Anda di halaman 1dari 3

Proses Desain & Teori John Zeisel

- PROSES DESAIN -
1

A. Otoritas Arsitek dalam Proses Desain

Otoritas, bagi kalangan Arsitek merupakan suatu prakondisi yang mendasari eksistensi
Professionalnya. Adapun Otoritas Arsitek secara komprehensif telah mengalami berbagai
degradasi, mulai dari Otoritas di masa lampau yang luar biasa yang menjadikan seorang Arsitek
sebagai “ Master Builder “ hingga pada Otoritas masa kini yang “ Terbatas “ menjadikan seorang
Arsitek hanya menjadi “ Desainer Belaka “.

Arsitek sebagai “ Master Builder “

Dalam konteks masa kini pun, mulai terungkap bahwa peran dari seorang Arsitek yang pada
masa lampau layaknya “ Master Builder “ berangsur – angsur terjadi alternasi peran menjadi
seorang “ Design Concept Recomendator “ itupun dalam determinasi seorang Arsitek dalam
pengambilan keputusan masih berpeluang menyusut hanya menjadi “ Penyedia Informasi
Konstrain Rancangan” .

B. Proses Desain

Christopher Alexander ( 1964 ) dalam teorinya mengatakan bahwa dalam proses desain
tebagi menjadi 2 yaitu proses desain tak Sadar Diri dan Proses Desain Sadar Diri.

Secara singkatnya bahwa tipe yang pertama ini adalah lahirnya suatu produk yang tidak perlu
memiliki argumentasi penjelasan, metode atau proses ini sering disebut juga dengan metode
Black Box. Hal ini biasanya terjadi dikarenakan oleh kondisi masyarakat sekitar yang terdapat
keterbatasan divisi Profesinya.

home
Proses Desain & Teori John Zeisel

Sedangkan pada metode satunya lagi adalah metode yang lazim terjadi pada praktek dewasa ini,
dimana dalam lahirnya suatu produk harus disertai penjelasan atau argumen secara Transparan 2
yang melatar belakangi lahirnya suatu produk, Metode ini lebih dikenal dengan Metode Glass
Box.

Sejak era Bauhaus dan Hochschulefur Gestaltung, beragam pendapat, manifesto bahkan
teori tentang proses desain yang baik telah dikemukakan oleh berbagai pihak, yang semuanya
tertuju pada upayasa idenntifikasi bidang arsitektur terlebih khusus dalam konteks metodologi
desain. Beragam pandangan ini pada akhirnya memumpun pada pemahaman yang sesuai
denganpendapat Christopher Alexander bahwa secara garis besar macam model proses desain
dapat dibedakan atas “black box process” dan “glass box process”.

C. Generasi I & Generasi II

Karakteristik hubungan atau interrelasi antar tahap proses desain ini sudah menjadi
bahan pokok perdebatan sejak lama, dan pada akhirnya bermuara pada dikotomi karakteristik
proses desain, di satu sisi disebut sebagai Proses Desain yang bersifat rasionalistik, dan sisi lain
disebut dengan Proses desain yang bersifat Argumentatif yang disebutkan oleh Horst Rittel (
1972 ) sebagai Proses desain Generasi I ( Rasionalistik ) dan Proses Desain Generasi ke II (
Argumentatif.

D. Teori Desain John Zeisel

Teori John Zeisel dapat digunakan untuk merujuk salah satu


Proses Desain diatas, dimana Model Proses Desain
Argumentatif dapat digunakan siklus Imajinasi – Presentasi –
Test yang dikemukakan oleh John Zeisel.

Dalam Model yang dikemukakan John Zeisel menyatakan


bahwa :

 Proses desain terdiri atas tiga aktivitas elementer yakni


i majinasi, presentasi dan test.
 Informasi dalam proses desain berguna sebagai
katalisator imajinasi dan sebagai referensi evaluasi.
 Perancang akan secara konti nyu merubahkonsep
desain sebagai respon terhadap informasi baru atau lama.
Proses desain akan merupakan rangkaian perubahan
konseptual (conceptual shifts) ataupun lompatan kreati fitas.
 Perancang akan tertuju pada satu solusi responsif

home
Proses Desain & Teori John Zeisel

tertentu di antara sejumlah solusi alternatif.


 Perubahan konseptual terjadi sebagai akibat dari pergerakan yang berulang dalam hal tiga 3
aktivitas elementer di atas.

home

Anda mungkin juga menyukai