Anda di halaman 1dari 9

PERAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT TAMBELAN KOTA PEKANBARU DALAM

MENUMBUHKAN MINAT BACA MASYARAKAT KOTAMADYA PEKANBARU, RIAU


Oleh : Tri Handoko,
Email : tehandoko@gmail.com

Abstrak :.
Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan: (1) Peran Taman Bacaan
Masyarakat Tambelan Kota Pekanbaru dalam menumbuhkan minat baca masyarakat
Kotamadya Pekanbaru, Riau(2) Upaya pengelola Taman Bacaan Kota Pekanbaru dalam
menumbuhkan minat baca masyarakat Kotamadya Pekanbaru, Riau. Adapun jenis penelitian
yang dilakukan bersifat deskripsi kualitatif dengan pendekatan kualitatif bertujuan untuk
mengetahui peran taman bacaan kota pekanbaru dalam meningkatkan minat baca masyarakat
kota Pekanbaru. Tempat penelitian ini dilakukan di Taman Bacaan Kota Pekanbaru yang
berlokasi di jalan Tambelan Taman Kota Kayu Putih Kelurahan Simpang Empat Kota
Pekanbaru. Taman Bacaan Kota Pekanbaru menjadi lokasi penelitian mengingat ragam
permasalahan mengenai minat membaca masyarakat Kota Pekanbaru. Subjek dalam
penelitian ini adalah 3 orang yang terdiri dari satu orang Kasudit Pelayanan Badan
Perpustakaan dan Arsip Kota Pekanbaru, satu orang pegawai TBM Kota Pekanbaru dan satu
orang pengunjung yang akan dijadikan informan. Teknik pengumpulan data adalah cara yang
digunakan peneliti untuk mengumpulkan data, penelitian ini dilakukan melalui langkah-
langkah berikut ini: obsevasi, wawancara, dokumentasi, triangulasi. Untuk mengetahui faktor
yang mempengaruhi rendahnya minat baca masyarakat di taman bacaan masyarakat kota
Pekanbaru. Maka peneliti melakukan pengumpulan data sesuai dengan panduan teknik
pengumpulan data yang telah ada, maka didapatkan hasil temuan Peran Taman Bacaan
Masyarakat (TBM) Tambelan dalam menumbuhkan minat baca masyarakat yaitu meliputi
sebagai sumber belajar, sumber informasi, sarana rekreasi edukasiUpaya pengelola Taman
Bacaan Masyarakat (TBM) Tambelan untuk meningkatkan \ minat baca masyarakat Kota
Pekanbaru yaitu dengan kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan
didukung dengan sarana prasarana yang dimiliki TBM Tambelan untuk mendukung dalam
setiap kegiatan yang bersifat inovasi pelayanan dan pembelajaran masyarakat tentang realitas
tujuan membaca dalam kehidupan sehari- hari, merupakan beberapa upaya pengelola TBM
yang diaplikasikan melalui program yang dilaksanakan oleh pengelola TBM untuk
mewujudkan masyarakat berbudaya baca

