Anda di halaman 1dari 55

PROPOSAL SKRIPSI

DESAIN MEDIA EDUKASI DIGITAL SENI MURAL


(STREET ART) DI RUANG PUBLIK KECAMATAN
LOWOKWARU KOTA MALANG

Oleh:

Vicky Eldwin Loudoe


NIM : 18083000048
2

PROGRAM S1 SISTEM INFORMASI


FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS MERDEKA
MALANG
2022

1
DESAIN MEDIA EDUKASI DIGITAL SENI MURAL
(STREET ART) DI RUANG PUBLIK KECAMATAN
LOWOKWARU KOTA MALANG

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan untuk Penelitian Skripsi


Pada Program S1 Sistem Informasi
Universitas Merdeka Malang

Oleh:

Vicky Eldwin Loudoe


NIM : 18083000048
3

PROGRAM S1 SISTEM INFORMASI


FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS MERDEKA
MALANG
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Secara umum ruang publik adalah ruang dimana manusia berkumpul
untuk bertemu dan berinteraksi satu sama lain, ruang tersebut dapat berupa jalan,
pejalan kaki, taman, plasa, fasilitas transportasi umum (bus) dan museum (Proyek
Ruang Publik di New York pada tahun 1984). Sedangkan menurut Roger Scurton
(1984) setiap ruang publik memiliki arti sebagai berikut: lokasi yang didesain
seminimal mungkin, memiliki akses yang besar terhadap lingkungan sekitar,
tempat bertemunya manusia/pengguna ruang publik dan perilaku masyarakat yang
menggunakan ruang publik dengan satu sama lain mengikuti norma. Berlaku
secara lokal.
Selama ini ruang publik berfungsi sebagai salah satu dari elemen-elemen
Kota yang memiliki peran sangat penting. Dimana ruang publik merupakan
wadah/ pusat interaksi dan komunikasi masyarakat baik formal maupun informal,
individu atau kelompok. Pengertian ruang publik secara singkat adalah ruang yang
berfungsi untuk kegiatan masyarakat yang berkaitan dengan aspek sosial,
ekonomi, dan budaya. Ruang terbuka umum juga dapat berperan untuk paru-paru
Kota yang dapat menyegarkan sebuah Kota. Singkatnya, ruang terbuka umum
mempunyaii 3 karakter penting, yaitu: memiliki magna (bermakna), dapat
menampung kebutuhan pengguna dalam melakukan aktivitas (responsif), dapat
4

menerima berbagai aktivitas masyarakat tanpa diskriminasi (demokratis). Fungsi


dari ruang publik yang digunakan masyarakat secara umum yaitu digunakan
sebagai tempat bermain, olahraga, sebagai seni pertunjukan rakyat, sebagai sarana
belajar, sebagai tempat untuk bersantai – santai, digunakan masyarakat dan
keluarga sebagai tempat untuk rekreasi, digunakan masyarakat sebagai tempat
berjualan dan lain-lain.
5
UNIVERSITAS MERDEKA MALANG
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
JURUSAN SISTEM INFORMASI
6

Ruang publik yang ada saat ini hanya memiliki fungsi umum untuk
kegiatan seperti tempat bermain, berolahraga, belajar dan bersantai. Ruang publik
harus mampu mewadahi kegiatan kreatif bagi masyarakat, salah satunya adalah
kreativitas untuk kegiatan grafiti, mengingat saat ini banyak sekali orang-orang
kreatif khususnya menggambar grafiti. Masih sangat sedikit ruang publik yang
disediakan/dipakai untuk mengakomodasi kreatifitas graffiti di dalamnya.
Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu
yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, berupa ciri-ciri bakat dan
non-bakat, dalam karya baru atau kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, dan
kesemuanya itu relatif berbeda. Dari yang sudah ada sebelumnya. . Ada beberapa
contoh jenis kreatifitas seperti seni lukis, seni instalasi, seni musik dan lain-lain.
Kreativitas membutuhkan ruang; Oleh sebab itu, ruang kreatif publik di inginkan
untuk memberikan memfasilitasi kegiatan ekonomi kreatif dan berbagai
kebutuhan manusia (Jane Jacobs, 1961).
Kota mampu menyediakan sesuatu pada semua orang, atau jika, dan
ketika Kota itu diciptakan untuk semua orang (Jane Jacobs, 1961). Karena itu
perlu adanya penyedian ruang kreatif publik sehingga dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat dan komunitas yang memiliki bakat dan kreatifitas sebagai wadah
untuk menunjukan dan memamerkan kreatifitas mereka kepada publik. Ruang
publik kreatif yang diharapkan dapat menjadi ruang yang menginspirasi
masyarakat untuk lebih cerdas, inovatif, kreatif dan kaya akan perkembangan
kehidupan. Maka untuk meningkatkan kreativitas publik diperlukan ruang publik
yang memadai atau istilahnya lebih tepat mewujudkan ruang publik kreatif. Ruang
publik kreatif memiliki peran penting dalam menciptakan ide-ide kreatif yang
kondusif bagi pengembangan kreativitas, inovasi dan bisnis di suatu daerah.
Dengan memanfaatkan kemampuan sumber daya manusia yang ada, ruang publik
kreatif diharapkan dapat menciptakan peningkatan kreativitas dan nilai tambah
ekonomi, memperkuat interaksi sosial, melestarikan fungsi lingkungan,
meningkatkan kenyamanan dan mengembangkan keindahan arsitektur kota dalam
rangka meningkatkan daya saing dan kohesi sosial.
7

Perkotaan di Indonesia yang mampu mengakomodasi ruang publik


kreatif yaitu Kota Bandung dan Kota Bogor yang memiliki beberapa Taman di
antaranya:
1. Taman film, Taman ini dibangun khusus untuk warga Bandung untuk
menonton film.
2. Taman musik, diperuntukkan bagi mereka gemar musik, terutama anak
band, Taman ini juga disediakan kepada komunitas musik Jika ingin
membuat pertunjukan musik.
3. Taman fotografi, Taman ini menjadi tempat berkumpulnya komunitas
foto. Fasilitas yang disediakan ada kelengkapan yang mendukung
kegiatan fotografi, seperti cermin, spot foto dan lain-lain.
4. Taman corat-coret (graffiti) Bogor Taman ini dapat mewadahi hasil karya
komunitas graffiti di kota Bogor, sehingga doodlenya bisa dibedakan.
Jika masih ada corat-coret di tempat umum.

Salah satu Karya grafiti banyak ditemukan di daerah perkotaan (urban),


sehingga menjadi ekspresi budaya Kota yang direpresentasikan melalui karya seni
(urban art). Fenomena kehadiran Graffiti sebagai bagian dari budaya visual di
tengah masyarakat luas sudah menjadi hal yang lumrah. Graffiti secara umum
dapat diartikan sebagai tulisan, gambar, coretan yang dihasilkan melalui suatu
teknik tertentu (Murray & Murray, 2006). Karya grafiti mulai dari tulisan atau
kata-kata sederhana hingga lukisan yang memiliki tingkat kerumitan yang cukup
tinggi. Dalam perkembangannya, grafiti telah menjadi semacam penanda identitas
pribadi dan kolektif (komunitas, atau geng), yang digunakan sebagai penanda
wilayah mereka serta sebagai bagian dari cara mereka berkomunikasi.
Hal tersebut seakan telah umum menjadi bagian dari keseharian
masyarakat Kota. Ketika kita mengendarai kendaraan, menunggu bus di halte,
berjalan kaki di sepanjang pedestrian, graffiti hadir di sekitar.
Kota Malang sebagai salah satu Kota yang banyak memiliki graffiti
seperti pada sejumlah fasilitas infrastruktur seperti gedung, tembok bangunan,
jalan raya, jalan bebas hambatan, bahkan jembatan layang tampak graffiti
menghiasi hampir seluruh sudut wajah Kota.
8

Hal ini tidak terlepas dengan kedekatan antar pemegang kekuasaan


(pusat) dengan para senimannya (warga Kota). Sejumlah kebijakan dari
pemerintah yang belum maksimal dalam menyediakan ruang sebagai wadah untuk
mengakomodasi dan memamerkan kegiatan graffiti. Oleh karena itu, ruang
(space) berupa jalanan menjadi pilihan ruang dan sumber inspirasi bagi
masyarakat untuk berkarya
Belum ada kebijakan dari pemerintah Kota Malang untuk menyediakan
tempat atau ruang untuk kegiatan graffiti, maka tidak heran banyak sekali
coretancoretan graffiti yang banyak kita jumpai/melihat di jalanan dan
menjamurnya grafiti sehingga menutupi hampir sebagian wajah Kota. Tidak ada
lagi tembok pembatas atau sisi jembatan yang bebas dari coretan gambar atau
tulisan berwarna. Ruang Kota tampaknya telah berubah menjadi tempat pameran
seni untuk umum. Salah satu contoh seperti gambar diatas, bangunan yang
terdapat di Kelurahan Merjosari dan Kelurahan ketawanggede tembok lapangan
sepakbola yang berada di Kelurahan Dinoyo dijadikan sebagai media/wadah oleh
para seniman sebagai cara untuk berkomunikasi dan memamerkan hasil karya
mereka.
Kota Malang belum tersedia ruang publik khusus untuk menampung
kegiatan graffiti maka selama ini komunitas street art (graffiti) hanyak mengikuti
event-event yang yang dilaksanakan oleh pihak swasta. Contohnya salah satu
produk rokok yang menjadi sponsor untuk membuat event graffiti. Kemudian ada
juga dari salah satu universitas di Kota Malang yang memanfaatkan tembok pagar
Kampus untuk menampung kegiatan mural dan grafiti.

