Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian KPM (PAR)


Universitas Islam Negeri (UIN)

Ar-Raniry

merupakan

Universitas Islam Negeri di Aceh. Dalam memenuhi tuntutan Tri


Dharma Perguruan Tinggi yang ketiga yaitu pengabdian kepada
masyarakat

antara

lain

dimana

bentuk

kegiatannya

adalah

pelaksanaan program Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM).


Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) ialah praktek penerapan
ilmu pengetahuan yang bersifat interdisipliner yang dilaksanakan
oleh mahasiswa dan dikembangkan oleh seluruh fakultas/jurusan
sebagai satu bagian dari program pendidikan Perguruan Tinggi
Islam secara keseluruhan.
Pada KPM yang dilakukan kali ini adalah Kuliah Pengabdian
Masyarakat yang berbasis Participatory Action Research yaitu suatu
pengabdian

yang berbasis mahasiswa sebagai fasilitator, dimana

mahasiswa di posisikan sebagai pemandu atau pendamping dalam


menuju perubahan di masyarakat melalui pendekatan partisipatif,
yaitu belajar dan bekerja bersama-sama dengan masyarakat untuk
melakukan transformasi sosial.
Kuliah Pengabdian Masyarakat
menignkatkan

kualitas

calon

juga

sarjana

merupakan
dan

usaha

meningkatkan

kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmunya dalam


masyarakat,

salah

satu

tempat

yang

menjadi

lokasi

Kuliah

Pengabdian Masyarakat adalah Gampong Suka Damai.


Gampong Suka Damai adalah salah satu gampong yang
berada di kecamatan Lembah Seulawah kabupaten Aceh Besar.
Letak geografisnya terletak di 68 KM arah Medan-Banda Aceh.
Gampong Suka Damai adalah salah satu desa yang berada di
bawah kemukiman Saree, diantaranya Gampong Suka Damai,
Gampong Saree Aceh, Gampong Suka Mulia.
Gampong Suka Damai adalah salah satu Gampong di
kemukiman saree yang terkenal baik dalam memuliakan pendatang
dan bersikap ramah kepada pendatang, Gampong Suka Damai
terdiri dari berbagai suku, mulai dari suku aceh, suku jawa, suku
minang, suku batak dan lain-lain. Mayoritas masyarakat di desa
Suka Damai adalah pendatang dari luar kota atau luar daerah,
sehingga bukan menjadi hal yang asing lagi ketika ada di Gampong
Suka Damai ditemukan berbagai macam bahasa dalam kehidupan
bermasyarakat.
Sektor ekonomi yang utama di Gampong Suka Damai adalah
wirausaha dan petani, sebagian kecil lainnya adalah PNS dan buruh,
setiap harinya masyarakat di Gampong Suka Damai menjalani
aktifitasnya masing-masing sejak pagi hingga malam hari, sehingga
berdampak kepada kurangnya sosialisasi antar masyarakat dan

perkembangan pendidikan di Gampong Suka Damai. Berdasarkan


fenomena yang terjadi di Gampong Suka Damai, maka kami
sebagai fasilitator dari UIN Ar-Raniry memfasilitasi masyarakat
untuk menciptakan wadah tersebut.
Adapun metode yang kami tempuh yaitu menggunakan
metode

diskusi

dan

wawancara

dengan

seluruh

komponen

masyarakat sehingga hal tersebut dapat memberikan masukan


maupun saran dari warga gampong suka damai ini sendiri tanpa
ada keinginan dari pihak fasilitator sedikitpun, selain itu, orang yang
dilibatkan

sebagai

pengarah

lebih

dikhuisuskan

pada

warga

gampoeng suka damai seperti kepala desa, ketua pemuda untuk


wadah

pemuda,

bidan

untuk

wadah

posyandu

dan

bidang

kesehatan, istri geuchik untuk wadah PKK, dan tengku (ustad)


dalam bidang agama. Sedangkan fasilitator, baru akan memberikan
materi atau arahan dalam wujud pengabdian menurut keahlian
masing masing berdasarkan jurusan yang digeluti di UIN Ar-Raniry.
Dari hasil diskusi dan wawancara tersebut, ada beberapa
usulan dari masyarakat yang menjadi program yang akan kami
jalankan

bersama

diantaranya,

salah

satunya;

meningkatkan

manajemen TPA, pengingkatan kegiatan PKK di dalam desa,


Pengajian rutin remaja putri, Peningkatan minat baca masyarakat
gampong, Setelah melakukan perundingan dan melihat segala

urgensinya yang berkelanjutan, kami dan masyarakat gampong


Suka Damai sepakat bahwa yang menjadi program atau penelitian
KPM PAR kali ini adalah Peningkatan minat baca masyarakat
gampong Suka Damai
Kemajuan bidang perekonomian tidaklah cukup apabia tidak
dimbangi oleh perkembangan wawasan masyarakatnya, begitu pula
yang terjadi di Gampong Suka Damai. Ketika masyarakat tidak lagi
membudidayakan

kebiasaan

membaca

maka

akan

sangat

berdampak pada proses perkembangan dan keadaan sosial suatu


Gampong,

oleh

melengkapi
gampong

itu

perkembangan

adalah

memberikan

karena

salah

wawasan

satu
dalam

dibutuhkan

perpustakaan

tersebut.

Karena

sarana

pendidikan

memelihara

dan

untuk

Perpustakaan
yang

dapat

meningkatkan

kemauan dan kemampuan masyarakat membaca, juga dapat


memperluas pengetahuan dan ketrampilan, sehingga merubah
sikap mental dan pandangan hidupnya kearah sikap mental yang
sesuai dengan tuntutan pembangunan, yang pada gilirannya akan
meningkatkan prakarsa dan swadaya masyarakat desa dalam
pembangunan.

Anda mungkin juga menyukai