Anda di halaman 1dari 38

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hunian sebagai salah satu kebutuhan utama manusia akan selalu mengalami
perkembangan, terutama dikota-kota besar. Kemudahan dan kenyamanan hidup menjadi
tujuan utama yang ingin dicapai oleh para pengembang di bidang ini. Salah satu contohnya
yaitu pemukiman yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk kehidupan sehari-hari, atau
lebih dikenal dengan istilah One-Stop Living. Pada jenis permukiman ini fasilitas- fasilitas
umum seperti sekolah, taman hiburan, dan pusat perbelanjaan berada dalam satu kawasan
tersebut sehingga memungkinkan bagi penghuninya untuk memenuhi berbagai jenis
kebutuhan sehari-hari tanpa harus melakukan perjalanan yang jauh.

Keberadaan berbagai fasilitas publik ini juga merupakan salah satu faktor pendukung
timbulnnya interaksi sosial. Fasilitas umum dan ruang publik sekarang menjadi salah satu
unsur yang penting dalam proses perancangan suatu kawasan pemukiman yang memiliki
kelengkapan yang dibutuhkan untuk menjalani kehidupan kehidupan sehari-hari dengan
nyaman dan mengedepankan hubungan komunitas antara sesama penghuninnya. Sering kali
dikatakan bahwa jenis ini adalah jenis lingkungan yang paling ideal. Teori Neighbourhood
Unit muncul pertama kalinya pada tahun 1929 dari pemikiran Clarence Arthur Perry. Dapat
dikatakan bahwa suatu Neighbourhood Unit yang ideal harus memiliki beberapa kualitas
ruang publik yang efektif dalam menunjang interaksi sosial para warganya.

Dimasa sekarang kemajuan di bidang teknologi sedikit banyak memberikan pengaruh


pada keberadaan ruang publik. Penemuan alat-alat elektronik seperti telepon genggam dan
komputer serta fasilitas internet yang mempermudah interaksi manusia karena
memungkinkan komunikasi tanpa harus bertatap muka mengurangi penggunaan ruang publik
sebagai wadah bagi interaksi sosial. Pada lingkungan tempat tinggal , interaksi sosial
merupakan awal dari terbentuknya suatu komunitas, yang merupakan salah faktor penting
dalam sebuah neighbourhood sesuai dengan teori yang diusung oleh Clarence Arthur Perry.
Interaksi sosial yang dimaksud ditunjang oleh keberadaan aspek arsitektural yang bisa
mewujudkan kualitas ruang publik tertentu. Penataan aspek ini datang dalam berbagai bentuk,
seperti pengaturan sirkulasi (jalan raya dan trotoar) dan pengadaan fasilitas publik seperti
ruang terbuka hijau berupa taman.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana penataan ruang publik di kawasan pesisir membentuk sebuah neighbourhood


yang dapat memenuhi kebutuhan manusia dengan baik?

1.3 Tujuan
1. Mendefinisikan Neighbourhood
2. Membuat solusi sebagai masukan dalam rumusan masalah yang telah dirumuskan.

1
1.4 Manfaat

Dari hasil penulisan ini makalah ini diharapkan dapat dihasilkan pengetahuan di
bidang arsitektur dari pengkajian lebih dalam mengenai lingkungan pemukiman manusia dan
pemahaman mengenai perencanaan dan perwujudan kawasan permukiman yang ideal.

Bagi pengembang di indonesia , pembahasan ini diharapkan dapat berkontribusi


dalam perkembangan pemukiman di kawasan pesisir untuk meningkatkan kualitas hidup para
penghuni dan nilainya sebagai perwujudan dari ilmu pengetahuan arsitektur yang mendalam,
tidak hanya sekedar teori namun dapat direalisasikan dan diambil manfaatnya. Serta
membntu dalam meningkatkan standar hunian yang lebih baik bagi penduduk di kota Kendari
khususnya di kawasan pesisir.

Untuk pemerintah diharapkan dapat menjadi masukan dalam perencanaan dan


pengembangan kawasan hunian di kota kendari khususnya pada kawasan pesisir di kota
Kendari sebagai solusi dalam pembangunan kawasan menyuluruh yang harmonis bagi
masyarakat.

1.5 Sasaran

Sasaran dari makalah ini adalah Pulau Bungkutoko.

1.6 Ruang Lingkup

Makalah ini berangkat dari beberapa teori mengenai ruang publik dan pemukiman
ideal. Secara umum munculnya keadaan ideal dipengaruhi oleh kondisi fisik dan non fisik
yang diciptakan oleh berbagai macam elemen. Pembahasan makalah ini mengenai arsitektur
di ruang publik yang berperan dalam mewujudkan kondisi ideal di suatu kawasan pemukiman.

Penataan arsitektural yang mempengaruhi interaksi sosial penghuni di kawasan


tersebut merupakan bagian dari analisis mengenai neighbourhood ideal. Pembentukan unit
pemukiman ideal adalah tujuan utama yang ingin dicapai para pengembang kawasan hunian
di indonesia khususnya di kawasan pesisir.

2
BAB II

KAJIAN TEORI
2.1. Neighbourhood

Neighbourhood merupakan istilah di dalam bahasa inggris yang berarti suatu area
dengan karakteristik khusus. Apabila sebuah kota diumpamakan sebagai organisme yang
berdiri dari sel-sel, maka neighbourhood merupakan salah satu dari sel tersebut. Dalam
pembahasan ini neighbourhood mengacu pada kawasan pemukiman. Istilah ini di asosiasikan
dengan ruang untuk suatu komunitas sosial karena terbentuk dari interaksi sosial yang hidup
berdekatan.

Kota memiliki fungsi sebagai tempat untuk hidup dan bekerja untuk manusia.
Neighbourhood adalah bagian dari kota yang mendukung fungsi yang pertama. Posisi
neighbourhood sebagai tempat manusia hidup di sini berarti suatu ruang di mana segala jenis
kegiatan bermukim yan relatif permanen berlangsung. Dengan pengertian ini, aktor-aktor
yang berada dalam suatu neighbourhood merupakan aktor tetap yang kegiatannya berpusat
pada neighbourhood tempat ia bermukim. Untuk mendukung fungsi ini, neighbourhood
merupakan suatu unit komunitas yang lebih besar dari rumah tangga namun tidak berada
dibawah aturan pemerintah kota ataupun daerah. Bisa dikatakan posisinya hanya sebagai
komunitas tidak resmi yang terbentuk atas dasar toleransi sesama manusia yang hidup
berdampingan.

Neighbourhood yang dimaksud adalah kawasan pemukiman yang dikembangkan


dengan pola perencanaan, tidak hanya berdiri dari hunian melainkan juga fasilitas-fasilitas
dan institusi penunjang didalamnya yaitu sekolah, tempat ibadah, tempat perbelanjaan, dan
sebagainya. Selanjutnya kawasan hunian tersebut juga memiliki kualitas fisik yang dapat
menggambarkan batasannya secara fisik.karena mrupakan suatu kawasan pemukiman maka
neighbourhood yang dimaksud tidak memiliki area perkantoran atau pemerintahan didalam
nya . Luas kawasannya sendiri tidak terikat dengan ukuran pasti. Acuan utamanya adalah
kawasan pemukiman terencana dengan keberadaan fasilitas-fasilitas dasar yang
diperuntukkan bagi penghuninya.