1.2 Rumusan Masalah


Fenomena yang terjadi di Kota Malang yang dianggap penting untuk
melakukan penelitian ini adalah penyalahgunaan fasilitas umum seperti halte,
flyover dan tembok bangunan di Kota Malang oleh beberapa komunitas dalam
bentuk coretan-coretan dan graffiti. Hal ini dianggap sebagai bagian dari
pengerusakan dan mengotori keindahan sebuah Kota, maka dari itu perlu adanya
pencegahan dan untuk meminimalisir aksi vandalisme dengan cara menyediakan
sebuah ruang publik kreatifitas seni mural (street art) untuk membuka ruang
9

partisipasi kreatif bagi seniman dan komunitas street art (graffiti) untuk
mempresentasikan hasil karya. Berkaitan dengan hal tersebut, maka dapat
dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah penyediaan
ruang publik dan desain media edukasi digital untuk menampung kegiatan
menggambar graffiti.

1. Bagaimana memberikan edukasi dalam mengekspresikan seni grafiti di


area publik?
2. Bagaimanakah menyalurkan seni dan bakat pada seniman mural kedalam
bentuk digital?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini yaitu Desain Media Edukasi digital Seni Mural
(street art) di Ruang Publik Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Mendukung
penyaluran kreativitas dari komunitas seni jalanan (graffiti) dan masyarakat umum
dalam mengakses, mengelola, dan memahami perkembangan kreativitas
masyarakat Kota Malang.
1.4 Sasaran Penelitian
Dalam mencapai tujuan diatas dibutuhkan sasaran dalam mencapai
tujuan. Oleh karena itu peneliti menentukan sasaran yang akan dicapai sebagai
syarat mencapai tujuan antara lain:
1. Mengidentifikasi kegiatan seni mural (street art) di Kecamatan Lowokwaru
2. Mengidentifikasi ruang publik yang dapat di manfaatkan untuk kreativitas
seni mural (street art) di Kecamatan Lowokwaru
3. Kajian penyediaan desain media edukasi digital seni mural (street art) yang
mampu mengedukasi kegiatan seni mural (street art).

1.5 Manfaat Penelitian


Penelitian “Desain Media Edukasi Digital Seni Mural (street art) di
Ruang Publik Kecamatan Wolokwaru Kota Malang” Hal ini dilakukan untuk
memberikan manfaat bagi berbagai pihak, tidak hanya bagi peneliti tetapi juga
bagi pihak lain yang terkait dengan penelitian ini. Manfaatnya diharapkan dapat
10

bermanfaat bagi akademisi, pemerintah, graffiti (steet art), pihak seni mural dan
masyarakat Kota Malang. Berikut rincian manfaatnya:
1. Bagi Peneliti
Manfaat bagi peneliti ini untuk dapat menambah pengetahuan yang lebih
mengenai ruang publik serta aktivitas yang berlangsung di dalamnya.
Untuk ilmunya bisa memberikan suatu masukan bagi Kota Malang. Bagi
praktisi, penelitian ini sangat diharapkan dapat menjadi suatu acuan
penerapan pengetahuan tentang penilaian sebuah ruang publik kreatif
yang layak bagi masyarakat khususnya komunitas street art (graffiti).
2. Bagi pemerintah
Hasil penelitian ini dapat diharapkan untuk memberikan sebuah manfaat
bagi pemerintah Kota Malang berupa masukan kepada pemerintah Kota
dalam hal penyediaan ruang publik graffiti yang dapat menampung
segala kegiatan bagi komunitas street art (graffiti) dan masyarakat.
3. Bagi pihak grafiti (steet art)
Bagi pihak grafti di harapkan dapat memanfaatkan ruang publik yang ada
di Kota Malang sebagai wadah untuk melakukan kegiatan graffiti dalam
hal menggunakan ruang publik di Kota Malang.
4. Bagi pihak seni mural
Dapat memanfaatkan ruang publik dapat mengikuti event-event dan
menggunakan ruang publik sebagai media edukasi untuk masyarakat
Kota Malang.
5. Bagi masyarakat
Untuk masyarakat diharapkan dapat mendukung,serta berkontribusi
dalam hal penyediaan ruang publik graffiti yang layak bagi komunitas
street art (graffiti) dan masyarakat agar mampu menampung semua
aktivitas yang berada di ruang publik.
1.5 Batasan Penelitian
Ruang lingkup penelitian dalam penelitian ini meliputi ruang lingkup
materi dan ruang lingkup wilayah.
1.5.1 Ruang Lingkup Materi
11

Pembahasan yang dilakukan dalam lingkup materi terkait dengan materi


dari penelitian ini yang akan dilakukan agar dapat fokus pada permasalahan yang
ada, sehingga tidak keluar dari tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Berikut
adalah ruang lingkup materi yang akan dibahas:
1. 1. Ruang publik secara umum merupakan ruang dimana untuk semua
orang memiliki akses untuk mempergunakannya. Pada dasarnya
merupakan wadah yang dapat menampung kegiatan/kegiatan tertentu dari
masyarakat, baik secara perorangan ataupun kelompok (Hakim, 1987).
Ruang publik juga diartikan sebagai ruang dimana anggota masyarakat
sebagai warga negara memiliki akses penuh terhadap semua kegiatan
publik, masyarakat berhak untuk melakukan secara mandiri di dalamnya
termasuk mengembangkan wacana publik seperti mengungkapkan
pendapat secara lisan dan tertulis (A.S. Culla, 1999: 123).
2. Menurut Evans, G., dkk, 2006, Lessons Learned in Strategies for
Creative Spaces and Cities, menyatakan bahwa, “Membangun ruang
publik dan ruang alam sangat diperlukan agar bisa mengekspresikan dan
merangsang kreativitas suatu kota. Sehingga Kota bisa menjaga ruang
kreatif sekaligus energi kreatif serta melestarikan bangunan bersejarah,
menerbitkan dan menjual karya seni untuk kebutuhan ruang publik dan
ruang alam serta menggunakan bangunan yang didesain dengan baik
sehingga dapat digunakan untuk menampilkan karakter khusus Kota.
Desain itu sendiri
3. 3. Graffiti adalah coretan pada dinding yang menggunakan komposisi
warna, garis, bentuk, dan volume untuk menuliskan kata, simbol, atau
kalimat tertentu. Graffiti secara umum dapat diartikan sebagai tulisan,
gambar, coretan yang dihasilkan melalui suatu teknik tertentu (Murray &
Murray, 2007).
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Desain
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), desain adalah gagasan
awal, rancangan, perencanaan pola susunan, kerangka bentuk suatu bangunan,
motif pola bangunan sedangkan desain adalah kata yang diambil dari bahasa
Inggris bahasa Inggris yaitu design yang berarti rencana, jika dijelaskan arti kata
desain adalah ilmu yang berhubungan dengan sesuatu perencanaan atau suatu
rancangan, biasanya berupa gambar (dwimatra) dan kemudian dibentuk dapat
diwujudkan dalam bentuk nyata (trimatra) atau hanya sebagai aturan tertulis.
Pengertian desain menurut JB Reswick adalah: kegiatan kreatif yang
melibatkan penciptaan sesuatu yang baru dan berguna yang tidak ada
sebelumnya. Lebih lanjut Yasraf menjelaskan, dengan demikian desain
merupakan kegiatan kreatif-progresif dengan produk, yang produk akhirnya
adalah kebaruan dan perbedaan. (Pilliang, 2008).
Muhammad Suyanto (dalam buku Aplikasi Desain Grafis untuk
Periklanan, M. Suyanto, 2004). Desain Grafis di definisikan sebagai “aplikasi
dari keterampilan seni dan komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan industri
Aplikasi ini dapat mencakup iklan dan penjualan produk, pembuatan identitas
visual untuk institusi, produk dan perusahaan, lingkungan grafis, desain
informasi, dan pesan peningkatan visual dalam publikasi..

2.1.2 Media Edukasi Digital


a) Media
Media adalah bentuk jamak dari “medium” yang berasal dan
Bahasa Latin “medius” yang berarti tengah. Dan sedangkan dalam Bahasa
Indonesia, kata “medium” dapat diartikan sebagai “antara “atau “sedang”
sehingga pengertian media dapat mengarah pada sesuatu yang mengantar
atau meneruskan informasi “pesan” nara sumber “pemberi pesan” dan
penerima pesan. Media dapat diartikan sebagai suatu bentuk dan saluran
yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi.
Pengertian Media Menurut Rohani (1997:2) “Media adalah segala
bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi”. Schramm,
(1977:22) Berpendapat bahwa media merupakan teknologi pembawa
informasi atau pesan instruksional yang dapat dimanipulasi, dilihat,
didengar dan dibaca. Latuheru, (1988:11) Media adalah segala bentuk dan
saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi.

b) Edukasi
Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran yang dilaksanakan baik
secara formal maupun nonformal yang bertujuan untuk mendidik, memberikan
pengetahuan, dan mengembangkan potensi yang ada pada setiap manusia,
kemudian mewujudkan proses belajar menjadi lebih baik.

