TEKNOLOG

I BAHAN 2
K5. PRACETAK, DAN METODA
MANUFACTURING

BETON PRACETAK/PRECAST/PREFAB
BETON PRACETAK ADALAH
BETON YANG DIBUAT DIBAWAH PENGAWASAN PABRIK/FACTORY, DAN
DIPASANG /INSTALL KELAPANGAN/SITE SETELAH BETON CUKUP UMUR.
Menurut SKSNI T-15-1991-03
beton pracetak adalah komponen beton yang dicor di
tempat yang bukan merupakan posisi akhir dalam
suatu struktur.
Kekuatan beton yang dipakai sekitar 4000 sampai
6000 psi dan dengan kekuatan lebih tinggi.
.

PERBEDAAN BETON CAST IN SITE DAN BETON PRACETAK/PRECAST/PREFAB

BETON KONVENSIONAL / CAST-IN-SITE DIBUAT

DENGAN CARA TRADISIONAL DILAPANGAN DAN ATAU
READY-MIX, MEMERLUKAN PERANCAH/FORMWORK
SAAT PENGECORAN DILAKUKAN, MEMERLUKAN
TENAGA KERJA YANG LEBIH BANYAK

PRODUK BETON PRACETAK DIBUAT SECARA

MASSAL DAN BERULANG (REPETITIF) ; REL KA,
PANEL DINDING, PANEL PELAT, BALOK LINTEL

Beton cor di tempat memerlukan lebih banyak bekisting dan

minimal dalam pemakaian ulang maksimal 10 kali, sedang
untuk beton pracetak bekisting kayu atau fiber glass bisa di
pakai sampai 50 kali dengan sedikit perbaikan

23 BENEFIT PRECAST SYSTEM

23 POINTS :
1.

KONSTRUKSI LEBIH CEPAT ASSEMBLING

MENGURANGI : - TENAGA AHLI DI LAPANGAN
- PEKERJAAN BASAH
- PEKERJAAN CAST IN SITU
- LAHAN UNTUK MENGERJAKAN IN SITU

2.

MENGURANGI BIAYA SUPERVISI (WAKTU & BAHAN BANGUNAN)

KOMPONEN DARI WORKSHOP KE LAPANGAN

Workshop

Site

Konvensional

20 30%

70 80%

Advance

70 80%

20 30%

23 BENEFIT PRECAST SYSTEM

3.

BALANCE OF INVESTMENT :

- BAHAN BANGUNAN
- TENAGA
- LAHAN
- PERALATAN

23 BENEFIT PRECAST SYSTEM

4.

CLOSER CONTROL - PENGAWASAN EFISIEN TERHADAP KOMPONEN

- ADANYA QUALITY CONTROL UNTUK UNIT PRODUKSI

5.

KUALITAS KOMPONEN LEBIH BAIK

- STANDARISASI PADA SISTEM ADVANCE

- PENYESUAIAN KEAHLIAN MAN POWER
6.

MEMUNGKINKAN MENGGUNAKAN TENAGA AHLI (SKILL LABOUR) PADA

SISTEM PRODUKSI

7.

DAPAT MENGGUNAKAN TENAGA NON TERAMPIL DENGAN MEMBERI SEDIKIT

TRAINING PADA INDUSTRI SEBAGAI OPERATOR

8.

MENGURANGI PERANCAH (BEKISTING)

9.

BISA DIBUAT KOMPONEN DENGAN HIGH SOPHISTICATION TEKSTUR,

WARNA, BENTUK, FUNGSI

10.

RE-USE OF FORM WORKS

23 BENEFIT PRECAST SYSTEM

11.

KONTINUITAS PROSES

12.

PENERAPAN STANDARISASI & RASIONALISASI

13.

TIDAK TERGANTUNG PADA IKLIM/ CUACA

14.

PROGRAM YANG AKURAT (SCHEDULE) PADA SISTEM

KONVENSIONAL BANYAK KENDALA & VARIABLE

15.

WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI LEBIH PENDEK

16.

MEMUNGKINKAN KOMPONEN SEBAGAI BAGIAN STRUKTUR

17.

METODE EKONOMI AKURAT

PADA SISTEM KONSTRUKSI/ KONVENSIONAL BERVARIABEL
PADA SISTEM INDUSTRI AKURAT

23 BENEFIT PRECAST SYSTEM

18.

SIMPLE PRODUCTION :
SEDERHANA TETAP INDAH
SEDERHANA TETAP FUNGSIONAL
SEDERHANA MURAH

19.

PENYESUAIAN UNIT ATAS RUANG DAN LAHAN (DALAM SITUASI TERBATAS)

20.

DAPAT DIARAHKAN PADA SISTEM PRATEGANG (PRESTRESSED CONCRETE)

21.

OPERASIONAL CRANE LEBIH SEDIKIT

22.

DIMUNGKINKAN PEMBUATAN KOMPONEN SEKALIGUS DENGAN SISTEM :

- ISOLASI NOISE DAN VIBRASI
- ISOLASI TERMAL

23.

PRECASTING DALAM BEBERAPA TAHAP :

- STRUKTUR UTAMA
- PENGISI

KELEMAHANPRECAST SYSTEM

TIDAK EKONOMIS BAGI PRODUKSI TIPE ELEMEN YANG

JUMLAHNYA SEDIKIT.

PERLU KETELITIAN YANG TINGGI AGAR TIDAK TERJADI DEVIASI YANG

BESAR ANTARA ELEMEN YANG SATU DENGAN ELEMEN YANG LAIN,
SEHINGGA TIDAK MENYULITKAN DALAM PEMASANGAN DI LAPANGAN.

PANJANG DAN BENTUK ELEMEN PRACETAK YANG TERBATAS,

SESUAI DENGAN KAPASITAS ALAT ANGKAT DAN ALAT ANGKUT.

JARAK MAKSIMUM TRANSPORTASI YANG EKONOMIS DENGAN

MENGGUNAKAN TRUK ADALAH ANTARA 150 SAMPAI 350 KM, TETAPI INI
JUGA TERGANTUNG DARI TIPE PRODUKNYA. SEDANGKAN UNTUK
ANGKUTAN LAUT, JARAK MAKSIMUM TRANSPORTASI DAPAT SAMPAI
DIATAS 1000 KM.

KELEMAHANPRECAST SYSTEM

HANYA DAPAT DILAKSANAKAN DIDAERAH YANG SUDAH

TERSEDIA PERALATAN UNTUK HANDLING DAN ERECTION.

DI INDONESIA YANG KONDISI ALAMNYA SERING TIMBUL GEMPA

DENGAN KEKUATAN BESAR, KONSTRUKSI BETON PRACETAK
CUKUP BERBAHAYA TERUTAMA PADA DAERAH
SAMBUNGANNYA, SEHINGGA MASALAH SAMBUNGAN MERUPAKAN
PERSOALAN YANG UTAMA YANG DIHADAPI PADA PERENCANAAN
BETON PRACETAK.

DIPERLUKAN RUANG YANG CUKUP UNTUK PEKERJA DALAM

MENGERJAKAN SAMBUNGAN PADA BETON PRACETAK.
MEMERLUKAN LAHAN YANG BESAR UNTUK PABRIKASI DAN
PENIMBUNAN (STOCK YARD)

STANDAR PRECAST SYSTEM

STANDAR PRECAST

1.

TOLERANSI DAN DEVISIASI

2.

TEKSTUR DAN WARNA

3.

CONTOH-CONTOH (PERSIAPAN) UNSUR-UNSUR YANG DIJADIKAN

KOMPONEN

4.

MOCK UP SAMPLE MODEL (SKALA 1 : 1) YANG MERUPAKAN KUNCI

AWAL INDUSTRI

5.

