BAB I
PENDAHULUAN
vitalitas kawasan lama melalui program usulan dan pelaksanaan yang mampu
menciptakan kualitas ruang publik dan pertumbuhan ekonomi masyarakat pada
kawasan.
Kehidupan manusia dalam konteknya sebagai pengguna ruang publik
membutuhkan suatu kepuasan dan kenyamanan baik dari segi sosial, biologis,
psikologis maupun fisik maka dari itu dibutuhkan ruang publik yang berkualitas.
Ruang publik yang berkualitas merupakan ruang publik yang mampu merespon
kebutuhan manusia dari berbagai aspek dan sendi kehidupan.
Sedangkan peningkatan ekonomi masyarakat diharapkan dapat terjadinya
petumbuhan nilai ekonomi pada kawasan sehingga memberikan manfaat saling
1
di wilayah pelabuhan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan menguraikan tentang tinjauan pustaka, yang meliputi
penelitian sebelumnya yang digunakan sebagai perbandingan pada penelitian ini
dengan penelitian sebelumnya dan landasan teori yang digunakan sebagai alat uji
terhadap permasalahan didalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
mendukung fungsi kawasan sebagai ruang publik yang akan bisa menampung
kegiatan publik dengan tetap mempertahankan karakteristik dan identitas kawasan
di dalam konteks revitalisasi kawasan.
Jonny Wongso (2006) di dalam penelitian ilmiahnya dengan judul
Strategi Revitalisasi Kawasan Pusat Kota Bukittinggi di mana kesimpulannya
adalah : (1) Pembangunan kota tidak jarang meninggalkan kawasan tertentu yang
justru mati tanpa sinar
berkibar
sejarahnya
dan
mengukir
masih
tersisa.
Bangunan-bangunan
memantulkan sinar matahari bagi para pejalan kaki, dan pada waktu
malam hari adanya cahaya penerangan.
harus memenuhi
pada
harus memenuhi
10
2. Area Parkir
a. Kegunaan dan pemanfaatan adalah sebagai pemberhentian kendaraan dalam
jangka waktu yang lama atau sebentar untuk pencapaian ke kawasan.
b. Waktu penggunaan pada siang hari adanya keteduhan , dan pada waktu
malam hari adanya cahaya penerangan.
c. Bentuk disain tempat parkir ada beberapa jenis, yakni : parkir tegak lurus
(perpandicular), parkir sudut (angle), parkir paralel (parallel), dan parkir
khusus bagi penderita cacat.
d. Ukuran tempat parkir tergantung dari jenis kendaraan yang akan ditampung,
ada beberapa jenis kendaraan yang akan ditampung pada tempat parkir
umum yang meliputi : kendaraan kecil berupa sedan, jep dan sebagainya
dengan ukuran 2,5 m x 5,00 m, sedangkan untuk kendaraan besar berupa
(bus, truk) dengan ukuran 4 m x 10 m.
e. Penggunaan bahan tempat parkir digunakan bahan pada lapisan permukaan
yang tidak bisa menyerap air, dang yang bisa menyerap air.
f. Keamanan konstruksi area parkir harus memenuhi persyaratan keselamatan
dengan dilakukan pemadatan lantai dasarnya dan selanjutnya dipasang
lapisan permukaannya.
3. Kios
a. Kegunaan dan pemanfaatan adalah untuk menampung para pedagang pada
kawasan
b. Waktu penggunaan pada siang hari adanya keteduhan , dan malam hari
adanya penerangan.
11
c. Bentuk disain
berikut a). Kepala merupakan bagian atap; b). Badan merupakan bagian
sturktur, dinding; d). dan Kaki merupakan bagian bataran,pondasi.
d. Ukuran bangunan kios dibuat minimal dengan ukuran 3 m x 4 m.
e. Penggunaan bahan bangunan kios diupayakan menggunakan bahan
bangunan setempat/produksi dalam negeri, termasuk bahan bangunan
sebagai bagian dari komponen bangunan system pabrikasi.
Spesifikasi
12
c. Bentuk disain
2.2.2
Kenyamanan
Dari beberapa sumber, penilaian kenyamanan kualitas ruang publik ada
13
dengan
mengakomodasikan
pola
sirkulasi
pedestraian,
terdapat
tanaman/vegetasi, jalan yang terlindung oleh cuaca seperti panas, hujan, dan angin.
Kenyamanan
(Edy
Darmawan
2009:88
dalam Shirvani,
H,1985)
14
Kabupaten
Karangasem
digunakan
batasan
indikator-indikator
15
16
Sukirno
2008:38)
Dan
pendekatan
pengeluaran
adalah
17
18
BAB III
KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai kerangka berfikir, konsep, dan
hipotesis penelitian sebagai berikut :
manusia dan kendaraan pada akses kawasan dan tempat parkir; 2). Vegetasi
adanya penanaman vegetasi pada kawasan yang berfungsi sebagai peneduh;
18
19
Gambar3.1.
MODELPENELITIAN
PENGARUHREVITALISASIKAWASANTERHADAPPENINGKATANKUALITASRUANGPUBLIKDANEKONOMIMASYARAKAT
DIWILAYAHPELABUHANPADANGBAIKABUPATENKARANGASEM
KualitasRuangPublik(Y1)
Varian:Kenyamanan
TEMUANYANGDIHARAPKAN
3 PenggunaanMaterial
4 FungsiRuang
2 Adanyapemilihanjenistanaman,lebar
tajuk,tinggitanaman,danjaraktanaman
1 Sirkulasi
2 Vegetasi
5 HubunganRuang
RevitalisasiKawasanPelabuhanPadangBai(X)
Varian:PembangunanSaranadanPrasarana
6
AspekFungsional
Aksesdari
Kegunaan
dan 1 pelabuhansampai
Pemanfaatan
puraSilayukti
WaktuKegiatan
1 2 3 4 5
AspekEstetika
2 TempatParkir
BentukDisain
Ukuran/Dimensi
PenggunaanBahan
Keamanan
3 Kios
Konstruksi
AdanyahubunganantaraAksespedestrian
dengansaranadanprasaranayangtelah
dibangunpadakawasan
Adanyadimensi/ukuransirkulasiparkiruntuk
jeniskendaraankecildanbesar
13 14
15
Waktu kegiatan Akses pejalan kaki dan Akses kendaraan, area parkir, kios, toilet umum,
pada waktu siang hari membutuhkan peneduh dan pada malam hari memerlukan cahaya
penerangan
AspekEstetika
a Bentuk disain Akses pejalan kaki dibuat pola segi empat dengan garis lurus, Akses
kendaraan adanya pembatas antara jalur kendaraan dengan manusia berupa taman,
parkir dengan disain tegak lurus, kios dan toilet umum menerapkan kaedahkaedah
ArsitekturTradisionalBalidenganmengimplemetasikankonsepTriangga.
b
Ukuran/dimensi Akses pejalan kaki lebar 1,50 m, Akses kendaraan lebar, 5,00 m, parkir
untuk kendaraan kecil ukuran 2,5 m x 5 m dan kendaraan besar ukuran 4 m x 10 m, kios
denganukuran3mx4mperunitdanToiletumumukuran1,5mx2mperunit.
Penggunaan bahan untuk Akses pejalan kaki dengan paving blok, Akses kendaraan dan
parkir dengan aspal, kios dan toilet umum dengan bahan lantai dari keramik, atap
genteng,dindingdicat,plafondarieternit.
