Anda di halaman 1dari 7

Looking For The Potential Public Space

By reasrching Visitor Activities


At Balai Kemambang City Park Purwokerto

MENGGALI POTENSI RUANG PUBLIK


MELALUI KAJIAN AKTIVITAS PENGUNJUNG
TAMAN KOTA BALAI KEMAMBANG PURWOKERTO
Dwi Jati Lestariningsih
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto
dwijatilestariningsih@gmail.com
Basuki
Basuki.uwk@mail.com
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto

ABSTRACT
Developing the city will always be improved to meet the needs of its community activities as long as
development of economic, social and cultural community.
The fulfillment of a need of 30 %green open space in accordance with UU no. 26 tahun 2007 become very
expensiveCity parks is one form of green open space to public activities. Balai Kemambang Purwokerto
City Parks is the green open that was frequently visited the community . The research on visitor activity
aims to know determine potential grounds
The methods used in this research is descriptive qualitative methods. Data collection with spread
questioner to 49 respodens, with randomly selected by accidental sampling technique.
The results of research on visitor activity Balai Kemambang Kemambang City Parks showed: that the main
activity of the visitors is a recreation, according to social interaction and as area to gather with friends
and family. Things to note in the next development is the inclusion of the elements of the educational
Key words: Visitors, Activities, Taman Balai Kemambang

ABSTRAK
Pembangunan di dalam kota akan selalu meningkat untuk memenuhi kebutuhan sebagai wadah aktivitas
masyarakatnya, seiring dengan perkembangan ekonomi, sosial dan budaya masyarakat. Pemenuhan
kebutuhan RTH 30% sesuai dengan UU RI No. 26 Tahun 2007 menjadi barang mahal ketika harga
tanah di kota semakin melambung. Taman kota merupakan salah satu bentuk ruang terbuka hijau
yang dapat menjadi wadah aktivitas masyarakat. Taman Kota Balai Kemambang Purwokerto merupakan
ruang terbuka hijau yang banyak dikunjungi masyarakat. Untuk menggali potensi Taman Balai
Kemambang maka dilakukan kajian aktivitas pengunjung.
Metode yang digunakan dalam penelian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dengan
menyebar kusioner terhadap 49 respoden yang dipilih secara acak dengan teknik accidental sampling.
Hasil penelitian terhadap aktivitas pengunjung Taman Balai Kemambang menunjukkan: bahwa aktivitas
utama pengunjung adalah rekreasi (%), sesuai untuk interaksi social dan sebagai area untuk berkumpul
bersama teman serta keluarga. Hal perlu diperhatikan dalam pengembangan ke depan adalah diasukkannya
unsure edukatif di dalam taman.
Kata Kunci: Pengunjung, Aktivitas, Taman Balai Kemambang.

PENDAHULUAN Taman kota adalah ruang terbuka hijau yang


Sudah bukan merupakan hal baru jika berfungsi sosial dan estetik sebagai sarana untuk
aktivitas di dalam kota menjadi semakin komplek. menampung aktifitas rekreatif, edukatif atau
Sehingga tingkat sress dari masyarakat kota juga aktivitas lain. Di taman kota inilah seharusnya warga
meningkat. Hal ini seiring dengan perkembangan kota dapat berkumpul dan beraktivitas bersama
sosial, budaya dan teknologi. Kota sebagai wadah dengan leluasa untuk bermain, berolah raga,
aktivitas masyarakatnya dituntut untuk menyediakan rekreasiatau sekedar mengobrol untuk mengisi
ruang untuk mewadahi aktivitas tersebut. Salah satu waktu luang. Taman-taman kota ini dibangun selain
ruang untuk menampug aktivitas masyarakat kota untuk wadah kegiatan masyarakat juga berfungsi
adalah ruang publik. Ruang publik kota yang banyak rmenetralisir polusi udara dan mencipptakan iklim
dimanfaatkan masyarakat kota antara lain taman mikro di lingkungan taman sehingga udara menjadi
kota. lebih sejuk dan nyaman bagi warga kota.

