Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KEGIATAN ONLINE

PEMBELAJARAN BERWAWASAN KEMASYARAKATAN

PERAN TAMAN BACAAN


DALAM MEMBANGUN BUDAYA BACA MASYARAKAT:
OBSERVASI PONDOK BACA ARCAMANIK BANDUNG

Disusun Oleh:
 ANGGI NELI HALAWATI (822277084)
 FITROTUNNISSA (857613706)
 ANGGINI MUTIARA RENGGANIS (857613698)

PROGRAM S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN

UPBJJ UNIVERTAS TERBUKA

PURWOKERTO
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala, atas


rahmat dan petunjuk yang diberikan, sehingga penulis dapat menyajikan laporan
pembelajaran ini. Sebagaimana diketahui bahwa penulisan laporan ini merupakan
salah satu tugas persyaratan mutlak mata kuliah Pembelajaran Berwawasan
Kemasyarakatan (PBK), yang mana tugas tersebut harus dipenuhi oleh setiap
Mahasiswa Program Stara I (satu) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (S-I PGSD)
Universitas Terbuka. Dalam penelitian ini, penulis berhasil mengidantifikasi
faktor-faktor pendukung dan penghambat penyelenggaraan pondok baca
Arcamanik bandung dalam membangun budaya baca masyarakat. Selanjutnya
hasil temuan ini akan menjadi unsur pembelajaran bagi para pengelola dan
pemerhati perkembangan dan pengalaman dalam pengelolaan taman bacaan
masyarakat. Penulis berharap hasil penelitian ini bermanfaat untuk pembaca.

PENYUSUN
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di zaman globalisasi modern saat ini, kemajuan masyarakat suatu
bangsa sangat ditentukan oleh penguasaan informasi, Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (iniptek). Pengusaaan iniptek sangat diperlukan bagi setiap warga
masyarakat dalam satu negara, karena kualitas kegiatan setiap
individu/kelompok masyarakat dalam dunia global sekarang sangat tergantung
dengan penguasaan tiga aspek tersebut. Penguasaan Iniptek hanya dapat diraih
lewat proses pendidikan yang baik lewat semua saluran yang ada baik formal,
informal maupun non formal. Kita tahu, banyak negara yang mencapai
kemajuan karena berhasil melakukan revolusi pendidikan di negaranya.
Contohnya, Jepang dikenal sebagai “Macan Asia” telah mengalami kemajuan
pesat di bidang ekonomi dan teknologi modern setelah melakukan revolusi
pendidikan, miskipun mengalami penderitaan baik fisik maupun non fisik
akibat perang dunia ke dua.
Taman Bacaan Masyarakat merupakan wujud perpanjangan program
pendidikan non formal yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat khusunya
mereka dari warga yang kurang mampu dan tidak memiliki prasarana
memenuhi kebutuhan informasi dan bahan-bahan bacaan yang diperlukan
untuk menumbuhkan budaya baca pada diri mereka. Penguasaan informasi
dan pengetahuan menjadi kunci sukses setiap warga masyarakat.
Sekarang ini di Indonseia ada puluhan bahkan ratusan TBM (taman
bacaan masyarakat) tetapi kondisi perkembangnya kurang maksimal. TBM
hanya bisa bediri dan bertahan jika dibangun dan dikelola oleh pribadi yang
berkecukupan, berwawasan dan memiliki ketulusan. Pengembangan taman
bacaan begitu didirikan membutuhkan perjuangan, kesabaran dan
pengorbanan yang tidak besar.
Dari uraian tersebut maka perlu dikaji dan diteliti persoalan dan
permasalahan yang berdampak pada pembinaan dan peningkatan Budaya Baca
Masyarakat dibalik persoalan penyelenggaraan operasional program
pelayanan yang semakin kompleks. Sebelum masuk era budaya digital
seorang anak seharusnya sudah memiliki kamampuan dan budaya baca yang
baik yang menjadi tangungjawab bagi setiap unit lembaga pendidikan formal.
Oleh karna itu, TBM memerlukan strategi dalam menjalankan tugas dan
fungsinya agar dapat dengan mudah mencapai tujuan dalam membangun
budaya baca masyarakat dengan menciptakan beragram program kegiatan
untuk membina minat baca masyarakat khusunya anak dan remaja, serta
menghindarkan mereka dari pengaruh buruk yang dapat menghambat
perkembangan tersebut.
B. Perumusan masalah dan pertanyaan penelitian
Setelah memperhatikan latar belakang masalah tersebut maka dalam
penelitian ini dirumuskan persoalan yang akan diteliti berkenaan dengan:
1. Bagaimana Peran Pondok Baca Arcamanik Bandung dalam Membangun
budaya baca masyarakat?’
2. Faktor apasaja pendukung pelayanan Pondok Baca Arcamanik Bandung
dalam Membangun budaya baca masyarakat?
3. Faktor apasaja penghambat pelayanan Pondok Baca Arcamanik Bandung
dalam Membangun budaya baca masyarakat?
C. Tujuan penelitian
1) Untuk menggambarkan Peran Pondok Baca Arcamanik Bandung dalam
Membangun budaya baca masyarakat.
2) Untuk menjelaskan faktor apasaja pendukung pelayanan Pondok Baca
Arcamanik Bandung dalam Membangun budaya baca masyarakat.
3) Untuk mengetahui apa saja hambatan pelayanan Pondok Baca Arcamanik
Bandung dalam Membangun budaya baca masyarakat.
4) Untuk memperoleh data dan informasi yang akurat dan positif guna
pembinaan Taman Bacaan Masyarakat.
D. Kegunaan penelitian
1) Laporan penelitian deskriptif ini dapat digunakan sebagai kontribusi
positif untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya di
bidang ilmu Perpustakaan.
2) Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan bagi pa pengelola TBM dalam
mengetahui faktor apa saja pendukung dan penghambat pelayanan Pondok
Baca Arcamanik Bandung dalam Membangun budaya baca masyarakat.
3) Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai data dan
informasi yang akurat dalam perencanaan kebijakan pembinaan TBM,
khususnya bagi Pondok Baca yang berangkutan.
4) Dengan Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti dan
pembacadalam menambah wawasan dan pengetahuan.
E. Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan Deskriftif Kualitatif, artinya
penelitian yang akan dilakukan bertujuan untuk menggambarkan fenomena
yang terjadi di Taman Bacaan Arcamanik bandung dengan menggunakan
metode kualitatif dengan tehnik observasi. Dengan metode dan teknik tersebut
maka data penelitian yang diperoleh akan dianalisa secara qualitatif dimana
data yang terkumpul akan direduksi, diklasifikasikan, serta diinterpretasikan
sedemikian rupa kemudian dijabarkan dan disajikan dalam uraian secara logis
dan sistematik.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka

Taman bacaan masyarakat merupakan lembaga atau unit layanan


masyarakat akan kebutuhan membaca sebagai bagian dari pola kegiatan hidup
sehari-hari. Taman bacaan masyarakat bertujuan untuk menyediakan berbagai
ragam jenis koleksi bahan bacaan yang diperlukan oleh warga masyarakat
khususnya anak dan remaja, juga memberikan pelayanan dalam upaya membina
dan mengembangkan ketrampilan dan keahlian baca anak lewat berbagai kegiatan
yang dapat menumbuhkan minat baca mereka. Jadi budaya baca akan tumbuh
dan berkembang dari kebiasaan membaca, yang difasilitasi dengan berbagai
bahan bacaan yang berkualitas, serta kesematan untuk memperoleh bahan-bahan
tersebut tanpa ada beban lemahnya kemampuan literasi mereka.
Tentunya dalam upaya menumbuhkan dan membina budaya baca
masyarakat tidaklah mudah untuk dilaksanakan. Berbagai hambatan dan rintangan
seperti;
1. Sulitnya dalam pengurusan perijinan Khususnya bagi yang mengelola TBM
(Taman Bacaan Masyarakat).
2. Koleksi bahan bacaan kurang beragam
3. Pembinaan.
4. Sosialisasi.
5. Pendanaan.
Berkenaan dengan permasalahan tersebut ada beberapa kegiatan penelitian
yang relevan dan serupa dengan tema penelitian ini. Diantaranya adalah
penelitian yang diselenggarakan oleh Octroaica Cempaka Jene yang berjudul
‘Peran Taman Bacaan Masyarakat Dalam Menumbuhkan Budaya Baca Anak Di
Taman Bacaan Masyarakat “Mortir” Banyumanik-Semarang’. Pada penelitian ini
telah dikaji bagaimana peran taman bacaaan dalam menumbuhkan budaya baca
anak. Penelitian di Mortir tesebut lebih mengedepankan pendekatan
menumbuhkan budaya baca, sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan lebih
mengedepankan konsep membangun budaya baca, sebuah upaya yang lebih
menyeluruh tentunya. Selanjutnya, aspek metodologi memang relatif sama
dimana terdapat tiga kelompok informan (pengelola, anak dan orang tua) dengan
ketiga teknik pengumpulan data, tetapi kuantitas informan dan kharakter berbeda,
karena pada penelitian yang akan datang jumlah informan pengelola TBM lebih
banyak dan subjek informan pemustaka lebih melihat pada dampak peran TBM
pada remaja. Diharapkan dari hasil penelitian yang diperoleh, maka peran dan
upaya pembinaan dan penumbuhan minat baca masyarakat oleh TBM tersebut
tentunya akan berbeda sesuai kapasitas, situasi dan kondisi lingkungan
masyarakat sekitarnya.
Yang kedua adalah “Analisis sistemik penyelenggaraan taman bacaan
masyarakat di kabupaten semarang” oleh Melati Indri Hapsari.” Sesuai dengan
dan sifatnya yang eksploratif, pada penelitian ini telah digali mengenai konsep-
konsep filosofis dan permasalahan penyelenggaraan taman-taman bacaan
masyarakat yang berlokasi di kabupaten Semarang. dalam pengumpulan data
penelitian tersebut mengutamakan tehnik observasi, yang didukung oleh
wawancara mendalam dan studi dokumentasi.
Dari hasil yang diperoleh dinyatakan sebagai berikut.
“Taman Bacaan Masyarakat adalah lembaga yang menyediakan berbagai jenis
bahan belajar yang dibutuhkan masyarakat. Untuk pemahaman konsep tidak
semua penyelenggara dan pengelola TBM di Kabupaten Semarang ini paham
betul konsep dan tujuan mendirikan TBM. Mereka cenderung menjadikan TBM
sebagai program pelengkap saja di lembaga penyelenggara misalnya PKBM.
TBM yang ada beranekaragam keberadaannya, tergantung daerah setempat dan
kondisi dana yang ada. Komponen-komponen penyelenggaraan TBM terdiri dari
pola penyelenggaraan, sistem evaluasi, pengelola, dukungan, jaringan kerja sama,
motivasi, pembiayaan, koleksi bahan bacaan. Semua komponen tersebut
kondisinya berbeda-beda tergantung dari lembaga penyelenggara masing-masing.
Diantara kekuranganya adalah kriti yang dilontarkan lebih berkaitan dengan
keseriusan penyelenggara dalam menyelenggarakan dan mengelola TBM agar
lebih profesional, terutama profesional dalam mengelola beranekaragam bahan
bacaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.”