Kata kunci : minat baca, masyarakat, taman bacaan masyarakat

PENDAHULUAN
Membaca mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena
dengan membaca akan meningkatkan pengetahuan dan wawasan yang berfungsi untuk
mendapatkan informasi-informasi yang mereka butuhkan dalam menunjang kehidupan
sehari-harinya. Membaca adalah proses untuk memperoleh pengertian dari kombinasi
beberapa huruf dan kata. Juel dalam Juniawan (2013:41) mengartikan bahwa membaca adalah
proses untuk mengenal kata dan memadukan arti kata dalam kalimat dan struktur bahaan
bacaan. Sedangkan menurut Muchyidin dalam Juniawan (2013:42) membaca adalah proses
penafsiran lambang dan pemberian makna terhadapnya. pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa kegiatan membaca bukanlah semata-mata proses visual saja, akan tetapi
melibatkan dua macam informasi, yaitu pertama yang datangnya dari apa yang ada di depan
mata kita, dan yang kedua datangnya dari belakang mata kita. Dalam proses membaca terlihat
aspek-aspek berpikir seperti, mengingat, memahami, membeda-bedakan, membandingkan,
menemukan, menganalisis, mengorganisasikan dan pada akhirnya menerapkan apa-apa yang
terkandung dalam bacaan.
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dan masyarakat untuk menumbuh
kembangkan minat baca sebagai salah satu dari implementasi program pemerintah yang turut
mendukung pembangunan dunia pendidikan adalah dengan peningkatan minat baca dan
pengembangan model taman bacaan masyarakat (TBM) serta gerakan literasi. Pengembangan
program pendidikan berupa program pengembangan taman bacaan masyarakat (TBM) adalah
salah satu program pemerintah yang mengacu juga pada Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 26 ayat 4, tercantum bahwa
satuan pendidikan non formal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok
belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, majelis taklim, serta satuan pendidikan yang
sejenis.
Taman bacaan masyarakat berfungsi untuk melayani kepentingan penduduk yang
tinggal disekitarnya. Mereka terdiri atas semua lapisan masyarakat tanpa membedakan latar
belakang sosial, ekonomi, budaya, agama, adat istiadat, tingkat pendidikan, umur dan lain
sebagainya. Taman Bacaan Tambelan Kota Pekanbaru juga dimaksudkan untuk mendukung
pembudayaan kegemaran membaca masyarakat, dan sebagai wadah pembinaan aksarawan
baru untuk meningkatkan kemampuan keberaksaraannya. Menurut Agung (2005: 9) taman
bacaan masyarakat adalah sebuah tempat yang didirikan dan dikelola baik masyarakat
maupun pemerintah untuk memberikan akses layanan bahan bacaan bagi masyarakat sekitar
sebagai sarana pembelajaran seumur hidup dalam rangka peningkatan kualitas hidup
masyarakat di sekitar TBM. Rendahnya minat untuk membaca sungguh sangat
memperihatinkan semua pihak. Imbasnya, hal itu banyak terjadi di taman bacaan masyarakat,
ini terjadi karena masih banyak masyarakat yang kurang menyadari akan penting membaca.
Meskipun pemerintah telah memberikan sosialisasi tentang TBM, tetapi masih ada sebagian
masyarakat tidak menyadari pentingnya pengetahuan.
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti di TBM kota Pekanbaru dikelola oleh Badan
Perpustakaan dan Arsip Kota Pekanbaru. Taman bacaan kota Pekanbaru disediakan gratis
untuk seluruh kalangan masyarakat , dibuka setiap hari kerja yaitu hari Senin – Jum’at dari
pukul 09.00 - 15.00 WIB. Dengan berdirinya TBM tersebut diharapkan dapat menumbuhkan
minat baca, terutama bagi anak-anak usia sekolah dan seluruh kalangan masyarakat. Pada
awal tahun 2011 berdirinya TBM ini berdiri sangat ramai dikunjungi oleh masyarakat. Taman
Bacaan Kota Pekanbaru selain memberi kemudahan bahan bacaan yang diperlukan oleh
masyarakat, diharapkan juga mampu memotivasi/mendorong masyarakat untuk
meningkatkan kegemaran membaca masyarakat Kota Pekanbaru tetapi masih kurang
informasi tentang keberadaan Taman bacaan khususnya remaja dan orang tua. Terlihat
dengan kunjungan ke TBM Tambelan yang rata-rata anak-anak. Dalam kurun waktu 4
(empat) tahun terakhir jumlah pengunjungnya semakin berkurang. Pertumbuhan masyarakat
dengan kelompok umur 10-14 tahun (SD), 15-19 tahun (SMP-SMA), 20-24 tahun (Mahasiswa)
dan 25-29 tahun (Umum), selama empat tahun terakhir pertumbuhan masyarakat kota
pekanbaru selalu meningkat. Seharusnya dinilai efektif dengan melihat besarnya
pertumbuhan masyarakat kota pekanbaru, diharapkan pihak pengelola TBM Kota Pekanbaru
dapat membantu mempercepat dalam meningkatkan minat baca pada masyarakat serta upaya
yang dilakukan dalam meningkatkan minat baca tersebut dan memasyarakatkan layanan
publik berupa TBM yang bertujuan menjadikan masyarakat yang gemar membaca. Namun,
kenyataannya minat baca masyarakat kota Pekanbaru sangat rendah sekali. Hal ini bisa dilihat
dari jumlah pengunjung selama empat tahun terakhir rata-rata sebanyak 6 sampai 8 orang
dalam sehari yang berkunjung di TBM Tambelan Kota Pekanbaru. Sedangkan untuk kegiatan
membaca di TBM Tambelan kota Pekanbaru rata-rata 47 pembaca setiap bulannya. Untuk
kegiatan peminjaman buku rata-rata 22 peminjaman buku setiap bulannya. Hal tersebut
diperkuat oleh hasil survei Literasi Pemuda Riau tahun 2018 yang menyebutkan telah
mewawancarai kalangan anak muda, yang hasilnya hanya 45% dari responden yang suka
membaca. Dari persentase tersebut sebagian besar responden menjawab suka membaca tapi
tidak menjadi rutinitas. Dengan melihat kurangnya minat baca masyarakat Kota pekanbaru di
TBM Tambelan sehingga penggelola Taman Bacaan berinisiatif membuat program Car Free
day membaca. Dengan tujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada keluarga yang
melakukan jalan car free day di setiap minggunya. Sarana dan prasarana lain, dari pihak
pengelola Taman Bacaan juga membuat rumah pohon dimana dirancang sedemikian rupa
sehingga bisa menarik anak-anak datang ke Taman Bacaan walaupun hanya sekedar main
ataupun melihat gambar-gambar dan membaca

