Anda di halaman 1dari 16

MATA KULIAH PEMBELAJARAN WAWASAN

KEMASYARAKATAN ( PDGK 4306 )

TUGAS PRAKTIK 1

"TAMAN BACAAN MASYARAKAT DI DESA TULUNGREJO PARE"

Kelompok 10 :

• Vinis intan dwanty (858825958)

• Tiara ayu kharisma (838830397)

• Devi enggarwati (837499146)


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

            Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah begitu banyak
melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas praktek pembelajaran berwawasan kemasyarakatan.
            Tugas praktek ini adalah untuk memenuhi syarat dalam penyerahan laporan praktek
mata kuliah pembelajaran berwawasan kemasyarakatan. Adapun judul dalam penulisan tugas
praktek ini adalah “Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Pada Kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan banyak terima kasih yang setulus-tulusnya atas semua saran, bimbingan dan
bantuan kepada :

1.      Ibu Amalia nur,M.Pd selaku Dosen/Tutor mata kuliah Pembelajaran


Berwawasan    Kemasyarkatan.
2.      Bapak/ibuk Pengurus Desa
3.      Keluarga yang memberikan dorongan spiritual dan material dalam pembuatan tugas ini. 
4.      Rekan-rekan seperjuangan mahasiswa S1 PGSD Guru  Universitas Terbuka UPJJ-UT
Malang Pokjar Kediri Kota
5.      Seluruh warga belajar yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah turut
berperan serta dalam mengikuti program taman bacaan masyarakat

Tugas praktek Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan ini masih jauh dari


kesempurnaan, oleh karena itu saran, kritik dan masukan yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan semoga hasil dari tugas praktek Pembelajaran Berwawasan
Kemasyarakatan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih.

Hormat kami, kelompok 10.


DAFTAR ISI
Halaman judul ...................................................................1
Kata pengantar......................................................................2

Daftar isi ..............................................................................3

BAB I. PENDAHULUAN
• Latar belakang .............................................................4

• Rumusan masalah .........................................................7

BAB II. KAJIAN TEORI


Kegiatan 1
kajian teori tentang upaya ....................................................8

kajian teori tentang minat baca ............................................8

BAB III (RANCANGAN KEGIATAN)


Rancangan kegiatan sesuai judul ..........................................9

Pembahasan rancangan sesuai judul .....................................9

Dokumentasi foto ................................................................10

BAB IV
Hasil pembahasan kegitan ...................................................12

BAB V
Kesimpulan ....................................................................................13
Saran ...............................................................................................13
Daftar pustaka ...............................................................................13
BAB 1

