Disusun Oleh :
NIM : 877529183
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Dengan memunculkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, atas segala rahmat dan
kendala apapun. Laporan ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memenuhi mata kuliah
Tebing Tinggi. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang ikut serta
dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari Kesempurnaan, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran konstruktif demi kesempurnaan laporan ini, namun penulis
tetap berharap agar laporan ini dapat memberikan manfaat khusus nya bagi penulis dan bagi
para pembaca pada umum nya.Akhir kata kepada seluruh pihak yang telah membantu,
semoga amal dan kebaikannya mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Semoga dapat
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu program pendidikan sebagai tindak lanjut dan implementasi program
pemerintah yang turut mendukung keberhasilan pembangunan dunia pendidikan adalah
adanya pengembangan Taman Bacaan Masyarakat (TBM). IBM adalah salah satu program
pemerintah yang mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang sistem pendidikan nasional, pasal 6 ayat (4), tercantum bahwa satuan pendidikan non
formal terdiri atas lembaga khusus, lembaga pelatihan, kelompok belajar pusat kegiatan
belajar masyarakat, majelis taklim, serta satuan pendidikan yang se Program TBM telah
dimulai sejak tahun 1992/1993. Kehadiran TBM merupakan pembaharuan dari Taman
Pustaka Rakyat (IPR) yang didirikan oleh masyarakat pada tahun lima puluhan. Program
TBM ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca dan budaya baca masyarakat. Oleh kama
itu, keberadaan IBM sangat penting sebagai sarana belajar masyarakat. Dengan demikian,
sebagai sarana yang diharahkan dapat menjadi pembina dalam kegiatan pemberantasan bula
aksara
B. Pengertian TBM
Taman Bacaan Masyarakat (TBM) merupakan lembaga yang menyediakan bahan bacaan
yang dibutuhkan oleh masyarakat sebagai tempat penyelenggaraan pembinaan kemampuan
membaca dan belajar. Selain itu, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) juga merupakan tempat
yang digunakan sebagai tempat untuk mendapatkan informasi bagi masyarakat, khususnya
yang bersumber dari bahan pustaka, bahan pustaka itu sendiri merupakan semua jenis bahan
bacaan dalam berbagai bentuk media.
Tujuan yang ingin dicapai dengan adanya kegiatan TBM ini adalah membangkitkan dan
meningkatkan minat baca sehingga tercipta masyarakat yang cerdas, menjadi sebuah wadah
kegiatan helajar masyarakat, dan mengningkatkan peningkatan kemampuan aksarawan baru
dalam rangka pemberantasan buta aksara sehingga mereka yang telah "melek huruf" tidak
menjadi buta aksara kembali. Dan bisa mewujudkan masyarakat gemar membaca (reading
society) dan gemar belajar (learning society).
a. Warga Belajar
1. Dapat meningkatkan minat cinta, dan kecintaan membaca.
2. Memperkaya pengalaman belajar dan pengetahuan.
3. Menumbuhkan kegiatan belajar mandiri.
4. Membantu pengembangan kecukupan membaca.
5. Menambah wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
B. Bagi Masyarakat
1. Meningkatkan masyarakat yang bermutu dan berkualitas.
2. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat.
3. Memotivasi masyarakat untuk kecintaan ilmu pengetahuan.
C. Bagi Peneliti
Sebagai bahan peningkatan keprofesionalan peserta didik serta menambah pengetahuan dan
wawasan dalam bidang pendidikan dimasa yang akan datang.
A. PROSES KEPEMBIBINGAN
Pembinaan minat baca merupakan salah satu aspek pembinaan perpustakaan oleh
karena tujuan perpustakaan adalah ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang
pembangunan nasional. Hal ini pun sesuai dengan tujuan utama pembinaan minat baca.
Tujuan utama pembinaan minat baca adalah. untuk menciptakan "masyarakat membaca"
dengan penekanan pada penciptaan lingkungan membaca untuk semua jenis bacaan pada
semua lapisan masyarakat. Untuk itu, penciptaan masyarakat membaca perlu dilakukan.
Pembinaan minat baca perlu dilakukan sejak dini, baik di lingkungan keluarga, sekolah,
maupun masyarakat, melalui perpustakaan. Menurut Instruksi Presiden no.15 tahun 1974,
tanggal 13 September 1974, pasal 4 bahwa yang dimaksud dengan pembinaan secara
menyeluruh mencakup "Perencanaan, Pengaturan, Pengendalian, dan Penilaian
Kegiatan" yang berhubungan dengan suatu sistem tertentu. Dengan demikian pembinaan
minat baca mencakup perencanaan, pengaturan, pengendalian, dan penilaian terhadap
kegiatan penumbuhan dan pengembangan minat baca (Andi Nurhadi, 2006: 6)
Mengingat pentingnya faedah membaca, maka minat baca perlu ditumbuhkan sejak
anak-anak masih kecil. Pertumbuhan dan pengembangan minat baca ini dapat dilakukan
secara sistematis lewat pembinaan minat baca, yang meliputi :
a) Merencanakan program penumbuhan dan pengembangan minat baca, baik di lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah, maupun lingkungan masyarakat (terutama lewat perpustakaan)
b) Mengatur pelaksanaan program penumbuhan dan pengembangan minat baca, baik di
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, maupun lingkungan masyarakat
c) mengendalikan pelaksanaan program penumbuhan dan pengembangan minat, baca baik di
lingkungan keluarga. lingkungan sekolah, maupun lingkungan masyarakat
d) menilai pelaksanaan program penumbuhan dan pengembangan minat, baca baik di
lingkungan keluarga. lingkungan sekolah, maupun lingkungan masyarakat.