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode penelitian yang
dipergunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Sukmadinata (2001: 72)
penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar ditujukan untuk
mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang
bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia.
Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini dilakukan di Taman Bacaan Kota Pekanbaru yang berlokasi di
Jalan Tambelan Taman Kota Kayu Putih Kelurahan Simpang Empat Kota Pekanbaru.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2017 – Maret 2018.

Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah 3 orang yang terdiri dari satu orang Kasudit
Pelayanan Badan Perpustakaan dan Arsip Kota Pekanbaru, satu orang pegawai TBM Tambelan
Kota Pekanbaru dan satu orang pengunjung yang akan dijadikan informan.

Data, Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan bentuk pendekatan penelitian dengan pendekatan kualitatif dengan


sumber data yang akan digunakan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti
adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Menurut Sugiyono (2011: 102) instrumen
penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial
yang diamati. Dalam penelitian ini instrumen utamanya adalah Peran Taman Bacaan
Masyarakat sendiri. Oleh karena itu peneliti mengadakan pengamatan/observasi sendiri dan
wawancara mendalam untuk mendapatkan data-data dan informasi di lapangan. Wawancara
dan observasi merupakan kelengkapan penunjang dan kedudukannya sebagai alat pendukung
yang selalu disesuaikan dengan kebutuhan yang dihadapi di lapangan oleh peneliti sebagai
instrumen penelitian.Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data, penelitian ini dilakukan melalui langkah-langkah berikut ini:
1. Observasi
Menurut Sutrisno Hadi (2015: 2003), Observasi adalah suatu proses yang kompleks, suatu
proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Teknik observasi
dimaksudkan untuk mendapatkan pengamatan langsung tentang peran TBM Tambelan
dalam meningkatkan Minat Baca masyarakat Kota Pekanbaru. Pengamatan dalam
penelitian ini mencakup tiga elemen yaitu: (1) lokasi/fisik tempat penelitian (2)
masyarakat yang membaca di TBM Kota Pekanbaru dan (3) Upaya yang dilakukan TBM
dalam eningkatkan Minat Baca .
2. Wawancara
Menurut Esterberg (dalam Sugiyono, 2015: 317). Wawancara merupakan pertemuan dua
orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga direkontruksikan
makan dalam suatu topik tertentu. Wawancara pada penelitian ini dengan melibatkan 3
informan dari kalangan masyarakat serta pegawai yang bekerja di TBM Kota Pekanbaru.