Apabila suatu kawasan pemukiman memenuhi devenisi sebagai sebuah


neighbourhoood posisinya menjadi lebih jelas sehingga memberikan beberapa manfaat bagi
penghuni kwasan tersebut. Neighbourhood berpotensi membentuk komunitas penghuni
dengan dasar geografis karena merupakan tempat terjadinya aktifitas rutin yang memberikan
kesempatan munculnya interaksi antar penghuni. ketika suatu individu menyadari ahwa ia
merupakan bagian dari sebuah komunitas akan timbul suatu rasa memiliki terhadap
komunitas tersebut. secarapsikologis ia akan cenderung menjaga kawasan tempat tinggalnya.
efeknya lingkungan menjadi lebih bersih, tanaman lebih terawat, dan jalanan menjadi lebih
aman karena adanya interaksi yang terjadi secara konstan dikawasan dengan kondisi
komunitas yang baik.

3
pada neighborhood, kondisi ideal akan berkaitan dengan manusia yang tinggal dan
berkegiatan didalamnya. Karakteristik suatu neighborhood dipengaruhi dan mempengaruhi
banyak aspek yang berkaitan dengan kebiasaan dan sifat manusia. sebuah neighborhood yang
dianggap baik oleh seseorang belum tentu baik bagi yang lainya. Fenomena ini selalu ada
dalam pembahasan yang menyangkut pemikiran dan sudut pandang manusia. pencarian akan
suatu kondisi ideal yang objektif akan sangat sulit ketika kondisi tersebut didasarkan pada
pemikiran manusia yang subjektif.

2.2. Ruang publik

a. Definisi

Ruang publik adalah ruang sosial yang bisa diakses oleh siap saja. Untuk
memasukinya tidak membutuhkan tiket atau biaya masuk. selain itu tidak ada peraturan
khusus untuk ruang publik.

perkembangan ruang publik sudah dimulai sejak peradaban manusia hidup berkelompok.
namun ruang publik yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah ruang dengan kualitas fisik
yang lebih kompleks secaa arsitektural, yaitu ruang publik yang terbentuk karena adanya
campur tangan manusia di bintang arsitektur untuk mencapai tujuan tertentu.

Beberapa fungsi umum ruang publik yaitu untuk memfasilitasi kegiatan komersial,
pemerintahan, dan sosial, serta menjadi identititas dari suatu kawasan. ruang ini menjadi
tempat berkumpul dan pusat berbagi aktivitas manusia yang akan meningkatkan kualitas
lingkungan fisik dan sosialnya sendiri.

Ruang publik yang efektif harus memiliki kualitas-kualitas seperti merupakan bagian
yang kuat dari lingkungan dan sistem sirkulasinya. dan memiliki kualitas ruang tiga dimensi
yang memunculkan kesadaran akan batas ruang. pada umunya jalan juga termasuk kategori
ruang publik karena merupakan ruang yang bebas diakses oleh manusia untuk menunjang
aktivitasnya.

Keberadaan ruang publik menjadi unsur yang penting pada kawasan neighborhood
karena salah satu dasar terbentuknya neighborhood itu sendiri adalah interaksi sosial antara
penghuninya, yang sebagian besar terjadi di ruang publik. jalan taman bermain maupun
plaza adalah tempat dengan intensitas interaksi sosial yang tinggi. keadaan ini sedikit banyak
akan dipengaruhi oleh kualitas fisik ruang publik yang dimaksud.

B. Ruang publik dan Interaksi sosial

Keberadaan ruang publik dimanfaatkan oleh manusia untuk menunjang kebutuhan


hidupnya dengan melakukan berbagai aktivitas disana/ aktivitas yang terjadi diruang publik
dapat digolongkan menjadi tiga :

1. Aktivitas penting (necessary activities)

2. Aktivitas pilihan ( optional activities )

4
3. aktivitas sosial (social activities )

Aktivitas penting meliputi kegiatan- kegiatan yang dilakukan manusia untuk


memenuhi kebuthan pokoknya sehari-hari. pergi kesekolah atau ketempat kerja adalah
beberapa contohnya. faktor kepentingan membuat aktivitas tersebut sangat sedikit
dipengaruhi oleh faktor dari luar seperti hujan atau panas. Aktivitas pilihan terjadi hanya
pada keadaan tertentu. jika waktu dan tempatnya memungkinkan. contohnya berjalan-jalan
ditaman.

B. Ruang rekreasi publik

Fungsi ruang publik yang paling efektif adalah sebagai ruang rekreasi. taman publik
merupakan ruang rekreasi publik yang dikhususkan untuk pejalan kaki. . Akses kendaraan
bermotor dilarang untuk kawasan ini. biasanya diletakan pada lokasi-lokasi bersejarah atau
tempat dngan peruntukan komersial.

Taman publik adalah ruang hijau yang dibutuhkan untuk mewujudkan keseimbangan
lingkungan. khususnya di perkotaan.

2.3. Jalan

1. Definisi

Salah satu ruang publik yang paling krusial adalah jalan. Untu mempelajari mengenai
jalan terlebih dahulu harus diketahui definisi dari jalan tersebut. jalan adalah media
penghubung antara tempat-tempat berbeda yang digunakan oleh pejalan kaki maupun
kendaraan. jalan juga bisa diartikan sebagai jalur menuju akhir dari suatu perjalanan.
penekananya terletak pada pergerakan antar tempa, garis dasar komunikasi antara tempat
sebuah pita dua dimensi yang terhampar di permukaan alam, ditopang diatas jembatan atau
dinaungi oleh terowongan.

Dikawasan permukiman jalan memiliki banyak fungsi selain menjadi akses bagi
kendaraan bermotor. Aktivitas sosial seperti anak-anak yang bermain dan interaksi orang
dewasa juga terjadi diruang jalan. Sirkulasi pejalan kaki dan pesepeda juga bagian dalam
ruang jalan. sebagai penghubung jalan juga berperan dalam memberikan ruang untuk
memasuki lingkungan rumah. oleh karena itu suatu jalan yang ideal adalah jalan yang
didesain untuk menunjang semua fungsi ini.

2. Jalan-Jalan Dikawasan Neighborhood

Pemukiman memiliki berbagai jenis kegiatan untuk di fasilitasi. mobilitas dalam


kawasan hunian untuk kegiatan-kegiatan tersebut di tunjang oleh prasarana yang berbeda.
beberapa jenis jalan yang pada umumnya terdapat di kawasan pemukiman yaitu jalan untuk
kendaraan bermotor, jalur sepeda, dan jalur pejalan kaki,. sesuai namanya, masing-masing
jalan tersebut dibedakan berdasarkan pengguna masing-masing. Jalur kendaraan bermotor
ditunjukkan secara khusus untuk memfailitasi kendaraan bermotor. jalan dengan fungsi ini
memiliki sistem dan peraturan resmi untuk menjaga ketertiban penggunanya. pemakaian

5
aspal atau material lainnya menjadi kebutuhan untuk menunjang fungsi ini. Untuk jalur
sepeda, karakteristiknya yaitu secara fisik memiliki batas-batas tertentu, seperti penggunaan
material yang dibedakan dari jalan lainnya. Keberadaan jalan ini mulai populer seiring
dengan kepopuleran green liife style. jalur pejalan kaki(side walk) atau trotoar difungsikan
untuk memfasilitasi pejalan kaki . jalan yang aman otomatis akan memenuhi standar untuk
menampung kegiatan bermain anak-anak., dengan struktur sosial yang harmonis, suatu jalan
yang ideal akan terbentuk dengan sendirinya.