• LATAR BELAKANG MASALAH

Sebagai salah satu program pendidikan non formal dan dalam rangka ikut
mencerdaskan kehidupan anak bangsa serta usaha melestarikan program pendidikan
non formal melalui salah satu program pemberdayaan masyarakat dengan
pengembangan gerakan literasi serta pengembangan budaya baca pada masyarakat
akan meningkatkan pengetahuan dan wawasan yang lebih baik dan berarah pada
progress atas kehidupan serta berkepribadian baik secara pribadi, kelompok maupun
dalam bermasyarakat. Hal ini merupakan tanggung jawab negara baik itu dari pusat
maupun pada tingkatan daerah dan semua komponen bangsa untuk memenuhinya,
apalagi dikaitkan dengan amanat konstitusi kita yang menyatakan bahwa negara
berkewajiban untuk “mencerdaskan kehidupan anak bangsa”yang secara spesifik
memiliki kewajiban untuk meningkatkan minat baca masyarakat yang diatur dalam
Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan (UU Perpustakaan).
Yang mana dinyatakan bahwa, pemerintah berkewajiban untuk mengembangkan
sistem nasional perpustakaan sebagai upaya mendukung sistem pendidikan nasional,
menjamin kelangsungan penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan sebagai
pusat sumber belajar masyarakat, menjamin ketersediaan layanan perpustakaan secara
merata di tanah air. Selanjutnya dijelaskan pada Pasal 48 sampai dengan Pasal 51 UU
Perpustakaan yang mengatur pada pembudayaan kegemaran membaca. Pembudayaan
tersebut dilakukan melalui 2 keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat, yang
difasilitasi oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah melalui buku murah dan
berkualitas. Pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat mendorong
tumbuhnya taman bacaan masyarakat dan rumah baca demi menunjang pembudayaan
kegemaran membaca (Pasal 49). Pemerintah pusat dan pemerintah daerah
memfasilitasi dan mendorong pembudayaan kegemaran membaca, dengan
menyediakan bahan bacaan bermutu, murah, dan terjangkau serta menyediakan sarana
dan prasarana perpustakaan yang mudah diakses (Pasal 50). Pembudayaan kegemaran
membaca dilakukan oleh pemerintah dan pemerintah daerah melalui gerakan nasional
gemar membaca, dengan melibatkan seluruh masyarakat dan menjadikan
perpustakaan sebagai ujung tombaknya (Pasal 51). Sampai dengan era globalisasi saat
ini yang sangat erat kaitannya dengan modernisasi dan selalu membutuhkan teknologi
dan informasi dalam pelaksanaannya serta dapat diartikan juga sebagai jaman
persaingan bebas baik dari segi perekonomian, pertahanan nasional, perkembangan
teknologi dan sebagainya. Bangsa Indonesia dalam hal ini mau tidak mau dituntut
untuk selalu meningkatkan perkembangan teknologi dan informasi serta wawasan luas
dari segala aspek tanpa meninggalkan adat ketimuran yang selalu dianut oleh Bangsa
Indonesia sejak jaman sebelum kemerdekaan sampai dengan zaman sekarang ini.
Sebagai salah satu dari implementasi program pemerintah yang turut mendukung
pembangunan dunia pendidikan adalah dengan peningkatan minat baca dan
pengembangan model Taman Bacaan Masyarakat (TBM) serta gerakan literasi.
Pengembangan program pendidikan berupa program Pengembangan Taman 3 Bacaan
Masyarakat (TBM) adalah salah satu program pemerintah yang mengacu juga pada
Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, pasal 26 ayat (4), yang tercantum bahwa satuan pendidikan non
formal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat
kegiatan belajar masyarakat, majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis.
Berbagai fakta menunjukkan bahwa budaya baca masyarakat di Indonesia sampai
dengan sekarang ini sangatlah rendah, dikarenakan rendahnya minat baca di Indonesia
dilihat dari beberapa bukti-bukti maupun riset yang sudah dilakukan. Berdasarkan
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa hanya sekitar 17,66 persen yang
menyukai membaca surat kabar, buku atau majalah. Konsumsi satu surat kabar di
Indonesia dengan pembacanya mempunyai rasio satu berbanding 45 orang (1:45).
Rasio tersebut sangat jauh dibanding negara ASEAN lainya seperti Filipina yang
perbandingannya mencapai (1:30). Kondisi saat ini tercatat bahwa satu buku dibaca
sekitar 80.000 penduduk Indonesia. pada tahun 2011 tercatat produksi buku di
Indonesia sekitar 20.000 judul buku. Jika dibandingkan dengan penduduk Indonesia
yang sekitar 240 juta, angka ini sangat memiriskan. Satu buku dibaca 80.000 orang,
jumlah ini sangat tidak masuk akal. Di Thailand, hingga tamat dari SMA seorang
siswa harus tamat membaca buku hingga lima Judul (1986-1991). Sementara di
Malaysia enam judul Buku (1976- 1980), Singapura enam judul buku (1982-1983),
Jepang lima belas judul buku (1969-1972). Negara-negara maju seperti Jerman,
Perancis, Belanda mewajibkan siswa SMA harus menamatkan hingga 22 - 23 judul
Buku (1966-1975). Sedangkan di Indonesia, pada tahun 1950-1997 nol buku atau
tidak 4 ada kewajiban untuk menamatkan satu judul buku pun. Dan kondisi ini masih
berlangsung hingga sekarang. Dengan adanya suatu paparan di atas jumlah judul yang
di terbitkan juga menunjukan akan seberapa besar minat akan baca dan menunjukan
pula bahwa budaya baca masyarakat Indonesia masih tergolong rendah. Budaya
masyarakat yang rendah di sebabkan berbagai faktor, antara lain: faktor motivasi,
faktor ekonomi, faktor kebiasaan, faktor kebudayaan, perkembangan teknologi,
kurangnya perhargaan dan layanan bacaan yang kurang serta faktor-faktor yang
lainnya. Rendahnya minat baca juga disebabkan membaca perlu banyak waktu luang,
Sementara orang Indonesia waktunya lebih banyak tersita untuk bekerja demi
mempertahankan hidup dan meningkatkan kesejahteraan. Harga buku juga ikut andil
menjadi pemicu rendahnya tingkat membaca. Pemerintah dalam hal ini kementrian
pendidikan nasional menyatakan bahwa gerakan literasi dan budaya membaca yang
menjangkau masyarakat dapat di percepat dan di tingkatkan melalui program
pemerintah yakni salah satunya dengan taman bacaan masyarakat ( TBM ). Taman
Bacaan Masyarakat merupakan hal penting untuk pemenunjang penyelenggara
pendidikan nonformal. Taman bacaan masyarakat yang diselenggarakan oleh
masyarakat dan untuk masyarakat bertujuan untuk memberi kemudahan akses kepada
warga masyarakat memperoleh bahan bacaan dan menyelenggarakan pendidikan
nonformal. Peranan penting Taman Bacaan Masyarakat sebagai penyelenggara
pendidikan nonformal dan mengetahui 5 penunjang dan kendala Taman Bacaan
Masyarakat sebagai penyelenggaraan pendidikan nonformal. Program pengembangan
budaya baca yang dilaksanakan di Taman Bacaan Masyarakat selain memberi
kemudahan mendapatkan bahan bacaan yang mendorong masyarakat gemar membaca
seperti menentukan bahan bacaan yang relevan, berguna dan dibutuhkan masyarakat
di sekitar Taman Bacaan Masyarakat (TBM), tujuannya untuk memperluas
pengetahuan dan keterampilan demi peningkatan wawasan masyarakat.
Penyelenggaraan Taman Bacaan Masyarakat ini merupakan suatu sumbangan yang
sangat besar bagi masyarakat. Dimana minat baca masyarakat belum ada pada diri
masyarakat, namun setelah hadirnya Taman Bacaan Masyarakat akan tumbuhlah
minat baca masyarakat dan bahkan membaca menjadi suatu kebutuhan bagi
masyarakat.
• RUMUSAN MASALAH

