagram
kalibrasi yang bersifat umum yang dapat menghubungkan parameter
tegangan heton sebagai fungsi nilai Skala pemantulan "rebound hammer"
dan dapat diaplikasikan untuk sembarang beton. Jadi dengan kata lain
diagram Kalibrasi sebaiknya berbeda untuk setiap jenis campuran beton yang
Laporan Akhir
2-42
>40
30-40
Cukup Baik
20-30
Kurang Baik
<20
Laporan Akhir
2-43
longitudinal
merupakan
gelombang
yang
mempunyai
kecepatan tinggi dan yang memberikan banyak informasi mengenai sifatsifat fisik bahan padat yang dilaluinya. Dari teori fisika diketahui bahwa
Laporan Akhir
2-44
posisi
transducer
enerima.
sedang
posisi
transducer
pengukuran
kemudian
diplot
pads
grafik
yang
Laporan Akhir
2-45
disebutkan
sebelumnya,
pengukuran
dengan
Laporan Akhir
2-46
Laporan Akhir
2-47
gambar 2-12. Kondisi-kondisi yang Berpengaruh terhadap Rambatan Gelombang di Dalam Beton
5). Aplikasi
Banyak aplikasi yang dapat dilakukan dengan alat ukur ultrasonik
terutama
yang
berkaitan
dengan
pemeriksaan
retak/kerusakan,
diantarnya:
Memeriksa keseragaman kualitas bahan
Mendeteksi retak-retak dan honeycombing.
Laporan Akhir
2-48
ketebalan
beton
yang
sudah
lapuk
dibawah
ada
Laporan Akhir
>4
Baik
3-4
Cukup Baik
<3
Kurang Baik
2-49
Laporan Akhir
2-50
berikut ini:
Perhitungan
analitis
tidak
memungkinkan
untuk
dilakukan
karena
dialami
bagian-bagianstruktur,
akibat
kebakaran,
gempa,
Laporan Akhir
2-51
berdasarkan
pengukuran
lendutan
yang
terjadi.
Selain
itu
bagian
struktur
mempertimbangkan:
- permasalahan yang ada
- tingkat keutamaan bagian struktur yang akan diuji
- kemudahan pelaksanaan
Bagian struktur yang akan memikul bagian struktur yang akan
diuji dan beban ujinya juga harus pertimbangkan/dilihat apakah
Laporan Akhir
2-52
pengujian
harus
direncanakan
sedemikian
rupa
D=beban mati
L=benda hidup (termasuk faktor reduksinya)
Beban mati harus diaplikasikan selama 48 jam sebelum 'load
Laporan Akhir
2-53
persyaratan
keamanan
yang
telah
ditetapkan
dalam
peraturan-peraturan bangunan.
(b) Teknik Pembebanan
diantaranya
air,
bata/batako,
kantong
semen/pasir.
beban
yang
dibutuhkan,
ketersediaan,
dan
kemudahan
pemindahannya.
(c) Pengukuran
berwarna
(diujung
garis-garis
retak
tersebut
kemudian
strain gage.
3)
Laporan Akhir
2-54
pintu,
kabel
dan
panel
listrik,
rel,
alat
Laporan Akhir
2-55
Tabel 2-8
Klasifikasi penggunaan lift
Lift khusus
Tinggi gedung
Kecepatan lift
Jenis gedung
Kecepatan lift
4 - 10 lantai
Rumah sakit
10 - 15 lantai
Rumah tinggal
15 - 20 lantai
Lift barang
20 - 50 lantai
2-3 lantai
0.5
> 50 lantai
4-5 lantai
0.8 m/det
m/det
kran air
Laporan Akhir
2-56
Pengumpulan Data
a. Observasi
Obeservasi adalah pengamatan visual yang dilakukan dengan survey
lapangan
pada
mendapatkan
objek
gambaran
yang
diteliti.
secara
Observasi
langsung
ini
objek
diperlukan
yang
dan
untuk
untuk
Laporan Akhir
2-57
Parameter
Tegangan Listrik
Frekuensi
Total Harmonic Distorsion
Pf dan cos
5
6
Voltage unbalanced
Current unbalanced
Resistansi pentanahan
Resistansi isolasi
7
8
Laporan Akhir
Keteransan
max 5 % min 10 %
Untuk saluran fasa
Untuk saluran netral
Sifat lagging
< 5%
< 5%
< ion
~
2-58
penilaian
Sarana
Sanitasi
bangunan
meliputi
beberapa
a.
a.
b.
Drainase gedung
c.
d.
Laporan Akhir
2-59
Surat
Keputusan
No.907/Menkes/SK/VII/2002,
Menteri
sehingga
tidak
Kesehatan
membahayakan
RI
tingkat
kesehatan manusia.
Batasan-batasan air yang bersih dan aman antara lain
1.
2.
3.
4.
5.
Memenuhi
standar
minimal
yang
ditentukan
oleh
WHO
atau
Laporan Akhir
2-60
b.
Drainase Gedung
Bangunan yang dilengkapi dengan sistem plambing harus dilengkapi
degan sistem drainase untuk pembuangan air hujan yang berasa) dari atap
maupun jalur terbuka yang mengalirkan air. Air hujan yang dibawa dalam
sistem plambing ini harus disalurkan ke dalam lokasi pembuangan untuk air
hujan. Hal ini karena tidak boleh air hujan disalurkan ke dalam sistem
plambing air buangan yang hanya bertujuan untuk menyalurkan air
buangan saja atau disalurkan ke suatu tempat sehingga air hujan tersebut
akin mengalir ke jalan umum, menyebabkan erosi atau genangan air. Bila
terdapat sistem plambing air buangan dan air hujan dalam satu gedung
maka tidak dianjurkan untuk digabungkan kecuali hanya pada lantai paling
bawah saja. Sistem plambing air hujan yang digabung dengan air buangan
pada lantai terbawah harus dilengkapi dengan perangkap untuk mencegah
keluarnya gas dan bau tidak enak dari sistem tersebut.
Setiap gedung yang direncanakan/dibangun harus mempunyai
Laporan Akhir
2-61
Sistem Gravitasi : yaitu melalui pipa dari atap dan balkon menuju lantai
dasar dan dialirkan langsung ke saluran kota
2.
Laporan Akhir
2-62
2). Air limbah Industri : berasal dari kegiatan industri, seperti pabrik tekstil,
pabrik pangan, industri kima, dll.
3). Air limbah limpasan hujan : berasal dari air hujan yang melimpas di atas
permukaan tanah dan meresap ke dalam tanah.
Pada umumnya air limbah mengandung bahan-bahan atau zat - zat
yang
dapat
membahayakan
kesehatan
manusia
serta
mengganggu
Laporan Akhir
2-63
Laporan Akhir
2-64
merupakan
sisa
hasil
kegiatan
manusia,
yang
Laporan Akhir
2-65
Laporan Akhir
2-66
Formulir pemeriksaan
2)
2)
Sanitarian Kit
3)
c. Analisis Data
Metode analisis yang digunakan untuk sampel air mengacu pada
Keputusan Gubernur KDH Tingkat I Jawa Tengah Nomor: 660.1/26/1990
tentang Baku Mutu Lingkungan di Provinsi Jawa Tengah. Analisis aspek
sanitasi mengacu pada KepMenkes No. 288/Menkes/SK/III/2003 tentang
Pedoman Penyehatan Sarana dan Bangunan Umum.
Laporan Akhir
2-67