QC UNTUK MARKING (ALAT PENGONTROL KESERAGAMAN PRODUK)

6.

SUPERVISI PENGAWASAN PRODUK (PEMERIKSAAN RANDOM)

7.

STANDAR DETAIL JOINING

PROSES PEMBUATAN PRECAST SYSTEM

PEMBUATAN
TULANGAN

PERSIAPAN CETAKAN

PEMASANGAN
TULANGAN DALAM
CETAKAN

PENGECORAN BETON
PADA CETAKAN
ELEMEN PRACETAK
SAMPLING/TEST
CURING DAN QUALITY
CONTROL

PEMBONGKARAN
CETAKAN

FINISHING

ERECTION &
HANDLING

PROSES PEMBUATAN PRECAST SYSTEM

MOULDING/MEMBUAT CETAKAN;
PABRIK BETON PRACETAK BIASANYA
TELAH MEMILIKI WORKSHOP/BENGKEL
KHUSUS UNTUK MEMBUAT DAN
MAINTENANCE CETAKAN, TEMPAT
MERAKIT TULANGAN (BARCATCHING)
DAN SAMBUNGAN.

REINFORCING ;
TULANGAN YANG TELAH DIRAKIT
DITEMPATKAN KEDALAM CETAKAN.

PROSES PEMBUATAN PRECAST SYSTEM

CONCRETING ;
BIASANYA DIPABRIK TERSEDIA CONCRETE
BATCHING PLANT, YANG MEMILIKI
KONTROL KUALITAS SECARA KOMPUTER
COMPACTION ;
MEMAKAI EXTERNAL VIBRATOR DENGAN
HIGH-FRUEQUENCY

PROSES PEMBUATAN PRECAST SYSTEM

CURING ;
STEAM CURING, CONVENSIONAL OF
CURING. PADA ELEMEN-ELEMEN BETON
YANG BESAR STEAM CURING
DIBERIKAN KEDALAM BETON DENGAN
CARA DISELUBUNGI. SUHU 60-70
SELAMA 2-3 JAM.
HANDLING;
PASCA UMUR BETON MEMENUHI, UNIT
BETON PRACETAK DIPINDAHKAN KE
STORAGE/GUDANG, DISUSUN SECARA
VERTIKAL DAN DIBERI BANTALAN
ANTAR UNIT PRACETAK

PROSES PEMBUATAN PRECAST SYSTEM

MOBILISASI /KIRIM KELAPANGAN

TRANSPORTASI UNIT PRACETAK
INSTALL /ERECTION;
MEMASANG UNIT PRACETAK PADA
STRUKTUR, MEMASANG JOINT (CAST-INSITE)
FINISHING ; NO-COATING,

KENDALA DAN PERMASALAHAN BETON PRACETAK

HAL YANG MENJADI PERHATIAN UTAMA DALAM PERENCANAAN

KOMPONEN BETON PRACETAK SEPERTI PELAT LANTAI, BALOK,
KOLOM DAN DINDING ADALAH SAMBUNGAN.
SELAIN BERFUNGSI UNTUK MENYALURKAN BEBANBEBAN YANG
BEKERJA, SAMBUNGAN JUGA HARUS BERFUNGSI MENYATUKAN
MASING-MASING KOMPONEN BETON PRACETAK TERSEBUT
MENJADI SATU KESATUAN YANG MONOLIT SEHINGGA DAPAT
MENGUPAYAKAN STABILITAS STRUKTUR BANGUNANNYA

KENDALA DAN PERMASALAHAN BETON PRACETAK

KLASIFIKASI BETON PRACETAK

BERDASARKAN TIPE KOMPONEN

1. STRUCTURAL FRAME ;
PELAT, BALOK DAN KOLOM
2. THE CROSS-WALL FRAME ;
LANTAI, DINDING KAKU,

BERDASARKAN KONSEP/SISTEM TULANGAN

SISTEM STRUKTUR/TULANGAN BIASA

SISTEM PRATEGANG

METODA MANUFAKTUR (CASTING TECHNIQUE)

1.