- Apa manfaat meningkatkan minat baca pada anak?

- Bagaimana upaya pengelola dalam meningkatkan minat baca masyarakat di


taman bacaan ?

- Kapan ditanamkannya atas pentingnya minat baca pada anak?

- Siapa yang berkewajiban untuk menanamkan pentingnya membaca pada anak?

- Mengapa harus ditanamkan minat baca pada anak ?


BAB II

• KAJIAN TEORI

• Kajian Teori tentang Upaya

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) upaya merupakan usaha, ikhtiar
(untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan maupun mencari jalan
keluar). Berdasarkan pendapat tersebut, maka upaya merupakan suatu usaha yang
dilakukan dengan maksud tertentu terhadap sesuatu hal agar tercapai dengan baik dan
sesuai tujuan yang di harapkan.

• Kajian Teori tentang minat baca

Yaitu sebagai sikap atau sifat yang memiliki kecenderungan-kecenderungan. Minat


tidak bisa di kelompokkan sebagai pembawaan tetapi sifatnya bisa diusahakan,
dipelajari, dan dikembangkan.

Faktor pendorong minat baca:

• Rasa ingin tau yang tinggi atas fakta, teori prinsip, pengetahuan, dan informasi.

• Keadaan lingkungan fisik yang memadai, dalam arti tersedianya bahan bacaan yang
menarik, bekualitas, dan beragam.

• Keadaan lingkungan sosial yang kondusif, maksudnya adanya iklim yang selalu
dimanfaatkan dalam waktu tertentu untuk membaca.

• Rasa haus informasi, rasa ingin tau, terutama yang aktual.

• Berprinsip hidup bahwa membaca merupakan kebutuhan rohani.