Pengertian Edukasi Menurut Fitriani (2011) mengartikan edukasi


sebagai pendidikan yang diperoleh melalui belajar, dari yang tidak tahu menjadi
tahu, dari yang tidak tahu untuk mengatasinya hingga tahu solusinya.
Notoatmodjo (2012) mendefinisikan pendidikan sebagai suatu kegiatan
atau usaha untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat, individu atau
kelompok. Dimana pesan tersebut bertujuan untuk memberikan informasi yang
lebih baik.

c) Digital
Digital berasal dari kata Digitus, yang dalam bahasa Yunani berarti jari.
Jika kita menghitung jari orang dewasa, jumlahnya adalah sepuluh (10). Nilai
sepuluh terdiri dari 2 radix yaitu 1 dan 0, oleh karena itu Digital merupakan
gambaran keadaan bilangan yang terdiri dari angka 0 dan 1 atau off dan on
(bilangan biner). Semua sistem komputer menggunakan sistem digital sebagai
databasenya. Bisa juga disebut sebagai Bit (Binary Digit).
Perangkat canggih, seperti komputer, pada prosesornya memiliki
serangkaian perhitungan biner yang kompleks. Secara sederhana, proses biner
seperti saklar lampu, yang memiliki 2 keadaan, yaitu Off (0) dan on (1).
Misalnya ada 20 lampu dan saklar, jika saklar dihidupkan pada posisi A
misalnya akan membentuk gambar bunga, dan jika dinyalakan pada posisi B
akan membentuk gambar hati. Ini kira-kira biner.
Digital menurut Tom E Rolnicki bahwa “Digital adalah kata-kata,
gambar, dan grafik yang menggambarkan dalam bentuk numerik melalui
perangkat komputer” (Rolnicki, 2008: 410).
d) Media Publikasi
Media publikasi merupakan sarana promosi yang efektif dalam menyampaikan
pesan atau informasi kepada masyarakat luas, baik dalam bentuk media (visual)
maupun multimedia (audio dan visual).
Media informasi yang di perlukan:
1. Instagram
Instagram adalah media sosial yang berisi aplikasi berbagi foto yang
memungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital,
dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik
Instagram. Instagram bisa menjadi tempat untuk berkomunikasi. Fungsi
dari layanan ini sebenarnya agar semua pengguna bisa "Upload" foto
dan video apapun melalui akun mereka dengan cepat. Seiring
berjalannya waktu dan perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi, Instagram menjadi sangat populer dan berhasil menarik
mayoritas pengguna media sosial untuk memanfaatkannya. tetapi tidak
hanya untuk pribadi, bersosialisasi di dunia maya bisa juga sebagai
sebagai salah satu alternatif baru dalam melancarkan komunitas untuk
menyalurkan karya kreativitas seni mural (steet art) dan
memperkenalkan pada seluruh masyarakat di seluruh dunia terutama di
kota malang.
2. Facebook
Facebook adalah suatu situs jejaring sosial/networking yang
memungkinkan pengguna dapat berinteraksi sosial dan berbagai
informasi di seluruh dunia. bisa menjadi alternatim bagi komunitas seni
mural (steet art) untuk memperkenalkan karya seni dengan mengambil
vidio dan foto, menerapkan filter digital.
e) Media Edukasi
Memberikan pemahaman kepada masyarakat dan menuntun komunitas
graffiti agar menuangkan ide kreatifnya ke arah yang lebih positif. pada
perancanga ruang publik ini dibuat untuk memberikan arahan agar para pemula
dapat menuangkan karya-karya. Perancangan ini tidak menghilangkan
vandalisme yang sudah terjadi secara langsung tetapi mengurangi potensi yang
dilakukan para pemula dari tindakan vandalisme tersebut. Dengan di adakan
lomba kerativitas seni mural steet art di ruang publik yang di sediakan di teman
merjosari kecamatan lowokwaru

2.1.3 Seni Mural


Seni mural merupakan media komunikasi antara seniman dan masyarakat
umum, menjadi salah satu alternatif untuk menyampaikan nilai-nilai estetika dan
etika. Mural memegang peranan sentral ketika berada di ruang publik, karena
ruang publik merupakan salah satu pusat interaksi sosial bagi masyarakat
khususnya di perkotaan. Keberadaan mural di ruang publik tentunya memiliki
fungsi sebagai media penyampaian aspirasi, sebagai fungsi estetika, ekonomi
dan pendidikan. Ide seniman dalam membuat mural adalah agar lingkungan
Kota dapat dijaga dan dilestarikan bersama.
Menurut Susanto (2002:76), mural diartikan sebagai lukisan berukuran
besar yang dibuat untuk mendukung ruang arsitektural. Jika definisi ini
dijabarkan lebih lanjut, sesungguhnya mural tidak dapat dipisahkan dari
bangunan, dalam hal ini dinding.
2.1.4 Ruang Publik
Ruang publik adalah ruang yang berfungsi sebagai tempat mewadahi
aktivitas masyarakat, baik secara individu maupun kelompok, dimana bentuk
ruang publik ini sangat bergantung pada pola dan komposisi periode bangunan
(Rustam Hakim, 1987). Menurut Carr et al (1992), tipologi ruang publik
menekankan pada karakter aktivitas, lokasinya dan proses pembentukannya.
Carr dkk. Membagi tipologi ruang publik antara lain: Jalan, taman bermain, jalur
hijau, perbelanjaan dalam ruangan, ruang spontan di kawasan pemukiman, ruang
terbuka komunitas, alun-alun, pasar, tepi laut. Carr dalam Carmona, et al (2003)
mengisyaratkan adanya keterlibatan pasif dan aktif dalam pemanfaatan ruang
publik. Kedua bentuk pengalaman ini terjadi sebagai akibat dari proses interaksi,
dimana pengguna ruang publik dapat berinteraksi dengan cara yang berbeda.
Ruang sebagai wadah harus mampu menyediakan lingkungan yang kondusif
bagi pemenuhan kebutuhan interaksi, yaitu memberikan kesempatan untuk
kontak sosial dan komunikasi. Interaksi sosial dapat terjadi dalam bentuk
kegiatan pasif seperti hanya duduk menikmati suasana atau mengamati situasi
dan dapat juga terjadi secara aktif dengan berbicara dengan orang lain
membicarakan suatu topik atau bahkan melakukan kegiatan bersama. Sedangkan
menurut Roger Scurton (1984) setiap ruang publik memiliki arti sebagai berikut:
lokasi yang didesain seminimal mungkin, memiliki akses yang besar terhadap
lingkungan sekitar, tempat pertemuan orang/pengguna ruang publik dan perilaku
masyarakat.
Orang-orang yang menggunakan ruang publik satu sama lain mengikuti
norma-norma lokal. Ruang Publik Ideal Menurut Carr, ruang publik harus
memiliki tiga hal, yaitu responsif, demokratis, dan bermakna. Responsif dalam
arti ruang publik adalah ruang yang dapat digunakan untuk berbagai kegiatan
dan kepentingan luas yang memiliki fungsi lingkungan. Artinya ruang publik
dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum dari berbagai latar belakang sosial,
ekonomi dan budaya serta akses terhadap berbagai kondisi fisik manusia.
Artinya ruang publik harus memiliki hubungan antara manusia, ruang, dan dunia
yang lebih luas dengan konteks sosial. Dengan kata lain, terdapat sistem
pemaknaan dalam ruang publik.

2.1.5 Aplikasi Yang Diperlukan


a) SketchUp
SketchUp adalah aplikasi pemodelan 3D intuitif yang memungkinkan
Anda membuat dan mengedit model 2D dan 3D menggunakan teknik "tekan dan
seret" yang dipatenkan. Dengan menggunakan alat Push & Drag, desainer dapat
mengubah permukaan datar apa pun menjadi bentuk 3D. Yang dapat Anda
lakukan adalah mengklik objek, lalu menyeretnya hingga Anda menyukai apa
yang Anda lihat. SketchUp adalah program yang digunakan untuk berbagai
proyek dan model 3D seperti arsitektur, desain interior, arsitektur lanskap,
desain video game, dan desain terkait.

