A. DATA BANGUNAN
Nama : Pembangunan Gudang
Lokasi : TARIK KOLOT Kab. Bogor
Fungsi Bangunan : Bangunan Gudang Distribusi
1
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
Bangunan ini Secara Umum akan dilengkapi dengan Sistem M & E sbb:
a. Ventilasi terdiri dari system distribusi Udara Segar dan system
Pembuangan Udara panas, sedangkan Air Conditioning terdiri dari AC
split dan cassete
b. Plumbing/ hidrolik terdiri dari Air Bersih, Air Kotoran, Air Kotor Kimia,
dan Air Hujan
c. Sistem listrik yang mempunyai sumber daya listrik dari PLN dan Diesel
Generating set sebagai sumber emergency, distribusi daya, penerangan,
kotak kontak biasa dan tenaga, penangkal petir dan grounding
BAB V PAsal 5.8 Tentang Ventilasi Mekanik dan system Pengendali Asap
SNI 03 – 6572 – 2001, Tentang Tata cara Perencanaan Sitem Ventilasi dan
Pengkondisian Udara pada bangunan gedung
SNI 03 – 6571 – 2001 Tentang Sitem Pengendali asap kebakaran pada bangunan
gedung
Pasal 5 : Sistem Pengendali asap dan penerapannya
Pasal 5.3 : Sistem presurasi tangga kebakaran
SNI 03 – 6390 – 2011 konversi Energi system Tata udara
SNI 03 – 6389 – 2011 konversi energy Selubung bangunan pada bangunan
gedung
5
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
LAPORAN PERENCANAAN
SISTEM ELEKTRIKAL
PERENCANA :
Disiapkan Untuk:
6
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
7
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
BAB 2
( LAK )
2.1 PENDAHULUAN
Dalam laporan perencanaan ini kegiatan yang akan di lakukan adalah ,pembangunan gudang
distribusi produkbarang jadi hasil produksi, untuk di distribusikan ke setiap outlet atau agen ,
perihal yang harus dilakuan agar nanti maksud dan tujuan di bangunnya Gudang Distribusi ini
sesuai dengan Perencanaan yang dilakukan adalah sebagai upaya penyediaan saranan untuk
kegiatan pembangunan Gudang distribusi ini dengan berbagai fasilitas pendukung yang di
perlukan Gudang distribusi untuk suatu Khusus dalam hal kegiatan perencanaan bidang system
listrik arus kuat yang akan di lakukan nanti akan terdiri dari penyediaan daya listrik yang
kontinyunitasnya terjamin, instalasi listrik yang baik dan handal yang akan di gunakan untuk
lampu penerangan, peralatan elektro atau pun mekanis, peratan instalasi perlawanan kebakaran
dan lain lain
Lokasi Banguanan proyek ini berada di Desa Tarik Kolot Kab. Bogor profinsi Jawa barat
Laporan Perencanaan ini di buat dan dipersiapkan Untuk mendapat penilaian dari Badan
Terpadu Satu Pintu (BPTSP) Kabupaten Bogor
8
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
2.2 DATA BANGUNAN
9
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
2.3. LINGKUP PERENCANAAN ELEKTRIKAL
a. Kabel TR
b. Panel Distribusi Utama TR lengkap dengan Proteksinya
c. Panel Distribusi perbangunan
a. Penerangan dalam dan Luar gedung
b. Kotak Kontak biasa dan Khusus
E. Instalasi kabel Tahan Api Untuk semua system Emergensi dan evakuasi
1. Sumber Daya Listrik : Sumber daya Listrik Dari PLN dengan Kapasitas 33 Kva
menjadi Tegangan Rendah 380/230 V, dengan system 3 phasa mengunakan
sambungan daya terpakai masing 100% sebesar 33 Kva. Di perhitungkan dari beban
total terpasang adalah 38,6 kva beban terpakai Total (60%) yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan operasional Gudang
2. Tegangan System Distribusi Tenaga Listrik ke titik beban 380/220 Volt 50 Hz
3. Sumber cadangan Daya Penggantian Khusus (CDPK) dari Diesel Generating Set
dengan kapasitas 33 Kva 380/230Volt , 50 Hz
4. Penerangan Darurat Dengan Baterai
Fungsi dari penerangan darurat ini adalah sebagai penerangan sementar pada
saat diesel Genetaring set belum dapat mensuply daya listrik, ketika terjadi
gangguan pada jaringan Sumber listrik dari PLN
Penerangan Darurat ini sangat penting terutama pada area pabrik, yang dapat