BAB III
• RANCANGAN KEGIATAN SESUAI JUDUL
Rancangan Taman Bacaan di Desa Tulungrejo Kecamatan Pare Kab Kediri :

• Hari ke 1 pada tanggal 15 Oktober 2021 kami satu kelompok mendiskusikan


mengenai Taman Bacaan Masyarakat atau (TBM )

• Kegiatan Pengamatan dilakukan di Desa Gadungan

Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri dengan rentan usia 5-6 Tahun

• Kegiatan yang dilakukan antara lain :

• Menulis , membaca , menggambar , mewarnai juga diselingi menonton film edukasi


agar anak tidak bosan
• Sebagai sumber hiburan
• Sebagai sarana pembelajaran masyarakat
• Sarana hiburan (rekreasi)
• Sarana informasi berupa buku, atau
• Bacaan lain yang sesuai dengan kebutuhan warga belajar dan masyarakat setempat.

• Hari ke 2 pada tanggal 11 November anak anak melakukan kegiatan membaca dan
menulis
• Hari ke 3 pada tanggal 12 November melakukan kegiatan menggambar dan
mewarnai dan diselingi menonton film edukasi

• Strategi dalam Meningkatkan minat baca Warga Belajar


    Upaya yang dilakukan dalam upaya meningkatkan minat baca warga belajar yaitu
melalui program-program yang disusun dalam pelaksanaan TBM antara lain:
a.       Memilih bacaan mulai yang sederhana dan tidak terlalu tebal,banyak gambar, serta
sesuai dengan kebutuhan kerja warga

b.      Menarik minat baca warga belajar dengan memberi contoh membaca terlebih dahulu
kemudian meminta kepada warga lain untuk meneruskan bacaan yang telah kita baca.

c.       Apabila ada warga yang mengalami kesulitan mengenal kata, kita bantu dengan
menyuruhnya untuk memperkirakan dengan kalimat sendiri lanjutan dari kalimat yang
terpotong tersebut atau meminta kepada warga belajar lain untuk meneruskan bacaan
d.      Untuk membuat suasana belajar mungkin menyenangkan kegiatan membaca ini diselingi
dengan kegiatan-kegiatan lain berupa menonton film edukasi untuk anak , atau informasi
aktual lainnya yang bermanfaat untuk di ketahui anak agar belajar gemar membaca

e.       Tempat untuk melakukan kegiantan gemar baca tidak selalu berada dalam ruangan,
namun kadang-kadang di lakukan di tempat-tempat terbuka seperti di halaman rumah

No Materi sajian Deskripsi Sajian Waktu Metode yang di


gunakan
1. Apersepsi Memotivas ianak 10 Menit Tanya jawab
belajar betapa
pentingnya penguasaan
akan ilmu pengetahuan
dari akan pentingnya
membaca

2. Penyadaran pentingnya Dengan membaca 20 Menit Ceramah


kemampuan membaca akan menambah
wawasan
dan pengetahuan
sehingga akan mampu
meningkatkan
pola pikir dan cara
hidup yang lebih baik

• PEMBAHASAN RANCANGAN KEGIATAN TBM

sumber hiburan yang menyediakan bahan bahan bacaan yang sifatnya rekreatif untuk
memamfaatkan waktu senggang untuk memperoleh pengetahuan/informasi baru yang
menarik dan bermanfaat. Taman bacaan masyarakat tergolong dalam kategori
perpustakaan umum , jadi Tujuan perpustakaan umum menurut Sulistyo-Basuki dalam
buku (2006: 22) adalah (1) Sebagai sarana pembelajaran masyarakat (2) sarana hiburan
(rekreasi) dan pemanfaatan waktu secara efektif dengan memanfaatkan bahan–bahan
bacaan dan merupakan sumber informasi lain sehingga warga masyarakat dapat
memperoleh pengetahuan dan informasi baru guna meningkatkan kehidupan mereka (3)
sarana informasi berupa buku, atau bacaan lain yang sesuai dengan kebutuhan warga
belajar dan masyarakat setempat. Menurut Sinaga, Dian (Sinaga, Dian: 2005)
perbandingan Taman Bacaan Masyarakat dengan perpustakan ditinjau dari sifatnya
adalah Taman Bacaan Masyarakat sifatnya lebih in formal dan cakupan tidak terlalu luar
ketimbang perpustakaan sedangkan perpustakan sifatnya lebih formal dan cakupannya
lebih luas.
• DOKUMENTASI KEGIATAN TBM