Wet Casting :

Untuk jumlah unit kecil dan bentuk simple

Arus material menuju lokasi kerja harus diatur bersamaan

oleh tenaga yang terampil demi tercapai kesempurnaan
produksi
Flat Casting :

Memungkinkan tercapainya hasil yang dikehendaki pada

panel-panel pengisi dan finishing permukaan

Pengembangan teknik ini dapat mempengaruhi ketebalan

dan tercapai penghematan bahan serta diterapkannya sisten
insulasi

Perlu perhatian khusus dalam penanganan, penempatan

tulangan, kait-kait penggantung
Gang Casting :

Modifikasi dari teknik Wet Casting dalam hal moulding

(bentuk cetakan)

Peningkatan pemanfaatan peralatan

Pengurangan jumlah pendukung struktural

1. Peningkatan pemanfaatan lahan

METODA MANUFAKTUR (CASTING TECHNIQUE)

4.

4.

Stack Casting :

Modifikasi antara flat dan gang casting

Setelah lapis pertama mengeras, merupakan cetakan untuk

lapisan berikutnya
Battery Casting :

Umumnya untuk panel-panel konstruksi besar

Fungsi komponen : - panel-panel struktur yang flat

- Floor slabs
- Decorative cladding
Line Casting :

Umumnya diterapkan untuk prestressed system

Tilting Frame & Tilting Table

4. Ekonomis dalam manufaktur

Penghematan pada bahan tulangan

4. Bentuk-bentuk eksotik yang muncul

Lapisan dapat makin tipis

Two Part Cating or Multiple Casting

PRECAST VERTIKAL
KOMPONEN STRUKTUR VERTIKAL :
A.
Kolom
- Struktur utama
- Struktur sekunder
B.
Dinding/ facade : I. Struktural
II. Penutup

Bearing
Shearwall
Eksterior (faade)
Interior

Masalah kolom struktur : makin ke tingkat bawah, makin besar

beban yang diterima sehingga perlu perhatian khusus pada joint
dalam sistem precast
Syarat dalam precast untuk struktur vertikal :

Sistem sambungan harus lebih kuat dari penampang kolom lainnya

Tahan terhadap tekanan

Contoh pada tiang pancang :

Kepala dari
baja
Beton tiang
pancang

A. TEKNIK SAMBUNGAN KOLOM

DALAM PRECAST :

S2 > S1, dihindari

1.

Diusahakan titik pertemuan

simpul tidak berdekatan
untuk menghindari puntir
akibat momen

2.

Kemudahan kerja/
pemasangan

3.

Kemudahan pemasangan
komponen karena ruang
gerak leluasa

4.

Penyambungan pada daerah

dengan gaya 0 nol
(perletakan biasa)

5.

Menghindari lendutan balok

lendutan minimal

Sambungan transfersal
(Batang pendek = lebih kuat)
Sambungan longitudinal
(Batang panjang = lemah) bukan strukturil
Kolom
Gaya pada balok berfungsi sama dengan/ untuk kolom

Max

Pada kolom

Beton lebih berperan pada

saat kerja pembebanan
Baja/ tulangan lebih berfungsi
pada saat komponen precast di
angkat (muncul lendutan)

Gaya axial
Titik: kait pada posisi momen
Syarat pengangkatan komponen vertikal
kecil
Tidak pada titik imbang
Tumpuan menggunakan sepatu
pelindung
(daerah sambungan)
Plat Baja

B.I. DINDING STRUKTUR/ PENDUKUNG

Slab/ bearing
wall
Max untuk 4
lantai dan tidak
di daerah gempa
Komposit
Struktu
r beton
biasa

Sistem box (kekakuan oleh

komponen slab pada 6 sisi)

Daerah sambungan
Menerima
beban merata
sepanjang
dinding

CARA PENYAMBUNGAN :

