Anda di halaman 1dari 7

PEMANFAATAN TAMAN KOTA LALULINTAS KOTA KEBUMEN

SEBAGAI WISATA EDUKASI MASYARAKAT KEBUMEN

PROPOSAL PENELITIAN

Oleh
1. ABBAD NADHIF ANNABHAN DINKEPUTRA
2. ALIF ABDURRAHMAN
3. MUHAMMAD FAISHAL AHNAF
4. RASYID CAHYA WIJAYA

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KEBUMEN
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1 KEBUMEN
Jalan Tentara Pelajar nomor 29 Kebumen 54312
Telepon (0287) 381229 Faksimili (0287) 381229
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Banyak sekali kota yang sudah berkembang di Indonesia. Namun,


perkembangan kota yang sangat dipengaruhi oleh edukasi dan keamanan Masyarakat
dalam berkendara yang di lakukan oleh pemerintah kota. Pemerintah kota bisa
melakukan kedua hal tersebut dengan cara yang beragam dari mulai membangun
sekolah mengemudi, membuat poster edukasi, melakukan kampanye sampai
menggunakan Artificial Intelligence (AI) untuk lampu lalulintas agar kemacetan bisa
dihindari. Tetapi beragam cara yang dilakukan pemerintah kota masih saja tidak
efektif, banyak sekali kecelakaan yang terjadi di jalan raya. Pemerintah kota sudah
kewalahan akibat banyaknya kecelakaan yang terjadi di jalan raya. Namun, pada
akhirnya pemerintah kota memiliki solusi yaitu membangun taman kota lalulintas,
ditambah adanya undang-undang nomor 26 tahun 2007 tentang penataan ruang yang
mewajibkan pemerintah kota untuk mewujudkan adanya Ruang Terbuka Hijau (RTH)
seluas 30% dari luas suatu dareah perkotaan. Itulah yang dipikirkan pemerintah kota
kebumen pada masa itu yaitu bapak H. Buyar Winarso, SE.

Dengan dibangunnya taman kota lalulintas tahun 2012 lalu diharapkan


Masyarakat teredukasi mengenai rambu lalulintas agar keselamatan berkendara dan
keamanan Masyarakat dapat terjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan di jalan raya.
Pada tahun-tahun setelah dibangun, nampaknya taman kota kebumen banyak
dikunjungi Masyarakat kota kebumen. Dengan banyaknya pengunjung banyak juga
Masyarakat yang teredukasi oleh Pembangunan taman kota kebumen, pasalnya taman
kota kebumen memiliki fasilitas yang lengkap mengenai rambu-rambu lalulintas,
selain belajar Masyarakat yang berkunjung juga dapat menikmati suasananya yang
asri dan sejuk Bersama keluarga, sambil melihat ikan yang ada di kolam dan juga
bermain di tempat playground bersama anak tercinta, dan yang paling menarik dari
tempat ini adalah saat memasuki bulan ramadhan, Masyarakat berkunjung Bersama
teman maupun keluarga untuk menikmati sore hari sambil menunggu waktu berbuka
alias ngabuburit. Dari kelebihan-kelebihan yang ada, taman kota kebumen terdengar
sangat menarik untuk Masyarakat kebumen maupun Masyarakat luar kota kebumen.
Namun, kota kebumen yang mulai semakin lama semakin tidak terawat, pasalnya
fasilitas yang di sediakan malah tidak dirawat dan dijaga dengan baik. Masyarakat
yang mengetahui fasilitas tak terawat mereka lalu tidak mau mengunjungi tempat
tersebut Kembali karena tempatnya yang kurang nyaman. Karena hal tersebut taman
kota kebumen mulai sepi pengunjung. Hal tersebut terjadi selama beberapa tahun
hingga akhirnya taman kota kebumen resmi diperbaharui.