Karakter atau sifat operasional penelitian yang akan dilaksanakan ini jelas
akan berbeda. Bila penelitian ini bersifat eksploratif dan dengan sample/objek
yang lebih luas, maka penelitian yang akan dilaksanakan adalah bersifat studi
kasus deskriftif. Namun demikian hasilnya akan dapat memperkuat temuan
tersebut, dimana konsep permaslahan dan komponen peneyelenggaraan taman
bacaan masyarakat akan terungkap secara lebih komprehensif.
Berikutnya adalah penelitian yang dilaksanakan oleh Nuranna Lestari,
2011 yang berjudul, “Peran Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Dalam
Meningkatkan Minat Baca (Studi Kasus TBM Plus Mas Raden Medan) , yang
tujuannya secara tersurat sudah jelas yakni untuk mengetahui peran TBM dalam
meningkatkan minat baca pada masyarakat sekitar.
Dari uraian di atas tentang penelitian yang telah diselenggarakan
sebelumnya jelas terlihat bahwa setiap penelitian mempunyai karakter yang
berbeda yang terbentuk dari aspek-aspek dan tahap-tahap penyelenggaraannya.
Hal ini terlihat jelas dari perbedaan tujuan, metodologi dan jenis dari penelitian itu
sendiri. Maka dari itu penelitian ini penting dilaksanakan untuk mengetahui varian
permasalahan yang terjadi di lokasi lain dalam obek yang sama (TBM).
BAB III
GAMBARAN UMUM LINGKUNGAN DAERAH PENELITIAN
A. Pondok Baca Arcamanik Bandung
Pondok Baca Arcamanik didirikan pada bulan April 2001 dengan tujuan
membantu masyarakat yang kurang beruntung dan masyarakat umum untuk
meningkatkan kemampuan literasi masyarakat, memperbaiki akses terhadap
informasi dan ilmu pengetahuan. Pada tahun 2004, Pondok Baca Arcamanik
memenangkan juara II Provinsi Jawa Barat dalam lomba Taman Bacaan
Masyarakat (“Terbaik ke II Taman Bacaan Masyarakat” tingkat Propinsi Jawa
Barat, Keputusan Gubernur Jawa Barat No 421.10/Kep.875-Yansos/2004). Dalam
kurun waktu tujuh tahun sejak berdirinya, Pondok Baca Arcamanik telah
mengadakan berbagai kegiatan baik secara mandiri maupun bekerja sama dan
bermitra dengan pihak lain. Contohnya, Astrocamp, perkemahan dengan tema
belajar tentang luar angkasa, diadakan bersama Himpunan Mahasiswa Astronomi
ITB dan Observatorium Boscha; pengenalan tentang bahaya api dan
penanganannya diadakan dengan bantuan Dinas Pemadam kebakaran dan ahli
terkait dari Pusat Studi Lingkungan Hidup UNPAD, Festival Buku diadakan
dengan dukungan berbagai pihak, antara lain kelompok 1001 buku. Beberapa
kegiatan yang dibantuan relawan setempat seperti diskusi perkembangan anak
bagi kelompok pengajian dari pemukiman-pemukiman binaan; lomba membuat
ringkasan; seminar tentang penanganan dan pendidikan anak-anak berkebutuhan
khusus; kelompok belajar menjahit ibu-ibu, dan lain-lain.
B. Lingkungan Demografis
Pondok Baca ini dikelola oleh warga secara swadaya dengan partisipasi
dan dukungan dari anggota-anggota komunitas Arcamanik. Selain berfungsi
sebagai perpustakaan, Pondok Baca Arcamanik juga berfungsi sebagai
community center (Pusat Kegiatan Komunitas), tempat kegiatan dan program
pembelajaran, pemberdayaan dan pendidikan bagi seluruh anggota masyarakat.
C. Lingkungan sosial
Masyarakat cukup solid, bahkan komunikasi mereka sering menggunakan
media online. TBM ini banyak mengggunakan media internet untuk komunikasi
dengan para anggotanya dan para pemerhati pembinaan taman bacaan. Dimedia
online ini mereka mengumumkan program-program yang direncanakan dan akan
diselenggarakan, termasuk menginformasikan bagaimana memperoleh dukungan
tenaga untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Aspek-aspek lain sebagai bagian
kegiatan pelayananTBM yang dikomunikasikan lewat media online meliputi: a)
Kegiatan buka bersama, b) Penyelenggarakaan kuis berhadiah; c) Weorkshop DO
RE MI (do reading of Miracle).
BAB IV
DATA ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. KARAKTER BUDAYA BACA PEMUSTAKA


