1. Jelaskan mengapa keberadaan public relation penting dalam sebuah
organisasi/ perusahaan/ intansi? Dalam sebuah organisasi/ perusahaan/ intansi, public relation merupakan wadah pemersatu antara masarakat dengan perusahaan atau intansi, tujuannya tidak lain adalah agar tercipta keharmonisan diantara keduanya, dengan tidak merugikan satu sama lain. alasan lain kenapa public relation penting, karena setiap instansi dan perusahaan yang didirikan berada ditengah-tengah masyarakat jadi jika tidak diperhatikan dengan adanya public relation maka kinerja dari perusahaan atau instansi maka tidak dapat berjaan sesuai dengan prosedur, karena fungsi dari public relation itu sendiri merupakan interaksi dan menciptakan opini publik atau aktifitas yang bertujuan untuk menjalin komunikasi antar organisasi dan pihak luar organisasi.
2. Uraikanlah salah satu contoh kasus dari penerapan kegiatan publik
relation pada sebuah organisasi/ perusahaan/ intansi? Contoh penerapan publik relation adalah perusahaan PT. Socfindo di Nagan Raya dengan menjalin kerja sama dengan organisasi pemerintah Daerah, dan juga dengan pihak publik dengan membangun jalan yang melintasi pemukiman masyarakat, dan juga mendirikan Sekolah bagi masyarakat terdekat.
3. Menurut pendapat saudara Mengapa kegiatan public relation dapat
dikatakan sebagai kegiatan komunikasi? Karena publik relation adalah tenpat atau aktifitas yang menghubungkan antara organisasi dan instansi dengan publiknya. Jadi jika tidak dengan komunikasi maka hal itu tidak akan pernah terlaksana. Dalam komunikasi bahawa seorang komunikastor menyampaikan pesan kepada masyarakat dengan cara face to face dan juga menggunakan media. Karena komunikasi bertujuan untuk mempengaruhi sasaran komunikasi guna memberikan informasi, pendidikan, dan juga hiburan.. 4. Sebutkan beberapa tugas public relation dalam sebuah organisasi/ perusahaan/ intansi? Tugas dri publik relation selain dari penghubung antara organisasi dang publiknya juga memiliki bebeberapa tugas lain yaitu: a. Untuk membangun kepercayaan, saing adanya pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat. b. menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak baik organisasi atau instansi maupun publik/ masyarakatnya. c. Mencipkatan hubungan yang harmonis antra organisasi atau perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang bertujuan untuk mendapatkan manfaat bagi input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan. Tugas pers
1. Jelaskan pengertian pers?
Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memiliki, memperoleh, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dalam bentuk tulisan, gambar, suara, gambar dan suara, serta data dan grafik, maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media elektonik, media cetak, dan segala jenis saluran yag tersedia. Pengetian pers menurut para ahli: a. Pengertian Pers menurut R.Eep Saefulloh Fatah (bahwa pers adalah pilar keempat bagi demokrasi yang memiliki peranan yang penting dalam membangun kepercayaan (trust), kredibilitas, dan bahkan legitimasi pemerintah. b. Pengertian pers oleh Frederich S. Siebert dalam bukunya (1956, Four Theories of the Press): Pers adalah semua media komunikasi massa yang memenuhi persyaratan publisistik maupun tidak dan media komunikasi massa yan memenuhi persyaratan publisistik tertentu. c. Pengertian pers Menurut Ensiklopedi Pers Indonesia menyebutkan bahwa istilah pers merupakan sebutan bagi penerbit/ perusahaan/ kalangan yang berkaitan dengan media masa atau wartawan. d. Pengertian pers oleh Oemar Seno Adji: Pengertian pers terbagi atas dua yaitu pers dalam arti sempit dan pers dalam arti luas. Dalam arti sempit pers berarti penyiaran gagasan, pikiran atau berita berita dengan cara tertulis. Dalam arti luas berarti memancarkan pikiran ataupun gagasan serta perasaan seseorang baik menggunakan kata