mencegah kepanika dan bisa di fungsikan sebagai sebagai penerangan tanda
arah jalan keluar atau EXIT
Sebagai Sumber Listriknya, di pergunakan Nicad baterai yang di lengkapi
dengan pengisian
10
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
Penerangan darurat di pasang pada lokasi – lokasi tertentu, antara lain:
o Pintu Keluar
o Gang Koridor
o Ruang Panel
o Ruang Kontrol
o Ruang Mesin
5. Sumber Utama di ambil dari GArdu distribusi PLN yang kemudian di
distribusikan ke panel Sub distribusi yang melayani panel panel beban tiap
bangunan
11
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
7. Pemeriksaan Warna : 750 Luk
8. M & E Room : 150 – 200 Luk
9. Parking Area : 50 – 100 Luk
10. Toilet : 150 – 200 Luk
11. Musholah : 200 Luk
12. Lampu darurat : 20 % dari Total Kebutuhan Lumen
Refrensi dan Standar yang akan di pakai Sebagai acuan atau dasar dalam
perencanaan instalasi system Listrik arus Kuat pada bangunan ini adalah :
2.5.4 SNI 03-7015-2004, Tentang system proteksi Petir pada Bangunan Gedung
2.5.5 Petunjuk dan pengarah yang merupakan kebutuhan dan kerangka acuan dari
pihak pemilik dan pemakai bangunan
2.5.6 Buku – Buku, Brosur dan Penjelasan – penjelasan lain yang dikeluarkan
oleh pihak pabrik pelaralatan – pelaralatan elektro mekannis yang akan di
pakai
2.5.7 Refrensi dari pekerjaan yang sejenis sebagai bahan pembanding terhadap
perencanaan yang akan dilakukan
12
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
2. Daya PLN yang menuju ke panel Distribusi tegangan Rendah di back up oleh
CDPK (Genset) sebagai daya cadangan yang bekerja secara interlock dengan
kapasitas 60Kva Kapasitas Back up 100%
3. Didalam system pembagian beban sebagai berikut :
C. Sistem Penangkal Petir Yang akan digunakan adalah jenis Radius dengan
perhitungan yang sesuai denga refrensi pabrikan
- Pengelompokan Pemakai
- Prioritas pemakai
- Kebutuhan daya listrik
- System suplai daya listrik
- Rencana pengembangan
- System pengontrolan pemakaian daya listrik
13
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
1. Besarnya kebutuhan daya listrik di tentukan berdasarkan data – data beban
listrik yang terpasang, baik pada setiap bangunan maupun yang terpusat pada
bangunan tertentu
2. Berdasarakan besarnya kebutuhan daya tersebut, Maka dapat di tentukan :
3. Kapasitas Diesel Generator set Sebagai Sumber Back Up dalam keadaan
Darurat, Yaitu 50 Kva Silen Prime Rating
1. Jenis dan ukuran penampang kabel terdapat pada Gambar system wiring
2. Kapasitas penyambungan daya listrik dari PLN sebesar 33Kva
1. Kabel TR
Tegangan Kerja : 600 – 1000 Volt
Isolasi jenis : PVC
Konduktor : Tembaga
Temperatur Maksimal : 70ºC
Standar : SNI, SPLN, SII, IEC
Jenis : NYFGBY, NYY,NYM,NYYHY,AWG
2. Panel TR
Tegangan Kerja : 230 / 380 V AC, 50 Hz
IP : 54
Form : Form 2B
Standar : IEC, SNI
3. Kabel Tahan Api
Tegangan Kerja : 600 – 1000 Volt
Isoalsi : Mineral Sheet
Konduktor : Tembaga
Temperatur maksimum :750ºC
Standar : IEC, SNI
14
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
Jenis : FRC
4. Penangkal Petir
Type : Radius 85 (NFC 17 -102 )
2.9 Lampiran
1. Sistem Elektrikal
2. Tabel Beban Listrik
3. Kemampuan Hantar Arus
4. Kuat penerangan
5. Susut Tegangan
6. Arus Hubung Singkat
7. Level Proteksi dan jarak sambaran petir
8. Kapasitor Bank
15
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
LAMPIRAN 1
SISTEM KELISTRIKAN
16
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
LAMPIRAN 3
17
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
I = 33.384/(√ 3 x 380 x 0,8)
= 63,47Amper
K1 = 0,94 (dalam rak kabel )
K2 = 0,87 (Pada temperatur 40ºC)
K3 = 1 ( 1 Sirkit Menuju panel TM)
K = 0,92 x 0,87 x 1
= 0,8
I' = 63/ 0,8
= 78,75. Amper (KHA minimal)
Kabel yang di gunakan= 4 X 25 mm²)