Dalam penelitian ini data dihasilkan dari beragam alat pengupulan data
yang diperoleh dari para informan terutama mereka dari pengelola, pendiri
/perintis pondok baca dan pengguna remaja siswa sekolah di lingkungan sekitar.
Dari data yang diperoleh tentang peran pondok baca arcamanik yang dijabarkan
dalam beberapa pertanyaan penelitian yang meliputi:
1) Faktor apa saja pendukung pelayanan Pondok Baca Arcamanik Bandung
dalam Membangun budaya baca masyarakat?
2) Faktor apasaja penghambat pelayanan Pondok Baca Arcamanik Bandung
dalam Membangun budaya baca masyarakat?
3) Bagaimana solusi hambatan pelayanan Pondok Baca Arcamanik Bandung
dalam Membangun budaya baca masyarakat?
Lembaga taman bacaan masyarakat termasuk salah satu jenis perpustakaan
umum yang tentunya memenuhi syarat dan rukun penyelenggaraannya. Salah
satu bentuk dari peran TBM adalah pelaksanaan tugas dan fungsi dalam
menjalankan layanan kepada para masyarakat user (pemustaka), yang dapat
memberikan penilaian terhadap kualitas TBM itu sendiri. Aktifitas user dalam
memanfaatkan sarana dan prasarana yang tersedia dalam TBM akan berpengaruh
terhadap kualitas peran TBM dalam upaya membentuk minat baca mereka.

B FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PERKEMBANGAN TBM


1. FAKTOR PENDUKUNG
Dalam upaya membangun budaya baca masyarakat tersebut, hal-hal yang
dilakukan oleh PBA diantaranya adalah :
a. Memiliki lokasi dan tempat permanen. Saat ini PBA bertempat di Ruko III/5,
Jl. Arcamanik Endah. Bandung. Tempat ini berada ditepi jalan yang mudah
diakses dan mudah terlihat oleh masyarakat sekitar maupun masyarakat
umum. Alternatifnya juga dapat diberikan tanda petunjuk arah lokasi tempat
PBA dari jalan raya agar lebih banyak lagi masyarakat yang mendapatkan
informasi keberadaannya.
b. Memiliki koleksi yang menarik dan komprehensif. Keberadaan koleksi
sangat berpengaruh terhadap minat baca pemustaka, khususnyapara remaja.
c. Memiliki program-program layanan yang diminati warga
d. Memiliki idealisme yang kuat tentang pengembangan layanan
e. Memanfaatkan teknologi untuk komunikasi dn sosialisasi.
f. Didukung oleh komunitas warga yang solid untuk pendanaan.
g. Dirintis dan dikelola oleh sekumpulan tokoh-tokoh aktifis sosial yang ulet
dan dermawan.
h. Memiliki volunter yang bisa diandalkan. PBA memiliki voluntir meskipun
tidak banyak dan rata-rata memilki kesibukan yang padat tetapi mereka dapat
diandalkan.
2. FAKTOR PENGHAMBAT
Berdasarkan observasi dapat diketahui bebererapa hambatan
penyelenggaraan pondok Baca Arcamanik, sebagai berikut:
a. Lokasi kurang setrategis bila menghendaki akses yang lebih luas. Karena
jauh dari masyarakat penggunanya. Bersebelahan dengan pertokoan tempat
bisnis.
b. Tenaga Sangat Terbatas. Kegiatan-kegiatan lain banyak yang tidak
tertangani.
c. Sistem Manual. Karena sistem pengelolaan dan organisasi informasi masih
bersifat manual maka identifikasi koleksi menjadi sangat sulit.
d. Tempat Yang Sempit, Kurang Luas Dan Kurang Nyaman.
e. Jam libur tidak diinformasikan dengan jelas. Petugas tidak menuliskan waktu
libur dengan jelas sehingga ada pengunjung yang datang dan kembali pulang.
f. Warga sekitar kurang mendukung untuk berpartisipasi sebagai tenaga
pelaksana kegiatan.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Taman bacaan masyarakat arcamanik merupakan lembaga atau unit
layanan masyarakat akan kebutuhan membaca warga Jl. Arcamanik Endah.
Bandung. Taman bacaan masyarakat bertujuan untuk menyediakan berbagai
ragam jenis koleksi bahan bacaan yang diperlukan oleh warga masyarakat
khususnya anak dan remaja, juga memberikan pelayanan dalam upaya membina
dan mengembangkan ketrampilan dan keahlian baca anak lewat berbagai kegiatan
yang dapat menumbuhkan minat baca mereka.

B. SARAN DAN GAGASAN


Berdasarkan hasil penelitian, saran dari kami supaya kebersihan
dilingkungan sekitar TBM agar lebih diperhatikan. Juga perbanyak koleksi buku
buku yang digemari anak anak, bisa dengan cara meminta bantuan dari
pemerintah desa, atau mencari relawan penggerak gemar membaca.Akan lebih
bak jika sitem pelayanan nya menggunakan sistem komputerisasi.
DAFTAR PUSTAKA :

1. http://www.scribd.com/doc/20583017/Pengelolaan-Taman-Bacaan-
Masyarakat-di-Warung-Baca-Lebak-Wangi-Rumah-Baca-Kwartet-dan-
Rumah-Baca-Zhaffa (diakses tanggal 14 oktober 2013)
2. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/32163/4/Chapter%20II.pd
f(diakses tanggal 14 oktober 2013)
3. http://hamidkelasbontang.wordpress.com/laporan-tbm-taman-bacaan-
masyarakat/(diakses tanggal 14 oktober 2013)
4. http://andragogia.p2pnfisemarang.org/wpcontent/uploads/2010/10/andrago
gia1_2.pdf(diakses tanggal 14 oktober 2013)
5. Jurnal Ilmu Perpustakaan Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013 Halaman 1-10
Online dari http: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jip
/article/view/3101/2960(diakses tanggal 14 oktober 2013)
6. Octroaica Cempaka Jene. JURNAL ILMU PERPUSTAKAAN Volume 2,
Nomor 2, Tahun 2013 Halaman 1-10 Online dari http: http://ejournal-
s1.undip.ac.id/index.php/jip
7. Pondok Baca Arcamanik _ Pondok Baca Arcamanik.htm
LAPORAN KEGIATAN OFFLINE
PEMBELAJARAN BERWAWASAN KEMASYARAKATAN

OBSERVASI TAMAN BACAAN MASYARAKAT


LENTERA COKROYUDAN
DI DESA BANDASARI
KECAMATANDUKUHTURI KABUPATEN TEGAL

Disusun Oleh:
 ANGGI NELI HALAWATI (822277084)
 FITROTUNNISA (857613706)
 ANGGINI MUTIARA RENGGANIS (857613698)