Keamanan konstruksi untuk Akses pejalan kaki lantai dasarnya dipadatkan dan dipasang
lapisan permukaan, Akses kendaraan dan parkir lantai dasarnya ada lapisan
sirtu/limestone dipadatkan dan selanjutnya dipasang lapisan permukaan, kios dan toilet
umum dimana pondasi digunakan batu kali, struktur betong bertulang, dinding dari batu
bata,kudakudadarikayu.
Sirkulasi : adanya sirkulasi pergerakan manusia dan kendaraan pada kawasan yang
meliputi dimensi/ukuran pedestian untuk manusia dengan lebar minimal 1,5 m,
kendaraan dengan lebar jalan 5 m, dan dimensi tempat parkir kendaraan untk mobil
kecil2.5x5mdanmobilbesar4x10m
Vegetasi : adanya penanaman vegetasi pada kawasan yang berfungsi sebagai peneduh :
a). Jenis tanaman seperti : legundi (vitex trifolia var simplicifolia), mengkuang (pandanus
odoratissiumus), cemara laut (casuarina equisefiolia), ketapang (terminalia catappa),
bintagor laut (colophyllum inophyyllum), angsana (pterocarpus indicus), tembusu
padang (fragraea fragrans), pongpong (cerbera odollam), waru laut (hibiscus tiliaceus),
mempari (pongamia pinnata), gelam (melaleuca cajuputi), keben (baringtonia asiatia),
menasi (planchonella obovata), kerang jambu laut (eugenia grandis), dugun (heritiera
littoralis) dan ambongambong (scaevola taccada), b) Diameter tajuk tanaman kurang
lebih5m,c).Tinggitanamandiatas3m,dand).Jarakantarpohonkuranglebih10m.
Penggunaan material: adanya penggunaan material pada permukaan kawasan yang bisa
menyerappanasyangmeliputi,pavingblok,grassblok,rumput,danair.
Fungsi ruang: kawasan difungsikan sebagai tempat umum yang mampu menampung
aktivitasmasyarakatdarisegisosial,ekonomi,danbudaya.
Hubungan ruang : sarana dan prasarana yang dibangun pada kawasan memiliki
hubunganruang.
Pendekatanpendapatanmasyarakatberupagaji/upahdalamhari,minggu,bulanandan
tahunan,sewa,laba/keuntungan,
Dan pendekatan pengeluaran berupa biaya komsumsi rumah tangga dalam hari, minggu,
bulanan,dantahunan,pajakdanlainsebagainya
11 12
Pendekatan
Pendapatan/
AspekFungsional
a Kegunaan dan pemanfatan akses pejalan kaki untuk kegiatan olah raga, rekreasi,
PeningkatanEkonomi(Y2)
Varian:Pendapatandan
Pengeluaran
INDIKATOR
REVITALISASIKAWASAN
6 7 8 9 10
4 ToiletUmum
Adanyapemilihanjenismaterialyang
menyerappanas
AdanyafungsiAksessebagairuangpublik
untukkegiatanolahragadanrekreasi
20
RUANGPUBLIK
PENINGKATANEKONOMIMASYARAKAT
21
3.2.1
Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang ada dari sesuatu (orang, benda) yang ikut
3.2.2
Revitalisasi Kawasan
Revitalisasi Kawasan adalah rangkaian upaya menghidupkan kembali
kawasan yang cenderung mati, meningkatkan nilai-nilai vitalitas yang strategis dan
signifikan dari kawasan yang masih mempunyai potensi dan atau mengendalikan
kawasan yang cenderung kacau atau sembraut (Kimpraswil,2003:1).
22
1. Pengertian Revitalisasi
Revitalisasi adalah upaya untuk menghidupkan kembali kawasan mati,
yang pada masa silam pernah hidup, atau mengendalikan, dan mengembangkan
kawasan untuk menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki
atau seharusnya dimiliki oleh sebuah kota baik dari segi sosio-kultural, sosioekonomi, segi fisik alam lingkungan, sehingga diharapkan dapat memberikan
peningkatan kualitas lingkungan kota yang pada akhirnya berdampak pada
kualitas hidup dari penghuninya (Departemen Kimpraswil 2003:1)
Revitalisasi adalah upaya-upaya untuk menghidupkan kembali suatu
kawasan yang tadinya mempunyai peran yang cukup baik di dalam kehidupan
ekonomi kota, kemudian mengalami kemerosotan/kemunduran, oleh karena
kondisi sarana dan prasarana kota tersebut tidak dapat berfungsi lagi sebagai
wadah yang layak bagi kegiatan ekonomi kota (Danisworo.M, 1988).
Revitalisasi mempunyai arti menghidupkan kembali kegiatan sosial dan
ekonomi bangunan dan lingkungan bersejarah yang sudah kehilangan vitalitas
fungsi aslinya, dengan cara memasukkan fungsi baru kedalamnya sebagai daya
tarik, agar bangunan atau lingkungan tersebut menjadi hidup kembali
(Harastoeti, 1999:20).
Revitalisasi adalah merubah suatu tempat agar dapat digunakan untuk
fungsi yang lebih sesuai, dimana tidak menuntut perubahan drastis atau hanya
memerlukan sedikit dampak (Miarsono, 1997:147).
Berdasarkan pengertian-pengertian yang di kemukakan diatas dapat
dinyatakan bahwa yang dimaksud revitalisasi kawasan adalah suatu upaya
23
lama
melalui
intervensi
usulan
yang
mampu
menciptakan
stabilitas
ekonomi
kawasan
melalui
program
yang
24
kecil, pedagang kaki lima, pertokoaan/kios, toilet umum , fasilitas sosial dan
lain sebagainya.
c. Utilitas kawasan yang meliputi ketersediaan jaringan listrik, gas, telepon
dalam kawasan.
25
26
27
tertentu
secara
pribadi,
maupun
kelompok
(Carr,
Edy
Darmawan,2006:37).
Menurut (Budiahardjo, Edy Darmawan, 2006:76) menyatakan ada
beberapa aspek yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan manusia dalam
kontek ruang publik adalah pemenuhan terhadap kebutuhan (to support the
needs), melindungi hak masyarakat pengguna (to protect the rights) dan
memiliki makna (meaningful).
28
dan
memiliki makna.
2. Fungsi Ruang Publik
Fungsi ruang publik didalam perencanaan suatu kota atau kawasan dapat
diuraikan sebagai berikut : (Edy Darmawan, 2006:2)
a. Sebagai pusat interaksi, komunikasi masyarakat baik formal maupun
informal.
b. Sebagai ruang terbuka yang menampung koridor-koridor, jalan-jalan yang
menuju kearah ruang terbuka publik dan sebagai ruang pengikat struktur
kota sekaligus sebagai pembagi ruang-ruang fungsi bangunan disekitar
kawasan.
c. Sebagai tempat pedagang kaki lima yang menjajakan makanan dan
minuman, pakaian, souvenir, dan jasa entertainment.
d. Sebagai paru-paru kota yang dapat menyegarkan kawasan.
3. Kriteria Ruang Publik
Kriteria ruang publik secara esensial ada tiga macam sebagai berikut :
(Edy Darmawan, 2006:3).
a. Dapat memberikan makna atau arti bagi masyarakat setempat secara
individual maupun kelompok (meaningful).