c. Dari Panel PUTR ke Panel SDP GUDANG BARU/2
Panel SDP GUDANG BARU= 12.640 Watt
I = 12,640 /(√ 3 x 380 x 0,8)
= 24 Amper
K1 = 0,94 (dalam rak kabel )
K2 = 0,87 (Pada temperatur 40ºC)
K3 = 1 ( 1 Sirkit Menuju panel TM)
K = 0,92 x 0,87 x 1
= 0,8
I' = 24 / 0,8
= 30 Amper (KHA minimal)
Kabel yang di gunakan= 4 x 6 mm²
18
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
LAMPIRAN 4
CONTOH PERHITUNGAN KUAT PENERANGAN
E x L x W
N=
Ø x LLF x CU x n
Dimana :
N = jumlah titik lampu
L = Panjang Ruang(Meter)
N = 200 x 84 x 32
20.000 x 0,7 x 65% x1
= 537600
9100
= 60 titik
19
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
20
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
LAMPIRAN 5
CONTOH PERHITUNGAN DROP TEGANGAN
P
Iʙ = √3 . V .Cosҩ
∆V
∆V% = V x 100%
∆V = Drop Tegangan
b = adalah koefisien sama dengan 1 untuk sirkit trifase
V = Tegangan kerja 3 phasa (380 V )
P = Besar Beban
Cosҩ = 0,8
Sinҩ = 0,6
21
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
22
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
LAMPIRAN 6
CONTOH PERHITUNGAN ARUS HUBUNG PENDEK (SHORT CIRCUIT)
Perhitungan arus hubung pendek memerlukan data data dari seluruh system yang akan
beropersasi antara lain:
- Daya hubung pendek di jaringan tegangan menengah PPLN
- Daya atau kapasitas transformator step down dengan semua data – data yang mengikut
- Data mengenao penghantar atau kabel yang akan dipakai baik mengenai dimensi maupun
panjangnya
Arus hubung pendek yang akan di tentukan antara lain adalah di up system networking
terminasi panel distribusi tegangan rendah (PDTR) dan beberapa terminasai panel – panel
beban, perhitungan yang di gunakan metode MVA
1. Rumus dan Notasi
Perhitungan Short Circuit pada Trafo:
- MVAsc Jaringan Up strean (PLN) = 500 MVA MVA
Pt [ MVA ] x 100
- MVAsc Transformator = MVA
Zsc [ %]
KV ²
- MVAsc Penghantar = Zk MVA
MVAsc−1 x MVASC −2
- Psc. 1-2 = MVAsc−1+ MVAsc−2 MVA
Psc .1−2
- Isc = KA
√3 x KV
Dimana :
Pt = Daya transformer
Zsc = Impedansi hubung pendek transformator [%]
KV = Voltase line ke line yang diterapkan [KV]
Psc 1-2 = Daya Hubung Pendek [MVA]
Isc = Arus hubung pendek [KA]
Xk = Reaktansi kabel Line ke netral [Ω]
23
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
zk = Impedansi kabel Line ke Netral [Ω]
MVAsc = Daya hubung pendek [MVA]
3. SKEMA
P.PLN
MDP
MVAsc 1
MVAsc 2
SDP
LOAD
3. SKOP PERHITUNGAN
Panel Meter – MDP – SDP.
MVAsc−1 x MVAsc−2
- Psc = MVAsc−1+ MVAsc−2
= 500 x 1,25
500 + 1,25
Psc
- Isc =
√ 3. E
2,5
= √3 .0,38 = 0,5 KA
2. Gangguan di PUTR
MVAsc−1 x MVAsc−2
- Psc = MVAsc−1+ MVAsc−2
= 2,5 x 15,6
2,5 + 15,6
= 31,2 MVA
Psc
- Isc =
√ 3. E
31,2
= √3 .0,38 = 6,8 KA
MVAsc−1 x MVAsc−2
- Psc = MVAsc−1+ MVAsc−2
= 31,2 x 0,4
31,2+ 0,4
= 0,3 MVA
25
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
Psc
- Isc =
√ 3. E
0,3
= √3 .0,38 = 0,08KA
LAMPIRAN 7
Penangkal Petir dan Grounding
A. Standard, Peraturan proteksi petir dan grounding
PUIL 2011
SNI 0225:2011/Amd1.2013
SNI 03 – 7015 – 2004
NF C 17-102 juli 1995
Konduktor proteksi dan ikatan fungsional harus dihubungkan secara individu ke terminal
pembumian utama sedemikian sehingga jika salah satu konduktor terdiskoneksi,
hubungan semua konduktor lain masih aman.
26
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
27
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
untuk bangunan gudang tersebut setelah di perhitungkan dengan table di atas adalah:
1. Indek A = 3
2. Indek B = 0
3. Indek C = 3
4. Indek D = 1
5. Indek E = 7
Total Indek adalah : 14 ( jadi masuk Katagori sangat perlu)
Perkiraan sambaran petir R = 14, berdasarkan pedoman Perencanan Penangkal Petir nilai
tersebut menunjukan gedung gudang memiliki bahaya sambaran petir sangat besar, sehingga
sangat perlu adanya sistem penangkal petir.
