Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Gampong Ie Alang Mesjid merupakan salah satu gampong
yang berada di kecamatan Kuta Cot Glie kabupaten Aceh Besar.
Letak geografisnya terletak di 32 KM arah Medan-Banda Aceh.
Gampong Ie Alang Mesjid ini merupakan salah satu bagian
gampong dari empat gampong Ie Alang, diantara nya gampong
Ie Alang Mesjid, Ie Alang Dayah, Ie Alang Lam Keuremeuh, dan Ie
Alang Lamghuy. Jalan menuju Ie Alang Mesjid ini melewati
jembatan gantung yang masih terbuat dari kayu dan hanya bisa
dilewati

oleh

satu

motor

saja.

Sehingga

bagi

pendatang

tersendiri melewati jembatan gantung ini merupakan tantangan


berat, dikarenakan goyang jembatan ini yang menyebabkan rasa
takut dan tegang bagi pendatang yang sebelumnya tidak pernah
melewati jembatan seperti ini.
Di gampong Ie Alang Mesjid memiliki berbagai perangkat
desa, diantaranya perangkat Geuchik gampong, perangkat PKK,
pemuda gampong dan salah satu yang tidak kalah penting
lainnya

yaitu

perangkat

posyandu.

desa

yang

Posyandu

kegiatanya

merupakan
fukos

salah

kepada

satu

masalah

kesehatan ibu dan anak. Dalam hal ini posyandu dipimpin


langsung oleh ibu ketua posyandu yang dibantu bidan gampong,
1

dan anggota posyandu lainnya. Kegiatan rutinitas posyandu


biasanya; ada penimbangan balita, pengecekan kesehatan ibu
hamil dan anak, serta diakhirnya dengan pembagian bubur
kacang

hijau.

Pelaksanaan

kegiatan

dilaksanakan

pada

pertengahan bulan tepat setiap tanggal 15. Kegiatan ini menjadi


kegiatan prioritas posyandu, dan rutin dilaksanakan tanpa absen.
Dari

hasil pengamatan kami, kegiatan ini sangat antusias di tanggapi


masyarakat gampong Ie Alang Mesjid sehingga kegiatan ini
berjalan lancar.
Sebenarnya, ada rancangan kegiatan posyandu yang
masih

diangan-angankan

oleh

perangkat

posyandu

dan

masyarakat gampong Ie Alang Mesjid. Rancangan kegiatannya


yaitu pembuatan taman gizi binaan posyandu gampong Ie Alang
Mesjid.

Rancangan

ini

telah

lama

direncanakan

namun

dikarenakan ada beberapa kendalan baik itu dibagian teknisi dan


anggaran

pembuatan

taman

gizi

posyandu

ini

terhambat

sehingga tidak jalan sampai saat ini.


Ketika kedatangan mahasiswa KPM yang berbasis PAR ke
gampong Ie Alang Mesjid, masyarakat disini sangat antusias.
Mereka menerima kami dengan tangan terbuka dan ada harapan
baik yang diharapkan oleh masyarakat ie Alang Mesjid. Hal ini
terbukti begitu ramainya yang datang ke Meunasah waktu
pengenalan kami selaku mahasiswa KPM berbasis PAR dan
sekaligus

rapat

dengan

masyarakat

gampong.

Di

dalam

pengenalan sekaligus rapat ini, kami menjelaskan maksud


kedatangan kami serta kami menjelaskan perbedaan antara KPM
biasa

dengan

KPM-PAR.

Karena

hal

ini

perlu

diperjelas

menimbangan agar tidak ada kesalah pahaman masyarakat


dalam menerima kami. Apalagi konon katanya gampong ini sejak

beberapa tahun sebelumnya pernah didatangi mahasiswa KNN,


baik itu dari kampus Unsyiah, Pante Kulu dan lainnya. Sehingga
setelah masyarakat paham apa itu KPM PAR yang jelas berbeda
dengan KPM Reguler atau KNN lainya setidaknya masyarakat
tidak terlalu membandingkan kami selaku KPM PAR dengan
mahasiswa KKN lainnya.
Dari

hasil

rapat

besar

tersebut

antara

kami

dan

masyarakat, ada beberapa usulan dari masyarakat yang menjadi


program

yang

akan

kami

jalankan

bersama;

diantaranya,

pengajian tilawah, pengajian tahfizd, kerajinan tangan, gotongroyong gampong, gotong royong lapangan bola, les Bahasa
Inggris, pembuatan tamanan gizi, les tarian. Setelah melakukan
perundingan dan melihat segala urgensinya yang berkelanjutan,
kami dan masyarakat gampong Ie Alang Mesjid sepakat bahwa
yang menjadi program atau penelitian andalan KPM PAR kali ini
yaitu pembuatan taman gizi posyandu gampong Ie Alang Mesjid,
dalam hal ini judul yang kami angkat yaitu Optimalisasi Lahan
Sampah Menjadi Taman Gizi (Kerjasama Antara Posyandu
Dan Masyarakat Gampong Ie Alang Mesjid)