PROGRAM S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN

UPBJJ UNIVERTAS TERBUKA

PURWOKERTO
KATA PENGANTAR

Sebagai rasa syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah Subhanahu


Wata’ala, karena atas rahmat dan petunjuk yang diberikan,
sehingga penulis dapat menyajikan laporan pembelajaran ini.
Sebagaimana diketahui bahwa penulisan laporan ini merupakan
salah satu tugas persyaratan mutlak
mata kuliah Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan (PBK),
yang mana tugas tersebut haruslah dipenuhi oleh setiap
Mahasiswa Program Stara I (satu) Pendidikan Guru Sekolah
Dasar (S-I PGSD) Universitas Terbuka.
Didalam penyusunan laporan ini penulis merasa sangat
perlu untuk mengucapkan terima kasih serta penghargaan
yang setulus-tulusnya kepada:
1. Bapak Syaefur Rokhman, M.Pd, selaku Tutor yang telah
membimbing, mengoreksi, dan memberikan penilaian kepada
penulis dalam menyusun laporan ini.
2. Bapak Muh Alim Kahfi selaku ketua TBM Lentera
Cokroyudan yang telah menerima kami dalam pelaksanaan
kegiatan observasi.
3. Teman sejawat yang telah berkenan menjadi observer dalam pelaksanaan PBK.
4. Semua pihak yang telah memberikan secara ikhlas saran dan pendapatnya selama
penulis melaksanakan kegiatan sampai penyelesaian penyusunan laporan Hasil
Perbaikan Pembelajaran.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih ada kekurangan
dan ketidak sempurnaan laporan ini baik dari segi penyusunan
bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang
dada dan tangan terbuka bagi pembaca yang ingin memberikan
saran dan kritik yang bersifat membangun sehingga kami dapat
memperbaikinya.
Penyusun mengharapkan semoga dari laporan ini
dapat di ambil hikmah dan manfaat sehingga
memberikan inspirasi terhadap pembaca.

PENYUSUN
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Problem minim membaca menjadi sebuah tantangan untuk generasi muda saat ini.
Masyarakat lebih senang dengan banyak menonton dibanding membaca, lebih senang
dengan bermain gadget dibanding dengan membaca, dan lain-lain. Untuk hal itu perlu
adanya sebuah terobosan untuk meningkatkan minat baca seperti yang telah dirintis
oleh beberapa kalangan muda di Banten yaitu Taman Baca Masyarakat (TBM).
TBM adalah perpustakaan masyarakat yang dibuat sengaja oleh pemerintah untuk
masyarakat dan dikelola oleh orang yang benar-benar memiliki kesadaran dan
tanggung jawab dalam memberikan layanan untuk masyarakat.
Dalam kesempatan ini, kami mahasiswa PGSD Universitas Terbuka diberikan
kesempatan untuk mengobservasi kegiatan yang berhubungan dengan taman baca
masyarakat.
Pada laporan ini,kami memulai dengan mengobservasi artikel mengenai taman baca
masyarakat yang ada di internet.

B.TUJUAN OBSERVASI
selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Berwawasan
Kemasyarakatan, tujuan kita antara lain sebagai berikut:
 Mengetahui identitas taman bacaan masyarakat di Desa Bandasari
 Mengetahui layanan dan fasilitas yang tersedia di TBM Lentera cokroyudan
 Mengetahui keunggulan dan kelemahan di TBM Lentera Cokroyudan
 Mengetahui peran serta pemerintah sekitar terhadap TBM Lentera
cokroyudan.
ISI

A.PELAKSANAAN KEGIATAN OBSERVASI TBM


Observasi TBM ini kami laksanakan pada hari Senin, tanggal 10 April 2023 pada jam
11.00. kegiatan kami mulai dengan mengunjungi TBM Lentera cokroyudan yang ada
di Desa Bandasari Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal.
Dalam kesempatan ini kami memperoleh beberapa informasi mengenai TBM Lentera
cokroyudan, diantaranya:
 Alamat Taman Bacaan Masyarakat LENTERA COKROYUDAN
TBM lentera cokroyudan berada di Jl Syech Abdul Qohar gang Barokah, Desa
Bandasari Rt01 Rw01, Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal.

 Organisasi dan Manajemen Taman Bacaan Masyarakat LENTERA


COKROYUDAN
Sebagai usaha dalam mempermudah langkah kerja kegiatan TBM agar berjalan
dengan lancar sesuai dengan harapan masyarakat, maka disusunlah organisasi
dan manajemen TBM sebagai berikut:
a.Ketua (Kepala) TBM : Muh Alim Kahfi
b.Wakil Ketua TBM : Khusnul Aqib
c. Sekertaris TBM : Rizki Aminudin
d. Bendahara TBM : Faisal Bustamy Azmy
 Sejarah berdirinya Taman Bacaan Masyarakat Lentera Cokroyudan
TBM lentera cokroyudan berdiri sejak tahun 2019 dibawah kepengawasan
pemerintah desa Bandasari, dibangun diatas tanah wakaf yang sudah dikelola oleh
pemerintah desa Bandasari
B.KEGIATAN DAN LAYANAN DI TBM LENTERA COKROYUDAN

Taman Bacaan Masyarakat (TBM) ini diberi nama LENTERA COKROYUDAN


karena TBM ini diharapkan nantinya benar-benar bisa menjadi salah satu cahaya
penerang dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa baik secara material maupun mental spiritual khususnya di
lingkungan desa.

Adapun kegiatan yang biasanya ada di TBM ini adalah mengajak masyarakat
sekita untuk gemar membaca buku, terutama anak anak usia dini karena secara
kebetulan TBM ini juga berdampingan dengan lembaga PAUD dan MI. Tidak
lupa juga mengajak warga masyarakat yang masih buta aksara.