Perhitungan tingkat proteksi perhitungan tingkat proteksi ditentukan dengan Standar
Nasional Indonesia (SNI) 03-7014.1-2004 dengan menggunakan data hari guruh, data ukuran
bangunan/daerah, area proteksi, frekuensi sambaran langsung setempat (Nd), dan frekuensi
sambaran tahunan (Nc) yang diperbolehkan pada struktur, dengan terlebih dahulu
menghitung kerapatan sambaran ke tanah (Ng).
Penangkal Petir dan Grounding
0.1. Konsep pemilihan sistem penangkal petir menggunakan ELS
Konsep pemilihan sistem penangkal petir menggunakan ELS didasarkan pada
beberapa hal, diantaranya :
a. Dimensi dan lokasi bangunan gedung
- Panjang ( a ) = 161 m
- Lebar (b) = 83 m
- Tinggi ( h ) = 10 m
- Lokasi = Gbm lifestyle, BOGOR
b. Kelas Bangunan = Bangunan Komersial
28
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
c. Jumlah hari guruh rata-rata pertahun (Berdasarkan data dari BMG tahun 1999, pada
SNI 03-7015-2004)
- Hari guruh rata-rata pertahun (Td) = 201
- IKL = 55,15
- Tingkat Kerawanan Petir = Tinggi
- Frekuensi sambaran petir tahunan = 10 ¯4/ tahun (Nc)
Perhitungan penentuan kebutuhan bangunan akan proteksi petir berdasarkan
peraturan umum instalasi penangkal petir.
0.2. Penentuan Tingkat Proteksi
1. Kerapatan sambaran petir ke tanah rata-rata per tahun (Ng)
Ng = 0,04 x IKL 1,25 / km² / tahun
= 0,04 x 55.15 1,25 / km² / tahun
= 6.0 / km² / tahun
2. Area cakupan ekuivalen
Ae = a.b + (6 h (a + b)) + 9. 3,14 . h²
= 161 . 83 + (6 . 10 (161 + 83)) + 9. 3,14 . 10²
= 30,829 m²
29
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
0.3. Jarak Sambaaran Petir
Ds= jarak sambaran (m)
I = arus puncak petir (kA)
k = konstanta = 10
α = kontanta = 0,65
maka Daerah sambaran (Ds) dapat dihitung :
Ds = k Iα
= 10 x 3 0,65
= 20 m
Untuk melindungi atap dipasang vertical terminal udara di lantai atap dengan tinggi
air terminal direncanakan 1 m.
r = √2x Ds xh – (h)2 dan d=<r√
h = tinggi terminal udara, h =1,5 m
Ds= zona daerah proteksi, Ds = 20 m
r = radius proteksi
d = jarak spasi antar terminal udara
r = √2 x 20 m x 1,5 m – (1,5 m)2
= 7,5 m
d = 7,5 m x √2
= 10,6 m
≈ 10 m
Jadi jarak spasi antar terminal maksimum 10 m.
Jarak titik Grounding untuk petir adalah tiap 20 m sesuai dengan jumlah down
konduktor berdasarkan standar SNI 03 – 7015 – 2004. Tentang system proteksi petir
pada bangunan Gedung.
Metoda yang digunakan dalam perancangan sistem penangkal petir ini adalah
rolling sphere (bola gelinding).
Zona daerah perlindungan dari suatu air terminal dapat dihitung dengan
menggunakan
30
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
rumus :
DS = K . I°
K = Konstanta = 10
= Konstan = 0,65
Diketahui untuk bangunan ini level proteksinya adalah level I, dimana sesuai
dengan IEC-62305 untuk level I (lihat tabel) :
I = 3 kA
DS = K.Iα
DS = 10.30,65
DS = 10.2,042
DS = 20.042
DS = 20 meter
Dengan metoda bola bergulir ini, maka didapat tinggi penempatan air terminal yaitu
31
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
LAMPIRAN 8
PERHITUNGAN KAPASITOR BANK
Perhitungan kapasitor bank dimaksud Untuk memperbaiki factor system kerja, pemasangan
kapasitor bank ini akan memberikan daya reaktif yang di prlukan pada system
Perbaikan factor kerja akan memakai kapasitor sebesar : Q.c = (Q.1 – Q.2) VAR
Q.2 = P.Tg ҩ.2 ……...Dimana cos ҩ.2 = 0,92 (Sesudah pemakaian Kapasitor Bank)
= 19,6 Kvarh
4 X 5mf
32
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
BAB 3
INSTALASI SISTEM LISTRIK ARUS LEMAH
(LAL)
33
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
k. Data teknis dari produk di bidang peralatan Fire Alarm yang dibuat oleh pabrik-
pabrik dari berbagai Negara
34
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
14. Kabel yang dipakai untuk Riser dan Control ke system mekanikal elektrikal lainnya
adalah kabel tahan Api ( FRC )
3.1.5 PERHITUNGAN TEKNIS
1. Dari total kebutuhan deteksi system terdapat 46 addres detector, 21 address modul
detector, 27 address modul breakglass, 27 address modul horn & strobe light, 11 address
modul flowswitch dan address modul control PAC. Total terdapat 143 Address maka
diperlukan MCFA dengan kapasitas 1 Loop 250 address.