Ikatan
Cast in situ baja

Cast in
situ

Ikatan
baja/ baut

Shear wall (dinding geser) umumnya untuk luar

bangunan

Kolom

geser

Balok

Sambungan/ kait diletakkan

pada titik terjauh dari lengan
momen terpanjang

Strip diagonal (pengaku/ tulangan)

B.II. PENUTUP
Ring
Balo
k

INTERIOR

PA
EL
PRE
Kait/
sambunga ST

Precast

N
CA

Cast in situ

Balok induk

Spesi
lantai

Ring balok

Garis
plafond

Baut/
angker
Precast

INTERIOR : PRINSIP PELAKSANAAN =

INTERIOR
(FAADE)
Problema pada faade precast :

Membrane

COST

Cair
1.

Water proffing

Strip (membrane) + Grouting

2.

Sistem sambungan (pada expose structure)

dengan pengolahan arsitektural/ kamuflase

3.

Finishing

Luar

Dalam
Jika expose bagian luar

Dari
Damp proffing

Water proffing
dala

Cladding
ceramic

m
Luar

PRECA
ST

Grouting

Insulasi/
saluran
utilitas

Dala
m

PRODUK BETON PADA SISTEM ATAP

Advance concrete : cast in situ (teknik pemasangan) pre
cast
Pengatapan : - Atap datar
- Atap miring
- Atap lengkung/ hyper bolic
- Atap kubah
- Atap lipat

I. ATAP DATAR SISTEM STRUCTURE : ONE WAY STRUCTURE

TWO WAY STRUCTURE
CAST IN SITU

PRECAST

One way structure

ba
ba

1.
bi

bi

bi

bi

ba

ba

2. Modular bekisting
Precast
Rib Narrow Grid

PRECAST DPT +
PRESTRESSED

CAST IN SITU

PRECAST

WIDE
GRID
2. Bidang
(stabil)

1. Bidang
(unstable)

Bidang

a.
b.

Finishing pada sambungan antar

plat
Water
profing sheet
Screeding
plaster 2-4 cm
atau pas bata
1/4water
Karet penutup/

profing membrane

TWO WAY STRUCTURE

CAST IN SITU
ba

bi

ba

PRECAST TWOWAY STRUCTURE

PRECAST BERAT

BALOK SUPPORT JADI BESAR

II. ATAP MIRING ONE WAY STRUCTURE

Untuk menghindari muncul momen umumnya dipakai sistem RIB
Cast
in situ : prinsip sama dengan atap datar
atau
Precast : - Komponen termasuk struktur balok
- Komponen berupa plat

PRETENSION

Fungsi sebagai
insulator
- Panas

III. ATAP LENGKUNG umumnya one way structure

Cast in situ :
Banyak perancah/ scafolding Dapat advance = bekisting
Frame/ busur baja
moveable (maju per segmen)

PERANCA
H

Precast

FRAME/
BUSUR

MOVEABLE

Plat
Bujur PrecastPrecast

IV. ATAP KUBAH

CAST IN
SITU :
RUSUK
BETON
8 cm

20 cm
Kulit Shell

SHELL

Sistem Cetakan
Konventional
Dome rangka baja
Infleted structure balon
Moving casting
Pengecoran dengan sistem jet concrete
(disemprot)
RING/
CONECTOR
SEGMEN RUSUK
PRECAST

PRECAST :
Rusuk Precast

Shell Precast

Perhatian khusus pada saat handling/ pengangkatan komponen

V. ATAP LIPAT
Cast in situ prinsip kerja sama dengan/ pada atap lengkung
Precast komponen dapat +
tendon
postension
Syarat : pengangkatan harus
sesuai gaya tendon

PRECAST :

Diafragma : menjaga
deformasi
Unit komponen
Sambungan
ATAU :
d1
d2
d1 >
d2
d1 = lebih besar untuk menahan
momen puntir dan fungsional
connector

Water profing
membrane

Sealant