Anda di halaman 1dari 10

MEMBANGUN MASYARAKAT YANG KREATIF, AKTIF,

PEDULI, MANDIRI DAN BERAKHLAKUL KARIMAH


KULIAH KERJA NYATA (KKN) UNIVERSITAS
NEGERI (UIN) RADEN INTAN LAMPUNG

Rani Kurniawati1, Hera Kurnia1, Dwi Hartina1, Luluk Lailul Huda1, Dwi Aprida
Nisa1, Fatmawati1, Devi Apdriana Lidya Sari1, Laras Sulisti Ayu1, Mega Tasya
Palupi1, Annisa Afifah Alfiani1, Abid Maulana Rachman1, Robbyanto1, David
Andriadi Santosa2, Agus Hermanto3

1. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


2. Fakultas Ushuluddin
3. Dosen Pembimbing Lapangan

ABSTRACT
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu kegiatan yang harus dilakukan oleh
semua mahasiswa Universitas Negeri Raden Intan Lampung untuk mengaplikasikan ilmu
yang telah diperoleh selama duduk dibangku perkuliahan dan sebagai wujud nyata
pengabdian kepada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk membangun masyarakat
yang kreatif, aktif, peduli, mandiri dan berakhlakul karimah. Adanya kegiatan ini
diharapkan menjadikan masyarakat yang lebih maju dengan ide kreatif yang mereka
miliki, aktif dalam kegiatan yang berkaitan dengan desa, peduli akan lingkungan, bekerja
sama membangun kemajuan desa dan berakhlakul karimah agar terciptanya masyarakat
yang tertib dan damai.

Keywords: Kuliah Kerja Nyata

Pendahuluan

Latar Belakang
Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung adalah salah satu
perguruan tinggi yang berada di Lampung, dengan demikian Universitas Islam
Negeri (UIN) Raden Intan Lampung memiliki peran dan tangggung jawab untuk
melaksanakan dan memajukan kehidupan sosial, ekonomi, budaya, pendidikan
dan keagamaan. Peran dan tanggung jawab tersebut diaktualisasikan melalui
kegiatan pengabdian diri kepada masyarakat sebagai salah satu komponen tri
darma perguruan tinggi yang tersusun atas pengajaran, pendidikan dan penelitian
serta diimplementasikan dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang intinya
adalah seunit pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan untuk menumbuh
kembangkan potensi yang ada di masyarakat.
Program KKN adalah salah satu laboratorium pengembangan kualitas diri
mahasiswa secara multi perspektif sebagai bekal untuk mahasiswa kelak dalam
mengabdikan dirinya di masyarakat. KKN juga sebagai sarana UIN untuk ikut
serta dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pembangunan
mental masyarakat dilokasi KKN pada khususnya. Sehingga hakekat dari kegiatan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa ini berupa kegiatan pengabdian kepada
masyarakat dan sarana aktualisasi ilmu pengetahuan secara praktis oleh
mahasiswa dengan bimbingan yang terstruktur melalui pendekatan partisipasi
sesuai dengan realita di masyarakat agar dapat terlaksana dan tercapai dengan
baik.
Adapun lokasi KKN Tahun 2019 kelompok 45 di tempatkan di Desa Serdang,
Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan. Mayoritas penduduk
di Desa Serdang beragama Islam. Di Desa Serdang dalam bidang agama sudah
memiliki kegiatan yang aktif seperti berdirinya TPA disetiap dusun, adanya
kegiatan pengajian ibu-ibu dan yasinan bapak-bapak dan lain sebagainya.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, anak-anak di Desa Serdang
memiliki banyak potensi yang perlu dikembangkan terutama dalam bidang
keagamaan. Sehingga kehadiran kami mungkin tidak bisa sepenuhnya mengubah
tradisi atau kebiasaan peduduk di desa tersebut. Tetapi kami berusaha untuk
mengajak pemuda dan anak-anak di Desa Serdang untuk lebih aktif di bidang
agama.
Banyak ide kreatif dari masyarakat yang belum dikembangkan secara baik.
Untuk itu perlu adanya kegiatan-kegiatan yang memicu masyarakat agar berpikir
kreatif. Selain itu sikap peduli terhadap lingkungan masih tergolong rendah,
sehingga perlu adanya kegiatan seperti gotong royong untuk menumbuhkan rasa
peduli tersebut. Sikap mandiri juga sangat penting untuk dimiliki masyarakat agar
masyarakat tidak terus bergantung pada pemerintah, dalam hal ini untuk kemajuan
desa itu sendiri. Masyarakat yang berakhlakul karimah dalam bersosialisasi akan
menciptakan masyarakat yang damai dan tertib, untuk itu membiasakan diri
berakhlakul karimah dapat menjadi contoh bagi masyarakat.

