JUDUL PROGRAM
BIDANG KEGIATAN :
PKM-GT
Diusulkan oleh:
220110110067
Angkatan 2011
220110110004
Angkatan 2011
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Allah Subhanahuwataala.
Shalawat dan salam penyusun kirimkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad
Sallallahualaihiwasallam, karena atas hidayah-Nyalah, karya tulis yang berjudul
Model Perpustakaan Modern Berbasis Teknologi Tinggi: Rumah Cerdas Iglo
untuk Stimulator Minat Baca Penduduk Indonesia dapat diselesaikan dengan
tepat waktu. Karya tulis ini juga terselesaikan karena bantuan banyak pihak,
diantaranya: Ibu Desy Indra Yani, MNS selaku dosen pembimbing yang selalu
mendukung penulis. Orang tua penulis yang selalu merestui, mendoakan serta
memberi dukungan dan semangat kepada penulis dan kepada semua pihak yang
telah membantu penulis merampungkan tulisan ini.
Yang mendorong penulis membuat proposal ini adalah pengalaman ketika
survey pada anak-anak di jalan raya, pedesaan, ataupun tempat yang sulit
dijangkau. Penulis melihat banyak masyarakat yang tidak bisa membaca ataupun
menulis karena sulitnya mendapatkan buku, selain itu banyak juga yang sudah
bisa membaca tetapi keinginan membacanya tidak ada. Maka dari itu penulis
bermimpi ingin mewujudkan sebuah tempat yang didalamnya menyediakan
berbagai sumber bacaan, baik digital maupun konvensional. Melalui pengusulan
gagasan ini, semoga ide kami dapat menginspirasi pemerintah dalam upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
perbaikan di hari kemudian. Akhir kata, penulis berharap semoga karya tulis ini
memberikan informasi bagi mahasiswa dan bermanfaat untuk pengembangan
ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ..............................................................................................
PENDAHULUAN ....................................................................................... 2
Latar Belakang .............................................................................................. 2
Tujuan .......................................................................................................... 3
Manfaat ....................................................................................................... 3
GAGASAN .................................................................................................. 4
Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan ............................................................. 4
Solusi yang Pernah Diterapkan Sebelumnya.................................................. 5
Kondisi Kekinian yang Dapat Diperbaiki Melalui Gagasan ........................... 6
Pihak-Pihak yang Diharapkan Dapat Membantu ........................................... 10
Langkah-Langkah Strategis Dalam Implementasi Gagasan ........................... 11
KESIMPULAN ........................................................................................... 12
Gagasan yang diajukan ................................................................................. 12
Teknik Implementasi Gagasan ................................................................. . 12
Prediksi Hasil yang Diperoleh ....................................................................... 13
iii
baca
penduduk
Indonesia,
membangun
kreativitas
masyarakat,
pemerintah,
serta
meningkatkan
kepekaan
pemerintah
terhadap
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan, karena
pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
(Bastian, 2006). Tanpa pendidikan suatu negara tidak berarti apa-apa, walaupun
memiliki padat penduduk yang jumlahnya sangat tinggi, sumber daya manusia
dari suatu bangsa bukan modal fisik atau sumber daya material yang merupakan
faktor paling menentukan karakter dan kecepatan pembangunan sosial dan
ekonomi suatu bangsa bersangkutan (Todaro, 1997).
Selain pendidikan, komponen lain yang tidak kalah penting adalah
membaca. Membaca merupakan salah satu kegiatan dari suatu pendidikan,
kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang kompleks, seperti informasi dan
ilmu yang terkandung didalamnya serta dapat menambah bahasa yang belum
diketahui. Namun, kondisi yang terjadi di Indonesia sangat memprihatinkan,
untuk mendapatkan suatu informasi masyarakat lebih suka menonton televisi
dibandingkan membaca koran, ini dapat ditunjukkan dari data BPS (2006) bahwa
masyarakat lebih memilih menonton televisi sebesar 85,9 persen dan atau
mendengarkan radio sebesar 40,3 persen dan jumlah yang membaca koran
sejumlah 23,5 persen.
Berdasarkan laporan UNDP tahun 2003 dalam (Human Development
Report) 2003 bahwa Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Indeks
HDI) berdasarkan angka buta huruf menunjukan bahwa pembangunan manusia
di Indonesia menempati urutan yang ke 112 dari 174 negara di dunia. Sedangkan
Vietnam menempati urutan ke 109 padahal negara itu baru saja keluar dari konflik
politik yang cukup besar.
Sebagaimana kita tahu, gerbang awal upaya pencerdasan bangsa adalah
melalui upaya peningkatan minat baca. Meningkatnya minat baca di masyarakat
merupakan paradigma yang perlu diperhatikan serius, apakah kita sudah cukup
bangga terhadap prestasi atau gelar sebagai bangsa yang termasuk kategori zona
degradasi
dalam
hal
pengembangan
minat
baca
masyarakat
(www.
kpad.pekalongankota.go.id).
kota, kecamatan dan desa-desa, serta 346 perpustakaan di tempat Ibadah. Terdapat
12.618 perpustakaan sekolah, tetapi harus disadari bahwa banyak dari
perpustakaan tersebut hanya terdiri dari rak-rak buku yang sering terkunci. Ini
adalah jumlah yang sangat kecil untuk negara yang sangat besar dengan jumlah
populasi 240 juta orang. Terlepas dari jumlah tersebut, kualitas dan pelayanan
yang ditawarkan tidak menarik. Pada akhirnya, perpustakaan umum tidak tampak
menarik atau sebagai sumber daya yang tersedia bagi kelompok besar populasi.