Menggali Potensi Ruang Publik Melalui Kajian Aktifitas Pengunjung ... 9


Pembangunan dikota memberi dampak positif 2. Fungsi ruang publik
bagi perkembangan sosial, budaya dan ekonomi Darmawan, (2007) menjelaskan fungsi ruang
masyarakat.Di sisi lain pembangunan kotaakan publik antara lain adalah:
berdampak negatif jika tidak memperhatikan a. Sebagai pusat interaksi, komunikasi masyarakat
lingkugan. Efek negatif dari pembangunan kotayang baik formal maupun informal seperti upacara
paling umum adalah pencemaran udara akibat bendera, Sholat Ied dan peringatana-peringatan
kendaraan bermotor, industri maupun sampah. lain yang bersifat formal. Sedangkan fungsi
Secara fisik dampak pembangunan kota menjadikan informal seperti pertemuan-pertemuan individu
kekurangan ruang publik. Melambungnya harga maupun kelompok masyarakat dalam acara
tanah di dalam kota menjadi salah satu penyebab santai dan rekreatif seperti konser musik demo
warga kota semakin sulit untuk mendapatkan ruang mahasiswa dan sebagainya.
umum untuk berinteraksi, berkomunikasi dan b. Sebagai ruang terbuka yang menampung
refreshing. Sarwono, dalam Kusmaryani (2001) koridor-koridor, jalan yang menuju ke arah
menjelaskan bahwa kehidupan negatif di kota ruang publik tersebut dan ruang pengikat dilihat
diasosiasikan dengan pengangguran, kemiskinan, dari struktur kota, sekaligus sebagai pembagi
polusi, kebisingan, ketegangan mental, kriminalitas, ruang-ruang fungsi bangunan di sekitarnya,
kenakalan remaja, seksualitas dan sebagainya. sebagai ruang transit bagi masyarakat yang
Dalam UU RI No. 26 Tahun 2007 dijelaskan akan menuju ke lokasi lain.
bahwa perbandingan luas RTH (Ruang Terbuka c. Sebagai tempat pedagang kaki lima yang
Hijau) dengan ruang terbangun adalah 30% : 70%. menjajakan dagangannya, jasa entertainment
Dua puluh persen RTH merupakan ruang yang harus seperti tukang sulap, topeng monyet dan
disediakan oleh pemerintah sedangkan 10% RTH sebagainya
menjadi tanggung jawab masyarakat. Taman kota d. Sebagai paru-paru kota yang dapat
merupakan bagian dari bentuk RTH yang dapat menyegarkan kawasan tersebut, sekaligus
meningkatkan kualitas ekologis dan psiologis sebagai ruang evakuasi untuk menyelamatkan
lingkungan. Sebagai bagian dari elemen pembentuk masyarakat dari bencana.
kota, taman kota memiliki banyak fungsi dalam
kaitannya dengan kebutuhan jasmani dan rohani 3. Kriteria Ruang Publik
warga kota. Oleh sebab itu setinggi apapun harga Taman kota sebagai ruang publik menurut
lahan di dalam kota pemerintah seharusnya Hanan (2013), terdapat beberapa kriteria ruang
menyediakan ruang publik untuk warganya agar publik yang baik sebagai berikut:
kota menjadi nyaman untuk dihuni. Untuk a. Lokasi mudah diakses
memenuhi kebutuhan masyarakat akan ruang b. Informasi yang jelas tentang tempat tersebut
publiksalah satunya dengan membangun taman kota. bahwa tersedia untuk digunakan.
c. Tampak indah baik dari luar maupun dalam
TINJAUAN PUSTAKA d. Memungkinkan untuk melakukan banyak
1. Karakter Ruang Publik kegiatan
Menurut Sunaryo (2010), ruang publik e. Memberi rasa aman dan keselamatan bagi
memiliki karakter sebagai berikut: penggunanya
a. Ruang tempat masyarakat berinteraksi, f. Digunakan oleh semua kalangan
melakukan beragam kegiatan secara berbagi g. Lingkungan yang secara psikologis memberi
dan bersama, meliputi interaksi sosial, ekonomi kenyamanan
dan budaya, dengan penekanan utama pada h. Tempat melakukan interaksi social
aktivitas sosial. i. Tempat untuk mengekspresikan seni
b. Ruang yang diadakan, dikelola dan dikontrol Senada dengan Hanan, Carr dalam Imansari dan
secara bersama, baik oleh instansi publik Khadyanta (2015) menjelaskan ciri-ciri utama dari
maupun privat didedikasikan untuk kepentingan ruang publik antara lain adalah terbuka, mudah
dan kebutuhan publik. dicapai oleh masyarakat untuk melakukan kegiatan-
c. Ruang yang terbuka dan akses secara visual kegiatan kelompok dan tidak selalu harus ada unsur
maupun fisik bagi semua tanpa kecuali. hijau, bentuknya dapat berupa mall, plaza, ataupun
d. Ruang tempat masyarakat mendapat kebebasan taman bermain
beraktivitas. Penekanan adalah pada kebebasan Kota Purwokerto merupakan kota di Jawa
ekspresi dan aktualisasi diri dan kelompok, Tengah yang sedang mengalami perkembangan
meski demikian bukan kebebasan tanpa batas. ekonomi dan fisik cukup pesat. Untuk memenuhi
Kontrol norma, aturan dan regulasi tetap ada pembangunan di dalam kota maka terjadi alih fungsi
dan disepakati bersama. lahan sehingga ruang terbuka hijau menjadi