Pembaharuan taman kota resmi dilakukan banyak sekali fasilitas taman kota
yang di perbaiki serta banyaknya pembaharuan, seperti rambu lalulintas, tempat
duduk, ditambahkannya ikon kota kebumen yaitu tugu lawet dan masih banyak lagi.
Namun, yang menjadi pertanyaan adalah apakah pembaharuan taman kota ini dapat
mengedukasi Masyarakat seperti sebelumnya?

B. Rumusan Masalah

1. Apa perbedaan wawasan masyarakat tentang tata tertib berlalulintas


sebelum dan sesudah taman kota direnovasi?

2. Apakah renovasi taman kota efektif untuk menambah wawasan masyarakat


tentang tata tertib berlalulintas?

3. Apakah minat masyarakat meningkat terhadap edukasi di taman kota Kebumen?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui perbedaan wawasan masyarakat tentang tata tertib berlalulintas


sebelum dan sesudah taman kota direnovasi.

2. Mengetahui renovasi taman kota efektif untuk menambah wawasan


masyarakat tentang tata tertib berlalulintas.

3. Mengetahui minat masyarakat meningkat terhadap edukasi di taman kota


Kebumen.

D. Manfaat Penelitian

1. Dapat mengetahui perbedaan wawasan masyarakat tentang tata tertib


berlalulintas sebelum dan sesudah taman kota direnovasi .

2. Dapat mengetahui renovasi taman kota efektif untuk menambah wawasan


masyarakat tentang tata tertib berlalulintas.
3. Dapat mengetahui minat masyarakat meningkat terhadap edukasi di taman
kota Kebumen.

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Landasan Teori
1. Taman Kota Lalu Lintas

Taman kota adalah taman ruang terbuka yang berada di tengah kota. Taman
kota biasanya berisi pepohonan yang telah ditata, fasilitas tempat duduk dan dapat
digunakan untuk berbagai aktivitas. Tempat ini bebas di akses oleh siapa pun yang
ingin berkunjung kesana. Taman kota dibangun supaya kota memiliki ruang terbuka
yang sejuk untuk mengurangi polusi udara. Fungsi taman kota antara lain adalah
sebagai tempat rekreasi, tempat olahraga, tempat bermain ataupun tempat relaks untuk
beristirahat.

Sedangkan taman lalu lintas adalah taman yang berfungsi untuk mengedukasi
tentang aturan lalu lintas. Didalam taman lalu lintas terdapat replika kota, seperti jalan
raya, lampu lalu lintas, monument kota dan fasilitas lainnya. Biasanya di setiap
replika benda terdapat keterangan mengenai benda tersebut lebih lanjut. Misalnya
pada replika lampu lalu lintas, disitu tertulis pengertian dan fungsi dari lampu lalu
lintas. Jadi, taman kota lalu lintas adalah taman ruang terbuka yang difungsikan untuk
mengedukasi masayrakat tentang aturan lalu lintas. Salah satu taman kota lalu lintas
adalah yang berada di Kabupaten Kebumen, tepat nya di jalan Indrakila, Kebumen.

2. Wisata Edukasi

Wisata Edukasi adalah kegiatan yang bertujuan untuk rekreasi sekaligus


menambah wawasan tentang sesuatu yang ada di lokasi tersebut. Lokasi yang dituju
pun bukan tempat biasa, pasti disana terdapat sesuatu yang dapat dipelajari. Tentu saja
wisata edukasi ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Selain untuk liburan, bisa juga
untuk menambah ilmu dan pengetahuan. Wisata edukasi ini juga semakin digencarkan
oleh pemerintah. Banyak pengalaman dan wawasan yang didapat jika melakukan
wisata edukasi. Belajar menjadi semakin asik jika ke tempat-tempat yang memiliki
ilmu. Salah satu lokasi wisata edukasi yang terkenal di Kabupaten Kebumen adalah
taman kota lalu lintasnya yang dapat difungsikan berbagai macam kegiatan.