Lingkungan yang memanfaatkan jalan cluster kemungkinan jalan akan menjadi padat
pada periode tertentu karena berbatasan dengan sirkulasi (hanya memiliki satu jalur untuk
masuk dan keluar) Selain itu kekurannya variasi dalam rute akan sedikit membosankan bagi
pejalan kaki. yang bisa di dapatkan dengan adanya cul-de-sac diantaranya yaitu
meningkatkan interaksi sosial di antara penghuni jalan tersebut. Cul-de-sac memiliki rute
yang konstandan menimbulkan kesan prifat dan tenang sehingga memungkinkan terjadinya
interaksi sosial yang lebih intim. Oleh karena itu keamanan akan lebih peduli akan sesamanya
ketika mereka merasa merupakam bagian dari suatu komunitas, yang terbentuk dari adanya
interaksi sosial tersebut.

3. Tipe Pola Jalan

A. Pola Gridiron

Pola Gridiron merupakan pola dengan keteraturan dan konsistensi dari grid sebagai bentuk
dasar. Grid cenderung menghasilkan kesan bersih dan terorganisir. Kekurangan dari jalan ini
adalah terlalu monoton sehingga kurang memfasilitasi interaksi sosial.

B. Pola Fragmented Paralel

Pola Fragmented Paralel merupakan pengembangan dari pola grid, yaitu dengan
mempertahankan bentuk dasar garis yang membentuk sudut 90º namun menyediakan rute
yang tidak terlalu monoton. Pengaturan jalan seperti ini juga memberikan variasi rute dan
persimpangan yang bisa diambil.

C. Pola Loops dan Lollipops

Sesuai namanya pola ini memiliki bentuk seperti lolipop yang terbentuk dari cul-de-sac.
Umumnya terdapat pada kawasan yang terbentuk secara alami yaitu jalan dibangun setelah
terdapat bangunan di kawasan tersebut.

D. Pola Lolipops on A Stick

Perbedaan pola ini dengan pola sebelumnya yaitu bentuk lolipop yang terletak secara teratur
di jalan yang menyerupai ranting. Pola ini umumnya terdapat di kawasan khusus perumahan
dengan berbagai macam cluster. Selain itu kesempatan diadakannya jalur pejalan kaki akan
lebih terbuka sebagai penghubung antar cul-de-sac.

6
4. Furnitur Jalan

Untuk memenuhi fungsinya, suatu jaln didukung oleh berbagai furnitur jalan contohnya
paving, lampu jalan, papan nama, patung, monumen, air mancur, tempat duduk, telepon
umum, kios kecil, kanopi, tempat sampah, dan sebagainya. Unsur-Unsur ini akan menentukan
pengalaman ruang manusia yang berkegiatan di dalamnnya, serta berpengaruh pada identitas
suatu jalan.

5. Konsep Shared Street

Salah satu konsep mengenai jalan di kawasan pemukiman yaitu konsep Shared Street.
Artinya jalan memiliki berbagai fungsi dengan prioritas tertentu. Tujuan utama dari konsep
ini adalah untuk mengurangi laju kendaraan bermotor dan meningkatkan penggunaan jalan
untuk tempat bermain anak-anak dan beriteraksi sosial.

2.4. Tata ruang neighbourhood

Dalam perencanaan kawasan terdapat beberapa jenis pendekatan umum yang bisa
diterapkan umum yang bisa diterapkan untuk mencapai kebutuhan. pertama yaitu Assemle or
disperse (mengumpulkan atau membubarkan). bertujuan untuk meratakan keberadaan
aktivitas manusia disuatu kawasan.pendekatan mengumpulkan atau disperse diterapkan
untuk menciptakan suasana yang lebih tenang,maupun sebaliknya, pendekatan assemble
diterapkan untukmeningkatkan aktivias manusia disuatu kawasan. Pada daerah yang sibuk ,
Pendekatan disperse diterapkan untuk menciptakan suasana yang lebih tenang, begitu juga
sebaliknya, pendekatan assemble diterapkan untuk mendekatkan aktuvitas manusa disuatu
kawasan. pendekatan kedua yaitu Integrate or segregate (menggabungkan atau memisahkan),
dalam konteks aktivitas manusia. integrate berarti aktifitas berbeda oleh manusia dari
berbagai kalangan dapat terjadi diarea yang sama atau saling berdampingan. sedangkan pada
pendekatan segregate aktifitas tersebut di golongkan dandipisah pelaksanaannya.

Contoh perencanaan wilayah pemukiman pinggir kota berdasarkan teori ini dapat
dilihat pada gambar dibawah. Perencanaan ini menyediakan tempat untuk 2000 keluarga.
Dengan perkiraan satu keluarga terdiri dari 4 orang, makapopulasi pada kawasan ini adalah
8000 orang, 1400 di Antaranya adalah anak-anak.

7
Institusi pendidikan menjadi pusat kawasan sedangkan ruang publik yang tersedia
meliputi taman bermain anak-anak, lapangan tenis, sepak bola, atau baseball. Untuk institusi
komunitas seperti tempat ibadah dijadikan poin-poin landmark yang disebar merata pada
keseluruhan layout kawasan.

Konsep perencanaan kawasan seperti ini brekontribusi besar terhadap penekanan akan
pentingnya suatu kawasan pemukiman sebagai suatu entitas yang unik untuk direncanakan
dengan penuh perhitungan. Tidak hanya dari segi huniannya sendiri, pengaturan layout, jalan
dan ruang publik menjadi hal krusial karena kawasan pemukiman merupakan pusat dari
kehidupan manusia dimana interaksi sosial terjadi pada dan dngan adanya ruang publik
tersebut.

8
BAB III

DATA FISIK

A. Data Fisik Pulau Bungkutoko

Peta Bungkutoko

1. Batas Wilayah 2. Jumlah Penduduk

Sebelah Utara : Teluk Kendari Belum pasti karena faktor


kurangnya data yang terdapat di profil
Sebelah Selatan : Kel. Nambo
kelurahan .
Sebelah Timur : Laut Banda
\
Sebelah Barat : Kel. Talia

3. Mata Pencaharian :

Mata Pencaharian Laki-Laki Perempuan


Pns 20 13
Peternak 21 -
Nelayan 288 -
Polri 5 -
Pemerintahan 7 -
Karyawan Swasta 59 26
9
Duku Kampung Terlatih - 3
4. Orbitasi

Jarak Ke Ibu Kota Kecamatan 3 Km


Lama Jarak Tempuh Ke Ibu Kota Kecamatan Dengan Kendaraan 10 Menit
Bermotor
Lama Jarak Tempuh Ke Ibu Kota Kecamatan Dengan Berjalan Kaki 30 Menit
Jarak Ke Ibu Kota Kabupaten / Kota 20 Km
Lama Jarak Tempuh Ke Ibu Kota Kabupaten Dengan Kendaraan Bermotor 30 Menit

Lama Jarak Tempuh Ke Ibu Kota Dengan Berjalan Kaki 3 Jam


Jarak Ke Ibukota Provinsi 12 Km
Lama Jarak Tempuh Ke Ibu Kota Privinsi Dengan Kendaraan Bermotor 0.15 Jam
Lama Jarak Tempuh Ke Ibu Kota Provinsi Dengan Berjalan Kaki 2 Jam

5. Penggunaan Lahan
Luas Pemukiman : 66 ha/m2
Luas Kuburan : 0,225 ha/m2
Luas Pekarangan : 11,077 ha/m2
Perkantoran : 0,25 ha/m2

6. Jalan

C
A B

Peta Jaringan Jalan

10
Kondisi Eksisting Jalan :

B
A

C D

Furniture Jalan

Terdiri dari bak sampah, papan


iklan, penunjuk jalan, serta papan
penanda.

11
7. Pola Lingkungan & Bentuk Rumah

Ada 2 pola yang di gunakan yakni


pola linear yang mengikuti bentuk
jalan serta pola terpadu/berkelompok.