2.1.6 Kecamatan Lowokwaru


a) Luas Wilayah
Lowokwaru adalah sebuah kecamatan di Kota Malang, Jawa Timur
yang dipimpin oleh Camat Drs. Wisnu Hidhiil Alfarisy memiliki luas 2.089,51
Ha. Kabupaten ini terletak di daerah dengan ketinggian antara 200-499 meter di
atas permukaan laut. Kemiringan lereng di dataran tinggi cukup bervariasi, di
beberapa tempat merupakan daerah dataran dengan kemiringan 2-50, sedangkan
di lembah berbukit kemiringan rata-rata 8-15 persen. Daerah ini memiliki suhu
minimum 20 derajat Celcius dan maksimum 28 derajat Celcius dengan curah
hujan rata-rata 2,71 mm. Kota: Malang, Provinsi: Jawa Timur. Desa: 12.
 Batasan Wilayah Kecamatan Lowokwaru
Secara administratif, di sebelah utara Kecamatan Lowokwaru berbatasan
langsung dengan Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Sedangkan di
sebelah timur berbatasan langsung dengan Kecamatan Blimbing. Sedangkan di
sebelah selatan berbatasan langsung dengan Kecamatan Klojen. Kemudian di
sebelah barat berbatasan langsung dengan Kecamatan Dau Kabupaten Malang
 Potensi Kecamatan Lowokwaru
Kecamatan Lowokwaru memiliki beberapa lembaga sosial yang berada
di bawah kendalinya. Mulai dari PKK, LPMK, BKM, Karang Werda, Karang
Taruna, Forum Kabupaten dan Kelurahan Sehat, hingga Forum Anak. Selain itu,
kecamatan ini juga menampung puluhan UKM (Usaha Kecil Menengah).
Uniknya, Kecamatan Lowokwaru ini merupakan pusat pendidikan di
Kota Malang dengan banyak kampus yang berdiri di wilayah administrasinya.
Mulai dari kampus Universitas Negeri seperti Universitas Brawijaya, Universitas
Negeri Malang (dahulu IKIP), Politeknik Negeri Malang, Universitas Islam
Negeri Malang, hingga kampus universitas swasta, seperti Institut Teknologi
Nasional, Universitas Islam Malang, Universitas Muhammadiyah Malang,
Universitas Gajayana Malang, STIE Malangkucecwara (ABM), Universitas
Tribhuwana Tungga Dewi, Universitas Widyagama, dan Stikes Widyagama
Husada.
Selain kampus, di kawasan Kecamatan Lowokwaru juga terdapat
fasilitas umum seperti Malang Town Square (Matos), salah satu mall terbaru di
Kota Malang. Ada juga Taman Singha Merjosari sebagai pusat lingkungan hijau
bagi warganya. Terdapat juga tiga rumah sakit besar di Kabupaten Lowokwaru,
yaitu RS Islam Malang di Jalan MT Haryono, RS Permata Bunda di Jalan
Soekarno-Hatta, RS Ibu dan Anak Galeri Candra di Jl Bunga Andong dan RS
Anak dan Bersalin Gajayana di Gajayana. Jalan.
Kabupaten Lowokwaru juga merupakan perlintasan beberapa sungai,
antara lain Sungai Brantas, Sungai Bango, Sungai Amprong, Sungai Mewek,
Sungai Kajar dan Sungai Metro. Selain itu, di beberapa titik juga terdapat
persawahan, ladang dan perkebunan.
 Potensi Taman Merjosari
Taman Singha Merjosari merupakan Taman Kota yang dibangun dengan
konsep kriteria Taman Kota yang hijau. Taman yang direncanakan seluas 29.012
m2 ini dimaksudkan sebagai upaya memenuhi amanat UU Penataan Ruang,
sebagai sarana interaksi sosial budaya, tempat bermain dan belajar bersama
menuju kehidupan yang berkelanjutan. Mewujudkan Taman yang memiliki
keseimbangan fungsi ekologi, hidrologi, kesehatan, sosial, ekonomi dan
kesehatan. Taman Singha Merjosari saat ini memiliki berbagai fasilitas seperti
gazebo, Taman bermain, area pantai pasir, jogging track, teater terbuka, terapi
kaki, tanaman langka, parkir sepeda dan toilet. Bahkan untuk menambah
kenyamanan pengunjung juga disediakan air siap minum yang bisa langsung
diambil dari kran.
Dengan adanya Taman ini menjadi alternatif lokasi wisata keluarga gratis,
dengan fasilitas yang sangat menarik.

 Pemanfaatan Taman Merjosari


Taman Merjosari adalah sebagai tempat berolahraga, rekreasi maupun
beraktivitas sosial bagi anak-anak, remaja, dewasa, dan manula. Yang
memanfaatkan Taman morjosari adalah Masyarakat umum Kota Malang dan
sebagian mahasiswa dari luar Kota Malang yang ikut menikmati fasilitas taman
morjosari yang terletak di tengah lingkeran kampus sehingga menjadi tempat
yang mendukung kesehatan jasmani dan rohani bagi masyarkat yang berada di
kecamatan lowokwaru. Di samping itu juga ada sekeliling pedagang kaki Lima
yang memanjakan lidah.
 Fasilitas
Fasilitas yang ada di Kecamatan Lowokwaru adalah :
1. Fasilitas Pendidikan
Tabel 2.1 Jumlah Fasilitas Pendidikan Menurut Desa/Kelurahan di
Kecamatan Lowokwaru
No Desa/ SD SMP SMA Perguruan
Kelurahan Tinggi
1 Merjosari 10 4 1 2
2 Dinoyo 10 5 2 2
3 Sumbersari 6 5 2 3
4 Ketawanggede 2 1 2 1
5 Jatimulyo 7 3 2 1
6 Lowokwaru 7 0 0 1
7 Tulusrejo 4 2 3 1
8 Mojolangu 10 5 5 6
9 Tunjungsekar 6 3 3 0
10 Tasikmadu 4 2 1 1
11 Tunggulwulung 6 1 2 1
12 Tlogomas 3 3 4 3
Jumlah 75 34 27 22
Sumber : BPS, 2020

2. Fasilitas Kesehatan
Tabel 2.2 Jumlah Fasilitas Kesehatan Menurut Desa/Kelurahan di
Kecamatan Lowokwaru
Desa/ Rumah Puskesma
No Poliklinik Apotek
Kelurahan Sakit s
1 Merjosari 0 0 0 4
2 Dinoyo 1 0 1 5
3 Sumbersari 0 3 0 2
4 Ketawanggede 0 1 0 3
5 Jatimulyo 2 2 0 6
6 Lowokwaru 0 1 0 5
7 Tulusrejo 0 0 1 1
8 Mojolangu 1 2 1 5
Desa/ Rumah Puskesma
No Poliklinik Apotek
Kelurahan Sakit s
9 Tunjungsekar 0 1 0 2
10 Tasikmadu 0 1 0 0
11 Tunggulwulun 0 1 0 1
g
12 Tlogomas 0 3 0 2
Jumlah 4 15 3 36
Sumber : BPS, 2020

3. Fasilitas Peribadatan
Tabel 2.3 Jumlah Tempat Peribadatan Menurut Jenis Tempat
Peribadatan di Kecamatan Lowokwaru
No Jenis Tempat Jumlah
Peribadatan
1 Masjid 212
2 Musholla/Langgar 229
3 Gereja 10
4 Klenteng -
5 Vihara 1
6 Pura -
Sumber : BPS, 2020

4. Fasilitas Umum (Taman)


Tabel 2.4 Jumlah Tempat Peribadatan Menurut Jenis Tempat
Peribadatan di Kecamatan Lowokwaru

No Nama Taman Luas Kelurahan Kecamatan


(m2)
1 Taman Merjosari 10766 Merjosari Lowokwaru
2 Taman Sarangan 2164 Lowokwaru Lowokwaru
3 Taman 3500 Tunggulwulung Lowokwaru
Tunggulwulung
4 Taman Tata Surya 560 Tlogomas Lowokwaru
5 Taman Jalan B 1778 Tlogomas Lowokwaru
orobudur

6 Taman Mojolangu 18.695 Tlogomas Lowokwaru


7 Taman Perumahan 536 Tlogomas Lowokwaru
Borobudur Agung

2.2. Penelitian Terdahulu


Berikut ini merupakan tabel perbandingan dengan penelitian-penelitian
sebelumnya dapat di lihat pada Tabel berikut ini :
Tabel 2.5 Penelitian Terdahulu
NO Nama Penelitian Judul Metode Tahu Hasil
n
1 Nuria Indah Kurnia Perancangan Desain Analisis 2021 Kampanye ini
Dewi Mural Sebagai Media Deskriptif rencananya akan
Utama Kampanye Sosial dilakukan oleh
“Jogja Melawan pemerintah
Vandalisme” bekerjasama dengan
masyarakat untuk
bersama-sama
memerangi
vandalisme.
2 Muhammad Diora RANCANG BANGUN Analisis 2016 Dengan adanya buku
Blesso BUKU VISUAL Deskriptif visual graffiti dapat
PENGETAHUAN DAN menjadi referensi bagi
TEKNIK DASAR para penulis agar dapat
MENGGAMBAR terus berkontribusi
GRAFFITI DI RUANG dalam membantu
UMUM reputasi graffiti dimata
masyarakat dan dapat
lebih memahami seluk-
beluk dunia graffiti,
serta dapat lebih bijak
dan bijak dalam
membantu
menyelesaikan masalah
di ruang publik,
meskipun dimulai dari
hal yang sangat
kecilpun
3 Afifa Septriasih1 IMPLEMENTASI E- Waterfall 2017 Untuk menganalisis
Nur Aminudin2 COMMERCE SEBAGAI program periklanan
MEDIA PROMOSI (promosi), pemasaran
DAN PENJUALAN melalui email, serta
ONLINE UNTUK tingkat kepercayaan
MENINGKATKAN yang secara signifikan
HASIL PERTANIAN DI mempengaruhi
KABUPATEN pemrosesan informasi
PRINGSEWU periklanan oleh
konsumen di Webite
4 Dina Salsabella Pengembangan Media Analisis 2021 Mengembangkan
Utami1 Pembelajaran Literasi Deskriptif media pembelajaran
NO Nama Penelitian Judul Metode Tahu Hasil
n
Digital Berbasis Game literasi digital berbasis
Agustina Tyas Asri Edukasi untuk game edukasi dengan
Hardini2 Meningkatkan Minat mengembangkan siswa
Baca Siswa Kelas 2 SD agar mampu bermain
puzzle dan membaca.
Dengan adanya
perancangan media
yang dibuat peneliti
yaitu kolaborasi antara
tulisan, gambar, dan
suara sangat penting
dalam komunikasi dan
penyampaian pesan
kepada siswa, jika ada
siswa yang tidak
mengetahui kata dapat
melihat gambar dan
suara yang dapat
membantu anak-anak
memvisualisasikan
cerita. Sedang
membaca.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Teknik Pengumpulan Data