Perpustakaan Umum Daerah Jakarta(Perpumda) berlokasi di lantai 7 gedung
pemerintahaan. Untuk dapat kartu anggota perputakaan dibutuhkan identifikasi,
biaya masuk, dan kadang-kadang surat pengantar dari kantor atau RT/RW, dan
waktu sekitar 2 minggu (Haklev, 2008).
Perpustakaan yang dapat diakses masyarakat secara luas adalah
perpustakaan nasional dan perpustakaan umum. Perpustakaan nasional yang
merupakan Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) dan menaungi
perpustakaan propinsi dan daerah memang berkedudukan di ibukota negara sesuai
yang tertera dalam Pasal 21 UU tentang Perpustakaan No. 43/2007. Praktis,
perpustakaan nasional tidak serta merta dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat
Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Walaupun terbuka untuk
umum, koleksinya bersifat tertutup dan tidak dipinjamkan untuk dibawa
pulang.
kabupaten/kota atau lingkup yang lebih kecil dapat menjadi perpustakaan ideal
bagi masyarakat lokalnya (www.pnri.go.id) .
Problema yang sering muncul terhadap perpustakaan yang telah ada di
antaranya perpustakaan yang tersedia belum dikelola secara memadai, jumlah
perpustakaan masih sangat sedikit, hanya kalangan tertentu saja yang bisa
mengakses perpustakaan, dan belum ada good will dari pemerintah untuk serius
mengembangkan perpustakaan (www.perpustakaan.kaltimprov.go.id).
Solusi yang Pernah Ditawarkan Sebelumnya
Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) membangun komitmen bersama
dengan
perpustakaan
umum
provinsi
untuk
mewujudkan
tercapainya
Perpustakaan
Digital
Nasional
Indonesia
Tahun
2010-2014.
Tujuan
unsur keharmonisan
dan
mudah dijangkau oleh masyarakat. Akses mudah menuju perpustakan adalah poin
penting untuk memikat ketertarikan masyarakat. Perpustakaan besar dan modern
haruslah ada di 33 provinsi di Indonesia. Lebih baik lagi jika di setiap kota di
Indonesia memiliki perpustakaan besar dengan fasilitas yang memadai. Tentunya
akan menjadi daya tarik tersendiri ketika seseorang ingin mencari informasi
terbaru tidak perlu pergi ke pusat kota.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia tahun
2010 mencapai 237,56 juta jiwa. Untuk langkah awal rumah cerdas iglo dibangun
di lima kota dengan penduduk terbanyak. Hal ini dilakukan karena jumlah
penduduk yang banyak bisa dijadikan sampel untuk minat baca di seluruh
Indonesia. Lima kota tersebut adalah Jawa Barat 43,02 juta jiwa, Jawa Timur
37,47 juta jiwa, Jawa Tengah 32,38 juta jiwa, Sumatera Utara 12,98 juta jiwa,
Banten 10,54 juta jiwa, dan DKI Jakarta 9,59 juta jiwa.
teknologi. Masyarakat yang kenal teknologi lah yang bisa bersaing, terinspirasi
dari itulah maka rumah cerdas bentuk iglo ini kami lengkapi dengan berbagai
fasilitas berteknologi tinggi. Rumah cerdas iglo memiliki ruangan 3D berupa film
dokumenter maupun animasi yang didalamnya berisi materi yang ada didalam
buku. Hal ini dibuat untuk mengantisipasi penduduk yang belum bisa membaca,
sehingga mereka masih bisa mengetahui isi buku dengan menyaksikan film
tersebut meskipun tanpa membaca. Selain itu, didalam 3D juga dilengkapi tutorial
membaca untuk pengunjung yang belum bisa membaca.
Pada lantai pertama terdapat taman besar yang di tengah terdapat peta
dengan media touch screen. Pengunjung tidak perlu repot untuk membuka atlas
jika ingin mengetahui demografi Indonesia dan negara lain. Peta tersebut
dilengakapi dengan teknologi mutakhir yang bisa di zoom in dan zoom out.
Lantai keempat tidak hanya berisi buku teknologi, komputer, dan monitor
namun juga terdapat ruang kedap suara untuk menonton CD interaktif yang
berhubungan dengan ilmu pengetahuan.
Lantai kelima dilengkapi dengan ruang peragaan ilmu pengetahuan,
tempat ibadah, dan mini market.
Setiap lantai memiliki ruang informasi. Ruang informasi adalah tempat
pustakawan (pengelola perpustakaan) memberikan layanan informasi baik tentang
buku, proses peminjaman atau pengembalian buku. Agar tidak terjadi crossing
(persilangan) antara yang meminjam dengan yang mengembalikan buku,
pustakawan (pengelola perpustakaan) memisahkan tempat menjadi dua bagian
yakni tempat peminjaman buku dan pengembalian buku.