Bentuk Rumah Di Pulau Bungkutoko

12
8. Fasilitas Lingkungan
a. Fasilitas Sosial-Budaya

: fasilitas peribadatan

: fasilitas rekreasi

: fasilitas pelayanan
kesehatan dan
multiservice center.

Fasilitas Peribadatan

Fasilitas Rekreasi Sekaligus Sebagai Ruang Terbuka Hijau

13
Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Multiservice Center

b. Fasilitas Pendidikan

Fasilitas pendidikan yang ada di pulau ini hanya Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah
Pertama dengan kondisi yang seadanya.

14
c. Fasilitas Perbelanjaan

Gambar kios Rumah warga

Gambar pasar Lapulu

d. Fasilitas Keamanan

Gambar Pos Keamanan

15
e. Fasilitas Terminal

Pelabuhan Yang Tersedia Di Pulau Bungkutoko

9. Air Bersih Dan Sanitasi


Penggunaan air bersih didapatkan warga sekitar dari penampungan dengan tower
dan penggunaan sumur.
Sumur Pompa / Bor : 6 Unit
Sumur Gali : 32 Unit
MCK Umum : 3 Unit
Pemilik Jamban Keluarga : 214 KK

10. Drainase

16
Peta jalur drainase

Kondisi Eksisting:

11. Jaringan Listrik dan Komunikasi


: J. Listrik

: J. komunikasi

Peta Jaringan Listrik Dan Komunikasi

Kondisi Eksisting :

Gambar Jaringan Listrik Dan Jaringan Komunikasi

17
BAB VI

ANALISIS

A. ANALISIS

Pada bagian ini, analisis dilakukan oleh masing masing anggota kelompok
dengan tema yang berbeda-beda yakni :

1. Jalan (Fadel Muhammad)

B
A

C D

Kondisi eksisting jalan di lokasi bungkutoko

Pada gambar A merupakan jalan dengan material aspal. Kondisi jalan ini sudah baik
karena jalan dengan material aspal sangat baik untuk dilewati kendaraan baik beroda 2
maupun beroda 4. Selain itu jalan aspal memudahkan untuk warga yang berjalan kaki , hal ini
disebabkan karena jalan dengan material aspal ini tidak licin, keras dan tidak dapat
menimbulkan becek atau air yang tergenang terlebih saat musim hujan sehingga pejalan kaki
dengan mudah melalui jalan ini. Apabila dilihat dari lebar jalannya , kondisi jalan A ini sudah
cukup baik karena karena dapat dilewati oleh berbagai macam kendaraan baik kendaraan
besar maupun kendaraan kecil seperti mobil track.

Pada gambar B merupakan jalan dengan material paving blok . Paving blok baik
digunakan untuk jalan pada lorong-lorong, tidak cocok untuk jalan besar atau jalanan

18
kolektor. Jalan paving blok ini berada pada alur jalan menuju tempat wisata tracking
mangrove.Keunggulan penggunaan paving blok yaitu

- Paving blok mempunyai daya serap air yang baik sehingga dapat mengurangi
genangan air dan mencegah bahaya banjir
- Pemasangan paving blok sangat mudah, tidak mempergunakan spesi pasangan ,
pengikat antara masing-masing paving blok cukup menggunakan pasir sebagai bahan
pengisi.
- Apabila terjadi kerusakan (pecah)dapat diganti dengan mudah, cukup dengan
mengambil paving yang pecah dan diganti dengan yang baru

Kelemahan Paving Blok

- Kurang cocok dipasang di lahan yang dilalui kendaraan berkecepatan tinggi, hnya
cocok dipasang pada lahan berkecepatan rendah.

Pada gambar C merupakan gambar jalan dengan material beton.Jalan ini berada pada jalan
menuju Tracking Mangrove Jalan dengan material beton cukup baik digunakan untuk jalan
pada lorong-lorong. Jalan material beton memiliki ketahanan yang baik terhadap genangan
air dan banjir serta tahan terhadap pelapukan akibat cuaca. Namun biaya konstruksi jalan
beton paling mahal jika dibandingkan dengan kontruksi perkerasan paving blok dan aspal

Pada gambar D merupakan jalan yang masi menggunakan campuran pasir dengan tanah.
Kondisi jalan seerti ini terdapat pada jalan mau menuju kampong Muna. Kondisi jalan pada
kawasan ini kurang baik apalagi pada saat musim hujan .Keadaan jalan ini tidak
memungkinkan untuk dilewati baik untuk kendaraan maupun untuk pejalan kaki, hal ini
disebabkan karena kondisi jalan yang sangat licin dan terdapat banyak genangan air terlebih
saat hujan deras.

Tipe pola jalan yang digunakan di kawasan pesisir Bungkutoko ini adalah

Dilihat dari bentuk jalannya pulau bungkutoko ini mengadopsi tipe pola jalan Loops dan
Lollipops. Bentuk pola jalan ini umumnya terdapat pada kawasan yang terbentuk secara
alami yaitu jalan dibangun setelah terdapat bangunan dikawasan tersebut.

19
2. Furniture Jalan (A.IKHLAS)

Furniture jalan merupakan suatu intervansi arsitektur yang dapat


mempengaruhi bagaimana manusia menggunakan dan berkegiatan dalam ruang
jalan. Oleh karena itu pemilihan frniture jalan yang tepat dapat membantu
mewujudkan ruang publik yang efektif.

Pada Kelurahan Bungku toko Furniture jalan yang tersedia belum memenuhi
syarat sebagai kawasan neighbourhood. Beberapa furniture jalan seperti bak
sampah, papan iklan, papan nama, kios, telah tersedia sampah,Papan iklan, papan
nama,Kios, telah tersedia

Namun beberapa diantarannya seperti bak samapah masih kurang layak,


selain itu, furniture jalan seperti papan iklan penempatannya masih tak beraturan,
beberapapa lampu penerangan jalan juga masih sangat minim, kios-kios yang
tersedi juga juga letaknya tidak beraturan sebagian ada yanag sangat berjarak
namun di beberapa tempat justru sangat berdekatan.

20
3. Pola Lingkungan & Bentuk Rumah (MUH. TAJUL ASROR DZIKRIANSYAH
RANGKUTI

Bentuk Rumah di Bungkutoko

KAMPUNG TERPADU

Pulau BUNGKU TOKO adalah suatu kawasan yang dapat di kategorikan kawasan
yang belum mempunyai banyak penduduk, banyak ruang kosong yang masih bisa di
manfaatkan baik untuk pemukiman ataupun Ruang Terbuka HIjau ( RTH ) Jika penataan
kawasannya lebih d perhatikan sejak awal maka pulau ini bisa jadi pulau percontohan untuk
pulau-pulau lainnya di SULTRA maupun INDONESIA.

Hari ini yg terlihat di pulau ini adalah pola lingkungannya terbagi atas 2 pola yaitu
pola Linear dan pola Terpadu, yang dimana pola linear adalah pola pembangunan rumah yg

21
mengikuti garis jalan sedangkan pola terpadu adalah pembangunan rumah secara
berkelompok.

Menurut saya masing-masing pola memiliki kelebihannya dan kekurangannya


tersendiri, di pulau bungku took ini, POLA LINEAR memiliki kelebihan akses ke jalan
utama lebih cepat karena penggunaan pola ini di terapkan di jalan-jalan sekunder,dan
kekurangannya adalah pembangunan rumah menggunakan pola linear cenderung tidak
memperhatikan Garis Sempadan Bangunan (GSB) yang membuat pembangunan rumah tidak
rapi(acak-acakan) dan bentuk rumah yg berbeda-beda satu sama lain Sedangkan POLA
TERPADU memiliki kelebihan yaitu kawasan pembangunan pada pola ini sangat teratur
karena penataan bangunannya sangat terencana bahkan bentuk dan model Rumahnyapun
sama ini terlihat pada kampung Muna yg ada di pulau ini, sadar atau tidak pola pemukiman
terpadu ini dapat menjadi daya tarik wisata, dan kekurangannya yaitu akses ke jalan utama
lebih jauh.