Metode ini terdiri atas dua yaitu survey primer atau observasi ke
lapangan guna mengenal lokasi studi serta survey sekunder. Survey primer
merupakan usaha mengidentifikasi karakteristik lokasi sedangkan survey
sekunder usaha mengidentifikasi berdasarkan studi literatur dan survey instansi
yang terkait.
a.) Survey Pendahuluan
Survey pendahuluan ini merupakan tahap survey awal yang berbentuk
observasi dan wawancara yang bertujuan untuk menentukan lokasi wilayah studi
mendapatkan data-data gambaran umum lokasi studi. Dalam survey ini, yang
dilakukan adalah mengamati secara keseluruhan bagaimana kondisi lokasi ruang
publik yang ada di Kota Malang dan bagaimana karakteristik wilayah ruang
publik tersebut. Survey ini juga bertujuan untuk menentukan lokasi yang paling
sesuai dan mendapatkan gambaran umum pada lokasi studi yang akan menjadi
lokasi penelitian. Dalam survey pendahuluan, peneliti melihat bagaimana
kondisi ruang publik yang digunakan untuk kegiatan Seni Mural (street art)
berdasarkan apa yang diamati oleh peneliti. Kondisi yang diamati oleh peneliti
adalah situasi jenis, bentuk, dan sifat dari ruang publik itu sendiri serta kondisi
fisik dari lokasi ruang publik tersebut. Selain kegiatan observasi, peneliti juga
melakukan wawancara kepada para anggota komunitas untuk mengetahui
bagaimana aktivitas komunitas (street art) graffiti tersebut dan karakteristik
wilayah ruang publik tersebut.
b) Survey Primer
Survey primer merupakan cara pengambilan data dengan turun langsung
di lapangan untuk mengetahui kondisi eksisting secara nyata melalui
pengamatan langsung, observasi, wawancara, penyebaran kuisioner,
pengambilan gambar sebagai dokumentasi, dan sampel. Untuk mendukung
penelitian tentang " Desain Media Edukasi Digital Seni Mural (street art) di
Ruang Publik", maka survey primer yang perlu dilakukan.
3.2 Lokasi Penelitian
Tempat dan Waktu Penelitian
Pemilihan lokasi penelitian untuk Desain Media Penyampaian grafiti
(street art) Pada Ruang Publik Di Kecamatan Lowokwaru Kota Malang terletak
di Provinsi Jawa Timur. Terletak pada koordinat UTM: 680355 (Easting);
9123883 (Northing). Dengan batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kecamatan singosari

Sebelah Timur : Kecamatan Blimbing dan Kecamatan Klojan

Sebelah Selatan : Kecamatan Sukun

Sebelah Barat : Kecamatan Dau

3.3 Populasi dan Sampel atau Obyek Penelitian


Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Dimana penelitian kualitatif
yaitu suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada
metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia.
Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti
kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi
pada situasi yang alami (Cresswell, 1998: 15). Bogdan dan Taylor.
(Moleong, 2007: 3) mengemukakan bahwa metodologi kualitatif merupakan
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata
tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Metode
deskriptif adalah metode yang digunakan untuk meneliti status kelompok
manusia, suatu obyek, suatu kondisi, dan suatu sistem pemikiran serta
peristiwa yang akan terjadi (Antara, 2008). Tujuan dari suatu penelitian
deskriptif adalah untuk membuat eksploratif gambaran atau lukisan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
hubungan antara berbagai gejala yang akan diteliti. Penelitian ini bersifat
deskriptif dengan menggunakan teknik pendekatan kualitatif, pendekatan ini
digunakan untuk mencapai tujuan dan sasaran penelitian yaitu:
1. Mengidentifikasi makna gambar seni mural, graffiti di Kota Malang.
2. Mengidentifikasi ruang publik yang dapat di manfaatkan untuk
kreatifitas seni mural, graffiti.
3. Penyediaan ruang publik kreatif yang mampu menampung kegiatan seni
mural, graffiti.

3.4 Teknik Analisis Data


Metode analisis data merupakan tahap pengolahan data yang telah
dikumpulkan di lapangan dengan cara mentabulasi dan menghubungkan
variabel-variabel penelitian. Analisa merupakan cara yang digunakan untuk
menganalisis data di lapangan dan diharapkan dapat memperoleh hasil yang
diinginkan. Metode yang di gunakan pada penelitian ini adalah metode skoring.
Metode skoring adalah cara perhitungan hasil dari pengujian dengan
menggunakan alat ukur penilitian. Pada setiap pertanyaan, subjek diberi skor
sesuai dengan nilai skala kategori jawaban yang diberikannya. Kuesioner
merupakan instrumen atau alat yang digunakan untuk melakukan pengumpulan
data baik untuk keperluan penelitian atau pun suatu survey. Kuesioner berisikan
berbagai pertanyaan yang diajukan kepada responden pengumpulan data atau
sampel dalam suatu proses penelitian atau survei. Jumlah pertanyaan yang
dimuat dalam kuesioner penelitian cukup banyak sehingga diperlukan skoring
untuk memudahkan dalam proses penilaian dan akan membantu dalam proses
analisis data yang telah ditemukan. Pemberian skoring dalam kuesioner harus
memenuhi ketentuan dalam penentuan skoring. Dimana dalam melakukan
metode skoring ini menggunakan teknik skala pengukuran likert. Skala likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian ini telah
ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai
variabel penelitian. Skala likert dapat diartikan dengan hubungan atas
pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu. Dengan menggunakan
skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan lagi menjadi indikator-
indikator yang dapat diukur. Akhirnya indikator-indikator yang terukur ini dapat
dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa pertanyaan atau
pernyataan yang perlu dijawab oleh responden. Setiap jawaban dihubungkan
dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata-
kata seperti Sangat Setuju, Setuju, Netral, Tidak Setuju atau Sangat Tidak
Setuju.
Penjelasan dari struktur tahapan penelitian tersebut sebagai berikut:
A. Tahapan Penelitian
1. Tahapan Perencanaan
 Observasi Secara bahasa observasi berarti memerhatikan dengan penuh
perhatian seseorang atau seuatu, memerhatikan dengan penuh perhatian
berarti mengamati tentang apa yang terjadi. Cartwright & Cartwright
dalam Herdiansyah (2010) mendefinisikan observasi sebagai suatu proses
melihat, mengamati dan mencermati serta merekam perilaku secara
sistematis untuk tujuan tertentu. Dalam studi ini yang dimaksudkan dengan
observasi yaitu survey secara langsung ke lokasi penelitian untuk
memperoleh gambaran potensi dan permasalahan dari penguasaan ruang
publik yang ada serta mengamati aktifitas di lokasi studi. Observasi yang
dilakukan yaitu dengan melakukan pengamatan terhadap kegiatan graffiti
yang dilakukan pada ruang publik seperti taman, lapangan, ruang terbuka
untuk masyarakat, jalan, halte, fly over, dan tembok gedung Setelah
pengamatan dilakukan maka dapat diketahui kriteria ruang publik yang
dapat di manfaatkan untuk kreatifitas graffiti, dan konsep penyediaan
ruang kreatif publik yang mampu menampung kegiatan graffiti dengan
melihat ruang publik yang sudah tersed
 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan di bahas dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana memberikan edukasi dalam mengekspresikan seni grafiti
di area publik?
2. Bagaimanakah menyalurkan seni dan bakat pada seniman mural
kedalam bentuk digital?
 Penentuan Tujuan Penelitian
Penentuan Tujuan Penelitian yang akan di capai dari penelitian ini,
yaitu berdasarkan permaslahan-permasalahan yang sudah di
definisikan sebelumnya di atas.

B. Tahapan Pengumpulan Data


1. Studi Literatur
Studi Literatur yaitu, mempelajari buku-buku, refrensi dan hasil penelitian
sejenis sebelumnya yang pernah di lakukan oleh orang lain. Tujuannya
adalah untuk mendapatkan landasan teori mengenai masalah-masalah yang
akan di teliti. Untuk menambah wawasan saya, saya seringkali membaca
buku, artikel, dan jurnal yang terkait dengan desain air mineral, ini di
lakukan agar memberi kemudahan untuk saya dalam menyelesaikan tugas
akhir saya.
2. Dokumentasi
Dengan melakukan dokumentasi ini maka hasilnya dapat di gunakan
sebagai objek pada Desainnya, dan juga gambar lainnya dapat di ambil
dari Internet yang akan di gunakan sebagai tambahan dalam pengolahan
gambar untuk menghasilkan gambar yang di inginkan. Di sini saya
menggunakan Google, Google Cendekia (Google Scholar), Youtube dan
Instagram untuk referensi saya mencari objek desain terkait dengan judul
saya yaitu mendesain
3. Instrumen
Instumen penelitian merupakan alatbantu yang di gunakan untuk
mengumpulkan atau memperoleh data dalam melakukan suatu penelitian.
Dalam tahap ini di karenakan kita masih dalam kondisi pandemi COVID-
19 maka saya menggunakan metode online dimana saya menggunakan
media komunikasi seperti whatsapp & telepon via pulsa, untuk
berinteraksi mendapatkan informasi yang akurat dengan teman-teman
grafiti (Steet art) di Kota Malang.