2. Cakupan area deteksi maksimum untuk smoke detector adalah pada jarak 7.5 meter
dari detector untuk menghindari blank spot detection dikarenakan cakupan area yang
berbentuk lingkaran, maka kita tentukan luas area cakupanberbenttuk kubusnya. Panjang
sisi kubus adalah = 2x(sin45 x 5.3) = 10.6 meter. Jarak maksimum antar detector tipe Heat
adalah 10.6 M.
3. Cakupan area deteksi maksimum untuk smoke detector adalah pada jarak 5.3 meter
dari detector untuk menghindari blank spot detection dikarenakan cakupan area yang
berbentuk lingkaran, maka kita tentukan luas area cakupanberbenttuk kubusnya. Panjang
sisi kubus adalah = 2x(sin45 x 5.3) = 7.49 meter. Jarak maksimum antar detector tipe Heat
adalah 7.49 M.
4. Untuk menentukan kuat sinyal audio pada Fire horn kita tentukan dulu Output audio
minimum sesuai standar SNI 03-3985-2000 pada point 12.2.4. tentang Alarm Kebakaran,
untuk ruang dengan tingkat kebisingan normal yang tinggi, tingkat kekerasan suara
minimal 5 dB (A) lebih tinggi dari kebisingan normal. Asumsi kebisingan normal tertinggi
adalah area parker yaitu 80dB (A), maka pada titik terjauh dari Fire horn haruslah 80+5
dB = 85 dB,dengan memperhitungkan Atenuasi kekerasan suara pada jarak maksimum 30
meter yaitu = -20log30 = 30dB,maka kita pilih Fire horn denganspesifikasi teknis SPL =
85+30 = 115dB
3.1.6 URAIAN SINGKAT SISTEM
Secara garis besar, system pengindera kebakaran bekerja sebagai berikut :
1) Master Control Fire Alarm (MCFA) mendapatkan supply daya listrik dari sumber daya
listrik PLN. Dalam kondisi darurat emergency daya listrik PLN dipadamkan oleh
system dan beralih ke sumber saya backup Genset dengan output tegangan 220 Volt, 1
Phase, 50 Hz dilengkapi dengan Rectifier yang mengubah tegangan DC yang
diperlukan oleh System Fire Alarm. Power Supply dilengkapi dengan back-up power
dengan battered an charger unit yang akan mengisi battere secara otomatis, sehingga
battere selalu dalam kondisi penuh.
2) Panel genset akan secara otomatis menghidupkan (start) genset ketika suplai listrik
dari PLN Gagal / Padam akibat trigger dari MCFA.
3) Pada waktu alarm detector kebakaran, manual callpoint beroperasi atau flow switch
untuksprinkler maka alarm bell akan berbunyi pada lokasi :
Daerah dimana detector kebakran, manual callpoint itu berada dan terangkai
35
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
Main fire alarm panel dimana selain bunyi bell juga ditunjukan secara visual
dariamana alarm itu berasal.
4) Sumber kebakaran dapat dipantau oleh petugas melalui MCFA yang berada diruang
control maupun pada Annuciator pada ruang Security
5) Setelah tanda terjadinya kebakaran terindikasi pada MCFA, maka petugas dapat
memeriksa langsung pada daerah yang terindikasi secara tepat
6) Setelah petugas yang bertanggung jawab terhadap systemfire alarm maka dapat
dilakukan tindakan me-reset (cancel) alarm tersebut bila hanya terjadi “fault alarm”,
tetapi bila signal alarm masih tetap menunjukan bahaya maka dapat dilakukan
pembicaraan lewat emergency telephone dengan zone, dmana alarm itu berasal dan
selanjutnya dapat ditentukan langkah berikutnya.
Apabila sumber kebakaran dapat diatasi maka “alarm“ dapat di “cancel“ dan
keadaan dapat normal kembali
Kalua ternyata keadaan cukup membahayakan maka “bell alarm” yang terdapat
pada lokasi yang terjadi kebakaran dapat di bunyikan kembali selanjutnya dapat
diadakan cara – cara evakuasi, dan pemberitahuan daerah terjadinya sumber
kebakaran kepada personal – personal yangbertanggung jawab terhadap system
pencegahan bahaya kebakaran yang terjadi.
Kalau ternyata keadaan sangat membahayakan maka “General Alarm Total”
gedung dapat dibunyikan sehingga dapat diadakan cara – cara evakuasi dan
tindakan lainnya seperti yang sudah dijelaskan tersebut diatas.
Komunikasi antar petugas jagadengan petugas pemeriksa yang lain dilakukan
melaui system fighting telephone, dimana outlet telephone ditiap lantai diletakan di
fire hose cabinet hydrant (Hydrant Box).