10 Teodolita Vo. 19, No. 1, Juni 2018


berkurang. Jika hal ini tidak diantisipasi dengan baik digunakan untuk memperkuat apa yang terjadi
dapat menimbulkan dampak negatif seperti di lapangan saat wawancara dan observasi.
terjadinya banjir, peningkatan suhu udara, dan c. Kuesioner. Arikunto (2010) menjelaskan
peningkatan tingkat kriminalitas di dalam kota. bahwa kuesioner adalah sejumlah pertanyaan
Dalam satu dekade terakhir Pemerintah Kabupaten tertulis yang digunakan untuk memperoleh
Banyumas rupanya telah membuat antisipasi dengan informasi dari responden dalam arti laporan
membangun beberapa taman kota antara lain Taman tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.
Anak Bangsa Bulupitu (2006) Taman Andang Masih menurut Arikunto, dipandang dari cara
Pangrenan (2011) dan pada tahun 2014 dibangun menjawab kuesioner terdiri dari: 1) Kuesioner
taman Balai Kemambang. Selain itu di beberapa unit terbuka, yang memberi kesempatan kepada
lingkungan telah dibangun taman dengan skala lebih responden untuk menjawab dengan
kecil. kalimatnyasendiri dan 2) Kuesioner tertutup,
Keberadaan Taman Balai Kemambang di yang sudah disediakan jawabannya
tengah lingkungan permukiman merupakan angin sehinggaresponden tinggal memilih. Dalam
segar. Di taman ini masyarakat bisa datang untuk penelitian ini digunakan kuesioner terbuka
mencari suasana lain, atau melakukan aktivitas yang tertutup. Dengan menyebarkan kuesioner,
sifatnya aktif, rekreatif dan edukatif dalam taman. berharap dapat memperoleh informasi dari
Hal ini menjadi menarik untuk diteliti untuk responden mengenai potensi atau daya tarik
mengetahui aktivitas pengunjung Taman Balai taman kota Balai Kemambang menurut
Kemambang. Dari aktivitas pengujung taman pengunjung.
tersebut akan dapat tergambarkan potensi Taman d. Kepustakaan. Studi pustaka dilakukan untuk
Balai Kemambang. Hasil penelitian ini diharapkan memperoleh referensi data dari berbagai buku,
dapat menjadi acuan untuk pengembangan taman media internet, jurnal, dan sebagainya.Pada
kota di masa datang. tahapan ini dilakukan penelusuran pustaka yang
berkaitan dengan obyek penelitian. Obyek
METODE PENELITIAN penelitian terfokus pada ruang public, yaitu
Metode penelitian yang digunakan adalah terbuka hijau (RTH) dan taman kota. Dari data
metodde deskriptif kualitatif. Untuk memperoleh awal dan penelusuran pustaka digunakan
data, dilakukan beberapa metode yaitu (Arikunto, sebagai pedoman untuk melakukan observasi
2010) selanjutnya.

