Abstract
Urban parks are a form of public open space that can be used by anyone. In a city, the government needs to provide
at least 30% of the city's area as open space. The Taman Berlabuh is one of the public open spaces provided by the
Government of Tarakan City as an effort to respond it. Even though it has been built since 2016, the Taman Berlabuh
was allegedly lacking management, thus some of the facilities damage and affecting its use. This study attempts to
assess the level of effectiveness of using the Taman Berlabuh as a public open space in Tarakan City. The research used
data collection techniques in the form of field surveys, interviews, and questionnaires. The sampling technique used was
a simple random sampling of 100 park visitors. The analysis was conducted by using descriptive quantitative analysis
through the scoring method. The research reveals that from the average of the three variables analyzed, i.e. the
accessibility, facilities, and functions of Taman Berlabuh as a public space, the Taman Berlabuh is categorized as quite
effective. The Taman Berlabuh provides multi-functions of open public space, they are as play, leisure and culinary
facilities. The function of the Taman Berlabuh as a public open space has been optimal. While, when it observed from
the variable availability of facilities and accessibility, it is still categorized as quite optimal.
Kata Kunci: Kota Tarakan, Pemanfaatan, Ruang Terbuka Publik, Taman Berlabuh.
Sustainable, Planning and Culture (SPACE): Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.3, No.1, Juni 2021 25
e-ISSN: 2656-7415 https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/space
Rahmad Sadli, Annisa Mu’awanah Sukmawati
jawa tradisional (Susanti, 2015). Hariyono (2010) publik yang sesuai kebutuhan. Novitasari and
menyatakan bahwa ruang publik saat ini lebih Navastara (2017) mengungkapkan karakteristik
ditekankan pada fungsi sosial dengan nilai estetika aktivitas pengunjung tersebut meliputi usia
yang juga patut diperhatikan. Lebih lanjut, temuan pengunjung, asal pengunjung, tujuan berkunjung,
Iswara, Astuti dan Putri (2017) menyatakan lama waktu berkunjung, rekan berkunjung, dan
bahwa keberadaan taman kota dapat mendukung moda transportasi yang digunakan. Inskeep (1991)
terciptakanya konsep kota layak huni dikaitkan menyebutkan beberapa karakteristik pengunjung
dengan fungsinya sebagai fungsi sosial, edukasi, harus diperhatikan dalam penilai persepsi di ruang
dan ekonomi. Kondisi ini menggambarkan bahwa publik, yaitu usia dan jenis kelompok pengunjung
ruang publik memiliki fungsi beragam bagi serta tujuan kunjungan.
sebuah kota. Taman Berlabuh adalah sebuah ruang publik
Taman kota adalah salah satu bentuk ruang berwujud taman kota berlokasi di Kota Tarakan,
publik yang berperan besar dalam membentuk Provinsi Kalimantan Utara. Taman Berlabuh
elemen perkotaan. Darmawan (2007) menyatakan disediakan dan diresmikan pada Bulan Desember
bahwa taman kota dapat menjadi ciri sebuah kota tahun 2016 oleh Pemerintah Kota Tarakan. Taman
yang dapat berbentuk lapangan hijau dilengkapi Berlabuh dibangun di atas lahan seluas 1,3 hektar
sarana peneduh. Menurut Pratomo, untuk memenuhi Peraturan Menteri Lingkungan
Soedwiwahjono dan Miladan (2019), taman kota Hidup Nomor 17 Tahun 2009 yang menegaskan
sebagai salah satu wujud ruang publik dikatakan bahwa setiap kota harus memiliki ruang terbuka
berkualitas ketika mampu memenuhi kebutuhan hijau minimal 30% dari luas kota. Taman
para penggunanya yang memiliki berbagai latar Berlabuh difungsikan sebagai tempat rekreasi bagi
belakang sosial, ekonomi, dan budaya. Selain itu, masyarakat Kota Tarakan. Taman Berlabuh
juga perlu ditunjang oleh kelengkapan fasilitas memiliki fasilitas pendukung seperti kolam air
taman dan aksesibilitas yang baik. mancur, taman hijau, wahana bermain anak, kursi
Beberapa penelitian telah menyebutkan konsep taman, dan spot bermain sepatu roda, dan
taman kota yang efektif. Seperti temuan Meira skateboard.
(2002) yang mengungkapkan bahwa taman kota Namun, kondisi Taman Berlabuh menjadi
dapat dikatakan efektif penyediannya dan sangat padat dikarenakan kurang mampunya
pemanfaatannya apabila pengunjung merasa puas, Taman Berlabuh untuk menampung banyak
yang ditandai dengan semakin meningkatnya pengunjung. Hal tersebut disebabkan oleh banyak
jumlah pengunjung dan frekuensi pengunjung. fasilitas yang rusak dan sempat ditutup
Lebih lanjut, penelitian Iswari dan Nurini (2014) pemerintah Kota Tarakan untuk perbaikan
menemukan bahwa keberadaan fasilitas fasilitas di Taman Berlabuh (Kaltara Pos, 2016).