3.5 Tahapan Rancangan


Didalam tahapan perencanaan ini terdapat dua poin yaitu sebagai
berikut :
3.5.1 Media Perancangan Desain
1. Perangkat Keras (Hardware)
 Laptop Jenis ASUS ROG dengan spesifikasi, Processor CORE i7,
memory (RAM) 8.00 GB.
2. Perangkat Lunak (Software)
 Sketcup 2021
3.5.2 Perancangan Desain
Perancangan yang dilakukan dimulai dengan mengumpulkan berbagai
sumber data untuk di satukan dalam sebuah Desain konsep dasar. Setelah
perencangan Desain mulai di lakukan dengan sketcup yang di jadikan software
untuk menata dan membuat grafis yang nantinya diolah menjadi Desain siap
cetak tentunya penulis melakukan konsultasi dengan Dosen pembimbing agar
rancangan desain yang di lakukan memperoleh persetujuan dengan
berkonsultasi. Tahapan selanjutnya akan dilakukan dengan proses Print-Out
untuk memperoleh hasil karya Desain yang nyata.
Berikut ini merupakan desain bagan pengolahan data yang akan di
lakukan pada penelitian ini :
1. Start
Start adalah menu untuk permulaan (Start) atau (Stop) dari sebuah
proses bagan alur tahapan penelitian.
2. Data Lokasi
Data Lokasi adalah bukti yang ditemukan dari hasil penelitia yang
dapat dijadika dasar kajian atau pedapat”. Secara teknis, data lebih
berkaitan dengan pengumpulnnya secara empiris.
3. Media Edukasi
Media Edukasi adalah alatbantu yang berfugsi dalam menjelaskan
sebagian ataupun keseluruhan program pembelajaran yang sulit
dijelaskan secara verbal.
4. Medsos
Medsos adalah media sosial disini sangat dibutuhkan (Instagram dan
Facebook) karena dapat membantu mempromosikan atau
mempublikasikan seni mural, (steet art).
5. Instagram
Instagram adalah aplikasi berbagi foto dan video yang
memungkinkan pengguna untuk mengambil foto, mengambil video,
menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan
jejaring sosial termasuk Instagram.
6. Google Drive
Google Drive adalah salah satu aplikasi, yang akan memudahkan
Anda untuk menyimpan berbagai macam file, dengan basis online.
Anda tentu tahu, file yang dapat disimpan dalam layanan ini
terbilang cukup beragam. Tidak hanya itu, ukuran file yang dapat
disimpan dalam Google Drive juga beragam, mulai dari ukuran
kecil, hingga ukuran besar. Sedangkan ukuran kapasitas Google
Drive yang diberikan secara gratis sendiri adalah sekitar 15GB,
dapat diperbesar, dengan nominal pembayaran tertentu.
7. Facebook
Facebook adalah suatu situs jejaring sosial/networking yang
memungkinkan pengguna dapat berinteraksi sosial dan berbagai
informasi di seluruh dunia.
8. Evaluasi
Evaluasi adalah proses identifikasi untuk mengukur/menilai apakah
sebuah kegiatan atau program dilaksanakan sesuai perencanaan dan
berhasil mencapai tujuan atau tidak. Evaluasi dilakukan dengan
membandingkan hasil akhir dengan apa yang seharusnya dicapai.
Evaluasi juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengumpulkan
informasi tentang kinerja manusia, sistem, atau alat yang kemudian
digunakan untuk menentukan alternatif terbaik dalam membuat
keputusan.
Bagan 3.1 Bagan Desain Pengolahan Data Media Edukasi Digital Seni
Mural

START

DATA LOKASI

MEDIA EDUKASI

MEDSOS

INSTAGRAM GOOGLE DRIVE FACEBOOK

EVALUASI

FINISH
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 TAHAPAN PENELITIAN

A. Pengumpulan data
Persebaran Lokasi Ruang Publik Kegiatan Seni Mural Street Art Berikut
adalah salah satu contoh keberadaan taman corat-coret (graffiti) yang berada di
Kota Bogor, Taman ini dapat menampung hasil karya komunitas graffiti di kota
Bogor, sehingga doodlenya bisa dibedakan. Jika masih ada corat-coret di tempat
umum, itu adalah tindakan kriminal dan akan ditangani sesuai dengan aturan yang
berlaku.

Gambar 4.1 Ruang kreatifitas graffiti di Bogor


. Sumber : infonitus, 2016

Kota Malang belum tersedia ruang publik khusus untuk menampung kegiatan
graffiti maka selama ini komunitas street art (graffiti) melakukan kegiatan grafiti
pada tembok tembok umum, tembok lapangan, tembok ruko, pos satpam.

Gambar 4.2 Contoh Permasalan Karya Grafit di Malang


Kota Malang belum tersedia ruang publik khusus untuk menampung
kegiatan graffiti maka selama ini komunitas street art (graffiti) hanyak mengikuti
event-event yang yang dilaksanakan oleh pihak swasta. Contohnya salah satu
produk rokok yang menjadi sponsor untuk membuat event graffiti. kemudian ada
juga dari salah satu universitas di Kota Malang yang memanfaatkan tembok pagar
kampus untuk menampung kegiatan mural dan graffiti.

Gambar 4.4 Event Graffiti Yang Dilakukan Oleh Pihak Swasta


Sumber : Hasil survey, 2022

B. Lokasi Media Mural Untuk Kegiatan Seni Mural Street Art


Lokasi kegiatan Street Art ini berada di Taman Merjosari yang berada di
Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Taman merjosari dipilih sebagai ruang
publik yang akan digunakan sebagai tempat bagi para komunitas street art

(graffiti) untuk melakukan kegiatan graffiti. Dari hasil analisa Taman merjosari
terpilih sebagai ruang publik yang mampu menampung kegiatan graffiti karna
telah memenuhi kriteria ruang kreatifitas yang telah dianalisa.

Gambar 4.5 Peta Lokasi hasil analisa taman merjosari terpilih sebagai ruang publik
mural

 Keamanan
Pada Taman merjosari yaitu untuk keamanan dan keselamatan dari
berbagai gangguan seperti akitivitas lalu lintas, kriminalitas dan lainlain
sangat terjamin sehingga dapat memenuhi kriteria untuk penyediaan
kreatifitas graffiti.

 Kenyamanan
Pada Taman merjosari kenyamanan sangat terjamin karena memiliki
lingkungan yang nyaman dan terbebas dari gangguan aktifitas di
sekitarnya.

 Visualisasi
Taman merjosari adalah tempat yang sangat strategis untuk melakukan
kegiatan graffiti sehingga dapat memenuhi kriteria visualisasi seperti
dapat dilihat dan dijangkau dengan mudah oleh komunitas street art
(graffiti) dan masyarakat sekitar.
 Zona Kegiatan Kreatif
Pada Taman merjosari terdapat beberapa zona kreatif seperti kegiatan
tempat bermain anak-anak dan lapangan sepakbola. Sehingga apabila
kegiatan graffiti bisa dilakukan di Taman merjosari karena masih
memiliki ruang yang cukup.

 Ketersediaan fasilitas graffiti


Fasilitas untuk melakukan kegiatan graffiti atau media seperti
tembok/tripleks yang akan digunakan untuk menggambar graffiti pada
taman merjosari belum tersedia dan fasilitas yang tersedia untuk kegiatan
kreatifitas yaitu tempat untuk bermain anak-anak, tempat untuk fitnes
dan lain-lain.

 Keramaian
Taman merjosari memiliki tempat yang sangat strategis karena memiliki
lokasi yang terletak tidak jauh dari pusat Kota dan keramaian sehingga
dapat menarik banyak pengunjung untuk dapat melihat hasil karya
komunitas street art (graffiti).

 Ruang Terbuka
Taman merjosari termasuk dalam ruang terbuka hijau (RTH) publik dan
Taman merjosari sangat sesuai untuk kegiatan graffiti karena dapat
menampung sarana seperti media untuk menggambar graffiti.

 Tampak yang menarik (Visual Interest)


Kualitas etetis lingkungan seperti desain ruang untuk kegiatan kreatif
yang berada pada Taman merjosari sangat menarik dan mempunyai
lingkungan yang menyenangkan.
 Sarana Elemen Pendukung
Kelengkapan sarana elemen pendukung yang berada pada taman
merjosari seperti tempat duduk, papan anjuran, tempat sampah dan lampu
taman tersedia dan sangat sesuai dengan kriteria.

 Ruang yang responsif


Pada Taman merjosari masih terdapat beberapa tempat yang masih
kosong atau masih bisa ditambahkan ruang untuk kegiatan kreatifitas
sehingga dapat melayani kebutuhan pemakainya. Selain itu Taman
merjosari adalah Taman yang disediakan untuk kegiatan kreatifitas.

 Ruang yang demokratis


Pada Taman merjosari terdapat ruang kelompok-kelompok kreatif yang
dapat dilindungi dan mempunyai batasan untuk beraktifitas sehingga
tidak mengganggu kebebasan orang lain ataupun sebaliknya.