3. Dokumentasi
Menurut Sugiyono ( 2015: 329), dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah
berlalu bisa berbentuk tulisan, gambar, foto dan karya-karya monumental dari seseorang.
Dalam penelitan ini peneliti memperoleh data dari pengumpulan dokumentasi tentang
Sarana prasarana TBM, Koleksi buku di TBM, laporan pengunjung di TBM, dan .
4. Triangulasi
Menurut Sugiyono (2015 : 330) diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat
menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.
Peneliti menganalisis semua data yag diperoleh dengan menggabungkan informasi yang
didapat sehingga memperoleh kesamaan dan perbedaan data.

Teknik Analisis Data


Maleong (2006: 248) menjelaskan analisis data merupakan suatu proses penyusunan
data agar data dapat di tafsirkan. Karena penelitian ini bersifat deskriptif maka teknik analisa
data yang digunakan adalah teknik penggambaran dengan kata-kata atau kalimat dan
dipisahkan menurut kategorinya untuk mendapatkan kesimpulan data. Untuk memperoleh
kesimpulan yang akurat dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan analisis dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Mengamati dan mengobservasi pelaksanaan
2. Mencatat hasil penelitian yang diperoleh baik melalui observasi maupun wawancara.
3. Setelah ditafsirkan lalu data dipilih kemudian membuang data yang tidak penting.
4. Mengklasifikasikan data-data tersebut dengan fokus penelitian.
5. Menganalisa data-data tersebut dan memberikan intrepretasi terhadap data yang
diperoleh dengan cara memberikan penjelasan yang bersifat kualitatif.
6. Penarikan kesimpulan agar maksud dari penelitian ini dapat memberi arti.

HASIL DAN PEMBAHASAN


PERAN TAMAN BACAAN KOTA PEKANBARU DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA
MASYARAKAT KOTAMADYA PEKANBARU, RIAU

Peran TBM
Peran sebuah TBM adalah bagian dari tugas yang pokok yang harus dijalankan di dalam
Taman Bacaan Masyarakat. Oleh karena itu peran yang harus dijalankan itu ikut menentukan
dan mempengaruhi tercapainya visi dan misi serta program yang dilaksanakan dalam jangka
waktu pendek maupun panjang. Taman bacaan masyarakat sebagai medium pengembangan
budaya baca merupakan tempat mengakses berbagai bahan bacaan: seperti buku pelajaran,
buku keterampilan praktis, buku pengetahuan, buku keagamaan, buku hiburan, karya-karya
sastra serta bahan bacaan lainnya yang sesuai dengan kondisi obyektif dan kebutuhan
masyarakat sekitar dan minat baca yang baik aksaran baru, peserta didik jalur Pendidikan
formal dan non-formal (warga belajar), dan masyarakat umum tanpa batas usia.
Sebagai Sumber Belajar
Taman Bacaan kota Pekanbaru menyediakan buku-buku yang ada merupakan sumber
belajar bagi masyarakat karena adanya buku yang ada d dapat mendukung masyarakat belajar
anak-anak hingga lansia, seperti buku pengetahuan untuk membuka wawasan, juga berbagai
keterampilan praktis yang bisa dipraktekkan setelah membaca, misal kalau anak usia sekolah
mengerjakan tugas sekolah di TBM, praktek memasak, membuat kue, budidaya ikan,
membuat pupuk organik, menanam berbagai jenis sayuran dan lainnya. Masyarakat
mengunakan TBM untuk tempat belajar dan mencari ilmu tentang apa yang dibutuhkan.
Dalam hal ini TBM memfasilitasi dengan menyediakan buku yang beragam sehingga
kebutuhan masyarakat akan ilmu sedikit bisa dibantu Hal tersebut juga ditegaskan oleh hasil
wawancara peneliti terhadap informan kunci (RN) menjelaskan tentang kondisi kunjungan
masyarakat di TBM kota Pekanbaru melalui wawancara sebagai berikut:
“ Harapan kami sebenarnya seluruh kalangan masyarakat dapat memanfaatkan TBM
sebagai wadah untuk memfasilitasi kebutuhan baca masyarakat. Namun pada
kenyataannya hanya sebagian kalangan masyarakat yang berkunjung ke TBM tambelan
kota Pekanbaru. Yang paling banyak adalah pelajar”