29
pasif
sebagai
tempat
observasi
dan
menikmati
pemandangan
4) Keterlibatan aktif : sirkulasi manusia dan kendaraan, sebagai tempat
komunikasi, sebagai tempat perayaan/event-event tertentu, tempat
bermain anak-anak dan remaja
b. Menghargai hak semua orang untuk menggunakan ruang publik dalam
suasana kebebasan dan persamaan derajat (aspek right) yang meliputi : akses
fisik, pandangan visual, simbol semua kalangan, ruang multi use, zonasi
aktivitas, melindungi kalangan tertentu
30
31
di atas dapat
32
3.3 Hipotesis
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, kerangka berfikir, konsep
yang
berikut :
1. Diduga ada pengaruh revitalisasi kawasan sesudah dilakukan penataan terhadap
kualitas ruang publik di wilayah pelabuhan Padangbai Kabupaten Karangasem.
2. Diduga ada pengaruh revitalisasi kawasan sesudah dilakukan penataan terhadap
peningkatan ekonomi masyarakat di wilayah pelabuhan Padangbai Kabupaten
Karangasem.
33
BAB IV
METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan menguraikan tentang rancangan penelitian, lokasi dan
waktu penelitian, penentuan sumber data, variabel penelitian, instrumen penelitian
prosedur penelitian dan analisis data.
menganalisis data yang sudah terkumpul. Tahap terakhir merupakan simpulan dan
saran. Keseluruhan proses tersebut disusun dan kemudian disajikan dalam wujud
tesis.
Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan mengambil obyek di wilayah pelabuhan Padangbai
Kabupaten Karangansem.
33
34
BULELENG
BULELENG
BULELENG
BULELENG
BULELENG
BULELENG
JEMBRANA
JEMBRANA
JEMBRANA
JEMBRANA
JEMBRANA
JEMBRANA
BANGLI
BANGLI
BANGLI
BANGLI
BANGLI
BANGLI
KARANGASEM
KARANGASEM
KARANGASEM
KARANGASEM
KARANGASEM
KARANGASEM
TABANAN
TABANAN
TABANAN
TABANAN
TABANAN
TABANAN
GIANYAR
GIANYAR
GIANYAR
GIANYAR
GIANYAR
GIANYAR
BADUNG
BADUNG
BADUNG
BADUNG
BADUNG
BADUNG
KLUNGKUNG
KLUNGKUNG
KLUNGKUNG
KLUNGKUNG
KLUNGKUNG
KLUNGKUNG
Kabupaten Karangasem
DENPASAR
DENPASAR
DENPASAR
DENPASAR
DENPASAR
DENPASAR
Wilayah Padangbai
KEC.
KEC. KUBU
KUBU
RENDANG
KEC.
KEC.
KEC. RENDANG
RENDANG
ABANG
KEC.
KEC. ABANG
KEC.
KEC.
KEC. BEBANDEM
BEBANDEM
BEBANDEM
BEBANDEM
KEC.
KEC.
KEC.
BEBANDEM
SELAT
KEC.
KEC.
KEC. SELAT
SELAT
KEC.
KEC.
KEC. KARANGASEM
KARANGASEM
KARANGASEM
KARANGASEM
KEC.
KEC.
KEC.
KARANGASEM
KEC.
KEC. MANGGIS
MANGGIS
KEC.
KEC. SIDEMEN
SIDEMEN
Gambar 4.1.
Lokasi Penelitian
35
4.2.2
Waktu Penelitan
Waktu yang diperlukan untuk penelitian ini adalah selama 3 (tiga) bulan
yang dimulai awal bulan Januari 2011 sampai bulah Maret 2011.
kuantitatif
dan
data
kualitatif.
Data
kuantitatif
berupa
digunakan pada aksebilitas kawasan dan area parkir, Fungsi ruang dan hubungan
ruang sarana dan prasarana yang telah dibangun pada kawasan, sedangkan data
kualitatif berupa informasi pendapatan dan pengeluaran masyarakat pada kawasan.
36
dan prasarana yang telah dibangun pada kawasan dengan melakukan pengukuran
dan pengamatan melalui kamera, meteran dan informasi responden dalam hal ini
pengunjung dan masyarakat yang melakukan aktivitas pada kawasan di wilayah
pelabuhan Padangbai tentang kualitas ruang publik dan peningkatan ekonomi
dengan melakukan wawancara tidak terstruktur dan menyebarkan
kuesioner.
Sedangkan data sekunder merupakan data yang sudah dibuat pihak lain yang
meliputi peta kawasan, master plan penataan kawasan pelabuhan Padangbai
Kabupaten Karangansem.
4.3.3 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Tujuan diadakannya populasi
adalah agar kita dapat menentukan besarnya anggota sampel yang diambil dari
anggota populasi dan membatasi berlakunya daerah generalisasi sesuai dengan
karakteristik pekerjaan (Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, 2006 : 170).
Jumlah populasi penelitian di wilayah pelabuhan Padangbai digunakan pendekatan
sebagai berikut : untuk mengetahui pengaruh revitalisasi kawasan terhadap
kualitas ruang publik digunakan populasi pengunjung yang melakukan aktivitas
pada kawasan dan untuk mengetahui pengaruh revitalisasi kawasan terhadap
peningkatan ekonomi masyarakat digunakan populasi masyarakat yang melakukan
aktivitas pada kawasan sesuai dengan karakteristik pekerjaan.
Populasi pengunjung yang melakukan aktivitas pada kawasan digunakan
pendekatan pengunjung rata-rata per hari. Jumlah pengunjung rata-rata per hari ke
37
Pekerjaan
Jumlah
(Orang)
Karyawan
Pertukangan
Nelayan
Bergerak di bidang jasa
Jumlah
114
8
86
80
288
Persentase
(%)
39,60
2,80
29,90
27,70
100,00
4.3.4 Sampel
Suatu ukuran sampel yang layak didalam penelitian adalah antara 30
sampai dengan 500 (Sugiono 2009:90, dalam Rosce, Research Methodss For
Business (1982:253). Didalam penelitian ini untuk menentukan ukuran sampel
dari suatu populasi dalam penelitian aktivitas revitalisasi kawasan di wilayah
38
39
288
n =
1 + 2,88
288
n =
3,88
n = 74,2268, Dibulatkan menjadi n = 74 sampel
Dengan demikian besarnya sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebanyak 33 orang untuk mengetahui kualitas ruang publik dan 74 orang
untuk mengetahui peningkatan ekonomi masyarakat. Dalam pengambilan sampel
untuk pengunjung yang berjumlah 33 orang diberikan peluang yang sama bagi
setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel dengan
teknik random sampling,
berjumlah 74 orang
dan
sebagai berikut:
40
Tabel 4.2
Jumlah Sampel Penelitian Sesuai Karakteristik Pekerjaan
No
Pekerjaan
1
Karyawan
2
Pertukangan
3
Nelayan
4
Bergerak di bidang jasa
Jumlah
Sumber : data diolah
Jumlah
(Orang)
29
2
22
21
74
Persentase
(%)
39,60
2,80
29,90
27,70
100,00
Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa jumlah sampel sesuai dengan
karakteristik pekerjaan adalah sebanyak 74 orang yang terdiri dari karyawan hotel,
restoran, kios,arshop,cafe sebanyak 29 orang (39,60%), pertukangan sebanyak 2
orang (2,80 %), nelayan sebanyak 22 orang (29,90 %) dan masyarakat yang
bergerak di bidang jasa seperti pemilik hotel dan restoran, rent car,
kios,arshop,cafe, penyewaan snokling sebanyak 21 orang (27,70 %).
pada
41
sedangkan
42
4.5.1
Pedoman Wawancara
Sedangkan pedoman wawancara yang digunakan di dalam penelitian ini
4.5.2 Kuesioner
Untuk mendapatkan data dari para responden, peneliti menggunakan
daftar pertanyaan
43
responden adalah skala likert, (Indriantoro dan Supomo, 2002 : 104) sebagai
berikut :
Skala likert merupakan metode yang mengukur sikap dengan menyatakan
baik atau tidak baik terhadap subyek, obyek atau kejadian tertentu. Skala likert
umumnya menggunakan empat angka penilaian, yaitu :
1) 4 untuk jawaban sangat baik/sangat banyak/sangat dekat
2) 3 untuk jawaban baik/banyak/dekat
3) 2 untuk jawaban tidak baik/kurang/jauh
4) 1 untuk jawaban sangat tidak baik/sangat kurang/sangat jauh.