Gambar 4.6 Peta Lokasi Penelitian Persebaran Ruang Publik Kegiatan Street Art
Secara bebas di Kecamatan Lowokwaru Kota Malang
4.1.1 Perancagan Desain Media Mural Ruang Publik Di Taman Merjosari

Dalam mendesain sebuah ruang publik street art mengunakan Aplikasi


sketchup2021

Gambar 4.7 proses perancagan desain ruang publik street art Menggunakan
sketchup 2021

Adapun konstruksi yang di gunakan dalam pembuatan media tembok sebagai


wadah seni mural street art pada Taman merjosari yaitu menggunakan bahan baku
beton yang terdiri dari :

 Batu Beton adalah salah satu bahan material yang paling banyak
digunakan di beberapa daerah.
 Pasir merupakan salah satu agregat halus dalam bahan baku beton.
Besaran percepatan pasir maksimum yang ditentukan adalah 4,7 mm
sesuai standarisasi SNI 02-6820-2002. Tidak boleh lebih dari 5 mm.
Dengan demikian pasir yang digunakan bisa dari alam atau dari pecahan
batu yang dihasilkan oleh stone crusher.
 Semen yaitu Seperti pada umumnya, semen merupakan bahan yang sering
digunakan untuk merekatkan batu bata, batu bata atau berbagai bahan
bangunan lainnya. Istilah semen sendiri berasal dari kata caementum yang
berasal dari bahasa latin yang berarti memotong menjadi bagian-bagian
kecil yang tidak beraturan. Semen adalah material komposit yang terdiri
dari kerikil, pasir dan agregat air. Beton dapat dicetak sesuai dengan
bentuk yang akan digunakan, setelah beton mengeras dapat digunakan
sebagai elemen struktur dalam suatu proyek konstruksi.
 Kayu lapis adalah sejenis papan prefab yang terdiri dari lapisan-lapisan
kayu yang direkatkan. Kayu lapis adalah salah satu produk kayu yang
paling umum digunakan.
Setelah media lukis mural tembok yang di tempeli dengan triplex yang di
sediakan pada Taman merjosari di gambar makan akan di lakukan tahapan
photosoot yang nanti hasilnya fotonya akan di publikasikan pada media digital IG,
Facebook dan Google drive yang nantinya jadi bahan dokumentasi hasil event seni
mural yang di selenggarakan. Setelah di foto pada beberapa minggu kemudian
akan di hapus/dibersihkan dengan cara melakukan pengechatan ulang ke warna
dasar tembok dengan menggunakan dana hasil event yang telah di sisihkan
sebagai dana opereasional lanjutan.

Berikut ini merupakan hasil desain media mural mengunakan aplikasi


sketchup 2021

A. Tampilan Depan Hasil Desain Ruang Publik Street art


Hasil desain ruang publik di teman merjosari kecamatan lowokwaru Kota
Malang supaya menarik perhatian orang yang mengunjungi Taman merjoasi
untuk melihat event-event komunitas seni mural street art menujukan hasil karya
komunitas street art
Gambar 4.8 Tampilan Depan Hasil Desain Ruang Publik Street art

B. Tampilan Samping Hasil Desain Ruang Publik Street art

Gambar 4.9 Tampilan Samping Hasil Desain Ruang Publik Street art

4.1.2 Hasil Digital karya Seniman Mural


Setelah media lukis mural di tembok yang di tempeli dengan triplex yang
di sediakan pada Ttaman merjosari yang di gambar akan di lakukan dokumentasi
melalui tahapan photosoot memakai kamera digital yang hasilnya berpa foto
Artist : Antodio
Tanggal Lukis : 22 - Juli - 2019

Artist : Richard
Tanggal Lukis : 25 – Mei - 2019

Artist : Adi Dharma


Tanggal Lukis :19 – Oktober - 2020

Artis : Naufal: Abshar


Tanggal Lukis : 27 - Maret - 2020

4.1.3 Hasil karya Seni Mural Street art yang di publikasikan Melalu
Medsos
Hasil desain media edukasi digital karya seni mural street art yang di foto
dan di publikasi di instagram dan facebook hal ini bertujuan untuk mendapatkan
perhatian masyarakat terhadap hasil karya seni mural street art supaya masyarakat
mengetahui sehingga aksi corat-coret bisa di arakan ke hal yang positif. Aplikasi
medsos yang di gunakan yaitu:

A. Instagram

Hasil karya seni mural street art yang di publikasi melalui instagram ini
merupakan hasil tata letak tersebut dan menceritakan gambaran hasil karya seni
mural street art pada tampilan tersebut akan menyampaikan pesan atau
informasi karya seni mural street art tersampaikan secara cepat dan luas dan
akan di lihat sama masyarakat seluru dunia yang menggunakan Instagram,
maksud dan tujuannya supaya masyarakat tahu bahwa street art tidak
selamanya berupa Vandalisme yang merusak fasilitas Umum.

Strategi/sasaran yang di lakukan dalam mempublikasikan hasil karya


street art pada Instagram yaitu berada pada kalangan masyarakat yang masing
tergolong muda - mudi yang dimana kita tahu pada saat ini paling sering
menggunakan Instagram dalam kehidupan sosial media mereka, oleh karena itu
Instagram sangatlah cocok sebagai media publikasi yang di gunakan dalam
mengedukasi masyarakat khususnya anak muda sebagai pengguna Intagram
terbanyak tentang street art.

Berikut ini merupakan bentuk hasil publikasi hasil karya seni street
art yang di muat di media sosial instagram:
Gambar 4.10 Hasil Tampilan publikasi di Instagram

B. Facebook

Mempublikasikan hasil karya street art pada facebook yaitu berada pada
kalangan masyarakat yang dimana kita tahu pada saat ini paling sering
menggunakan facebook dalam kehidupan sosial media, oleh karena itu facebook
sangatlah cocok sebagai media publikasi yang di gunakan dalam mengedukasi
masyarakat khususnya sebagai pengguna facebook terbanyak tentang street art.
Berikut ini merupakan bentuk hasil publikasi hasil karya seni street art yang
dimuat di media sosial facebook:
Gambar 4.11 Hasil Tampilan publikasi di Facebook

C. Hasil karya seni mural street art yang di dokumentasi di google drive

Hasil karya seni mural street art yang di publikasi di instgram dan facebook
dan di simpan di goole drive, maksud dan tujuannya sebabagai penyimpanan
cadangan hasil karya seni mural street art. Dan juga menyimpan gambar hasil
karya seni mural street art yang belum di unggahan di google drive.
Gambar 4.12 Hasil Tampilan dokumentasi di google drive

4.1.4 Hasil Evaluasi


Hasil melakukan analisa kuesioner terhadap media edukasi, melakukan
mediasi kepada seniman mural, tidak lagi menggambar bebas, .langkah yang

digunakan dalam teknik ini yaitu menentukan bobot dan penilaian dari pertanyaan
yang sudah disiapkan oleh peneliti.
Dari tabel penelitin kuesioner di atas, menguraikan setiap jawaban
dihubungkan dengan pernyataan atau sikap yang mendukung dengan kata-kata
seperti Sangat Sesuai, Sesuai, Cukup Sesuai, Kurang Sesuai dan Sangat Kurang
Sesuai. Dari hasil responden yang menjawab beberapa pertanyaan, berikut
rangkuman hasil penilaian responden.
 Responden yang menjawab Sangat Sesuai (5) berjumlah 28,43%
 Responden yang menjawab Sesuai (4) berjumlah 45.10%
 Responden yang menjawab Cukup Sesuai (3) berjumlah 16.67%
 Responden yang menjawab Kurang Sesuai(2) berjumlah 8,82%
 Responden yang menjawab Sangat Kurang Sesuai (1) berjumlah 0,98%

Kesimpulannya memberikan edukasi kepada seniman mural dan


mengalokasikan media mural di Taman merjosari menunjukan bahwah yang
menjawab sangat sesuai (SS) dan sesuai (S). Lebih banyak Hal ini menyatakan
bahwah tidak menutup kemungkinan kegiatan seni mural street art pada fasilitas-
fasilitas umum di Kota Malang akan sangat berkurang.