Pada tanggal 15-10-2021 kami juga melakukan diskusi bersama

Saat proses pembelajaran anak-anak pada tanggal 11-11-2021


E.Kedala dan Upaya Penanggulangan masalah TBM
Dalam pelaksanaan praktik pembinaan di TBM   , kendala-kendala tersebut
diantaranya yaitu: (1) kurang mengajak peserta belajar terlibat secara aktif saat proses
belajar sehingga penguasaan kelas masih kurang, (2) pada saat memberikan penjelasan
dan contoh bacaan sedikit terlalu cepat sehingga agak sulit dipahami oleh peserta belajar
yang kategorinya lambat, (3) masih kurangnya membimbing peserta belajar dengan cara
berkeliling pada saat peserta belajar menyelesaikan latihan dan praktik membaca secara
berpasangan, sehingga tidak mengetahui peserta belajar mana yang mengalami kesulitan.
Untuk mengatasi hal tersebut, tutor pendidikan mendiskusikan dengan peserta belajar dan
berkonsultasi dengan teman se-angkatan yang menangani kegiatan serupa  untuk
menentukan langkah-langkah perbaikan pada pembelajaran selanjutnya.  Berdasarkan hasil
diskusi dan konsultasi diketahui bahwa selama pembelajaran berlangsung masih banyak
peserta belajar yang kurang perhatian dan masih ada yang belum paham tentang cara atau
teknik membaca menyenangkan secara benar.
Media penggunaan yang digunakan masih terbatas pada bahan bacaaan yang kurang begitu
menarik Bagi perserta belajar, sebab bahan bacaan tersebut adalah koleksi penulis sendiri
sebagai bahan mengajar di sekolah dasar tempat penulis bekerja. Untuk mengatasi hal ini,
kemudian penulis berusaha untuk mencari bahan bacaan yang sesuai dengan membeli di
toko buku dan meminta bantuan ke teman-team yang mempunyai koleksi bacaan
yang relevan dengan peserta belajar.
Format Evaluasi praktik TBM

No. Nama Jenis Komentar umum Kendala


warga kelamin yang
belajar (P/L) dihadapi
(1) (2) (3) (5) (6)

1. Inggit P Bisa Membaca dengan Sering


sangat baik. Intonasi jelas melupakan
tanda baca
2. Rafanda  P Bisa membaca dengan baik Kurang
memahami
beredaan
huruf
konsonan
3. devi P Tidak terlalu lancar Sulit
membaca mengingat
kata yang
panjang
4. pandya L Bisa membaca tetapi kurang Sulit
lancar mengingat
kata yang
panjang
5. selena P Bisa membaca dengan baik Kadang
dan jelas kurang
memahami
beredaan
huruf
konsonan
6. tania P bisa membaca, intonasi Kadang
sedikit kurang jelas Susah
mengucapkan
kata-kata
yang sulit di
ucapakan
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN KEGIATAN

Taman Bacaan Masyarakat merupakan hal penting untuk pemenunjang penyelenggara


pendidikan nonformal. Taman bacaan masyarakat yang diselenggarakan oleh
masyarakat dan untuk masyarakat bertujuan untuk memberi kemudahan akses kepada
warga masyarakat memperoleh bahan bacaan dan menyelenggarakan pendidikan
nonformal. Peranan penting Taman Bacaan Masyarakat sebagai penyelenggara
pendidikan nonformal dan mengetahui 5 penunjang dan kendala Taman Bacaan
Masyarakat sebagai penyelenggaraan pendidikan nonformal. Program pengembangan
budaya baca yang dilaksanakan di Taman Bacaan Masyarakat selain memberi
kemudahan mendapatkan bahan bacaan yang mendorong masyarakat gemar membaca
seperti menentukan bahan bacaan yang relevan, berguna dan dibutuhkan masyarakat
di sekitar Taman Bacaan Masyarakat (TBM), tujuannya untuk memperluas
pengetahuan dan keterampilan demi peningkatan wawasan masyarakat.
Penyelenggaraan Taman Bacaan Masyarakat ini merupakan suatu sumbangan yang
sangat besar bagi masyarakat. Dimana minat baca masyarakat belum ada pada diri
masyarakat, namun setelah hadirnya Taman Bacaan Masyarakat akan tumbuhlah
minat baca masyarakat dan bahkan membaca menjadi suatu kebutuhan bagi
masyarakat.