Kuesioner penelitian pengaruh revitalisasi kawasan terhadap kualitas ruang
publik dan peningkatan ekonomi masyarakat di wilayah pelabuhan Padangbai
Kabupaten Karangasem meliputi : Revitalisasi Kawasan yang terdiri dari
pertanyaan tentang akses pejalan kaki, akses kendaraan, area parkir, kios, toilet
umum tentang kegunaan dan pemanfaatan, waktu penggunaan pada siang hari dan
malam hari, bentuk disainnya, ukuran/dimensi, penggunaan bahan/material dan
keamanan konstruksi, Kualitas Ruang publik yang terdiri dari sirkulasi pergerakan
manusia dan kendaraan pada kawasan yang meliputi dimensi/ukuran pedestrian
untuk manusia, kendaraan dan dimensi untuk tempat parkir kendaraan, penanaman
vegetasi/pohon pada kawasan yang berfungsi sebagai peneduh, penggunaan
material pada permukaan pada kawasan yang bisa menyerap panas, fungsi
kawasan sebagai tempat umum yang mampu menampung aktivitas masyarakat
dari segi sosial, ekonomi, dan budaya dan hubungan ruang , Peningkatan Ekonomi
masyarakat yang terdiri pendekatan pendapatan masyarakat berupa gaji/upah
44
4.5.3 Kamera
Kamera digunakan untuk mendokumentasikan kondisi fisik setelah
diadakan penataan dan revitalisasi kawasan di wilayah pelabuhan Padangbai
kabupaten Karangasem sebagai obyek dari penelitian yang lebih akurat, dimana
hasil yang didapatkan berupa gambar/foto digital tentang existing kawasan
pelabuhan Padangbai, akses pejalan kaki dan kendaraan menuju ke pura Silayukti,
area parkir pada kawasan, kios, dan toilet umum.
4.6.1 Wawancara
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk
memperoleh informasi dari terwawancara (Suharsimi Arikunto, 2002 :145).
Metode wawancara dalam penelitian ini, yaitu dengan melakukan dialog
untuk memperoleh informasi yang lebih jelas mengenai
kegiatan penataan
45
4.6.2 Dokumentasi
Dokumen-dokumen yang ada dipelajari untuk memperoleh data dan
informasi dalam penelitian ini. Dokumen tersebut meliputi laporan dan atau
berbagai artikel dari majalah, koran atau jurnal, tulisan ilmiah yang berkaitan
dengan
topik
penelitian.
Dokumen-dokumen
tersebut
digunakan
untuk
4.6.3 Observasi
Melakukan pengamatan terhadap obyek kawasan, pelaku kegiatan dan
aktivitas revitalisasi kawasan terhadap kualitas ruang publik dan peningkatan
ekonomi masyarakat di wilayah pelabuhan Padangbai Kabupaten Karangasem.
46
syarat multak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Suatu
instrumen penelitian dapat dikatakan valid apabila mampu dan dapat
mengungkapkan data dari variabel-variabel yang diteliti secara tetap. Ketentuan
suatu instrumen dikatakan valid apabila memiliki koefisien korelasi Pearson
Product Moment (r) > 0,3 dengan alpha sebesar 0,05 (Sugiyono, 2008 : 124).
Penyelesaian pengujian validitas menggunakan paket sub program SPSS 17.0 for
Windows. Sedangkan reliabel atau handal merupakan indeks yang menunjuk kan
sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat dihandalkan. Untuk
mengukur reliabel atau handal, apabila memiliki koefisien reliabilitas () sebesar
0,60 atau lebih (Suharsimi Arikunto, 2002 : 129). Sementara itu dalam pengujian
reliabitas juga menggunakan paket sub-program SPSS 17.0 for windows.
47
n. XY X . Y
n.X 2 (X ) 2
a=
Y b (X )
n
Dimana :
= Kualitas ruang publik dan peningkatan ekonomi masyarakat
a = Bilangan konstanta
b = Angka arah koefisien regresi
X = Revitalisasi kawasan
2. Analisis Korelasi Sederhana
Analisis ini digunakan untuk menghitung kuat hubungan dari kedua
variabel. Kriteria yang digunakan untuk menentukan derajat hubungan yang
terjadi antara variabel bebas dengan variabel tergantung dapat dilihat pada tabel
4.3 dibawah ini.
48
Tabel 4.3
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi
Koefisien Korelasi
Interval Koefisien
0,000,199
0,200,399
0,400,599
0,600,799
0,801,000
Sumber : Sugiyono, (2008 : 231)
Tingkat Hubungan
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat kuat
3. Analisis Determinasi
Untuk menguji tingkat signifikansi dari koefisien korelasi maka dipakai uji
t-test, adapun rumusnya menurut Sugiyono (2008 : 116) yaitu :
t=r
n2
1 r
49
Keterangan :
t = Pengujian
r = Koefisien korelasi
n = Jumlah responden
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah
pengujiannya sebagai berikut :
1) Perumusan Hipotesis
(1) Ho : r 0, berarti revitalisai kawasan tidak berpengaruh terhadap kualitas
ruang publik dan peningkatan ekonomi masyarakat di Wilayah
Pelabuhan Padangbai.
(2) Ha : r > 0, berarti revitalisai kawasan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kualitas ruang publik dan peningkatan ekonomi
masyarakat di Wilayah Pelabuhan Padangbai.
2) Penentuan Statistik Tabel
(1) Tingkat kesalahan () sebesar 5% = 0,05
(2) Derajat kebebasan (dk) = n-k-1
3) Kriteria pengujian hipotesis :
(1) Ho diterima apabila t-hitung t-tabel
(2) Ho ditolak apabila t-hitung > t-tabel
4) Kriteria Pengujian
Untuk memudahkan penentuan penerimaan atau penolakan hipotesis yang
diajukan, maka berikut disajikan gambar kriteria penerimaan atau penolakan
hipotesis dengan uji-t seperti terlihat pada Gambar 4.2 dibawah ini.
50
Daerah
Penolakan Ho
Daerah
Penerimaan Ho
t
(;
df)
51
BAB V
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini akan menguraikan tentang gambaran umum kawasan meliputi
: kawasan
existing kawasan, masterplan penataan kawasan, sarana dan prasarana yang telah
dibangun seperti : akses pejalan kakai dan kendaraan dari pelabuhan menuju pura
Silayukti, area parkir, kios, dan toilet umum, Diskripsi data meliputi : karakteristik
responden, uji validitas dan reabilitas instrumen, diskripsi variable. dan analisis
data meliputi analisis regresi sederhana, analisis korelasi sederhana, analisis
determinasi, dan analisis t-test terhadap kualitas ruang publik dan peningkatan
ekonomi masyarakat.