e). Tujuan Pembinaan Minat Baca
Tujuan pembinaan minat baca dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
1) Tujuan umum pembinaan minat baca adalah untuk mengembangkan masyarakat membaca
lewat layanan perpustakaan dengan penekanan pada penciptaan lingkungan membaca pada
semua lapisan masyarakat.
2) Tujuan khusus pembinaan minat baca adalah :
a) Mewujudkan suatu sistem penumbuhkembangan minat baca yang sesuai kebutuhan
masyarakat pengguna. perpustakaan
b) Menyelenggarakan program penumbuhkembangan minat baca pengembangan yang sesuai
dengan kebutuhan
c) Menumbuhkembangkan minat baca semua lapisan masyarakat untuk mengantisipasi
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
d) Menyajikan berbagai jenis koleksi perpustakaan sebagai bahan bacaan sesuai kebutuhan
pengguna jasa perpustakaan (Mudjito, 2007: 76)
Menurut pendapat tokoh lain, aspek peningkatan minat baca dapat dilihat dari beberapa hal,
yaitu:
(1) memanfaatkan waktu senggang untuk membaca,
(2) membeli buku sebagai prioritas kebutuhan,
(3) menjadi anggota perpustakaan dan TBM.
(4) jumlah kunjungan ke perpustakaan dan TBM,
(5) peningkatan jumlah buku yang dibaca (Dirjen PNFI,2009: 29-30)
BAB III
PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif kualitatif.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-
fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau
daerah tertentu (Nurul Zariah, 2007: 47)
B. Subjek Penelitian
Penelitian mengenai pelaksanaan program TBM Keliling ini dilaksanakan mulai tanggal 6
September 2012 sampai dengan tanggal 261 Oktober 2012. Lokasi dalam penelitian ini
adalah Desa Getas, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung sebagai salah satu sasaran
TBM Keliling yang diselenggarakan SKB Kabupaten Temanggung yang beralamatkan di Jl
Hayam Wuruk. No 65/ Kelurahan Sidorejo RT 07/01 Kecamatan Temanggung, Kabupaten
Temanggung.
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan, antara lain adalah
observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Ketiga hal tersebut diuraikan berikut.
1. Observasi
Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat
dari dekat kegiatan yang dilakukan. Apabila objek penelitian bersifat perilaku dan tindakan
manusia, fenomena alam (kejadian-kejadian yang ada di alam sekitar), proses kerja, dan
penggunaan responden kecil (Riduan, 2009: 30)
Dalam hal ini penulis mengamati langsung tentang hal-hal yang berkaitan dengan
fokus penelitian. Dengan fokus observasi terhadap 3 komponen utama, yaitu ruang (tempat),
aktor (pelaku) dan aktivitas (kegiatan).
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan ruang (tempat) merupakan aspek fisik yang
meliputi gedung kantor dan tempat dilaksanakannya proses kegiatan, aktor (pelaku) meliputi
orang-orang yang terlibat dalam situasi yaitu penyelenggara program TBM Keliling. serta
warga peserta TBM Keliling, sedangkan aktivitas (kegiatan) merupakan kegiatan yang
dilakukan aktor (pelaku) dalam kaitannya dengan pelaksanaan program TBM Keliling.
2. Wawancara
Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh
informasi langsung dari sumbernya. Wawancara ini digunakan bila ingin mengetahui hal-hal
dari responden secara lebih mendalam serta jumlah responden sedikit. Ada beberapa faktor
yang akan mempengaruhi arus informasi dalam wawancara, yaitu: pewawancara, responden,
pedoman wawancara, dan situasi wawancara (Subana dalam Riduan, 2009: 29)
Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara menggunakan petunjuk umum
wawancara. Jenis wawancara ini mengharuskan pewawancara membuat kerangka dan garis
besar pokok-pokok yang dirumuskan tidak perlu ditanyakan secara berurutan. Pelaksanaan
wawancara dan pengurutan pertanyaan disesuaikan dengan keadaan. responden dalam
konteks wawancara yang sebenarnya (Lexy J. Moleong. 2010: 187)
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan untuk mengungkap data mengenai pelaksanaan
Program TBM Keliling dalam peningkatan minat baca masyarakat. Wawancara dilakukan
kepada penyelenggara TBM Keliling, pengelola TBM Keliling dan peserta TBM Keliling.
3. Metode Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen ini bisa
berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen ini
dimaksudkan untuk melengkapi data dari 34 wawancara dan observasi. Dokumentasi dapat
berupa surat-surat, g atau foto dan catatan lain yang berhubungan dengan penelitian (Sugiyon
2009: 82)