Tetapi apabila sumber kebakaran tidak dapat dipadamkan dan menjalar kelantai
berikutnya, maka general alarm total dapat diaktifkan secara manual.
7) Dalam keadaaan darurat kebakaran Main Control Fire Alarm (MCFA) secara otomatis
mengatifkan peralatan – peralatan sebagai berikut :
Mematikan system AC melaui pemutus daya pada panel pembagi daya AC di
panel utama
Memonitor pompa – pompa kebakaran.
Memberikan sinyal kebakaran ke system tata suara untuk evakuasi
8) Dalam keadaan bahaya yang tidak dapat ditanggulangi control fire alarm akan
menurunkan semua passenger lift ke lantai dasar dan seluruh pintu lift secara otomatis
terbuka dan tidak dapat di operasikan, kecuali lift kebakaran yang dapat dioperasikan
dengan memecahkan break glass dan menekan tombol fireman switch yang berada
pada sisi luar pintu lift dapat dioperasikan secara independen ( manual ) dengan cara
menekan tombol – tombol lantai yang berada dalam car lift.
9) Indikasi lokasi api harus memberikan informasi yang cepat dan efektif kepada
operator, petugas kebakaran, petugas keamanan gedung dan petugas utilitas gedung
36
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
untuk mengambil tindakan penyelamatan jiwa dan material serta tindakan pemadaman
api
10) Pemberitahuan adanya bahaya api kepada umum dilakukan selektif sesuai dengan
tingkat bahayanya agar tidak menimbulkan kepanikan yang justru mengakibatkan
terganggunya evakuasi akibat kemacetan arus orang.
11) Skematik flow chart system pengindera api kebakaran sebagai berikut
37
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
Flow chart
38
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
39
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
Lampu indikator dan alarm bell ditempatkan di lintasan umum bersatu dengan hydrant
box
40
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
Type yang dipakai adalah DC Vebrating dengan diameter 6 inch dan berkedudukan
lebih dari 90 dB jarak satu meter. Penempatan bell diatur sedemikian rupa dan pada
titik terjauhdari bell tersebut harus tetap terdengan min 75 dB.
g. Lampu Indikator
Type yang dipakai adalah “lamp lens” berwarna merah dengan “bulb” 2 watt atau
sederajat
h. Pengkabelan .
Pengkabelan dari Fire Detector, alarm bell,manual call point, signal lamp, flow switch,
masing masing langsung ke Main Fire Alarm Panel.
Untuk kabel power dari MCFA ke panel indicator menggunakan kabel FRC 2 x 2.5 mm
didalam pipa conduit PVC HI 20 mm2 dan instalasi menggunakan kabel STP AWG #18,
NYA 2 x 1.5 mm2,NYM 3 x 2.5 mm2 didalam pipa conduit PVC HI 20 mm2.
Untuk Fire Fighting Telephone langsung dihubungkan ke FFTC melalui SDF-FFTC
menggunakan kabel ITC 2 x 0.6 mm didalam pipa conduit HI PVC mm2.
j. Battere
1. Jenis batere yang digunakan harus jenis dry cell rechargeable, type nicad.
2. Batere ini dapatmemberikan suplai secara normal dan terus menerus ke system selam
24 jam
3. Mampu bekerja minium 4 jam dalam kondisi alarm.
41
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
Lampiran 9
PERHITUNGAN PENGINDERA API
44
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
P2
P 0 = 10 (a/10)
P3
P 0 = 10 (a/10), …dst
Level suara total :
P1 P 2 P3
a 10 log
P0 P0 P0 (dB)
Atau
a 10log (10 (a/10)+ 10 (b/10)+ 10 (c/10)+ ….)(dB)
Kuat suara yang diterima jarak x meter dari speaker yang mempunyai kuat suara
sebesar a dB, akan mengikuti definisi:
a1= a-20 log (x) (dB)
dimana :
a1 =sound level pada jarak x meter
pada suatu tempat diantara dua buah ceilingspeaker, terdapat tiga sumber suara, yaitu
dari masing – masing speaker dan dari tingkat kebisingan sekitarnya.