4. Fasilitas Lingkungan

: fasilitas peribadatan

: fasilitas rekreasi

: fasilitas pelayanan
kesehatan dan
multiservice center.

Peta posisi fasilitas lingkungan

a. Fasilitas Sosial-Budaya (RAHAYU)

A B

Fasilitas Peribadatan

22
Fasilitas peribadatan yang tersedia di pulau bungkutoko adalah masjid dengan jumlah
2 buah.. Pada masjid A, posisinya tidak jauh dari jembatan kecil dari arah Kelurahan Nambo
dengan kondisi belum sempurna karena pada masjid ini belum memiliki plafond. Sedangkan
pada masjid B, kondisinya sedang dalam masa perbaikan/renovasi namun masih bisa
digunakan. Posisinya tidak jauh dari jalan kolektor arah Teluk Kendari.

Posisi kedua masjid cukup strategis karena tidak hanya berada pada satu pusat saja
melainkan terpencar sehingga kebutuhan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
peribadatannya dapat terpenuhi.

Fasilitas Rekreasi Sekaligus Sebagai Ruang Terbuka Hijau

Fasilitas rekreasi diatas disebut Tracking mangrove oleh warga di Pulau Bungkutoko
Karena menjadi kawasan hutan bakau lindung dan menjadi tempat wisata popular di kota
kendari. Selain hanya sebagai tempat wisata , tracking mangrove juga berfungsi sebagai salah
satu Ruang Terbuka Hijau di Pulau Bungkutoko. Untuk keadaanya sendiri cukup baik karena
sudah mendapat perhatian dari pemerintah dimana usaha dari pemerintah Kota Kendari.

Kondisi jalan untuk menuju Tracking Mangrove sendiri kurang baik karena pada
beberapa titik terdapat jalan yang berlubang dan berpasir sehingga menyulitkan para
penikmat wisata.

A B C

Fasilitas Pelayanan Kesehatan

23
Kondisi fisik fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di bungkutoko kurang baik
dimana ukuran jumlah fasilitasnya kurang banyak jika dbandingkan dengan jumlah
masyarakat bungkutoko sebagai pengguna fasilitas kesehatan tersebut. Selain itu letaknya
yang memusat dan cukup jauh dari beberapa kelompok pemukiman. Pada gambar A dan B
berada pada posisi sejajar dengan kantor kelurahan dimana fasilitas yang tersedia yakni
Posyandu dan PUSTU ( Puskesmas Pembantu). Sedangkan gambar C berada pada kampong
terpadu ( Kampung Muna) yang berupa Posyandu.

Kondisi jalan menuju posyandu dan PUSTU cukup baik karena sudah adanya
perkerasan berupa Aspal.

Multiservice Center

Multiservice center yang ada di pulau bungkutoko ini berupa kantor kelurahan yang
menjadi pusat kantor pemerintahan lokal terbesar. Kondisinya cukup baik dengan
penggunaan material yang sudah modern berupa beton dan penggunaan material atap seng.
Didepan kantor lurah masih banyak tersedia lahan yang dapat digunakan sebagai RTH
ataupun rencana pengembangan ke depan.

b. Fasilitas Pendidikan (MUH. NUR AMANU)

24
Fasilitas pendidikan yang ada di pulau ini hanya Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah
Pertama dengan kondisi yang seadanya.

Di pulau BungkuToko belum tersedianya sarana Pendidikan yang lengkap . Di pulau


bungkutoko hanya terdapat sarana pendidikan Sekolah Dasar, dan Madrasah Tsanawiyah.
Untuk tingkat SMA (Sekolah Menengah Atas) dan Taman Kanak-kanak belum tersedia di
pulau BungkuToko .

c. Fasilitas Perbelanjaan (DESRIN WULANDARI)

Kehidupan penduduk di pulau bungkutoko yang cukup sejahtera, walaupun masih ada
juga warga yang masih membutuhkan bantuan-bantuan dari pemerintah khususnya. Fasilitas
perbelanjaan di pulau Bungkutoko masih kurang memadai , hanya terdapat kios-kios kecil di
sebagian rumah warga. Di pulau Bungkutoko juga itu sendiri masih agak jauh dari pasar
umum yang terletak di kelurahan Lapulu yang jaraknya kurang lebih sekitar 4 Km.
Walaupun begitu warga di pulau Bungkutoko masih menggunakan pasar lapulu tersebut
sebagai pusat untuk belanja kebutuhan rumah tangga. Karna walaupun jaraknya cukup jauh
warga disana masih mengusahakan berbelanja disana karna cumah pasar lapulu yang dapat
menunjang kebutuhan mereka untuk saat ini.

Beberapa fasilitas perbelanjaan di pulau Bungkutoko :

Gambar kios Rumah warga

25
Gambar pasar Lapulu

d. Fasilitas Keamanan

Fasilitas keamanan yang tersedia di pulau bungkutoko ini berupa pos kamling dengan
jumlah 1 buah yang terletak di depan kantor Kelurahan Bungkutoko. Kondisi fisik pos ini
termasuk baik dimana baru saja dilakukan pembangunan. Jika dibandingkan dengan standard
dalam neighbourhood dan jumlah penduduk, jumlah pos kamling ini tentu masih kurang.
Selain jumlahnya, posisinya pun perlu diubah dengan tidak hanya di depan kelurahan saja
melainkan di sebar.

e. Fasilitas Terminal

26
Pelabuhan Yang Tersedia Di Pulau Bungkutoko

Terminal yang ada di pulau bungkutoko ini hanya 2 dermaga yakni pelabuhan container
dan pelabuhan kecil yang ada di kampung terpadu ( Kampung Muna) . kondisi fisiknyapun
dalam kondisi baik. Ke-2 pelabuhan ini masih aktif digunakan. Pelabuhan container itu
terletak di ujung atas pulau bungkutoko. Sedangkan letak pelabuhan kecil terdapat di
kampong muna yang digunakan sebagai dermaga kecil oleh masyarakat Kampung Muna.

f. Fasilitas Jaringan Listrik dan Komunikasi


: J. Listrik

: J. komunikasi

Peta Jaringan Listrik Dan Komunikasi

Kondisi Eksisting :

Gambar Jaringan Listrik Dan Jaringan Komunikasi

Di pulau bungku Toko telah tersedia jaringan listrik yang memadai dan mencakup
seluruh pulau bungkutoko yang bersumber dari PLN kota Kendar.Dengan adanya jaringan

27
listrik ini sangat berperan besar bagi seluruh masyarakat Bungkutoko, terutamanya untuk
penerangan di dalam maupun di luar rumah , baik lampu jalan maupun sarana prasarana yang
memakai jaringan listrik. Listrik ini menjadi salah satu sumber energi terbesar untuk warga
Bungkutoko.

5. Air Bersih Dan Sanitasi ( SUMARDIN )

Penggunaan air bersih didapatkan warga sekitar dari penampungan dengan tower dan
penggunaan sumur.