kata tertulis maupun lisan menggunakan semua alat media komunikasi yang ada. 2. Jelaskan 4 teori pers? Adapun 4 Teori-Teori Tentang Pers yaitu: a. Teori Pers Otoritarian Teori otoritarian adalah teori yang berpendirian bahwa pers haruslah dikuasi oleh negara (penguasa). Pers harus tunduk pada penguasa sebagai tempat dalam reprentasi dari negara tersebut. Hakikat pers adalah media penguasa untuk menyampaikan informasi yang dianggapnya perlu diketahui oleh setiap masyarakat. Sikap kritis atau konfrontatif pers terhadap penguasa sama sekali tidak dapat diterima. Sebab pers diasumsikan, bahwa penguasa tidak akan mungkin dapat berbuat salah atau infallible. Oleh karena itu, kebebasan pers tidak diperlukan begitu juga dengan adanya organisasi pekerja media bersifat independen. Media asing juga dikendalikan dan diatur seperti halnya media- media yang ada dinegara tersebut yang diatur oleh penguasa. Prinsip-Prinsip Teori Pers Otoritarian 1) Media akan selamanya tunduk pada penguasa 2) Sensor diterapkan dan dapat diterima oleh pers 3) Kecaman kepada penguasa baik itu penyimpangan kebijakannya ditiadakan 4) Wartawan tidak memiliki hak kebebasannya
b. Teori Pers Libertarian
Teori libertarian disebut juga teori pers bebas. Teori libertarian adalah teori yang menganggap bahwa pers sebagai sarana penyalur hati nurati rakyat dalam mengawasi dan menetukan sikapnya terhadap setiap kebijakan yang diambil pemerintah. Teori libertarian merupakan kebalikan dari teori otoritarian. Teori libertarian sebenarnya berakar dari pandangan pemikir pada abad ke-17 yaitu John Milton yang mengemukakan pendapatnya bahwa manusia tidak bisa lain pasti memilih ide-ide dan nilai-nilai terbaik. Sehingga teori libertarian diartikan sebagai individu yang mempunyai hak dalam mempublikasikan apapun yang diinginkannya atau disukainya. Pada sistem pers libertarian sendiri itu menyerang atau mengkritis setiap kebijakan yang dilakukan pemerintah sepenuhnya bisa diterima, bahkan dianjurkan. Oleh karena itu pemerintah tidak dapat melakukan pembatasan terhadap keluar dan masuknya informasi dari setiap penjuru dunia. maka para jurnalis dan media memiliki otonomi penuh dalam organisasi-organisasi media yang dibentuknya. Tugas-Tugas Teori Pers Libertarian 1) Melayani kehidupan publik 2) Memberi hiburan 3) Mencari keuntungan (kelangsungan hidupnya) 4) Melayani kebutuhan ekonomi (iklan) 5) Menjaga hak warga negara (kontrol sosial)
Ciri-Ciri Teori Pers Libertarian
1) Tidak ada batas hukum dalam mencari berita 2) Tidak diperlukannya izin dalam penerbitan dan pendistribusian informasi 3) Publikasi yang bersifat bebas dari penyensoran 4) Tidak ada kebijakan untuk memublikasikan segala hal 5) Wartawan dan media memiliki otonomi penuh dan profesional 6) Kecaman terhadap pejabat dan partai politik tidak dipidanakan 7) Publikasi kesalahan dilindungi sama dengan publikasi kebenaran sepanjang itu menyangkut opini dan keyakinan
c. Teori Pers Soviet (Komunis)
Teori pers soviet atau teori pers komunis adalah alat pemerintah atau partai yang berkuasa dan bagian integral dari negara sehingga pers tunduk kepada negara. Teori pers disebut juga pula teori Marxis-Leninis, karena teori pers soviet atau komunis berakar pada Revolusi Rusia tahun 1917 yang berdasarkan dari gagasan Karl Marx dan Freedrich Engels, yang dalam arti sempit teori pers soviet atau komunis yaitu pers dimiliki oleh negara dan berfungsi melayani kepentingan kelas pekerja. Ciri-Ciri Teori Pers Komunis 1) Media tidak dimiliki secara pribadi 2) Media dibawah kendali kelas pekerja karena pers melayani kelas tersebut 3) Masyarakat berhak melakukan sensor. d. Teori Pers Tanggung Jawab Sosial Teori pers tanggung jawab sosial adalah teori yang mengemukakan kebebasan pers yang harus disertai dengan tanggung jawab kepada masyarakat, kebebasan pers diatasi oleh dasar moral dan hati nurani insan pers