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Lalu Ali Wardana, dkk (2022) pada skripsi nya
yang berjudul, “PEMANFAATAN TAMAN EDUKASI SEBAGAI AREA
EDUWISATA DESA PADAMARA.” Menyimpulkan bahwa taman edukasi
merupakan program yang dibuat untuk diberdayakan sebagai eduwisata.
Kemudian, taman edukasi juga bermitra dengan instansi pendidikan sehingga
taman edukasi digunakan sebagai prasarana yang digunakan untuk kegiatan
belajar mengajar. Taman edukasi ini diharapkan dapat menjadi tempat untuk
bermain sambil belajar bagi anak-anak dengan suasana yang menyenangkan.

Penelitian yang dilakukan oleh Hartati Sulistyo Rini dan Rizki Wulan Afriyani
(2018) pada skripsinya yang berjudul, “FUNGSI EDUKASI TAMAN KOTA PATIH
SAMPUN PEMALANG SEBAGAI RUANG PUBLIK BAGI MASYARAKAT.”
Menyimpulkan bahwa taman kota Patih Sampun telah berupaya melakukan perannya
dalam konteks fungsi edukasi untuk masyarakat. Namun masih terdapat beberapa
tantangan yang yang harus dihadapi dalam pelaksanaan fungsi edukasi tersebut. Saran
yang daat disampaikan adalah tambahan tenaga kebersihan; pengecekan langsung dari
pengelola taman dari dinas terkait agar betul-betul mengetahui teknis operasional dan
berbagai kendala yang dihadapi di taman kota ini; perlunya penambahan ruang belajar
yang teduh dan beratap sebagai tempat belajar alternatif yang sangat dibutuhkan
pengunjung pelajar; dan penambahan penerangan pada malam hari agar taman lebih
kondusif untuk berbagai aktivitas warga.

Penelitian yang dilakukan oleh Erni Mulyanie dan Ruli As’ari (2019) pada
skripsinya yang berjudul, “FUNGSI EDUKASI RUANG TERBUKA HIJAU TAMAN
KOTA TASIKMALAYA.” Menyimpulkan bahwa RTH Taman Kota bisa dijadikan
sebagai wadah dan objek pendidikan, baik untuk penelitian ataupun aktivitas belajar.
Berdasarkan hasil analisis, rata-rata pengunjung tidak pernah melakukan aktivitas
belajar atau melakukan suatu penelitian yang berkaitan dengan RTH Taman Kota.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Laporan penelitian yang kami lakukan sudah berjalan sejak 25 Juli 2023 dan
Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 1 Kebumen dan di Taman Kota Kebumen.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi menurut sugiyono (2017:215) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang kami gunakan
adalah pengunjung Taman Kota kebumen

2. Sampel menurut sugiyono (2016:118) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dipunyai oleh populasi tersebut. Sampel yang kami gunakan adalah 100 pengunjung
dan pedagang yang kami temui di Taman kota Kebumen.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode penelitan yang kami gunakan adalah metode penelitian kualitatif. Metode
kualitatif adalah Menurut Sugiyono (2018:213) metode penelitian kualitatif adalah metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat yang digunakan untuk meneliti pada kondisi
ilmiah (eksperimen) dimana peneliti sebagai instrumen, teknik pengumpulan data dan di
analisis yang bersifat kualitatif lebih menekan pada makna.

D. Teknik analisis data

Teknik analisis data yang kami gunakan adalah analisis kualitatif. Menurut Sugiyono
(2019), analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data
berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Teknik analisis
data kami antara lain wawancara dan observasi.

1. Wawancara

Wawancara menurut Sugiyono (2016:194) menyatakan bahwa “Wawancara


digunakan sebagai teknik pengumpulan data jika peneliti ingin melakukan studi
pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, serta juga apabila
peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam”.

2. Observasi

Observasi Sugiyono (2017:145) mengemukakan bahwa, observasi merupakan


suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan
psikologis.

Anda mungkin juga menyukai