Sebagai Sumber Informasi

Taman Bacaan Masyarakat Kota Pekanbaru menyediakan bahan bacaan khususnya buku-buku
juga menyediakan koran, tabloid, referensi, booklet-leaflet. Tidak hanya itu pengunjung yang
datang di selalu diberi arahan buku ini bagus untuk dibaca selanjutnya bisa dipraktekan
secara langsung dan didukung dengan akses internet dapat digunakan masyarakat untuk
mencari berbagai informasi. Dengan Adanya TBM masyarakat disekitar semakin terbantu
dalam memperoleh informasi. Berdasarkan data yang diperoleh dari observasi selama 5 kali
pengamatan di Taman Bacaan Tambelan Kota Pekanbaru koleksi buku yang tersedia sebanyak
1927 judul buku dan 3941 eksemplar. Sesuai dengan analisis dokumen laporan jumlah
inventaris buku di TBM Jumlah buku yang tersedia di TBM kota Pekanbaru sebanyak 3941
eksemplar buku yang terdiri dari 1927 judul buku. Yang dikelompokan menjadi 10 kelas yaitu
kelas 000-900. Dengan ketereserdiaan buku diharapkan mampu menyediakan layanan
informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat, maka masyarakat akan senang berkunjung dan
membaca di TBM kota. Dengan ini ketersediaan buku merupakan faktor penting dalam
menumbuhkan minat baca di TBM kota Pekanbaru, dikarenakan koleksi buku dan jenis buku
bacaan yang tersedia seharusnya dapat memenuhi kebutuhan informasi pembaca.. Dengan
ketersediaan buku dan kemudahan akses internet hal tersebut salah satu upaya pengelola
dalam menfasilitasi pembaca dalam memperoleh informasi.
Sebagai Sarana Rekreasi Edukasi
Taman Bacaan Masyarakat Tambelan Kota Pekanabaru selain sebagai sumber belajar dan
memperoleh informasi juga sebagai sarana rekreasi edukasi yang sifatnya rekreatif untuk
memanfaatkan waktu senggang untuk memperoleh pengetahuan/informasi baru yang
menarik dan bermanfaat bagi keluarga. Jika dilihat dari letak geografis TBM sangatlah
strategis yang berada di tengah- tengah pusat kota Pekanbaru yang memiliki tingkat
kepadatan penduduk cukup tinggi. Ditambah lagi lokasi TBM yang terletak di salah satu
taman kota yang cukup ramai dikunjungi masyarakat. Seharusnya pihak pengelola TBM Kota
Pekanbaru dapat membantu mempercepat dalam meningkatkan minat baca pada masyarakat
serta upaya yang dilakukan dalam meningkatkan minat baca tersebut dan memasyarakatkan
layanan publik berupa TBM yang bertujuan menjadikan masyarakat yang gemar membaca.
Pihak pengelola juga secara rutin melaksanakan program nonton film bareng dan bedah buku
setiap bulannya. Hal tersebut juga sebagai upaya untuk merangsang minat masyarakat, bahwa
taman bacaan masyarakat atau perpustakaan bukanlah tempat yang membosankan. Serta
dapat dimanfaatkan sebagai sarana rekreasi edukasi bagi keluarga.