Selain itu di TBM ini juga kerap kali diadakan kegiatan musyawarah antar warga
atau pemuda.misalnya menjelang hari kemerdekaan Republik Indonesia, di TBM
ini mengadakan berbagai lomba untuk anak anak.

Beberapa kali TBM ini mengadakan kegiatan yang bersifat seni budaya, seperti
pementasan wayang walaupun masih dengan cara yang sangat sederhana.

Setiap bulan TBM ini juga digunakan sebagai tempat kajian kitab kitab
islam,atau biasa disebut ngaji bareng yang dilaksanakan oleh para pemuda
lentera dan pengurus TBM.
C.KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN

1.Keunggulan

 Adanya sistem kepengurusan yang sangat baik dan solid.

 Kegiatan yang dilakukan cukup bervariasi

 Pengurus mampu menarik beberapa relawan untuk mengisi kegiatan di TBM

2.kelemahan

 Letak TBM yang tidak strategis

 Masih kurang nya bahan bacaan

 TBM kurang luas

D.PERAN PEMERINTAH

Dalam pembangunan TBM lentera cokroyudan, peran pemerintah desa cukup


berpengaruh, karena TBM ini dibangun diatas tanah wakaf yang sudah dikelola oleh
pemerintah desa. Hanya saja untuk waktu sekarang pemerintah desa kurang
memperhatikan keberlangsungan TBM ini.

Pengurus TBM berharap pemerintah desa supaya lebih memperhatikan nasib TBM
lentera cokroyudan, misalnya dengan mendatangkan buku buku baru yang banyak
digemari oleh anak anak usia PAUD dan SD.
PENUTUP

A.KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas dikemukakan beberapa


kesimpulan sebagaiberikut:
Peran Taman Bacaan Masyarakat Lentera Cokroyudan dalam melayani
kebutuhan belajar masyarakat di desa bandasari adalah:
 TBM berperan sebagai sumber pendidikan
karena TBM menyediakan buku-buku pengetahuan. TBM merupakan suatu lembaga
pendidikan non formal bagi pengunjunganya sebab disini juga para pengunjung
mendapatkan ilmu pengetahuan meskipun tidak duduk dibangku sekolah.

 TBM berperan sebagai media hiburan


karena melalui TBM Sebab TBM ini terdapat fasilitas yang bersifat rekrearif yang
sehat, murah dan bermanfaat. Pengunjung yang datang ke TBM ini dapat menikmati
berbagai macam hasil karya yang berupa hiburan, misalnya fiksi, film, musik,
permainan dan jenisnya. Dengan membaca koleksi tersebut masyarakat dapat
menambah pengetahuan duaa wawasan.

 TBM berperan sebagai sumber informasi dan komunikasi masyakarakat


 TBM berperan sebagai sumber kebudayaan.

B.SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, saran dari kami supaya kebersihan dilingkungan sekitar
TBM agar lebih diperhatikan. Juga perbanyak koleksi buku buku yang digemari anak
anak, bisa dengan cara meminta bantuan dari pemerintah desa, atau mencari relawan
penggerak gemar membaca.

C.DAFTAR PUSTAKA
https://kelembagaan.ristekdikti.go.id
LAMPIRAN
Berikut ini beberapa dokumentasi selama proses kegiatan observasi TBM Lentera
cokroyudan.
KARYA TULIS ILMIAH
PEMBELAJARAN BERWAWASAN KEMASYARAKATAN

(PERAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT)

Disusun Oleh:

 ANGGI NELI HALAWATI (822277084)

 FITROTUNNISSA (857613706)

 ANGGINI MUTIARA RENGGANIS (857613698)

PROGRAM S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN


UPBJJ UNIVERTAS TERBUKA
PURWOKERTO
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan Pelaksanaan Program TBM dalam Upaya Meningkatan
Minat Baca Masyarakat.

Penulisan laporan ini merupakan salah satu tugas mata kuliah


Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan (PBK), yang harus dipenuhi setiap
Mahasiswa Program Strata I (satu) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Universitas Terbuka.

Dalam penyusunan laporan ini penulis menyajikan beberapa hasil dari


penelitian, untuk mengidantifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat
penyelenggaraan Taman Bacaan Masyarakat dalam membangun budaya baca
masyarakat. Penulis berharap hasil temuan ini bermanfaat untuk pembaca. Namun
penulis menyadari laporan ini tidak lepas dari kekurangan. Oleh karena itu,
penulis menyampaikan permohonan maaf serta terbuka untuk kritik dan saran
untuk perbaikan dimasa mendatang.