B. Tujuan Umum Dan Khusus

1. Tujuan Umum

Kegiatan KPM-PAR ini bertujuan meningkatkan kemampuan


dan sumber daya manusia (SDM) dalam memenuhi masyarakat
dan memecahkan problem sosial bersama-sama masyarakat
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial, pencerahan,
dan pembebasan sesuai dengan visi, misi, dan fungsi UIN ArRaniry Banda Aceh.
2. Tujuan Khusus
a. Mempercepat kemampuan masyarakat dalam meningkatkan
SDM sesuai dengan tuntutan dan dinamika pembangunan.
b. Mempercepat upaya pengembangan masyarakat ke arah
terciptanya masyarakat yang dinamis yang siap menempuh
perubahan menuju perbaikan dan kemajuan yang sesuai
dengan nilai-nilai budaya yang berlaku.
c. Mengembangkan

potensi

mahasiswa

untuk

melakukan

inovasi dalam pembangunan masyarakat pada umumnya.


d. Melatih penalaran dan kepekaan mahasiswa dengan bekerja
sama antara disiplin ilmu.
e. Memberikan pengalaman mahasiswa, pengalaman belajar
dan bekerja secara langsung dalam menghadapi berbagai
persoalan yang kompleks melalui partisipasi sehingga dapat

membantu

masyarakat

menemukan

cara

menghadapi

problem social yang mereka hadapi.


f. Mengembangkan
kemampuan

dan

potensi

mahasiswa

profesional

yang

sesuai

dengan

dilaksanakan

secara

mandiri dan kolektif.

C. Sasaran dan Manfaat

Dengan adanya dilaksanakan KPM, dapat memberikan


manfaat

kepada

masyarakat,

pemerintah,

mahasiswa

dan

Perguruan Tinggi.
1. Bagi masyarakat
a.

Masyarakat

memperoleh

bantuan,

baik

tenaga dan fikiran untuk meninggkatkan

berupa

cara berfikir,

mengembangkan ilmu pengetahuan, dan keterampilannya


sehingga dapat menumbuhkan potensi sumber daya dan
selanjutnya berkembang secara mandiri.
b.

Terbentuknya

kemampuan

dan

partisipasi

masyarakat dalam pembangunan, sehingga upaya kelanjutan


pembangunan

khususnya

pembangunan

agama dapat terjamin.

dalam

bidang

c.

Terciptanya

budaya

damai,

saling

hormat-

menghormati serta bertambah eratnya ukhwah islamiah


dalam masyarakat.
2. Bagi Pemerintah
a. Membantu mempercepat proses pembangunan desa yang
dilaksanakkan

oleh

pemerintah

antara

lain

dalam

meningkatkan SDM
b. Membuka akses kemitraan dan komunikasi timbal balik yang
baik dan hamonis antara perguruan tinggi dan pemerintah.
c. Mendapatkan data akurat dan terkini tentang desa yang
ditempati oleh mahasiswa.
3. Bagi mahasiswa
a. Mendewasakan cara berfikir, bersikap dan bertindak serta
meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan
pengkajian, perumusan dan pemecahan masalah secara
praktis dan terpadu.
b. Melatih dan membiasakan mahasisswa menghadapi dan
menyelesaikan permasalahan melalui kerjasama antar bidang
keahlian.
c. Merealisasikan program mahasisswa dala kegiatannya

d. Mendalami

penghayatan

dan

pengetahuan

mahasiswa

terhadap masalah dalam masyarakat yang sedang dalam


melaksanakan

pembangunan,

khususnya

dalam

bidang

keagamaan.
e. Mempersiapkan
dinamisator,

diri

dan

menjadi

katalisator

motivator,

dalam

innovator,

berbagai

problem

keagamaan.
f. Membekali mahasiswa dengan pengalaman sebagai penerus
pembangunan

yang

bertanggungjawab

terhadap

dirinya

sebagai seorang professional.1


4. Bagi Perguruan Tinggi
a. Mendapatkan

masukan

bagi

penyelenggaraan

pendidikan/pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada


masyarakat.
b. Meningkatkan partisipasi dan peran UIN Ar-Raniry dalam
melaksanakan pembangunan di bidang agama, sosial dan
sebagainya.
c. Meningkatkan kerjasama UIN Ar-Raniry dengan pemerintah
daerah, perguruan tinggi dan instansi lain yang terkait serta
membantu percepatan proses pembangunan desa.
1 Ibid, hal. 7-8