51
52
sebelah timur laut/selat Badung, sebelah selatan Banjar Pengalonan Desa Antiga
dan sebelah barat Banjar Tengading Desa Antiga.
Pencapaian ke dalam kawasan Pelabuhan Padangbai dapat dilakukan
dengan menggunakan alat transportasi (kendaraan pribadi, umum, sepeda motor)
dan pejalan kaki. Jaringan jalan dari pertigaan Desa Antiga menuju kawasan
pelabuhan Padangbai merupakan jalan Provinsi yang memiliki jalur dua arah.
Sarana dan prasarana yang telah dibangun pada kawasan yang merupakan
obyek penelitian adalah : akses pejalan kaki dan kendaraan dari pelabuhan menuju
pura Silayukti, area parkir, kios, toilet umum.
Sebagai ilustrasi wilayah penelitian pada kawasan pelabuhan Padangbai akan
disajikan pada Gambar 5.1.
Br. Labuhan, Desa Ulakan,
Desa Antiga
Laut/Selat Badung
Br. Tengading
desa Antiga
Gambar 5.1
Kawasan Penelitian Pelabuhan Padangbai
53
5.1.2
Aktivitas di Dermaga
Penyeberangan ke Nusa Penida
Jalan di Pantai
Pantai
Padangbai
Pura Silayukti
Pelabuhan Padangbai
54
55
Gambar 5.4
Akses dari Pelabuhan menuju Pura Silayukti
56
dengan sarana dan prasarana yang ada pada kawasan seperti : area parkir,
kawasan hotel/restoran, Pura Silayukti, dermaga scoci, kios, toilet umum,
tempat tambat nelayan.
2) Area Parkir Kawasan
Gambar 5.5
Area Parkir Kawasan Pelabuhan Padangbai
57
Gambar 5.6.
Kios pada Kawasan Pelabuhan Padangbai
58
4) Toilet Umum
Toilet umum yang dibangun pada kawasan adalah untuk tempat buang
air kecil dan buang air besar bagi para pengunjung pada kawasan dengan
ukuran 1,5 x 2 m, masing-masing untuk laki-laki dan perempuan dan tempat
bilas untuk pengunjung yang habis mandi di laut. Toilet umum difungsikan
sebagai penunjang kegiatan ekonomi masyarakat pada kawasan dan memiliki
hubungan ruang dengan sarana dan prasarana yang ada pada kawasan seperti
akses dari pelabuhan menuju ke pura Silayukti bagi pejalan kaki maupun
kendaraan, kawasan hotel/restoran, pura Silayukti, dermaga scoci, dan tempat
tambat perahu nelayan, disajikan pada gambar 5.7.
Gambar 5.7
Toilet Umum pada Kawasan Pelabuhan Padangbai
59
5.1.3 Kependudukan
1. Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Jumlah Penduduk
(Orang)
1.569
Persentase
(%)
49,65
1.
Laki-laki
2.
Perempuan
1.591
50,35
Jumlah
3.160
100,00
Pada tabel 5.1 dapat dilihat bahwa jumlah penduduk di Desa Padangbai
responden yang berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 1.569 orang (49,65
persen) dan perempuan sebanyak 1.591 orang (50,35 persen). Dengan demikian,
penduduk di wilayah pelabuhan Padangbai lebih banyak yang berjenis kelamin
perempuan.
2. Menurut Pekerjaan
60
Tabel 5.2
Jumlah Penduduk Menurut Pekerjaan di Desa Padangbai
tahun 2009
No
Pekerjaan
1.
2.
3.
4.
Karyawan hotel
Pertukangan
Nelayan
Jasa
Jumlah
Sumber : Monografi Desa Padangbai
Responden
(Orang)
114
8
86
80
288
Persentase (%)
39,60
2,80
29,90
27,70
100
Pada tabel 5.2 dapat dilihat bahwa jumlah penduduk di desa Padangbai
yang memiliki pekerjaan sebagai karyawan sebanyak 114 orang (39,60%),
pertukangan sebanyak 8 orang (2,80%), nelayan sebanyak 86 orang (59,90%)
dan jasa sebanyak 80 orang (27,70%).
61
Tabel 5.3
Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan (Masyarakat)
No
Pekerjaan
1.
2.
3.
4.
Responden
(Orang)
29
Persentase (%)
2
22
21
2,80
29,90
27,70
74
100,00
39,60
Melalui tabel 5.3 dapat diketahui bahwa responden yang bekerja sebagai
karyawan (hotel, restoran, kios/artshop/cafe) adalah sebanyak 29 orang (39,60
persen), pertukangan sebanyak 2 orang (2,80%), nelayan sebanyak 22 orang
(29,90 %) dan jasa meliputi pemilik hotel, pemilik restoran, pemilik rent car,
pemilik kios,artshop,caf, pemilik penyewaan snokling adalah sebanyak 21 orang
(27,70 %).
Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan valid apabila mampu dan dapat
mengungkapkan data dari variabel-variabel yang diteliti secara tetap. Ketentuan
suatu instrumen dikatakan valid apabila memiliki koefisien korelasi Pearson
Product Moment (r) > 0,3 dengan alpha sebesar 0,05 (Sugiyono, 2010 : 124).
Penyelesaian pengujian validitas menggunakan paket sub program SPSS 17.0 for
Windows. Sedangkan reliabel atau handal merupakan indeks yang menunjukkan
62
sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat dihandalkan untuk
mengukur reliabel atau handal, apabila memiliki koefisien reliabilitas () sebesar
0,60 atau lebih (Suharsimi Arikunto, 2002 : 129). Sementara itu dalam penguajian
reliabitas juga menggunakan paket sub-program SPSS 17.0 for windows.
1. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Revitalisasi Kawasan (Untuk
Pengunjung)
Secara rinci hasil uji validitas dan reliabilitas untuk revitalisasi kawasan
pada Tabel 5.4.
Tabel 5.4
Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas
untuk Revitalisasi Kawasan (Pengujung)
Variabel
Revitalisasi Kawasan
1. Akses pejalan kaki
Koefisien
Korelasi
(r)
0,570
Koefisien
Reliabilitas
()
0,959
0,381
0,961
0,545
0,959
0,853
0,958
0,560
0,959
0,569
0,959
0,555
0,959
63
Variabel
Revitalisasi Kawasan
2.Akses Kendaraan
3. Tempat Parkir
Koefisien
Korelasi
(r)
0,534
Koefisien
Reliabilitas
()
0,959
0,229
0,961
0,402
0,961
0,587
0,959
0,704
0,958
0,763
0,958
0,773
0,958
0,567
0,959
0,520
0,959
0,829
0,957
0,833
0,848
0,958
0,957
0,678
0,958
0,709
0,958
64
Variabel
Revitalisasi Kawasan
4. Kios
5. Toilet Umum
Koefisien
Korelasi
(r)
0,564
Koefisien
Reliabilitas
()
0,959
0,624
0,959
0,564
0,959
0,588
0,959
0,587
0,959
0,704
0,958
0,763
0,958
0,773
0,958
0,486
0,960
0,782
0,958
0,882
0,957
0,833
0,958
0,848
0,957
0,678
0,958
Sumber : Lampiran 3
65
memiliki koefisien korelasi di atas 0,3 dan koefisien reliabilitas di atas 0,60,
sehingga seluruh item pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid dan reliabel.
