Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN

ANALISIS PIECES TERHADAP TAMAN KOTA DI


SURABAYA

Dosen Pengampu :
Chamdan Mashuri, S.Kom., M.Kom.

Disusun Oleh :
Ahmad Saiful Bachri (1995124024)
Yoga Harwin P. (1895124007)

PRODI S1 SISTEM INFORMASI


FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI
TEBUIRENG JOMBANG
2020
1.1 Latar Belakang
Surabaya adalah salah satu kota metropolitan di Indonesia. Kota besar umumnya
memiliki mobilitas kegiatan tinggi dan keterbatasan-keterbatasan dalam kota. Keterbatasan
tersebut terkait lansekap kota seperti ketersediaan lahan, kualitas udara, dan ruang interaksi
sosial. Hal tersebut berimbas pada kualitas hidup masyarakat dalam kota.
Dalam rangka mencapai kualitas hidup dan kebutuhan ruang interaksi, kota
Surabaya banyak menyediakan taman. Taman memiliki banyak tingkatan, namun untuk
sebuah kota besar sudah seharusnya memiliki taman setingkat urban parks. Oleh karena
itu akan dilakukan analisa apakah taman-taman di Surabaya sudah tergolong urban parks.
Analisa taman kota di Surabaya dilakukan dengan membandingkan tinjauan kepustakaan
mengenai urban parks dan fakta lapangan.

Taman yang diteliti adalah taman yang dianggap mewakili taman kota Surabaya
yaitu Taman Bungkul dan Taman Apsari. Hasil analisis disimpulkan bahwa taman tersebut
belum termasuk golongan urban parks.

1.2 Rumusan Masalah

Memperhatikan latar belakang permasalahan diatas, maka rumusan masalah dalam


penelitian ini disusun dengan mengajukan pertanyaan sebagai berikut :

Bagaimana taman kota di Surabaya berdasarkan kerangka analisis PIECES?

1.3 Manfaat Penelitian


Manfaat yang diharapkan dapat dipetik dari penelitian ini antara lain :

1.3.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian diharapkan dapat memperkaya referensi maupun kajina dalam


penelitian sejenis, terutama dalam membuktikan bukti empiris penerapan tahapan PIECES
yang berguna umumnya bagi daerah lain dan khususnya pemerintah Surabaya.
1.3.2 Manfaat Praktis

Memberikan gambaran sejauh mana tingkat keberhasilan pemerintah Surabaya


sebagai evaluasi dalam upaya penyediaan ruang terbuka yang baik untuk masyarakat,
peningkatan kualitas kota dan ekologi.
2.1 Analisis PIECES

2.1.1. Performance (Kinerja)


Secara keilmuan lansekap kota termasuk dalam kajian perencanaan kota dengan
muara ilmu pada arsitektur. Oleh karena itu kajian ini akan memberikan sumbangsih
pengembangan keilmuan pada ruang lingkup perancangan kota dan umumnya pda
arsitektur .dalam kajian analisa ini akan dilakukan pengamatan pada dua taman yaitu
Taman Bungkul dan Taman Apsari. Dua taman ini dianggap telah mewakili taman – taman
di Surabaya Taman Bungkul dianggap mewakili karena meraih penghargaan The 2013
Asian Townscape Award dari perserikatan Bangsa Bangsa sebagai taman terbaik se-Asia
pada tahun 2013. Sedangkan Taman Apsari dianggap mewakili karena lokasi yang strategis
berada di pusat kota Surabaya.

2.1.2. Information (Data)

Pengertian lain taman kota adalah taman yang berada di lingkungan


perkotaan, yang dapat mengantisipasi dampak-dampak perkembangan kota, serta dapat
dinikmati oleh seluruh warga kota. Persyaratan taman kota dihitung berdasarkan jumlah
bruto luas lantai (GFA) ruang, dan jumlah orang yang diharapkan untuk hidup dan /
atau bekerja dalam pengembangan.

2.1.3. Economy (Ekonomi)


Kita bisa memahami bahwa sebuah kota adalah suatu entitas ekonomi yang
dilengkapi oleh struktur berupa ruang terbuka didalamnya. Sebuah kota yang baik mampu
menyediakan berbagai fasilitas yang baik berupa bangunan privat maupun bangunan
publik yang berfungsi mengakomodasi kebutuhan masyarakat. Kriteria sebuah kota yang
baik adalah kota yang mampu menyediakan ruang publik dan ruang privat sebagai wadah
untuk mengakomodir interaksi sosial antar warga kota secara optimal.

2.1.4 Control or Security (Kontrol dan Keamanan)


Perancangan taman kota yang akan dirancang harus memperhatikan seperti
keamanan, kenyamanan, kesejahteraan dan keindahan wilayah. Pengunjung taman kota
tentu mengharapkan kenyamanan, hal itu bisa terwujud dengan adanya kontrol keamanan
dari pihak pengelola taman, seperti penjagaan, penetapan peraturan taman.
2.1.5. Efficiency (Efisiensi)
Ruang Terbuka Hijau merupakan salah satu elemen penting dari lingkungan
perkotaan yang memberikan kontribusi positif terhadap kualitas hidup. Penyediaan Taman
kota diciptakan secara hierarkis agar dapat berfungsi secara efektif baik secara ekologis
maupun secara planologis.
2.1.6 Services (Pelayanan)
Taman kota adalah salah satu jenis ruang terbuka hijau publik yang memiliki
aktifitas kompleks. Taman kota sebagai ruang publik perkotaan dikatakan memenuhi
kualitas apabila mencapai kelayakan terhadap kriteria : pelayanan pengguna, tingkat
aktivitas, tingkat kebermaknaan dan kemudahan akses.

Anda mungkin juga menyukai