sebab kemerdekaan pers, harus disertai dengan tanggung jawab kepada masyarakat. Teori tanggung jawab sosial muncul karena respon atas teori Libertarian. Dari akhir tahun 1940-an Komisi Serikat mengajukan model bahwa pers harus memiliki kebijakan tertentu kepada masyarakat. Kewajiban itu diungkapkan dalam sebuah semboyan yaitu informatif, benar, akurat, objektif, dan berimbang. Teori pers tanggung jawab sosial sebagai lawan dari teori libertarian dimana teori tanggung jawab sosial menuntut jurnalis untuk memiliki tanggung jawab, baik itu kepada pemerintah maupun juga kepada masyarakat khususnya. Tugas Teori Tanggung Jawab Sosial 1) Memberi penerapan kepada masyarakat, sehingga masyarakat mengatur dirinya sendiri 2) Memberikan pelayanan kepada sistem politik dengan menyediakan informasi, diskusi dan perdebatan dalam masalah-masalah yang ada dimasyarakat 3) Menyediakan hiburan 4) Mandiri dalam biaya financial, sehingga bebas dalam kepentingan 5) Melayani sistem ekonomi dengan mempertemukan pembeli dan penjual barang atau jasa dalam periklanan 6) Sebagai pengawas pemerintah 3. Jelaskan fase sejarah pers indonesia sebelum merdeka! Sejarah perkembangan pers di Indonesia tidak lepas dari sejarah politik Indonesia. Pada masa pergerakan sampai masa kemerdekaan, pers di Indonesia terbagi menjadi tiga golongan. a. Pers Kolonial Pers kolonial adalah pers yang diusahakan oleh orang-orang Belanda di Indonesia pada masa kolonial. Pers kolonial meliputi surat kabar, majalah, dan koran berbahasa Belanda, daerah atau Indonesia yang bertujuan membela kepentingan kaum kolonial Belanda. Di samping itu, pers kolonial juga membantu usaha pemerintah Hindia Belanda dalam melanggengkan kekuasaannya di tanah air. b. Pers Cina Pers Cina adalah pers yang diusahakan oleh orang-orang Cina di Indonesia. Pers Cina meliputi koran-koran, surat, majalah dalam bahasa Cina, Indonesia, atau Belanda yang diterbitkan oleh golongan penduduk keturunan Cina. c. Pers Nasional Pers nasional adalah pers yang diusahakan oleh orang-orang Indonesia terutama orang-orang pergerakan dan diperuntukkan bagi orang Indonesia. Pers ini bertujuan memperjuangkan hak- hak bangsa Indonesia di masa penjajahan. Tirtohadisoerjo atau Raden Djokomono, pendiri surat kabar mingguan Medan Priyayi yang sejak tahun 1910 berkembang menjadi harian, dianggap sebagai tokoh pemrakarsa pers nasional. Artinya, dialah yang pertama kali mendirikan penerbitan dengan modal nasional dan pemimpinnya orang Indonesia. d. Pers masa pergerakan Masa pergerakan adalah masa bangsa Indonesia berada di bawah penjajahan Belanda sampai saat masuknya Jepang menggantikan Belanda. Pers masa pergerakan tidak bisa dipisahkan dari kebangkitan nasional. Setelah munculnya pergerakan modern Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908, surat kabar yang dikeluarkan orang Indonesia lebih banyak berfungsi sebagai alat perjuangan. Pers saat ini merupakan corong dari organisasi pergerakan Indonesia. Karena sifat dan isi pers pergerakan adalah anti penjajahan, pers mendapatkan tekanan dari pemerintah Hindia Belanda. Salah satu cara pemerintah Hindia Belanda saat itu adalah dengan memberikan hak kepada pemerintah untuk menutup usaha penerbitan pers pergerakan. Pada masa pergerakan itu berdirilah kantor berita nasional Antara pada tanggal 13 Desember 1937. e. Pers masa penjajahan Jepang Pada masa ini, pers nasional mengalami kemunduran besar. Pers nasional yang pernah hidup di zaman pergerakan, secara sendiri-sendiri dipaksa bergabung untuk tujuan yang sama, yaitu mendukung kepentingan Jepang. Pers di masa pendudukan Jepang semata-mata menjadi alat pemerintah Jepang dan bersifat pro Jepang, dan di akhir pemerintahan kolonial Jepang, pers radio punya peran yang sangat signifikan. Ia turut membantu penyebarluasan Proklamasi dan beberapa saat sesudahnya dalam Perang Kemerdekaan Tugas Jurnalistik