Temuan di lapangan menunjukan berbagai kegiatan yang di selenggarakan merupakan


upaya yang di lakukan pengelola dalam menarik masyarakat agar berminat lebih ke
taman bacaan masyarakat , dengan di adakan nya lomba menggambar , mewarnai ,
mendongeng , menonton film edukasi , membuat komik dan meningkatkan
keterampilan daur ulang masyarakat sehingga ada sedikitnya partisipasi masyarakat
yang fluktuatif
BAB V

KESIMPULAN

Taman Bacaan Masyarakat adalah sumber informasi bagi masyarakat, baik


masyarakat menengah keatas maupun masyarakat menengah kebawah.
Penempatannya pun beragam mulai dari Balai RW, Kelurahan, Tempat rekreasi,
Taman-taman Kota hingga rusun-rusun. Sangat efektif, efisien dan dapat dijangkau
oleh seluruh kalangan masyarakat. Tidak sedikit manfaat yang diperoleh masyarakat
akan adanya TBM, karena TBM tidak hanya menyajikan buku-buku yang bebas
dibaca melainkan menyajikan segala sesuatu yang bersifat edukatif. Bahkan tidak
sedikit tenaga perpustakaan yang ikhlas membagikan ilmunya untuk membantu siswa-
siswa SD untuk mengerjakan pekerjaan rumah dari sekolahnya. Hal-hal seperti inilah
yang menjadikan modal dasar Masyarakat meningkatkan mutu sumber daya manusia
(SDM).

SARAN

Tentunya untuk meraih kesuksesan, TBM juga harus mempersiapkan SDM-SDM


yang berkualitas dan kompeten. Salah satunya adalah keramahan dan kesopanan yang
ditujukkan pada pengunjung. Hal lain yang perlu dipersiapkan adalah ketersediaan
buku yang menunjang pemberdayaan masyarakat.. Dan yang terakhir adalah tidak
henti-hentinya memberikan sosialisai kepada masyarakat akan pentingnya membaca.
DAFTAR PUSTAKA

Sulistyo-Basuki , (2006: 22) Buku Sebagai Sarana Pembelajaran


Masyarakat ,Jakarta : PT. Grahamedia Pustaka Utama.

Sinaga, Dian (Sinaga, Dian: 2005) , Buku Taman Bacaan Masyarakat Dengan
Perpustakan Ditinjau Dari Sifat. Jakarta : PT. Grahamedia Pustaka Utama.
Ausbel ( Rene 1996 ) ; Pandangan Tentang Belajar_Meaningful Elearning
Kolb ( Rene : 1996 ) ; Belajar Empat Tahap-nya
Honey dan Mumford ; Pembagian Tentang macam-macam Siswa
Bloon dan Karthwohl , ( Hubernas ); Buku Taksonomi Bloom , Tiga macam tipe
belajar . Tanggerang Selatan : Universitas Terbuka 2016
Suciati dan Prasetya Irawan , ( 2001 ) ; Pembelajaran Dengan Pendekatan Humanistik
John Dewey , ( Tilaar : 2000 ) ; Pandangan Progerisfme Terhadap Masyarakat
Mohammad , ( Brooks : 1990 , Nur : 1999 ) : Teori Konstruktivis memandang siswa ,
Student Centerd Instruktion , Pendekatan Vygotsky
Ki Hadjar Dewantoro : Tillar , ( 2000 : 68-71 ) ; Butir Pokok Pendidikan ,
Kemampuan Mengidentifikasi Siswa. Malang : UT Pustaka.id

Anda mungkin juga menyukai