1. Metode Pengumpulan Data 2. Teknik Sampling


a. Observasi, merupakan metode pengumpulan Teknik sampling yang dilakukan dalam
data penelitian dengan cara melakukan penelitian ini adalah random sampling, dimana
pengamatan langsung di lapangan untuk teknik ini merupakan cara pengambilan sampel
mengetahui keadaan wilayah atau obyek yang secara acakatau tanpa pandang bulu dan memiliki
diteliti agar memberikan data yang akurat dan kemungkinan tertinggi dalam menetapkansampel
bermanfaat. Dalam penelitian ini menggunakan yang representatif (Zuriah, 2007). Adapun teknik
metode observasi langsung yaitu pengamatan random sampling yang digunakan adalah non
dilakukan secara langsung di empat taman kota probability sampling dengan jenis accidental
Balai Kemambang yang menjadi objek sampling. Dalam penelitian ini, populasi berjumlah
penelitian. Obyek yang diamati adalah aktivitas 49 orang pengunjung, terdiri dari 31 orang lalki-laki
pengunjung taman Balai Kemambang sebagai dan 18 orang perempuan. Usia responden antara
ruang publik. 17-68 tahun, dengan latar belakang beragam, seperti
b. Dokumentasi, digunakan dalam penelitian pelajar, mahasiswa, PNS, pedagang dan tukang
karena beberapa alasan, antara lain: (1) parkir.
dokumen merupakan sumber yang stabil, (2)
berguna sebagai bukti untuk suatu pengujian; 3. Analisis Data Penelitian
(3) berguna dan sesuai dengan penelitian Analisis data dilakukan setelah data penelitian
kualitatif karena sifatnya alamiah; dan (4) hasil terkumpul kemudian data tersebut diolah dan
pengkajian isi akan membuka kesempatan dianalisis untuk menghasilkan kesimpulan yang
untuk lebih memperluas ilmu pengetahuan benar sehingga dapat menjawab persoalan yang
terhadap obyek yang diselidiki. Metode ini diteliti dan dapat dipertanggungjawabkan
dilakukan dengan cara mengambil data berupa kebenarannya. Data yang terkumpul dibuat distribusi
peta, denah serta foto-foto kondisi taman Balai frekuensi selanjutnya dianalisis dengan dengan
Kemambang yang selanjutnya ditafsirkan dan metode deskriptif.