Sumur Pompa / Bor : 6 Unit


Sumur Gali : 32 Unit
MCK Umum : 3 Unit
Pemilik Jamban Keluarga : 214 KK

A. Air Bersih

Secara umum pulau Bungkutoko yang memiliki luas sekitar 500 Ha terdiri dari hutan
mangrove yang masih terjaga, Dengan jumlah penduduk sebanyak 1220 jiwa dan terdiri dari
427 Kepala Keluarga. Melihat perbandingan jumlah penduduk dan jumlah Kepala Kelurga
dengan jumlah sumur atau sumber air bersih maka dapat di simpulkan bahwa kebutuhan air
bersih untuk penduduk di pulau bungkutoko masih sangat minim. Untuk mengakomodasi
kebutuhan akan air bersih dengan jumlah penduduk 1220 jiwa dengan hanya mengandalkan
sumur pompa/bor yang berjumlah 6 unit dan sumur gali yang berjumlah 32 unit, akan sangat
menyulitkan warga untuk mendapat pasokan air bersih yang cukup untuk kebutuhan hidup
sehari-hari.

B. Sanitasi

Kebutuhan akan sanitasi dalam suatu lingkungan masyarakat sangat di perlukan


karena berhubungan dengan kebersihan dan kesehatan lingkungan, melihat jumlah MCK
umum dan jamban keluarga yang masih setengah dari jumlah keseluruhan kepala keluarga di
pulau bungkutoko. Yaitu 3 unit MCK dan 214 kepala keluarga yang memiliki jamban
keluarga dengan jumlah keseluruhan kepala keluarga yaitu 427 KK. Untuk mengakomodasi
kebutuhan akan MCK maka pemerintah seharusnya lebih memperbanyak jumlah MCK

28
umum dan memberikan kesadaran kepada warga setempat untuk membuat sendiri jamban
keluarga untuk menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan.

6. Drainase (LD. MUH. ZUBAIR)

Peta jalur drainase

Eksisting kondisi :

Disepanjang jalan pada lokasi kelurahan Bungku Toko terdapapat drainase atau tempat
saluran air.namun kondisi jalan drainase yang sudah tidak terawat dan sudah tidak layak
untuk di gunakan.drainase yang tersedia di pemukiman warga sudah tidak berfungsi secara
maksimal.hal ini dikarenakan banyaknya tumpukan sampah dan lumpur sehingga
mengakibatkan aliran air pada drainase tersumbat.selain itu di lokasi bungku toko juga ini
pengadaan drainase,belum di terapkan secara keseluruhan. jadi kondisi penataan drainase
masih putus putus atau belum secara keseluruhan.

B. SARAN DESIGN

Saran design berasal dari masing-masing anggota dengan mengusulkan macam-


macam design.

1. RAHAYU

Menurut saya, pulau bungkutoko ini masih memerlukan sentuhan tangan dari seorang
ARSITEK untuk membentuk neighbourhood unit sustainable. Dimana masih terdapat banyak

29
kekurangan dan perbaikan terhadap pulau Bungkutoko ini. Ada beberapa hal yang ingin saya
usulkan sebagai usulan design yakni :

1. Perbaikan infrastruktur jalan dan pelengkapnya

Seperti yang telah di paparkan diatas bahwa kondisi jalan secara keseluruhan tidak terlalu
baik karena masih terdapat beberapa kerusakan pada jalan. Oleh karena itu, saya
mengusulkan agar diadakannnya perbaikan jalan dan di berikannya beberapa furniture jalan
yang berupa Lampu jalan dan penambahan jumlah bak sampah serta diadakannya zebra cross
terutama di depan Sekolah.

2. Pembuatan jalur pedestrian

Mengapa saya mengusulkan demikian??? Hal ini dikarenakan pada pulau bungkutoko ini
tidak tersedia jalur bagi pejalan kaki. Berdasarkan referensi yang saya baca bahwa salah satu
prinsip fisik dalam konsep neighbourhood adalah adanya jalur pedestrian di sepanjang jalan
yang dilengkapi dengan tumbuhan hijau atau pagar besi sebagai pembatas kendaraan.

3. Penambahan fasilitas perbelanjaan berupa Pasar ataupun Mini Market yang dapat
menyuplai kebutuhan masyrakat setempat.

Fasilitas perbelanjaan

4. Diadakannya sumur resapan

Sumur resapan ini sengaja saya usulkan sebagai salah satu bentuk dari dukungan terhadap
program GO GREEN. Selain itu juga dapat dilakukan sebagai usaha dari penghematan air

30
dimana sumur resapan ini akan dibuat di masing masing rumah dan air dari hasil resapan tadi
dapat digunakan kembali.

Gambar potongan sumur resapan

5. Diadakannya sekolah taman kanak-kanak serta arena bermain

Di pulau bungkutoko ini tidak tersedia sekolah bagi anak usia dini serta arena bermain
sebagai wadah untuk tumbuh kembangnya si anak.

6. Dibuatkan Taman yang dapat berfungsi sebagai area public serta sekaligus sebagai
tambahan jumlah Ruang Terbuka Hijau.

Rencana Taman

7. Dibuatkan wadah yang dapat mengolah sampah yang telah dibuang di bak sampah
yang bahasa gaulnya Rumah Sampah .
2. A.IKHLAS

Saran saya, Untuk bak sampah yang ada masih perlu untuk dibenahi. Misalnya,
penggunaan bak sampah yang memisahkan antara sampah organik dan non organik atau
sampah basah dan kering. Hal ini tentunya dapat membantu pemerintah, dalam hal
pengelolahan sampah secara efektif. Misalnya sampah organik seperti dedaunan, sayur-
sayuran, dll dapat diolah kembali menjadi pupuk dan dengan kemajuan teknologi dapat
diubah menjadi sumber energi seperti biogas yanag dihasilkan dari sampah sampah basah
organik. Sehingga gas tersebut dapat di manfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga, seperti
memasak makanan. Selain itu sampah non organik seperti botol plastik, bungkus kemasan,

31
dll dapat di daur ulang kembali menjadi barang-barang yang bermanfaat sehingga
menghasilkan suatu produk yang dapat menghasilkan rupiah dan juga dapat mengasah ke
kreatifitasan masyarakat setempat. kemudian untuk penempatan bak sampahnya akan di
letakkan masing-masing disetiap depan rumah penduduk, bangunan pemerintahan, dan
komersil.kemudian untuk penempatan papan iklan seperti baliho yang terkesan politis akan
saya tempatkan di wilayah tertentu yaitu berdekatan dengan bangunan pemerintahan seperti
kantor kelurahan dll. karena jika penempatannya diletakkan disembarang tempat, maka
secara fisik akan dapat mempengaruhi citra Kawasan bungku toko.

Untuk kios-kios perletakkanya tidak akan mengalami perubahan karena secara keseluhan
masyarakat membangunnya tepat di depan rumah masing-masing. hanya saja perlu adanya
himbauan kepada masyarakat agar memperhatikan GSB (garis sempadan bangunan) sebagai
pertimbanagan pelebaran jalan nantinya.

Penerangan pada lampu jalan dirasa tidak prelu karena Sebagian besar cukup mendapat
cahaya lampu dari Perumahan warga sekitar. Hanya saja pada wilayah-wilayah tertentu yang
tingkat kepadatan pemukimannya sangat kurang memungkinkan untuk penambahan lampu
penerangan jalan pedestrian dan jalan kendaraan.

3. MUH.NUR AMANU

Dengan belum lengkapnya sarana pendidikan di pulau bungkutoko saya akan


membangun sebuah Sekolah Menengah Atas (SMA) yang bertaraf Nasioanl yang dimana di
dalamnya terdapat fasilitas – faslitas pendidikan seperi Laboratorium Kimia, Laboratorium
Biologi, Lab Komputer dan Laboratorium Wawasan Kemaritiman agar budaya di pulau
bungkutoko tidak hilang yang dimana notabeneya pulau bungkutoko ini adalah salah satu
wilayah pesisir pantai yang kayak akan penghasilan lautnya dan menjadi salah satu Sekolah
Pertama di Indonesia yang menerapkan Budaya Wajib Maritim pada dunia pendidikan
Menengah Atas yang mengacu pada Visi Misi presiden Joko Widodo yaitu MENJADIKAN
INDONESIA SEBAGAI NEGARA MARITIM.