Secara rinci hasil uji validitas dan reliabilitas untuk revitalisasi kawasan
pada Tabel 5.5.
Tabel 5.5
Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Untuk
Revitalisasi Kawasan (Masyarakat)
Variabel
Revitalisasi Kawasan
1. Akses pejalan kaki
Koefisien
Korelasi
(r)
0,567
Koefisien
Reliabilitas
()
0,816
0,541
0,813
0,428
0,818
0,690
0,812
0,371
0,820
0,363
0,820
0,554
0,814
66
Variabel
Revitalisasi Kawasan
2.Akses Kendaraan
3. Tempat Parkir
Koefisien
Korelasi
(r)
0,473
Koefisien
Reliabilitas
()
0,819
0,442
0,831
0,300
0,823
0,527
0,817
0,559
0,816
0,501
0,818
0,525
0,814
0,416
0,819
0,451
0,817
0,377
0,823
0,599
0,695
0,815
0,815
0,422
0,831
0,618
0,815
67
Variabel
Revitalisasi Kawasan
4. Kios
5. Toilet Umum
Koefisien
Korelasi
(r)
0,491
Koefisien
Reliabilitas
()
0,817
0,386
0,826
0,404
0,820
0,479
0,818
0,561
0,828
0,334
0,829
0,318
0,829
0,599
0,827
0,517
0,830
0,676
0,830
0,350
0,830
0,320
0,834
0,399
0,829
0,351
0,824
Sumber : Lampiran 6
68
Secara rinci hasil uji validitas dan reliabilitas untuk kualitas ruang
publik disajikan pada Tabel 5.6.
Tabel 5.6
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas untuk Kualitas Ruang Publik
Variabel
Kualitas Ruang
Publik
Koefisie
n
Korelasi
(r)
Koefisien
Reliabilitas
()
0,645
0,828
0,546
0,829
0,652
0,822
0,518
0,831
0,432
0,836
0,346
0,842
0,429
0,837
Kenyamanan
Sirkulasi
Penggunaan Material
69
Variabel
Kualitas Ruang
Publik
Fungsi ruang
Hubungan ruang
Koefisien
Korelasi
(r)
0,405
Koefisien
Reliabilitas
()
0,839
0,427
0,837
0,556
0,828
0,443
0,836
0,492
0,833
0,475
0,834
0,506
0,832
Sumber : lampiran 9
Secara rinci hasil uji validitas dan reliabilitas untuk peningktan ekonomi
masyarakat disajikan pada Tabel 5.7.
70
Tabel 5.7
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas untuk
Peningkatan Ekonomi Masyarakat
Variabel
Peningkatan
Ekonomi
Masyarakat
Pendapatan
K Pengeluaran
Sumber : Lampiran 12
Koefisien Koefisien
Korelasi Reliabilitas
(r)
()
0,850
0,905
0,924
0,891
0,861
0,902
0,940
0,889
0,474
0,904
0,573
0,903
0,559
0,904
0,732
0,898
0,511
0,912
0,708
0,904
71
Berdasarkan Tabel 5.7 di atas, terlihat bahwa seluruh item pertanyaan dari
kuesioner mengenai peningkatan ekonomi masyarakat, memiliki koefisien korelasi
di atas 0,3 dan koefisien reliabilitas di atas 0,60, sehingga seluruh item pertanyaan
tersebut dapat dikatakan valid dan reliabel.
Sebelum data yang diperoleh untuk penelitian ini diolah lebih lanjut, ada
baiknya dijabarkan terlebih dahulu untuk memperoleh gambaran mengenai
persepsi pengunjung di Wilayah Pelabuhan Padangbai yang diwakili oleh 33 orang
responden yang berkunjung ke Wilayah Pelabuhan Padangbai dan 74 orang
responden dari masyarakat sekitar terhadap variabel-variabel yang diteliti.
Penjabaran skor dilakukan dengan memberikan skor kepada data mentah yang
diperoleh melalui penyebaran kuesioner. Melalui pemberian skor tersebut akan
diperoleh angka-angka yang dapat membantu dalam memberikan gambaran
apakah penilaian masyarakat baik atau tidak terhadap variabel-variabel yang
diteliti. Untuk mengetahui persepsi masyarakat baik atau tidak digunakan rata-rata
skor menurut
Umar (2008)
berikut :
Nilai tertinggi
=4
Nilai terendah
=1
Range 4-1
=3
Range
Interval Klas =
Jumlah Klas
72
3
=
4
= 0,75
Dari interval klas 0,75 bisa ditentukan kriteria penilaian terhadap variabel
revitalisasi kawasan, kualitas ruang publik dan peningkatan ekonomi sebagai
berikut :
1,00 1,75
1,76 2,50
= Tidak baik
2,51 3,25
= Baik
3,26 4,00
= Sangat baik
5.3.1
73
2
3
4
5
7
8
9
10
Jawaban
Responden
4
3
2
9
23
1
1
0
Jumlah
Responden
(Orang)
33
22
24
22
Jumlah Rata
Skor
Skor
107
3,24
33
86
2,61
33
82
2,48
33
106
3,21
22
33
87
2,64
20
33
92
2,79
11
19
33
107
3,24
10
22
33
108
3,27
22
33
77
2,33
19
33
89
2,70
74
No
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Jawaban
Responden
8
22
Jumlah
Responden
(Orang)
33
11
21
23
20
Jumlah Rata
Skor
Skor
104
3,15
33
109
3,30
33
99
3,00
33
93
2,82
22
33
104
3,06
24
33
82
2,48
18
33
85
2,58
6
5
25
19
2
8
0
1
33
33
103
94
3,12
2,85
18
10
33
88
2,67
25
33
101
3,06
5
4
23
1
5
22
0
6
33
33
99
69
3,00
2,09
24
33
102
3,09
23
33
101
3,06
75
No
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
Jawaban
Responden
22
Jumlah
Responden
(Orang)
33
21
23
20
Jumlah Rata
Skor
Skor
104
3,15
33
109
3,30
33
99
3,00
33
93
2,82
22
33
84
2,55
24
33
104
3,15
18
33
95
2,88
25
33
103
3,12
19
33
94
2,85
18
10
33
88
2,67
3347 101,33
95,63
2,90
76
77
Tabel 5.9
Jawaban Responden dari Masyarakat Tentang Revitalisasi Kawasan
No
Item Pertanyaan
Revitalisasi Kawasan
2
3
4
5
7
8
9
10
11
12
Jawaban
Jumlah Jumlah Rata
Responden
Responden Skor Skor
4
3
2 1 (Orang)
25
47
74
245
3,31
25
44
74
201
2,72
17
51
74
188
2,54
24
44
74
240
3,24
50
74
201
2,72
47
15
74
207
2,80
24
40
74
235
3,18
18
52
74
236
3,19
12
50
74
175
2,36
19
11
44
74
197
2,66
17
49
74
231
3,12
22
47
74
239
3,23
78
No
Item Pertanyaan
Revitalisasi Kawasan
13
Penggunaan
bahan
lapisan
permukaan akses kendaraan
tidak dapat menyerap air yaitu
beton, aspal , sedangkan lapisan
permukaan yang digunakan pada
aksebilitas kendaraan
pada
kawasan adalah aspal.
Keamanan konstruksi akses
kendaraan
dimana
lapisan
dasanya
digunakan
sirtu/limstone dipadatkan dan
selanjutnya dipasang lapisan
permukaan berupa aspal.