Menggali Potensi Ruang Publik Melalui Kajian Aktifitas Pengunjung ... 11


HASIL DAN PEMBAHASAN terapung bila air kolam penuh. Taman ini dilengkapi
Taman Kota Balai Kemambang diresmikan dengan jalan setapak untuk pejalan kaki sekaligus
pada tanggal 24 Februari tahun 2014, berlokasi di sebagai jogging track, tempat duduk-duduk, tempat
kawasan permukiman jalan Karangkobar Kelurahan permainan, sumur resapan, kantin/tenda, tempat
Bancarkembar kecamatan Purwokerto Utara. Balai parkir, kamar mandi/WC, lampu penerangan, area
Kemambang berasal dari kata “Balai dan parkir dan jalur khusus untuk refleksi. “Balai
Kemambang” merupakan kata asli dari Banyumas. Kemambang akan memberikan pengaruh yang
Kata Balai, berarti sebuah tempat yang biasa signifikan pada kondisi air mikro di sekitar
digunakan untuk sarasehan atau duduk-duduk santai Kelurahan Bancarkembar dan Sokanegara karena
untuk sekedar berbincang-bincang.Kemambang, kolam yang berada di dalam taman akan berfungsi
memiliki arti mengapung dalam bahasa Indonesia, sebagai koservasi air, dimana air yang berada dalam
jadi Balai Kemambang bisa diartikan sebagai tempat kolam secara perlahan akan mengisi air tanah
bersatai yang mengapung. http://www.banyumasku. disekitarnya.
com/taman-balai-kemambang/5 Juli 2017.
1. Lansekap
Desain Taman Balai Kemambang cukup
dinamis dengan kolam berbentuk lingkaran sebagai
pusatnya. Di tengah kolam terdapat bangunan bale
(Jawa). Bale ini menjadi focal point Taman Balai
Kemambang. memiliki multi fungsi, sebagai tempat
berkumpul, bersantai sambil melihat ikan di kolam
dan sebagai tempat berteduh jika panas atau hujan
turun.
Sirkulasi pengunjung berupa jalur pedestrian
dan jogging track. Bangku-bangku taman dan pot
bunga berada di tepian pedestrian dan di sekeliling
Gambar 1. Peta Lokasi Taman Kota Balai Kemambang tempat permainan anak. Lampu taman, selain
Sumber: http://3.bp.blogspot.com/ sebagai penerangan di malam hari juga menjadi usur
estetika. Arena permainan anak terdiri dari ayunan,
jugkat jungkit, perosotan dan panjatan. Tempat
sampah terletak menyebar, masing-masing terdiri
dari 2 tong sampah. Gazebo, terletak di sisi utara
mengelilngi area permainan mobil-mobilan dan
otopad. Untuk melihat kota Purwokerto dari
ketinggian disediakan menara pandang.
Taman ini dilengkapi juga dengan mushola,
kantor pengelola, ruang ticketing dan gudang tempat
persewaan permainan anak. Terdapat 2 unit lavatory
untuk pengunjung yang kondisinya cukup bersih.
Sebagai pusat orientasi terdapat kolam ikan dan air
mancur. Tanaman menjadi unsure utama di dalam
Gambar: 2 Lokasi dan Site Plan Taman Kota
taman. Tanaman ini menjadi unsur pelembut, unsur
Balai Kemambang estetika yang mempercantik wajah taman, mencegah
Sumber: Dinas Cipta Karya Kab. Banyumas polusi juga memperbaiki iklim mikro sehingga udara
di dalam taman menjadi lebih segar.
Taman ini dibatasi oleh: sebelah utara dan Tanaman terdiri dari pohon, perdu dan rumput
selatan permukiman penduduk, sebelah barat penutup tanah. Pohon peneduh antara lain pohon
persawahan dan sebelah timur berbatasan dengan katepang kencana (Terminalla Mantaly), angsana
jalan Karang kobar dan Perumahan Permata Hijau. (Pterocarpus indicus ), dadap merah (Fabaceae),
Loksi ini sangat strategis karena mudah dijangkau flamboyant (Delonix regia ), akasia (Acacia
baik dengan kendaraan pribadi maupun angkutan mangium), kiara paying (Filicium decipiens ),
umum. rasamala (Altingia excelsa ) dan pohon tanjung
Taman Balai Kemambang memiliki daya tarik (Mimusops elengi ).
sendiri karena mempunyai ciri khas khusus berupa
bangunan semi terbuka/bale yang berdiri dalam
kolam seluas 1.500 m2 yang tampak seolah-olah

12 Teodolita Vo. 19, No. 1, Juni 2018


Tanaman sebagai unsur estetika terdiri dari Aktivitas pengunjung Taman Balai
pohon pucuk merah (Oleana sizygium), bougenfil Kemambang menurut hasil observasi lapangan
(Bougainvillea glabra) bunga kana (Cana Hybrida), ditunjukkan pada tabel 2 sebagai berikut:
lidah mertua (Sansevieria), pisang-pisangan
(Heliconia), Nanas kerang/ Adam Hawa (Rhoeo Tabel: 2
discolor), cemara lilin (Cupressus Sempervirens)dan Aktivitas Pengunjung Taman Balai Kemambang
lain-lain. Rumput sebagai penutup tanah dan Aktivitas pengunjung Jumlah Prosentase
mengurangi silau terdiri dari rumput gajah dan (%)
rumput jepang. Rekreasi 26 53,0
Olah raga 5 10,2
Gambar keterangan Interaksi dan komunkasi/ 7 14,3
berkumpul dg teman/keluarga
Mengisi waktu luang 11 22,5
Pintu gerbang Taman Studi/pendidikan 0 0,00
Balai Kemambang Jumlah 49 100
Sumber: Observasi Lapangan 2018