D. Metode Penelitiam
Penelitian sosial kritis dimulai dari adanya masalahmasalah sosial yang nyata. Penelitian ini bersinggungan dengan
usaha untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih
aktif dan bertanggung jawab dalam memajukan kesejahteraan
masyarakatnya melalui potensi yang ada. Oleh karena itu,
metode ini disesuaikan dengan prinsip kemanusiaan selalu
didasarkan pada sebuah bentuk dialog antar subjek, bukan
antara subjek dengan objek.
Penelitian sosial kritis mempunyai sejumlah teknik untuk
mengumpulkan dan membahas data. Teknik ini berguna untuk
menumbuhkan partisipasi masyarakat. Teknik-teknik ini antara
lain:2
1. Direct Observation
Direct Observation adalah kegiatan observasi langsung
pada objek-objek tertentu, kejadian, proses, hubungan-hubungan
masyarakat dan mencatatnya. Tujuan dari pada teknik ini adalah
melakukan cross check terhadap jawaban-jawaban masyarakat.
2. Membuat catatan lapangan (Fieldnote)
Fieldnote adalah catatan lapangan yang berupa deskripsi
data yang ditulis dalam bentuk kalimat. Data pada dasarnya
2Analiansyah, dkk, Buku Panduan Kuliah Pengabdian Masyarakat
Berbasis PARtisipasi, hal. 45

merupakan bahan mentah yang berhasil dikumpulkan oleh


peneliti dari desa yang dipelajarinya. Sebagian besar data
merupakan catatan hasil wawancara dan observasi atau hasil
dokumen.
Catatan lapangan terdiri dari dua bagian penting, yaitu
bagian deskripsi dan bagian reflektif. Bagian deskripsi yaitu
bagian yang meliputi potret subjek, rekontruksi dialog, deskripsi
keadaan fisik dan stuktur tentang tempat dan barang-barang lain
yang ada disekitarnya, serta catatan berbagai peristiwa khusus
(termasuk siapa yang terlibat, dengan cara yang bagaimana,
gerak-geriknya, dan juga tingkah laku atau sikap peneliti).
Bagian refleksi yaitu catatan data yang berisi kalimat dan
paragraf

yang

mencerminkan

pemikiran

pribadi

peneliti

mengenai berbagai hal yang ditelitinya. Tekanannya mengarah


kepada spekulasi, perasaan, masalah-masalah yang muncul
dalam pikirannya, pikiran-pikiran lainnya, kesan, dan bahkan juga
prasangka peneliti.
3. Pemetaan (mapping)
Pemetaan desa adalah menggambar kondisi wilayah (desa,
dusun, RT, atau wilayah yang lebih luas) bersama masyarakat.
Teknik ini digunakan untuk memfasilitasi masyarakat
menggambarkan

keadaan

wilayah

lingkungannya sendiri.

10

desa

tersebut

dalam
beserta

4. Teknik penelusuran desa (Transek)


Transek

(penelusuran

memfasilitasi

masyarakat

desa)
dalam

merupakan

teknik

pengamatan

untuk

langsung

lingkungan dan keadaan sumber daya dengan cara berjalan


menelusuri wilayah desa mengikuti suatu lintasan tertentu yang
disepakati. Dengan teknik Transek diperoleh gambaran keadaan
sumber

daya

alam

beserta

masalah-masalah,

perubahan-

perubahan dan potensi-potensi yang ada.


5. Teknik Bagan Hubungan Kelembagaan (Diagram Venn)
Diagram Venn merupakan teknik untuk melihat hubungan
masyarakat dengan berbagai lembaga yang terdapat di desa.
Diagram

Venn

memfasititasi

diskusi

masyarakat

untuk

mengidentifikasi pihak-pihak apa saja yang ada di desa serta


menganalisa

dan

mengkaji

perannya,

kepentingannya

dan

manfaatnya untuk masyarakat. Lembaga yang dikaji meliputi


lembaga-lembaga
perguruan

tinggi

lokal,
dan

lembaga-lembaga

lembaga-lembaga

swasta

pemerintah,
(termasuk

lembaga swadaya masyarakat).


6. Teknik Bagan Perubahan Dan kecenderungan (Trend And Change)
Bagan perubahan dan kecenderungan merupakan teknik
yang berfungsi memfasilitasi masyarakat dalam mengenali
perubahan dan kecenderungan berbagai keadaan, kejadian serta
kegiatan masyarakat dari waktu ke waktu.

