Anda di halaman 1dari 3

Modul dalam Arsitektur

Oleh : Fadel Ahmad Mustary

a. Pengenalan Sistem Modular

Le courbuser mengembangkan sistem modular untuk menyusun dimensi-dimensi


pengisi atau diisi. Dia melihat alat ukur dari yunani, mesir dan peradaban lainnya sebagai
sangat kaya dan halus karna mereka merupakan bagaian dari matematika yang berdasarkan
tubuh manusi yang agung, anggun dan kokoh sumber harmoni yang menggerakan kita. Yaitu
keindahan , maka dia mendasarkan teorinya berdasarkan pada matematika dimensi dimensi
estetika dari golden secition dan proporsi proporsi tubuh manusia

Gambar 1.1 Proporsi Tubuh Manusia


Sumber : SlideShare

Gambar 1.1 Proporsi Tubuh Manusia


Sumber : SlideShare

1
Modular manusia adalah 183 cm tinggi badan dan 226 apabila lengan tanganya diangkat
lurus ke atas , tinggi pusarnya adalah 113 cm. Ukuran tersebut sama dengan setengah tinggi
lengan yang diangkat ke atas

 Ciri-Ciri Teori Modular

Ciri-ciri teori modular yang dipelopori oleh Le Courbuzier :

 Mengharapkan karya arsitektur berguna dan dapat diterapkan secara universal


 Menghaluskan dan menyederhanakan desain
 Menggunakan pendektan kulitatif dan kuantitatif
 Suatu karya harus dapat menyelesaikan masalah
 Menggunakan sistem ukuran berdasarkan tubuh manusia yang kemudian dijadikan
proporsi
 Teknik dikerjakan secara pararel
 Bentuk harus harus menampilkan potensi konstruksi dan potensi estetika
keindahan

b. Golden section

Golden Section Ialah sistem proporsi yang berdasar pada sistem matematika, dan
mempercayai bahwa hubungan angka membentuk alam semesta yang harmonis, bangsa
yunani menyadari bahwa golden section mendominasi dalam penentua proporsi pada tubuh
manusia. Hal ini didasari berdasarkan kepercayaan bahwa manusia dan kuil tempat dewa
tinggal harus memiliki tatanan yang lebih tinggi . arsitek pada zama renainssan juga
menggunakan teori golden section ini. Pada zaman yang lebih moderen, Le Courbuser juga
menggunakan teori ini

Golden section juga dapat diartikan sebagai rasio yang berada ditengah garis, atau
bidang dua dimensi, hal ini dapat dituliskan dalam rumus aljabar sebagai berikut

a/b=b/(a+b)

c. Sistem modular

Sistem modular pada dasarnya merupakan kordinasi dimensi antar bagian, sehingga
didapat dimensi yang bersistem. Perinsip dari sistem ini adalah mencari ukuran setandar yang

2
dapat mengkordinir dimensi-dimensi lain pada fungsi yang sama, hal ini mengingat fungsi
yang sama selalu menuntut dimensi yang sama (astutiek , 1996)

Dasar sistem kordinasi modular adalah modul yang didasarkan pada tubuh manusia dan
geraknya.

- Modul fungsi
- Modul struktur
Besaran modul struktur didasari pada (Astutiek 1996)
a. Sistem struktur yang akan di gunakan
b. Pembebanan/luas lantai
c. Bentang efektif yang akan digunakan
d. Multi modul terpakai.

Pola modul :

Grid, Radial

- Modul gerak

Modul gerak merupakan standar ukuran terkecil dari kegiatan utama dalam ruang. Pada
kegiatan yang bersifat setatis, ditemukan gabungan ukuran antara pola standar ukuran tubuh
manusia, standar ukuran furnitur, dan standar sirkulasi pengguna ruang.

- Modul furnitur

Untuk menunjang kegiatan utama, penunjang dan pelengkap, dibutuhkan sarana furnitur yang
melengkapi kegiatan tersebut. Jenis furnitur yang dibutuhkan sesuai dengan persyaratan
kegiatan. Hal ini dapat berupa kuri, meja dan lemari

- Modul bahan material

Pemakain bahan bangunan dalam suatu peroyek pembangunan gedung perlu di cermati oleh
arsitek atau pelaksana. Ukuran dan dimensi ruang serta bangunan harus mempertimbangkan
dan memperhatikan ukuran serta dimensi bahan material yang akan di gunakan .

Sumber : Sifra. Proporsi dalam Arsitektur. 6 Juni 2018.


http://slideshare.com/ProporsidalamArsitektur

Anda mungkin juga menyukai