Tempat
pemberhentian
kendaraan dalam jangka waktu
lama.
Tempat parkir kendaraan di
siang hari, adakah pohon
peneduh.
Tempat parkir kendaraan di
malam hari, adakah penerangan.
Bentuk desain tempat parkir
Ukuran
tempat
parkir
tergantung dari jenis kendaraan
yang akan ditampung.
Penggunaan bahan
lapisan
permukaan tempat parkir.
Keamanan konstruksi parkir
kendaraan.
Kegunaan dan pemanfaatan kios
Kios digunakan pada siang hari,
adakah pohon peneduh.
Jika kios digunakan pada malam
hari, adakah penerangan.
Disain bangunan kios mengikuti
kaedah-kaedah
arsitektur
trandisional
Bali
dengan
mengimplementasikan
konsep
Tri Angga.
Ukuran bangunan kios dibuat
dengan ukuran 3 m x 4 m (X1.26)
Penggunaan bahan bangunan
kios digunakan bahan lantai dari
keramik, atap genteng, dinding
di cat, plafon dari eternit (X1.27)
Keamanan konstruksi bangunan
kios (X1.28)
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
Jawaban
Jumlah Jumlah Rata
Responden
Responden Skor Skor
4
3
2 1 (Orang)
10
54
10
74
222
3,00
13
47
11
74
210
2,84
13
47
14
74
221
2,99
12
56
74
178
2,41
13
18
42
74
191
2,58
12
11
52
42
10
20
0
1
74
74
224
211
3,03
2,85
22
44
74
180
2,43
12
55
74
227
3,07
13
10
46
7
15
45
0
12
74
74
220
163
2,97
2,20
11
54
74
224
3,03
12
50
12
74
222
3,00
14
37
23
74
213
2,88
43
26
74
201
2,72
13
35
26
74
209
2,82
79
No
29
30
31
32
33
34
35
Item Pertanyaan
Revitalisasi Kawasan
Jawaban
Jumlah Jumlah Rata
Responden
Responden Skor Skor
4
3
2 1 (Orang)
36
18
74
221
2,99
48
74
188
2,54
32
26
74
209
2,82
39
25
74
207
2,80
26
24
74
222
3,00
33
18
74
227
3,07
41
26
74
197
2,66
7382
210,91
99,76
2,85
80
pejalan kaki
sebagai ruang publik untuk kegiatan olah raga dan rekreasi. Fungsi area parkir
sebagai ruang multifungsi untuk kegiatan ekonomi, sosial, dan budaya. Fungsi
kios sebagai ruang publik untuk kegiatan ekonomi. Hubungan antara akses pejalan
kaki dengan area parkir, kawasan hotel/restoran, pura Silayukti, dermaga scoci,
kios, toilet umum, tempat tambat nelayan. Hubungan antara area parkir dengan
akses pejalan kaki, kawasan hotel/restoran, pura silayukti, dermaga scoci, kios,
toilet umum, tempat tambat nelayan. Hubungan antara kios dengan area parkir,
akses pejalan kaki, kawasan hotel/restoran, pura silayukti, dermaga scoci, toilet
81
umum, tempat tambat nelayan. Hubungan antara toilet umum dengan aea parkir,
akses pejalan kaki, kawasan hotel/restoran, pura silayukti, dermaga scoci, kios,
tempat tambat nelayan.
Berdasarkan hasil tabulasi data jawaban responden terhadap 14 pertanyaan
tentang kualitas ruang publik di Wilayah Pelabuhan Padangbai yang diwakili oleh
33 orang responden, yang prosentasenya disajikan pada lampiran 10, maka dapat
dibuat tabulasi jumlah jawaban seluruh responden untuk masing-masing kategori
seperti yang terlihat pada Tabel 5.10.
Tabel 5.10
Jawaban Responden Tentang Kualitas Ruang Publik
No Item Pertanyaan Kualitas Ruang
Publik
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Jawaban
Responden
4 3
2 1
Jumlah
Jumlah Rata
Responden Skor
Skor
(Orang)
23
107
3,24
20
88
2,67
18
87
2,64
7
2
3
4
24
22
0
5
85
69
2,50
2,09
22
114
3,45
24
81
2,45
21
52
1,58
20
108
3,27
82
Jawaban
Responden
4 3
2 1
10
22
96
2,90
24
74
2,24
22
79
2,39
23
78
2,36
22
70
2,12
1.188
84,85
33,45
2,38
11
12
13
14
Jumlah
Jumlah Rata
Responden Skor
Skor
(Orang)
83
pada kawasan, hubungan akses pejalan kaki pada kawasan, area parkir, kios, dan
toilet umum dengan sarana dan prasarana yang telah dibangun pada kawasan
belum oiptimalnya akses yang menghubungkannya.
5.3.4
84
Tabel 5.11
Jawaban Responden Tentang Peningkatan Ekonomi Masyarakat
No
Item
Pertanyaan Peningkatan
Ekonomi Masyarakat
Pendapatan
per hari setelah
dilakukan pembangunan sarana dan
prasarana di wilayah pelabuhan
Padangbai.
Pendapatan per minggu setelah
dilakukan pembangunan sarana dan
prasarana di wilayah pelabuhan
Padangbai.
Pendapatan per bulan setelah
dilakukan pembangunan sarana dan
prasarana di wilayah pelabuhan
Padangbai.
Pendapatan per tahun setelah
dilakukan pembangunan sarana dan
prasarana di wilayah pelabuhan
Padangbai.
Pendapatan lain-lainnya seperti
sewa tanah dan bangunan setelah
dilakukan pembangunan sarana dan
prasarana di wilayah pelabuhan
Padangbai.
Pengeluaran per hari setelah
dilakukan pembangunan sarana dan
prasarana di wilayah pelabuhan
Padangbai.
Pengeluaran per minggu setelah
dilakukan pembangunan sarana dan
prasarana di wilayah pelabuhan
Padangbai.
Pendapatan per bulan setelah
dilakukan pembangunan sarana dan
prasarana di wilayah pelabuhan
Padangbai.
Pengeluaran per tahun setelah
dilakukan pembangunan sarana dan
prasarana di wilayah pelabuhan
Padangbai.
Pengeluaran lain-lainnya seperti
sewa tanah dan bangunan setelah
dilakukan pembangunan sarana dan
prasarana di wilayah pelabuhan
Padangbai.
10
Jawaban
Jumlah Jumlah Rata
Responden
Responden Skor
Skor
4 3 2 1 (Orang)
12
59
74
231
3,12
13
44
16
74
217
2,93
12
58
74
230
3,11
11
45
17
74
214
2,89
42
24
74
200
2,70
11
57
74
227
3,07
12
51
11
74
223
3,01
10
48
12
74
204
2,76
10
56
74
224
3,03
12
53
74
225
3,04
2195
220
29,66
2,97
Jumlah
Rata-rata
Sumber : Diolah dari lampiran 13
85
5.4.