Balai, seolah-olah Tabel di atas menjelaskan bahwa aktivitas


mengapung di tengah utama pengunjung taman adalah rekreasi 53,0%,
kolam ikan menjadi teman/keluarga) 14,3%, Olah raga 10,2%.
focal point kawasan Sedangkan aktivitas studi/pendidikan 0%.
taman, sebagai area a. Rekreasi
interaksi, berkumpul Sarana rekreasi berupa jalan setapak, permainan
dan berteduh. anak, gazebo, kolam ikan dan gardu pandang.
Jalur pedestrian Kegiatan rekreatif yang dilakukakan
sebagai sarana pengunjung antara lain: berjalan mengelilingi
sirkulasi, dilengkapi taman, bermain, melihat pemandangan dan lain-
dengan pohon lain. Aktivitas rekreatif paling menonjol adalah
peneduh, pot bunga, permainan anak-anak dengan bermain ayunan,
tempat duduk dan jungkat jungkit, perosotan, panjatan, mobil-
tempat sampah mobilan, otopad dan sebagainya. Bagi orang
Gambar: 3. Elemen Lansekap tua/ dewasa yang menunggu anak-anak bermain
melakukan aktivitas duduk-duduk santai sambil
2. Kajian Aktivitas Pengunjung Taman mengobrol.
Taman kota merupakan wadah aktivitas warga b. Olah raga
kota. kunjungan responden terlihat pada tabel 1: Sarana olah raga yang ada di taman ini adalah
jogging track dan jalur pedestrian. Sebagian
Tabel: 1 pengunjung melakukan oleh raga dengan
Jumlah Kunjungan Responden berjalan mengeliling taman serta permainan
Jumlah Kunjungan Jumlah Prosentase bola dengan memanfaatkan ruang yang ada.
(%)
Meskipun tidak terencana dengan baik tetapi
Satu kali 12 24,5
pengujung memanfaatkan ruang kosong sebagai
Dua – lima kali 21 42,9
area bermain bola.
Lebih dari lima kali 16 32,6
c. Berinteraksi/berkumpul bersama teman-
Jumlah 49 100 teman/ keluarga.
Sumber: Observasi Lapangan 2018 Darmawan, (2007) menjelaskan fungsi ruang
publik antara lain adalah sebagai tempat
Kedatangan responden yang berulang
bersosialisasi dan berinteraksi antar warga.
mengindikasikan bahwa taman ini cukup responsive,
Interaksi ini dalam bentuk aktivitas bermain,
dan nyaman untuk melakukan aktivitas. Ada
mengobrol atau rekreasi bersama teman atau
beberapa alasan datang ke taman, antara lain lokasi keluarga.
mudah dicapai, suasana taman asri dan nyaman,
biaya masuk murah, mencari suasana baru dan
berswafoto.

Menggali Potensi Ruang Publik Melalui Kajian Aktifitas Pengunjung ... 13


Data pendukung terlihat pada tabel 3 berikut: Gambar Keterangan

Tabel: 3. Aktivitas
Kedatangan Pengunjung Taman Balai Kemambang rekreasi dan
Pengunjung jumlah Prosentase berkumpul
(%) bersama
Sendiri 0 0 keluarga
Bersama keluarga 12 24,5 dengan
Bersama teman-teman 26 53,1
Bersama pasangan 11 22,4
jumlah 49 100
Sumber: Observasi Lapangan 2018 Pengunjung
menikmati
Data di atas menjelaskan bahwa pengunjung suasana taman
datang ke taman tidak sendirian, tetapi berkelompok, di bawah
baik bersama keluarga, teman-teman atau pasangan. kerindangan
Pengunjung yang paling domianan datang bersama pohon di tepi
teman-teman. Hal ini mengidikasikan bahwa taman kolam
in sesuai sebagai ruang untuk berinteraksi.