Terdapat ruang baca yang bervariasi di rumah iglo ini. Ruang baca terdiri
dari ruang umum dan ruang khusus. Ruang khusus merupakan ruangan personal
bagi pengunjung yang tidak ingin diganggu oleh pengunjung lain.
Penyimpanan buku di rumah cerdas ini menggunakan sistem pola terbuka.
Sistem pola terbuka adalah sistem yang menggunakan penyimpanan buku secara
tumpukan terbuka dilengkapi dengan ruang baca di dekatnya. Hal ini ditujukan
agar pengunjung bisa secara bebas mengambil buku yang pembaca minati.
Setiap lantai dilengkapi dengan Air Conditioner(AC), sistem pencahayaan
yang natural, dan aromaterapi untuk membuat nyaman para pengunjung.
9
10
11
Tahap Implementasi:
Melakukan pendataan pengunjung rumah cerdas iglo di lima kota dengan
penduduk terbanyak
Membagian tugas bagi setiap pungurus rumah cerdas iglo
Menentukan jadwal kunjungan rumah cerdas iglo
Tahap Evaluasi:
Mengevaluasi melalui penyebaran kuesioner dan wawancara secara
berkala
Mengevaluasi jumlah pengunjung setiap harinya dan membandingkan
dengan jumlah penduduk yang telah didata
Mengevaluasi jumlah buku yang di pinjam oleh pengunjung rumah cerdas
iglo setiap harinya
Departemen, media informasi dan komunikasi, sektor swasta, dan penduduk untuk
menentukan sejauh mana penerimaan model dalam implementasi gagasan.
Dipihak lain, persiapan internal sumber daya buku-buku menjadi hal yang sangat
penting untuk kemudian menginisiasi proses membaca, persiapan pembangunan
rumah cerdas hingga pelaksanaan pihak-pihak terkait dalam mendukung
perwujudan rumah cerdas iglo. Selanjutnya, alur implementasi gagasan dapat
diimplementasikan seperti pada Gambar 1, di halaman sebelumnya. Instansi
pemerintah pusat, instansi pemerintah daerah, instansi pendidikan, Lembaga
Pemerintah Non Departemen (LPND), media informasi dan komunikasi, dan
penduduk. Gagasan implementasi rumah cerdas iglo bukan menjadi objek,
melainkan menjadi subjek gagasan. Oleh karena itu, dalam implementasi perlu
dilakukan sosialisasi yang tepat untuk menjaring kesadaran penduduk.
Prediksi Hasil yang Diperoleh
Gagasan rumah cerdas iglo diharapkan dapat mendukung program
pemerintah, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa yang terdapat dalam
Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea ke-4. Selain itu, gagasan ini juga
mendukung program pemerintah lainnya seperti perpustakaan keliling dan Taman
Baca Masyarakat (TBM). Lebih lanjut mengenai keberhasilan program ini, yakni
apabila publikasi terhadap gagasan rumah cerdas berjalan dengan optimal maka
kesadaran penduduk mengenai budaya membaca akan meningkat. Jika kegiatan
membaca pada masyarakat telah membudaya, maka secara tidak langsung angka
buta huruf akan menurun, wawasan pengetahuan masyarakat meningkat, dan
akhirnya kualitas Sumber Daya Manusia akan meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Baderi, A. 2003. Gerakan Nasional Membaca ; Suatu Pemikiran
Ke Arah
13
diakses
W.
2007.
Desain
Ruang
Perpustakaan.
Avalaible
at:
Taman
Baca
Masyarakat.
Avaiable
at
http://www.pustakaindonesia.org/2013/02/01/peningkatan-kesejahteraanmasyarakat-pedesaan-melalui-penyediaan-taman-baca-masyarakat/.
Diakses pada tanggal 11 Maret 2013 pukul 14.00 WIB.
Salmah, T. 2013. Strategi Peningkatan Baca di Kalangan Penduduk Indonesia.
Available at: www.pustakaindonesia.org/2013/02/01/strategi-peningkatanminat-baca-di kalangan-penduduk-indonesia/ diakses pada 1 Maret 2013
pukul 1.50 WIB
Salmubi. (2008, Desember). Visi Pustaka[majalah online]. Implementasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi Menjadikan Perpustakaan Nasional RI
Lebih Berdaya di Aras Nasional dan Internasional. 10-13. Available at:
http://www.pnri.go.id/MajalahOnlineAdd.aspx?id=92 [17 Maret 2013]
14
LAMPIRAN
Biodata Ketua Kelompok
Nama
Npm
: 220110110067
- PKM-K dengan judul Sumber Protein Segar dari Sup NADORY (Nata De
oryzae)
- PKM-K dengan judul Lumpia Choco Hot
- Karya tulis ilmiah dengan judul Penelitian Perbedaan Respon Tanaman
terhadap Berbagai Jenis Pupuk
Penghargaan ilmiah yang
:-
Npm
: 220110110004
:-
LAMPIRAN GAMBAR