Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH KEARIFAN LOKAL DI RUANG TERBUKA HIJAU KOTA

PAYAKUMBUH SUMATERA BARAT

NAMA :Rimpi Laila Sari

NIM :20058118

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Menurut Pasal 1 ayat 31 UU Penataan Ruang dan disebutkan bahwa pengertian Ruang Terbuka
Hijau (RTH) adalah area memanjang/jalur dan atau mengelompok, yang penggunaannya lebih
bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh tanaman secara alamiah maupun
yang sengaja ditanam. Keberadaan RTH pada wilayah perkotaan, menurut pasal 29 UU Penataan
Ruang ditetapkan bahwa 30% wilayah kota harus berupa Ruang Terbuka Hijau yang terdiri dari
20% publik dan 10% privat.

Fungsi yang sangat penting dari RTH yaitu dapat meningkatkan kualitas air tanah, mencegah
banjir, mengurangi polusi udara dan pengatur iklim mikro.Fungsi lainnya yaitu sosial-ekonomi
untuk memberikan fungsi sebagai ruang interaksi sosial, sarana rekreasi dan fungsi arsitektural
sebagai landmark kota.Salah satu elemen pendukung dalam pembangunan kawasan RTH yaitu
pemanfaatan tanah yang tepat sasaran. Sebagaimana tanah merupakan kebutuhan dasar manusia.

Sebagai salah satu kota bersih dan kota hijau, Kota Payakumbuh merupakan salah satu kota yang
memperoleh Piala Adipura sebanyak 10 (sepuluh) kali sampai tahun 2017. Sebagai
konsekuensinya, kota ini menjadi salah satu peserta Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH)
pada tahun 2014 yang telah ditandatangani oleh Walikota Payakumbuh. Program ini bertujuan
untuk melaksanakan pembangunan berkelanjutan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi,
meningkatkan kesejahteraan serta kesetaraan sosial dan kualitas lingkungan Sebagai
implementasi dari program pengembangan kota hijau (P2KH) ini yaitu pada akhir tahun 2015
mulai dibangun RTH yang mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kota yang diatur dalam
Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kota tahun 2010-2030 (selanjutnya disingkat Perda Kota Payakumbuh 1/2012).

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada bagian latar belakang yang telah dirumuskan diatas, maka ada beberapa
permasalahan yang ingin penulis ketahui jawabannya melalui penelitian, yaitu :

1. Apa saja RTH yang ada dikota Payakumbuh?


2. Apa saja persoalan-persoalan yang terjadi di RTH kota Payakumbuh?
3. Apakah ada bentuk kearifan lokal di RTH kota Payakumbuh?
4. Bagaimana solusi alternatif dalam mengatasi persoalan yang ada di RTH kota
Payakumbuh?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah :


1. Untuk mengetahui RTH yang ada dikota Pyakumbuh
2. Untuk mengetahui persoalan yang terjadi di RTH kota Payakumbuh
3. Untuk mengetahui bentuk kearifan lokal yang ada di RTH kota Payakumbuh
4. Untuk menjelaskan solusi alternatif dalam mengatasi persoalan yang ada di RTH kota
Payakumbuh
BAB 2

PEMBAHASAN

1. Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Payakumbuh


Ruang terbuka hijau (RTH) Jembatan Ratapan Ibu yang terletak di Kota
Payakumbuh, Sumatera Barat, merupakan salah satu Ruang Terbuka HIjau yang cukup
familiar bagi orang Payakumbuh.RTH ini juga disiapkan sebagai objek wisata dengan
berbagai wahana serta fasilitas yang menarik. Salah satu alasan tempat tersebut dijadikan
objek wisata, salah satunya yakni Jembatan Ratapan Ibu merupakan bagian dari sejarah
kemerdekaan Indonesia.
Jembatan pernah menjadi saksi bisu kerasnya perlawanan pribumi terhadap
penjajahan dimasalalu.Patung Ratapan Ibu merupakan simbol dari perlawanan itu.Selain
untuk wisata keluarga juga dapat menjadi tempat wisata sejarah bagi para pengunjung.
Dengan adanya objek wisata taman juga akan meningkatkan perekonomian masyarakat
sekitar yang mayoritas mata pencahariannya berdagang.Tempat yang dekat dengan pusat
pasar Payakumbuh akan menjadi daya tarik sendiri bagi yang datang.
Dengan keseriusan yang ditunjukkan Pemko Payakumbuh dalam
mengembangkan cagar budaya Jembatan Ratapan Ibu, pemerintah berharap masyarakat
pengunjung bisa ikut menjaga fasilitas yang sudah ada.