d. Mengisi waktu luang


Interaksi
Manusia akan merasa bosan dengan rutinitas
pengunjung
sehari-hari. Agar suasana hati menjadi lebih
taman dengan
nyaman dan tidak stress maka diperlukan
mengisi waktu
suasana baru. Taman kota merupakan sarana
luang
yang sesuai untuk mengisi waktu luang. Dalam
mengisi waktu luangnya para pengunjung
taman antara lain melakukan aktivitas, duduk Gambar: 5
beristirahat menikmati suasana taman yang asri Aktivitas Pengunjung Taman Balai Kemambang
dan nyaman, atau berswafoto (selfie). Sumber: Observasi Lapangan 2018
Gambar Keterangan
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Potensi Taman Balai Kemambang menurut
Balai di tengah
kolam sebagai
pengunjung adalah:
pusat aktivitas a. Sebagai tempat untuk melakukan kegiatan
pengunjung rekreasi, interaksi sosial, olah raga dan mengisi
taman. waktu luang.
b. Kunjungan yang berulang dengan aktivitas
Permainan sama mengindikasikan bahwa taman ini
anak-anak merupakan ruang public yang cukup nyaman
menjadi spot untuk beraktivitas.
yang disukai
dan selalu 2. Saran
ramai Untuk waktu mendatang perlu diadakan
penelitian lanjutan tentang kriteria edukatif dalam
Aktivitas perencanaan taman.
rekreasi
berjalan
mengelilingi
taman
bersama
keluarga
Gambar: 4
Aktivitas Pengunjung Taman Balai Kemambang
Sumber: Observasi Lapangan 2018

14 Teodolita Vo. 19, No. 1, Juni 2018


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta, Jakarta.
Hakim, Rustam dan Hardi Utomo. 2003. Komponen Perancangan Arsitektur Lansekap Prinsip-Prinsip dan
Aplikasi Disain. Bumi Aksara, Jakarta.
Hanan, Himasari. 2013. Open Space as Meaningful Place for Students in ITB Campus. Procedia- Social and
Behavioral Sciences, Volume 85, hal 308-317
Hariyono, Paulus. 2011. Sosiologi Kota Untuk Arsitek. Bumi Aksara, Jakarta.
Imansari Nadia dan Khadiyanta Parfi, 2015. Penyediaan Hutan Kota dan Taman Kota sebagai Ruang Terbuka
Hijau (RTH) Publik Menurut Preferensi Masyarakat di Kawasan Pusat Kota Tangerang. Junral
Ruang.Volume 1 Nomor 3, 2015, 101-110. Universitas Diponegoro Semarang.
Karyono, Tri Harsono. 2005. Fungsi Ruang Hijau Kota ditinjau dari aspek Keindahan, Kenyamanan,
Kesehatan dan Penghematan Energi. (diunduh padatanggal 10 Mei 2017 pukul 13:59).
Keliwar, Said dan Nurcahyo Anton. 2015. Jurnal Manajemen Resort dan Leisure Vol. 12, No. 2, Oktober
2015
Kusmaryani, Rosita Endang. 2001. Fungsi Psikologis Taman Kota. Buletin PsikologiTahun IX, No. 2
Desember 2001
Sari, Septi Rahma dan Wahyono, Hadi, 2015. Kinerja Pelayanan Alun-Alun Kota Purworejo Sebagai Ruang
Publik. Jurnal Teknik PWK Volume 4 Nomor 1 2015.Universitas Diponegoro Semarang
Setiawan, Haryadi B. 2010. Arsitektur, Lingkungan dan Perilaku. Yogyakarta:Gajah Mada University Press.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuntitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung:
Alfabeta.
Sunaryo, R.G., Soewono, N., Ikaputra, Bakti Setiawan. 2010. Posisi Ruang Publik dalam Transformasi
Konsepsi Urbanitas Kota Indonesia. Makalah SeminarNasional Riset Arsitektur dan Perencanaan
(SERAP) #1. Yogyakarta, 16Januari 2010
Zuriah, Nurul. 2007. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Teori-Aplikasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/pwk diakses pada 11 Mei 2017


HTTP://EJOURNAL2.UNDIP.AC.ID/INDEX.PHP/RUANGdiakses pada 11 Mei 2017
http:/www banyumaskab.go.id diakses pada 1 Juni 2017

Menggali Potensi Ruang Publik Melalui Kajian Aktifitas Pengunjung ... 15

Anda mungkin juga menyukai