11

7. Teknik Diagram Alur


Diagram Alur menggambarkan arus dan hubungan diantara
semua pihak dan komoditas yang terlibat dalam suatu sistem.
Diagram ini berfungsi untuk menganalisa alur penyebararan
keyakinan dan tata nilai keagamaan dalam masyarakat.

12

BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI

A. Sejarah Gampong Ie Alang Mesjid


Sejarah

gampong

Ie

Alang

Mesjid

sebenarnya

belum

diketahui secara pasti oleh masyarakat setempat. Kebanyakan


masyarakat hanya mengetahui bahwa gampong Ie Alang Mesjid
ini bagian gampong Ie Alang, dan dinamakan gampong Ie Alang
Mesjid karena hanya di gampong inilah yang terdapat mesjid.
Menurut cerita orang tua gampong ini, gampong Ie Alang Mesjid
memang dari masa kecilnya sudah dipimpin oleh Geuchik,
namun beliau tidak mengetahui siapa geuchik yang pertama dan
bagaimana kisah berdirinya gampong Ie Alang Mesjid ini. Beliau
juga mengatakan bahwa Gampong Ie Alang Mesjid ini sejak
awalnya tidak tunduk kepada kecamatan Kuta Cot Glie melainkan
tunduk kepada Kecamatan Indrapuri. Kemudian pada tahun 2002
Gampong Ie Alang Mesjid ini mulai tunduk dibawah naungan
Kecamatan Kuta Cot Glie. Hal ini dikarenakan pada masa itu
Gampong Ie Alang Mesjid dan beberapa gampong yang lainnya
yang sangat jauh dengan Ibu Kota Kecamatan. Maka lama
kemudian Para Anggota Dewan melakukan persidangan, akhirnya
setujulah Gampong Ie Alang Mesjid menjadi bahagian dari

13

wilayah Kecamatan Kuta Cot Glie sampai sekarang. 3 Hal ini dapat
di buktikan dengan adanya arsip pertinggal di kantor desa Ie
Alang

Mesjid

yang

berstempelkan

Desa

Ie

Alang

Mesjid

Kecamatan Indrapuri.

3 (sumber : Tgk M.Saleh Musa selaku masyarakat gampong ie


alang mesjid yang berumur kurang lebih 70-an)

14

15

B. Letak Geografis Gampong


Gampong Ie Alang Mesjid adalah salah satu Gampong yang
termasuk dalam wilayah Kecamatan Kuta Cot Glie, Kabupaten
Aceh Besar. Jarak Gampong Ie Alang Mesjid dengan Ibu Kota
Kecamatan + 4 Km, sedangkan jarak dengana Ibu Kota
Kabupaten + 19 Km. Apabila kita lihat sepintas lalu, maka
Gampong Ie Alang Mesjid merupakan Desa yang sangat indah
dan Gampong yang berpotensial, di mana Desa ini di kelilingi
oleh areal persawahan dan sungai yang terletak di kaki gunung
bukit barisan.
Adapun batas Gampong Ie Alang Mesjid adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara berbatasan dengan persawahan dan Hutan
Lindung
Sebelah Selatan berbatasan dengan Gampong Leupung
Baleu
Sebelah Timur berbatasan dengan Gampong Ie Alang
Dayah
Sebelah Barat berbatasan dengan Gampong Ie Alang
Lamkereumeuh
Gampong Ie Alang Mesjid ini dipimpin oleh seorang
Geuchik yang bernama Sakdan, gampong Ie Alang Mesjid
dibagi menjadi tiga bagian lorong yaitu:
a. Lorong Meunasah
b. Lorong Krueng
c. Lorong Masjid

16

Sedangkan mengenai dengan luas Gampong seluruhnya


adalah 147 Ha yang terdiri dari :
Lahan pertanian (sawah) + 21 Ha
Tenggalan atau daratan + 111 Ha
Perumahan dan pekarangan + 15 Ha
Kondisi fisik Gampong Ie Alang Mesjid Kecamatan Kuta Cot
Glie Kabupaten Aceh Besar saat ini adalah serba dalam
kekurangan, hal ini di buktikan dengan penampakan semua
lorong

masih

dalam

keadaan

buntu

dan

belum

adanya

pengerasan, selain itu juga saluran yang masih dalam keadaan


kurang lancar, hal ini di sebabkan saluran induk (saluran
pembuang)

yang

masih

belum

rampung

peryemenan

(pengecoran), sehingga dikala musim hujan sering terjadinya


peluapan air limbah/gop ke pekarangan rumah-rumah penduduk
(banjir). Selain itu juga gampong Ie Alang Mesjid di kelilingi oleh
areal persawahan dan ada juga sebahagian kecil perkebunan
masyarakat yang masih belum di fungsikan secara sempurna.
Hal ini karena umumnya masyarakat Gampong Ie Alang Mesjid
masih berada di bawah garis kemiskinan.4

C. Demografi Gampong Ie-ALang Mesjid


Lahan Pertanian (sawah) + 21 Ha
Tenggalan atau Daratan + 111 Ha
4 Data pak sekretaris desa gampong Ie Alang Mesjid.