Untuk Taman Kanak- Kanak di wilayah ini saya letakkan bersebalahan dengan
Sekolah Dasar agar apabila anak – anak TK yang masuk Sekolah Dasar (SD) sudah tidak
asing dengan wajah kakak- kakak kelasnya ,di Taman kanak-kanak ini saya menyediakan
fasilitas bermain seperti Taman Kanak- Kanak pada Umumnya hanya yang membuat berbeda
adalah pada Taman Kanak- Kanak ini saya menambahkan satu item bermainya itu seperti
aquarium museum ikan seperti di Jepang dan meja disalah satu Taman Kanak-kanak di dunia
yang mempunyai Aquarium Museum Ikan. Yang didalamnya terdapat beberapa macam
spesiesikan . baikikan yang sudah langka maupun ikan yang sering merekaj umpai .
Tujuannya Agar anak – anak tersebut dapat melestarikan Laut beserta isinya.

32
Letaknya jugapun tidak jauh dari sarana pendidikan yang ada. Agar mudah di jangkau
dan semua Siswa atau Siswi yang ada di Pulau BungkuToko dapat menjalin keakraban dan
menjalin hubungan persaudaraan yang lebih erat.

= Lapangan

= Taman Kanak – Kanak (TK)

= SekolahDasar (SD)

= Madrasah Tsanawiyah (Mts/Smp)

= SekolahMenengahAtas (SMA) “saran desain”

Dengan memanfaatkan lahan yang luas saya akan membuat lahan praktek yang
bersifat belajar dan professional agar anak –anak di pulau bungkutoko ini tidak kaget apabila
telah keluar dari sekolah dan mencoba terbiasa dengan lingkungan sekitarnya. Dan bias
langsung masuk dunia kerja atau membuat wirausaha sendiri .

4. FADEL MUHAMMAD

Sebaiknya semua jalan yang masih menggunakan campuran pasir dan tanah diganti
menggunakan aspal agar dapat dengan mudah dilewati baik untuk kendaraan bermotor
maupun pejalan kaki. Untuk jalan-jalan yang menggunakan aspal dan paving blok sudah
baik dan cocok digunakan pada jalan yang ada di pulau Bungkutoko.Dilihat dari lebar jalan
pada kawasan pesisir Bungkutoko tidak terlalu lebar sehingga di kawasan pulau
Bungkutoko ini perlu diadakannya jalur pedestrian atau jalur pejalan kaki agar pejalan kaki di
kawasan ini dapat berjalan dengan nyaman tanpa bercampur dengan kendaraan
transportasi.Selain itu di sepanjang jalan bungkutoko masih kurangnya lampu jalan .
Sehingga suasana pada malam hari di pulau Bungkutoko ini sangat gelap sehingga dapat
memungkinkan terjadinya tindakan kriminal.

5. DESRIN WULANDARI

Seperti yang kita telah ketahui bahwa fasilitas perbelanjan di pulau Bungkutoko masih
kurang sekali, oleh karenanya itu menurut saya di pulau bungkutoko harus di tambahkan
33
pasar umum untuk wilayah bungkutoko, karena dilihat dari jarak tempuh pulau bungkutoko
ke pasar umum lapulu lumayan jauh. Dan adanya pasar umum tersebut dapat memudahkan
pula masyarakat di pulau bungkutoko saling mengenal satu sama lain. Karena di lihat dari
kondisinya, bahwa masyarakat disana itu masih ada sekat diantara warga satu dan yang lainya,
karena kurangnya sarana untuk berkomunikasi antara warga Bungkutoko.

Adapun saran letak pasar umum bungkutoko :

Keterangan :
: Jembatan Kuning
: zona1 Rumah penduduk
: Kampung muna
: Pasar umum pulau Bungkutoko
: zona 2 Rumah penduduk

Untuk pasar umum kelurahan Bungkutoko kenapa saya sarankan untuk diletakan di
tengah kampung muna dan Zona 1 pada perumahan penduduk karena kehidupan sosial di
daerah tersebut masih sederhana. Beda dengan zona 2 pada wilayah pulau bungkutoko
tersebut yang sudah cukup sejahtera. Olehnya itu saya letakan di pertengahan karena bisa
mempermudah warga dari kampung muna yang notabenenya sebagai distributor ikan segar..
karena dekat dengan daerah mereka. Adapun pada masyarakat yang berada di zona 1 dan
zona 2 menurut saya sudah sangat efisien bagi mereka. Agar masyarakat di pulau tersebut
bisa saling berkomunikasi dan berbaur satu sama lain dipasar tersebut. dan juga mereka tidak
perlu lagi ke pasar lapulu yang jaraknya cukup jauh dari wilayah mereka.

34
6. LD. MUH. ZUBAIR

Untuk saran desain pada kondisi drainase Lokasi bungku toko,akan dilakukan
Perubahan,dimana drainase yang lama akan dibersihkan,lalu akan dilakukan pemanjangan
jalur drainase dan peletakan jalur drainase menyesuaikan dengan kondisi dan bentuk jalan.

Penentuan Jenis Drainase Yang Akan Di Bangun,

Jenis drainase Menurut funngsinya,yaitu sebagai tempat air buangan,meliputi:Saluran


air hujan dan limbah. Dalam perancangan jalur drainse akan di usahakan bagaimana saluran
drainase ini dapat memindahkan air hujan dan limbah secepat mungkin dari daerah tangkapan
ke badan penerima.badan penerima tersebut merupakan saluran induk di mana tempat air
hujan di buang.Untuk itu di dalam saran desain ini sengaja dirancang untuk jalur saluran
induk drainase akan dialihkan ke laut.

Pola Jaringan Drainase

Untuk pola jaringan drainse akan di gunakan Grid iron,karena pola jaringan drainase
ini sangat cocok digunakan untuk daerah pinggiran air.

7. SUMARDIN
A. Air Bersih

Melihat kebutuhan akan air bersih yang sangat tinggi terutama untuk aktivitas MCK,
memasak dan minum sehingga di perlukan adanya tambahan pengadaan sumur dan tower di
titik-titik tertentu agar distribusi air bersih merata, dan tidak membuat warga harus berjalan
jauh dari rumah ke sumber-sumber air bersih. Hal ini juga di maksudkan agar warga di pulau
bungkutoko dapat mengefisienkan waktunya dan memaksimalkan aktifitas perekonomiannya,
dengan tidak membuang banyak waktu dan tenaga hanya untuk mengambil air bersih. Selain
sumur pompa dan sumur gali terdapat 3 sumber mata air tawar yang tersebar di pulau
bungkutoko tetapi hanya dapat di gunakan pada saat air laut surut sehingga tidak maksimal
untuk mendukung keperluan akan air bersih.

Dalam hal ini sinergi antara pemerintah dan masyarakat demi kesejahteraan masyrakat di
pulau bungkutoko sangat di perlukan, mengingat pulau bungkutoko merupakan kawasan
pesisir dengan berbagai potensi yang dimiliki untuk mendukung pembangunan di kota
kendari, jadi kesejahteraan masyarakat menjadi prioritas pemerintah, mengingat air bersih
merupakan kebutuhan pokok masyarakat. Di mana tingkat kesejahteraan masyarakat suatu
kawasan dapat dilihat dari keterpenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakatnya.

