DIUSULKAN OLEH:
DOSEN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS
WISNUWARDHANA MALANG
AGUSTUS 2018
Pojok Sinau dan Ngaji ”
A. Permasalahan
Sinau dan ngaji corner merupakan upaya pemberdayaan pendidikan
sejak usia dini bagi masyarakat wilayah kampung perkotaan. Pembinaan
mental, pengetahuan dan agama yang benar, merupakan bekal yang paling
utama bagi masa depan anak- anak yang akan menjadi generasi penerus
bangsa. Masyarakat dan keluarga merupakan pihak yang mampu
menyediakan sarana dan prasarana untuk pembinaan tersebut. Masyarakat
daerah perkampungan di kota, seringkali kurang mendapatkan ruang dan
fasilitas yang memadai untuk menghimpun kegiatan warga termasuk anak-
anak. Upaya pemberdayaan yang terarah di kampung dinoyo RT 04/ RW06
belum pernah dilakukan.Kawasan Dinoyo RT 04/ RW 06 merupakan daerah
padat penduduk dan kurang tersedia ruang terbuka untuk publik. Sinau dan ngaji
corner, demikian nama taman bacaan di lingkungan kampung dinoyo yang
terletak di gang yang agak sempit untuk dilewati kendaraan roda dua. Berangkat
dari hal ini tim penulis, akan mengajukan usulan pengabdian masyarakat untuk
memanfaatkan ruang dekat mushola kampung untuk menjadi sebuah
perpustakaan mini dengan buku-buku yang tersedia sesuai dengan kebutuhan
msyarakat dilokasi.
Fungsi dari pembudayaan baca, masyarakat akan meningkat
pengetahuannya, meningkat kesehatannya, meningkat tatanan ekonominya yang
mana peningkatan tersebut akan mengurangi pengangguran dan kemiskinan.
Dengan membaca pula seseorang akan terbentuk kepribadiannya menjadi lebih
baik. Kepribadian adalah pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan serta
kebiasaan seseorang, baik yang jasmani, mental, rohani, emosional maupun
sosial. Semua ini telah ditatanya dalam caranya yang khas, di bawah beraneka
pengaruh dari luar. Pola ini terwujud dari tingkah lakunya dalam usahanya
menjadi manusia sebagaimana dikehendakinya (Heuken,1989).
Mendidik kepribadian dapat dilakukan melalui buku. Membaca buku
seseorang akan memiliki ilmu dan pengetahuan yang luas, dari situ ia dapat
membedakan mana yang baik dan mana yang buruk sehingga akan terbentuk
pribadi dan karakter yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Dalam hal ini,
membaca dapat diartikan “membaca untuk hidup”, artinya membaca agar kita
bisa hidup lebih baik, lebih arif, lebih mengerti ‘tabiat’ dunia (Widarso,1994).
Minat dan kebutuhan masyarakat untuk gemar membaca memerlukan perhatian
serius dari pemerintah, dari aktor pendidikan, dan dari pihak yang peduli
pentingnya membaca. Salah satu daerah yang memerlukan perhatian khusus
dalam bidang pelayanan baca ini daerah kelurahan Dinoyo RT04/RW 06.
Beberapa hal yang dikeluhkan warga saat ini adalah kegiatan untuk anak-
anak yang tidak terarah diluar pendidikan formal. Anak- anak usia balita dan usia
pendidikan dasar hanya bermain dengan gadged di rumah. Sedangkan di usia itu
mereka membutuhkan bimbingan moral, agama, sebagai bekal membentuk
kepribadian mereka. Kurangnya ruang terbuka yang bisa dimanfaat untuk
menyalurkan sarana bermain dan mengaji bagi mereka. Sedangkan sesuai
dengan tugas perkembangan akan- anak mengembangkan kegiatan belajar
ketrampilan bermasyrakat , pengetahuan agama, dan tentang kemandirian
melalui kegiatan bermain. Bermain yang dimaksud dsalam hal ini adalah bermain
tersurtuktur dan terarah serta tersedia sarana dan prasarana untuk membaca
ataupun mengaji bagi mereka. Luaran yang dicapai adalah “taman baca sinau
dan ngaji corner”.