Pihak Yang Terlibat


Pihak yang terlibat atau jaringan kemitraan ini masih berhubungan dengan program minat
baca yang dilaksanakan oleh TBM Tambelan Kota Pekanbaru misalnya penerbit buku, badan
perpustakaan dan arsip daerah, forum TBM untuk kegiatan-kegiatan pengembangan TBM dan
lain sebagainya. Karena tanpa adanya kerjasama programprogram yang telah dilaksanakan
oleh TBM Mata Aksara tidak akan berjalan sesuai rencana namun dengan adanya kerjasama
ini program yang telah berjalan dengan baik bahkan ada pengembangan dalam setiap
programnya. Untuk mengembangkan program-program kegiatan di TBM dalam
pengembangkan kelembagaan, perlu melaksanakan program pengembangkan jaringan
kemitraan. Sebagaimana diungkapkan oleh (Malayu S. Hasibuan) Dalam rangka
mempersipakan TBM untuk mengembangkan program kemitraan, di antaranya (a) kesetiaan,
fanatisme terhadap lembaga TBM; (b) hasil kerja yang dapat dilihat, keunggulan TBM; (c)
kejujuran dan akuntabilitas lembaga; (d) kedisiplinan; (e) kreativitas; (f) kerjasama; (g)
kepemimpinan; (h) kepribadian; (i) prakarsa; (j) kecakapan; dan (k) tanggung jawab.

Deskripsi Pelaksanaan Program


Pelaksanaan program atau kegiatan yang ada di TBM dilaksanakan dengan
mengidentifikasi kebutuhan bacaan dimasyarakat. Program-program itu perlu adanya
identifikasi yaitu kita terlebih dahulu melihat/mengenal lingkungan sekitar untuk melakukan
kegiatan yang sesuai dengan sumber daya manusia dan kebutuhan masyarakat. Dalam tahap
perencanaan, pihak pengelola melakukan identifikasi kebutuhan baca masyarakat. Dengan
melakukakn klasifikasi jenis kebutuhan buku berdasarkan usia, jenis kelamin dan profesi di
lingkungan masyarakat sekitar TBM. Dengan cara tersebut pengelola lebih mudah dalam
melakukan pengelompokan terhadap jenis pengadaan buku bacaan. Dalam pelaksanaannya,
tahap awal pengelola membentuk iklim yang nyaman di lingkungan TBM. Misalnya anak anak
agar suka membaca dari pengelola menyediakan area permainan di rumah pohon agar anak-
anak itu merasa nyaman di TBM Tambelan selanjutnya mengajak anak anak mulai
mengenalkan buku-buku yang sesuai keinginan mereka.. Diharapkan Terlepas program
tersebut apakah dinilai efektif apa tidak bagi anak-anak untuk datang kembali ke TBM
Tambelan , minimal anak-anak tersebut sudah mulai merasa nyaman dan ingin membaca
buku yang lainnya. Selain itu, pengelola juga membuka stand di kegiatan Car Free Day di
setiap minggunya. Dengan strategi awal, mengadakan pentas seni puisi dan nonton film
bersama. Diharapkan pengunjung Car Free Day, berminat untuk berkunjung ke stand TBM
Tambelan. Selanjutnya ada evaluasi di setiap program sejauh mana tingkat keberhasilan dari
program-program yang telah dilaksanakan oleh pihak pengelola TBM Tambelan. Program-
program yang dilaksanakan oleh pihak pengelola TBM Tambelan sangat bagus dan sangat
memperhatikan langsung dari masyarakat. Mulai dari identifikasi/membuat rencana untuk
program yang dibutuhkan masyarakat sehingga masyarakat itu sendiri sangat antusias.
Setelah program ini selesai dari pihak pengelola tetap melakukan pendampingan agar
masyarakat tidak binggung dan ada tindak lanjut.