17

Perumahan dan Pekarangan + 15 Ha

D. Keadaan Sosial Gampong Ie-Alang Mesjid


Berdasarkan data potensi gampong, jumlah penduduk
Gampong Ie Alang Mesjid adalah 500 jiwa, yang terdiri dari : 225
Jiwa Laki-laki dan 275 Jiwa perempuan yang terhimpun dalam
115 Kepala keluarga (KK). Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat
pada tabel peta kerawanan gampong.

E. Keadaan Ekonomi Gampong Ie-Alang Mesjid


Sesuai dengan letak geografisnya, yang mana gampong Ie
Alang ini dikelilingi oleh sungai dan persawahan. Sehingga yang
menjadi mata pencaharian masyarakat gampong Ie Alang Mesjid
pada umumnya adalah petani. Adapun penghasilan utama dari
gampong Ie Alang Mesjid ini adalah padi dengan rasa nasinya
yang sangat lezat.
Ketika kedatangan kami ke gampong Ie Alang Mesjid pada
awal bulan April ini, masyarakat baru saja selesai panen padi.
Proses penaman padi ini dilaksanakan dengan jadwal teratur
mulai dari gotong-royong awal, proses tabu bijeh, semula dan
hingga panen kelak. Sehingga hal ini justru menjalin rasa
persaudaraan yang kuat antar sesama masyarakat gampong Ie
Alang Mesjid.

18

Selain itu ada sebagian penduduk yang beternak (seperti


ayam, bebek, kambing, sapi ternak unggas). dan ada lagi
sebahagian Masyarakat bekerja sebagai PNS, Guru, tukang,
dagang

dan

lainnya.

Hal

ini

dapat

dilihat

dari

tabel

II

berdasarkan mata pencaharian penduduk tersebut.


Tabel 2.1 Distribusi Frekuensi Penduduk berdasarkan Jenis
Pekerjaan
No
.

Mata

Jumlah

Pencaharian
1
2
3
4

Presenta
se

Penduduk
PNS
Tani
Dagang
Tukang

13
6,07%
150
82,87%
10
5,52%
10
5,52%
Jumlah
181
100%
Sumber: Data dari ibu Mardhiah (Ibu Geuchik)

F. Tingkat Pendidikan Penduduk


Akses pendidikan masyarakat Gampong Ie Alang Mesjid
tidak merata. Dalam hal ini ada sebagian kecil masyarakat
Gampong Ie Alang Mesjid tidak mempunyai pendidikan sama
sekali. Sebagian tingkat lanjut sempat mempelajari pendidikan
tingkat SD, SMP, dan SMA dan pendidikan tinggi.5

5 Wawancara dengan Ibu Mardiah, ibu Geuchik Gampong Ie


Alang Mesjid, tanggal 01 Mei 2015, di Meunasah pada pukul 14.30
WIB.

19

Tabel

2.2:

Distribusi frekuensi

penduduk

berdasarkan

tingkat pendidikan.
No
.

Jenis

Pendidikan
Tidak

Jumlah

Presenta
se

pernah

1%

sekolah
Tamat

SD/

50

9,90%

Sederajat
Tamat

SLTP/

100

59,40%

Sederajat
Tamat

SLTA/

300

6,65%

Sederajat
Perguruan

50

9,90%

505

100%

Tinggi/ Akademik
Jumlah

Keseluruhan
Sumber: Data dari ibu Mardhiah (Ibu Geuchik)

G. Kesehatan
Tabel

berikut

akan

menggambarkan

kesehatan

yang

dimiliki masyarakat Gampong Ie Alang Mesjid kecamatan kuta


cot glie kabupaten aceh besar
Tabel 2.3 Prasarana Kesehatan di Gampong Ie Alang Mesjid
No
.
1

Jenis Fasilitas
Kesehatan
Posyandu

Jumla

Letak

h
1

Lorong

20

2
3

Menasah
Lorong

Polindes

Bidan/ Perawat

Mesjid
1
Lorong
Krueng

Anda mungkin juga menyukai