penunjang, asosiasinya dengan kawasan sekitar, Selain itu, hasil observasi juga memperlihatkan
dan bentuk dan massa bangunan mempengaruhi bahwa terdapat pula genangan air di jalur
efektivitas penyediaan taman kota. Terlebih lagi pedestrian sehingga jalur menjadi licin dan dapat
jika taman kota tersebut memiliki nilai historis membahayakan pengunjung Taman Berlabuh,
yang seharusnya mampu menonjolkan makna penyewaan alat permainan yang berlebihan dan
ruang dan aktivitas budaya yang ditampung di jenis permainan yang dapat membahayakan
dalamnya (Iswari dan Nurini, 2014). Siregar dan pejalan kaki, vegetasi yang rusak dikarenakan
Kusuma (2015) menambahkan bahwa taman kota diinjak oleh pengunjung, dan kebersihan taman
perlu memenuhi estándar kenyamanan agar masih menjadi masalah yang ada di Taman
maksimal dimanfaatkan sebagai ruang interaksi Berlabuh dikarenakan pengunjung dan penjual
penggunanya, dimana unsur vegetasi menjadi hal yang membuang sampah tidak pada tempatnya.
yang paling utama. Taman kota yang dapat Hal ini menunjukkan bahwa masih diperlukan
digunakan untuk melakukan berbagai aktivitas/ peningkatan ketersediaan fasilitas penunjang di
multifungsi seperti rekreasi, olahraga, kesehatan/ Taman Berlabuh.
terapi, aktivitas sosial dan ekonomi juga Berdasarkan latar belakang tersebut, maka
menjadikan taman kota lebih efektif penelitian bertujuan untuk menilai tingkat
pemanfaatannya (Febrianti, 2018). efektivitas pemanfaatan Taman Berlabuh sebagai
Karakteristik pengunjung pada ruang publik ruang terbuka publik di Kota Tarakan. Penelitian
perlu diperhatikan agar dapat menyediaan ruang diharapkan dapat menjadi masukkan bagi
26 Sustainable, Planning and Culture (SPACE): Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.3, No.1, Juni 2021
e-ISSN: 2656-7415 https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/space
Analisis Pemanfaatan Ruang Terbuka Publik: Studi di Taman Berlabuh Kota Tarakan
pemerintah kota mengenai pentingnya eksistensi Penelitian menggunakan teknik simple random
suatu taman kota yang nyaman berdasarkan sampling kepada 100 orang pengunjung taman.
persepsi pengguna taman tersebut.
Teknik Analisis
METODOLOGI PENELITIAN Teknik analisis data dalam penelitian ini
Wilayah Penelitian menggunakan teknik analisis data deskriptif
Penelitian berlokasi di Taman Berlabuh, Kota kuantitatif dengan analisis skoring. Analisis
Tarakan. Secara administratif, Taman Berlabuh efektivitas fungsi Taman Berlabuh dilakukan
terletak di Jalan Yos Sudakelurahrso, Kelurahan dengan tiga variabel, yaitu analisis karakteristik
Jembatan Besi, Kecamatan Tarakan Timur, Kota fisik berupa aksesibilitas, ketersediaan fasilitas,
Tarakan. Secara geografis terletak pada 3°17'10 - fungsi ruang publik menggunakan analisis
3°17'14" Lintang Utara dan 117°35'31"- skoring. Untuk analisis skoring penelitian ini
117°35'33" Bujur Timur. Total luas area Taman menggunakan 3 kelas penilaian dalam form
Berlabuh seluas 1,3 Ha. Gambaran Taman kuesioner, yaitu kelas baik (skor 3), sedang (skor
Berlabuh terlihat di Gambar 1. 2), dan buruk (skor 1).
Untuk menafsirkan mengenai kategori baik
buruknya nilai rata-rata, maka harus menentukan
kelas intervalnya terlebih dahulu. Berikut
rumusnya:
Interval (i) =
Keterangan:
i = Interval
R = Range (Skala Tertinggi – Skala terendah)
K = Kelas Interval
Interval digunakan sebagai batas nilai dari
masing-masing kelas, maka interval dalam
penelitian ini adalah:
Sustainable, Planning and Culture (SPACE): Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.3, No.1, Juni 2021 27
e-ISSN: 2656-7415 https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/space
Rahmad Sadli, Annisa Mu’awanah Sukmawati
28 Sustainable, Planning and Culture (SPACE): Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.3, No.1, Juni 2021
e-ISSN: 2656-7415 https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/space
Analisis Pemanfaatan Ruang Terbuka Publik: Studi di Taman Berlabuh Kota Tarakan
Sustainable, Planning and Culture (SPACE): Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.3, No.1, Juni 2021 29
e-ISSN: 2656-7415 https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/space
Rahmad Sadli, Annisa Mu’awanah Sukmawati
30 Sustainable, Planning and Culture (SPACE): Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.3, No.1, Juni 2021
e-ISSN: 2656-7415 https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/space
Analisis Pemanfaatan Ruang Terbuka Publik: Studi di Taman Berlabuh Kota Tarakan
Sustainable, Planning and Culture (SPACE): Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.3, No.1, Juni 2021 31
e-ISSN: 2656-7415 https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/space
Rahmad Sadli, Annisa Mu’awanah Sukmawati
32 Sustainable, Planning and Culture (SPACE): Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol.3, No.1, Juni 2021
e-ISSN: 2656-7415 https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/space