Faktor Pendukung/Pendorong
Mendukung terselenggaranya pelaksanaan dalam setiap program yang dilaksanakan
berhubungan dengan minat baca masyrakat yang ada di TBM Tambelan antara lain
mempunyai lingkungan yang layak serta nyaman dan memiliki sarana dan prasarana untuk
mendukung kegiatan. Selain itu TBM Tambelan telah mejalin kemitraan dengan pihak
Gramedia, Badan Perpustakaan dan Arsip serta beberapa penerbit untuk mempermudah
pengadaan buku bacaan. Selain itu TBM Tambelan juga mendapatkan hibah sepeda motor
dari Badan perpustakaan dan Arsip Kota Pekanbaru. Dengan adanya layanan TBM keliling
atau motor keliling diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan dengan baik serta dapat
sedikit membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi itu sendiri melalui program
program yang diberikan oleh TBM Tambelan

Faktor Penghambat
Faktor penghambat terselenggaranya program yang berhubungan dengan keberlangsungan
program atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan TBM Tambelan , selain terdapat faktor
pendukung,tidak menutup kemungkinan adanya faktor penghambat. Hambatan disini
meliputi dari pengelola TBM itu sendiri karena keterbatasan waktu dan tenaga sehingga
sangatlah membantu jika adanya relawan-relawan. Masih rendahnya partisipasi masyarakat
dalam berkunjung dan memanfaatkan TBM Tambelan.

Upaya Pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Tambelan untuk Meningkatkan


Minat Baca Masyarakat Kota Pekanbaru

Upaya yang dilakukan pengelola Taman Bacaan Masyarakat dalam meningkatkan minat baca
masyarakat dari uraian diatas yaitu meliputi upaya non pembelajaran berupa peningkatan
mutu TBM, meliputi peningkatan layanan, sarana dan prasarana yang mendukung, koleksi
buku yang banyak sehingga masyarakat bisa memiliki buku dengan pilihan yang banyak.
Sedang upaya pembelajaran meliputi kegiatan yang menarik masyarakat untuk datang ke
TBM melalui kegitan yang dibutuhkan masyarakat itu sendiri. Program pembinaan yaitu
program pembinaan bimbingan belajar untuk warga masyarakat tak terkecuali anak-anak dan
program pelatihan ketrampilan untuk warga masyarakat yaitu mempraktekan dari buku
menjadi karya nyata masyarakat langsung.

Kesimpulan Dan Saran


Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka penelitian ini dapat disimpulkan
Peran Taman Bacaan Masyarakat Tambelan Kota Pekanbaru Dalam Menumbuhkan Minat
Baca Masyarakat Kotamadya Pekanbaru adalah;
1. Peran Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Tambelan dalam menumbuhkan minat baca
masyarakat yaitu meliputi sebagai sumber belajar, sumber informasi, sarana rekreasi
edukasi. Pelaksanaan program program yang dilakukan oleh TBM Tambelan
dimaksudkan sebagai upaya-upaya yang dapat meningkatkan budaya baca masyarakat
dengan pihak yang terkait untuk keberhasilan disetiap program yang dilaksanakan,
sehingga dengan adanya TBM Tambelan masyarakat dapat sedikit terbantu dalam
mencari informasi sesuai kebutuhan mereka dan memanfaatkannya dengan baik.
2. Upaya pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Tambelan untuk meningkatkan \
minat baca masyarakat Kota Pekanbaru yaitu dengan kegiatan-kegiatan yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat dan didukung dengan sarana prasarana yang dimiliki
TBM Tambelan untuk mendukung dalam setiap kegiatan yang bersifat inovasi
pelayanan dan pembelajaran masyarakat tentang realitas tujuan membaca dalam
kehidupan sehari- hari, merupakan beberapa upaya pengelola TBM yang diaplikasikan
melalui program yang dilaksanakan oleh pengelola TBM untuk mewujudkan
masyarakat berbudaya baca.
Saran