1. Jelaskan dari peranan kode etik terhadap kegiatan jurnalistik?
a. Peranan kode etik jurnalistik - Wartawan Indonesia bersikap Independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk - Wartawan Indonesia menempuh cara-cara yang Profesional dalam melaksanakan tugas jurnalistik - Wartawan Indonesia selalu menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah - Wartawan Indonesia tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan cabul - Wartawan Indonesia tidak menyebutkan dan menyiarkan identitas korban kejahatan susila dan tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan. - Wartawan Indonesia tidak menyalahgunakan profesi dan tidak menerima suap. - Wartawan Indonesia memiliki hak tolak untuk melindungi narasumber yang tidak bersedia diketahui identitas maupun keberadaannya, menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang, dan "off the record" sesuai dengan kesepakatan. - Wartawan Indonesia tidak menulis atau menyiarkan berita berdasarkan prasangka atau diskriminasi terhadap seseorang atas dasar perbedaan suku, ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, dan bahasa serta tidak merendahkan martabat orang lemah, miskin, sakit, cacat jiwa atau cacat jasmani. - Wartawan Indonesia menghormati hak narasumber tentang kehidupan pribadinya, kecuali untuk kepentingan publik. - Wartawan Indonesia segera mencabut, meralat, dan memperbaiki berita yang keliru dan tidak akurat disertai dengan permintaan maaf kepada pembaca, pendengar, dan atau pemirsa. - Wartawan Indonesia melayani hak jawab dan hal koreksi secara proporsional b. Kegiatan jurnlistik Kegiatan jurnalistik jelas tertera pada pasal tentang 11 kode etik tersebut sihingga jika di kaji lebih dalam maka jurnalis idealnya harus menjadi orang penengah dalam suatu maslah jangan menyudutkan apalagi hingga membuli orang lain, karena sesuai perannannya jurnalistik bersifat informatif, edukatif dan juga entertaint
2. Menurut saudara, bagaimanakah praktik ideal dari kegiatan jurnalistik?
Peaktik ideal dari jurnalistik itu ya harus menginformasikan berita dengan sebenarnya denga tidak melanggar kode etik terutama tertang identitas dari korban ji hal itu berkaitan dengan berita kriminal, dan juga dapan memberikan perlindungan pada saksi yang memberikan informasi, sehingga walaupun saksi di lindungi oleh undang-undang akan tetapi hal itu belum mejamin keselamtannya jika pelaku jurnalistik mengungkapkan identitas dari saksi tersebut. Dan perakti lainnnya yaitu seharusnya jurnalis iti harus membuat berita dengan tidak melupakan unsur pendidikan, informasi, dan juga dapat menjadi hiburan
3. Jelaskan menurut pandangan saudara mengenai kaitan antara kode
etik jurnalistik dan koran prohaba yang ada di aceh saat ini. Melihat den mengkaji dengan cara membaca dari isi-isi berita yang disajikan oleh probaha bisa dikatakan ada yang melanggar yang tercantum dalam pasal 4 yaitu Wartawan Indonesia tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan cabul karena pemberitaan yang di publis dihalaman depan dari prohaba itu jika berinya berisi tentang pencabulan maka bahsanya terlalu fulgar, dan jika beritanya tentang kejahatan maka informasi yang disampaikan terlalu menggambarkan cara-cara kejahatan itu. Akan tetapi sebenarnya tidaklah semuanya informasi yang disampaikan oleh prohaba melanggar kode etik karena ada juga berit-bari yang menyangkut dengan sosial masyarakat dan juga info info penting bagi dunia pendidikan.