Untuk menghitung dan menentukan :
a. Besar nya input power yang dibutuhkan speaker
b. Jarak antar speaker
Dilakukan langkah perhitungan sebagai berikut :
1) Tentukan tingkat kebisingan (noise level)= N (dB)
2) Tentukan besarnya margin sound level diatas noise level = M (dB)
3) Hitung level suara yang didengar pada jarak x meter dari speaker
SPLtotal = ( N + M ) dB
N + M = 10 log ( 10N + 10 (a2/10) + 10 (a3/10))
Didapat harga :
a2 = a3 = level suara pada jarak x meter dari masing – masing speaker
4) Pilih input power untuk speaker :
5) Umumnya speaker tersedia dengan matching trafo yang sudah di-tap pada 1 watt
dan 3 watt
Misalnya dipilih tap 1 watt dengan SPL pada 1 watt/ 1 meter = SPL 1
Untuk menghitung jarak x menggunakan rumus ;
a2= a3 = SPL 1 – 20 log x
atau
SPL1 a2
log x
20
SPL1 a2
x 10 exp
20
Untuk menghitung jarak antara speaker, digunakan rumus segitiga siku – siku :
45
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
2
L
x ( P 1)
2 2
2
2
L
x ( P 1)
2 2
2
Dimana :
L = jarak antara speaker
P = tinggi plafon
Lm = jarak telinga ke lantai
X = jarak telinga ke speaker
Bila harga L yang didapat terlalu dekat maka dihitung lagi dengan memilih speaker
dengan tap 3 watt dengan SPL pada w/1m = SPL 3.
2
= 21, 34 – 4
L = 8,32 m
Dengan mempertimbangkan bahwa volume control/attenuator akan dipasang
untuk menurunkan input power 0-12 dB maka dipasang jarak antar speaker 6-7 m.
ii. Horn speaker
Noise level N = 80 dB
Margin M = 15 dB
Jangkauan X = 30 db
SPL/1W/1m = 112dB
46
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
Daya yang dibutuhkan :
N M 20 log X SPL / 1W / 1m
P 10 exp
10
80 50 20 log 30 112
P 10 exp
10
P 17,95Watt
Dipilih horn speaker dengan daya 15-24 watt
v. Car-Call System
1. Horn Speaker
Max sound pressure level 1 watt 1 m = 108 dB
Input watt required = 15 watt
2. Pemilihan amplifier sama seperti pasal 4 di atas.
47
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
48
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
49
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
3.3.2 LINGKUP PEKERJAAN
a.Komunikasi intern dalam gedung
b. Komunikasi keluar local
c.Interface dengan system electronic lain
3.3.3 STANDAR DAN PERATURAN
Standar dan Peraturan yang digunakan adalah edisi terakhir yang masih berlaku dan
berkaitan langsung dengan system telepon, antara lain :
1. UU No.36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi
2. PP No. 52/2000 Tentang Telekomunikasi Indonesia
3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 26/PRT/M/2008 tentang persyaratan Teknis
Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
4. SNI 04-7019-2004 tentang pasokan daya listrik darurat menggunakan energy
tersimpan
5. SNI 04-7018-2004 tentang system pasokan daya listrik darurat dan siaga.
6. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum No.10/KPTS/2000 tanggal 1 Maret 2000,
tentang Ketentuan Teknis Pengamanan Terhadap Bahaya Bangunan Gedung dan
Lingkungan.
7. Pedoman Teknis Prasarana Rumah Sakit Sistem Proteksi Kebakaran aktif yang
dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan RI.
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 53, 11 Juli 2000 tentang
penyelenggaraan Telekomunikasi
9. Keputusan Dirjen Postel No. 179/Dirjen/ 1998 Penetapan Persyaratan Teknis Alat/
Perangkat telekomunikasi untuk Pesawat Telephone Analog.
3.3.4 KRITERIA PERANCANGAN
Sistem Telekomunikasi gedung ini menggunakan Sistem Sentral Terminal di MDF-TP
( Main Distribution Frame-Telephone) dan dihubungkan ke setiap lantai melalui TBTP (
Terminal Box telephone ). Dari TBTP pada setiap lantai akan di distribusikan ke masing
– masing unit ruang yang memerlukan sambungan telepon, PABX telepon dipasang
untuk kebutuhan manajemen gedung sesuai dengan jumlah extention yang diperlukan.
Pengkabelan dari MDF ke Terminal box pada tiap – tiap lantai menggunakan indoor
cables multi pairs yang dipasang dengan rak vertical. Pengkabelan dari terminal box ke
tiap – tiap outlet telepon menggunakan indoor cable single pair dalam conduit PVC dan
diletakan diatas rak kabel horizontal. Dari peralatan telephone dihubungkan ke busbar
grounding di ruang control lantai dasar, kemudian dari busbar dihubungkan ke bak
control pentanahan. Besar tahanan maksimal 1 Ohm. Sumber Listrik Utama adalah
PLN/Genset dan dilengkapi dengan Battery backup 4 jam.
3.3.5 PERHITUNGAN TEKNIS
Line Telekomunikasi yang disediakan sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan yaitu 5
lines/50ext yang melalui system PABX dan MDF dengan kapasitas 2x30 pairs sehingga
dapat mendukung seluruh fungsi telekomunikasi internal maupun external.
50
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
3.3.6 URAIAN SINGKAT SISTEM
Pada bangunan ini direncanakan pemilik akan berlangganan langsung dengan PT.