Berdasarkan hasil simpulan di atas maka peneliti ingin memberikan rekomendasi agar
dapat dimanfaatkan sebagai upaya peningkatan minat baca masyarakat di Taman Bacaan
Tambelan Kota Pekanbaru. Adapun Saran dari peneliti antara lain :
1. Untuk pengelola TBM Tambelan kota Pekanbaru, agar lebih menggiatkan lagi sosialisasi
tentang pentingnya minat baca dengan cara memberikan variasi layanan perpustakaan,
pemutaran film sejarah, mengadakan kegiatan- kegiatan yang mampu mendorong minat
baca dan lain sebagainya.
2. Untuk pengelola TBM Tambelan Kota Pekanbaru, agar berupaya menambah koleksi
buku yang berkaitan tentang kehidupan nyata pada masyarakat. Sekaligus menyediakan
layanan kebutuhan sumber bacaan dengan cara menyediakan blangko yang menerangkan
jenis buku apa yang dibutuhkan oleh masyarakat baca. Hal ini sebagai upaya yang
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sumber bacaan yang diperlukan masyarakat.
3. Untuk pengelola TBM Tambelan kota Pekanbaru, agar memanfaatkan lokasi Taman kota
Kayu Putih untuk dijadikan ruang baca terbuka seperti menyediakan pojok baca TBM,
selain itu juga menyediakan titik hotspot internet di sekitar TBM yang berfungsi untuk
menyediakan layanan akses internet yang dapat mempermudah masyarakat untuk
memperoleh informasi .
4. Untuk pengelola TBM kota Pekanbaru, agar lebih intensif dalam melakukan kerja sama
dengan pihak-pihak terkait bisa jadi dengan komunitas penggerak literasi yang ada di
Pekanabaru. Serta dalam hal melengkapi sarana pendukung seperti papan nama, papan
informasi, kursi dan meja, komputer, dan internet untuk memberikan kenyamanan dan
memudahkan masyarakat baca untuk mengakses seluruh sumber bacaan yang tersedia di
TBM Tambelan kota Pekanbaru. .
5. Untuk Badan Perpustakaan dan Arsip Kota Pekanbaru, agar melakukan pelatihan
pengelolaan TBM untuk seluruh pengelola TBM di Pekanbaru. Dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas pengelola yang profesional sehingga dapat memberikan inovasi
pelayanan TBM sehingga dapat meningkatkan minat baca masyarakat Tambelan pada
khususnya dan masyarakat di kota Pekanbaru
6. Untuk instansi terkait, agar dapat memberikan dukungan baik itu yang bersifat moril
dan materi yang berguna untuk meningkatkan minat baca masyarakat.
7. Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan agar dapat menyempurnakan penelitian sejenis
yang berkaitan tentang minat baca pada masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Agus M Irkham. 2012. Gempa Literasi Dari Kampung Untuk Nusantara. Jakarta: KPG
(Kepustakaan Populer Gramedia).
Agung. 2005. Penyelenggaraan Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional. Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda.
Direktorat Tenaga Teknis.
Amrin. 2011. Acuan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. Medan : Pustaka TBM MRD.
Dalyono. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Dawson dan Bamman. 2014. Peranan Taman Baca Masyarakat dalam Pengembangan Minat
Baca. [online], (http://deskamudina.blogspot.co.id/2014/01/peranan-taman-baca-
masyarakat-dalam.html, diakses tanggal 21 Januari 2016)
Direktorat Pendidikan Masyarakat. 2006. Panduan Penyelenggaraan Taman Bacaan
Masyarakat. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
__________. 2006. Pedoman Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
Direktorat Pembina Pendidikan Masyarakat. 2012. Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengolahan
Taman Bacaan Masyarakat Tahun 2012. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Ditjen Dikdasmen.1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamzah B Uno. 2005. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Juniawan. 2013. Upaya Meningkatkan Minat Baca Masyarakat Melalui Taman Bacaan
Masyarakat Area Publik di Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang. Skripsi.
Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Mastini Hardjoprakosa. 2005. Bunga Rampai Kepustakawanan. Jakarta : Perpustakaan
Nasional RI.
Moleong, Lexy,. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Murjito. 2001. Pembinaan Minat Baca.Jakarta: Universitas Terbuka.
Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1991 tentang Pendidikan Luar Sekolah.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Surya. 2001. Kapita Selekta Kependidikan SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Sutarno, NS. 2006. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Sagung Seto.
Titi Widyawati. 2011. Dukungan orang tua dan sikap terhadap membaca kaitannya dengan
minat membaca pada siswa /siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan.

Anda mungkin juga menyukai