4.2 Pembahasan
Aksi vandalisme yang terjadi di Kota Malang saat ini marak terjadi seperti
penyalah gunaan fasilitas umum seperti halte, flyover dan tembok bangunan di
Kota Malang oleh beberapa komunitas dalam bentuk coretan-coretan dan graffiti.
Hal ini dianggap sebagai bagian dari pengerusakan dan mengotori keindahan
sebuah Kota, maka dari itu perlu adanya pencegahan dan untuk meminimalisir
aksi vandalisme dengan cara menyediakan sebuah ruang publik kreatifitas seni
mural (street art) untuk membuka ruang partisipasi kreatif bagi seniman dan
komunitas street art (graffiti) untuk mempresentasikan hasil karya.
Oleh karna itu sebagai bentuk dari meminalisir aksi vandalisme di sedian
ruang publik maka di sediakan tempat untuk menyalurkan kreatifitas seni mural
(street art) yaitu berada pada Taman merjosari yang merupakan lokasi dari
penelitian ini.
Cara yang di gunakan untuk memberikan edukasi kepada seni mural street
art agar dalam melukis secara bebas, sehingga pentingnya melakukan forum
diskusi yaitu FGD (Focus group discussion). Diskusi kelompok terfokus adalah
wawancara semi terstruktur yang topiknya telah ditentukan sebelumnya dan
dipimpin oleh moderator ahli. Jenis pembahasan ini adalah metode penelitian
kualitatif dalam ilmu-ilmu sosial. Topik yang dibahas beragam dan bisa apa saja,
sesuai kesepakatan sebelumnya atau sesuai dengan produk yang akan
dikembangkan. Diskusi akan dimulai dengan moderator mengajukan pertanyaan
umum yang kemudian akan ditanggapi dan didiskusikan di antara para peserta.
Focus group discussion ini jg nantinya akan mengundang narasumber dari
kalangan para seni mural ternama yang ada di Indonesia yang nantinya di
harapkan akan memberikan wawasan yang lebih luas kepada para seni mural yang
baru maupun yang sudah terjun lama dalam kesenian seni mural sreet art yang ada
di Kota Malang ini. Sehingga para pelaku seni mural yang ada di Kota Malang ini
tidak lagi menggambar pada tembok atau fasilitas umum yang ada, sehingga akan
mengadakan event di ruang publik taman merjosari memperigati hari pancasila
karya seni mural street art yang di foto dan di dokumentasi di goole drive dan di
publikasi melalui instagram dan facebook yang nantinya akan di posting di
instagram dan facebook hal ini bertujuan untuk mendapatkan perhatian
masyarakat terhadap hasil karya seni mural street art supaya masyarakat
mengetahui sehingga aksi corat-coret bisa di arakan ke hal yang positif, dan sudah
menggambar pada lokasi atau media yang telah di siapkan pmerintah khususnya
Kota Malang sehingga masyarakat dapat melihat dan mengetahui makna/arti yang
terserit dari gambar yang mereka sampaikan.
Di sisi lain, FGD juga dapat digunakan dengan tujuan untuk
mengumpulkan pendapat, ide, dan keyakinan orang lain tentang topik atau produk
tertentu dalam seni mural. Meskipun survei atau kuesioner dapat digunakan,
survei atau kuesioner tidak dapat menangkap apa yang dipikirkan atau dirasakan
seseorang. Di sinilah peran FGD dapat menangkap fokus yang terbuka, luas, dan
kualitatif. Melalui metode FGD ini, kita bisa melihat apa yang sebenarnya orang
pikirkan atau sampaikan secara lebih holistik.
Dengan sudah tersedianya lokasi seni mural (street art) yang berada di
Taman Merjosari tersebut maka di perlukan media publikasi sebagai sarana
promosi yang efektif dalam menyampaikan pesan atau informasi yang berupa
edukasi tentang seni mural (street art) kepada masyarakat luas. Media publikasi
yang di gunakan dalam mempublikasikan karya seni mural (sreet art) yaitu
menggunakan Instagram (IG) dan Facebook (FB) sebagai akun media sosial yang
paling banyak di gunakan kalangan masyarakat pada saat ini, dan media Google
Drive sebagai media penyimpanan data/dokumentasi yang berperan sebagai akun
backup an jika sewaktu waktu terjadi kerusakan atau kehilangan data pada
penyimpanan utama.
Dengan adanya media publikasi diatas di harapkan proses penyampaikan
informasi berupa edukasi tentang seni mural (street art) menajadi lebih efektif,
sehingga dapat memperluas wawasan masyarakat tentang keberadaan seni mural
(sreet art) yang semata mata tidak hanya sebagai tindak vandalisme atau corat –
coret pada dinding tembok atau Fasilitas Umum yang ada di Malang atau di
Negara kita Indonesia tercinta ini.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perancangan media secara digital yang di lakukan oleh
penulis terdapat beberapa hal yang dapat di simpulkan terkait obyek penelitian
Media edukasi yang di butukan para seniman adalah tersedianya sarana aktualisasi
seni secara digital.
Media edukas untuk memberikan wada dalam menyalurkan bakat dalam
seni mural agar tidak menuangkan kreatifitasnya secara liar, menjadi tertib dan
rapi, sekaligus menjadi sarana wisata
Karya seni terdokumentasi secara digital, dan dapat dilihat publik secara
luas melalui media sosial.

5.2 Saran
Saran yang dapat di berikan oleh penulis sehubungan dengan pembuatan
skripsi tentang Desain Media Edukasi Digital Seni Mural Street Art Di Ruang
Publik Kecamatan Lowokwaru Kota Malang adalah untuk keberlangsungan
aktivitas seni mural perlu pembinaan dan dukungan Pemkot.
DAFTAR PUSTAKA

Buku

F. Budi Hardiman. 2010. Ruang Publik. Jakarta: Kanisius Mark Karlen. 2007.
Dasar Dasar Perencanaan Ruang. Penerbit Erlangga Joyce Marcella
Laurens. 2004. Arsitektur Perilaku Manusia. Jakarta. PT Grasindo

Rod Palmer. 2008. Street Art Chile. London. Eight Books Limited 22 Herbert
Gardens

Penelitian

Anugrah Purnamasari S, Luthfi Muta’ali. Jurnal kajian spasial ruang publik


(public space) perkotaan untuk aktivitas demonstrasi mahasiswa di Kota
Makassar, Hal 30. Dikutip 14 Apr.16

Aris Darisman, karya graffiti sebagai representasi persoalan sosial di Kota


Bandung, Humaniora Vol.5 No.2 Oktober 2014: 749-755. Dikutip 14 Apr.
16

Carmona, et al. 2003. Public places – urban spaces, the dimension of urban
design. Architectural press. Dalam

Johannes.Lecture.ub.ac.id/files/2012/12/BAHAN-UJIAN-ASISTEN, 31 Mar. 16

Carmona, et al. 2008. Public space: the management dimension. Routledge,

Taylor&Francis group. New York, USA. Dalam

Johannes.Lecture.ub.ac.id/files/2012/12/BAHAN-UJIAN-ASISTEN, 31 Mar. 16
Danoe Iswanto, kajian ruang publik ditinjau dari segi proporsi / skala dan
enclosure, ENCLOSURE Volume 5 No. 2. Juni 2006. Dikutip 28 Mei 16.

Imaniar Sofia Asharahni, FT, UI, 2012. Skripsi mural dan graffiti sebagai elemen
pembentuk twonscape. Dikutip 4 Mei. 2016

Jacobs, J., (1961), The Death and Life of Great American Cities, New York:
Random House and Vintage Books. Dikutip 10 Apr. 16

Juarni Anita, Fendy Gustya, Lucy Rahayu Erawati, Mega Dewi Sukma.

Teknik Arsitektur Itenas | No.I | Vol.I Jurnal Online Institut Teknologi Nasional
Juli 2012. Dikutip, 10 Apr. 16

Maria Josef Retno Budi Wahyuni, Jurnal Grafiti dalam Perspektif Budaya Kota
Jakarta (Urban). Ultimart, Desember 2011, hal 107-119 ISSN 1979-0716
Vol. IV, Nomor 2. Dikutip 4 Mei. 2016

Miranti Manisyah, Skripsi (Kota Creative City) hal 9. Dikutip, 01 Apr. 16

Natanael Simanjuntak, Skripsi kemunculan vandalisme dan seni graffiti di ruang


bawah jalan layang, FT, UI, 2012. Dikutip 9 Apr. 16

Obed Bima Wicandra dan Sophia Novita Angkadjaja. Jurnal efek ekologi visual
dan sosio kultural melalui graffiti artistik di 111 112 Surabaya.
NIRMANA, VOL.7, NO. 2, JULI 2005: 99-108. Dikutip 9 Apr. 16

Wallas, G, 1926 dalam Gunawan Tanuwidjaja. Jurnal menciptakan ruang kreatif


publik di Surabaya. Dikutip 4 Mei 16.

Dari Internet

1. https://www.google.co.id/webhp?ie=utf-
8&oe=utf8&gws_rd=cr&ei=R3VxV7b-
IczVvgS6_6LABw#q=Project+for+Public+Spaces+in+New+York+tahu n+1984

2. http://masanung.staff.uns.ac.id/2009/04/28/ruang-publik/
3. http://www.pengertianahli.com/2013/11/pengertian-kreativitas-
menurutpara-ahli.html dikutip, 10 Apr. 16
4. http://www.kompasiana.com/alfredopancesaragih/wujudkan-ruangpublik-
kreatif_5607ae23f09673c1050351ba, dikutip 22 Maret 2016.
5. http://www.wisatabdg.com/2014/09/inilah-taman-tematik-di-kotabandung,
dikutip 11 Apr. 16
6. http://www.hidayatullah.com/berita/nasional/read/2016/01/10/87153/res
mikan-taman-corat-coret-kota-bogor-bima-arya-stop-vandalisme.html,
dikutip 14 Aprl. 16
7. https://www.google.co.id/webhp?ie=utf-
8&oe=utf8&gws_rd=cr&ei=R3VxV7b-
IczVvgS6_6LABw#q=Kreativitas+(Maslow%2C+dalam+Munandar%2

C+2009), dikutip 19 Aprl. 16

8. http://aaps10.blogspot.co.id/2014/10/kreativitas-menurut-para-ahli.html,
dikutip,31 Maret 2016
9. https://www.google.com/url? Kajian pustaka mengenai Kreativitas,
dikutip,31 Mar. 16
10. http://wardanashop.com/index.php?route=pavblog/blog&id=18, dikutip,
01 Apr. 16
11. http://www.tabularasakreatif.com/article.news/article/
seni.instalasi.ranah .penting.dalam.dunia.seni.moderen/9, dikutip, 01 Apr.
16
12. http://ikalestarii.blogspot.co.id/2009/02/jurgen-habermas-public-
sphereruang.html. dikutip, 11 Apr. 16
13. http://masanung.staff.uns.ac.id/ dikutip, 31 Mar. 16
14. http://masanung.staff.uns.ac.id/2009/04/28/urban public space,dikutip 31
Mar. 16
15. http://digilib.unila.ac.id/10415/16/BAB%20II.pdf, dikutip 31 Mar. 16
16. http://sharahhanifah.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-kreativitas-
danteori.html, dikutip 31 Mar. 16

Anda mungkin juga menyukai