TELKOM semua distribusi direct telephone maupun extention telephone menuju TBTP
yang berada di tiap lantai selanjutnya disalurkan ke titik – titik telepon. Kabel instalasi
outlet telepon dalam gedung menggunakan kabel tipe ITC ( Indoor Telephone cable ).
PABX digunakan untuk memenuhi kebutuhan pada kondisi kebakaran dan telah diputuskan
bahwa kondisinya adalah General Alarm maka PABX akan mendapatkan trigger dari
MCFAuntuk melakukan dial up ke extention pada pos satpam atau ruang FCC ataupun
extention lain yang telah ditentukan guna memberitahukan bahwa telah terjadi kebakaran
pada bangunan dan memerlukan bantuan dari dinas pemadam kebakaran terdekat.
3.3.7 MATERIAL DAN PERALATAN
a. PABX
PABX 3 line/30 ext
b. MDF
Berkapasitas 2x30 pairs
c. TBTP
TBTP ditempatkan pada masing – masing lantai sesuai dengan jumlah kebutuhan
extention.
51
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
e. Standar Nasional Indonesia No. SNI 04-0225-2000 tentang Persyaratan Umum Instalasi
Listrik 2011 (PUIL 2011).
f. Data teknis dari produk di bidang peralatan CCTV yang dibuat oleh pabrik – pabrik dari
berbagai negara.
3.4.4 KRITERIA PERANCANGAN
a. System CCTV yang digunakan adalah CCTV berbasis IP.
b. Camera CCTVyang direncanakan menggunakan Colour CCTV Camera untuk memonitor
keamanan didalam & di sekilling gedung sesuai yang diperlukan (area parker, lobby lift
dll) sesuai gambar rencana.
c. Peralatan penunjang adalah sebagai berikut :
1) Pengadaan dan pemasangan lensa standard an watau wide angle lens.
2) Pengadaan dan pemasangan mounting bracket/switcher.
d. Pengadaan peralatan pusat control :
1) TV monitor 32”
2) Server / Network Video Recorder ( NVR ) menggunakan eksisting
3) PC Client
e. Kabel
1) Untuk sistem CCTV akan menggunakan kabel Unshielded Twiested Pairs ( UTP )
category 6
52
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
b. Menghitung Kebutuhan Storage CCTV
1 hari = 24 (jam)x 60 (menit) x 60 (detik)
Bitrate = 512 bit/s
Kebutuhan hardisk = bitrate x jumlah hari
= 512 x 86400
= 33177600 bit
= 44236800 bytes
= 43200 Mb
= 4.32 GB Kebutuhan Storage 1 hari untuk kamera H. 264 1080p
Dengan konfigurasi resolusi 1080p 10fps
Jumlah storage kamera dengan konfigurasi diatas adalah = 16 x 4.32 GB = 69.12 GB
Total kebutuhan Storage CCTV dalam 1 bulan adalah = 69.12x30
= 2073.6 GB
= 2.1 TB
3.4.6 URAIAN SINGKAT SISTEM
1) CCTV Camera ditempatkan pada posisi sesuai dengan perencanaan
2) Peralatan Utama ditempatkan pada Ruang Security
3) Sistem ini akan memonitor segala kegiatan yang terjangkau dengan kamera dan
selanjutnya ditampilkan pada TV Monitor baik secara slide ( kamera bergantian)
maupun manual.
3.4.7 KETENTUAN TEKNIS
Peralatan kamera yang digunakan adalah Indoor Fixed Dome Camera. Fixed Dome
camera indoor akan ditempatkan pada ceiling atau plafond. Kamera yang digunakan
adalah color dengan fasilitas night mode, yang artinya kamera secara otomatis berubah
menjadi BW bila iluminasi cahaya didaerah tersebut minim. Kamera harus mempunyai
resolusi tinggi dan harus mempunyai tombol – tombol menu pengaturan seperti level,
white balanced, Day dan Night Mode, dan menu tersebut bias ditampilkan pada monitor
( On Screen Display ). Fixed Camera indoor difungsikan untuk memantau orang yang
bukan karyawan / karyawan uyang memasuki ruangan, atau karyawan yang sedang
bekerja.
53
PEMBANGUNAN BANGUNAN GUDANG LAPORAN
DESA TARIK KOLOT KEC. CITEUREUP
KABUPATEN. BOGOR PERENCANAAN
No Peralatan Spesifikasi
.
Type : IP
Image Device : 1/2.7” type CMOS sensor
Effective Pixels : 1920 x 1080
Resolution Rate : Full HD 3 MP
Minimum Illumination : 0.24 Lux, B/W 0 Lux (IR On)
1 Camera Lens Type : 3.3-10 mmvarifocal
Compression Format : H.264, MPEG-4,MJPEG
Day/Night : Yes
Detection : Motion, audio, tampering
Network : 10BASE-T/100BASE-TX (RJ-45)
Power Requirements : PoE ( Class 1)(IEEE802.3af compliant)
54