Analisis Data
Tabel 5.12
Rekapitulasi Hasil Analisis SPSS Version 17.0 For Windows
Variabel
Revitalisasi kawasan
Konstanta
R
R
Regresi Sederhana
N
t-tabel (5%; 31)
Sumber : Lampiran 14 dan 16
Koefisien
t-test
Regresi
0,326
9,216
-0,564
0,856
0,733
Y = -0,564 + 0,326X
33
1,697
Sig. t
0,000
86
87
sebesar 0,564 satuan, dan melalui persamaan diatas dapat diketahui nilai
negatip.
b = 0,326 ini dapat diinterpretasikan bahwa jika revitalisasi kawasan
ditingkatkan sebanyak 1 kali, maka pehitungannya akan menjadi :
Y = -0,564 + 0,326X
Y = -0,564 + 0,326 (1)
Y = -0,564 + 0,326
Y = -0,238
Didalam analisis jika revitalisasi kawasan seperti pembangunan sarana dan
prasarana yang meliputi aksebilitas menuju pura Silayukti, area parkir, kios
dan toilet dilaksanakan, maka kualitas ruang publik akan meningkat dari 0,564 satuan menjadi -0,238 satuan atau meningkat sebesar 0,326 satuan,
dan melalui persamaan diatas dapat diketahui nilai positif.
2. Korelasi Sederhana
88
89
Daerah
Penolakan Ho
Daerah
Penerimaan Ho
0
Gambar 5.8
Kurva Distribusi Normal
1,697 9,216
t-tabel t-hitung
90
Revitalisasi kawasan
Konstanta
R
R
Regresi Sederhana
N
t-tabel (5%; 72)
Sumber : Lampiran 15 dan 16
Koefisien
t-test
Regresi
0,392
13,060
-9,472
0,839
0,703
Y = -9,472 + 0,392X
77
1,671
Sig. t
0,000
91
1. Regresi Sederhana
sebesar 0,947 satuan, dan melalui persamaan diatas dapat diketahui nilai
negatip.
92
ekonomi
masyarakat
yang
93
94
(3) Tabel t (lampiran 16) yang paling mendekati 72 adalah 60, sehingga
nilai yang dipakai adalah 60 yaiu sebesar = 1,671.
3) Penentuan thitung
Dari hasil perhitungan pada lampiran 15 diperoleh t-hitung = 13,060
4) Kriteria Penerimaan/Penolakan Hipotesis
Adapun kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis yang diajukan
di atas adalah sebagai berikut :
(1) Ho diterima apabila t-hitung ttabel
(2) Ho ditolak apabila t-hitung > ttabel
5) Kurva Distribusi Normal
Untuk lebih jelasnya daerah penerimaan dan daerah penolakan Ho
dapat digambarkan dalam gambar kurva distribusi normal seperti Gambar
5.9 berikut ini.
Daerah
Penolakan Ho
Daerah
Penerimaan Ho
0
Gambar 5.9
Kurva Distribusi Normal
1,671
t-tabel
13,060
t-hitung
95
96
BAB VI
PEMBAHASAN
Bab ini akan menguraikan tentang hasil penelitian yang selanjutnya akan
diintegrasikan dengan teori yang digunakan sebagai alat uji terhadap permasalahan
yang ditemui sehingga akan bisa menjawab permasalahan tersebut.
6.1
kendaraan
di
kawasan
bisa
96
berpapasan
(dua
arah)
sehingga
97
98
99
hitung
tabel
hitung
= 9,216 dan t
tabel
= 1,697,
penolakan Ho, ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima ini berarti revitalisasi
kawasan terhadap kualitas ruang publik di wilayah pelabuhan Padangbai
kabupaten Karangasem berpengaruh signifikan.
Dengan melihat hasil analisis regresi sederhana, analisis korelasi
sederhana, analisis dterminasi, dan analisis t-tes, dimana hipotesis yang yang
diduga ada pengaruh revitalisasi kawasan terhadap kualitas ruang publik di
wilayah pelabuhan Padangbai kabupaten Karangasem dapat diterima.
Namun berdasarkan perhitungan skor pada tiap-tiap pertanyan terhadap
revitalisasi kawasan dan kualitas ruang publik oleh responden masih terdapat hasil
yang kurang baik pengaruh revitalisasi kawasan terhadap kualitas ruang publik
terhadap pembangunan sarana dan parsarana pada kawasan yang meliputi akses
pejalan kaki dari pelabuhan menuju pura Silayukti, area parkir, kios, dan toilet
umum hal itu disebabkan oleh beberapah hal : a). Penggunaan bahan/material
permukaan area parkir menggunakan aspal sehingga tidak bisa menyerap panas;
b). Kurangnya vegetasi/tanaman pada akses pejalan kaki dan area parkir, kios, dan
toilet umum dari unsur jenis tanaman hanya ketapang, waru laut, beringin, jarak
tanaman yang tidak teratur/tertata, lebar tajuk kurang dari lebar 5 meter; c). Fungsi
akses pejalan kakai dari pelabuhan menuju pura Silayukti sebagai tempat rekreasi
dan olah raga sering difungsikan sebagai tempat pedagang kaki lima musiman,
tempat parkir kendaraan, menaruh gerobak barang dan lain sebagainya; d). Sarana
100
dan prasarana yang telah dibangun pada kawasan kurang optimalnya akses yang
saling menghubungkan (adanya lingkage kawasan).
6.2. Pengaruh
Revitalisasi
Kawasan
Terhadap
Peningkatan
Ekonomi
sederhana
jika
revitalisasi
kawasan
tidak
dilaksanakan
seperti
101
pembangunan sarana dan prasarana yang meliputi akses pejalan kaki dan
kendaraan dari pelabuhan padangbai menuju pura Silayukti, area parkir, kios, dan
toilet umum, maka peningkatan ekonomi masyarakat akan menurun sebesar 0,947
satuan. Dan sebaliknya jika revitalisasi kawasan dilaksanakan seperti tersebut
diatas maka peningkatan ekonomi masyarakat akan meningkat sebesar 0,392
satuan. b).Analisis korelasi sederhana diperoleh koefisien hasil korelasi sebesar
0,839 yang terletak diantara 0,80 sampai dengan 1,000, ini berarti terdapat
korelasi yang sangat kuat. Ini berarti bahwa hubungan antara revitalisasi kawasan
terhadap peningkatan ekonomi masyarakat di Wilayah Pelabuhan Padangbai
adalah sangat kuat. Karena besarnya koefisien korelasi tersebut adalah positif,
maka arah hubungan antara revitalisasi kawasan terhadap peningkatan ekonomi
masyarakat adalah juga positif. Angka yang positif ini menunjukkan bahwa
apabila revitalisasi kawasan ditingkatkan, maka ekonomi masyarakat akan
meningkat dan sebaliknya apabila revitalisasi kawasan tidak ditingkatkan, maka
ekonomi masyarakat akan menurun; c). Analisis determinasi diperoleh koefisien
determinasi sebesar 70,30 %, dimana revitalisasi kawasan terhadap peningkatan
ekonomi masyarakat mempunyai pengaruh sebesar 70,30 % dan sisanya 29,70 %
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti, d). Analisis t-test diperoleh
nilai t
hitung
= 13,060 dan t
tabel
= 1,671, dimana t
hitung
tabel
yang berarti berada pada daerah penolakan Ho, ini berarti Ho ditolak dan Ha
diterima ini berarti revitalisasi kawasan terhadap peningkatan ekonomi masyarakat
di wilayah pelabuhan Padangbai kabupaten Karangasem berpengaruh signifikan.
102
103
BAB VII
PENUTUP
7.1 Simpulan
berada pada daerah penolakan Ho. Oleh karena itu, Ho ditolak dan Ha
104
104
105
berada pada daerah penolakan Ho. Oleh karena itu, Ho ditolak dan Ha
106
terhadap
107
DAFTAR PUSTAKA
108