Kondisi Wilayah
Letak Geografis Desa Serdang luas wilayahnya 693,7 Ha. Desa Serdang
adalah salah satu dari 16 desa di Kecamatan Tanjung Bintang. Jarak dari Desa
Serdang ke ibu kota Kecamatan Tanjung Bintang adalah 2 Km.Adapun batas
wilayah Desa Serdang adalah sebagai berikut:
Batas Desa
Sebelah Utara Jati Indah
Sebelah Selatan Sinar Ogan
Sebelah Timur Jati Baru
Sebelah Barat Suka Negara

Iklim Desa Serdang umumnya sama dengan wilayah lampung lainnya,


yaitu kemarau dan hujan. Namun, untuk Desa Serdang rata-rata musim kemarau
lebih lama dari musim hujan.

Metode
Partisipasi masyarakat sudah lebih dari satu dasawarsa menjadi kata kunci
dalam bahasa masyarakat pembangunan. Namun dalam kenyataannya program
pembangunan dan pengembangan msyarakat masih juga dilakukan dengan cara
lama yang mengabaikan konsep partisipasi. Program pembangunan masih saja
diturunkan dari atas dan masyarakat tinggal melaksanakannya tanpa adanya
keterlibatan langsung masyarakat yang menjadi sasaran program tersebut.
Kalaupun ada penjajagan terhadap kebutuhan pembangunan, itupun dilakukan
dengan cara survai, studi atau penelitian formal yang dilakukan oleh lembaga
penelitian atau perguruan tinggi yang karena beberapa asumsi yang kurang tepat,
maka program tidak menyentuh kebutuhan yang sesungguhnya. Dengan
sendirinya dukungan masyarakat terhadap program tersebut menjadi pura-pura,
demikian pula partisipasinya. yang berpengaruh terhadap keberlanjutan dari
program tersebut.
Alasan-alasan yang demikian melahirkan beragam pemikiran tentang
pendekatan pengembangan program yang lebih partisipatif. Istilah-istilah
partisipasi masyarakat, perencanaan dari bawah (bottom-up planning),
penyadaran, pendekatan yang berpusat pada petani (farmer centered approach ),
dll menjadi kosa kata para aktivis pembangunan, baik pemerintah maupun swasta,
walaupun kenyataannya belum mencerminkan arti kata tersebut. Program-
program yang ada masih saja tetap diturunkan dari atas (top-down approach),
direncanakan dari meja kantor, sementara masyarakat
diperkenankan berpartisipasi dalam pelaksanaan fisik di lapangan, sehingga
tingkatan partisipasinya masih layak disebut sebagai mobilisasi.
Demikian mendorong untuk diperkenalkannya salah satu metode dan
teknik yang dikenal dengan Participatory Rural Appraisal(PRA), karena
dipandang telah memiliki teknik-teknik yang dijabarkan cukup operasional
dengan konsep bahwa keterlibatan masyarakat sangat diperlukan dalam seluruh
kegiatan. Pendekatan PRA memang bercita-cita menjadikan masyarakat menjadi
peneliti, perencana, dan pelaksana pembangunan dan bukan sekedar obyek
pembangunan. Tekanan aspek penelitian bukan pada validitas data yang
diperoleh, namun pada nilai praktis untuk pengembangan program itu sendiri.
Penerapan pendekatan dan teknik PRA dapat memberi peluang yang lebih besar
dan lebih terarah untuk melibatkan masyarakat. Selain itu melalui pendekatan
PRA akan dapat dicapai kesesuaian dan ketepatangunaan program dengan
kebutuhan masyarakat sehingga keberlanjutan (sustainability) program dapat
terjamin.
PRA adalah suatu metode pendekatan untuk mempelajari kondisi dan
kehidupan pedesaan dari, dengan, dan oleh masyarakat desa. Atau dengan kata
lain dapat disebut sebagai kelompok metode pendekatan yang memungkinkan
masyarakat desa untuk saling berbagi, meningkatkan, dan menganalisis
pengetahuan mereka tentang kondisi dan kehidupan desa, membuat rencana dan
bertindak.1

Hasil dan Pembahasan


Penelitian ini dimaksudkan untuk membangun masyarakat yang kreatif,
aktif, peduli, mandiri dan berakhlakul karimah. Berikut adalah beberapa kegiatan
yang dilaksanakan untuk mencapai hal tersebut:
1. Silaturrahim
1
Ade Hendri Hendrawan, Wulan Desi Maulani, and Siti Indriyani, “Memberdayakan Dan
Membangun Masyarakat Puraseda Melalui Pendidikan Serta Berakhlakul Karimah” 02, no. 04
(2018): 326.
Kegiatan bersilaturahim dilakukan sebagai bentuk perkenalan ketika
awal kedatangan mahasiswa KKN sekaligus untuk menjalin
komunikasi yang baik kepada masyarakat. Datang dalam keadaan baik
maka pulang dalam keadaan baik, sehingga dimalam perpisahan adalah
waktu untuk berpamitan kepada masyarakat. Kegiatan ini dilakukan
untuk membangun rasa kekeluargaan di lingkungan masyarakat
Serdang.