B. Solusi Permasalahan
1) Solusi Umum
a. Mengadakan Program POJOK BACA DAN MENGAJI yang bermanfaat
bagi masyarkat khususnya anak-anak
b. Membantu dalam rangka pemerataan pendidikan melalui layanan baca.
c. Membentuk karkater dan Kepribadian anak-anak untuk memiliki moral dan
tanggung jawab yang bermartabat.
2) Solusi Khusus
a. Mengadakan Taman Baca Masyarakat yang mempunyai koleksi buku yang
lengkap dan sesuai kebutuhan warga masyarakat.
b. Mengadakan Taman Baca Masyarakat dengan melatih manajemen yang
sederhana bagi pengurus baca , sehingga dapat memunculkan partisipasi
masyarakat.
C. METODE PELAKSANAAN
A. Rancangan Model Pelaksanaan Taman Baca Masyarakat (TBM) Berbasis
Lingkungan Pengadaan Taman Baca Masyarakat (TBM) berbasis lingkungan
dibangun melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
a. Identifikasi kebutuhan atau need-assesment. Untuk membuat suatu program
layanan, sudah menjadi ketentuan mutlak bahwa identifikasi kebutuhan perlu
dilakukan. Dengan adanya need-assesment, pengelola Taman Bacaan
Masyarakat (TBM) bisa memperoleh gambaran tentang kondisi masyarakat
sekitar serta kebutuhan masyarakat sekitar. Hal ini tentu akan menentukan target-
target perkumpulan atau kegiatan serta pengadaan buku bacaan yang sesuai
serta dibutuhkan oleh masyarakat sekitar. Data tentang tingkat kebutuhan bisa
diperoleh dari hasil pengamatan atau observasi, wawancara langsung dengan
masyarakat sekitar, serta dokumen-dokumen lain yang tersedia.
b. Pengadaan bahan bacaan. Bahan bacaan yang digunakan dalam Taman
Bacaan Masyarakat (TBM) berbasis lingkungan ini disesuaikan dengan
kebutuhan serta minat masyarakat. Seperti misalnya untuk kegiatan posyandu
atau PAUD, dipilih bacaan mengenai pemilihan gizi yang baik untuk anak, bacaan
mengenai pertolongan pertama pada kecelakaan, atau tentang penyusunan menu
sehat bagi anak yang sekiranya mendukung minat serta kebutuhan masyarakat
yang bersangkutan. Untuk ibu-ibu rumah tangga usia produktif, disediakan jenis
buku ketrampilan memasak, menjahit atau sejenisnya. Pengadaan buku buku
bacaan melalui pengumpulan buku bekas yang telah melalui tahap filterisasi
serta bantuan donatur/ pihak pihak terkait.
D. LOKASI
Taman Bacaan ini dibentuk di Ruang Dekat Mushola, dengan pertimbangan sebagai
berikut :
1. Di lokasi tersebut, digunakan masyarkat khususya anak-anak untuk
menyelenggarakan berbagai macam kegiatan, diantaranya adalah tempat
pembelajaran, mengaji, dan PKK. Harapannya disini TBM akan senantiasa
mendapatkan pelanggan baca tetap dan membaca menjadi salah satu
kegiatan/budaya masyarakat dalam melakoni berbagai kegiatan.
2. Letak rumah yang strategis karena dapat dijangkau warga sekitar.
3. Lokasi memenuhi kriteria yang memadai untuk kebersihan dan ventilasi.
4. Kesediaan dan kepedulian pengurus mushola untuk menjadi penanggungjawab
penyelenggaraan TBM.
G. PENUTUP
Demikian penulis menjabarkan tentang rencana yang ingin dicapai dalam upaya
memberdayakan masyrakat terutama melalui fasilitasi dan pembinaan anak-anak
sebagai generasi penerus bangsa. Kami sangat berharap pihak aparat desa
memberikan izin, restu dan dukungan bagi kami. Kami melampirkan surat
pernyataan untuk bekerjasama.
Gambaran IPTEKS