PENYUSUN
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Latar belakang dari penulisan ini adalah masih kurangnya partisipasi


masyarakat dalam berkunjung ke TBM dan rendahnya minat membaca
masyarakat. Sekarang ini di Indonseia ada puluhan bahkan ratusan TBM (taman
bacaan masyarakat) tetapi kondisi perkembangnya kurang maksimal. TBM hanya
bisa bediri dan bertahan jika dibangun dan dikelola oleh pribadi yang
berkecukupan, berwawasan dan memiliki ketulusan. Pengembangan taman bacaan
begitu didirikan membutuhkan perjuangan, kesabaran dan pengorbanan yang
tidak besar. Bila tidak ada ketulusan dari berbagai pihak yang terlibat dalam
kepengurusan, TBM tidak akan terwujud dan bertahan lama.

Dari uraian tersebut maka perlu dikaji dan diteliti persoalan dan
permasalahan yang berdampak pada pembinaan dan peningkatan Budaya Baca
Masyarakat dibalik persoalan penyelenggaraan operasional program pelayanan
yang semakin kompleks. Oleh karna itu, TBM memerlukan strategi dalam
menjalankan tugas dan fungsinya agar dapat dengan mudah mencapai tujuan
dalam membangun budaya baca masyarakat dengan menciptakan beragram
program kegiatan untuk membina minat baca masyarakat khusunya anak dan
remaja, serta menghindarkan mereka dari pengaruh buruk yang dapat
menghambat perkembangan tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana strategi komunikasi TBM lentera cokroyudan dalam meningkatkan


minat baca masyarakat?

2. Apa faktor pendukung dan penghambat berjalan nya TBM lentera cokroyudan?
C. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui strategi komunikasi TBM lentera cokroyudan dalam


meningkatkan minat baca masyarakat.

2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat berjalan nya TBM


lentera cokroyudan

BAB II

A.PELAKSANAAN PROGRAM TBM

TBM Lentera cokroyudan didirikan oleh perkumpulan pemuda desa


bernama pemuda lentera pada tahun 2019.

Saat itu pemuda lentera mendirikan TBM bertujuan untuk meningkatkan


minat baca masyarakat dan membantu masyarakat sekitar.selain itu pendirian
TBM ini juga bertujuan sebagai sarana informasi dan komunikasi antar warga
sekitar. Selama kurang lebih empat tahun sejak didirikan nya, TBM lentera
cokroyudan sudah beberapa kali mengadakan kegiatan yang berhubungan dengan
minat baca masyarakat, juga beberapa kali mengadakan kegiatan yang
berhubungan dengan seni dan budaya. Dalam hubungan ini, TBM adalah salah
satu sistem pendidikan nonformal berbasis masyarakat.

 FAKTOR PENDUKUNG

1. Tersedianya bahan bacaan yang baik, menarik, memadai, baik jenis, jumlah
maupun kualitasnya, yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat (Sutarno,
2006:27), serta koleksi yang up to date.
2. Kepedulian keluarga terhadap minat baca anaknya yang tinggi.

2. Lingkungan atau masyarakat yang mendukung untuk pertumbuhan, pola pikir


dan kebiasaan setiap individu.

 FAKTOR PENGHAMBAT

1. Kendala Biaya Operasional. Kurangnya sarana dan prasarana yang memadai


2. Kurangnya jumlah buku dan update jenis buku. Sehingga anak-anak jenuh
karena buku di TBM itu-itu saja.

3. Kendala Relawan.sedikitnya relawan, dan partisipasi masyarakat yang


fluktuatif.

4. Kendala Masyarakat. Masih banyak masyarakat sekitar TBM yang apatis atau
cuek, sehingga keberadaan TBM dianggap tidak penting dan semu.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah melakukan penelitian,kami menyimpulkan bahwa TBM lentera
cokroyudan masih perlu beberapa hal untuk meningkatkan kualitas,diantaranya:
1. Mencari donatur buku atau kerjasama dengan pihak luar untuk menambah
koleksi buku yang ada.

2. Membangun suasana yang menarik dan menyenangkan

3. Sharing informasi mengenai buku apa saja yang bisa dipelajari

4. Mengadakan kegiatan yang menarik minat masyarakat seperti lomba


menggambar, mewarnai, lomba mendongeng, lomba menulis, lomba membuat
komik dll.

5. Memberikan penghargaan bagi pengunjung yang berhasil mengembangkan


minat bacanya.

7. Mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, agar mudah


mengakses pengumuman.

8. TBM perlu menggandeng mitra untuk ikut membiayai operasional TBM.

9. Sosialisasi pentingnya budaya membaca

DAFTAR PUSTAKA

https://www.neliti.com/id/publications/286951/menumbuhkan-minat-baca-
masyarakat-melalui-taman-bacaan-masyarakat-berbasis-tekno

Arsip TBM lentera cokroyudan

Anda mungkin juga menyukai