2. Persoalan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Payakumbuh


Berikut beberapa persoalan yang muncul di Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Jembatan Ratapan Ibu Payakumbuh:
-Tindak kriminalitas
Tindakan dapat berupa pungli dan pemaksaan untuk membayar fasilitas yang
ada.Selain itu RTH juga digunakan anak muda untuk berbuat negative.Dimulai
dari berbuat tidak senonoh,berpacaran,menghisap lem dan merusak fasilitas
dengan mecoret dengan coretan kata-kata kotor.
Terakhir yang masih hangat dalam ingatan adalah terkait pembuangan bayi yang
diduga dibuang ke aliran sungai saat malam hari.Tindakan yang buruk ini
merupakan gambaran nyata terkait persoalan yang ada di RTH payakumbuh
Jembatan Ratapan Ibu.

-Masalah Kebersihan Lingkungan RTH


Jika kebersihan RTH sudah diatasi oleh petugas kebersihan setiap hari,masih
banyak masyarakat yang membuang sampah disembarang tempat.Membuang ke
aliran sungai atau sekedar meninggalkan dikursi taman.Hal ini tentu merusak dan
mengganggu kebersihan dan kenyamanan RTH.
-Masalah lingkungan lain
Dampak lingkungan lain adalah terganggunya ekosistem akibat pembangunan
pemukiman illegal. Contohnya pembangunan pemukiman ilegal di daerah Ruang
Terbuka Hijau (RTH) mengakibatkan terganggunya penyerapan air, hal ini
merupakan salah satu penyebab banjir. Contoh lain, pembangunan pemukiman
ilegal di stren kali dapat mengakibatkan abrasi yang membuat tanggul sungai
runtuh. Disamping itu pembangunan pemukiman ilegal juga mendatangkan
kerugian materi bagi negara akibat hilangnya tanah negara, serta usaha pencurian
sarana listrik, air, dan telepon untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

3. Bentuk Kearifan Lokal di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Payakumbuh


Payakumbuh Botuang Festival adalah salah satu bentuk kearifan lokal kota
Payakumbuh. Payakumbuh Botuang Festival digelar di panorama Ampangan, Kecamatan
Payakumbuh Selatan, Nagari Aua Kuniang, selama 2 hari berturut-turut untuk
mengangkat seni dan budaya dan industri kreatif Kota Payakumbuh.Sealanjutnya acara
dilanjutkan dijembatan Ratapan Ibu dengan menggelar acara kesenian dimalam hari.
Event yang dalam rangka Hut Kota Payakumbuh ini menampilkan berbagai
kesenian dari Payakumbuh dan daerah lain di Sumatera diantaranya menampilkan dari
Bengkulu serta Riau. Payakumbuh Botuang Festival diisi dengan makan bajamba,
penampilan seni dari Bengkulu, Riau, musik tradisi dari UNP serta ISI Padang Panjang
dan dihari kedua diisi dengan penampilan musik tradisional dari Payakumbuh,
penampilan saluang dan randai.
4. Solusi Alternatif dalam Mengatasi Persoalan yang Ada di RTH Kota Payakumbuh

Solusi Alternatif dalam meningkatkan RTH yang diinginkan adalah mencakup:


(a) meningkatkan RTH privat dengan menerbitkan IMB bagi bangunan privat
(b) membebaskan tanah milik masyarakat untuk difungsikan sebagai RTH
(c) mengoptimalkan median jalan dan jalur sepanjang jalan untuk jalur hijau
(d) mengembangkan pembuatan roof garden pada bangunan public.
Kota-kota lain dengan alih lahan tinggi atau ketersediaan tanah terbatas perlu
mengembangkan strategi teknis sebagai solusi mendasar penyediaan RTH yang
berkesesuaian dengan karakter dan kebijakan wilayah.
Kebijakan umum untuk menyediakan ruang terbuka hijau di Indonesia telah
berkembang dari waktu ke waktu. Setidaknya terdapat tiga strategi kebijakan yang
berimplikasi pada strategi teknis yang ditempuh untuk menyediakan ruang terbuka hijau
pada wilayah perencanaan . Ketiga strategi tersebut adalah (a) mengalokasikan fungsi
kawasan lindung dan melakukan perlindungan terhadap kawasan tersebut; (b)
memanfaatkan jalur pada jaringan jalan dan utilitas sebagai sarana penyediaan jalur hijau;
(c) melakukan pengaturan kepadatan bangunan.
Strategi yang dilaksanakan untuk meningkatkan luas RTH publik melalui
penanaman pohon di jalur sepanjang jalan, pembebasan tanah untuk area hijau di
permukiman, dan pembebasan sempadan sungai dari bangunan untuk refungsi menjadi
RTH yang menghasilkan kenaikan sebesar 0,063%. Peningkatan yang terjadi cukup
lambat dan luasan yang diperoleh belum mampu menambah luasan RTH publik secara
signifikan. Diperlukan strategi lain secara teknis untuk meningkatkan RTH dengan mulai
berpikir alternative melalui peningkatan RTH privat. Strategi bersifat kebijakan juga
perlu dilakukan untuk meninjau ulang proporsi RTH publik dan privat.Upaya penertiban
telah dilakukan oleh pemerintah kota. Namun upaya yang dilakukan pemerintah kota
belum cukup efektif mengatasi masalah penggunaan lahan untuk tempat tinggal secara
ilegal.
BAB 3

PENUTUP

1.1Kesimpulan

RTH merupakan 'paru-paru' kota atau wilayah. Tumbuhan dan tanaman hijau dapat menyerap
kadar karbondioksida (CO2), menambah oksigen, menurunkan suhu dengan keteduhan dan
kesejukan tanaman, menjadi area resapan air, serta meredam kebisingan. RTH menjadi ruang
tempat warga dapat bersilaturahmi dan berekreasi.

Keberadaaan RTH Menjadi salah satu pelengkap tata ruang kota yang seharusnya dijaga bersama
oleh semua pihak agar tetap nyaman dan bersih.Namun ada beberapa pihak yang juga menjadi
penyebab rusakknya fasilitas public ini.Padahal merupakan tanggung jawab bersama lah dalam
hal menjaga dan merawat RTH yang kita punya.

1.2 Saran

Sebaiknya semua pihak meningkatkan perannya dalam menjaga kenyamanan dan keutuhan RTH
sebagai fasilitas public yang dibangun demi kepentingan banyak pihak.Mulai dari pemerintah
,masyarakat khususnya yang memakai RTH harusnya sadar betul bahwa RTH adalah objek yang
harus dipelihara.Tidak ada alasan untuk merusak atau membuat onar dilingkungan RTH.
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad, Faisal Arief, ERIAWAN TOMI, and Yusri Nori. EVALUASI KETERSEDIAAN
RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK DAN KONSEP PENGEMBANGANNYA DI KOTA
PAYAKUMBUH. Diss. Universitas Bung Hatta, 2021.

Adha, Hari Nandio, Yuliana Yuliana, and Waryono Waryono. "Pengelolaan Sanitasi Di Kawasan
Pedagang Makanan Kaki Lima Kota Payakumbuh." Journal of Home Economics and Tourism
11.1 (2016).

https://sumbar.antaranews.com/berita/238546/payakumbuh-botuang-festival-angkat-budaya-dan-
industri-kreatif

Anda mungkin juga menyukai