2. 17 Agustus
17 Agustus adalah hari kemerdekaan Indonesia. Serangkaian agenda
mulai dari tingkat RT, dusun dan desa pun diselenggarakan. Mulai dari
pembentukan panitia, persiapan upacara, berbagai perlombaan
dilakukan untuk memeriahkan HUT RI. Adanya berbagai perlombaan
17 agustus seperti karnaval dan tumpeng serta menghias dan membuat
gapura disetiap dusun dapat melatih kreatifitas masyarakat.

3. Pengajian Majelis Ta’lim


Pengajian atau yasinan baik bapak-bapak atau ibu-ibu rutin dilakukan
dalam seminggu sekali. Pengajian ini dilakukan dibeberapa tempat
seperti masjid atau mushollah dan rumah warga. Kegiatan ini adalah
sarana untuk tholabul illmi sekaligus mendekatkan diri kepada Allah
SWT.
4. Senam
Senam merupakan salah satu agenda rutin yang dilakukan ibu-ibu PKK
untuk menjaga kesehatan jasmani. Senam berjalan dengan dipandu
seorang istruktur agar dapat berjalan dengan baik.

5. Gebyar Anak Sholeh


Gebyar anak sholeh diadakan untuk menyambut tahun baru Islam 1441
H. berbagai cabang perlombaan dilakukan untuk membentuk anak-
anak yang sholeh dan sholehah. Dalam kegiatan ini mahasiswa KKN
sebagai juri dalam setiap perlombaan.

6. Gotong Royong
Kegiatan gotong royong yang rutin dapat menciptakan masyarakat
yang peduli lingkungan. Dalam kegiatan ini juga melatih masyarakat
untuk saling bekerja sama menciptakan lingkungan yang baik. Gotong
royong dilakukan baik untuk kebersihan di lingkungan Balai desa
maupun di mushalla.
7. Mengajar
Membantu mengajar di sekolah dan TPA serta mengadakan bimbel
adalah wujud kepedulian terhadap pendidikan di desa tersebut.
Memberikan pengalaman belajar kepada anak-anak dengan
menerapkan model atau strategi pembelajaran yang berbeda dari
biasanya sehingga anak-anak mendapat pengalaman baru dan menarik
minat belajar mereka.

8. Membuat Plang Jalan


Berdasarkan hasil observasi di Dusun 4B Desa Serdang belum adanya
plang jalan sebagai petunjuk jalan. Sehingga tak jarang banyak orang
yang kesulitan menemukan alamat. Sebagai solusinya yaitu dengan
membuat plang jalan.
9. Membuat Kaligrafi
Desa Serdang memiliki beberapa masjid dan mushollah. Untuk
menarik perhatian warga agar dapat sholat di masjid adalah dengan
membuat hiasan. Untuk itu pembuatan kaligrafi untuk menarik minat
masyarakat agar sholat berjama’ah di masjid atau mushollah.

10. Pengajian Akbar


Pengajian akbar diadakan guna meningkatkan ketakwaan di zaman
modernisasi serta bahaya narkoba di kalangan remaja. Kegiatan ini
dilakukan sebagai bentuk menyadarkan masyarakat akan bahaya
narkoba sekaligus meningkatkan takwa di zaman secanggih dan
modern seperti saat ini.
11. Kegiatan perpisahan sekaligus pemberian kenang-kenangan
Kegiatan perpisahan dengan masyarakat desa serdang bertujuan agar
tetap terjalin dan terjaganya silaturahmi mahasiswa KKN dengan
masyarakat desa Serdang. Sekaligus pemberian kenang-kenangan
untuk TPA, Sekolah, kepala dusun, dan kepala desa Serdang,
pemberian kenang-kenangan juga bertujuan agar mahasiswa dapat
dikenang oleh masyarakat walaupun telah meninggalkan desa Serdang.
Kesimpulan
KKN adalah salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa untuk
mengabdikan diri kepada masyarakat. KKN merupakan wadah bagi mahasiswa
untuk mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari selama di bangku perkuliahan.
Hal ini bertujuan untuk melatih mahasiswa dalam hidup bermasyarakat dengan
membangun masyarakat yang kreatif, aktif, peduli, mandiri, dan berakhlakul
karimah melalui program-program kerja yang telah dilakukan oleh kelompok 45.
Daftar Pustaka
Profil Desa Serdang
Hendrawan, Ade Hendri, Wulan Desi Maulani, and Siti Indriyani.
“Memberdayakan Dan Membangun Masyarakat Puraseda Melalui
Pendidikan Serta Berakhlakul Karimah” 02, no. 04 (2018): 326.

Anda mungkin juga menyukai