B. SANITASI

Mengingat saat ini pulau bungkutoko mulai menjadi salah satu kawasan wisata di Kota
Kendari. Jadi untuk mendukung suatu kawasan wisata agar dapat memberi nilai tambah maka
sarana dan prasaran harus di benahi dan di maksimalkan. Untuk dapat menjangkau seluruh
masyarakat yang tidak mampu untuk membuat jamban keluarga pemerintah harus menambah
jumlah MCK umum di titik-titik tertentu agar dapat di gunakan bersama-sama. Selain

35
kebutuhan masyarakat terpenuhi juga ada interaksi social yang terjadi, sehingga nilai-nilai
yang telah dibangun masyarakat dan nenek moyang dahulu tetap terjaga.

Dengan tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan masyarakat


terkhusus Air Bersih dan Sanitasi yang menjadi pembahasan di sini, maka akan
meningkatkan taraf kehidupan dan kesejahteraan masyarakat di pulau bungkutoko, sehingga
roda perekonomian akan tetap berjalan dan meningkatkan pendapatan masyarakat dan daerah.

8. MUH. TAJUL ASROR DZIKRIANSYAH RANGKUTI

Adapun saran desain dari saya yaitu pada pulau BUNGKU TOKO ini untuk
pemukiman yg menerapkan pola linear di harapkan untuk memperhatikan Garis Sempadan
Banguan agar rumah-rumah yang berada di pinggir jalan terlihat rapi secara penyusunannya
walaupun bentuk dan model bangunannya tidak sama, dan untuk pola terpadu saya harap
untuk pola terpadu ini dapat di tambah lagi 3 atau 4 kampung terpadu dan di sebar di
beberapa titik di pulau ini misalnya di tambahkan lagi Kampung BUTON, Kampung BAJO,
Kampung BUGIS Dan Kampung TOLAKI yang di mana setiap kampung terpadu tersebut
mempunyai ciri khas masing masing sesuai sukunya, misalnya bentuk bangunan yang
menggunakan bentuk rumah adat masing-masing suku tersebutagar dapat menjadi daya tarik
wisata puau ini. Dan di setiap kampung di buatkan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan skala
kecil yg dapat menjadi tempat bersosialisasi antar penduduk kampung tersebut, dan bukan
hanya di kawasan kampung terpadu, dan juga di tentukan satu titik RTH juga harus di buat
dengan sekala yg besar agar dapat menjadi tempat bersosialisasi penduduk antar kampung
dan juga penduduk yg bermukim menggunakan pola linear.

36
BAB V

PENUTUP
1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari makalah ini adalah :
a. Neighbourhood adalah kawasan pemukiman yang dikembangkan dengan pola
perencanaan, tidak hanya berdiri dari hunian melainkan juga fasilitas-fasilitas
dan institusi penunjang didalamnya yaitu sekolah, tempat ibadah, tempat
perbelanjaan, dan sebagainya.
b. Solusi yang dapat diusulkan adalah memperbaiki , menambahkan serta
mengelola sarana dan prasarana yang diperlukan sehingga mampu mencapai
karakteristik dari Neighbourhood Unit Suistable
2. Saran
Adapun saran yang akan diberikan berasal dari masing-masing anggota kelompok
yakni :
1) RAHAYU
Menurut saya, pulau bungkutoko ini banyak memiliki potensi yang belum
termanfaatkan untuk menjadi neighbourhood unit. Masih banyak kekurangan pada
sarana dan prasarana yang harus dibenahi berupa Penyediyaan sarana perbelanjaan,
pedestrian , perbaikan infrastruktur jalan , penambahan fasilitas lingkungan dan
penambahan jaringan air bersih . Oleh karena itu, saran saya sekiranya kepada
pemerintah lebih memberikan perhatian dan bantuan terhadap pulau bungkutoko yang
kedepannya dapat menjadi salah satu WAJAH atau ICON kota KENDARI.
2) DESRIN WULAN DARI
Pemerintah harus memperhatikan dan tanggap terhadap perkembangan salah
satu kawasan wisata yaitu tracking mangrove, karena di kawasan tersebut bisa
menambah penghasilan bagi masyarakat di pulau bungkutoko itu sendiri.
Di kawasan tracking mangrove juga itu sendiri harus di buatkan lahan parkir yang
memadai bagi pengunjung agar pengunjung merasa aman dan nyaman untuk
memarkirkan kendaraanya di kawasan tersebut.
Masyarakat juga terutama penghuni di kampong terpadu hendaknya lebih
menyadari akan guna lahan yang diperuntukan bagi lahan tersebut dan dalam
pembuatan rumah, jaringan jalan dan sarana dan prasarana merupakan hal yang perlu
untuk diperhatikan. Sehingga jangan sampai prasarana umum seperti tempat sampah
ataupun lahan resapan air dijadikan lahan bangunan karena akan merugikan pihak lain,
disamping kawasan tersebut akan terlihat kumuh dan tak tertata.
3) FADEL MUHAMMAD
Sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan dan memahami prinsip-prinsip
Neighbourhood seperti kondisi jalan, fasiltas sosial, fasilitas umum, pendidikan,
kesehatan, perbelanjaan, utilitas kota, sistem drinase dan sebagainya dalam mendesain
suatu pemukiman. Apabila saya melihat keadaan pemukiman yang ada dipulau
Bungkutoko belum sesuai dengan konsep Neighbourhood karena masi banyak
prinsip-prinsip konsep neighbourhood yang belum tercapai. Dengan memahami

37
prinsip-prinsip neighbourhood tersebut maka suatu pemukiman atau kota yang
dirancang di desain akan menjadi pemukiman kota yang maju sehingga masyarakat
yang berada pada daerah tersebut dapat dengan makmur dan sejahtera sesuai tujuan
diadakannya konsep Neighbourhood.
4) LD. MUH.ZUBAIR
Perlunya memberikan pemahaman terhadap masyarakat perlunya menjaga
kebersihan lingkungan.
5) A. IKHLAS
Saran saya, Untuk pemerintah agar lebih memperhatikan pulau bungku toko
sebagai Wilayah Maritim dalam hal pengenalan Ruang Terbuka Hijau Di pesisir
pantai Yaitu WISATA MANGROVE khususnya pembenahan jalur menuju tempat
wisata seperti infrastruktur jalan kendaraan dan jalan pedestrian.
6) MUH. NUR AMANU
Menurut saya Di Pulau BungkuToko ini bagus untuk di jadikan wilayah
PENGENALAN DAERAH MARITIM karena didalamnya terdapat beberapa potensi
kekayaan alam dan laut yang mengacu pada penghasilan terbesar di daerah ini dan
keindahan Lautnya yang menarik , yang perlu ditambahkan adalah BANK SAMPAH
yang dapat mengolah sampah menjadi bahan yang berguna . 3R (Reuse, Reduce , And
Recycle).
7) SUMARDIN
Saran saya yakni di pulau bungkutoko air bersih dan sanitasi masih sangat
kurang, sehingga harus menjadi PERHATIAN PEMERINTAH untuk mengadakan 2
hal ini agar kesejahteraan hidup masyarakat bungkutoko meningkat.
8) MUH. TAJUL ASROR DZIKRIANSYAH RANGKUTI
Pulau bungku toko ini masih sangat mudah untuk di di tata pola
lingkungannya dengan baik, jika sedari awal pulau ini di perhatikan maka pulau ini
bisa menjadi pulau percontohan untuk pulau-pulau sejenisnya baik di SULTRA
maupun di tataran INDONESIA.

38

Anda mungkin juga menyukai